• Tidak ada hasil yang ditemukan

ENGINE MANAGEMENT SYSTEM (EMS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ENGINE MANAGEMENT SYSTEM (EMS)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN

ENGINE MANAGEMENT SYSTEM (EMS)

Oleh :

IMRAN MADJID, S.Pd, M.Si, M.Pd.

19810101 201001 1009

EMAIL : [email protected]

SMK NEGERI 3 MAKASSAR DINAS PENDIDIKAN PROPINSI SULAWESI SELATAN

2022

(2)

PEMERINTAH PROPINSI SULAWESI SELATAN

DINAS PENDIDIKAN

UPT SMK NEGERI 3 MAKASSAR

Jl.Bonto Te'ne No.6 Tlp.0411-8911431 Fax .0411- 8911431 K.Pos.90221 Email : [email protected] Website; www.smkn3makassar.sch.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Dengan Integrasi PPK, Literasi, Kecakapan Abad 21 dan HOTS)

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A. IDENTITAS

Nama sekolah : SMK NEGERI 3 MAKASSAR

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas/Semester : XII/Ganjil

Materi Pokok : Memelihara/service dan memperbaiki Engine Management System

Alokasi Waktu : 30 menit

Kompetensi Inti ;

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,cinta damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahamani, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni , budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.

(3)

Kompetensi Dasar :

Menerapkan Prosedur Perawatan EMS

Indikator Pencapaian Kompetensi :

1. Menerangkan tentang Engine Management System 2. Mengidentifikasi komponen komponen utama sistem EMS

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai pebelajaran, siswa diharapkan mampu :

1. Melalui kajian literatur siswa mampu menerangkan tentang EMS secara cermat dan teliti

2. Melalui diskusi siswa mampu mengidentifikasi komponen-komponen sistem EMS secara tepat

C. MATERI PEMBELAJARAN

Engine Management System (EMS) merupakan suatu sistem pengaturan/kontrol pada mesin yang berfungsi untuk mengatur dan mengontrol seluruh sistem pada mesin. EMS merupakan sistem injeksi bahan bakar elektronis seperti halnya pada sistem injeksi bahan bakar lainnya, tetapi pada jenis ini sistem pengapian dikendalikan oleh 1 unit dengan elektronic Control Unit (ECU) sehingga mesin terkontrol sesuai dengan kondisi dan keadaan pada performa terbaik.

KOmponen komponen utama dari EMS terdiri dari sensor-sensor, Elektronic Control Unit (ECU), dan Actuator. Kelengkapan diagnostik pada ECU merupakan salah satu ukuran jitu yang dapat memberikan data konidisi gangguan pada kendaraan secara langsung ke pengumi/teknisi.

D. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintific Learning Model : Discovery Learning Metode : Diskusi dan observasi

(4)

E. MEDIA PEMBELAJARAN 1. Laptop dan LCD

2. Power point

3. 1 unit engine stand EFI atau 1 unit mobil (EFI) F. SUMBER BELAJAR

1. Suratno dan Pramono J,2016. Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan, Yogyakarta. Penerbit ANDI.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No KEGIATAN BELAJAR WAKTU

1

Kegiatan Pendahuluan

a. Membuka dan memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa (nilai karakter:religiusitas)

b. Pengecekan kahadiran dan absensi

c. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari,

d. Mengajukan pertanyaan untuk materi yang akan dipelajari (appersepsi)

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran

f. Menyampaikan skenario pembelajaan dan bentuk penilaian yang akan dilakukan

5’

Kegiatan Inti 2

Stimulasi

a. Guru mengajukan beberapa pertanyaan dan tayangan slide tentang apa dan bagaimana sistem EMS

b. Membagi siswa dalam beberapa kelompok

20’

Identifikasi

masalah Mengarahkan siswa dalam setiap kelompok untuk berdiskusi dan kajian literatur tentang sistem EMS dan komponen-komponen pada sistem EMS dari berbagai sumber dan literatur

(keterampilan literasi) (Nilai Karakter; menerima pendapat orang lain, saling menghargai)

Pengumpulan data

Siswa melakukan observasi/pengamatan guna mengidentifikasi komponen-komponen pada unit engine stand EFI. berikut dengan fungsi-fungsi komponen sesuai referensi dan sumber yang telah dikaji,

(nilai karakter: rasa ingin tahu)

(5)

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR Prosedur : Post test Bentuk : Tes Kinerja Kisi-kisi Penilaian :

Makassar, Juli 2022 Mengetahui;

Kepala SMKN 3 Makassar Guru Mapel

Drs. Farid A Massewali, MM Imran Madjid, S.Pd, M.Si, M.Pd NIP. 19640917 198903 1018 NIP. 19810101201001 1009

Verifikasi Siswa menuliskan nama-nama komponen yang telah diamati berikut dengan fungsinya sesuai dengan referensi yang telah dikaji

Generalisasi Siswa membuat kesimpulan atas data yang telah dikumpulkan setelah diverifikasi mengenai sistem EMS dan komponen-komponennya

3 Kegiatan Penutup

a. Siswa dibawah bimbingan guru membuat kesimpulan dan rangkuman dari materi yang telah dipelajari

b. Refleksi terhadap kegunaan dan manfaat yang diperoleh dari materi yang telah dipelajari

c. Guru menyampaikan kelanjutan materi untuk pertemuan berikutnya

d. Guru memberi post test

e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

5’

No. Standar Kompetensi

Lulusan Indikator

Soal Kawasan Psikomotor P1 P2 P3 P4 P5 1 Memelihara/service

dan perbaikan engine management system

Melakukan pemeriksaan terhadap komponen-komponen EMS berupa sensor-sensor

v

Mendiagnosis gangguan yan terjadi pada sistem EMS

v Melakukan perbaikan terhadap

ganguan yang terjadi

v

(6)

PEDOMAN PENSKORAN PENILAIAN KINERJA

No. Komponen/Subkomponen

Penilaian Kriteria Skor

1 Persiapan Kerja

1.1 Penggunaan pakaian kerja Berpakaian sesuai ketentuan dengan rapih dan

lengkap 90 – 100

Berpakain sesuai ketentauan tetapi kurang rapih

dan kurang lengkap 80 – 89

Berpakaian sesuai ketentuan kurang rapih dan

tidak lengkap 70 – 79

Berpakaian tidak sesuai ketentuan 0 1.2 Persiapan alat dan bahan Alat dan bahan dipersiapkan dengan lengkap

dan sesuai kebutuhan praktek 90 – 100 Alat/bahan dipersiapkan kurang lengkap tetapi

sesuai kebutuhan praktik 80 – 89

Alat/bahan dipersiapkan kurang lengkap dan

kurang sesuai kebutuhan praktik 70 – 79 Alat/bahan dipersiapkan tidak sesuai kebutuhan

praktik 0

2 Proses (Sistematikan dan Cara Kerja) 1.1 Melakukan perawatan dan

perbaikan sistem EMS

Melakukan perawatan dan perbaikan sistem EMS sesuai SOP tanpa kerusakan yang dilakukan secara mandiri

90 – 100 Melakukan perawatan dan perbaikan sistem

EMS sesuai SOP tanpa kerusakan yang dilakukan secara mandiri dengan 2 kali bimbingan

80 – 89

Melakukan perawatan dan perbaikan sistem EMS sesuai SOP tanpa kerusakan yang dilakukan secara mandiri dengan 3-4 kali bimbingan

70 – 79

Melakukan perawatan dan perbaikan sistem EMSn tidak sesuai SOP tanpa kerusakan yang dilakukan secara mandiri dengan lebih 5 kali bimbingan

0

3 Hasil Kerja

1.1 Melakukan perawatan dan perbaikan sistem EMS

Sistem EMS berfungsi normal tanpa gangguan 90 – 100 Sistem EMS berfungsi dengan sedikit perbaikan

80 – 89 Sistem EMS berfungsi dengan banyak

gangguan 70 – 79

Sistem EMSn tidak berfungsi

0 4 Sikap Kerja

(7)

1.1 Penggunaan perlatan Menggunakan semua peralatan dengan benar

tanpa bimbingan 90 – 100

Menggunakan semua peralatan dengan benar

dan sedikit bimbingan 80 – 89

Menggunakan semua peralatan kurang benar

dan banyak bimbingan 70 – 79

Menggunakan semua peralatan dengan benar

dan sangat banyak bimbingan 0

1.2 Melaksanakan K3 Melaksanakan K3 dengan benar

90 – 100 Melaksanakan K3 dengan sedikit mengingatkan

80 – 89 Melaksanakan K3 dengan banyak

mengingatkan 70 – 79

Tidak melaksanakan atau mengindahkan K3 0

5 Waktu

5.1 Waktu penyelesaian pratek

Menyelesaikan pekerjaan minimal 60 menit

lebih cepat dan proses pekerjaan benar 90 – 100 Menyelesaikan pekerjaan sampai 60 menit lebih

cepat dan proses pekerjaan benar 80 – 89 Menyelesaikan tepat sampai tambahan waktu

60 menit dan proses pekerjaan benar 70 – 79 Menyelesaikan tepat sampai lebih tambahan

waktu 60 menit dan proses pekerjaan salah 0

(8)

LAMPIRAN

URAIAN MATERI

ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

A. Pengertian

Engine managenent Sistem adalah suatu sistem pengaturan pada mesin yang berfungsi untuk mengatur dan mengontrol seluruh sistem pada mesin. EMS merupakan sistem injeksi bahan bakar elektronis dimana sistem pengapian dikendalikan dalam 1 unit dengan ELEKTRONIC CONTROL UNIT (ECU), sehingga mesin terkontrol sesuai dengan kondisi dan keadaan pada performa terbaik.

B. Ciri-ciri EMS

1. Menggunakan sistem injeksi dalam pemcampuran dan bahan bakar 2. Menggunakan sistem pengapian elektronis

3. Memiliki pengaturan idle speed control (ISC) 4. Memiliki emisi gas buang yang ramah lingkungan 5. Memiliki Malfunction Indikator light (MIL)

6. Memiliki protocol on board diagnosis (OBD)

Keunggulan dari mesin dengan sistem EMS adalah:

1. Performa mesin tinggi

2. Irit dalam pengunaan bahan bakar

3. Tingkat emisi gas buang yang ramah lingkungan

C. Komponen-komponen EMS

Komponen-komponen dari EMS yaitu:

1. Sensor

Sensor berfungsi untuk mendetejksi kondisi kendaraan yang dibutuhkan ECU untuk menetukan jumlah injeksi bahan bakar dan saat pengapian. Terdapat berbagai sensor yang digunakan pada mesin EFI seagai berikut:

(9)

NO NAMA SENSOR FUNGSI 1 Air flow meter atau

mass air flow (MAF)

Mengukur jumlah udara yang masuk kedalam siilnder dengan mendeteksi alliran udara yang masuk

2 MAP sensor Memgukur jumlah udara yang masuk kesilinder dengan mendeteksi tekanan pada intake manipold

3 Throttle positon sensor (TPS)

Mendeteksi posisi katup throtle

4 Intake Air temperatur sensor

Mendeteksi temparatur udara yang masuk kedalam silinder

5 Engine coolant

temperatur sensor (ECTS)

Mendeteksi temperatur esin atau air pendingin mesin

6 Oxigen sensor Mendeteksi sisa oxigen pada gas buang untuk meghasilkan campuran yang tepat

7 Variable resistor atau CO potensio

Menyetel kadar CO atau campuran bahan bakar bagi EFI yan tidak dilngkapi O2 sensor 8 Vehicle speed sensor Mendetaksi kecepatan kendaraan

9 Knock sensor Medteksi terjadinya knocking/dotasi 10 Crank angel sensor Mendeteksi sudut engkol

11 Ignation sinyal Mendeteksi putaran mesin

12 Starter sinyal Sebagai masukan mesin sedang distarter

2. Elektronic Control Unit (ECU)

ECU merupakan microcomputer yang berfungsi untuk mengontrol sistem kelistrikan engine pada kendaraan. ECU sering disebt juga Eletronic Control Module (ECM) atau Elektronic management sistem (EMS), karenabagian tersebut mengatur sistem secara elektronik. Pada bagian mikrocomputer terdapat bagian-bagian sebagai berikut:

a. CPU untuk melakukan proses perhitungan data masukan dan menyimpan data tersebut sesuai dengan program yang tersimpan pada ROM

(10)

b. ROM untuk menyimpan rogram dan data yang diperlukan untuk proses perhitungan meskipun power OFF isi program tetap tersimpan

c. RAM untuk menyimpan data sementara saat kendaraan beroperasi.

3. ACTUATOR

Actuator meupakan bagian yang dikontrol oleh ECU guna melakukan aksi sesuai dengab sinyal dari ECU. Igniter dikontro untuk menentukan sudut dwell dan saat pengapian, injektor dikontrol oleh ECU untuk saat injeksi, menetukan durasi dan pola injeksi bahan bakar, vacuum switch valve (VSV) dikontrol oleh ECU sebagai idle up atau idle speed control. Pompa bahan bakar hanya berfungsi utau ON saat mesin distarter dan saat mesin sudah hidup. Pompa hanya berfungsi ika relay pompa berfungsi. Engine check indikator dikontrol oleh ECU untuk memberikan kode dengan jumlah kedipan (lampu ON/OFF) sesuai dengan gangguan yang terjadi.

a) Igniter

Igniter merupakan komponen pokok pada sistem pengapian. Fungsi igniter untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik pada primer koil sehingga koil pengapian menghasilkan induksi tegangan tinggi pada sekunder koil.

Induksi tegangan tinggi selanjutnya dialirkan ke busi sehngga busi menghasilkan percikan api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar diruang bakar.

b) Injektor

Injektor merupakan salah satu actuator yangn pokok pada sistem EFI. Injektor berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar kearah katub hisap, bahan bakar keluar dari injektor dalam bentuk kabut. Jumlah bahan bakar yang dinjeksikan tergantung dari tekanan, besar lubang injektor dan lamanya injektor membuka.

(11)

Gambar 1. Konstruksi Injektor

(sumber: suratno, pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan untuk SMK kelas XII)

D. KONFIGURASI SISTEM EMS

Sistem EMS terdiri dari beberapa konfigurasi sebagai berikut : 1. Intake Line

Pada model ini proses pembakaran memerlukan intake line dan pengaturan udara, yang terdiri dari; air flow rate sessor atau intake manifold pressure sensor, intake air temparatur sensor,ambient pressure sensor, throttel position sensor, trhotle body, air cleaner dan ISC, tergantung dari jenis EMS, alat-alat dan sensor yang terpasang didalamnya jugasedikit membedakan.

Gambar 2. Konfigurasi Intake Line

(sumber: suratno, pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan untuk SMK kelas XII)

(12)

2. Fuel Line

Fuel Line berfungsi untuk mensuplay bahan bakar dari fuel tank ke injektor yang terdiri dari fuel pump, fuel filter, fuel pressure regulator, distributor pipe dan injekttor. Bahan bakar di dalam fuel tank ditekan oleh fuel pump dan mengalir melalui fuel filter dan distribute pioe, selanjutnya ditekanan bahan bakar akan dipertahankan pada level tertentu agar tidak terpengaruh terhadap tekanan hampa intake manifold yang disuplay ke setiap injektor. Setiap injektor menyemprotkan bahan bakar ke dalam intake manifold berdasarkan sinyal dari ECU. Bahan bakar yang berlebihan akan kembali ke fuel tank melalui return line.

Gambar 3. Fuel Line

(sumber: suratno, pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan untuk SMK kelas XII)

3. Ignition Line

Pada mesin bensin, pembakaran dalam ruang bakar memerlukan sumber pencetus api dari luar, sehingga diperlukan sistem pengapian (ignation sistem).

Sistem pengapian ini terdiri dari komponen yang dapat menghasilkan tegangan tinggi, komponen pendistribusiannya ke setiap silinder, komponen pengatur waktu pengapian. Sistem pengapian pada kendaraan EFI dilakukan oleh ECU yang dapat menentukan waktu pengapian secara tepat dan akurat untuk membakar campuran udar dan baan bakar dalam segala kondisi sehingga mesin bisa bekerja secara optimal.

(13)

Gambar 4. Ignition Line

(sumber: suratno, pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan untuk SMK kelas XII)

4. Control Line

Contol line terdiri dari macam-macam sensor yang dapdat mendeteksi kondisi mesin pada saat itu, kemudian merubahnya menjadi sinyal listrik untuk dikirim ke microcomputer, input interface untuk diproses. Microcomputer adalah suatu alat yang menentukan output melalui hasil hitungan dan logika berdasarkan data masukan dan perintah yang tersimpan dalam memory. Output interface adalah alat untuk menguatkan output sinyal, dan actuator yangmelakukan reaksi secara mekanis berdasrkan sinyal output yang telah diperbesar.

(14)

Gambar 5. Control Line

(sumber: suratno, pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan untuk SMK kelas XII)

Referensi

Dokumen terkait

Putar kunci kontak ke arah ON, cek adanya aliran pada pipa bahan bakar atau pada saluran pengembali, serta periksa dari kemungkinan kebocoran.. Pasang Fuel Pressure Gauge

Waktu pengapian dan besarnya api yang kurang tepat dapat menyebabkan campuran bahan bakar dan udara tidak dapat terbakar dengan sempurna sehingga bahan bakar menjadi

Proses penginjeksian pada mesin dengan Sistem bahan bakar GDI (Gasoline Direct Injection) adalah ..... Dalam

Apabila sistem pengapian tidak bekerja dengan baik dan tepat, maka kelancaran proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar akan

!ekanisme kaup pada mesin kendaraan ber+ungsi unuk mengaur pemasukan gas baru )campuran bahan bakar dan udara* secara optmal ke dalam silinder dan mengaur pembuangan gas bekas

Sistem karburator yaitu pengaturan bahan bakar yang memakai sistem kontrol secara mekanis berdasarkan aliran udara pada venturi.. Hal ini membuat turunnya tekanan sehingga

5-6 GEM -02 Menguasai konsep dan mampu melaksakanan prosedur M-R-O pada komponen gasoline Engine & vehicle sensors.. Sensor-sensor sistem EFI ( Ckp sensor, cmp sensor, ego

Komponen yang mengatur tekanan bahan bakar pada sistem injeksi adalah.... Fungsi utama dari Manifold Absolute Pressure MAP Sensor