Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
PENENTUAN KADAR Al SECARA SPEKTROFOTOMETRI
PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP)
DI PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT MEDAN
KARYA ILMIAH
EFAN EFENDI
062401063
PROGRAM STUDI DIPLOMA - 3 KIMIA ANALIS
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
PENENTUAN KADAR Al SECARA SPEKTROFOTOMETRI
PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP)
DI PT.COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT MEDAN
KARYA ILMIAH
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai
gelar Ahli madya
EFAN EFENDI
062401063
\
PROGRAM STUDI DIPLOMA - 3 KIMIA ANALIS
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
PERSETUJUAN
Judul
: PENENTUAN KADAR Al SECARA
SPEKTROFOMETRI PADA WATER
TREATMENT PLANT (WTP) DI PT.
COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT MEDAN
Kategori
: KARYA ILMIAH
Nama
: EFAN EFENDI
Nomor Induk Mahasiswa : 062401063
Program Studi
: DIPLOMA TIGA ( D3 ) KIMIA ANALIS
Departemen
: KIMIA
Fakultas
: MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM ( FMIPA ) UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA
Disetujui di
Medan, Juni 2009
Diketahui / Disetujui Oleh
Departemen Kimia FMIPA USU
Ketua,
Pembimbing,
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
PERNYATAAN
PENENTUAN KADAR Al SECARA SPEKTROFOTOMETRI PADA WATER
TREATMENT PLANT (WTP) DI PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA
UNIT MEDAN
KARYA ILMIAH
Saya mengakui bahwa karya ilmiah ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2009
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
PENGHARGAAN
Alhamdulillahirobil
‘alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kepada allah SWT atas
berkat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan karya
ilmiah ini. Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis memilih judul ‘‘PENENTUAN
KADAR Al SECARA SPEKTROFOTOMETRI PADA WATER TREATMENT
PLANT (WTP) DI PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT MEDAN’’.
Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar ahli madya
dan menyelesaikan pendidikan diploma - 3 Kimia Analis di fakultas MIPA-USU.
Penghargaan setinggi-tingginya untuk Ayahanda tercinta Alm. Yasri dan
Ibunda tercinta Yurnalis yang telah mendidik, merawat dan memeberikan kasih
sayang dan doa yang tulus untuk keberhasilan penulis dalam menyelesaikan
pendidikan.
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis telah banyak mendapatkan
bimbingan, pengarahan, bantuan dan saran serta kritik dari banyak pihak. Oleh sebab
itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Sudestry Manik, M.Si. selaku pembimbing yang telah
membimbing, mengarahkan, memberikan panduan dan penuh kepercayaan
kepada penulis serta memberi masukan bagi penulis dalam penyelesaian
penulisan karya ilmiah ini.
2. Ibu DR. Rumondang Bulan. MS dan Bapak Drs. Firman Sebayang, selaku
ketua dan sekretaris Departemen kimia FMIPA-USU.
3. Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sumatera Utara, Semua Dosen pada departemen kimia
serta pegawai di FMIPA-USU.
4. Pamanda Ir. Haiyun Majid beserta istri Yasmiati, S.pd dan semua ahli
keluarga yang telah mendidik, memberikan semangat baik moril dan
materil serta doa yang tulus untuk keberhasilan penulis dalam
menyelesaikan pendidikan.
5. Bapak M. Yusuf Budi Santoso, selaku Manager dari Quality Assurance di
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan.
6. Bapak Ahmad Nasoha, selaku humas di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia
Unit Medan.
7. Rekan-rekan sesama PKL, Andy, Dian, Inggit serta rekan sesama kuliah.
Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan dan penulisan karya ilmiah ini
masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan. Dengan segala kerendahan hati,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, yang akhirnya
dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan memperbaiki segala kekurangan
yang ada.
Akhir kata penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat baik
untuk penulis dan pembaca, semoga Allah swt melimpahkan rahmat dan karunianya
pada kita semua, amin.
Medan, Juni 2009
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
ABSTRAK
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
The Determination of Al Concentration by Spectrofhotometry Method on
Water Treatment Plant (WTP) in Coca-Cola Bottling Indonesia
Company, Medan
ABSTRACT
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan
ii
Pernyataan
iii
Penghargaan
iv
Abstrak
v
Abstract
vi
Daftar Isi
vii
Bab 1 Pendahuluan
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Permasalahan
4
1.3 Batasan Masalah
4
1.4 Tujuan
5
1.5 Manfaat
5
Bab 2 Tinjauan Pustaka
6
2.1 Air
6
2.2 Kebutuhan Akan Air
7
2.3 Sumber Air
7
2.4 Ciri-Ciri Dan Mutu Air
9
2.5 Aluminium
10
2.6 Teori Spektrofotometri
12
2.6.1 Komponen Spektrofotometer
13
2.6.2 Hukum-Hukum Dasar Spektrofotometri
14
2.6.3 Gangguan Analisa Spektrofotometri
18
Bab 3 Metodologi Percobaan
20
3.1 Teknik Pengambilan Sampel
20
3.1.1 Bahan
21
3.1.2 Alat
21
3.1.3 Prosedur Kerja
22
Bab 4 Hasil Dan Pembahasan
23
4.1 Hasil
23
4.1.1 Data
23
4.2 Pembahasan
24
Bab 5 Kesimpulan Dan Saran
26
5.1 Kesimpulan
26
5.2 Saran
26
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan suatu zat yang sangat diperlukan bagi manusia. Semua makluk hidup
membutuhkan air. Tanpa air takkan ada kehidupan. Demikian pula manusia tidak
dapat hidup tanpa air. Kebutuhan air kita menyangkut akan dua hal. Pertama, air untuk
kehidupan kita sebagai makhluk hayati dan kedua, air untuk kehidupan kita sebagai
makhluk yang berbudaya.
Tubuh kita sebagian besar terdiri atas air. Proses kimia yang terjadi didalam
tubuh kita, yaitu yang disebut metabolisme, berlangsung dalam medium air. Molekul
air juga ikut dalam banyak reaksi kimia metabolisme. Air merupakan alat untuk
mengangkut zat dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuh yang lain. Air juga
diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.
Baik kuantitas maupun kualitas air harus dapat memenuhi kebutuhan kita.
Karena sebagian besar tanah air kita mempunyai curah hujan yang cukup tinggi, maka
dari segi kuantitas dibanyak tempat di negara kita, air tidak menjadi masalah, apalagi
jika kita dapat mengolahnya dengan baik. Akan tetapi dari segi kualitas, air kita
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Kualitas air ditentukan oleh banyak faktor, yaitu zat yang terlarut, zat yang
tersuspensi, dan makhluk hidup, khususnya jasad renik, didalam air. Air murni, yang
tidak mengandung zat yang terlarut, tidak baik bagi kehidupan kita. Sebaliknya zat
yang terlarut ada yang bersifat racun. Apabila zat yang terlarut, zat yang tersuspensi
dan makhluk hidup dalam air membuat kualitas air menjadi tidak sesuai untuk
kehidupan kita, air tersebut disebut tercemar.
Permasalahan dari kualitas dan kuantitas air merupakan pembahasan yang
sangat serius dan paling banyak dibahas sampai saat ini. Hal ini disebabkan oleh
keadaan perairan dihampir semua negara cendrung semakin menurun. Kecendrungan
penurunan kualitas dan kuantitas air ini juga dikarenakan aktivitas manusia itu sendiri.
Atas pemikiran itulah dibuat standard untuk menentukan kualitas air baik itu
secara fisik, kimiawi dan biologi yang ditetapkan oleh Dep. Kes. R.I. dan Badan
kesehatan dunia (WHO). Karena air yang layak untuk digunakan haruslah bebas dari
kuman penyakit, bakteri-bakteri patogen, jernih, tidak berasa, berbau dan tidak korosif
serta juga tidak meninggalkan endapan pada jaringan distribusi yang dilaluinya.
Parameter fisika dan biologis yang disebutkan diatasuntuk digunakan haruslah bebas
dari kuman penyakit, bakteri-bakteri patogen, jernih, tidak berasa, berbau dan tidak
korosif serta juga tidak meninggalkan endapan pada jaringan distribusi yang
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
parameter kimiawi didalam air yaitu penentuan kandungan logam. Salah satu
kandungan logam yang terdapat didalam air adalah logam aluminium. Dalam jumlah
yang sesuai dengan standard aluminium tersebut sangat berperan dalam proses
biologis pada tubuh manusia, yaitu membantu dalam pembentukan sel darah merah.
Namun dalam jumlah yang melebihi standard aluminium yang terdapat dalam air akan
menimbulkan dampak negatif seperti pertumbuhan bakteri aluminium dan yang paling
utama menyebabkan air mempunyai rasa dan warna. Oleh sebab itulah untuk
mendapatkan air yang berkualitas baik dan sesuai dengan keperluan maka
diperlukanlah analisis aluminium didalam pengolahan air.
Logam aluminium (Al) dan senyawa yang terdapat didalam air tidak
mempunyai fungsi fisiologis, bahkan ion logam tersebut akan berbahaya jika didalam
dosis yang berlebih dimana dapat menyebabkan keracunan pada makhluk hidup.
Namun demikian senyawa aluminium juga mempunyai peran yang sangat penting
dalam proses penjernihan air, dimana aluminium berfungsi sebagai koagulan dalam
proses pengolahan air.
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan adalah suatu perusahaan yang
bergerak dibidang produksi air minuman ringan tanpa alkohol. Yang memiliki sumber
air sendiri, dimana pada proses pengolahan air pada proses pengolahan di setiap
tahapnya baik untuk treated water maupun soft water juga memerlukan analisa-analisa
yang sangat penting untuk menjaga kualitasnya. Salah satu analisisnya adalah analisa
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
filter gabungan, buffer tank, after carbon. Dimana analisanya sampai air dikirim ke
tangki pencampuran.
1.2 Permasalahan
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan merupakan perusahaan yang
memproduksi minuman ringan dan mempunyai sumber air. Untuk memperoleh
minuman ringan yang berkualitas, maka dibutuhkan air sebagai bahan utama yang
juga mempunyai kualitas yang baik pula dimana air tersebut harus jernih (Turbudity
rendah), tidak mempengaruhi rasa, warna dan bau dari minuman ringan tersebut.
Untuk mendapatkan air yang berkualitas tersebut, maka digunakan air tanah
sebagai bahan bakunya dimana air tanah mempunyai tingkat pencemaran yang lebih
rendah dari air permukaan sehingga proses pengolahannya lebih mudah dari air
permukaan yang kemudian dilakukan pengolahan untuk mengurangi turbidity yang
merupakan hal yang paling berpengaruh bagi kualitas minuman.
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis mengambil suatu permasalahan
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
mempengaruhi rasa, warna pada minuman dan menentukan kualitas hasil produksi
dari PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan.
1.3 Batasan Masalah
Kajian ini dibatasi dengan hanya menentukan kadar Aluminium (Al) pada proses
pengolahan air di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan secara
spektrofotometri.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari analisa kadar aluminium pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia
Unit Medan adalah untuk mengetahui apakah kadar aluminium dalam air yang
digunakan telah memenuhi standard PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, Dep. Kes. RI.
maupun Badan Kesehatan Dunia (WHO).
1.5 Manfaat
a. Untuk dapat mengetahui cara penentuan kadar aluminium (Al) dalam air pada
masing-masing tempat pada tahap pengolahan air di PT. Coca-Cola Bottling
Indonesia Unit Medan dan memberi informasi penting bila saat tertentu kadar
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
b. Sebagai dasar bagi penulis untuk menyusun karya ilmiah yang merupakan
syarat untuk menyelesaikan pendidikan.
c. Sebagai sumbangan pemikiran bagi almamater dan pabrik.
d. Sebagai wadah untuk merapkan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penulis,
terutama mengenai penerapan ilmu kimia analisis didalam pemeriksaan
kualitas dan pengolahan air.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air adalah suatu yang terjadi secara alamiah, kadang-kadang tidak cukup bersih sehingga
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
pengolahan. Air yang tersikulasi dalam tanah, pada permukaan bumi bahkan diudara maka air
tersebut menjadi kotor dan mengandung zat-zat padat (dalam bentuk suspensi atau larutan)
seperti misalnya, partikel-partikel tanah liat, humus, mikroorganisme (plankton, bakteri),
zat-zat organik, dan gas. Berdasarkan sumbernya air dapat dibedakan menjadi tiga yaitu, air laut,
air hujan, air permukaan, (air sungai dan air tawar), air tanah.
Untuk proses industri biasanya pabrik menggunakan air permukaan dan air tanah.
Namun pada umumnya air yang lebih baik kualitasnya adalah air tanah. Air tanah ini dapat
dibedakan atas :
1. Air tanah dangkal, terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan
tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga
air tanah akan jernih.
2. Air tanah dalam, yaitu air yang tersimpan didalam lapisan tanah. Pada umumnya
lebih baik dari air tanah dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan
bebas dari bakteri.
3. Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah.
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2.2 Kebutuhan akan air
Air adalah penting untuk hidup. Semua organisme hidup mengandung air, tubuh manusia
mengandung air kira-kira sebanyak 60 %. Tubuh laki-laki dewasa mengandung air kira-kira
40 liter. Kurang dari 15 liter terdapat dalam cairan ekstraseluler atau diluar sel (dalam plasma
darah 3 liter dan dalam cairan jaringan 12 liter). Tinggal yang 25 liter menyusun cairan
intraseluler atau cairan dalam sel yaitu cairan yang ditemukan dalam sel-sel.
Selama beberapa minggu tanpa makanan memungkinkan tubuh tetap dapat hidup
akan tetapi tanpa air. tubuh hanya dapat bertahan hidup selama beberapa hari saja. Tubuh
yang berfungsi normal, akan mengalami kehilangan air yang terus menerus. Air tidak dapat
disimpan didalam tubuh dan oleh karena itu perlu asupan yang teratur. Air dibawah kedalam
tubuh melalui makanan dan minuman. Banyak makanan yang mengandung air dengan
persentase yang tinggi. (Gaman, 1992).
2.3 Sumber Air
Sumber air yang dapat kita mamfaatkan pada dasarnya dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Air angkasa (air hujan)
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
c. Air Permukaan
Ketiga sumber tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu mata rantai yang
tidak putus-putusnya, sehingga merupakan suatu siklus yang dikenal dengan daur hidrologi
(hidrology cycle).
a. Air hujan
Bagi daerah yang tidak memiliki sumber air atau hanya memiliki sedikit sumber air tanah
maupun sumber air permukaan, maka air hujan merupakan sumber air yang sangat
penting. Pemamfaatan air hujan guna penyediaan air bersih dapat dilakukan dengan cara
penampungan, baik untuk satu keluarga maupun untuk beberapa keluarga.
Air hujan adalah air yang menguap karena panas dan kemudian mengembara di udara.
Pada waktu mengembara tersebut, uap air bercampur dengan melarutkan gas-gas oksigen,
nitrogen, karbondioksida, debu, dan senyawa lain. Karena itulah, air hujan juga
mengandung debu, bakteri, serta berbagai senyawa yang terdapat dalam udara. Jadi,
kualitas air hujan akan banyak dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya.
b. Air tanah
Air tanah merupakan sumber air bagi masyarakat pedesaan dalam bentuk mata air atau
sumur, baik sumur gali, sumur pompa dalam maupun sumur pompa dangkal. Dalam
usahanya untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih didaerah pedesaan, telah banyak
usaha yang dilakukan untuk mendapatkan sumber air baru misalnya dengan mesin pompa,
sumur bor, sumur dangkal, mata air, sungai, danau, dan lain-lain. Dari berbagai alternatif
tersebut diatas, jika dibandingkan dengan sumber air lautan, mata air dipandang sebagai
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
mata air terdapat ditempat. Air sungai banyak diantaranya sudah terlalu keruh untuk
digunakan sebagai air minum, kecuali air-air sungai di daerah hulu yang belum banyak
tercemar.
c. Air permukaan
Umumnya air permukaan telah mengalami pencemaran, sedangkan derajat
pencemarannya tergantung dari lokasi daerahnya, misalnya bagian muara sungai lebih
tinggi derajat pencemarannya dari bagian hulu. Air permukaan merupakan air baku utama
bagi produksi air minum di kota-kota besar seperti di Jakarta dan Surabaya. Sumber air
permukaan dapat berupa sungai, danau, mata air, waduk, empang, dan air dari saluran
irigasi. Sebaiknya air tanah diprioritaskan bagi konsumen rumah tangga, sedang untuk
industri digunakan air permukaan yang diolah. Hal ini perlu diperhatikan karena distribusi
air bagi tempat industri yang terkonsentrasi letaknya akan lebih mudah dan murah. Lagi
pula mereka lebih mampu dari pada konsumen rumah tangga. (Winarno, 1986).
2.4 Ciri-ciri dan Mutu air
Air murni adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna, dan bau, yang terdiri dari
hidrogen dan oksigen dengan rumus kimiawi H2O. Karena air merupakan suatu larutan yang
hampir bersifat universal, maka zat-zat yang paling alamiah maupun buatan manusia hingga
tingkat tertentu terlarut didalamnya. Dengan demikian, air di dalam mengandung zat-zat
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Sebagian besar air baku untuk penyediaan air bersih diambil dari air permukaan
seperti sungai, danau, dan sebagainya. Salah satu langkah penting pengolahan untuk
mendapatkan air bersih adalah menghilangkan kekeruhan dari air baku tersebut. Kekeruhan
disebabkan oleh adanya partikel-partikel kecil dan koloid yang berukuran 10 nm sampai 10
µm. Partikel-partikel koloid tersebut tidak lain adalah kwarts, tanah liat, sisa tanaman,
ganggang, dan sebagainya. (Alaerts, 1987).
2.5 Aluminium
Aluminium adalah logam putih, yang liat dan dapat ditempa, bubuknya berwarna abu-abu. Ia
melebur pada 6590C. Bila terkena udara, objek-objek aluminium teroksidasi pada
permukaanya, tetapi lapisan oksida ini melindungi objek dari oksidasi lebih lanjut. Asam
klorida encer dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih lambat dalam asam sulfat
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Aluminium (aluminum, alumunium, almunium, alminium) ialah
Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah
berlimpah. Aluminium merupakan konduktor
Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran,
ditarik menjadi kawat dan
penampang Taha
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan
dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan
badan
tutup
2Al + 6H+ 2Al3+ + 3H2
proses pelarutan dapat dipercepat dengan menambahkan sedikit merkurium (II) klorida pada
campuran. Asam klorida pekat juga melarutkan aluminium :
2Al + 6HCl 2Al3+ + 3H2 + 6Cl
-asam sulfat melarutkan aluminium dengan membebaskan belerang dioksida :
2Al + 6H2SO4 2Al 3+
+ 3SO4
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
aluminium adalah trivalen dalam senyawa-senyawanya. Ion-ion aluminium (Al3+) membentuk
garam-garam yang tidak berwarna dengan ion-ion yang tak berwarna. Halida, nitrat, dan
sulfatnya larut dalam air, larutan ini memperlihatkan reaksi asam karena hidrolisis.
Aluminium sulfida dapat dibuat hanya dalam keadaan padat saja, dalam larutan air ia
terhidrolisis dan terbentuk garam-garam rangkap dengan sulfat dari kation-kation monovalen
dengan bentuk-bentuk kristal yang menarik, yang disebut tawas (alum, aluin) (Vogel, 1990).
Aluminium (Al) merupakan unsur ketiga penyusun lithosfer setelah oksigen dan
silika, yaitu 15%. Dalam struktur liat, Al dan Si merupakan unsur-unsur inti penyusun
lempeng pertama dan keduanya. Dalam lempeng tetrahedral liat, 15% situs diduduki Al dan
sisanya (85%) diduduki Si (Grim cit. Mengel dan Kirkby, 1982),
yang keduanya bergabung menjadi ikatan oksigen. Mineral-mineral silikat berkadar Al tinggi.
Mineral primer maupun sekunder tersusun oleh unsur utama Si dan Al yang secara struktural
dikelilingi oleh oksigen, kecuali mineral primer kelompok feldspar, semua lainya telah
mengalami hidrasi (penambahan ion-ion H). (Hanafiah, 2005).
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Dalam beberapa kondisi, garam-garam aluminium dapat dimampatkan supaya membentuk
polimer-polimer yang mampu untuk koagulasi dan flokulasi. Basic Aluminium Poly Chlorida
(BAPC) dibentuk dengan cara ini dengan menetralisasi secara perlahan-lahan larutan
aluminium klorida dengan soda abu (Caustic soda).
Polimer-polimer dapat diperoleh dalam bentuk Al6(OH)12 6+
sampai Al54(OH)144 8+
dengan sifat koagulasi yang luar biasa. (Degremont, 1976).
2.6 Teori Spektrofotometri
Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan
fotometer. Spektrofotometer adalah alat yang menghasilkan sinar dari spektrum panjang
gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Jadi, spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi secara
berlapis jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari
panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan dengan fotometer adalah
panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat
pengurai seperti prisma atau celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang
gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang
mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu, sedangkan
spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan
bantuan alat prisma sebagai alat pengurai. (Khopkar, 1990).
2.6.1 Komponen spektrofotometer
Komponen-komponen yang terpenting dari suatu spektrofotometer terdiri dari sumber
spektrum, monokromator, sel pengabsorbsi, dan detektor.
a. Sumber spektrum
Sumber yang biasa digunakan pada spektroskopi absorbsi adalah lampu wolfram.
Lampu hidrogen atau lampu deuterium digunakan untuk sumber spektrum pada
daerah UV. Untuk mendapatkan tegangan yang stabil dapat digunakan transformator.
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Digunakan untuk memperoleh sumber sinar yang monokromatis. Alatnya dapat
berupa prisma ataupun grating. Untuk mengarahkan sinar monokromatis yang
diinginkan dari hasil penguraian dapat digunakan celah.
c. Sel absorbsi
Pada pengukuran di daerah tampak kuvet kaca atau kuvet corex dapat digunakan,
tetapi untuk pengukuran pada daerah UV kita harus menggunakan sel kuarsa karena
gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini.
d. Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai
panjang gelombang. (Khopkar, 2003).
2.6.2 Hukum-hukum dasar Spektrofotometri
Hukum yang mendasari dari metode spektrofotometri adalah :
Hukum Lambert
Hukum ini menyatakan bahwa ’’ bila cahaya monokromatik melewati medium
tembus cahaya, laju berkurangnya intensitas oleh bertambahnya ketebalan, berbanding lurus
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
dipancarkan berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya ketebalan medium. Hukum
ini dapat dinyatakan oleh persamaan berikut:
dI
_____________
= KI (1)
dl
dengan I adalah intensitas cahaya yang masuk dengan panjang gelombang, l ialah tebalnya
medium, dan k adalah faktor kesebandingan. jika I = I0 untuk l = mol 0
maka akan diperoleh:
I0
In__________ = kl
It
atau dinyatakan dalam bentuk lain
Tt = I0e -kl
(2)
dengan I0 ialah intensitas cahaya masuk yang jatuh pada suatu medium penyerap yang
tebalnya l. It ialah intensitas cahaya yang diteruskan, dan k suatu tetapan untuk panjang
gelombang dan medium yang digunakan. Dengan mengubah dasar logaritma diperoleh :
It =I0 . 104343kl= I0 .10-Kl (3)
dengan K = k / 2,3026, dan biasa disebut koefisien absorbsi. Koefisien absorbsi umumnya
didefenisikan sebagai kebalikan dari ketebalan yang diperlukan untuk mengurangi cahaya
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
It / I0 = 0,1= 10-KI atau Kl = 1 dan K= 1/l
Angka banding It/I0 adalah bagian dari cahaya masuk yang diteruskan oleh medium setebal l
dan disebut transmitans T. Kebalikan I0 /It adalah keburaman, dan absorbans A medium
diberikan oleh :
A = log Io/It
Hukum Beer
Pada hukum ini dijumpai hubungan yang sama antara transmisi dan ketebalan lapisan
seperti yang ditemukan oleh Lambert antara transmisi dan ketebalan lapisan persamaan (2),
yakni,’’ intensitas berkas cahaya monokromatik berkurang secara eksponensial dengan
bertambahnya konsentrasi zat penyerap secara linier. Ini dapat ditulis dalam bentuk :
It = I0 .e -k’c
= I0. 10 -0,4343k’c
= I0 . 10 -K’c
(5)
dengan c konsentrasi, dan k’ dan K’ tetapan. Penggabungan persamaan (3) dan (4) akan
menghasilkan :
It = Io . 10-acl (6)
atau log I0 / It = acl (7)
Inilah persamaan fundamental dari spektrofotometri, dan sering disebut sebagai
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
c dinyatakan mol dm-3 dan I dalam cm, maka a diberi lambang E dan disebut sebagai
koefisien absorbsi molar atau absorbsi molar. Nampak ada hubungan antara absorbans A,
transmitans T, dan koefisien absorbsi molar, karena :
A = E c l = log It = log 1 = -log T (Vogel,1994)
I0 T
Hukum Lambert-berr (Beer,s Law) adalah hubungan linearitas antara absorban dengan
konsentrasi larutan analit. Biasanya hukum Lambert-beer ditulis dengan :
A = . b . C
A = absorban (serapan)
= koefisien ekstingsi molar (M-1 cm-1)
b = tebal kuvet (cm)
C = konsentrasi (M)
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
A = E.b.C
E = koefisien ekstingsi spesifik (ml g-1 cm-1)
b = tebal kuvet (cm)
C = konsentrasi (gram/100 ml)
Hubungan antara E dan adalah :
E =
massamolar
ε
. 10
Pada percobaan, yang terukur adalah transmitan (T), yang didefenisikan sebagai berikut :
T = I/Io
I = intensitas cahaya setelah melewati sampel
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2.6.3 Gangguan Analisa Spektrofotometri
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat didalam analisa spektrofotometri maka kita
harus menghilangkan beberapa gangguan yang mungkin disebabkan sampel yang digunakan.
Beberapa gangguan yang disebabkan oleh sampel adalah:
a. Sianida, nitrit dan polifosfat yang dapat menganggu reaksi dalam pengukuran tersebut
dapat dinetralkan melalui pendidihan sampel.
b. Krom dan seng (kalau konsentrasinya 10 kali lipat konsentrasi besi), kobalt dan
tembaga (kalau > 5 mg/L) dan nikel (kalau > 2mg/L) yang biasanya dapat ditemui
pada air limbah dapat dihilangkan dengan penambahan hidroksilamin.
c. Bismut, kadmium, air raksa, molibdat, dan perak dapat mengendapkan fenantrolin,
dalam masalah ini maka konsentrasi fenantrolin harus dinaikan.
d. Warna dan zat organis (kalau > 20 mg/L) juga menganggu. Cara menghilangkannya
sampel harus diuapkan dengan hati-hati dalam oven (5500c), kemudian didinginkan
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
e. Kekeruhan lebih tinggi dari 5 NTU dapat mempersulit pembacaan pada alat
spektrofotometri. (Alaerts, et al, 1987).
Kesalahan lain yang terjadi pada saat pengukuran juga dapat menganggu hasil analisa
adalah :
a. Sidik jari, kotoran padat yang melekat kuat pada sel yang digunakan, sehingga dapat
menyerap radiasi dari sinar yang dihasilkan.
b. Penempatan sel dalam sinar harus ditiru kembali.
c. Gelembung gas tidak boleh ada didalam lintasan optik karena dapat menganggu pada
saat pembacaan hasil.
d. Panjang gelombang, ketidakstabilan pada sirkuit harus teliti dan diperbaiki.
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB 3
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3.1 Teknik Pengambilan sampel
a. Pengambilan sampel dilakukan setiap pagi hari pada setiap titik pengambilan yaitu :
Deep weel, Sand filter gabungan, Storage tank, Buffer tank treated, dan carbon tank.
b. Sampel air diambil pada saat air sumur bor dipompakan selama + 10 menit agar
sampel yang diambil dapat mewakili dari seluruh sampel (sampel representative).
c. Kemudian sampel dimasukan kedalam wadah yaitu tabung durant 200 ml yang
terlebih dahulu telah dibilas dengan sampel yang akan diambil sebanyak 3 kali.
d. Sampel dianalisa dengan menggunakan alat spektrofotometri di laboratorium.
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3.1.1 Bahan
1. Aquadest
2. Reagent Test Kit:
ReagentAl– 1
Reagent Al – 2
Reagent Al – 3
3. Deep Well 3
4. Sand Filter Gabungan
5. Storage Tank
6. Buffer Tank Treated
7. Carbon Filter Tank
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
1. Spektrofotometer (Spectroquant Nova 60)
2. Pipet Volume 0,1 ml Pyrex
3. Pipet Volume 1 ml Pyrex
4. Beaker Glass 50 ml Pyrex
5. Kuvet
6. Tabung Durant 200 ml
3.1.3 Prosedur kerja
Cara pemeriksaan Al dengan menggunakan Test Kit adalah :
-
Dipipet 10 ml sampel lalu dimasukan kedalam beker glass 50 ml
-
Ditambahkan reagent Al-1 2 sendok takar
-
Ditambahkan reagent Al-2 2,4 ml
-
Ditambahkan reagent Al-3 0,5 ml lalu didiamkan selama 2 menit
-
dihidupkan spektrofotometer Nova 60 (ready)
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
-
Lalu dimasukan kuvet kedalam sel fotometer, lalu dicatat pembacaan pada
display sebagai jumlah Al (mg/L)
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Data
Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan bahwa hasil analisa kadar Al dalam air sebagai salah
satu bahan baku utama dalam pembuatan minuman ringan dari beberapa tahapan proses
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Hasil analisis konsentrasi Kadar Al (ppm) Dari Proses pengolahan air baku di WTP
(Water Treatment Plant) di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit
Medan
Data :
NO SAMPLING POINT
H A S I L A N A L I S A
13/1/2009 20/1/2009
27/1/2009
3/2/2009
10/2/2009
1
Deep Well-3
0,36
0,36
0,36
0,36
0,37
2
Sand Filter Gabungan
0,34
0,34
0,34
0,34
0,33
3
Storage Tank
0,083
0,085
0,083
0,084
0,085
4
Buffer Treated Tank
0,065
0,068
0,065
0,067
0,067
5
Carbon Filter Tank
0,047
0,046
0,046
0,047
0,046
4.2 Pembahasan
Pada proses pengolahan air yang digunakan oleh PT. Coca-Cola Bottling indonesia Unit
Medan untuk proses produksi yang merupakan salah satu bahan baku utamanya, adalah suatu
proses yang sangat sulit. Dimana dalam hal ini akan adanya kadar Al didalam air akan
menimbulkan warna dan rasa sehingga sangat mempengaruhi kualitas air untuk proses
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
itulah untuk mendapatkan kualitas air yang baik. PT. Coca-Cola Bottling indonesia Unit
Medan menggunakan metode aerasi dan filtrasi pada pengolahan airnya.
Dari data diatas dapat diketahui bahwa kandungan Al dalam proses pengolahan air
produksi telah memenuhi standard yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu <0,1 ppm
bahkan air yang dihasilkan lebih baik lagi karena kandungan Al yang dihasilkannya lebih
kecil daripada yang ditetapkan oleh Dep.Kes .R.I dan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)
yaitu 0,2 ppm.
Adanya perbedaan kadar Al antara Deep well -3 (air sumur) dan Sand Filter Gabungan,
Storage Tank, Buffer Treated Tank, dan Carbon Filter Tank hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu air sumur yang digunakan adalah air sumur bor yang berasal dari tanah yang
mempunyai kadar Al yang tinggi. Karena itulah air sumur bor tersebut tidak mempunyai
standard untuk penentuan kadar Al-nya didalam air. Sedangkan pada Degassifier perusahaan
juga tidak menetapkan standardnya karena pada proses ini hanya ada penambahan asam sulfat
yang berfungsi untuk menurunkan kadar pH air, serta untuk membuang gas CO2 yang tidak
diperlukan ke udara tanpa ada penyaringan untuk menghilangkan kadar Al yang terdapat
dalam tangki degassifier tersebut. Dan untuk flogulator, sand filter gabungan, serta carbon
filter ditetapkan standardnya yaitu < 0,1 ppm karena proses ini telah melewati proses
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa kandungan Al pada masing-masing tahap pengolahan air yang merupakan
salah satu bahan baku utama pembuatan air minuman ringan PT. Coca-Cola Bottling
Indonesia Unit Medan telah memenuhi standard yang ditetapkan perusahaan yaitu < 0,1 ppm.
Sebab itulah air olahan tersebut layak untuk digunakan sebagai bahan baku untuk
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
5.2 Saran
Untuk terus mendapatkan kualitas air yang berkualitas air yang berkualitas tinggi dan sesuai
standard perusahaan, diharapkan peran serta dan tanggung jawab Quality Assurance untuk
terus ditingkatkan. Sebaiknya analisa untuk mengetahui kadar Al dalam pengolahan air di PT.
Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan dilakukan setiap hari agar dapat terus menjaga
kualitas air yang diinginkan.
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Alaerts, G., dan Sumestri, S. 1987. Metode Penelitian Air. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional.
Degremont. 1976. Water Treatment Hand Book. Fifth Edition. New York: A Halted Press Book John Wiley & Sons.
Dachriyanus. 2004. Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi. Padang: Andalas University Press.
Gaman, P.M., Sherington, K.B. 1992. Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi Dan Mikro Biologi. Yogyakarta: Edisi Kedua Gadjah Mada University Press.
Hanafiah, KA. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Edisi Pertama. Cetakan
Pertama. PT Raja Grafindo Persada.
Khopkar, SM. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Cetakan Pertama. Penerbit Universitas Indonesia.
Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press.
Linsley, R.K., Franzini, J.B. 1995. Teknik Sumber Daya Air. Jakarta: Jilid 2. Edisi Ketiga.
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Sutrisno, C.T. 1996. Teknologi Penyediaan air Bersih. Edisi 1. Jakarta: UI-Press.
Vogel. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro. Jakarta: Jilid1. Edisi Kelima. PT. Kalman Media Pusaka.
Winarno, F.G. 1986. Air Untuk Industri Pangan. Jakarta : PT.Gramedia.
Lampiran A
STANDARD MUTU PADA PENGOLAHAN AIR
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
A. Standar Mutu Treated Water
No Parameter Standar Mutu
1 pH >4,9
2 p- Alkalinitas 0
3 m-alkalinitas <85 mg/L
4 Kesadahan Total 0,2 mg/L
5 Kesadahan Ca 0,2 mg/L
6 Logam Fe <0,1 mg/L
7 Turbiditas <0,5 mg/L
8 Free Chlorine 1-5 mg/L
9 Total Chlorine <0,1 mg/L
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran B
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
DEPARTEMEN KESEHATAN RI. BADAN KESEHATAN DUNIA (WHO) DANJEPANG
AIR MINUM AIR BERSIH A.FISIKA
1 Zat Padat T erlarut (T DS) mg/L 1000 1500 500 500
2 Kekeruhan NT U 5 25 5 2
3 pH _ 5,5-5,6 6,5-9,0 _ 5,8-8,6
4 Suhu ºC suhu udara suhu udara _ _
5 Warna T CU 15 50 15 5
B.KIMIA ANORGANIK
1 Air raksa mg/L 0,001 0,001 0,001 0,005
2 Arsen mg/L 0,05 0,05 0,01 0,01
3 Aluminium mg/L 0.2 _ _ 0,2
4 Besi mg/L 0,3 1,0 _ 0,3
5 Barium mg/L 1,0 _ 0,7 _
6 Flourida mg/L 1,5 1,5 1,5 0,8
7 Cadmium mg/L 0,005 0,005 0,005 0,01
8 Kesadahan mg/L 500 500 _ 300
9 Khlorida mg/L 250 600 _ 200
10 Kromium mg/L 0,05 0,05 0,05 0,05
11 Mangan mg/L 0,1 0,5 0,5 200
12 Nat rium mg/L 200 _ _ 10
13 Nit rat mg/L 10 10 50 10
14 Nit rit mg/L 1,0 1,0 3,0 _
15 Perak mg/L 0,05 _ _ 0,01
16 Selenium mg/L 0,01 0,01 0,01 1,0
17 Seng mg/L 5,0 15,0 _ 0,01
18 Sianida mg/L 0,1 0,1 0,07 _
19 Sulfat mg/L 400 400 _ _
20 Sulfida mg/L 0,05 _ _ 1,0
21 T embaga mg/L 1,0 _ 2,0 0,05
22 T imbal mg/L 0,005 0,05 0,01 0,002
23 Ant imon mg/L _ _ 0,005 0,2
24 Boron mg/L _ _ 0,3 0,07
25 Molybdenium mg/L _ _ 0,07 0,01
26 Nikel mg/L _ _ 0,02
C.KIMIA ORGANIK 1 CHLORINED ALKALINES
Carbon T et rachloride mg/L _ _ 0,002 0,002
Dichloromet hane mg/L _ _ 0,02 0,02
1,1 Dichloroet hane mg/L 0,01 _ _ 0,02
1,2 Dichloroet hane mg/L _ 0,01 0,03 0,004
T richloroet hane mg/L _ _ 2,0 0,3
2 CHLORINED ET HANE
Vynil Chloride mg/L _ _ _ _
1,1 Dichloroet hane mg/L 0,0003 0,0003 0,03 _
1,2 Dichloroet hane mg/L 0,01 _ 0,05 _
T richloroet hane mg/L _ _ 0,07 _
T et raChloroet hane mg/L _ _ 0,0 _
3 AROMAT IC HYDROCARBONS
Benzena mg/L 0,01 0,01 0,01 0.01
T oluena mg/L _ _ 0,7 0,6
Xylena mg/L _ _ 0,5 0,4
JEPANG NO. 416/ MENKES/ IX/ 90
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.