KATAPENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa dan
lagi Maha Pengasih, karena atas berkat limpahan rahmatNya sehingga tesis ini
dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini berjudul "Pengaruh Strategi
Pembelajaran dan Kemampuan Konsep Dasar Listrik Terhadap Kompetensi ~is wa
PadaPerawatan dan Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif', Tesis ini merupakan
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program
Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih- belum sempurna dan masih
ditemui kekurangan·kekurangan, terutama kekurangan dan keterbatasan yang
terdapat pada penulis. Atas kekurangan dan keterbatasan yang ada dalam tesis ini,
penulis mengharapkan kritik yang konstruktif guna perbaikan pada penelitian
selanjutnya atau penelitian lain. Pada kesempat@ ini penulis menrampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta staf,
yang banyak membantu penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan
baik,
2. Bapak=' Ketua dan Sekretarts Program Studi 1'eknologi Pendidikan Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta staf, yang sangat membantu
penulis dalam pelaksanaan perkuliahan dan penelitian sehingga segalaya
dapat berjalan dengan baik. , -.; ~
3. Bapa~ Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., yang selalu memberikan
bimbingar; sehingga penelitian dan penulisan tesisini dapat terlaksM'a dcngan
baik.
4. Bapak. Dr. Ibrahim Gultom, M:Pd., yang selalu memberikan bimbingan
sehingga penelitian dan penulisan tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.
5. Bapak-Dr. Abdul Hamid K., M.Pd., Bapak Dr~ Harun Sitompul, ~.Pd., dan
Bapak Dr. Efendi Napitupulu selaku nara sumber yang memberikan
masukan-l
masukan berharga sehingga pelaksanaan penelitian ini dapat berlangsung dengan baik.6. Bapak Kepala SMK Negeri 2 Medan, yang memberikan kesempatan untuk
melaksanakan penelitian di
SMK
Negri2
medan, sehingga penelitian dapatberlangsung dengan baik.
7. Bapak Ketua Program Studi Otomotif beserta staf pengajar di SMK Negeri 2
Medan, yang memberikan bantuan dan berpartisipasi dalam pelaksanaan
penelitian ini, sehingga penelitian dapat berlangsung dengan baik.
8. Kepada seluruh keluarga, khususnya istri saya Lisma Efrina, S.Pd. yang
selalu memberikan dorongan selama mengikuti pendidikan hingga selesainya
penulisan tesis ini. ~
-9.
Kepada semuarekan
mahasiswaPPs
Unimeddan
semua pihak yang membatuterlaksananya penelitian ini.
Semoga segala bentuk
bantuan
dan kebaikan para Bapak dan Ibumendapat imbalan yang setimpal
dari
Yang Maha Kuasa. ,Medan, Agustus 2005
Muhammad Amin
ABSTRAK
Muhammad Amin : l)engaruh Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Konsep Dasar Listrik Terhadap Kompetensi Siswa Pada Perawatan dan Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif. Tesis : Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan, 2005.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) perbedaan kompetensi siswa dalam perbaikan sistem kelistrikan otomotif antara kelompok yang diberi pembelajaran kontekstual dengan kelompok yang diberi pembelajaran dengan modul, (2) perbedaan kompetensi siswa dalam perbaikan sistem kelistrikan otomotif antara kelompok yang memiliki kemarnpuan konsep dasar listrik tinggi dengan ke!qgt.pok yang memiliki kemampuan konsep dasar listrik rendah, dan (3) adanya interaksi antara kemampuan konsep dasar listrik dengan strategi pembelajaran dalam mempengaruhi kompetensi siswa pada perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan otomotif.
Penelitian ini d ilaksanakan di SMK Negeri 2 Medan pada tahun akademik 2004/2005. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2. Jumlah sampel penelitian sebanyak 51 orang yang tersebar pada dua kelas R.erlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah..pembelajaran kontekstual di suatu kefas, dan pembelajaran dengan modul pada kelas yang lainnya. Data diperoJeh dengan melakukan uji kompetensi terhadap siswa seteJah perlakuan pembelajaran diberikan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varian (ANA VA) dua jalan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Strategi pembelajaran kontekstual memberikan kompetensi siswa yang lebih baik hila dibandingkan dengan stratt<gi pembelajaran menggunakan modul pada perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan otomotif, hal ini terlihat dari nilai kompetensi rata-rata yang diperoleh siswa pada kelompok yang diajar dengan pembelajaran kontekstual mencapai 72,88, sedangkan ketompok siswa yang diajar dengan pembelajaran menggunakan modul hanya mencapai
67,40,
(2) Kelompok siswa yang memiliki kemampuan konsep dasar listrik tinggi memperoleh nilai kompetensi perawatan dan petbaikan sistern kelistrikan otomotif yang lebih baik hila dibandingkan dengan keiompok siswa yang memiliki kemampuan konsep dasar lis•.r:k-rendah, hal ini terlihat dari nilai kompetensi rata-rata yang diperoleh siswa p.iria kelcmpok yang memiliki kemampuan konsep dasar listrik tinggi mencapai 73,40,sed<~n gkan kelompok siswa yang merniliki kemampuan konsep dasar listrik
rendah hanya mencapai 67, 12, (3) Terdapat interaksi a.ntara strategi pembelajaran dengan kemampuan konsep dasar listrik dalam mempengaruhi kotnpetensi siswa pada perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan otomotif, hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa bagi kelompok siswa yang ~ memiliki
kemampuan konsep dasar listrilc tinggi memperoleh nilai kompetensi lebih baik bagi yang diajar dengan pembeJajaran kontekstual, sedangkan bagi siswa yang memiliki kemampuan konsep dasar listrik rendah memperoleh nilai kompetensi lebih baik bagi yang diajar dengan menggunakan modul. Dengan demikian diharapkan bagi guru yang mengajar perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan otomotif untuk dapat menerapkan pembelajaran kontekstual guna meningkatkan kompetensi.siswa.
-ABSTRACT
Muhammad Amin : The Influence of Learning Strategy And Ability of Electrical Basic Concept Toward Students Competence maintenance and Repair of Automotive Electrical System. Thesis : Postgraduate Program State University of Medan, 2005.
This research is aimed at knowing : (I) the difference of student competence in repair of automotive electrical system between group given contextual learning with group given learning with module, (2) the difference of student competence in repair of automotive electrical system between group owning high electrical basic concept ability with gr_oup owning low electrical basic concept ability, and {3) the-interaction between ability of electrical basic concept with learning strategy in influencing student competence at maintenance and repair of automotive electrical system.
This research is conducted in SMK Negeri 2 Merum of 2004/2005 academic year. The a quasi experiment method is done by using 2 x 2 factorial design. The number of research sample counted 51 spreading over at two treatment cta-ss. One class is given treatment by contextual learning, and_other one is given learning with module. The data obtained by competence test to students after treatment of study given. The data are analyzed by using analysis of variance (ANOVA) two way.
The result of the research shows that : (1) Contextual learning Strategy given better students competence than learning strategy using module at maintenance and repair of automotive electrical system. This can be seen from means . of competence value of students taught by- contextual learning reaches 72,88, while students taught by use module only reaches 67,40, (2} Students owning high electrical basic concept ability obtains better competence at maintenance and repair of automotive electrical system than students owning low electrical basic concept. This can be seen from means of competence student group owning of high e lectrical basic concept reaches 73,40, while student group owning of low electrical basic concept ability only reach 67, 12, (3) There is interaction 5etween learning strategy are competence: of electrical basie... concept influencing student competence at maintenance and repair of automotive electr ical system. This matter is proven from the result of research indicating that student group owning of ltigh electrical basic concept were obtains better competence value and taught with contextuat learning, while to student owning ability of low .electrical basic concept obtain better competence value and taught by module. The thereby it expected to teacher which teaching maintenance and repair of automotive- electrical system- to be able to apply contextual learning..utilize to improve student competence.
DAFTARISI
Halaman
ABSTRAK ... .
ABSTRACT ... . II
KA TA PENGANT AR ... .. iii
DAFTAR l SI ... .J v
DAFTAR TABEL ... .. VII
DAFf AR GAMBAR ... . DAFT AR LAMPIRAN ... .
BAB I PENDAHULUAN
/
u INix
)
X
A. Latar Belakang Masalah
... :: ...
~ 1B. Identifikasi Masalah ... .
C. Pembatasa Masalah
D.
Perumusan Masalah ... ..E. Tujuan Penelitian
9
)
10 11 11
F. Manfaat Penelitian ... ... .... ... .... ... .. ... ... .. .. .... . ... ... .. ... 1 12
e
BABll
KA.TIAN T EORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN )"~~st.ec~l
~ ....~,
\
~
J PENGAJUAN IDPOTESIS cI
,
~ A. ~es:~=~::~~~-~i~~~~:;;~~;~-~~:~~;:···
:~
- 2. Strateg1 PembelaJaran ... . 19
a. Strategi Pembelajaran Kontekstual ... . 21
b. Strategi Pembelajaran Dengan Menggunakan Modul
3. Kemampuan Konsep Dasar Listrik ... .
B. Penelitian Yang Relevan ... .
32
)
3639
C. Kerangka Berpikir ... ... ... ... ... ... ... .... .. ,
o -p
H' · - - "'-...:BAB
m
~:~::
P:~::=
:
.
4~5 N£C~
·rr~S"
A. Tc.mpat Dan Waktu Penehtlan ... ::-... .
B. Variabel Penelitian ... /. ....
~
... .42
47
4:'4)
49
C.
Metode dan Rancaqg!_n Penelitian ... ~ ... .. 49D. Validitas Penelitian ... ::-; 50
E. Populasi Dan Sam pel ... ..
F. Definisi Operasional ... ..
G. Pelaksanaan Perlakuan ... .
52
)
53
54 H. Instrumen Penelitian ,. ... .
57
T.
Teknik Analisa Data-:-... :-:-... . 58: ~AB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data HasH Penelitian
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... . C. Pengujian Hipotesis ... . D. Pembahasan Hasil Penelitian ... ..
E.
Keterbatasan Penelitian ... , ... . BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARANoc-1.1
A. Simpulan ... .. \ B. Implikasi ... ..
C. Saran ... .
Daftar
Pustakavi
61 73
78
87
94
96
97
99
- 100
OAFTAR TABEL
Nomor Tabel Uraian Halaman
Tabel 1
Tabel
2Tabel
3Tabel 4
r
>Tabel
5Tabel 6
r
>Tabel 7
Tabel 8
Tabel
9--Tabel 10
Tabel 11
Tabel 12
Perbandingan Pembelajaran Kontekstual
dan Dengan ...Modul ... . NE 44
Rancangan
Penelitian ...~
...~ . H .~
... .
;r. I %.
50
Kisi-Kisi Soal Kemampuan Konsep Dasar Listrik ... ~
11
,Mt 58-Distribusi Skor Kompetensi Siswa Yang Oiberikan
~
Pembelajaran Kontekstual ... ... 62
\ J 41 Distribusi Skor Kompetensi Siswa Yang Diberikan
Pembelajaran Dengan Modul ... _ • "' 63
~ 'VIM,.
-
--Distribusi
Skor
'Kompetensi Siswa Yang Memiliki~
Kernampuan Konsep Dasar Listrik Tinggi ... ... 65
~ IJ.i
Distribusi Skor Kompetensi
Siswa
YangMemiliki
.bo IKemampuan K~nsep Dasar Listrik Re~dah ... ,..1M
e
66~
Distribusi
Skor
KompetensiSiswa -yang
DiberikanPembelajaran
KontekstualDengan
KernampuanKonsep
Dasar ListrikTinggi ... .
I 'Z. Distribusi Skor Kompetensi
Siswa
yang Diberikan Pembelajaran - Kontekstual Dengan Kemampuan KonsepDasar Listrik
Rendah ... ./ ~
Distribusi Skor Kompetensi Siswa yang Dibe_rikan Pembelajaran
Modul 'Dengan
KemampuanKonsep
Dasar Listrik
!inggi ... ~ ... ,~68
71
Distribusi Skor Kompetensi Siswa yang Diberikan Pembelajaran Modul Dengan Kemampuan Konsep
~
-~~~~
DaJar
ListrikRendah ... .
72H ' 1 P as1 enguJlan orma " N l' ttas d ata ... n
D/
~ ~ .. ,Meo-
_ : _ / " ~74
Tabel
13Tabel
14Tabel
15Tabel
16Tabel 17
Tabel
18Tabel
19Tabel
20Tabel
21"
'-..
Perhitungan Homogenitas Data Kelompok Strategi
Pembelajaran ... ..
Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas Varians
Kelompok Strategi Pembelajaran ... .
Perhitungan Homogenitas Data Kemampuan Konsep
Dasar Listrik ... .
Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas Varians
Kelompok Kemampuan Konsep Dasar Listrik ... ..
Perhitungan Homogenitas Data Hasil Penelitian ... ..
H 'I P
as1 enguJlan omogemtas ar1ans opu as1 ... .
" H
.
V .
P
I '
"NM~--_....-...
S NEe
Rangkuman Data Hasil Penelitian
Hasil Perhitungan Anava ... .
Rangkuman Hasil Uji Perbandingan Antar Kelompok
Perlakuan
t . . . .. .. . . , . . . ... . . .viii
75
76
76
77
78
79
[image:8.595.60.508.71.727.2]DAFI'AR GAMBAR
Nomor Gbr. Uraiao Halaman
Gambar 1
[image:9.595.64.495.78.749.2]Gam bar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar
5
(f
Gambar 6
Gambar 7
Gambar 8
(f
Gambar 9Histogram Skor Kompetensi Siswa Yang Diberikan Pembelajaran Kontek.stual ... .
Histogram Skor Kompetensi Siswa Yang Diberikan Pembelajaran Dengan Modul ... ..
Histogram Skor Kompetensi Siswa Yang Memiliki Kemampuan Konsep Dasar Listrik Tinggi ... .
Histogram Skor Kompetensi Siswa Yang Memiliki Kemampuan Konsep Dasar Vistrik Rendah ... .
Histogram Skor Kompetensi Siswa yang Diberikan Pembelajaran Kontekstual Dengan Kemampuan Konsep Dasar Listrik Tinggi ... ..
Histogram Skor Kompetensi Siswa yang Diberikan Pembelajaran 1S_ontekstual Dengan Kemampuan 1M
e:
Konsep Dasar Listrik Rendah ... ::-... ~e. NEe
62
64
67
70
.p.J'
Histogram Skor Kompetensi Siswa yang Diberikan Pembelajaran Modul Dengan Kemampuan Konsep Dasar Listrik Tinggi ... .
Histogram Sk;;r Kompetensi SisW8-yang Diberikan
Pembelajaran
Modul DenganKemampuan
KonsepDasa.r Listrik Rendah ... ..
ix
7-J
73
No. Lampiran
Lampiran 1
Lampiran
2I >
DAFTAR LAMPIRAN
Uraian
Tes Kemampuan Konsep dasar Listrik ... .
Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Konsep dasar
Listrik ... .
Lampiran
3Silabus
PerbaikanSistem Kelistrikan Otomotif ... .
Lampiran
4-
Kisi-Kisi dan Soal Tes Kompetensi- ... .
Lampiran
5 HasH pjiCoba Tes Kompetensi ... .. .
Lampiran
6
Hasil Tes Kemampuan Konsep Dasar Listrik ... .
Lampiran
:J-
Rencana
Pembelajaran ... .Lampiran 8
Contoh Modul Pembelajaran ... .
Lampiran 9
Data Hasil Penelitian dan Deskripsi Data ... .
Halaman
104
-"--...._
'
109
119
~
..
--
121,...J
c,
129
137
VIII
139
-..-.
. Nl:
149
181
Lampiran- 1 0 Uji
Persyaratan Anatisis ...
...,.=...
~
_.,.__
184
'S N~
Lampiran
11 UjiHipotesis ...
191
A. Latar Belakang Masalab
BABI
P ENDAHULUA.~
/ Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana
kebudayaan itu sendiri selalu tumbuh dan berkembang mengikuti dinarnika
perkembangan zaman. Dengan demikian pengembangan dan perubahan sistem
pendidikan; kurikulum dan komponen pendidikan lainnya merupakan hal yang
wajar terjadi dalam dunia pendidikan. Penyempurnaan sistem pendidikan dan
komponen lainnya perlu dilakukan terus menerus dan sistematik, selain untuk
menyesuaikan dunia pendidikan dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu dan
teknologi dalam masyarakat, juga untuk menjawab tantangan masa depan. l:'.o
1
t:
Sekolah Menengah Kejuruan, sebagai institusi yang mengelola pendidikanditingkat menengah diharapkan dapat terus berkembang sesuai tuntutan
perubahan.- Dimana pada aKhir-akhir ini banyak Kritik yang ditujukan pada
sekolah menengah kejuruan (SMK), misalnya pihak industri yang menjadi
pasangan dalarn program Pendidikan Sistem Ganda {PSG) di Sumatera Utara
"
meragukan kemampuan siswa yang mengikuti praktek d i perusahaan, sehingga
menjadi faktor penghambat pelaksanaan PSG terse but (Bappeda Propsu, 200 I),
dan selanjutnya para pemakai tenaga kerja meragukan lulusan SMK karena_
mereka menganggap bahwa keterampilan yang dimiliki belum layak pakai dan
bel urn mampu mengikuti pesa1nya perkembangan dan kemajuan teknologi .
~~ Pendapat para pendidik lainnya bahwa SMK harus dikelola dengan serius
supaya menghasilkan para lulusan yang terampil dalam bidangnya
2
daerah. Kebijakan ini sebagai salah satu upaya untuk mengisi lapangan kerja
terutama di daerah. Fenomena yang senantiasa menghantui sektor pendidikan
dewasa ini adanya hasil~hasil penelitan yang mengungkapkan bahwa mutu pendidikan di lndonsia masih rendah dan bahkan ada yang mengungkapkan
bahwa sistem pembelajaran kita kurang efektif, hal ini sejalan dengan data hasil
ujian akhir nasional untuk SMK tahun 2003/2004 yang hanya mencapai rata-rata
4,82 (A smara~ 2004). Hal ini menunjukkan bahwa kegi~tan pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih kurang efektif, kurang efisien dan kurang
menggairahkan siswa belajar. Selanjutnya hasil studi akhir Diknas Propsu juga
menunjukkan bahwa masih rendahnya kemampuan guru dalam pengelolaan
pembelajaran merupakan salah satu faktor rendahnya pencapaian hasil belajar
!>iswa, dan masih terdapat 6149 guru yang dianggap tidak layak mengajar di SMK
Sumatera Utara. I '· .... ~ / 1 . .... c / 1 . .... c /
"IJIME.v J "AI•W!E.v J "Ait.,(':.v /
Pennasalahan utama yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan di
SMK
adalah masih rendahnya kompetensi lulusan, sehingga kurang mampumemenuhi tuntutan dunia kerja. Beberapa faktor dominan yang mempengaruhi
keadaan tersebut antara lain metode pembelajaran, materi yang diajarkan, sumber
daya manusia, lingkungan dan peralatan. Faktor ~faktor tersebut secara umum telah banyak dilakukan perbaikan-perbaikan baik o\eh pemerintah maupun pihak
sekolah.
..,.e_oy
~Nir/IE.Q
J
~NIME.Q
/~NINIE.Q
/~ Dalam sejarah perkembangan pendidikan menengah kejuruan, perubahan
yang paling radikal terjadi pada tahun 1994, dimana pendidikan menengah
kejuruan yang pada saat itu mengacu pada subject matter dirubah arahnya
3
ternyata tidak semudah yang diharapkan karena fihak industri dan dunia kerja
sebagai pengguna lulusan, masyarakat, dan stake horder lainnya harus sama-sama
berubah. Pengalaman menunjukkan bahwa mengganti kurikulum SMK 1984
dengan kurikulum SMK 1994, kemudian kurikulum SMK Edisi 1999 belum
sepenuhnya menuju pada arah orientasi yang diinginkan. Perubahan kurikulum
yang dilakukan ternyata tidak secara otornatis dapat merubah alam pikiran dan
cara pandang jajaran pendidikan menengah kejurUaJ} seperti diharapkan. Dengan
kurikulum SMK 1994 dan kurikulum Edisi 1999, berbagai perubahan memang
terjadi, dengan disempumakannya kurikulum SMK Edisi 1999 menjadi kurikulum
SMK Edisi 2004, diharapkan_P-endidikan menengah kejuruan dapat mendekati
arah yang diharapkan, yaitu memenuhi tuntutan lapangan kerja.
[ : Pem benahan dalam hal apapun yang dilakukan, menurut Norton (1985)
basil terbaik dari sekolah kejuruan dengan sifat terkini dan temporer adalah selalu
mengacu dan mengantisipasi secara cepat berbagai perubahan baik kebutuhan
maupun persyaratan kerja. Karenanya, sekolah menengah kejuruan dapat
dikatakan sebagai kendaraan bagi siswa untuk mengaplikasikan berbagai hal yang
dipelajari dalam suatu keahlian tertentu dalam berbagai altematif lapangan kerja
yang masih sejalan dengan keahlian tersebut (Puce!, 1990). \
1'..(,
'$1,.i'-~
Sejalan Dengan upaya-upaya p: nye:pumaan
kuriku l~ ~ ~ dalam
berbag:
~
jenjang pendidikan, akhir-akhir-ini muncul pula berbagai upaya-upaya barn dalam
sistem pendidikan seperti program life skiil dan kurikulum berbasis kompetensi.
Penerapan kurikulum Edisi 2004, yang dikenal sebagai kurikulum yang berbasis
4
yajg dilakukan di sekolah. Berdasarkan kenyataan ini menunjukkan bahwa untuk
meningkatkan keterampilan siswa memerlukan penanganan yang serius agar
lulusan SMK dapat menghasilkan lulusan yang layak kerja. Salah satu alternatif
yang dipandang dapat meningkatkan keterampilan siswa SMK adalah melalui
penerapan pembelajaran yang efektif dan efisien, agar kompete'nsi yang dimiliki
lulusan merupakan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan lapangan ke!ja.
/ Salah satu faktor yang cukup dominan mempengaruhi kemampuan siswa
dalam mencapai kompetensi yang diharapkan adalah strategi pem belajaran yang
diterapkan oleh guru berdasa r~ ~ materi dan karakteristik siswa. Menurut Kemp, Morrison, dan Ross (1994) bahwa Salah satu cara untuk meningkatkan keefektifan
pembelajaran adalah memilih atau menetapkan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi pembelajaran, seperti karakteristik, peserta didik dan tipe
isi
pembelajaran yang akan disampaikan, yang kesemuanya diprediksi dapat
:t
mempengaruhi hasil belajar, agar dapat memudahkan peserta didik belajar. ::;
I
Sejalan dengan hal tersebut, Merril {1983) mengemukakan bahwa kondisi
pembelajaran yang harus aijadikan pijakan dalam menetapkan s trategi
pembelajaran adalah karakteristik peserta didik dan tipe isi pembelajaran yang
akan dipelajari. Dengan demikian agar kemampuan siswa dapat mendekati atau
sesuai dengan tujuan pembelal-atan yang ditetapkan. maka strategi pemheJajaran
perlu dlkembangkan sesuai dengan isi pembelajaran dan karalcteristik peserta
didik yang akan dihadapi, atau dengan kata lain bahwa pembelajaran akan lebih
efektif hila strategi pembelajaran yang digunakan semakin sesuai dengan
5
Strategi pembelajaran merupakan gambaran kompone:1 materi dan
prosedur atau car~ yang digunakan untuk memudahkan siswa belajar, atau cara yang digunakan untuk membelajarkan peserta didik, yang efek penggunaannya
dipengaruhi oleh kondisi pembelajaran. Berdasarkan dari kenyataan ini, sebagai
tenaga .pengajar sangat perlu adanya variasi strategi pembelajaran yang diarahkan
sesuai dengan karalcteristik peserta didik dan isi pembelajaran yang disampaikan
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan, disamping
memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam hal ini menetapkan strategi pembelajaran yang optimal untuk m_sndorong
prakarsa belajar s~suai dengan karakteristik peserta didik dan isi pembelajaran yang di pelajari. Oleh karena itu menurut Reigeluth (1983) bahwa di antara ketiga
variable pe_!!lbelajaran, yaitu variabel kondisi pembelajaran, variable metode
pembelajaran, dan variable basil pembelajaran, yang berpeluang untuk
dimanipulasi hanya variable metode pembelajaran, karena variable metode
pembelajaranlah yang harus disesuaikan dengan kondisi pembelajaran agar
strategi itu efektif untuk meningkatkan has it pembela]aran. ~
(
~
Untuk menciptakan suasana agar siswa lebih aktif be)ajar diperlukankemauan dan kemampuan tenaga pengajar dalam mengarnbil keputusan yang
tepat dengan situasi belajar yang diciptakan dan- mempertimbangkan kondisi
pembelajaran yang diprediksi dapat mempengaruhi hasil belajar. Kemauan dan
kemampuan tenaga pengajar untuk menciptakan sutau strategi yang akan
diterapkan, sangat perlu dukl_!!.lgan suatu studi yang berkaitan dengan stratgi
6
Kegiatan instruksional sebagai suatu usaha yang sistematik dan sistemik
dilakukan dengan memperhatikan hal·hal seperti kejelasan tujuan yang akan
dicapai, cara mencapai tujuan itu dan seberapa jauh tujuan itu dapat dicapai
melalui cara-cara yang dianggap sesuai untuk mencapai tujuan tersebut. Agar
para siswa dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, maka tenaga
pengajar dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam
-memilih dan mengembangkan strategi yang sesuai, sehingga siswa diharapkan
dapat dengan mudah menyerap materi pelajaran. Proses belajar mengajar
merupakan interaksi antara guru dengan siswa. Oleh karena
itu
hasil belajar jugamerupakan basil usaha bersama.antara guru dan sisw_!. Untuk memperol:_h basil
belajar yang baik, tidak cukup hanya dengan menyediakan guru yang baik yang
mampu mengkomunikasikan serta mentransfer ilmu kepada siswa, tetapi
diperlukan pula siswa yang mau dan siap menerima ilmu yang diajarkan oleh
guru. Hasil belajar siswa tidak hanya tergantung pada kualitas dan l<.uantitas
mengajar dari guru tetapi juga tergantung pada kualitas dan kuantitas bela jar dari
siswa. Oengan kata lain siswa juga ikut berperan dan bertanggungjawab atas
hasil belajar yang dicapainya. Seorang siswa tidak mungkin akan me~pero leh
skor yang tinggi pada tes jika siswa tidak berusaha keras untuk itu. Siswa akan
memperoleh skor yang optimal jika mereka juga belajar dan mempersiapkan
dirinya dengan optimal. uN,Meo /
c)
/ Ada banyak metode instruksional yang d'-pat diterapkan
secara
efekti fsesuai dengan kondisi dan materi yang akan diajarkan. Masing-masing metode itu
mempunyai kebaikan dan keburukan. Makin baik suatu metode makin efektif
7
instruksional belum menjamin basil yang baik apabila dipergunakan secara
stereotipe artinya menggunakan suatu metode tertentu dalam setiap situasi
(Nasution, 1988). Dalam proses belajar mengajar, ada siswa dengan mudah dapat
memahami suatu bentuk keterampilan yang rumit, ada pula yang dengan ~egala
daya upaya belum dapat mernaharni suatu bentuk keterampilan yang sederhana
sekalipun.
'•
Berda;rkan kenyataan bahwa kegiatan pembelajaran di SMK,- selain
rnenekuni isi pembelajaran yang berbentuk konsep/teori, juga diperhadapkan
dengan isi pembelajaran yang berbentuk keterampilan yang d ilakukan melalui
praktikum. Dan tentu saja strategi pembelajaran yang ditakukan disesuaikan untuk
-teori dan praktek, berdasarkan kondisi pembelajaran yang dilakukan. Hasil
pengamatan sementara selama ini rnenunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam
sistem kelistrikan otomotif khususnya perawatan dan perbaikan kelistrikan
kendaraan ringan masih rendah. Hal ini terlihat masih kurangnya tenaga- teknisi
yang menangani perbaik.an kelistrikan dibandingkan dengan perbaikan sistem
mekanik lainnya di bengklel kendaraan. Materi perawatan dan perbaikan
kelistrikan kendaraan ringan merupakan salah satu kompetensi yang harus
dikuasai oleh siswa dan dapat menjadi materi lifo skill bagi siswa yang ingin
hidup mandiri. Berbagai faktor yang mempengaruhi kondisi terbut tentu saja
· antara lain kurangnya dukungan strategi pembelajaran dan fasilitas praktek yang
sesuai dengan perkembangan teknogi yang terkini. ~ ec.to-"""-.
T
~<~ Faktor lain yang juga sangat menentukan adalah bahwa siswa melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran tanpa dibekali dengan pengetahuan8
siswa mereka~reka apa yang jilakukan, dan bahkan tidak dapat memahami isi materi pelajaran yang dipelajari dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu
strategi pembelajaran perlu menjadi perhatian oleh tenaga pengajar dengan
menyadari bahwa pola berfikir formal yang hipotetik deduktif diperlukan siswa
untuk menstrukturisasi kembali pengetahuan yang d imitikinya untuk
mendapatkan pengertian terhadap objek yang baru. Salah satu strategi yang
dipandang sesuai dengan karakteristik tersebut adalah pembelajaran kontekstual,
dimana strategi ini merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa metnbuat hubungan antara pengetahuan ~ang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.
Proses pembelajaran berl angsun~ alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengcilami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.- Strategi
pembelajaran lebih dipentingkan daripada basil. Dalam kontek.s itu, siswa perlu
mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan
bagaimana ~enc apainya. Mereka sadar bahwa yang merelca pelajari berguJ.la bagi
hidupnya nanti. Dengan begitu mereka memposisikan diri sendiri seb<:1gai yang
memerlukan suatu bekal untuk hidupnya nanti. Mereka mempelajari apa yang
bermanfaat bagi dirinya dan berupaya menggapainya. Dalam upaya itu, mereka
memerlukan guru sebagai pengarah dan pembimbing. ~
( ~ Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya, dengan kata lain bahwa guru lebih banyak berurusan dengan strategi
9
yang bekerjasama untuk menemukan sesuatu yang baru ba; ~i anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru berupa pengetahuan dan keterampilan datang dari
upaya menemukan sendiri, bukan dari apa kata guru. Begitulah peran guru di
kelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual. Dengan demikian kontekstual
hanya sebuah strategi pembelajaran, seperti halnya strategi pembelajaran yang
lain. Kontekstual dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran berjalan lebih
produktif dan - bermakna. Pendekatan kontekstual dapat dijalankan tanpa harus
mengubah kurikulum dan tatanan yang ada. ~
Selain. strategi kontekstual, pembelajaran berdasarkan kompetensi juga sangat
relevan dilakukan dengan pembelajaran yang berbas~ moduler. Hal ini sesuai dengan anjuran dalam kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan pada
pembelajaran dengan modul. Berdasarkan
uraian
tersebut peneHti merasa perluuntuk mengkaji strategi atau proses pembelajaran yang lebih baik dalam kaitannya
dengan kemt.Jmpuan awal siswa untuk dapat d igunakan dalam pemb e~aja ran
perbaikan sistem kelistrikan otomotif sebagai upaya meningkatk.an kemampuan
siswa.
B. ldentifikasi Masalah
T
Berdasarkanr latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi siswa. Hal ini dapat ditinjaudari berbagai komponen proses belajar mengajar, seperti siswa, guru, sarana
prasarana, media dan masih banyak komponen yang lainnya.
/$
l
Secara sp~sifik susuai dengan uraian yang dipaparkan di atas, terlihat bahwa rendahnya kompetensi siswa pada perbaikan sistem kelistrikan kendaraan10
dan untuk menetapkan metode yang tepat diperlukan berbagai informasi yang
berkenaan dengan permasalahan yang dihadapi. Dari banyaknya masalah yang
dihadapi yang diperkirakan sebagai faktor penyebab rendahnya kompetensi siswa
diidentifikasi beberapa masalah antara lain : Apakah kemampuan mengajar guru
masih perlu ditingkatkan?, bagaimanakah penggunaan waktu yang digunakan
dalam proses pembelajaran perbaikan sistem kelistrikan otomotif?, bagaimanakah
guru mengembangkan teknik penyajian materi dalam proses pembtrlajaran
perbaikan sistem kelistrikan otomotif sehingga dapat memberikan kemudahan
belajar bagi siswa?, apakah pemberian materi oleh guru memperhatikan
kemampuan siswa ? , apakah pengetahuan dasar siswa telah mendukung.. untuk
mempelajari perbaikan sistem kelistrikan otomotif?, bagaimanakah uji
kemampuan siswa dilakukan sehingga dapat memberikan umpan batik, baik
kepada siswa maupun kepada guru? Selain masalah-masalah yang dikemukakan
di atas masih banyak masatah
yang
akan muncul yang tentu saja membutuhkanpenelitian tersendiri.
r
~~
rJ</
~
C. Pembatasan ~asalahj Dari sekian banyak faktor yang mungkin mempengaruhi kompetensi siswa
dalam perbaikan sistem kelistrikan otomotit: maka yang menjadi perhatian pada
penelitian ini adalah teknik penyajian materi dan kemampuan dasar kelistrikan
siswa. Teknik penyajian materi diarahkan pada pendekatan pembelajaran
kontekstual dan strategi pembelajaran dengan modul. Sedangkan kemampuan
dasar keliStrikan siswa dibedakan atas dua kelompok, yakni kemampuan konsep
11
Selanjutnya kompetensi siswa dalam perbaikan sistem kelistrikan otomotif di ukur
dengan uji kompetensi yang dilakukan oleh guru berdasarkan standar komptensi
otomotif yang telah ditetapkan.
~ti-s
NEa~
~... /~~·<t~-s
N~a~
~ ....I - ;
D. Rumusan Masalah ~
Berdasarkan Jatar belakang dan batasan masalah di atas, maka masalah
penelitian dirumuskan sebagai berikut :
~ ·
(
(j
~
3.Apakah kompetensi siswa pada perbaikan sistem kelistrikan otomotif
lebih baik bagi kelompok yang diberi pembelajaran kontekstual bila
dibandingkan dengan kelompok yang di!?_eri pembelajaran dengan
modul?
Apakah kompetensi siswa pad!l! perbaikan sistem kelistrikan otomotif
lebih baik bagi kelompok yang memiliki kemampuan konsep dasar
kelistrikan tinggi hila dibandingkan dengan kelompok yang memiliki
kemampuan konsep dasar kelistrikan rendah?
Apakah terdapat interaksi antara kemampuan konsep dasar listrik
dengan strategi pembelajaran dalam mempengaruhi nilai komJ.?etensi
( /
siswa
pa~ ,7~ aikan
sisrem
;~;~ kan
otomofif?
j)
1~~,
. E. Tujuan Penelitian / \
\~~
Tujuan penelitian ini secar~ umum adalah untuk meningkatkan kompetensi siswa SMK pada perbaikan sistem kelistrikan otomotif dan untuk mengetahui
lebih lanjut hal-hal yang berk.aitan dengan penerapan pendek.atan kontekstual pada
pembelajaran perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan otomotif. Sedangkan
12
I. Untuk mengetahui perbedaan kompetensi siswa dalam perbaikan sistem
kelistrikan otomotif antara kelompok yang diberi pembelajaran
kontekstual dengan kelompok yang diberi pembelajaran dengan modul?
2. Untuk mengetahui perbedaan kompetensl siswa dalam perbaikan sistem
kelistrikan otomotif antara kelompok yang memiliki kelpampuan konsep
dasar kel~trikan tinggi dengan kelompok yang memiliki kemampuan konsep dasar kelistrikan rendah?
3. Untuk mengetahui adanya interaksi antara kemampuan dasar kelistrikan
. dengan pendekatan pembelajaran, pada pembelajaran perawatan dan
perbaikan sistem kelistrikan_otomotif. ~
/ "
...
~ /.'~~..
--~~~/ _c,' ~,. / _c,' ~,.
~ ~
J tn
F. M anfaat Penelitlan ~
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai informasi yang dapat
digunakan untuk mengambil kebijaksanaan dalam "upaya memperbaikj proses
belajar dalam pembelajaran sistem kelistrikan otomotif di SMK. Selanjutnya
diharapkan pula kiranya penelitian ini dapat memperkenalkan penerapan
pendekatan - pembelajaran kontekstual dan pendetatan pembelajaran dengan
menggunakan modul sebagai salah satu strategi pembelajaran yang daJ>(tL
digunakan dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan kemampuan siswa.
Selain itu penelitian ini j uga diharapkan dapat memberikan infonnasi mengenai
peranan kemampuan dasar kelistrikan dalam pembelajaran perawatan dan
BABY
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
{ ~ Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil
beberapa simpulan sebagai berikut;
1. Strategi pembelajaran kontekstual memberikan kompetensi siswa yang
lebih baik bjJa dibandingkan dengan strategi pembelajaran
menggunakan modul pada perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan
otomotif, hal ini terlihat dari nilai kompetensi rata-rata yang diperoleh
siswa pada kelompok yang diajar dengan pembelajaran kontekstual
mencapai 72,88, sedangkan kelompok siswa yang diajar dengan
pembelajaran menggunakan modul hanya mencapai 67,40. ~; 2. Kelompok siswa yang memiliki kemampuan konsep dasar list1'ik tinggi
memperoleh nilai kompetensi yang lebih baik hila dibandingkan
dengan kelompok siswa yang memiliki kemampaun konsep dasar
listrik rendah, hal ini terlihat dari n ilai ko!Ilpetensi rata-rata yang
diperoleh siswa pada kelompok yang merniliki kemampuan konsep
dasar listdk tinggi mencapai 73,40, sedangkan kelompok .siswa yang
memiliki kemampuan konsep dasar listrik rendah hanya mencapai
-67,12.
Terjadi in,teraksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan
konsep dasar listrik dalam mempengaruhi kompetensi siswa pada
perawatan
dan
p erb~ikan sistem k elistri~n otomotif, hal ini terbuktiB.
97
dari hasil penelitian yang menunjuk.kan bahwa bagi kelompok siswa
yang memiliki kemampuan konsep dasar listrik tinggi memperoleh
nilai kompetensi lebih baik bagi yang diajar dengan pembelajaran
kontekstual, sedangkan bagi siswa yang memiliki kemampuan konsep
dasar Jistrik rendah memperoleh nilai kompetensi lebih baik bagi yang
uiajar dengan menggunakan modul.
Sesuai basil penelitian yang diperoleh dapat dikemukakan beberapa
implikasi yang berkenaan.-.dengan pelaksanaan.pembelajaran peravt..atan dan
perbaikan sistem kelistrikan otomotif dalam kaitannya dengan peningkatan
~ll= ~,1
... :;_
:)
kompetensi siswa - _ _ :;
1. Temuan penelitian ini telah membuktikan bahwa pembelajaran
kontekstual lebih baik untuk meningkatk.&n konpetensi siswa, oleh
karena it~ perlu dilakukan pembinaan atau pelatihan bagi guru agar
penerapan pembelajaran kontekstual dapat diterapkan dengan baik.
- S"elain itu implikasi dari temuan ini memberikan keringanan bagi guru, ·
karena penulisan dan penyusunan modul merupakan kendala besar dan
kesulitan
yang
dihadapi oleh guru di sekolah. Dengan penerapan ,eembelajaran kontekstual, guru tidak perlu menyiapkan bahan ajarberupa modul. melainkan cukup dengan menyediakan bahan informasi
dari berbagai sumber yang dapat diakses oleh siswa.
t \
Penelitian ini juga membuktikan bahwa siswa yang memiliki
98
lehih baik hila dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan
konsep dasar listrik rendah, artinya hahwa dalam pemhelajaran
perawatan dan perhaikan sistem kelistrikan otomotif diperlukan upaya
agar siswa memiliki kemampuan konsep dasar listrik. Kemungkinan
lain adalah bahwa diduga akan Jehih haik hila kompetensi perawatan
dan perbaikan sistem kelistdkan otomotif ini diajarkan pada siswa
jurusan listrik, karena siswa jurusan listrik pada kelas yang sama
dipastikan akan memiliki kemarnpuan konsep dasar listrik yang lebih
haik hila dibandingkan dengan jurusan otomotif.
I
\
~3. I e!.iadinya interaksi _!ntara strategi pemhelajaran dengan kemampuan
konsep dasar listrik rnemberikan indikasi perlunya pengetahuan guru
terhadap kemampuan awal siswa yang berkenaan dengan materi
pelajaran, serta perlunya pengetahuan guru dalam memilih dan
-menerapkan strategi pembelajaran. Selanjutnya bahwa akibat tidak
adanya perbedaan antara pembelajaran modul dengan pembelajaran
kontekstual bagi siswa yang memiliki kemampuan konsep dasar listrik
rendah memberikan. _implikasi untuk menfokuskan perhatian pad a
penggunaan pembelajaran kontekstual. Dengan demikian guru perlu
untuk mengupayakan sistem pelaksanaan pembelajaran kontekstual
yang mampu mengikutkan kelompok siswa yang memiliki kemampuan
konsep dasar listrik rendah, misalnya dengan memberikan responsi
secara khusus, atau dengan memberikan bahan-bahan pengayaan bagi
99
C. Saran
Berdasarkan basil penelitian yang dipaparkan pada simpulan dan
implikasi hasil penelitian, maka berikut disarankan beberapa hal antara lain :
1. Berdasarkan hasil temuan penelitian bahwa pembelajaran kontekstual
lebih unggul dibandingkan dengan pembelajaran dengan modul, oleh
karena itu diharapkan bagi guru yang mengajar perawatan dan
perbaikan sistem lfelistrikan otomotif-~ agar dapat mene1:apkan
pembelajaran kontekstual guna meningkatkan kompetensi siswa. Untuk
melaksanakan dan menerapkan pembelajaran kontekstual, guru
diharapkan untuk selalu berusaha menyusun perencanaan yang tepat
-_,J dan sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan.
~ -
Sebelull\ pembelajaran perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan otomotif berlangsung, diharapkan kepada guru yang akan mengajar~gar mengidentifikasi kemampuan awal siswa khususnya yang
berkaitan dengan kemampuan konsep dasar listrik. Hal ini difakukan
untuk dapat memilih perlakuan yang akan diberikan kepada siswa,
dimana siswa yang memiliki kemampuan konsep dasar listrik tinggi
akan lebih baik hila .£liberi pembelajaran kotekstual, sedangkan bagi
siswa yang memiliki kemampuan konsep dasar listrik rendah sebaiknya
diberikan pembelajaran dengan modul.
Perlu kiranya· dipertimbangkan agar dapat mengikutkan siswa jurusan
listrik dalam pelajaran perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan
otomotif untuk membekali siswa sebagai program kecakapan hidup,
oleh karena materi pelajaran ini sangat relevan dengan kemampuan
awal yang mereka miliki, sehingga memudahkan untuk memperoleh
100
DAFfAR PUSTAKA
Amin, M. (2003). Upaya Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Pengukuran Listrik Melalui Responsi Pra Praktikum Dan Jobsheet Terpadu. Laporan Hasil Penelitian. Medan Fakultas Teknik
1 Universitas Neri Medan.
Anderson & Cheryl, A. (1983). Computer Lyteracy Changes for Teacher education. Journal of teacher education, 5, p.6-9.
Anglin, G. J. (1991). Instructional technology: Past, present, and future .
Englewood, Colorado: Libraries Unlimited,
Ii\c.
Arends, Richard, 1,. (1997). Classroon instruction and management. New York : McGraw-Hill Companies Inc.
Ary, Donald, Lucy C. Jacobs, & Asghar Razavieh. (1982). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. '[e_9emahan Arief £~rchan. Surabaya: Usaha Nasional.
Asmara, Sahjyan. (2004). Femomena dan Problematika Tenaga Kependidikan di Sumatera Utara. Makalah disajikan pada seminar nasional. Medan : / \ ~ Pascasarjana Unimed.
Ausubel, D.P. (1968). Educati.Qljfll psychology: A c:ggnitive view. New York: Holt. Reinhart and Winston.
Baharuddin, dkk . . (2000). Pengaruh Pendekatan Berpikir Deduktif dan lnduktif Serta Pemahaman Konsep-Konsep Pengantar Elektreo Telcnik Terhadap
Hasil
Belajar Mata KuliahPengatar
ElektroTeknik.
Laporan HasilPene/itian. Medan : Fak.ultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Bappeda Propinsi Sumatera Utara. (2001). Evaluasi Program Pendidikan Sistem Ganda
Pada
Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Upaya Peningkatan LulusanSttsuai
Dengan kebutuhan lapangan Kerja Dalam Rangka Menghadapi Otonomi Daerah. Laporan Hasil Penbelitian. Medan Bappeda Propsu.r
Blank,
W. E.
(1982). Handbookfor developing competency based training programs. Englewood Cliffs,NJ.:
PrenticeHalL
Choy, Ng Kim. {1999). Desain pemhelajaran Kontekstual.
http :1/www. teachersrock.net
Dahar, R, W, (1991). Teori-teori be/ajar, Jakatra, Erlangga.
101
Dick,W., dan Carey, L. (1990). The Systematic Design of Instruction. Third Edition. Harper Collins Publishers.
Diknas (2003). Pendekatan kontekstual(contextual teaching and learning).
Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas, Direktorat Tenaga Kependidikan, Dijen Dikdasmen. (2003). Standar Kompetensi Guru.
Dikmenjur. (200 1). Standar kompetensi otomotif Indonesia untuk perawatan dan
l
perbaikan kendaraan ringan. Jakarta : Proyek IAPSD Otomotif dan Tim Standarisasi Otomotif Indonesia.Dikmenjur. (2004). Kurikulum SMK edisi 2004. Jakarta : Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Depdiknas.
Ermidawati, T. dkk (2003). Meningkatkan Ketarmpilan Listening Comprehension Mahasiswa Semester II Jurusan Bahasa Inggeris Universitas Negeri Medan Dengan Penerapan Ancangan Contex_tual teaching and learning
1 {CTL). Laporan hasil pene/itian. Medan ; Fakultas Teknik Universitas
. / 4 Negeri Medan.
r ..,
Finch, C. R.,
& Crunkilton, J. R. (1979), Cu" iculum development in vocationaland technical educaion: Planning, content, and implementation. Boston: Allyn and Company, Inc.
-Fisher. (1985). Cost, effect, and
utility
of microcomputerassisted
instructionin
the
classroom.
American education researchjourna/,4, p. 783-806.Gagne,
R. M., & Briggs,
L. J. (1979). Principles of instructional design. New York: Holt, Rinehard and Winston.Gatot Hari Priowirjanto (2004)-Kompetensi Harus Seimbang Nilai MoraLMedia Indonesia, 14 Juni 2004 http://www.rajaraja.com/news detail.php'?id /. ~ news=752
Gerlach, V.S., &
Ely,
D.P.,
(1980). Teaching and media Asystematic approach.2nd ed. Englewood Cliffs : New Jersery : Prentice Hall Inc.
Hall, G. E.,
&
Jones, H. L. (1976). Competency-based education: A process f or improvement of education.Englewood
Cliffs, NJ: Prentice Hall Inc.Hamidin,
Z. (2001), P&P
Kontekstual Sains dan Matematik - bah. 2 http:/l ..vww
.tutor.com.my/tutor/dunia.asp?dt= 1231 &pg=kk 0 l .htm&sec ==Kertas Kerja&y=200 IHaney, J. B., & Ullmer, E. J. (1 980). Educational communication andtechnology :An introduction.lowa:Wm. C. Brown Company Publishers.
102
Johnson, Elaine B, (2002). Contextual teaching and learning : What is and why it 's here to atay. Thousand Oaks California: Corwin Press Inc.
Joyce, B., & Wei!, M. (1980). Models of teaching. Englewood Cliffs, NJ.: Prentice Hall.
Joni, R . (2002). Bahan Presentasi SKGK SD-ML
~
~
Kemp, J.E., Morrison,G.R., dan Ross, S.M.,(I994). Designing Efdective Instruction. New York: Macmillan Collage Publishing Company.
Keputusan Mendiknas Nomor 045JU/2002, tentang: Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.
Lawson, Anton E . (Ed.). (1980). Science education information report. Columbus, Ohio: Eric Clearinghouse for Science, Mathematics, and Environmental Education.
Lundgren, tinda. (1994). Coopel'!atif learning in t~ science classroom. Ohio :
Glencoe.
-Mager, R.F.(l984). Preparing instructional objectives. Califm ia: David S. Lake Publishers.
Manurung, S.R., (2000). Upaya Meminimalkan Kelsalahn Konsep Fisika SMU kelas 11-2 SMU Negeri II Binjai Melalui Peningkatan Pemb ~la jaran
/, Fisika Model Konstruktivis. Laporan Basil Penelitian. Medan. FMIPA
{,;' Unimed.
Merril,M.D., (1983). Component Display Theory. Dalam Reigeluth, C.M. (Ed).
Instructional-Design Theories and Models: An Overviw ofTeir Current Status. Hillsdale, N ./: Lawrence Eribaun Associaties. ....
,
· Nasution, S, (1988). Berbagai pendekatan dalam proses be/ajar dan mengajar.Jakarta: Bina Aksara.
Norton,
R.
E. 1985.Dacum
Hanbook, Columbus, Ohio: The National Center for Research in Vocational Education, the Ohio State University.,
Panggabeafl. J H. (200 1 ). -pengaruh Penerapan- model kontrukti¥is dalam(f
Pembelajaran rangkanaian listrik searah dalam upaya meluruskan kesalahan konsep mahasiswa jurusan fisika tahun pertama FMIPA Unimed. Laporan Penelitian. Medan. FMIPA Unirned.
Pucel, D. J. 1990. Vocational Education in The 1990s: Majors Issues, Ann Arbor,
M.ichigan: Prakken
~blicatio ns, Inc ..103
Reigeluth, Charles M. ( 1983). Instructional Desing Theory and Models: An Overview of their Status. Hilsdale. NJ.: Laurence Erlblawn Associates Publishers.
Rosser, R. A. & G.L. Nicholson, (1984). Educational Psychology, Principles in Practice. Boston: Little Brown.
Sadia, I.
W.,
(1994). Pengembangan Model Pembelajaran Kontruktivis dalam Pembelajaran IPA SMP di Singaraja. Bandung : PascasarjanaIKIP
\-::!
Bandung.Sibuea, A.M., dkk. (2001). Pengaruh Pembelajaran, Bak.at Teknik, Kemampuan Berpikir Abstrak terhadap Prestasi belajar Teori Praktek Siswa Sekolah Menengah K~uruan Kelompok Teknologi Industri. Laporan Penelitian, DCRG~URGE.
dan dan dan
Sibuea, A.M. (1992). Pengajaran Praktek Teknik Listrik dan Analisis Efisiensi.
Disertasi. Pascasarjana
l.KIP
Jakarta.Sudarsono,
F, X.,
(1984). Faktor-Faktor Pementu Keberhasilan Belajar.Y
ogyakarta:!KIP Y
ogyakarta.r • • •
tn)
Sudjana. (1989). Disain dan analisis eksperimen,_ (edisi IV). Bandung: Tarsito. :
Surakhmad, W. (1994). Pengan/ar interaksi mengajar, dasar dan teknik metodologi pembelajaran. Bandung : Tarsito.
Unimed. (2004). Pedoman Pengembangan standar mutu lulusan dan kurikulum berbasis kompetensi. Medan : Universitas Negeri Medan.
Vembrianto, (1980). Pengajaran dengan modul. Yogyakarta: Gunung Agung.
Widodo, Wahono. (2004). Pegajaran dan Pembelajaran kontekstuat - (CTL)
· Jakarta : Direktorat Pendidikan Lasnjutan Pertarna Dirjen Pendidikan
/
Dasar dan Menengah Depdiknas.
Zaini,
H., Bermawy, M.,
&Sekar Ayu A, (2002).
Strategi pembelajaran aktifdi
· perguntan tinggi.
Y
ogyakarta : Center for Teaching Staff Development