• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL “SI TUMOING MANGGORGA ARI SOGOT” KARYA SAUT POLTAK TAMBUNAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL “SI TUMOING MANGGORGA ARI SOGOT” KARYA SAUT POLTAK TAMBUNAN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL

SI

TUMOING MANGGORGA ARI SOGOT

KARYA SAUT

POLTAK TAMBUNAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Oleh:

DELI FITRI SILABAN

2102210006

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau perdapat yang

pernah ditulis atau diterbitakan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juli 2014

Deli Fitri Silaban

(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat

waktu. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat

untuk memperoleh gelar sarjana sastra di Fakultas Bahasa dan Seni, Unimed.

Disamping persyaratan akademis, adalah juga ungkapkan tanggung jawab penulis

sebagai seorang akademisi, melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Apa yang penulis lakukan ini mungkin belum mencapai hasil yang

maksimal, untuk itu saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca sangat

diharapkan. Semoga Skripsi ini bisa memberi kontribusi terhadap khasanah

pengetahuan, dan semoga penelitian ini membantu terhadap kegiatan

penelitian-penelitian relevan selanjutnya.

Banyak sudah dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam

menyelesaikan Skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan

yang diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, rasa

hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan

Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan

Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia

Drs. Sanggup Barus, M.Pd.,selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia sekaligus Dosen Penguji II

Drs. M.Surif, S.Pd, M.Si., selaku Ketua Prodi Sastra Indonesia

Drs. Azhar Umar, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Ibu Dra.

Rosdiana Siregar, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik, Bapak

Mara Untung Ritonga, M.Hum. Ph.D.,selaku Dosen Penguji I, dan

Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas

(7)

iii

Kepala Perpustakaan dan Semua Staf Pegawai Perpustakaan

Universitas Negeri Medan

Ayahanda Bapak R.Silaban dan Ibunda R.Lumbangaol, adek-adekku

terkasih Fernando Silaban, Devi Sartika Silaban, Desi Natalia Silaban

dan Dame Riama Silaban serta semua keluarga besar kami yang selalu

memberi dorongan agar penulis belajar keras untuk menyelesaikan

studi di FBS Unimed

Teman-temanku Vera Yanti Silaban, Pestauli Gultom, Wenny Silaban,

William Zay, Yessi Situmorang, Sabar Sigalingging dan juga

teman-teman stambuk 2010 Prodi Sastra Indonesia; Mega, Tini, Dahlia,

Flora, Hotma, Titian, Kartina, Eli Purba, Derlina Sihotang dan yang

lain yang tak tersebutkan satu persatu

Serta banyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah Yang Maha Esa melimpahkan rahmat dan berkat-Nya

kepada kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan semoga skripsi ini

bermanfaat dan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, Mei 2014 Penulis,

(8)

i

ABSTRAK

Deli Fitri Silaban, NIM 2102210006, Analisis Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel Si Tumoing Manggorga Ari Sogot Karya Saut Poltak Tambunan. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Sastra Indonesia/S-1. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Analisis nilai dan pendidikan memiliki peran yang penting dalam suatu karya sastra. Novel Si Tumoing Manggorga Ari Sogot merupakan salah satu bentuk karya sastra berbahasa Batak Toba. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam Novel Si Tumoing Manggorga Ari Sogot . Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif kualitatif, mengutamakan makna dan konteks sesuai dengan bidang kajian yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data yaitu teknik catat dan teknik analisis data yaitu meliputi tiga komponen yaitu yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat 41 cuplikan yang menggambarkan nilai-nilai pendidikan yang terdiri dari 7 cuplikan menggambarkan nilai religius yang merupakan sudut pandang yang mengikat manusia dengan Tuhan pencipta alam dan seisinya, 26 cuplikan menggambarkan nilai moral yang merupakan suatu nilai yang menjadi ukuran patut tidaknya manusia bergaul dalam kehidupan masyarakat, 5 cuplikan menggambarkan nilai sosial yang merupakan kesadaran terhadap lingkungan sekitar maupun bermasyarakat, dan 4 cuplikan yang menggambarkan nilai budaya yaitu suatu kebiasaan atau adat dalam suatu masyarakat tertentu. Dimana dalam novel “Si Tumoing Manggorga Ari Sogot” Saut Poltak Tambunan ingin menyampaikan nilai-nilai pendidikan yang bermanfaat bagi para pembaca dengan menghidupkan isi cerita di dalamnya.

(9)

iv PERTANYAAN PENELITIAN ... 9

A.Kerangka Teoretis ... 9

B.Kerangka Konseptual ... 26

C.Pertanyaan Penelitian ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27

A. Metode Penelitian... 27

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

(10)

v

D. Teknik Pengumpulan Data ... 28

E. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… ... 30

A. Hasil Penelitian ... 30

B. Pembahasan Hasil Penelitian………... 49

1. Nilai Religius………... . 49

2. Nilai Moral……… 49

3. Nilai Sosial……… 50

4. Niai Budaya………... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN……… ... 53

A. Simpulan……….. 53

B. Saran……… 54

DAFTAR PUSTAKA... ... 55

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai-Nilai Pendidikan ... 25

Tabel 3.1 Alat Pengumpul Data ... 28

Tabel 4.1 Persentasi Nilai-nilai Pendidikan Hasil Analisis ... 52

(12)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Deskripsi Data

Lampiran 2 Biografi Pengarang

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sastra merupakan pencerminan masyarakat dan wujud gagasan seseorang melalui

pandangan terhadap lingkungan sosial yang berada di sekelilingnya dengan menggunakan

bahasa yang indah. Sastra hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang

ada. Sastra sebagai karya fiksi memiliki pemahaman yang lebih mendalam, bukan hanya

sekadar cerita khayal atau angan dari pengarang saja, melainkan wujud dari kreativitas

pengarang dalam menggali dan mengolah gagasan yang ada dalam pikirannya. (Sumardjo

1979: 11) “Sebuah karya berharga kalau ia berhasil memberikan sesuatu yang baru dan segar

serta sekaligus berguna bagi pemahaman kehidupan ini”.

Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel adalah karya fiksi yang dibangun

melalui berbagai unsur intrinsiknya. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan

dibuat mirip dengan dunia yang nyata lengkap dengan peristiwa-peristiwa di dalamnya,

sehingga nampak seperti sungguh ada dan terjadi. Unsur inilah yang akan menyebabkan

karya sastra (novel) hadir. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur yang secara langsung

membangun sebuah cerita. Keterpaduan berbagai unsur intrinsik ini akan menjadikan sebuah

novel yang sangat bagus. Novel yang bertutur kearifan lokal dan nilai luhur tradisional etnis

yang ditransformasikan lewat bahasa daerah. Misalnya, MetamorHORAS, Si Tumoing

Manggorga Ari Sogot, Mangongkal Holi, Mandera Nametmet semua novel tersebut adalah

karya Saut Poltak Tambunan.

Novel Si Tumoing Manggorga Ari Sogot ini diterbitkan pertama kali pada Mei 2013.

(14)

Manggorga Ari Sogot. Antara News (10/3/2014 20:35), Mengapresiasi novel sebagai upaya

untuk membangkitkan sastra Batak Toba modern, yang menceritakan kearifan lokal dan nilai

luhur tradisional etnis. Antara News menafsirkan "Manggorga Ari Sogot atau 'Menatap Masa

Depan', dapat sebagai seruan mengajak para sastrawan terus melahirkan karya sastra Batak

Toba bermutu berkelanjutan. “Penulis novel mengaku sangat prihatin dengan perkembangan

karya sastra Batak yang semakin menurun dewasa ini, bahkan dianggap kurang mampu

bersaing di tataran nasional” (Antara News). Apresiasi terhadap bahasa Batak Toba itu

dinilai cukup rendah, sehingga salah satu cara untuk menyelamatkannya dengan aplikasi ke

dalam karya sastra (Antara News).

Novel Tumoing menatap masa depan, mengisahkan 24 hikayat setebal 219 halaman

yang merupakan kumpulan cerita rakyat tentang kehebatan atau kepahlawanan

tokoh-tokohnya. Novel ini dianggap bisa membangkitkan semangat juang. Novel tersebut sudah

diterjemahkan ke bahasa asing, di antaranya Prancis dan Polandia (Antara News).

Novel bertutur daerah ini memiliki banyak idiom Batak Toba yang merupakan ciri

khas karya dan menjadi satu ekspresi ideomatik dalam bahasa Batak Toba, Melalui novel ini

terlihat bahwa Bahasa Batak Toba memiliki keindahan yang mampu dijadikan sebagai satu

karya dalam konteks mendidik, terutama bagi para generasi muda tunas bangsa,".

Hal ini sama dengan Antara News yang mengatakan, Pada umumnya sastra Batak

Toba berakar pada tradisi lisan, yakni umpama, umpasa, torsa-torsa, turi-turian (bertutur

dongeng) secara turun temurun. Sehingga, sangat sulit menemukan naskah aslinya.

Perumpamaan dan naskah pustaha (pustaka) kuno dalam aksara Batak Toba

ditemukan pada daun lontar, kulit kayu, dan kulit binatang. Sangat disayangkan, anak-anak

Batak Toba masa kini secara formal tidak lagi mendapat pengetahuan mengenai aksara

(15)

Indonesia yang memiliki aksara. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2011 lalu,

menyatakan, akhir abad ke-21, ada 90 persen bahasa daerah yang terancam punah” ungkap

penulis (Antara News).

“Dari 746 bahasa daerah yang masih eksis saat ini, mungkin akan tersisa sekitar 75

bahasa, termasuk bahasa Batak Toba yang diragukan kesanggupannya bertahan, sebagai

konsekuensi logis dari modernisasi. Faktanya, banyak anak muda yang enggan bertutur

dalam "bahasa Ibu-nya". Bahasa Batak Toba hanya dikawal sebatas pada acara adat, dan itu

pun sangat statis, sehingga dirasa makin terpinggirkan globalisasi dan perkembangan

teknologi informasi bersifat English heavy). Novel "Si Tumoing laris bak pisang goreng.

Bahkan, sebelum diluncurkan secara resmi, sudah harus dicetak ulang karena banyaknya

permintaan peminat tambah penulis (Antara News.

Novel ini patut diapresiasi dalam menjaga kelestarian sastra Batak Toba, Hal itu

seperti tanggapan salah seorang penikmat novel “Situmoing Manggorga Ari Sogot”, yaitu

Gaya Hutasoit – Pekanbaru ia mengatakan“ Molo satolop dongan boi ma dipasahat tu

amanta SPT (Saut Poltak Tambunan) on sada goar „penghargaan‟ namangharingkothon

hata batak asa unang sampe punu. Tanda do panurat on naung targoar, boi do dibereng

nasida sada „tokoh‟ sian hahurangan dohot halobianna. Laos so adong do „tokoh‟ I holan

sijungkat-jungkat pangalahona. Songon naung hea dihatindangkon panurat on, “unang nian

hita menghakimi dengan cara penokohan „hitam putih‟ songonna di angka dongengi. Alana

ganup hita adong do sisi gelap dan terang, adong hitam putih” sampul belakang buku,

paling atas. Terjemahan (Kalau teman-teman yang lain sepakat, kita bisa memberikan suatu

penghargaan kepada Bapak Saut Poltak Tambunan „SPT‟ yang telah mengusahakan bahasa

maupun sastra Batak Toba jangan sampai punah. Nampak beliau sudah terkenal, dapat

melihat sisi positif maupun negatif seorang tokoh. Tidak ada tokoh itu yang hanya nakal,

(16)

kita menghakimi dengan penokohan „hitam putih‟ seperti dalam dongeng-dongeng. Karena

setiap kita memiliki sisi gelap dan terang, ada hitam putih).

Banyak penikmat sastra yang memberikan penilaian dengan suksesnya novel “Si

Tumoing Manggorga Ari Sogot” disebabkan novel tersebut muncul pada saat yang tepat yaitu

pada waktu masyarakat khususnya orang Batak Toba yang mengalami perantauan,

pendidikan maupun ekonomi yang sama seperti beberapa tokoh yang terdapat dalam novel

tersebut.

Isi novel “Si Tumoing Manggorga Ari Sogot” menegaskan bahwa Keberhasilan orang

Batak Toba secara umum, keberhasilan karena tekun dan ulet, harga diri serta

tolong-menolong, dan tidak langsung putus asa ketika menghadapi kesulitan hidup, tidak malu

biarpun orang Batak Toba dan tetap harus jaga sikap ketika di negeri orang. Pesan-pesan

dalam novel ini sangat patut untuk diteladani. Namun, bila kita telusuri dan lihat zaman

sekarang orang Batak Toba sudah banyak yang menyimpang dari pesan-pesan dari novel

tersebut karena sudah lebih banyak dipengaruhi modernisasi, contohnya saja seorang muda

Batak Toba pergi merantau ketika dia pulang ke kampung halaman sudah enggan

menggunakan bahasa Batak Toba, Silsilahnya pun sudah kebanyakan tidak tahu lagi, padahal

kalau dalam Batak Toba Silsilah itu sangat penting karena disitulah kita dapat menemukan

keluarga kita selain keluarga orang tua kita, Sudah berkurangnya sifat-sifat keteladanan,

tolong-menolong, dan semangat juang tinggi. Padahal zaman dulu sangat di junjung tinggi

oleh nenek moyang orang Batak Toba.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti berminat untuk menganalisis novel

“Si Tumoing Manggorga Ari Sogot”. Yaitu “Analisis Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel

Si Tumoing Manggorga Ari Sogot” Karya Saut Poltak Tambunan”. Alasan dipilih dari

(17)

memberikan motivasi maupun inspirasi bagi pembaca khususnya orang Batak Toba, hal itu

berarti ada nilai-nilai positif yang dapat diambil dan direalisasikan oleh pembaca dalam

kehidupan sehari-hari mereka, khususnya dalam hal pendidikan.

Sesuai dengan pendapat Pradopo (1994: 94) mengungkapkan bahwa suatu karya

sastra yang baik adalah yang langsung memberi didikan kepada pembaca tentang budi pekerti

dan nilai-nilai moral. Maka peneliti, memilih novel ini untuk diteliti.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Terdapat nilai-nilai pendidikan dalam novel “Si Tumoing Manggorga Ari Sogot”

2. Terdapat unsur-unsur kearifan lokal yang membangun novel “Si Tumoing Manggorga

Ari Sogot”

3. Terdapat pengaruh modernisasi terhadap kehidupan masyarakat Batak Toba dalam

novel “Si Tumoing Manggorga Ari Sogot”

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas penelitian ini dibatasi pada nilai-nilai

pendidikan yang terdapat dalam novel “Si Tumoing Manggorga Ari Sogot”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diketahui rumusan masalah yang

(18)

1. Nilai-nilai pendidikan apa saja yang terdapat dalam novel “SiTumoing Manggorga

Ari Sogot”?

2. Nilai-nilai apakah yang paling dominan dalam novel“SiTumoing Manggorga Ari

Sogot”?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah

Menjelaskan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam novel “Si Tumoing Manggorga

Ari Sogot”.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah suatu penelitian memberikan sumbangsih baik ke arah

pengembangan ilmu maupun pemecahan masalah yang bersifat praktis. Untuk itu diharapkan

penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis.

Memperluas wawasan dan melengkapi khazanah keilmuan yang berkaitan dengan

sastra Batak Toba dan juga untuk memberikan motivasi kepada pemerintah setempat

untuk melestarikan sastra yang berunsur muatan lokal.

2. Manfaat Praktis

Memberi jawaban dari masalah yang dirumuskan, selain itu dengan selesainya

penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi peneliti untuk semakin aktif

dalam menyumbangkan karyanya baik dalam sastra maupun pendidikan.

Bagi pembaca. Diharapkan dapat lebih memahami isi novel “Situmoing Manggorga

(19)

jeli dalam memilih bahan bacaan (khususnya novel) dengan memilih novel-novel

yang mengandung pesan moral yang baik.

Memberi motivasi kepada mahasiswa lain yang mengadakan penelitian sejenis, agar

(20)

1

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Novel “Si Tumoing Manggorga Sogot Ari” karya Saut Poltak Tambunan

merupakan novel yang memiliki nilai-nilai pendidikan religius, moral, sosial dan

budaya yang mencerminkan kehidupan masyarakat Batak Toba, khususnya

kehidupan muda-mudinya.

 Penggambaran nilai religius terlihat dari Kesabaran, ketaatan, keyakinan

dan kepercayaan Tumoing, mulai dari dia mau berangkat merantau

terlebih dahulu dia berdoa dan menyerahkan semua kehidupanya kepada

Tuhan sehingga cobaan apapun yang dihadapinya dia masih bisa dan

mampu bertahan, karena dia yakin dan percaya kepada Tuhannya bahwa

semua akan indah pada waktunya meskipun harus melalui proses yang

lama dan panjang,

 Penggambaran nilai moral terlihat mulai dari pesan-pesan yang

disampaikan melalui cerita dalam novel berpikir matang terlebih dahulu

sebelum bertindak karena dampaknya dapat merugikan orang lain terlebih

dapat merugikan diri sendiri, penyesalan pasti selalu datang terlambat,

selalu gigih, tabah, suka menolong dan rendah hati meskipun sudah

mendapatkan pekerjaan yang bagus, karakter Tumoing patut diteladani

khususnya muda-mudi Batak Toba.

(21)

2

 Penggambaran nilai sosial terlihat dari interaksi atau hubungan Tumoing

dengan berbagai daerah, suku, kota bahkan Negara yang dilaluinya demi

memperjuangkan masa depannya.

 Penggambaran Nilai budaya terlihat adanya kebiasaan-kebiasaan yang

dilakukan ketika berkunjung ke rumah sanak saudara, menjamu tamu dan

acara pesta adat masyarakat.

B. Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian tersebut, maka yang menjadi saran dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi masyarakat hendaknya jangan anggap rendah terhadap masyarakat

miskin karena masa depan sesorang kita tidak tahu.

2. Bagi peneiliti lain disarankan agar menjadikan penelitian ini sebagai salah

satu informasi dan bahan masukan serta bandingan dalam mengkaji

nilai-nilai pendidikan di luar keempat nilai-nilai kajian (religius, moral, sosial dan

budaya), sewaktu melaksanakan penelitian dalam bidang yang relevan.

3. Bagi penikmat sastra, bacalah sastra dengan menghayati dan memahami

apa yang ingin disampaikan pengarang dalam karyanya

4. Kepada mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dalam

bidang kesusasteraan dan diharapkan mahasiswa mampu mengapresiasi

(22)

55

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Depdikbud.1997. Analisis Struktur dan Nilai Budaya. Jakarta: Balai Pustaka

Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra. Jakarta: Center For Academic Publishing Service(CAPS)

Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

J.Warneck.2001. Kamus Batak Toba Indonesia. Medan: Bina Media

Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Mangunwijaya, Y.B. 1988. Sastra dan Religiositas. Yogyakarta: KANISIUS

Moleong, Lexy. J.2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Pradopo, Rachmad Djoko.2005. Beberapa Teori Sastra. Metode, Kritik dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Sastra dan Cultural Studies Refresentasi Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rosyadi.1995. Nilai-nilai Budaya dalam Naskah Kaba. Jakarta: CV Dewi Sari

Sayuti, Suminto. A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media.

Semi, Atar. M. 1993. Anatomi sastra. Padang: Angkasa Raya.

Setiadi, Elly. M. 2006..Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.

Sinaga, Anicetus, B. 2002. Tata Bahasa Batak Toba. Medan: Bina Media

(23)

56

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugono, Dendi dan Hasan Alwi.(Eds.) 2002. Telaah Bahasa dan Sastra. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Sumardjo, Jakob. 1979. Fiksi Indonesia Dewasa Ini. Bandung: Justitia

Tambunan, SautPoltak. 2013. Situmoing Manggorga Ari Sogot. Jakarta Timur :Selasar Pena Talenta (SPT)

Uzey.2014.”Macam-macam Nilai”. Dalam http://uzey.blogspot.com/2014/01

pengertian nilai. diakses pada tanggal 10 januari 2014.

Gambar

Tabel 2.1 Nilai-Nilai Pendidikan ........................................................

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan Berita Acara Evaluasi Penawaran Nomor : 108 lPANNllll2O12 tanggal 24 Agustus 2Q72, Berita Acara Hasil Evaluasi Pelelangan Nomor : 121 /PANllW2812 tanggal

kemudian PUBLISH Formulir Flash anda menjadi file *.swf Dengan cara klik file-publish setting :. Centang Flash & HTML kemudian

Rata-rata biaya makan yang terbuang akibat sisa makanan lunak dibandingkan biaya makan yang disajikan adalah Rp 4.988,2/hari (19,5%). Disarankan agar dilakukan evaluasi dan

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data di atas, maka hasil penelitian ini sejalan dengan pengajuan hipotesis peneliti yaitu terdapat pengaruh model Problem Based

Amanat Undang Undan Dasar 1945 telah dijabarkan ke dalam berbagai Undang-Undang sistem pendidikan, terakhir adalah Undang- Udang Sistem Pendidikan Nasional th

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan merasakan, me ma- hami dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi

[r]

Bila dalam pengambilan keputusan secara aklamasi teijadi kemacetan (dead klock) yang berarti ada yang setuju dan tidak setuju, maka musyawarah diskors / ditunda untuk