• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN KERJA PEGAWAI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN KERJA PEGAWAI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN KERJA PEGAWAI

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

T E S I S

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

LASMA SIAGIAN NIM. 8106131028

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN KERJA PEGAWAI

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

T E S I S

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

LASMA SIAGIAN NIM. 8106131028

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

LASMA SIAGIAN. NIM. 8106131028. Hubungan Iklim Organisasi, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja dengan Komitmen Kerja Pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan iklim organisasi dengan komitmen kerja pegawai; (2) hubungan motivasi kerja dengan komitmen kerja pegawai; (3) hubungan kepuasan kerja dengan komitmen kerja pegawai; dan (4) hubungan iklim organisasi, motivasi kerja, secara bersama-sama dengan komitmen kerja pegawai. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan sebanyak 196 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan proportional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 126 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Sebelum Penelitian ini dilakukan instrumen penelitian terlebih dahulu diujicobakan, dilanjutkan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Instrumen angket komitmen kerja yang valid diperoleh 28 butir dari 30 butir angket yang diujicobakan, dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,856. Instrumen angket iklim organisasi yang valid diperoleh 28 butir dari 30 butir angket yang diujicobakan, dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,888. Instrumen angket motivasi kerja yang valid diperoleh 27 butir dari 30 butir angket yang diujicobakan, dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,999. Instrumen angket kepuasan kerja yang valid diperoleh 27 dari 30 butir angket yang diujicobakan, dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,891. Berdasarkan pengujian hipotesis dapat disimpulkan: (1) terdapat hubungan yang berarti antara iklim organisasi dengan komitmen kerja sebesar ry1.23 = 0,541 > rtabel = 0,176 dan thitung = 7,105 > ttabel = 1,645; (2) terdapat

hubungan yang berarti antara motivasi kerja dengan komitmen kerja sebesar ry2.13

= 0,199 > rtabel = 0,176 dan thitung = 2,243 > ttabel = 1,645; (3) terdapat hubungan

yang berarti antara kepuasan kerja dengan komitmen kerja sebesar ry3.12 = 0,317 >

rtabel = 0,176 dan thitung = 3,692 > ttabel = 1,645; dan (4) terdapat hubungan yang

berarti antara iklim organisasi, motivasi kerja, dan kepuasan kerja dengan komitmen kerja sebesar Ry(123) = 0,763 > r tabel = 0,176 dan Fhitung = 56,8 > Ftabel =

(6)

ABSTRACT

LASMA SIAGIAN. NIM. 8106131028. Relation Organizational Climate, Work Motivation and Job Satisfaction with Work Employee Commitment HKBP Nommensen University. Thesis. Postgraduate, State University of Medan. 2014.

This study aimed to determine: (1) the relationship of organizational climate with employee commitment; (2) the relationship work motivation and employee commitment; (3) the relationship of job satisfaction to employee commitment; and (4) the relationship of organizational climate, job motivation, together with employee commitment. The study population was all employees of the University HKBP Nommensen field by 196 people. Sampling was done by proportional random sampling with a sample size of 126 people. The research method used is quantitative research methods. Before the study was conducted prior research instruments tested, followed by testing the validity and reliability testing. Instruments of work commitments valid questionnaires obtained 28 of the 30 items questionnaire items were tested, and the reliability coefficient of 0,856. Instrument valid organizational climate questionnaire obtained 28 points of the 30 items tested questionnaire, and a reliability coefficient of 0,888. Instruments motivation questionnaire obtained a valid work item 27 of the 30 items tested questionnaire, and the reliability coefficient of 0,999. Instrument valid job satisfaction questionnaire obtained 27 of the 30 items questionnaire were tested, and the reliability coefficient of 0,891. Based on the hypothesis testing can be concluded: (1) there is a significant relationship between organizational climate with a work commitment of ry1.23 = 0,541 > rtabel = 0,176 and tcount = 7,105 > ttabel = 1,645; (2) there is a significant relationship between work motivation and commitment to work of ry2.13 = 0,199 > rtabel = 0,176 and tcount = 2,243 > ttabel = 1,645; (3) there is a significant relationship between job satisfaction and work commitment of ry3.12 = 0,317 > rtabel = 0,176 and tcount = 3,692 > rtabel = 1,645; and (4) there is a significant relationship between organizational climate, work motivation, and job satisfaction and work commitment of Ry(123) = 0,763 > rtabel = 0,176 and Fcount = 56,8 > Ftabel = 4,79. The research concludes that organizational climate, work motivation, and job satisfaction together contributed 58,2% of the employee's commitment HKBP Nommensen University Field, and the rest are determined other factors. Thus the organizational climate, work motivation, and job satisfaction affects the increase in employee commitment.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis pertama sekali panjatkan kepada junjungan Yang

Maha Besar Tuhan Yesus Kristus, atas kasih, berkat dan penyertaannya sehingga

penulis dapat menyelesaikan tesis ini, sebagai salah satu syarat guna memperoleh

gelar Magister Pendidikan program studi Administrasi Pendidikan pada Program

Pascasarjana di Universitas Negeri Medan.

Penyelesaian tesis ini merupakan uji coba yang harus disempurnakan.

Untuk itu dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tesis ini. Selama proses

penyusunan tesis ini penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, masukan,

kritikan, dan saran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih dengan penuh hormat, kerendahan dan ketulusan hati kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

3. Dr. Darwin, M.Pd selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

sekaligus sebagai narasumber yang telah banyak memberikan masukan,

motivasi dan saran.

4. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd selaku sekretaris Program Studi Administrasi

Pendidikan sekaligus sebagai narasumber yang telah banyak memberikan

(8)

5. Dr. Sukarman Purba, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu untuk memberikan masukan, arahan, motivasi, saran dan

bimbingannya.

6. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

memberikan masukan dan bimbingannya.

7. Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku narasumber yang telah banyak memberikan

masukan dan bimbingannya.

8. Dr. Benyamin Situmorang, M.Pd selaku validator yang telah banyak

memberikan arahan dan saran serta Bapak/Ibu Dosen dan seluruh pegawai

Pascasarjana Unimed

9. Dr. Ir. Jongkers Tampubolon, Msc., selaku Rektor Universitas HKBP

Nommensen Medan yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melakukan penelitian. Juga kepada para pegawai yang turut

serta membantu dalam mengisi angket selama proses penelitian dilaksanakan.

10.Selanjutnya terima kasih yang teristimewa penulis sampaikan kepada Bapak

J. Siagian dan ibu P. Panjaitan beserta seluruh anggota keluarga tersayang

yang penuh dengan kesabaran dan ketabahan, pengertian dan pengorbanan

yang mendalam semasa penulis mengikuti pendidikan ini

11.Rekan-rekan mahasiswa khususnya Program Studi Administrasi Pendidikan

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Angkatan XX, dan semua

sahabat yang telah hadir dalam kehidupan penulis yang telah banyak

memberikan semangat, bantuan, motivasi, dan saran-saran yang membuat

(9)

Akhir kata penulis hanya mampu berdoa semoga semua pihak yang tidak

dapat disebutkan satu persatu yang telah terlibat dalam penulisan tesis ini

diberkati dan memperoleh damai sejahtera serta sukacita yang melimpah dari

Allah Bapa yang di sorga. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pengembangan

pendidikan di masa kini dan masa yang akan datang. Amin.

Medan, September 2014 Penulis

(10)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Identifikasi Masalah………. 8

C. Pembatasan Masalah……… 9

D. Perumusan Masalah………. 9

E. Tujuan Penelitian……… 10

F. Manfaat Penelitian……… 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian……… 62

B. Metode Penelitian……… 62

C. Populasi dan Sampel Penelitian……… 62

D. Defenisi Operasional Variabel ……… 65

E. Teknik Pengumpulan Data……… 66

F. Teknik Analisis Data………. 73

G. Hipotesis Statistik………. 83

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian………. 85

B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian……… 90

C. Uji Persyaratan Analisis……….. 93

D. Uji Hipotesis Penelitian……….. 101

E. Temuan Penelitian………... 105

(11)

G. Keterbatasan Penelitian……….. 113

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan………. 115

B. Implikasi……….. 116

C. Saran……… 118

(12)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1.1 Perbandingan Komitmen Rendah dan Tinggi ... 16

2.1 Jumlah Populasi Penelitian ... 63

2.2 Distribusi Alokasi Sampel Berdasarkan Unit Kerja ... 65

2.3 Kisi-kisi Instrumen Angket Komitmen Kerja... 68

2.4 Kisi-kisi Instrumen Iklim Organisasi ... 69

2.5 Kisi-kisi Instrumen Angket Motivasi Kerja ... 70

2.6 Kisi-kisi Instrumen Angket Kepuasan Kerja ... 70

3.1 Distribusi Frekuensi Skor Komitmen Kerja ... 85

3.2 Distribusi Frekuensi Skor Iklim Organisasi ... 87

3.3 Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Kerja ... 88

3.4 Distribusi Frekuensi Skor Kepuasan Kerja ... 89

3.5 Tingkat Kecenderungan Variabel Komitmen kerja ... 91

3.6 Tingkat Kecenderungan Variabel Iklim Organisasi ... 91

3.7 Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Kerja ... 92

3.8 Tingkat Kecenderungan Variabel Kepuasan Kerja ... 93

3.9 Ringkasan Hasil Analisis Normalitas Setiap Variabel Penelitian ... 94

3.10 Ringkasan Hasil Analisis Homogenitas... 94

3.11 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X1 ... 96

3.12 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X2 ... 97

3.13 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X3 ... 98

(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

2.1 Teori Jalur Sasaran Colquit ... 22

3.1 Paradigma Penelitian ... 60

4.1 Penentuan Sampel Penelitian ... 64

4.2 Histogram Skor Komitmen Kerja ... 86

4.3 Histogram Skor Iklim Organisasi ... 87

4.4 Histogram Skor Motivasi Kerja ... 89

4.5 Histogram Skor Kepuasan Kerja ... 90

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Angket Penelitian ... 124

2. Sebaran Data Uji Coba ... 135

3. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Angket Komitmen Kerja ... 139

4. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Angket Iklim Organisasi ... 143

5. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Angket Motivasi Kerja ... 147

6. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Angket Kepuasan Kerja ... 151

7. Sebaran Data Penelitian ... 155

8. Data Pokok Penelitian ... 171

9. Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 175

10.Perhitungan Tingkat Kecenderungan ... 183

11.Uji Normalitas ... 186

12.Perhitungan Homogenitas ... 197

13.Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Sederhana ... 213

14.Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Ganda ... 232

15.Perhitungan Independen antar Variabel Bebas ... 236

16.Perhitungan Korelasi Sederana Variabel Bebas dengan Variabel Terikat . 239 17.Perhitungan Korelasi Parsial Antara Variabel Penelitian ... 242

18.Perhitungan Korelasi Ganda antara Iklim Organisasi, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja dengan Komitmen Kerja... 255

(15)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi sekarang ini, tantangan terhadap perubahan

lingkungan yang cepat dan kemajuan teknologi informasi menuntut kepekaan

organisasi dalam merespon perubahan yang terjadi agar tetap eksis dan produktif.

Organisasi merupakan kesatuan yang kompleks untuk mencapai tujuan tertentu

dengan mengalokasikan sumber daya manusia dan sumber daya dana yang ada

secara rasional dan fungsional. Organisasi terdiri dari beberapa unsur yang saling

terkait satu sama lain. Interaksi antara unsur-unsur ini akan berhubungan dengan

personel personel yang ada. Keberhasilan suatu organisasi mencapai tujuannya

ditentukan oleh banyak komponen yang saling menunjang, tidak hanya ditentukan

oleh struktur organisasinya, tetapi tergantung pada mutu, kemampuan dan

dedikasi personel-personel organisasi tersebut. Organisasi yang mampu

menghadapi tantangan terhadap perubahan lingkungan yang cepat dan kemajuan

teknologi informasi adalah suatu organisasi yang mampu meningkatkan kualitas

sumber daya manusia yang mempunyai proaktif terhadap perubahan tersebut. Hal

ini dikarenakan sumber daya manusia mempunyai potensi strategis dalam suatu

organisasi yang artinya unsur manusia memegang peranan penting dalam

mencapai visi maupun tujuan suatu organisasi. Oleh karena itu setiap organisasi

sepatutnya harus memperhatikan sumber daya manusianya agar memiliki

komitmen yang baik sehingga dapat mencapai tujuan organisasi seperti yang

diinginkan organisasi maupun karyawan itu sendiri. Komitmen adalah sikap

(16)

mengerahkan seluruh usaha dalam melaksanakan tugas. Untuk mewujudkan visi,

misi tersebut dibutuhkan pegawai-pegawai yang berkompeten, aktif, kreatif, dan

berdedikasi tinggi terhadap pekerjaannya. Keberlangsungan organisasi sangat

ditentukan oleh kondisi pegawai di dalam organisasi. Bila setiap pegawai merasa

aman, nyaman dan puas dengan apa yang diperolehnya dari organisasi, maka

pegawai akan termotivasi untuk bekerja dengan baik dan akan memiliki komitmen

yang kuat untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Komitmen kerja dipandang

sebagai suatu keadaan yang mana seseorang bertindak sesuai dengan tujuan

organisasi, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tersebut.

Keberhasilan tujuan sebuah organisasi tergantung kepada komitmen individu

dalam menyelesaikan tugas tugas yang diberikan kepadanya.

Komitmen kerja mempunyai peranan penting bagi perusahaan dalam

proses operasional. Demikian juga komitmen kerja mempunyai peranan penting

bagi individu anggota suatu perusahaan untuk membangun kerjasama, memupuk

semangat kerja, dan menciptakan loyalitas pada perusahaan. Steers & Porter

(1995:125) menyatakan bahwa komitmen yang tinggi terhadap perusahaan akan

membawa dampak positif bagi perusahaan. Dengan komitmen yang tinggi maka

karyawan akan lebih betah dalam bekerja, setia, ikut berpartisipasi penuh dalam

pencapaian tujuan perusahaan.

Komitmen yang tinggi menunjukkan adanya kesediaan karyawan untuk

bekerja keras bagi perusahaan, adanya keyakinan yang kuat dan penerimaan

(17)

untuk mempertahankan keanggotaan dalam perusahaan. Keadaan ideal inilah yang

selalu diinginkan oleh organisasi.

Namun demikian, kenyataan yang ada menunjukkan bahwa sebagian

karyawan mempunyai komitmen kerja yang rendah yang ditandai dengan

tingginya absensi setiap pegawai, bekerja tidak sungguh-sungguh, sering menunda

nunda pekerjaan, tidak merasa sebagai bagian dari organisasi, kurang

memperdulikan orang orang yang ada disekitarnya dan lain sebagainya. Fenomena

yang terjadi sehubungan dengan komitmen kerja merupakan pertanda bahwa perusahaan

tidak dapat memenuhi harapan seperti yang diinginkan karyawan. Oleh karena itu akan

sulit bagi karyawan untuk mempertahankan komitmennya pada saat dihadapkan pada

alternatif pekerjaan lain yang lebih menjanjikan harapan yang lebih tinggi. Rendahnya

komitmen karyawan ini merupakan kerugian besar bagi organisasi itu sendiri.

Griffin (2004:78) mengatakan seorang individu yang memiliki komitmen

yang tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi,

dan untuk melihat dirinya sendiri menjadi anggota jangka panjang dari organisasi.

Sebaliknya, seorang individu yang memiliki komitmen rendah lebih cenderung

untuk melihat dirinya sebagai orang luar, dan mereka tidak ingin melihat dirinya

sebagai anggota jangka panjang dari organisasi. Karyawan yang berkomitmen

tinggi selalu merasakan nilai dan pentingnya integrasi tujuan individu dan

organisasi. Seseorang yang mempunyai komitmen yang kuat dapat membawa

dampak positif baik terhadap diri sendiri maupun organisasi. Salah satu hal yang

penting dalam mencapai tujuan organisasi adalah dengan cara menumbuhkan dan

(18)

Untuk menjaga komitmen setiap pegawai maka setiap masalah yang ada

dalam tubuh organisasi harus diselesaikan dengan cepat agar semua kegiatan yang

direncanakan dapat berlangsung dengan baik. Jika masalah tidak dapat

terselesaikan maka akan berdampak buruk bagi organisasi itu sendiri dan akan

mempengaruhi komitmen setiap pegawai. Beragam masalah dapat terjadi dalam

sebuah organisasi seperti konflik antar pegawai, iklim atau ketidaknyamanan di

dalam kantor, pendapatan pegawai yang rendah, mengakibatkan komitmen yang

rendah, pengawasan yang kurang efektif, pengabaian akan tugas, tidak adanya

motivasi baik dari dalam diri maupun dari luar diri pegawai dan lain sebagainya.

Komitmen kerja yang tinggi sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi, karena

terciptanya komitmen yang tinggi akan mempengaruhi tujuan organisasi.

Untuk mewujudkan tujuan organisasi tersebut, setiap organisasi

membutuhkan pegawai yang loyal terhadap organisasi yakni pegawai yang

berusaha secara sungguh-sungguh bekerja dalam upaya pencapaian tujuan

organisasi. Sikap yang merefleksikan loyalitas pegawai dan keberhasilan serta

kemajuan yang berkelanjutan pada organisasi inilah yang disebut dengan

komitmen kerja.

Demikian halnya bahwa salah satu tugas dari Universitas HKBP

Nommensen Medan adalah melaksanakan rencana dan kebijakan yang ditetapkan

oleh pemimpin, serta melaksanakan apa yang menjadi tugas suatu organisasi

khususnya sumber daya manusianya. Setiap organisasi baik organisasi pendidikan

maupun non pendidikan dalam mencapai tujuannya sangat tergantung kepada

(19)

harus dikelola dengan baik agar dapat berdaya guna dan berhasil guna dalam

mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan ditemukan bahwa

komitmen kerja pegawai di lingkungan Universitas HKBP Nommensen Medan

masih rendah yang ditandai dengan beberapa gejala seperti masih banyaknya

penyelesaian tugas belum tepat pada waktunya dan berkesan menunda nunda,

menganggap tugas sebagai beban yang harus diselesaikan, pelayanan terhadap

mahasiswa belum maksimal, pegawai sering marah kepada mahasiswa.

Komunikasi yang kurang baik antar sesama rekan kerja, kondisi kerja. Fakta

lainnya dilapangan menunjukkan bahwa nilai nilai yang pernah ada sedikit demi

sedikit sudah mulai pudar atau hilang seperti yang muda harus menghormati yang

tua, yang lebih lama bekerja dengan yang baru bekerja, sehingga peneliti melihat

para pekerja khususnya pegawai dalam melakukan pekerjaannya hanya

berdasarkan rasa takut kepada atasannya bukan di dasari dari nilai-nilai kesetiaan

terhadap organisasi tersebut. Fakta lain menunjukkan bahwa sekitar 45% pegawai

yang terlambat masuk kantor baik pagi maupun setelah istrahat siang, sekitar 40%

pegawai yang masih mencari pekerjaan sampingan, sekitar 40% pegawai yang

permisi untuk urusan keluarga, sekitar 40% pegawai yang berkunjung ke tempat

pegawai lain pada saat jam kerja. Berdasarkan fenomena diatas ditarik sebuah

kesimpulan bahwa komitmen kera pegawai UHN Medan masih rendah.

Minner (dalam Sopiah, 2008) mengemukakan empat faktor yang

mempengaruhi komitmen karyawan antara lain : 1) faktor personal, misalnya usia,

(20)

Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan,

konflik peran, tingkat kesulitan dalam pekerjaan; 3) Karakteristik struktur,

misalnya besar kecilnya organisasi, bentuk organisasi, kehadiran serikat pekerjan,

dan tingkat pengendalian yang dilakukan organisasi terhadap karyawan; 4)

Pengalaman kerja seorang karyawan sangat berpengaruh terhadap tingkat

komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan yang baru beberapa tahun bekerja

dan karyawan yang sudah puluhan tahun bekerja dalam organisasi tentu memiliki

tingkat komitmen yang berlainan. Selanjutnya Steers dan Potter (dalam

Luthans:2006) menyebutkan bahwa komitmen kerja yang tinggi dicirikan oleh

tiga faktor yaitu (1) keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi

tertentu; (2) keinginan untuk berusaha demi organisasi; (3) kepercayaan yang kuat

dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi.

Dalam meningkatkan komitmen kerja tentu dipengaruhi banyak faktor

diantaranya iklim organisasi. Menurut Mowdy (1995:125) salah satu faktor yang

mempengaruhi komitmen kerja adalah iklim organisasi. Setiap kegiatan yang

dilaksanakan secara berulang ulang dalam menjalankan organisasi tersebut akan

menghasilkan sistem, aturan bahkan kepercayaan pada anggota kelompok tersebut

yang kemudian menjadi iklim organisasi. Menurut Nawawi (2003:125)

menyatakan bahwa iklim kerja merupakan kebiasaan yang dilakukan berulang

ulang oleh pegawai yang dilakukan dalam suatu organisasi. Dengan iklim kerja

yang baik perusahaan akan dapat menentukan dan mencapai tujuannya dengan

tepat waktu. Budaya kerja juga dapat memberikan rasa nyaman dan kondusif bagi

(21)

Selain iklim organisasi faktor lain yang mempengaruhi Komitmen kerja

adalah motivasi. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa bekerja tanpa motivasi

akan cepat bosan karena tidak adanya pendorong agar semangat kerja tetap stabil.

Motivasi merupakan komoditi yang sangat diperlukan oleh semua orang termasuk

pegawai. Motivasi diperlukan untuk menjalankan kehidupan, memimpin

seekelompok orang dan mencapai tujuan organisasi. Motivasi kerja merupakan

dorongan yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri guru untuk melakukan

pekerjaan sebaik mungkin sehingga tujuan akan tercapai.

Komitmen pegawai dipengaruhi oleh motivasi itu sendiri untuk

melaksanakan tugas di dalam organisasi. Beberapa literatur telah menuliskan

bahwa mitivasi mendorong munculnya perilaku. Seperti yang dikemukakan oleh

Thoha (2011:222) bahwa perilaku seseorang pada hakikatnya ditentukan oleh

keinginan untuk mencapai tujuan. Keinginan yang dimaksud adalah motivasi yang

merupakan pendorong agar seseorang melakukan suatu kegiatan untuk

mencapainya. Hasibuan (1997:183) mengemukakan bahwa motivasi sebagai suatu

dorongan dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara

berhasil sehingga tercapai keinginan para pegawai sekaligus tercapai tujuan

organisasi. Motivasi kerja dapat dilihat dari cara kerja seperti kemauan untuk

bekerja, berusaha untuk memanfaatkan waktu untuk bekerja seefisien mungkin

dan tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya. Seseorang yang bekerja

dengan motivai kerja yang tinggi akan mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap

pekerjaannya. Tetapi seseorang bekerja dengan motivasi yang rendah maka

(22)

Selain faktor iklim dan motivasi, faktor lain yang mempengaruhi

komitmen kerja adalah kepuasan kerja. Gibson dkk (1994:213) menyatakan

kepuasan kerja adalah suatu sikap positif dan juga bisa negatif yang dimiliki

setiap pegawai terhadap berbagai segi pekerjaan, tempat kerja dan hubungan

dengan rekan kerja. Individu yang mempunyai kepuasan kerja yang tinggi

mempunyai sikap yang positif terhadap pekerjaan, individu yang tidak puas

mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaan itu. Setiap orang memiliki tingkat

yang berbeda beda sesuai dengan cara penilaian yang berlaku bagi dirinya.

Kepuasan kerja ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya

tugas-tugas yang menjadi tanggungjawab pegawai tersebut secara tepat waktu,

disamping itu munculnya dedikasi, kegairahan kerajinan, ketekunan, inisiatif dan

kreatifitas kerja yang tinggi dalam bekerja.

Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang

Hubungan Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja dengan

Komitmen Kerja Pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi masalah

berkenaan dengan komitmen kerja pegawai, yakni: (1) Apakah banyaknya beban

tugas berhubungan dengan komitmen kerja pegawai? (2) Apakah rendahnya

pendapatan yang diterima berhubungan dengan komitmen kerja pegawai? (3)

Apakah sistem komunikasi berhubungan dengan komitmen kerja pegawai? (4)

(23)

(5) Apakah iklim organisasi berhubungan dengan komitmen kerja pegawai? (6)

Apakah motivaasi kerja berhubungan dengan komitmen kerja pegawai? (7)

Apakah kepuasan kerja berhubungan dengan komitmen kerja pegawai? (8)

Apakah iklim organisasi, motivasi kerja, kepuasan kerja berhubungan dengan

komitmen kerja pegawai?

C. Pembatasan Masalah

Uraian identifikasi masalah diatas memperlihatkan banyak faktor yang

diduga berhubungan dengan komitmen kerja pegawai. Permasalahan dalam

penelitian ini dibatasi dengan maksud untuk memperoleh ruang lingkup yang

lebih jelas, maka peneliti membatasi pada tiga faktor yang diduga berhubungan

dengan komitmen kerja pegawai yaitu iklim organisasi, motivasi kerja, dan

kepuasan kerja.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah

1. Apakah terdapat hubungan iklim organisasi dengan komitmen kerja

pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan?

2. Apakah terdapat hubungan motivasi kerja dengan komitmen kerja pegawai

Universitas HKBP Nommensen Medan?

3. Apakah terdapat hubungan kepuasan kerja dengan komitmen kerja

(24)

4. Apakah terdapat hubungan iklim organisasi, motivasi kerja, dan kepuasan

kerja secara bersama sama dengan komitmen kerja pegawai Universitas

HKBP Nommensen Medan?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Hubungan iklim organisasi dengan komitmen kerja pegawai di Universitas

HKBP Nommensen Medan

2. Hubungan motivasi kerja dengan komitmen kerja pegawai di Universitas

HKBP Nommensen Medan

3. Hubungan kepuasan kerja dengan komitmen kerja pegawai di Universitas

HKBP Nommensen Medan

4. Hubungan iklim organisasi, motivasi kerja dan kepuasan kerja secara

bersama sama dengan komitmen kerja pegawai di Universitas HKBP

Nommensen Medan

F. Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Untuk mengembangkan ilmu bidang administrasi pendidikan yaitu

mengenai iklim organisasi, motivasi kerja dan kepuasan kerja pegawai baik secara

teori maupun dalam praktek yang sebenarnya di Universitas HKBP Nommensen

(25)

Manfaat praktis dalam penelitian ini dalah sebagai berikut:

1. Bagi ketua yayasan Universitas HKBP Nommensen Medan, sebagai

informasi tentang komitmen kerja pegawai sehingga diambil kebijakan

untuk meningkatkan komitmen kerja pegawainya dimasa yang akan

datang

2. Bagi Rektor Universitas HKBP Nommensen Medan, sebagai bahan

masukan dalam meningkatkan komitmen kerja pegawai

3. Bagi kepala biro bagian kepegawaian sebagai bahan masukan dalam

meningkatkan komitmen kerja pegawai.

4. Bagi pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan, untuk menjadi

bahan masukan dalam memahami faktor faktor yang mempengaruhi

komitmen kerjanya sehingga menjadi motivasi untuk meningkatkannya

dimasa yang akan datang.

5. Bagi peneliti sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam penelitian

(26)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka

dapat disimpulkan:

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara iklim organisasi

dengan komitmen kerja pada pegawai Universitas HKBP Nommensen

Medan, artinya semakin baik iklim organisasi maka semakin baik juga

komitmen kerja pada pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan.

2. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara motivasi kerja

dengan komitmen kerja pada pegawai Universitas HKBP Nommensen

Medan, artinya semakin baik motivasi kerja maka semakin baik juga

komitmen kerja pada pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan.

3. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepuasan kerja

dengan komitmen kerja pada pegawai Universitas HKBP Nommensen

Medan, artinya semakin baik kepuasan kerja maka semakin baik juga

komitmen organisasi pada pegawai Universitas HKBP Nommensen

Medan.

4. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara iklim organisasi,

motivasi kerja, dan kepuasan kerja secara bersama-sama dengan

komitmen kerja pada pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan,

(27)

maka semakin baik juga komitmen kerja pada pegawai Universitas

HKBP Nommensen Medan.

B. Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan

kesimpulan penelitian, di antaranya:

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, maka upaya

meningkatkan komitmen organisasi adalah dengan meningkatkan iklim

organisasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi komitmen kerja adalah

iklim organisasi. Setiap kegiatan yang dilaksanakan secara berulang ulang

dalam menjalankan organisasi tersebut akan menghasilkan sistem, aturan

bahkan kepercayaan pada anggota kelompok tersebut yang kemudian

menjadi iklim organisasi. Iklim organisasi merupakan kebiasaan yang

dilakukan berulang ulang oleh pegawai yang dilakukan dalam suatu

organisasi. Dengan iklim organisasi yang baik Universitas HKBP

Nommensen akan dapat menentukan dan mencapai tujuannya dengan tepat

waktu. Dalam hal ini perlu ditingkatkan iklim organisasi di kantor melalui

upaya-upaya tertentu dalam meningkatkan komitmen kerja pegawai. Upaya

yang dapat dilakukan di antaranya memfokuskan suasana kerja di kantor

pada orientasi hasil kerja seseorang.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, maka upaya

meningkatkan komitmen kerja adalah dengan meningkatkan motivasi kerja.

(28)

termasuk pegawai. Motivasi diperlukan untuk menjalankan kehidupan,

memimpin seekelompok orang dan mencapai tujuan organisasi. Motivasi

kerja merupakan dorongan yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri

guru untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin sehingga tujuan akan

tercapai. Komitmen pegawai dipengaruhi oleh motivasi itu sendiri untuk

melaksanakan tugas di dalam organisasi. Motivasi sebagai suatu dorongan

dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara

berhasil sehingga tercapai keinginan para pegawai sekaligus tercapai tujuan

organisasi. Motivasi kerja dapat dilihat dari cara kerja seperti kemauan

untuk bekerja, berusaha untuk memanfaatkan waktu untuk bekerja seefisien

mungkin dan tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya. Seseorang

yang bekerja dengan motivai kerja yang tinggi akan mempunyai kesadaran

yang tinggi terhadap pekerjaannya. Tetapi seseorang bekerja dengan

motivasi yang rendah maka tanggungjawab dan kesungguhannya dalam

kerjapun rendah.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, maka upaya

meningkatkan komitmen kerja adalah dengan meningkatkan kepuasan

kerja. Kepuasan kerja merupakan suatu sikap positif dan juga bisa negatif

yang dimiliki setiap pegawai terhadap berbagai segi pekerjaan, tempat kerja

dan hubungan dengan rekan kerja. Individu yang mempunyai kepuasan

kerja yang tinggi mempunyai sikap yang positif terhadap pekerjaan,

individu yang tidak puas mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaan itu.

(29)

penilaian yang berlaku bagi dirinya. Kepuasan kerja ditandai dengan

munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugas-tugas yang menjadi

tanggungjawab pegawai tersebut secara tepat waktu, disamping itu

munculnya dedikasi, kegairahan kerajinan, ketekunan, inisiatif dan

kreatifitas kerja yang tinggi dalam bekerja.

4. Dengan diterimanya hipotesis keempat yang diajukan, maka upaya

meningkatkan komitmen kerja adalah dengan meningkatkan iklim

organisasi, motivasi kerja, dan kepuasan kerja. Komitmen kerja mempunyai

peranan penting bagi perusahaan dalam proses operasional. Demikian juga

komitmen kerja mempunyai peranan penting bagi individu anggota suatu

perusahaan untuk membangun kerjasama, memupuk semangat kerja, dan

menciptakan loyalitas pada perusahaan. Komitmen yang tinggi terhadap

perusahaan akan membawa dampak positif bagi perusahaan. Dengan

komitmen yang tinggi maka karyawan akan lebih betah dalam bekerja,

setia, ikut berpartisipasi penuh dalam pencapaian tujuan perusahaan.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Ketua yayasan hendaknya dapat memberi teladan atau contoh yang baik bagi

Universitas

2. Kepada Rektor Universitas HKBP Nommensen untuk memberikan

(30)

meningkatkan hubungan yang baik dengan pegawai untuk memotivasi

pegawai secara lisan

3. Kepada kepala biro bagian kepegawaian diharapkan dapat menciptakan

suasana kekeluargaan, menunjukkan solidaritas atau empati kepada setiap

pegawai, sehingga pegawai merasa nyaman dan dapat tercipta harmonisasi

hubungan baik dalam lingkungan kerja

4. Kepada pegawai diharapkan mau bekerjasama dengan rekan kerja dalam

mengerjakan tugas-tugas kantor. Dengan meningkatkan pekerjaan di kantor

pada orientasi tim kerja, akan dapat membangun dan mengembangkan iklim

organisasi yang baik di kantor. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan

perkembangan iklim organisasi kantor ke arah yang lebih baik dalam

mendukung peningkatan komitmen kerja pegawai.

5. Untuk peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian tentang penelitian ini

dengan variabel yang berbeda yang turut memberikan pengaruh terhadap

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Agustini, Fauzia. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan. Medan: Madenatera

Alex. S. Nitisemito. 2002. Manajemen Personalia. Edisi Revisi, Jakarta: Ghalia Indonesia

Anoraga, Pandi. 2001. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineke Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Bina Aksara

. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

As’ad, Mohammad. 1991. Psikologi Industri: Seri Ilmu Sumber Daya Manusia, edisi ketiga. Yogyakarta: Liberty

Colquit, Jazon A, Lepine dan Michael J. 2009. Organizational Behavior Boston: Mc Graw-Hill International

Davis, Keith and John W.Newstrom. 2000. Perilaku dalam Organisasi jilid 1. Jakarta:Erlangga

Gibson,JL dkk. 1994. Organisai dan Manajemen Perilaku, Struktur dan Proses. Jakarta: Erlangga

Goleman, Daniel. 2006. Emmotional Intelligence. Terjemahan T. Hermaya. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum

Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Handoko, H. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusi. Yogyakarta: BPFE-Jogja

Hariandja, Marihot Tuaeffendi. 2002. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Grasindo

Hartuti. 2006. “Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara”. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Hasan. 1995. Kajian Perbandingan Pendidikan. Surabaya: Al-Ikhlas

Hasibuan. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

(32)

Hoy dan Miskel. 1988. Educational Administration: Theory, Research, and Practice. New York: Random House, Inc

Kartono. 2008. Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara

Kinicki, Angelo & Kreitner, Robert. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kelima. Jakarta:Salemba Empat

Komariah, A & Triatma, C. 2008. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Lindell, Michael, Brandt, Christina. 2000. Climate Quality and Climate Consensus as Mediator of the Relationship Between Organizational Antecedent and Outcome, Journal of Applied Psycology vol. 85, no.3

Luthans, Fred.2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. Alih Bahasa: Vivin A.Y, Shekar Purwanti. Yogyakarta: Andi

Moenir, H.A.S. 2000. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

Mas’ud.2004. “Hubungan Motivasi Kerja dan Komitmen Kerja dengan Efektivittas Kerja Guru MIPA pada SLTP Negeri Kota Pekan Baru”. Tesis, Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.

Muhammad, Arni. 2007. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Mowdy dan Premaux. 1995. Management. New Jersey: Prentice Hall

Nawawi, Hadari. 2003. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Gadjah Mada

Uno Hamzah, B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Purba, Jonlis. 2010. “Pengeruh Kepemimpinan Partisipatif dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru di SMP Negeri kabupaten Dairi”. Tesis. Program Pascasarjana Unimed

Purwoko. 2010. “Hubungan antara Pengembangan Diri, Iklim Kerjasama dan Pemberian Insentif dengan Kepuasan Kerja Guru SMK Persatuan Amal Bakti (PAB) di kabupaten Deli Serdang”. Tesis. Program Pascasarjana Unimed

(33)

Priyanti. 2006. “Hubungan antara Penguasaan Kompetensi dan Motivasi Kerja Guru dalam Implementasi KBK pada SMK Negeri se-kota Medan”. Tesis. Program Pascasarjana Unimed

Rahmat, Jalaludin. 1985. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Rivai, Veithzal 2008. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Robbins, Stephen & Judge, Timothy. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat

Robbins. Stephen . 2009. Perilaku Organisasi. Alih Bahasa Hadiana Pudja Atmaka,

Jakarta:Prehalindo

Sadarmayanti. 2000. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Sinar Baru

Sahertian., Piet. A, 1994. Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta: Andi Offset

Sardiman. 2005. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Schazt,K. and Schazt L. 1995. Managing by Influence. New Jersey: Precince Hall,Inc

Siagian, Sondang. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Siswanto, Bejo. 2008. Manajemen Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru

Sofyandi, H. & Garniva. 2007. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sopiah. 2008. Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi Pimpinan dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Bank”. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No.2, Mei 2008

Steers, Richard M, Porter, Lyman &Bigley, Gregpry A. 1995. Motivation and Leadership at work. New York: Mc Grow-Hill, Inc

Sudjana. 2001. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2005. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

(34)

Sulistiyani dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu

Susanto, A. 2002. Manajemen Aktual. Jakarta: PT. Grasindo

Sutisna. 1987. Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa

Thoha, Miftah. 2011. Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Timpe, A,D. 2000. Kinerja. Ahli Bahasa: Sofyan Cikmat, Jakarta: Gramedia

Usman, Husaini. 2008. Teori Manajemen Pendidikan. Cetakan 7. Bandung: Alfabeta

Wahab. H. 2008. Manajemen Teori Praktek dan Riset Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara

Wahdjosumidjo. 1984. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia Waruwu, Binahati. 2009. “Hubungan Persepsi Guru Tentang Kecerdasan

Emosional Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja Guru di SMA Negeri kecamatan Gunungsitoli kabupaten Nias”. Tesis. Program Pascasarjana Unimed.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dari permasalahan tersebut muncul solusi untuk mengalihkan moda transportasi darat ke transportasi laut yaitu dengan mengadakan perencanaan pelayaran jarak pendek (short

Terimaksih kepada Bapak Ns.Endiyono., S.Kep., M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah membimbing saya dalam proses pembuatan skripsi ini, terimakasih salalu

Al,m (1998) adalah: tingkat I yaitu pasien asma yang secara klinis normal, tanpa kelainan pemeriksaan fungsi parunya. Tingkat II yaitu pasien asma tanpa keluhan dan

Hal tersebut dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

, tujuan dilakukan uji t (independent sample t test) yaitu untuk mengetahui perbedaan dari penggunaan aplikasi berbasis interaktif Symbolab dengan metode konvensional

Untuk mendapatkan data sebanyak mungkin, penulis juga mengadakan wawancara langsung dengan pemain Grup Musik Nunut serta masyarakat desa Lobu Singkam yang mengetahui tentang