• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM PENINGKATAN SARANA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN (Kasus Tentang Pelaksanaan Bus Rapid Transit di Kota Surakarta Tahun 2010)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM PENINGKATAN SARANA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN (Kasus Tentang Pelaksanaan Bus Rapid Transit di Kota Surakarta Tahun 2010)"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PENERAPAN TEKNIK PENILAIAN SELF ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Oleh :

ROHMAD SAWALUDIN NIM : K 7407128

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

ii

PENERAPAN TEKNIK PENILAIAN SELF ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh :

ROHMAD SAWALUDIN NIM : K 7407128

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(3)

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Drs. Sudiyanto, M.Pd. NIP. 19570217 198109 1 001

Pembimbing II

(4)

commit to user

iv REVISI

Skripsi ini telah direvisi sesuai arahan dan anjuran Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu adi, M.Pd. ...

Sekretaris : Drs. Sukirman, M.M. ...

Anggota I : Drs. Sudiyanto, M.Pd. ...

(5)

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Kamis

Tanggal : 23 Juni 2011

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu adi, M.Pd. ...

Sekretaris : Drs. Sukirman, M.M. ...

Anggota I : Drs. Sudiyanto, M.Pd. ...

Anggota II : Sohidin, SE, M.Si.Ak. ...

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan

(6)

commit to user

vi ABSTRAK

Rohmad Sawaludin. PENERAPAN TEKNIK PENILAIAN SELF ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni. 2011.

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar

mata pelajaran akuntansi melalui penerapan teknik penilaian Self Assessment pada

siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 2 Karanganyar. Sedangkan tujuan khusus yang

merupakan rincian dari tujuan utama pada penelitian ini adalah : (1) Untuk

menguatkan konsep diri siswa melalui penerapan teknik penilaian Self Assessment

pada mata pelajaran akuntansi, (2) untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa melalui

penerapan teknik penilaian Self Assessment pada mata pelajaran akuntansi, (3) untuk

meningkatkan motivasi berprestasi siswa melalui penerapan teknik penilaian Self

Assessment pada mata pelajaran akuntansi.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan secara kolaborasi antara

peneliti, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Subyek penelitian ini adalah

siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 2 Karanganyar sebanyak 36 siswa. Sedangkan

teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu pengamatan, angket sederhana,

tes, dan dokumentasi.

Berdasarkan penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa penerapan

teknik penilaian Self Assessment dalam pembelajaran akuntansi mampu

meningkatkan prestasi belajar siswa meskipun belum optimal. Hal ini ditunjukkan

oleh pencapaian indikator prestasi belajar siswa yang mencapai 75,00% dari

kondisi awal sebesar 52,78%. Indikator konsep diri baru mencapai 66,91%, rasa

percaya diri siswa sebesar 69,85%, dan motivasi berprestasi siswa sebesar 68,88%

dari 70% yang ditargetkan. Pada siklus II, hasil penelitian menunjukkan bahwa

penggunaan teknik penilaian Self Assessment dalam pembelajaran akuntansi

mampu meningkatkan prestasi belajar siswa secara optimal. Hal ini ditunjukkan

(7)

commit to user

vii

konsep diri mencapai 73,54%, peningkatan rasa percaya diri siswa sebesar

76,14%, dan peningkatan motivasi berprestasi siswa sebesar 77,94%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi teknik penilaian

Self Assessment dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal disertai

adanya pengutan konsep diri, peningkatan rasa percaya diri, dan motivasi

(8)

commit to user

viii ABSTRACT

Rohmad Sawaludin. APPLICATION OF THE SCORING TECHNIQUE OF SELF ASSESSMENT TO IMPROVE THE LEARNING ACHIEVEMENT OF THE ELEVENTH GRADE STUDENT OF SOCIAL PROGRAM I OF SMA NEGERI 2 KARANGANYAR IN 2010/2011 ACADEMIC YEAR. Thesis. Surakarta: School Of Teacher Training And Education. Sebelas Maret University of Surakarta.2011

This research is aimed at improving the learning achievement in

accounting major by applying the scoring technique of Self Assessment of the

eleventh grade student of the social program I of SMA Negeri 2 Karanganyar. The

aims of the research consisist of three steps. The first aim is to strength the Self

Concept of students by applying the scoring technique of Self Assessment in

accounting major. The second is to improve the Self Confidence of student by

applying the scoring technique of Self Assessment in accounting major. The last

aim of this research is to improve the motivation of students in achievement

accounting major.

The method of this research is Classroom Action Research (CAR). This

research is held cooperatively between the researcher, the teacher, and the

participation of students of the social program I of SMA Negeri 2 Karanganyar in

2010/2011 academic year. The techniques of collecting data are observation,

simple questionnaire, evaluation test and documentation.

Based on research, the first cycle shows that the application of the scoring

technique of Self assessment san improve the larning achievement of student. This

statement is based on the indication of learning achievement of student which

improve. Before applying the scoring technique of Self Assessment, it is 52,78%

and after applying this technique, it improves in to 75,00%. The new indication of

Self Concept is 66,91%. The students Self Confidence is 69,85% and the

motivation of students in achievement is 68,88% while the target is 70%. The

result of research in the second cycle shows that the application the scoring

technique of the Self Assessment can improe the learning achievement of students

optimally. This statement is based on the result of learning activity of students

(9)

commit to user

ix

Confidence increase to 76,14%, and improvement of the students motivation is

77,94%.

The result oh this research shows that the implementation of shoring

technique of Self Assessment can improve the learning achievement of students

optimally and also can improve the Self Concept, Self Confidence, and their

(10)

commit to user

x MOTTO

!

"

#

$ "

%

$

&

'

(

!

)

*

+

,

- !

-

#

.

/

.

.

#

(11)

commit to user

xi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,

cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada :

Orang Tua penulis (Ibu dan Bapak) untuk dukungan,

motivasi, doa, materi dan selalu mendampingi penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Keluarga besar penulis atas doa dan motivasi yang luar

biasa selama ini.

Ibu Sugiatmi, S.Pd, serta keluarga besar SMA Negeri 2

Karanganyar yang telah banyak membantu pelaksanaan

penelitian ini.

Teman- teman terbaik, CAKA 2007

Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya

skripsi ini.

(12)

commit to user

xii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas karunia

rancangannya yang sempurna sehingga penulis dapat menyelesaikan skiripsi ini

dengan baik, untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya

kesulitan-kesulitan yang timbul dapat diatasi. Untuk itu, atas segala bentuk

bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberi izin

penelitian skripsi kepada penulis.

2. Drs. Syaiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

FKIP-UNS yang telah memberi izin penulisan skripsi kepada penulis.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd. selaku Ketua Bidang Keahlian Akuntansi yang telah

memberikan izin penulisan skripsi.

4. Drs. Sudiyanto, M.Pd. selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan

semangat, bimbingan, arahan, dan masukan yang sangat bermanfaat bagi

terselesaikannya skripsi ini dan selaku Pembimbing Akademik yang dengan

sabar membimbing penulis sejak tahun-tahun awal studi.

5. Sohidin, SE, M.Si.Ak. selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing

dan memberikan arahan hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian

Khusus Akuntansi yang dengan tulus menyampaikan ilmunya kepada penulis.

7. Bapak Drs. Wagiman, selaku Kepala SMA Negeri 2 Karanganyar yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Ibu Sugiatmi, S.pd. selaku guru pengampu Akuntansi kelas XI SMA Negeri 2

Karanganyar yang bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis

(13)

commit to user

xiii

9. Siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Karanganyar yang telah berpartisipasi

melaksanakan pembelajaran dalam rangka Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dan penuh keceriaan baik di dalam maupun di luar kelas.

10.Teman-teman Akuntansi’07 atas bantuan, dan kerjasamanya selama ini.

11.Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan dan

kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bermanfaat

bagi semua pihak yang berkepentingan dan semoga amal kebaikan semua pihak

yang telah membantu tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Surakarta, Juni 2011

(14)

commit to user

xiv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGAJUAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN REVISI ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN ABSTRAK ... vi

HALAMAN ABSTRACT ... viii

HALAMAN MOTTO ... x

HALAMAN PERSEMBAHAN ... xi

KATA PENGANTAR ... xii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjuan Pustaka ... 10

1. Hakikat Penilaian ... 10

a. Pengertian Penilaian ... 10

b. Tujuan Penilaian ... 10

c. Kriteria Penilaian ... 11

d. Aspek Penilaian ... 12

(15)

commit to user

xv

2. Hakikat teknik Self Assessment ... 16

a. Pengertian teknik Self Assessment ... 16

b. Kelebihan dan Kelemahan teknik Self Assessment ... 17

c. Prosedurteknik Self Assessment ... 19

3. Konsep Diri ... ... 22

a. Pengertian Konsep Diri ... 22

b. Faktor-Faktor Pembentuk Konsep Diri... ... 22

c. Karakteristik Konsep Diri... ... 24

4. Rasa Percaya Diri ... 25

a. Pengertian Rasa Percaya Diri ... 25

b. Karakteristik Rasa Percaya Diri ... 26

5. Motivasi Berprestasi... 28

a. Pengertian Motivasi Berprestasi ... 28

b. Jenis-Jenis Motivasi ... 29

c. Karakteristik Motivasi Berprestasi ... 30

7. Hakikat Prestasi Belajar ... 31

a. Pengertian Prestasi Belajar ... 31

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 32

8. Hakikat Akuntansi ... 34

a. Pengertian Akuntansi ... 34

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 35

C. Kerangka Pemikiran ... 36

D. Hipotesis Tindakan... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

1. Tempat Penelitian ... 39

2. Waktu Penelitian ... 39

B. Subyek dan Obyek penelitian ... 40

1. Subyek penelitian ... 40

2. Obyek penelitian ... 40

(16)

commit to user

xvi

D. Teknik Pengumpulan Data.. ... 44

E. Prosedur Penelitian... 45

F. Proses Penelitian ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 51

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 1

SMA Negeri 2 Karanganyar ... 55

C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 57

D. Pembahasan ... 89

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ... 96

B. Implikasi ... 97

(17)

commit to user

xvii DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian ... 39

Tabel 2. Indikator Ketercapain Belajar Siswa... 49

Tabel 3. Nilai Tes Siswa kelas XI IPS 1 Kondisi Awal ... 57

Tabel 4. Penilaian Terhadap Indikator Penelitian Siklus I ... 66

Tabel 5. Penilaian Terhadap Indikator Penelitian Siklus II ... 81

Tabel 6. Penilaian Terhadap Indikator Penelitian Siklus I dan II ... 86

Tabel 7. Pedoman Angket Penilaian Konsep Diri Siswa ... 109

Tabel 8. Pedoman Angket Penilaian Rasa Percaya Diri Siswa ... 112

Tabel 9. Pedoman Angket Penilaian Motivasi Berprestasi Siswa ... 115

Tabel 10. Perolehan Hasil Belajar Peserta Didik Sebelum dan Setelah Penerapan Teknik Penilaian Self Assessment Siklus 1 dan II ... 118

Tabel 11. Daftar Siswa Kelas XI IPS 1 SMA N 2 Karanganyar... 120

Tabel 12. Daftar Guru Bidang Studi SMA N 2 Karanganyar ... 121

Tabel 13. Kriteria Penilaian Jurnal Penutup ... 140

Tabel 14. Perolehan Hasil Belajar Peserta Didik Sebelum dan Setelah Penerapan Teknik Penilaian Self Assessment Siklus 1 ... 165

Tabel 15. Kriteria Penilaian Neraca Saldo Setelah Penutupan ... 183

(18)

commit to user

xviii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas ... 38

Gambar 2. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ... 42

Gambar 3. Struktur Organisasi SMA Neger 2 Karanganyar... 52

Gambar 4. Grafik Hasil Penelitian ... 90

Gambar 5. Kondisi Suasana Pembelajaran Akuntansi Siklus I ... 129

Gambar 6. Peta Konsep Jurnal Umum ... 137

Gambar 7. Kondisi Suasana Pembelajaran Akuntansi Siklus II ... 172

(19)

commit to user

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Catatan Lapangan 1 ... 102

Lampiran 2. Lembar Observasi Kualitas Penerapan Teknik Penilaian Self Assessment ... 104

Lampiran 3. Pedoman Lembar Observasi Kualitas Penerapan Teknik Penilaian Self Assessment Siswa ... 106

Lampiran 4. Pedoman Angket Penilaian Konsep Diri Siswa ... 109

Lampiran 5. Angket Rasa Percaya Diri Siswa ... 110

Lampiran 6. Pedoman Angket Penilaian Rasa Percaya Diri Siswa ... 112

Lampiran 7. Angket Rasa Percaya Diri Siswa ... 113

Lampiran 8. Pedoman Angket Motivaasi Berprestasi Siswa ... 115

Lampiran 9. Angket Motivaasi Berprestasi Siswa ... 116

Lampiran 10. Perolehan Hasil Belajar Peserta Didik Sebelum dan Setelah Penerapan Teknik Penilaian Self Assessment ... 118

Lampiran 11. Daftar Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Karanganyar ... 120

Lampiran 12. Susunan Personalia SMA Negeri 2 Karanganyar ... 121

Lampiran 13. Catatan Lapangan 2 ... 124

Lampiran 14. Dokumentasi ... 129

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 131

Lampiran 16. Peta Konsep Jurnal Penutup ... 137

Lampiran 17. Lampiran Materi Pembelajaran ... 138

Lampiran 18. Tujuan Pembelajaran dan Kriteria Penilaian Siklus I ... 140

Lampiran 19. Soal Diskusi (Jurnal Penutup) ... 141

Lampiran 20. Kunci Jawaban Diskusi (Jurnal Penutup) ... 142

Lampiran 21. Soal Evaluasi Akhir Siklus Jurnal Penutup ... 143

Lampiran 22. Kunci Jawaban Evaluasi Akhir Siklus Jurnal Penutup ... 144

Lampiran 23. Lembar Observasi Kualitas Penerapan Teknik Penilaian Self Assessment Siklus I ... 146

Lampiran 24. Angket Konsep Diri Siswa Siklus I ... 150

Lampiran 25. Angket Rasa Percaya Diri Siswa Siklus I ... 155

(20)

commit to user

xx

Lampiran 27. Perolehan Hasil Belajar Peserta Didik Setelah Penerapan

Teknik Penilaian Self Assessment Siklus I ... 165

Lampiran 28. Catatan Lapangan 3 ... 167

Lampiran 29. Dokumentasi Siklus II ... 172

Lampiran 30. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 174

Lampiran 31. Peta Konsep Neraca Saldo Setelah Penutupan ... 180

Lampiran 32. Lampiran Materi Pembelajaran ... 181

Lampiran 33.Tujuan Pembelajaran dan Kriteria PenilaianSiklus II ... 183

Lampiran 34. Soal Diskusi (Neraca Saldo Setelah Penutupan) ... 184

Lampiran 35. Kunci Jawaban Diskusi ... 185

Lampiran 36. Soal Evaluasi Akhir Siklus II ... 187

Lampiran 37. Kunci Jawaban Evaluasi Akhir Siklus II ... 191

Lampiran 38. Lembar Observasi Kualitas Teknik Penilaian Self Assessment Siklus II ... 194

Lampiran 39. Angket Konsep Diri Siswa Siklus II... 198

Lampiran 40. Angket Rasa Percaya Diri Siswa Siklus II ... 203

Lampiran 41. Angket Motivasi Berprestasi Siswa Siklus II ... 208

(21)

commit to user

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa atau

pebelajar beserta unsur-unsur yang ada di dalamnya. Pembelajaran adalah usaha

yang dilakukan oleh pendidik untuk membelajarkan peserta didiknya sehingga

terjadi perubahan pengetahuan, ketrampilan, dan tingkah laku pada diri peserta

didik. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran bertujuan untuk membantu dan

memudahkan peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan mengembangkan

kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, diperlukan suatu kualitas dalam

pembelajaran guna menunjang pengembangan kemampuan peserta didik dalam

meningkatkan prestasi belajarnya.

Meningkatkan kualitas pembelajaran merupakan salah satu hal penting

yang harus diperhatikan dalam suatu proses pembelajaran. Guru selaku pendidik

harus selalu kreatif dan inovatif dalam melakukan pembelajaran agar siswa lebih

mudah memahami materi yang disampaikan dan antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan akan berkualitas.

Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang melibatkan

seluruh komponen utama proses belajar mengajar yaitu guru, siswa, interaksi

antara keduanya, dan ditunjang oleh berbagai unsur-unsur pembelajaran.

Unsur-unsur ini meliputi: perumusan tujuan pembelajaran yang jelas, pemberian materi

pelajaran yang runtut, penerapan metode pembelajaran tepat dan inovatif,

penggunaan media pembelajaran yang sesuai, pemakaian sumber belajar yang

beragam, serta penerapan teknik penilaian yang tepat. Kesemua unsur-unsur

pembelajaran tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Permasalahan yang terjadi selama ini, guru masih kesulitan menciptakan

pembelajaran yang berkualitas. Salah satunya pada pembelajaran akuntansi di

(22)

commit to user

2

menjadi obyek pembelajaran, bukan sebagai subyek pembelajaran. Ketersediaan

sarana dan prasarana sekolah juga seringkali menyebabkan guru tidak maksimal

dalam melaksanakan pembelajaran.

Di lain pihak, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas

pendidikan, terutama dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satunya

yaitu penyempurnaan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan sekolah

diberbagai daerah. Penyempurnaan kurikulum ini mencakup perbaikan

unsur-unsur dalam pembelajaran yaitu: (1) tujuan pembelajaran, (2) materi pelajaran, (3)

metode pembelajaran, (4) media pembelajaran, dan (5) evaluasi pembelajaran.

Perbaikan unsur-unsur tersebut diharapkan dapat membantu upaya guru dalam

menciptakan suatu pembelajaran yang berkualitas.

Namun kenyataan yang terjadi selama ini guru belum dapat menciptakan

pembelajaran yang berkualitas. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian hasil belajar

siswa yang masih dibawah KKM. Pembelajaran yang dilakukan kemungkinan

seringkali mengabaikan keterlibatan unsur-unsur pembelajaran yang tepat,

misalnya: guru seringkali tidak menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa,

penyampaian materi yang tidak runtut, penerapan metode pembelajaran yang

masih konvensional, penggunaan media pembelajaran yang terbatas, pemakaian

sumber belajar yang sedikit, dan pelaksanaan kegiatan penilaian yang masih

sebatas mengukur aspek kognitif bukan pada aspek afektif dan psikomotorik serta

sekedar untuk mendapatkan nilai atau angka ketuntasan belajar siswa.

Pelaksanaan pembelajaran yang kurang berkualitas ini kemungkinan yang

menyebabkan menurunnya tingkat motivasi dan minat belajar siswa khususnya

pada mata pelajaran akuntansi yang berdampak pada rendahnya prestasi belajar

siswa.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti di kelas XI IPS 1 SMA

Negeri 2 Karanganyar, menunjukkan hasil pencapaian belajar siswa pada mata

pelajaran akuntansi masih dibawah rata-rata KKM (kriteria Ketuntasan Minimal)

yaitu 70,00. Pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa hanya mencapai 52,78%

atau sekitar 19 dari 36 siswa dalam satu kelas. Padahal pembelajaran dikatakan

(23)

commit to user

36 siswa dalam kelas tersebut. Dari data ini menunjukkan bahwa prestasi belajar

akuntansi siswa masih rendah.

Minat dan motivasi siswa untuk belajar akuntansi masih rendah. Hal

tersebut tampak dalam tingkah laku siswa ketika pelajaran akuntansi berlangsung.

Siswa cenderung lebih menikmati berbicara dengan teman-teman mereka

dibandingkan memperhatikan penjelasan dari guru yang ada di depan kelas. Siswa

terkesan malas untuk belajar, bahkan ada siswa yang mengantuk dan tertidur di

kelas. Pemahaman konsep diri beberapa siswa juga belum tampak. Siswa belum

mampu melihat kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri mereka. Siswa

cenderung mengemukakan bahwa akuntansi adalah pelajaran yang sangat sulit

dan membingungkan. Padahal dengan melihat kemampuan yang mereka miliki

semestinya pelajaran akuntansi dapat menjadi pelajaran yang mudah dan

menyenangkan. Keadaan seperti ini yang membuat tingkat kepercayaan diri siswa

tidak berkembang. Siswa seringkali tidak percaya terhadap kemampuan mereka

sendiri dalam menjawab pertanyaan dari guru. Siswa cenderung diam dan

tersenyum ketika mendapatkan pertanyaan dari guru tanpa adanya upaya mereka

untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Ditinjau dari metode pembelajaran yang digunakan, guru kelas masih

menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu ceramah. Guru lebih

mendominasi kegiatan belajar mengajar dikelas. Guru juga banyak memberikan

penjelasan daripada mencari tahu sejauh mana siswa bisa menerima dan

memahami informasi yang disampaikan. Pembelajaran menjadi semakin tidak

terarah karena guru tidak merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas. Hasilnya

siswa cenderung pasif dan tidak dapat mengungkapkan pendapat mereka tentang

pelajaran yang sedang mereka pelajari.

Kegiatan penilaian yang dilakukan belum sesuai dengan tujuan penilaian

yang seharusnya. Guru hanya sekedar menilai hasil pekerjaan yang dikerjakan

siswa tanpa adanya evaluasi di akhir kegiatan belajar mengajar. Siswa tidak

dilibatkan secara langsung dalam pelaksanaan penilaian sehingga siswa tidak

mengetahui prosedur penilaian yang dilakukan guru. Hal ini membuat siswa

(24)

commit to user

4

kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri mereka. Padahal dengan mengetahui

kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri, dapat membuat siswa lebih

termotivasi untuk memperbaiki prestasi belajar mereka. Adanya teknik penilaian

yang tepat akan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengetahui seberapa

jauh tingkat pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan. Penerapan

teknik penilaian yang tepat juga akan berpengaruh terhadap peningkatan motivasi

berprestasi siswa dalam upaya memperoleh nilai yang maksimal khususnya pada

mata pelajaran akuntansi.

Penilaian nampaknya menjadi bagian yang sangat penting dalam

kegiatan pembelajaran. Selain untuk mendapatkan informasi dan data mengenai

tingkat keberhasilan siswa, penilaian dapat pula dijadikan sebagai suatu cara

untuk meningkatkan kualiatas pembelajaran lebih efektif. Penggunaan teknik

penilaian yang tepat akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Penerapan teknik

penilaian dapat menjadi alternatif strategi selain metode pembelajaran. Namun

permasalahan yang terjadi selama ini, kemampuan guru dalam menyiapkan dan

melakukan penilaian masih kurang. Bahkan masih banyak guru yang belum

memiliki pemahaman yang memadai tentang sistem penilaian yang sesuai dengan

penerapan kurikulum yang berlaku. Selama ini, upaya guru untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa masih berfokus pada implementasi metode pembelajaran.

Akan tetapi, penerapan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru terkadang

belum mampu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Salah satu faktor penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

adalah penilaian. Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan

pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui

peningkatan kualitas pembelajaran maupun kualitas penilaiannya. “Penilaian

didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur

prestasi belajar (achievement) siswa sebagai hasil dari suatu program instruksional

(Oemar Hamalik, 2010: 146).

Setiap kegiatan manusia sehari-hari pada dasarnya pasti memerlukan dan

menerapkan penilaian, begitu pula pada kegiatan pembelajaran. Namun demikian,

(25)

commit to user

beberapa pakar (Rolheiser and Ross, 2001; Race, 2001; Mc. Alpine, 2000; Boud,

1994; Griffin dan nix, 1991) mengemukakan pendapat umum untuk

mengembangkan teknik penilaian Self Assessment lebih efektif pada individu

yang belajar.

Self Assessment memilki kelebihan yang dapat dibandingkan dengan

teknik penilaian lainnya. Teknik penilaian ini memungkinkan pebelajar untuk

merefleksikan peningkatan belajar mereka dan membantu pebelajar dalam

mengembangkan, menilai, mengkritisi proses dan hasil belajarnya, membantu

pembelajar dalam menentukan kriteria untuk menilai hasil belajarnya, dan sebagai

syarat yang diperlukan dalam pembelajaran untuk menentukan tingkat kelulusan.

Race (2001: 10) menjelaskan “keuntungan dari pelaksanaan Self Assessment yaitu

untuk menambah pengalaman belajar siswa, melatih siswa dalam menilai,

membantu siswa menjadi pebelajar mandiri, dan membantu mengembangkan

ketrampilan siswa yang berkaitan dengan pembelajaran sepanjang hidup (life long

learning)”.

Teknik penilaian Self Assessment dapat menjadi salah satu metode yang

dapat diterapkan untuk memotivasi pebelajar. Dengan menilai usaha mereka

sendiri, pebelajar dapat memperoleh pemahaman terhadap masalah yang mereka

hadapi. Teknik ini dapat digunakan untuk mengatasi ketidakpuasan mereka

terhadap penilaian yang dilakukan oleh guru karena persepsi pebelajar terhadap

usahanya sendiri tidak selalu sejalan dengan persepsi guru terhadap usaha

pebelajar. Self Assessment menuntut kejujuran pebelajar, hubungan antara

pebelajar dan pengajar perlu dibangun sejak awal proses kegiatan belajar

mengajar (Griffin dan nix, 1991: 64).

Dalam pelaksanaan teknik penilaian Self Assessment, Rolheiser (2001: 9)

mengemukakan instruksional strategi dan alat untuk mengajar Self Evaluation

yang terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) melibatkan siswa dalam mendefinisikan

kriteria, (2) mengajarkan siswa bagaimana menerapkan kriteria, (3) memberikan

umpan balik pada siswa mengenai evaluasi diri mereka, dan (4) membantu siswa

menggunakan data evaluasi untuk mengembangkan rencana aksi berikutnya.

(26)

commit to user

6

dalam penilaian. Guru bertindak sebagai fasilitator yang berperan mengarahkan

siswa dalam kegiatan penilaian.

Penerapan teknik penilaian Self Assessment terkait dengan perkembangan

kepribadian siswa memiliki beberapa manfaat khusus, salah satunya menguatkan

konsep diri siswa. Teknik penilaian ini dapat memberikan ruang bagi siswa

untuk mengetahui potensi dan kemampuan yang mereka miliki. Siswa dapat berusaha memperbaiki kekurangan dan meningkatkan potensi yang ada dalam diri mereka sehingga perlahan konsep diri mereka akan terbangun secara positif. Teknik penilaian ini dapat pula menjadi sarana introspeksi diri bagi siswa. Melalui teknik penilaian Self Assessment siswa dapat mengetahui

permasalahan mereka, menerima kelebihan dan kekurangan, dan dapat

mengambil keputusan terhadap permasalahan yang dihadapi.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas sebelumnya,

peneliti merasa perlu mengadakan suatu penelitian yang bertujuan memperbaiki

prestasi belajar akuntansi siswa. Hal itulah yang menjadikan peneliti tertarik

mengadakan penelitian dengan judul “ Penerapan Teknik Penilaian Self Assessment Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah dalam pembelajaran akuntansi siswa kelas XI IPS 1 SMA

Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran 2010/2011 sebagai berikut :

1. Rendahnya tingkat prestasi belajar akuntansi siswa yang kemungkinan

disebabkan karena perumusan tujuan pembelajaran yang kurang jelas.

2. Rendahnya tingkat prestasi belajar akuntansi siswa yang kemungkinan

disebabkan penerapan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang

tepat.

3. Rendahnya tingkat prestasi belajar akuntansi siswa yang kemungkinan

disebabkan penerapan teknik penilaian yang belum melibatkan siswa dalam

(27)

commit to user

4. Rendahnya tingkat prestasi belajar akuntansi siswa yang kemungkinan

disebabkan karena faktor dari siswa yaitu kurang mempunyai motivasi diri

dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran akuntansi.

C. Pembatasan Masalah

Dengan mempertimbangkan segi ketajaman masalah dari beberapa

masalah yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa dan agar supaya

permasalahan dan pembahasan dalam penelitian peningkatan prestasi belajar

akuntansi siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran

2010/2011 lebih terarah dan jelas, maka penelitian ini memberikan batasan pada

masalah yaitu :

“Rendahnya tingkat prestasi belajar akuntansi siswa yang kemungkinan

disebabkan penerapan teknik penilaian yang digunakan guru belum melibatkan

siswa dalam setiap tahapan pelaksanannya, sehingga perlunya pemanfaatan teknik

penilaian yang lebih tepat yaitu teknik penilaian Self Assessment dalam proses

pembelajaran agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa”.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

Rumusan masalah utama:

”Apakah dengan menerapkan teknik penilaian Self Assessment dapat

meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa?”

Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, maka rumusan masalah

utama dalam penelitian ini dapat diperinci kedalam beberapa rumusan masalah

khusus sebagai berikut:

Rumusan masalah khusus:

1. Apakah dengan menerapkan teknik penilaian Self Assessment dapat

(28)

commit to user

8

2. Apakah dengan menerapkan teknik penilaian Self Assessment dapat

meningkatkan rasa percaya diri siswa?

3. Apakah dengan menerapkan teknik penilaian Self Assessment dapat

meningkatkan motivasi berprestasi siswa?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah:

Tujuan utama:

”Meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa melalui penerapan teknik

penilaian Self Assessment” Tujuan khusus:

1. Untuk menguatkan konsep diri siswa melalui penerapan teknik penilaian Self Assessmentpada mata pelajaran akuntansi.

2. Untuk meningkatkan rasa percaya diri pada siswa melalui penerapan teknik

penilaian Self Assessmentpada mata pelajaran akuntansi.

3. Untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa melalui penerapan teknik penilaian

Self Assessmentpada pada mata pelajaran akuntansi.

F. Manfaat penelitian

Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan di atas, maka hasil penelitian

ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran pada dunia pendidikan.

Dengan demikian, manfaat penelitian dapat dibedakan menjadi manfaat teoritis

dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang

penerapan sistem penilaian melalui berbagai teknik penilaian berbasis kelas,

khususnya teknik penilaian Self Assessment dan sebagai bahan referensi peneliti lain yang akan meneliti permasalahan yang berhubungan dengan

(29)

commit to user

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Penerapan teknik penilaian Self Assessment ini diharapkan dapat

menambah pemahaman, pengalaman, dan melatih siswa dalam melakukan

penilaian hasil belajar mereka serta membantu siswa dalam menguatkan

konsep diri, meningkatkan rasa percaya diri, dan motivasi berprestasi

siswa dalam proses pembelajaran.

b. Bagi guru

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan, pemahaman, dan

pengalaman berharga bagi guru tentang penerapan teknik penilaian Self

Assessment dan merekomendasikan kepada guru lain agar menerapkan

teknik penilaian Self Assessment dalam pembelajaran, karena teknik

penilaian ini terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

c. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan, pemahaman, dan

pengalaman yang berharga bagi peneliti dalam penerapan teknik penilaian

(30)

commit to user

10 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 1. Hakikat Penilaian a. Pengertian Penilaian

Ditinjau dari sudut bahasa, penilaian diartikan sebagai proses

menentukan nilai suatu objek. Penilaian berarti menilai sesuatu. Sedangkan

menilai itu mengandung arti: mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan

mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit,

pandai atau bodoh dan sebagainya (Anas Sudijono, 1995: 37). Abdul Majid

(2008: 185) mengemukakan bahwa “Penilaian (assessment) adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh dan mengefektifkan informasi tentang hasil

belajar siswa pada tingkat kelas selama dan setelah kegiatan belajar mengajar”.

Sarwiji Suwandi (2008: 15) mengemukakan bahwa “Penilaian adalah suatu

proses untuk mengetahui apakah proses dan hasil dari suatu program kegiatan

telah sesuai dengan tujuan atau kriteria yang telah ditetapkan”. Menurut Nana

Sudjana (1989: 3), “Inti penilaian adalah proses memberikan nilai kepada

objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian penilaian yang

telah dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian adalah

suatu proses yang mencakup semua metode yang dipakai untuk mengetahui

keberhasilan belajar siswa yang disesuaikan dengan kriteria tertentu guna

mengambil keputusan mengenai proses dan hasil belajar siswa. Penilaian hasil

belajar siswa yang dilakukan oleh guru selain untuk memantau proses,

kemajuan dan perkembangan hasil belajar siswa sekaligus sebagai umpan balik

bagi guru agar dapat digunakan untuk menyempurnakan strategi pembelajaran

selanjutnya guna meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Tujuan Penilaian

Setiap kegiatan atau aktivitas yang terencana pasti mempunyai tujuan

(31)

commit to user

yang dikutip Sarwiji Suwandi (2008: 16) mengemukakan sejumlah alasan

mengenai pentingnya penilaian dalam pembelajaran, sebagai berikut:

1) Pertama, untuk membandingkan siswa satu dengan siswa lainnya

2) Kedua, mengetahui apakah para siswa memenuhi standar tertentu

3) Ketiga, untuk membantu kegiatan pembelajaran siswa.

Untuk melengkapi tujuan penilaian tersebut, Abdul Majid (2008 : 187)

mengemukakan tujuan penilaian sebagai berikut:

1) Penelusuran (keeping track), yaitu untuk menulusuri agar proses pembelajaran anak didik tetap sesuai dengan rencana.

2) Pengeceken (checking-out), yaitu mencari dan menemukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran.

3) Pencarian (finding-out), yaitu untuk mencari dan menemukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran.

4) Penyimpulan (summing-up), yaitu untuk menyimpulkan apakah anak didik telah menguasai kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum ataukah belum.

Penilaian sebagai salah satu unsur dalam pembelajaran mempunyai

tujuan untuk melihat, mengevaluasi, dan menyimpulkan sejauh mana tingkat

kompetensi yang sudah dikuasai oleh siswa selama mengikuti proses

pembelajaran. Penyelenggaraan penilaian juga dimaksudkan untuk mencari dan

menemukan hal-hal yang menjadi kelemahan dan kesalahan dalam proses

pembelajaran. Hal yang menjadi kelemahan dan kesalahan tersebut selanjutnya

dijadikan sasaran perbaikan sehingga tujuan dari pembelajaran dapat dicapai

yaitu peningkatan prestasi belajar siswa.

Hasil penilaian yang diperoleh selama proses pembelajaran harus

dapat dipahami, bersifat obyektif dan dapat diandalkan kebenarannya. Hasil

penilaian juga harus mampu merefleksikan dan menggambarkan keadaan siswa

yang sebenarnya sehingga tujuan penyelenggaraan penilaian dapat tercapai

c. Kriteria Penilaian

Penilaian merupakan salah satu bagian yang penting dalam rangkaian

(32)

commit to user

12

ditentukan oleh penilaian. Oleh karena itu, untuk menunjang kebenaran dari

hasil penilaian, maka penilaian yang dilakukan harus mempertimbangkan

kriteria penilaian yang tepat. Dalam Depdiknas (2003: 37) disebutkan kriteria

penilaian antara lain:

1) Penilaian harus mencakup tiga aspek kemampuan, yaitu pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

2) Menggunakan berbagai cara penilaian pada waktu kegiatan belajar sedang berlangsung.

3) Pemilihan alat dan jenis penilaian berdasarkan rumusan tujuan pembelajaran.

4) Mengacu pada tujuan dan fungsi penilaian, misalnya pemberian umpan balik, memberikan laporan pada orang tua dan pemberian informasi pada siswa tentang tingkat keberhsilan belajarnya.

5) Alat penilaian harus mendorong kemampuan penalaran dan kreativitas siswa, misalnya tes tertulis uraian, portofolio, hasil karya siswa, observasi dan lain-lain.

6) Penilaian dapat dilakukan melalui tes dan non tes.

7) Mengacu pada prinsip diferensiasi, yakni memberikan peluang kepada siswa untuk menunjukkan apa yang diketahui, yang dipahami, dan mampu dilakukannya.

8) Tidak bersifat diskriminasi, yakni untuk memilih-milih mana siswa yang berhasil dan mana yang gagal dalam menerima pembelajaran.

Kriteria penilaian sangat dibutuhkan dalam proses penilaian. Dalam

setiap penilaian kriteria digunakan sebagai seperangkat konsep untuk

menciptakan standar penilaian yang jelas dan dapat membantu siswa dalam

mengukur dan menilai tingkat kemampuan mereka. Kualitas hasil penilaian

juga dapat dilihat dari kriteria yang digunakan. Semakin baik penerapan

kriteria dalam praktek penilaian maka memungkinkan keandalan dan kualitas

hasil penilaian tersebut. Sebagai salah satu unsur yang penting dalam

pembelajaran, penilaian semestinya dilakukan sebaik mungkin dan mengacu

pada kriteria-kriteria penilaian yang ada.

d. Aspek Penilaian

Sebagai kegiatan yang berupaya untuk mengetahui tingkat

keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, maka penilaian

hasil belajar memiliki sasaran berupa aspek-aspek yang terkandung dalam

(33)

commit to user

dalam pelaksanaan penilaian. Aspek tujuan pendidikan berdasarkan hasil

belajar siswa secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yakni: (1)

aspek kognitif, (2) aspek afektif, dan (3) aspek psikomotorik.

1) Aspek kognitif

Aspek kognitif pada umumnya berhubungan dengan pengetahuan,

kemampuan berfikir termasuk kemampuan untuk memahami, menghafal,

mengaplikasi, menganalisis dan mengevaluasi (Mimin Haryati 2009: 23).

2) Aspek psikomotor

Aspek psikomotor berhubungan dengan kecakapan atau ketrampilan yang

dikuasai. Kemampuan ini melibatkan kerja otot dan kekuatan fisik seperti

menulis, memukul, melompat, dan sebagainya (Mimin Haryati, 2009: 26).

3) Aspek afektif

Aspek afektif berhubungan dengan sikap dan nilai. Karakteristik ranah

afektif yang penting diantaranya: sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral

(Mimin Haryati, 2009: 38).

e. Jenis-Jenis Teknik Penilaian

Penilaian merupakan suatu proses yang mencakup semua metode yang

dipakai untuk memperoleh berbagai ragam informasi tentang sejauh mana hasil

belajar peserta didik, menginterpretasikan hasil belajar peserta didik, dan

sebagai bahan perencanaan pembelajaran berikutnya. Dalam pelaksanaanya,

penilaian dilakukan dengan berbagai teknik. Rust (2002: 1) mengemukakan

jenis-jenis teknik penilaian yaitu: (1) Essay, (2) Assignment, (3) Individual Project, (4) Group Project or assignment, (5) Dissertation, (6) Examination, (7) Viva, (8) Performance, (9) Self and Peer Assessment.

1) Essay (Esai)

Essay merupakan bentuk teknik penilaian dengan menuliskan jawaban dari pertanyaan kedalam bentuk prosa. Obyek dari teknik Essay harus dapat didiskusikan, dievaluasi, dianalisa, disimpulkan dan dikritik.

2) Assignment (Penugasan)

(34)

commit to user

14

melalui pembelajaran yang dilakukan secara independent (bebas). Hasil

dari penugasan ini dapat berupa laporan, artikel, cuplikan penelitian,

ulasan buku, dan sebagainya.

3) Individual Project (Proyek Individu)

Individual Project merupakan salah satu teknik penilaian dengan cara

pengajuan sebuah tema oleh siswa kepada guru yang dilanjutkan dengan

investigasi yang mendalam.

4) Group project or Assignment (Proyek atau Penugasan Kelompok)

Group project or Assignment merupakan suatu tugas atau proyek yang

dibebankan secara kolektif kepada beberapa kelompok siswa yang belajar

bersama.

5) Dissertasion (Disertasi)

Dissertasion merupakan presentasi tertulis dari hasil sebuah penelitian

yang umumnya mengambil bentuk Essay yang dijabarkan dalam uraian

yang mencerminkan berbagai temuan dari penelitian yang dilakukan.

6) Examination (Ujian)

Examination dapat diterapkan dalam berbagai macam bentuk. Examination

dilakukan dalam waktu singkat dan dalam kondisi yang diawasi untuk

memastikan pengerjaan masing-masing siswa. Ada beberapa macam

examination yang biasa digunakan:

a) Seen

Seen merupakan jenis Examination dengan memberikan pertanyaan

lebih awal dari waktu yang ditentukan.

b) Open-book (membuka buku)

Open-book merupakan jenis Examination yang dilakukan dengan

memberikan kebebasan kepada siswa untuk membuka buku pada

waktu Examination itu dilakukan.

c) Unseen

Unseen merupakan jenis Examination dengan memberikan pertanyaan

pada saat Examination dilakukan, sehingga biasanya siswa harus

(35)

commit to user

d) MCQ (Multiple Choice Question)

Multiple Choice Question merupakan jenis Examination dengan

menggunakan soal pilihan ganda.

7) Viva

Viva merupakan teknik penilaian yang dilakukan dengan mengkombinasi

beberapa teknik diatas. Model ini tepat untuk mengetahui seberapa jauh

pengetahuan dan pemahaman siswa (dan memungkinkan keterlibatan

mereka dalam sebuah kerja kelompok dan kontribusi alamiah).

8) Performance (Pertunjukkan)

Dalam beberapa kasus yang menyangkut hasil praktek, cara yang paling

mungkin untuk menilai apakah sebuah hasil telah dipelajari adalah dengan

melihat Performance siswa secara actual. Siswa diminta mempertunjukkan

hasil pekerjaan mereka secara singkat.

9) Self and peer Assessment (Penilaian Diri dan Sejawat)

Self and peer Assessment merupakan teknik penilaian yang melibatkan

para siswa untuk menilai sejauhmana tingkat pengetahuan mereka dengan

menerapkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Ada bukti kuat

yang menyatakan bahwa melibatkan para siswa dalam proses penilaian

dapat memberikan keuntungan edukasi yang besar. Sebuah keuntungan

tambahan adalah siswa lebih termotivasi dalam aktivitas pembelajaran

karena mereka menerima umpan balik.

Ada beberapa jenis teknik penilaian yang dapat digunakan dalam

proses pembelajaran. Pemilihan jenis teknik penilaian semestinya disesuaikan

dengan kondisi dan situasi belajar siswa. Pada hakikatnya semua jenis teknik

penilaian adalah baik. Namun, ketidaktepatan pemilihan teknik penilaian pada

suatu situasi belajar tertentu dapat membuat hasil dan kualitas penilaian

menjadi kurang dapat untuk diandalkan. Dalam pelaksanaanya, tentu setiap

jenis teknik penilaian mempunyai kelebihan dan kelemahan. Demikian juga

dengan teknik penilaian Self assessment. Teknik penilaian ini merupakan

teknik penilaian yang berorientasi pada siswa, sehingga siswa dapat menjadi

(36)

commit to user

16

pembelajaran. Siswa dilatih untuk mampu menentukan kriteria ketuntasan

belajar mereka, menerapkan kriteria, sampai dengan menilai pekerjaan mereka.

Berdasar keunggulan tersebut, teknik penilaian Self assessment dapat menjadi

salah satu alternatif pilihan bagi guru dan siswa dalam upaya peningkatan

prestasi belajar siswa.

2. Hakikat Self Assessment a. Pengertian Self Assessment

Self Assessment merupakan teknik penilaian yang berpusat pada siswa. Teknik penilaian ini melibatkan siswa dalam merencanakan

pembelajaran mereka, merumuskan kriteria dan menilai hasil belajarnya

sendiri. Siswa menilai kualitas kinerjanya sendiri dan mengidentifikasi

kekuatan dan kelemahan dirinya untuk tujuan perbaikan di masa depan.

Manuel London (1995: 183) mengemukakan bahwa “Self assessment

adalah bagaimana seseorang melihat kekuatan dan kemampuan pada dirinya”.

Rolheiser & Ross (2001: 2) yang menyebutkan Self assessment menggunakan istilah Self Evaluation, mengemukakan, “Self Evaluation didefinisikan sebagai mahasiswa menilai kualitas pekerjaan mereka, berdasarkan bukti dan kriteria

eksplisit, untuk tujuan melakukan pekerjaan yang lebih baik di masa depan”.

Klenowski yang dikutip oleh John A. Ross (2006: 1), mendefinisikan Self Assessment sebagai "Evaluasi atau penilaian dari salah satu kinerja dan identifikasi salah satu kekuatan dan kelemahan dengan maksud untuk

meningkatkan hasil belajar seseorang”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Self

Assessment merupakan suatu teknik penilaian dimana individu menilai kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri mereka dengan menilai diri

sendiri sesuai dengan kriteria yang telah dibuat untuk tujuan meningkatkan

prestasi belajar.

Self Assessment penting dilakukan dalam proses pembelajaran. Penerapan teknik ini diharapkan dapat memberikan pelatihan bagi peserta didik

(37)

commit to user

memungkinkan peserta didik untuk merefleksikan kemajuan mereka. Refleksi

ini memungkinkan peserta didik untuk mengambil kontrol yang lebih besar

dalam proses belajarnya.

b. Kelebihan Dan Kelemahan Self Assessment

Penerapan teknik Self Assessment dalam berbagai bidang memang mempunyai beberapa manfaat yang besar. Begitu juga dalam pembelajaran,

penerapan teknik Self Assessment dapat membantu siswa dalam memperoleh informasi mengenai kebenaran kemampuan yang dimilikinya. Menurut Ross

(2006: 1) Self Assessment memiliki beberapa kelebihan diantaranya:.

1) Self Assessment dapat menyediakan informasi tentang prestasi belajar yang sesuai dengan penilaian yang tidak dapat dilakukan oleh guru. 2) Self Assessment juga berperan dalam peningkatan pretasi belajar siswa

dan perbaikan perilaku.

3) Penerapan Self Assessment dapat melatih siswa dalam menilai

pekerjaannya termasuk menilai kekuatan dan kelemahan yang dapat dikurangi dengan peran guru.

Rolheiser dan Ross (2001: 20) yang menyebutkan Self Assessment

dengan istilah Self Evaluation mengemukakan ada tiga kelebihan yang diperoleh siswa dalam melakukan Self Assessment yaitu:

1) Pencapaian aspek koqnitif siswa akan meningkat.

2) Siswa yang melakukan Self Assessment akan memiliki motivasi untuk belajar.

3) Siswa akan lebih bersifat positif terhadap hasil evaluasi.

Bourke dan Poskitt dalam Mc Alpine (2000) yang dikutip Nancy

Susianna (2008: 17) mengemukakan beberapa kelebihan dari penggunaan

teknik Self Assessment, yaitu:

1) Merangsang kemampuan metakognitif dan penilaian kritis dari tujuan pendidikan siswa.

2) Menimbulkan kemandirian siswa dalam membuat keputusan.

3) Mengakui pilihan dan kesukaan dalam gaya belajar siswa.

4) Secara khusus relevan untuk kegiatan pembelajaran yang open-ended. 5) Merangsang motivasi intrinsik serta belajar Self Assessment.

6) Merangsang siswa untuk sukses dan biasa belajar untuk waktu yang lama.

7) Merangsang aktivitas kerjasama antara guru-siswa dalam pembelajaran

(38)

commit to user

18

Self Assessment dalam pembelajaran memberikan dampak positif

terhadap prestasi belajar dan perkembangan kepribadian siswa. Penerapan

teknik ini diharapkan mampu untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Kesadaran inilah yang akan mendorong adanya perilaku positif pada diri

siswa. Boud dan Mc Donald (2003: 3) mengemukakan bahwa “penerapan

Self Assessment dapat mempengaruhi aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik siswa, serta meningkatkan kualitas pembelajaran selanjutnya”.

Lebih lanjut Race (2001: 10) mengemukakan “kelebihan dari Self Assessment

yaitu untuk meknambah pengalaman belajar siswa, melatih siswa dalam

menilai, membantu siswa menjadi pembelajar mandiri, dan membantu siswa

mengembangkan ketrampilan yang berkaitan dengan belajar sepanjang hidup

(life long learning)”.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai kelebihan Self Assessment

tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa tenik penilaian Self Assessment

memiliki keunggulan dibandingkan teknik penilaian lainnya, yakni teknik

penilaian ini bukan hanya suatu teknik penilaian dalam proses pembelajaran

yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar siswa tetapi

lebih dari itu. Penerapkan teknik Self Assessment ini dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa melalui perkembangan positif pada kepribadian siswa,

serta diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuannya secara

berkelanjutan (life-long learning).

Penerapan teknik penilaian Self Assessment dapat memberikan

dampak positif terhadap perkembangan kepribadian siswa. Kepribadian siswa

perlahan-perlahan akan berubah seiring dengan introspeksi yang dilakukan.

Siswa yang melakukan Self Assessment akan mampu melihat sejauh mana

kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri mereka, dengan kata lain siswa

akan mampu menguatkan konsep diri mereka. Pengetahuan konsep diri ini

penting bagi perkembangan kepribadian siswa. Lebih lanjut, dengan melihat

konsep diri, siswa dapat berpikir untuk mengambil potensi yang ada dalam

(39)

commit to user

Siswa yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi akan bersikap

optimis dan berkeyakinan bahwa dirinya pasti mampu. Sikap dan keyakinan

tersebut yang akan mendorong tumbuhnya motivasi berprestasi dalam diri.

Motivasi berprestasi yang kuat akan meningkatkan semangat, minat dan usaha

siswa mengikuti pembelajaran serta meningkatkan kinerja diri guna

meningkatkan prestasi belajarnya. Unsur motivasi berprestasi yang ada pada

diri siswa akan mendorong siswa bersikap aktif terhadap berbagai kegiatan

pembelajaran.

Berdasarkan berbagai kelebihan penerapan teknik Self Assessment

yang dikemukakan beberapa pakar di atas, maka peneliti memfokuskan

penelitian pada peningkatan prestasi belajar siswa melalui penerapan teknik

Self Assessment dengan menguatkan konsep diri (self concept) siswa,

meningkatkan rasa percaya diri (self confidence) siswa, dan meningkatkan

motivasi berprestasi (achivement motivation) siswa dalam proses pembelajaran.

Setiap teknik penilaian tidak hanya memiliki kelebihan, tetapi juga

memiliki kelemahan. Race (2001: 14), mengemukakan bahwa teknik penilaian

Self Assessment memiliki kelemahan sebagai berikut:

1) Sulitnya menemukan konsistensi dalam Self Assessment, hal ini berarti adanya ancaman terhadap reliabilitas dari Assessment.

2) Waktu yang diperlukan untuk menyiapkan bentuk penilaian Self Assessment cukup lama.

3) Siswa sudah kelebihan beban untuk melakukan Self Assessment.

kelebihan dan kelemahan yang ada pada teknik Self Assessment

sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Oleh karena

itu, dalam pelaksanaan teknik Self Assessment diperlukan seorang guru yang

mampu menjadikan kondisi belajar yang kondusif dan sepenuhnya menguasai

teknik ini sehingga proses pembelajaran akan menjadi lancar dan siswa dapat

melakukan kegiatan penilaian dengan baik.

c. Prosedur Self Assessment

Self Assessment sebagai salah satu tenik penilaian tentu memerlukan langkah-langkah penerapan yang tepat untuk menunjang kebenaran dan

(40)

commit to user

20

direncanakan secara matang agar efektif dan efisien dalam pelaksanaanya.

Ross (2006: 8) merumuskan pelaksanaan teknik penilaian Self Assessment

sebagai berikut:

1) Merumuskan kriteria yang digunakan siswa untuk menilai pekerjaanya dengan memakai bahasa rubrik yang dapat dipahami siswa, kompetensi yang ada juga dikenal siswa, dan memasukkan tindakan istimewa yang dirasa penting sehingga kriteria tersebut akan menunjang kepercayaan dan kebenaran dari penilaian yang dilakukan.

2) Mengajarkan siswa bagaimana menggunakan kriteria yang dirumuskan. 3) Memberikan umpan balik dari penilaian diri yang dilakukan siswa.

Proses ini merupakan triangulasi penilaian diri siswa dengan penilaian guru dan penilaian teman yang ada dalam satu kelompok .

4) Memberikan bantuan kepada siswa dalam menggunakan data penilaian untuk memperbaiki penampilannya

Menurut Sarwiji Suwandi (2008: 124) mengemukakan

langkah-langkah teknik Self Assessment dalam pembelajaran sebagai berikut:

1) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai 2) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan

3) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian

4) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri

5) Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan obyektif.

6) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil yang diambil secara acak.

Rolheiser and Ross (2001: 9), yang menyebut Self Assessment

dengan menggunakan istilah Self Evaluation, mengemukakan “4-Tahap Model

Self Evaluation” meliputi: (1) Penentuan kriteria yang akan digunakan, (2)

Penerapan kriteria yang ditentukan, (3) Pemberaian umpan balik (feedback)

dan pengolahan evaluasi, (4) Pengembangan tujuan, rencana dan strategi

pembelajaran lebih lanjut.

1) Penentuan kriteria yang akan digunakan.

Melibatkan siswa dalam menentukan kriteria yang akan digunakan untuk

(41)

commit to user

penilaian yang akan digunakan yang mengacu pada tujuan sekolah dan

kemampuan guru dan siswa dalam pelaksanaanya.

2) Penerapan kriteria yang ditentukan.

Mengajarkan pada siswa bagaimana menerapkan kriteria untuk pekerjaan

mereka sendiri. Kriteria yang sudah ditentukan pada tahap pertama

selanjutnya diterapkan. Dalam penerapan kriteria ini peran guru sangat

penting, yaitu guru memberikan contoh atau kisi-kisi pekerjaan yang

sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Kisi-kisi atau

contoh ini akan membantu siswa dalam memahami kriteria mereka.

Selanjutnya siswa mulai memahami dan menginternalisasi langkah yang

diperlukan untuk memenuhi tujuan.

3) Pemberikan umpan balik (feed back) dan pengolahan evaluasi.

Pemberian umpan balik diberikan guru dengan cara membantu siswa

dalam pengembangan hasil penilaian mereka. Selanjutnya guru dan siswa

mengadakan diskusi mengenai keakuratan penilaian yang dilakukan oleh

siswa.

4) Pengembangan tujuan, rencana dan strategi pembelajaran lebih lanjut.

Bagian yang sulit dalam pembelajaran adalah bagaimana siswa dapat

melakukan penilaian diri dan perumusan tujuan sendiri. Pada tahap ini

peran guru masih diperlukan untuk membantu menghubungkan tingkat

ketercapaian hasil belajar siswa dengan tujuan pembelajaran selanjutnya,

sehingga siswa akan lebih yakin dalam menentukan tujuan pembelajaran

selanjutnya.

Berdasarkan beberapa langkah penerapan teknik Self Assessment

menurut pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah

penerapan teknik Self Assessment dalam pembelajaran sebagai berikut :

1) Penentukan kriteria penilaian yang akan digunakan

2) Penerapan kriteria yang ditentukan.

3) Pemberikan umpan balik (feed back) terhadap hasil yang dicapai siswa.

(42)

commit to user

22

3. Hakikat KonsepDiri a. Pengertian Konsep Diri

Konsep diri (self concept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat

yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan

manusia dari makhluk hidup lainnya. Menurut Raimy dalam Manuel London

(1995: 47) “konsep diri merupakan sesuatu yang kurang lebih mengatur

persepsi objek yang dihasilkan dari pengamatan yang dilakukan dari dulu

sampai sekarang (...) yaitu apa yang orang percayai tentang dirinya sendiri”.

Sedangkan menurut G. H. Mead dalam Kanisius (2006: 182) “konsep diri

merupakan suatu produk sosial yang dibentuk melalui proses internalisasi dan

organisasi pengalaman-pengalaman psikologis”. Menurut William D. Brooks

dalam Jalaluddin Rakhmat (2001: 99) “Konsep diri adalah persepsi yang

bersifat psikologis, sosial, dan fisik mengenai diri sendiri yang diperoleh dari

pengalaman dan interaksi dengan orang lain”. Konsep diri merupakan penentu

sikap dari individu dalam bertingkah laku, artinya apabila individu cenderung

berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan yang

akan membuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya jika individu berpikir

akan gagal, maka hal ini sama saja mempersiapkan kegagalan bagi dirinya.

Dari beberapa pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa

konsep diri adalah persepsi tentang diri, yang meliputi kemampuan yang

dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi fisik dirinya, maupun lingkungan

terdekatnya yang diperoleh dari pengalaman dan interaksi dengan orang lain.

b. Faktor-Faktor Pembentuk Konsep Diri

Konsep diri yang dimiliki manusia tidak terbentuk secara instan

melainkan dengan proses belajar sepanjang hidup manusia. Perkembangan

konsep diri manusia dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri dan faktor-faktor

dari luar. Menurut Coopersmith dalam kanisius (2006: 34) ada empat faktor

yang berperan dalam pembentukan konsep diri individu, faktor tersebut adalah:

1) Faktor kemampuan

(43)

commit to user

2) Faktor perasaan berarti

Rasa berarti penting dikembangkan dalam setiap aktivitas anak. Hal ini dimaksudkan agar terbentuk sikap yang positif pada diri anak.

3) Faktor kebajikan

Anak yang sudah memiliki perasaan berarti, maka akan tumbuh kebajikan dalam dirinya. Anak tersebut akan menerapkan sifat kebajikan ini pada lingkungan dengan atmosfir yang menyenangkan. 4) Faktor kekuatan

Pola perilaku berkarakteristik positif memberi kekuatan untuk melakukan perbuatan yang baik.

Konsep diri berasal dan berkembang sejalan pertumbuhannya,

terutama akibat dari hubungan individu dengan individu. Ketika individu lahir,

individu tidak memiliki pengetahuan tentang dirinya, tidak memiliki harapan

yang ingin dicapai serta tidak memiliki penilaian terhadap dirinya. Namun

seiring berjalannya waktu individu mulai bisa membedakan antara dirinya,

orang lain dan benda-benda disekitarnya sehingga pada akhirnya individu

mulai mengetahui siapa dirinya, apa yang diinginkan serta dapat melakukan

penilaian tentang dirinya sendiri. Menurut Jalaluddin Rakhmat (2001: 100),

faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri setiap individu

terdiri dari:

1) Orang lain

Ketika individu diterima keberadaannya, dihormati, dan disengangi orang lain karena keadaan dirinya, maka individu akan cenderung bersikap menghormati dan menerima keadaan dirinya. Sebaliknya, bila orang lain selalu meremehkan, menyalahkan, dan menolak keberadaan individu, maka individu itu akan cenderung tidak menyukai keadaan dirinya. Tidak semua orang lain berpengaruh sama terhadap pembentukan konsep diri. Ada orang yang paling berpengaruh dalam pembentukan konsep diri dan ada orang yang secara perlahan-perlahan membentuk konsep diri individu. orang yang paling berpengaruh dalam pembentukan konsep diri disebut significant others yaitu orang tua, saudara-saudara dang orang yang tinggal dalam satu rumah. Sedangkan orang yang secara perlahan-perlahan membentuk konsep diri individu disebut affective others yaitu orang lain yang mempunyai ikatan emosional dengan individu tersebut.

2) Kelompok Rujukan (Reference Group)

Gambar

Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas .....................
Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian
Gambar 2. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan

Oleh karena itu efektivitas pembelajaran tidak bisa tercipta dengan sendirinya namun harus diusahakan oleh pendidik dengan cara melibatkan siswa untuk aktif

Ketiga, Memberikan pertanggungjawaban terhadap dilaksanakan Proklamasi 17 Agustus 1945, yaitu bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia yang diperoleh melalui perjuangan luhur,

Dalam membangun sistem penalaran fuzzy, dibutuhkan beberapa parameter masukan meliputi: data yang menjadi variabel input beserta data himpunan yang menyertai tiap

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa laporan praktek kerja nyata yang berjudul “Kualitas Pelayanan Food and Beverage Service di Hotel Bintang Mulia Jember”adalah

Jangan menyamakan jalan fikiran kita dengan jalan fikiran yang dimiliki anak. Disamping itu perlu disadari, bahwa kecerdasan anak- anak tidaklah sama, walaupun usianya sama.

Hitofusa no Budou memperlihatkan adanya gejolak batin di dalam diri tokoh Aku. Dalam cerita tokoh Aku mempunyai keinginan untuk memiliki sebuah tinta yang sama dengan apa

PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (PT Indonesia Air Transport Tbk) ... PT Travira Air ... PT Aviastar Mandiri .... PT Transnusa Aviation Mandiri ... PT Asi