27 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dalam lingkup manajemen sumber daya manusia yang dapat mengkaji pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kinerja karyawan di PT Rika Lestari Engineering, Jl. Bulusan XI no 112 Tembalang, Kota Semarang
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Explanatory Research atau penelitian penjelasan. Menurut Singarimbun dan Masri (2006) Explanatory Research adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variablel-variabel melalui pengajuan hipotesis dengan menggunakan data-data yang sama, dalam pelaksanaanya Explanatory Research menggunakan metode penelitian survey Sugiyono (2008) menyatakan bahwa,
penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi dengan menggunakan kuisioner yang akan diambil dari populasi karyawan PT. Rika lestari engineerin.
C. Populasi dan Teknik pengambilan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Rika Lestari Enginering yang berjumlah 31 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Alasan mengambil total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya. Sampel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah semua jumlah populasi yang ada yaitu 31 karyawan yang ada di PT . Rika Lestari Enginering semarang.
D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya 1. Definisi Operasional
Sugiyono (2015) mengemukakan bahwa definisi operasional variabel adalah suatu sifat, atribut atau nilai dari objek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari. Variabel penelitian ini terdiri dari 3 variabel, yaitu variabel independen/bebas, variabel penelitian dan variabel intervening, yang di bagi menjadi 3 sebagai berikut.
a. Variabel Independen Gaya Kepemimpinan transformasional (X)
Variabel independen atau bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel dependen. Variabel independen (X) dalam penelitian ini Kepemimpinan transformasional yaitu pemimpin yang dapat menginspirasi pengikutnya untuk lebih memilih kepentingan organisasi daripada kepentingan sendiri dan mampu mempunyai pengaruh yang dalam dan luar biasa terhadap para pengikutnya
Indikator Gaya kepemimpinan menurut Robbins dan judge (2016):
1) Pengaruh ideal, yang mana pemimpin mencoba mepengaruhi karyawan untuk mampu mendukung visi dan misi perusahaan.
2) Motivasi inspirasional, memacu bawahan untuk bisa berkerja sama untuk mencapai tujuan jangka panjang dengan optimis
3) Stimulasi intelektual, pemimpin berusaha untuk mengembangkan kemampuan bawahan untuk menyelesaikan permasalahan dengan perspektif baru.
4) Pertimbangan individual, pemimpin menilai karyawan secara individu, melatih dan menasehatinya.
b. Variabel Dependen/Terikat Kinerja karyawan (Y)
Mangkunegara (2011) menjelaskan bawahwa kinerja adalah hasil dari kerja secara kualitas dan kuantitas yang bisa di capai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya dan tugas-tugas yang diberikan.
Indikator kinerja karyawan menurut Mathis dan Jackson (2006) menyatakan bahwa pencapaian kinerja dapat diukur dengan:
1) Kuantitas, Hasil kerja karyawan.
2) Kualitas, Mutu produk yang dihasilkan seorang karyawan sesuai dengan standar perusahaan.
3) Ketepatan waktu, ketepatan saat menyelesaikan pekerjaan.
4) Kehadiran, tingkat absensi karyawan
5) Kemampuan bekerjasama, Hubungan karyawan dengan sesama karyawan atau orang lain.
a. Variabel Intervening Kepuasan Kerja (Z)
Menurut Maltis dan Jackson (2006) Kepuasan kerja adalah keadaan emosional positif yang merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja seseorang dan ketidakpuasan kerja muncul ketika harapan seseorang tidak terpenuhi.
Indikator kepuasan kerja menurut Lunthans (2006) yaitu:
1) Pekerjaan itu sendiri, kepuasan karyawan saat menyelesaikan pekerjaanya.
2) Kepemmpinan. Sikap kepemimpinan yang mempengaruhi karyawan dari sikap, serta perlakuan terhadap karywan.
3) Rekan kerja, sikap sesama teman saat menyelesaikan pekerjaan.
4) Promosi jabatan, kenaikan jabatan pada perusahaan.
5) Gaji, kepuasan gaji setelah menyelesaikan pekerjaan atau proyek yang di lakukan.
E. Pengukuran Variabel
Guna mempermudahkan pengelolaan dan pengukran data dslam proses penelitian ini, jawaban dari responden diberikan nilai atau skor. Menurut Simamora (2002) Skala likert, yang dapat di sebut juga Summated-ratings scale, skala ini memungkinka responden untuk mengepresikan intensitas perasaan dan keinginan yang di rasakan mereka.
Pertanyaan yang di berikan adalah pertanyataan tertutup. Pilihan di buat berjenjang mulai dari intenisitas paling rendah sampai tinggi.
Table 3.1
Table Interprestasi Skor Jawaban
Skor Keterangan skor
5 Sangat setuju
4 Setuju
3 Netral
2 Tidak setuju
1 Sanngat tidak setuju
F. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif yang merupakan data berbentuk angka-angka baik secara langsung dari hasil penelitian maupun hasil pengolahan data kuantitatif menjadi data kualitatif dengan menggunakan skala likert.
Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif karena penelitian berusaha mendapatkan hasil dari penyebaran kuisoner dan dihitung menggunakan SPSS. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat dari perorangan atau suatu perusahaan secara langsung dari obyek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan. Data primer dalam penelitian ini yaitu pemberian angket/kuisoner kepada karyawan PT. Rika lestari enginnering
2. Data Sekunder
Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari sumber sekunder.
Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui pihak lain atau melalui dokumen Sugiyono (2004).
Data sekunder diperoleh dari dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti yang berasal dari internal lembaga terkait hasil pekerjaan, jumlah karyawan, dan struktur organisasi.
G. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Kuisioner adalah teknik pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden.
Pertanyaan yang diajukan berisi tentang pertanyaan yang berkaitan dengan variabel yang diteliti.
H. Instrumen Penelitian dan Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Menurut Riduwan (2013) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment seperti dibawah ini :
𝑟 = 𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑛 ∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2} − {𝑛 ∑ 𝑌2− (∑ 𝑌)2} Keterangan
rxy : koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y
∑xy : jumlah perkalian antara variabel X dan variabel Y
∑x2 : jumlah dari kuadrat nilai X
∑y2 : jumlah dari kuadrat nilai Y
N : jumlah sampel
Untuk mengetahu skor masing-masing item pertanyaan itu valid atau tidak adalah sebagai berikut:
a. Apabila rhitung > rtabel, (pada taraf signifikan 5%), maka item dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total artinya item angket dinyatakan valid.
b. Apabila rhitung ≤ rtabel, (pada taraf signifikan 5%), maka item dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total artinya item angket dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik dan dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan daya yang dapat dipercaya juga. Menurut (Riduwan 2013) bahwa, uji reabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkatan ketepatan (keterandalan atau keajengan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Uji reliabilitas intrumen dilakukan dengan rumus alpha seperti dibawah ini:
𝑎 = [ 𝑘
(𝑘 − 1)] [1 −∑ 𝛿𝑏2 𝛿𝑡2 ] Keterangan:
𝑎 : Koefisien reliabilitas 𝑘 : Jumlah butiran pertanyaan 𝛿2 : Variabel butiran pertanyaan
Kuesioner dikatakan reliabel apabila hasil uji sttistik sebagai berikut :
a. Jika nilai Cronbach Alpha ≥ 0,60 maka instrumen dikatakan handal atau homogenitas item (reliabel).
b. Jika nilai Cronbach Alpha ≤ 0,60 maka instrumen dikatakan tidak handal atau tidak terdapat homogenitas item (tidak reliabel).
I. Metode Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016) tujuan uji normalitas untuk melihat apakah dalam model regresi variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas) mempunyai kontribusi atau tidak. Untuk menguji normalitas residual digunakan uji statistik nonparametik Kolmogorov-Smirnov. Penelitian berdistribusi normal apabila memiliki nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (sig>0,05).
a. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2016) tujuan uji multikolinieritas untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharunya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Pendeteksi terhadap multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance ≥ 0.10 atau sama dengan nilai Variance Inflating Factor (VIF) dari hasil analisis regresi ≤ 10.
b. Uji Heteroskedasitisitas
Menurut Ghozali (2016) menyatakan bahwa, uji heteroskedasitisitas adalah varian tidak homogen. Model regresi yang baik adalah model yang memenuhi syarat homokesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Model dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas jika probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi 5%. Dapat juga dilihat dari scatterplot apabila titik-titik yang ada menyebar di atas dan di bawah angka sumbu Y atau tidak membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Linieritas
Menurut Ghozali (2016) uji linieritas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linier, kuadrat atau kubik. Dengan uji linieritas akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linier, kuadrat atau kubik. Model dapat dinyatakn mengalami syarat linieritas apabila sig linearity <
0.05 dan nilai deviation from linearity sig > 0.05.
2. Alat Anlisis a. Rentang Skala
Rentang skala adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan menilai variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini rentang skala digunakan untuk mengukur bagaimana persepsi atau anggapan karyawan tentang gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan motivasi sebagai variabel intervening pada PT Rika Lestari Engineering. Rentang skala merupakan data angka yang diperoleh yang kemudian diartikan sesuai dengan alternatif jawaban yang telah ada sebelumnya dan setiap pernyataan. Rumus rentang skala seperti Umar (2001) dibawah ini:
Keterangan:
Rs = Rentangskala n = Jumlah sampel
m = Jumlah alternative jawaban
Berdasarkan rumus diatas, maka dapat diperoleh perhitungan rentang skala sebagai berikut:
Rs = 31(5−1)
5
= 124
5
= 25
Berdasarkan perhitungan rentang skala yang diperoleh sebesar 25 dengan demikian penentuan skala penelitian tiap kriteria diawali dengan menentukan rentang skor terendah dan tertinggi dengan total dari jumlah sampel 31 dengan bobot paling rendah dan paling tinggi, didapat bobot terendah 31 dan bobot tertinggi 155. Seperti yang ditujukan pada tabel rentang skala dibawah ini:
Tabel 3.2 Rentang Skala Rentang
Skala
Gaya kepemimpinan
Kepuasan Kinerja Karyawan 31 – 55 Sangat tidak baik Sangat Tidak
Puas
Sangat Rendah 56 – 80 Tidak baik Tidak Puas Rendah
81 – 105 Cukup Cukup Cukup
106 – 130 Baik Puas Tinggi
131 – 155 Sangat baik Sangat Puas Sangat Tinggi Sumber: Data diolah 2019
b. Analisis Jalur (path analysis)
Pada penelitian ini peneliti menggunakan path analysis untuk melakukan analisis. Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis ini menggunakan software SPSS dengan ketentuan uji T taraf signifikansi Alpha = 0,05 atau p ≤ 0,05 yang dimunculkan kode (sig.T) dimana hal tersebut digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat Maharani (2013).Model yang digunakan dalam analisis jalur, sebagaiberikut :
1) Merumuskan persamaan struktural
a. Gaya Kepemimpinan (X) berpengaruh terhadap kepuasan (Z)
b. Gaya kepemimpinan (Y) dan kepuasan (Z) berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y)
1) Persamaan Sub struktural 1 Z = Py1 X + e1
2) Persamaan Sub struktural 2 Y = Py2X + Py3 Z + e2 Keterangan:
X = Gaya kepemimpinan Z = Kepuasan
Y = Kinerja Karyawan Py= Koefisien Jalur e = Standar error
2) Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi a. Pengaruh Langsung
1) Pengaruh gaya kepemimpinan (X) terhadap kepuasan (Z) Z = Py1 x X
2) Pengaruh gaya kepemimpinan (X) terhadap kinerja karyawan (Y) Y = Py2 x X
3) Pengaruh kepuasan (Z) terhadap kinerja karyawan (Y) Y = Py3 x Z
b. Pengaruh tidak langsung
Pengaruh gaya kepemimpinan (X) melalui kepuasan (Z) terhadap kinerja karyawan (Y).
Y = (Py1 x X) x (Py3 x Z) c. Pengaruh total
Total pengaruh gaya kepemimpinan (X) terhadap kinerja karyawan (Y) melalui kepuasan (Z).
Y = Py2 x X + (Py1 x X) x (Py3 x Z) Keterangan:
X = gaya kepemimponan Z = kepuasan
Y = Kinerja Karyawan Py = Koefisien jalur
2. Menghitung koefisien jalur secara individual H0 : Py2x1, Py2x, py2y1 = 0 (tidak signifikan) H1 : Py1x, Py2x, Py2y1 > 0 (signifikan)
Gambar 3.1
Model Analisis Jalur Path (Path Analisis)
B2 B3
B4
1. Uji Hipotesis a. Uji t
Uji statistik t disebut juga uji signifikan individual. Menurut (Ghozali, 2016), uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah dengan mebandingkan t hitung dengan t tabel, dengan uji t dua arah. Rumus yang digunakan untuk menguji menguji adalah sebagai berikut:
𝑡 = 𝑏 𝑆𝑎𝑏 GAYA
KEPEMIMPINAN (X)
KEPUASAN (Z)
KINERJA KARYAWAN
(Y) B1
Keterangan:
b = koefisien regresi
Sb = standart deviasi dari variabel bebas
Dasar pengambilan keputusan uji t adalah sebagai berikut:
1) Apabila probabilitas < 0.05 atau t h𝑖tung > t t𝑎𝑏el maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima. Artinya variable bebas (gaya kepemimpinan) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variable terikat ( kinerja karyawan )
2) Apabila probabilitas ≥ 0,05 atau t hitunga ≤ t tabel maka hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternative (Ha) ditolak, artinya variable bebas (gaya kepemimpinan) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variable terikat (kinerja karyawan)
b. Uji Pengaruh Tidak Langsung
Menurut (Ghozali, 2016) mengatakan bahwa pengujian hipotesis mediasi atau intervening dapat dilakukan dengan uji sobel (sobel test), dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) melalui variabel intervening (Z) yang dihitung dengan rumus dibawah ini:
𝑆𝑎𝑏 = √𝑏2𝑆𝑎2+ 𝑎2𝑆𝑏2+ 𝑆𝑎2𝑆𝑏2 Keterangan:
Sa = Standart eror X-Z Sb = Standart eror Z-Y b = Koefisien regresi Z-Y a = Koefisien regresi X-Z Kriteria pengujian mediasi meliputi:
1. Jika pengaruh (X) dan (Y) signifikan dan menurun menjadi nol dengan memasukkan variabel (Z), maka terjadi mediasi sempurna (perfect mediation).
2. Jika pengaruh (X) terhadap (Y) signifikan dan menurun tidak sama dengan nol dengan memasukkan variabel (Z), maka terjadi mediasi parsial (parsial mediation).
Tahapan selanjutnya adalah menguji signifikan pengaruh tidak langsung diperlukan menghitung nilai Z dari koefisien ab, rumus yang dapat digunakan sebagai berikut:
𝑍 = 𝑎𝑏 𝑆𝑎𝑏
Jika nilai Z > 1,96 (nilai Z mutlak), maka variabel kepuasan secara signifikan memediasi pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.