• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

20

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Singkat Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin adalah lembaga teknis daerah pada bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah di lingkungan Pemerintahan Kota Banjarmasin yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang bertanggung jawab dan berada dibawah Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Badan keuangan Kota Banjarmasin sebelumnya terdiri dari dua instansi Pemerintahan yaitu Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dan Dinas Pendapatan Daerah Kota Banjarmasin. Pada tahun 2002 bagian keuangan sekretariat daerah Kota Banjarmasin adalah instansi yang melaksanakan pengelolaan keuangan untuk seluruh unit kerja yang ada di Kota Banjarmasin, lalu pada tahun 2003 karena ruang lingkup pelayanannya dianggap terlalu luas maka Bagian Keuangan Sekretariat Daerah kota Banjarmasin diubah menjadi Badan Keuangan.

Pada 2011 Badan Keuangan dilebur dan digabungkan dengan Dinas Pendapatan Daerah dan Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin menjadi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Banjarmasin. Kemudian dikarenakan begitu banyak dan kompleksnya pekerjaan yang ditangani maka pada tahun 2012 dipisah lagi menjadi Dinas Pendapatan dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Banjarmasin.

Lalu pada akhir tahun 2016 ditetapkan Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Banjarmasin maka Dinas Pendapatan dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Banjarmasin digabungkan menjadi Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin.

(2)

2. Struktur Organisasi Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin Struktur Organisasi Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin dapat dilihat pada Bagan 4.1.

Bagan 4.1. Bagan Susunan Organisasi Badan Keuangan Kota Banjarmasin Sumber : Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin

(3)

3. Uraian Tugas Pimpinan serta Pegawai Instansi

Berdasarkan Struktur Organisasi diatas, maka uraian tugas masing- masing bagian dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Kepala Badan

Kepala Badan mempunyai tugas pokok yaitu merumuskan dan melaksanakan kebijakan daerah dalam bidang pengelolaan keuangan daerah.

b. Bidang Sekretariat

Bidang Sekretariat mempunyai tugas pokok mengoordinasikan, membina, mengatur dan mengendalikan penyusunan program.

Pengelolaan urusan keuangan dan pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan serta administrasi kepegawaian. Sub Bidang Sekretariat terdiri dari :

1) Sub Bagian Perencanaan, mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan penyusunan program dan rencana, evaluasi serta laporan Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin.

2) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan anggaran, pengelolaan, penatausahaan, dan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin.

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan surat menyurat, ekspedisi dan kearsipan, urusan rumah tangga, dan perlengkapan serta menyelenggarakan administrasi kepegawaian Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin.

c. Bidang Pendapatan dan Penetapan

Bidang Pendapatan & Penetapan mempunyai tugas pokok yaitu mengoordinasikan, membina dan mengendalikan pendataan dan penetapan objek PBB, BPHTB dan Pajak Daerah lainnya. Sub Bidang Pendapatan dan Penetapan terdiri dari :

(4)

1) Sub Bidang Pendataan dan Penilaian, mempunyai tugas pokok melaksanakan pendataan dan penilaian terhadap potensi subjek dan objek PBB, BPHTB dan Pajak Daerah lainnya.

2) Sub Bidang Penetapan mempunyai tugas melaksanakan perhitungan dan penetapan PBB, BPHTB, dan Pajak Daerah Lainnya.

3) Sub Bidang Pengolahan Data dan Informasi, mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data serta pengembangan, penyajian dan pelayanan informasi PBB, BPHTB, dan Pajak daerah lainnya.

d. Bidang Penagihan dan Pengawasan

Bidang Penagihan dan Pengawasan mempunyai tugas yaitu mengoordinasikan, membina dan mengendalikan penagihan dan pengawasan seluruh subjek dan objek PBB, BPHTB, dan Pajak Daerah lainnya. Sub Bidang Penagihan dan Pengawasan terdiri dari :

1) Sub Bidang Penagihan, mempunyai tugas melaksanakan penagihan terhadap tunggakan atau piutang PBB, BPHTB, dan Pajak Daerah lainnya.

2) Sub Bidang Pemeriksaan dan Pengawasan, mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan dan pengawasan wajib PBB, BPHTB, dan Pajak Daerah lainnya.

3) Sub Bidang Pelayanan dan Keberatan, mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan. pengolahan dan penyajian data serta pengembangan, penyajian dan pelayanan informasi PBB, BPHTB, dan Pajak Daerah lainnya.

(5)

e. Bidang Anggaran

Bidang Anggaran mempunyai tugas yaitu mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran serta pengelolaan investasi daerah. Sub Bidang Anggaran terdiri dari :

1) Sub Bidang Penganggaran Belanja Langsung, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan anggaran dan perubahan anggaran belanja langsung dan memfasilitasi SKPD dalam menyusun RKA SPKD dan DPA belanja langsung SKPD.

2) Sub Bidang Penganggaran Belanja Tidak Langsung, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan anggaran dan perubahan anggaran belanja tidak langsung dan memfasilitasi SKPD dalam Menyusun RKA SPKD dan DPA belanja tidak langsung SKPD.

3) Sub Bidang Pengangguran Pendapatan Daerah dan Pembiayaan Daerah, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan anggaran pendapatan daerah dan pembiayaan daerah serta pengelolaan dan penyertaan modal/investasi daerah.

f. Bidang Perbendaharaan

Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas yaitu mengoordinasikan, membina dan mengendalikan pengujian dan pengesahan dokumen pembayaran atas beban tagihan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sub bidang Perbendaharaan terdiri dari :

1) Sub Bidang Penerimaan dan Pengeluaran Kas, mempunyai tugas melaksanakan penatausahaan, pengelolaan, dan evaluasi penerimaan dan pengeluaran kas daerah.

2) Sub Bidang Pengelolaan Surat Perintah Pengeluaran Dana (SP2D) mempunyai tugas melaksanakan pemilihan, pengarsipan dan evaluasi dokumen SPP, SPM, dan SP2D.

(6)

3) Sub Bidang Pengelolaan Spj melaksanakan penerimaan, mempunyai tugas pemeriksaan penelitian dan pengarsipan surat pertanggung jawaban (SPJ) fungsional dari bendahara pengeluaran seluruh SPKD.

g. Bidang Akuntansi

Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas yaitu mengoordinasikan, membina dan mengendalikan pengujian dan pengesahan dokumen pembayaran atas beban tagihan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sub Bidang Perbendaharaan terdiri dari :

1) Sub Bidang Pelaporan Keuangan Dinas Daerah, mempunyai tugas menyusun laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan serta evaluasi laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pada Dinas Daerah

2) Sub Bidang Pelaporan Keuangan Inspektorat, Badan dan RSUD, mempunyai tugas menyusun laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan serta evaluasi laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pada inspektorat, badan, dan RSUD.

3) Sub Bidang Pelaporan Keuangan Sekretariat DPRD, Sekretariat Daerah dan Kecamatan, mempunyai tugas menyusun laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan serta evaluasi laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pada Sekretariat DPRD, Sekretariat Daerah dan Kecamatan.

h. Bidang Aset

Bidang Aset mempunyai tugas yaitu mengoordinasikan, membina, mengatur dan mengendalikan administrasi pengadaan, pengelolaan, mutasi dan penghapusan aset. Menurut Perwali Kota Banjarmasin Nomor 132 Tahun 2016 bidang aset memiliki tugas

(7)

menyiapkan bahan perumusan rencana kebutuhan dan pemeliharaan barang milik daerah, menyusun program, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan analisis kebutuhan dan perencanaan aset daerah, menyusun program, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan inventarisasi aset daerah, Menyusun program, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan penatausahaan dan penghapusan barang milik daerah, menyusun program, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan pemanfaatan, penilaian, pemindahtanganan, pengamanan dan pengendalian barang milik daerah, menyusun program, mengkoordinasikan, membina, dan mengendalikan penyimpanan, penyaluran, perawatan, dan pemeliharaan Barang milik daerah, dan melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan kewenangannya. Pada sistem akuntansi penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin, bidang aset khusunya sub bidang pemanfaatan penilaian dan penghapusan aset memiliki tugas sebagai rekapitulasi usulan, cek fisik dan cek administrasi terhadap aset yang akan dihapuskan. Sub Bidang Aset terdiri dari:

1) Sub Bidang Analisis Kebutuhan Aset, mempunyai tugas melaksanakan analisis kebutuhan dan menyusun rencana kebutuhan aset daerah

2) Sub Bidang Penatausahaan Aset, mempunyai tugas melaksanakan Inventarisasi, Verifikasi dan Penatausahaan aset daerah.

3) Sub Bidang Pemanfaatan Penilaian dan Penghapusan Aset, melaksanakan pengaturan dan pemantauan pemanfaatan, penilaian, pemindahtanganan, pemusnahan dan penghapusan aset daerah.

Pada sistem akuntansi penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin, bidang aset khususnya sub bidang pemanfaatan penilaian dan penghapusan aset memiliki tugas

(8)

sebagai rekapitulasi usulan, cek fisik dan cek administrasi terhadap aset yang akan dihapuskan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pokok

Sistem akuntansi penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin merupakan salah satu tahapan dalam siklus pengelolaan aset atau barang milik daerah. Hal ini adalah tindakan menghapus barang milik daerah dari daftar barang dengan menerbitkan keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan Pengelola Barang dan Pengguna Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya.

2. Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait dalam penghapusan aset yang dilaksanakan oleh Bakeuda Kota Banjarmasin yaitu :

a. Fungsi Pemakai

Fungsi ini bertanggung jawab dalam melakukan usulan penghapusan aset tetap yang sudah memenuhi kriteria/syarat penghapusan. Fungsi ini dilakukan oleh SKPD selaku pengurus barang.

b. Fungsi Penelitian dan Pengembangan

Fungsi ini bertanggung jawab dalam melaksanakan pembahasan dan melakukan analisis terhadap barang yang diusul penghapusan serta sebagai penanggung jawab untuk menyiapkan berkas administrasi penghapusan aset sebelum diserahkan kepada tim penghapusan. Fungsi ini dilakukan oleh sub bidang pemanfaatan penilaian dan penghapusan aset tetap.

c. Pejabat Sekretaris Daerah

Pejabat ini berfungsi selaku pejabat yang dapat memberikan persetujuan terhadap usulan penghapusan aset yang sudah diusulkan oleh SKPD. Fungsi ini dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin selaku pengelola barang.

(9)

d. Kepala Daerah

Kepala Daerah adalah Gubernur bagi Daerah Provinsi atau Bupati bagi Daerah Kabupaten atau Walikota bagi Daerah Kota.

Pada Sistem penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin, kepala daerah bagi Kota Banjarmasin adalah Walikota. Fungsi ini memiliki peran sebagai pemberi keputusan pada aset yang akan dihapuskan atau dimusnahkan.

e. Fungsi Penghapusan Aset

Fungsi ini bertanggung jawab terhadap proses penghapusan pencatatan aset tetap yang sudah terbit SK penghapusannya dari SIMDA BMD. Fungsi ini dilakukan oleh SKPD selaku pengurus barang.

3. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin adalah :

a. Surat usulan penghapusan dari SKPD.

Surat ini sebagai suatu bentuk usulan penghapusan terhadap BMD yang sudah tidak layak. Surat ini diusulkan oleh Kepala SKPD selaku pengguna barang beserta dengan lampiran dokumen kelengkapan administrasi berupa daftar usulan barang yang akan dihapuskan, foto dokumentasi fisik barang, surat pernyataan penggunaan barang bahwa barang yang dihapus tidak mengganggu tugas pokok dan fungsi SKPD (Tupoksi SKPD), dan surat pernyataan pengguna barang bahwa bersedia mengamankan selama proses penghapusan. Rincian lampiran surat usulan penghapusan aset terlampir pada daftar lampiran.

b. Penilaian kondisi fisik kendaraan dari Dinas Perhubungan Dokumen ini sebagai acuan penilaian fisik terhadap kendaraan yang akan dihapuskan. Surat hasil penilaian cek fisik kendaraan dari Dinas Perhubungan ini memiliki informasi berupa SKPD yang mengusulkan penghapusan barang, nomor polisi kendaraan, nomor

(10)

BPKB, no mesin, nomor rangka, jumlah penilaian fisik yang akan dinilai dan keterangan. Pada bagian bawah berisi tempat, tanggal, bulan dan tahun dikeluarkannya hasil penilaian cek fisik kendaraan dari Dinas Perhubungan beserta tanda tangan dari Kepala Dinas Perhubungan.

c. Informasi dari pencatatan aset pada SIMDA BMD

Untuk dapat membantu pemerintah daerah dalam membangun sistem akuntansi keuangan berbasis komputer yang dapat menghasilkan informasi yang relevan, cepat, akurat, lengkap dan dapat diuji kebenarannya, maka salah satu aplikasi yang telah dikembangkan adalah Aplikasi Komputer Sistem Informasi Manajemen Daerah – Barang Milik Daerah (SIMDA – BMD) yang dapat digunakan sebagai pengolah data pengelolaan aset pemerintah daerah. Aplikasi SIMDA BMD berguna sebagai aplikasi yang menyediakan data base berupa aspek keuangan, aset daerah, data kepegawaian/aparatur daerah maupun pelayanan publik yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja instansi pemerintah daerah. Pada aplikasi SIMDA BMD ini terdapat informasi berupa kode barang, uraian barang, merk dan tipe barang, ukuran/cc barang, nomor rangka, nomor mesin, tahun perolehan, serta harga perolehan barang yang akan diusulkan penghapusannya. Sistem akuntansi penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin menggunakan aplikasi ini sebagai tahapan terakhir dalam penghapusan aset yang dilakukan oleh SKPD melalui pengurus barang.

4. Informasi yang diperlukan

Informasi yang diperlukan dalam sistem akuntansi penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin adalah :

a. Informasi kondisi kendaraan

Informasi kondisi kendaraan ini berupa daftar usulan dari SKPD. Daftar usulan barang yang akan dihapuskan ini memiliki

(11)

informasi berupa nama SKPD yang mengusulkan penghapusan, nama barang yang akan dihapuskan, nomor kode barang, kode register, kode lokasi, merk atau type, tahun beli atau tahun perolehan, asal-usul perolehan, harga barang. kondisi atau keadaan barang apakah masih baik, kurang baik ataupun rusak berat dan keterangan yang berisi nomor kendaraan bermotor. Lalu berisi tanda tangan dari Kepala SKPD yang mengusulkan dan tanda tangan oleh Pengurus Barang dari SKPD tersebut.

b. Informasi riwayat pemakai / pengguna

Informasi ini sebagai dasar pertimbangan penilai dalam melakukan perhitungan nilai limit harga jual. Informasi pertimbangan ini dapat dilihat melalui Kartu Inventaris Barang (KIB) yang berisikan data berupa nama barang yang akan dihapuskan, jenis kendaraan, merk/type, tahun perolehan, ukuran/CC kendaraan, nomor rangka, nomor mesin, nomor polisi, nomor BPKB, nama pemakai, serta jabatan pemakai.

c. Informasi kelengkapan surat menyurat

Informasi ini berisi kelengkapan surat menyurat barang yang akan dihapuskan berupa STNK dan BPKB kendaraan yang akan diusulkan penghapusannya.

5. Catatan akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan pada penghapusan aset tetap ini adalah aplikasi SIMDA BMD. Program aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan barang milik daerah meliputi perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan dan akuntansi barang daerah. Aplikasi ini memiliki beberapa menu yaitu perencanaan, pengadaan, penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan penghapusan. Catatan akuntansi yang digunakan pada penghapusan aset tetap dalam aplikasi ini tersedia pada bagian penatausahaa. Pada bagian ini terdapat menu inputan yang berisi data inventaris barang. Data ini berisikan tentang merk, type,

(12)

ukuran/cc, bahan, nomor rangka, nomor mesin dan nomor BPKB yang tersimpan pada data base SIMDA BMD, sehingga dapat dijadikan sebagai catatan akuntansi yang digunakan pada sistem penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin.

6. Prosedur yang membentuk sistem a. Prosedur usulan SKPD

Dalam prosedur ini SKPD menginventarisir barang milik daerah yang akan diusulkan penghapusannya lalu membuat daftar barang sebelum diserahkan kepada Kepala SKPD. Kepala SKPD mengusulkan penilaian fisik atas barang milik daerah yang akan dihapuskan kepada Dinas Perhubungan.

b. Prosedur pemeriksaan administrasi dan fisik

Setelah itu hasil cek fisik dari Dinas Perhubungan diserahkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan cek fisik dan cek administrasi yang diusulkan penghapusannya. Hasil verifikasi diserahkan kepada bidang aset lalu bidang aset menyampaikan kepada tim penghapusan.

c. Prosedur persetujuan penghapusan

Tim penghapusan menerima berkas yang telah di rekapitulasi oleh bidang aset dan menyampaikan persetujuan penjualan dan penilaian harga limitnya kepada Walikota selaku kepala daerah.

Berdasarkan persetujuan Walikota, maka dikeluarkan SK persetujuan, setelah itu diserahkan kepada bidang aset untuk membuatkan surat permohonan lelang dan diserahkan kepada KPKNL untuk diperiksa kelengkapan sebelum dilaksanakan lelang.

Setelah lelang dilaksanakan maka KPKNL membuatkan SK risalah lelang dan dikembalikan kepada bidang aset untuk membuatkan dan mengajukan surat permohonan penerbitan SK penghapusan aset kepada Walikota. Walikota menerima berkas tersebut dan diterbitkan SK Penghapusan aset dan diserahkan kembali pada

(13)

SKPD untuk dilakukan penghapusan dari pencatatan aset melalui aplikasi SIMDA BMD Kota Banjarmasin.

7. Sistem pengendalian internal

Unsur pengendalian internal yang ada dalam sistem akuntansi penghapusan aset tetap, yaitu:

a. Organisasi

1) Fungsi pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan kondisi fisik kendaraan masih dalam keadaan layak atau rusak.

2) Fungsi pemeriksaan administrasi bertanggung jawab untuk pemeriksaan dari pencatatan pada SIMDA BMD dan pemeriksaan STNK dan BPKB.

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

1) Tim penghapusan aset dapat memberikan persetujuan atas penghapusan suatu aset yang diusulkan oleh SKPD

2) Penghapusan aset kendaraan dari pencatatan aset di neraca SKPD dapat dilakukan setelah SK Kepala Daerah tentang penghapusan aset telah diterbitkan.

c. Praktik yang sehat

1) SKPD harus melengkapi berkas usulan penghapusan .

2) SKPD harus jujur memberitahukan kondisi barang yang akan diusul penghapusan. Hanya barang yang rusak berat yang dapat diusulkan penghapusan.

3) SKPD harus dapat menunjukan barang yang akan diusulkan penghapusan.

4) SKPD harus menyerahkan barang kepada bidang aset.

5) Bidang aset selaku pembantu pengelola barang harus melakukan cek fisik barang yang diusulkan penghapusan aset oleh SKPD.

6) Penilai publik selaku pihak yang melakukan penilaian harga limit penjualan yang melaksanakan proses penilaian sesuai standar penilaian.

(14)

8. Bagan Alir

Berikut adalah bagan alir dari sistem akuntansi penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin:

Keterangan :

DB : Daftar Barang

SKPA : Surat Keputusan Penghapusan Aset Mulai

Menginventarisir aset yang disusulkan

Membuat DB

DB

1

10

SKPA

Menghapus aset dari aplikasi SIMDA BMD

Selesai

SKPD

(15)

Lanjutan

Keterangan :

DB : Daftar Barang

SPPF : Surat Permohonan Penilaian Fisik Membuat

SPPF

Kepala SKPD

1

DB

SPPF

Bersama dokumen kelengkapan administrasi

DB SPPF

2

2

DB SPPF

Menerima berkas bersama dokumen

kelengkapan administrasi

Memberikan otorisasi

DB SPPF

SEKDA

3

(16)

Lanjutan

DB SPPF

Merekapitulasi usulan, cek administrasi & fisik

Membuat DRBP

DRBP

4

3 6

DBJ SKPP

Membuat SPL

SPL

DBJ SKPP SPL

7

8

SKRL

Membuat dan mengajukan

SPPSKPA Sub bidang Pemanfaatan Penilaian dan

Penghapusan Aset

SKRL SPPSKPA

9 SPPSKPA

Keterangan :

DB : Daftar Barang

DBJ : Daftar Barang yang akan dijual/dilelang SPPF : Surat Permohonan Penilaian Fisik SKRL : Surat Keputusan Risalah Lelang

SKPP : Surat Keputusan Persetujuan Penjualan SPL : Surat Permohonan Lelang

DRBP : Daftar Rekapitulasi Barang yang diusul Penghapusan

SPPSKPA : Surat Permohonan Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan Aset

(17)

Lanjutan

Keterangan :

DBJ : Daftar Barang yang akan dijual/dilelang

DRBP : Daftar Rekapitulasi Barang yang diusul Penghapusan

TIM PENGHAPUSAN

4

DRBP

Pembahasan DRBP

Membuat DBJ

DBJ

5

Dikembalikan kepada Kepala SKPD Tidak Setuju

Setuju

(18)

Lanjutan

Keterangan :

DBJ : Daftar Barang yang akan dijual/dilelang SKRL : Surat Keputusan Risalah Lelang

SKPP : Surat Keputusan Persetujuan Penjualan SKPA : Surat Keputusan Penghapusan Aset

SPPSKPA : Surat Permohonan Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan Aset

5

DBJ

Memberikan persetujuan

penjualan

WALIKOTA

Menerbitkan SKPP

SKPP

DBJ SKPP

6

9

SKRL SPPSKPA

Menerbitkan SKPA

SKPA

10

(19)

Lanjutan

Keterangan :

DBJ : Daftar Barang yang akan dijual/dilelang SKRL : Surat Keputusan Risalah Lelang

SPL : Surat Permohonan Lelang

SKPP : Surat Keputusan Persetujuan Penjualan

Bagan 4.2 Bagan Alir Sistem Akuntansi Penghapusan Aset Tetap pada Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin

Sumber: Diolah oleh penulis

7

8 DBJ SKPP SPL

Memeriksa kelengkapan

administrasi

Melaksanakan lelang

Menerbitkan SKRL

SKRL

KPKNL

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan yang komprehensif dari literatur yang relevan terkait dengan hubungan antara struktur kepemilikan, yaitu; konsentrasi

 Mahasiswa dapat menentukan rasio-rasio keuangan yang lazim.. diterapkan di

Conductor loops of various sizes are suspended in turn from the balance, and the Lorentz force is determined as a function of the current and magnetic induction.. The uniform

Permohonan pemeriksaan tingkat akhir dikirim dengan surat tercatat atau melalui ekspedisi atau oleh anggota yang bersangkutan kepada Dewan Kehormatan Pusat dan. ekspedisi atau

Dalam Pembuatan Alat Pengatur Air Kolam Renang dengan SMS Gateway Berbasis Mikrokontroler ATMega16 menghasilkan rangkaian output yang terdiri dari rangkaian LCD,

a. Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta

[r]

“Indonesia memberlakukan larangan atau pembatasan impor daging sapi melalui (1) emeliharaan oleh Pabean dari daftar positif yang tidak mencakup beberapa kode