• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG : Studi Deskriptif Di Universitas Terbuka Kelompok Belajar Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG : Studi Deskriptif Di Universitas Terbuka Kelompok Belajar Kota Bandung."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG

( Studi Deskriptif Di Universitas Terbuka Kelompok Belajar Kota Bandung )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Oleh:

SHOFFY NASHIROTUL HAQ 1003268

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2015

(2)

PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG

( Studi Deskriptif Di Universitas Terbuka Kelompok Belajar Kota Bandung )

Oleh

Shoffy Nashirotul Haq

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Shoffy Nashirotul Haq 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

SHOFFY NASHIROTUL HAQ 1003268

PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG

( Studi Deskriptif Di Universitas Terbuka Kelompok Belajar Kota Bandung )

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Pembimbing I

Drs. H. Zainal Arifin, M. Pd NIP. 19610501 1986011003

Pembimbing II

Dr. Cepi Riyana, M.Pd NIP. 19751230 2001121001

Mengetahui, Ketua Deprtemen

Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd NIP. 19591121 198503 1 003

Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

(4)

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Shoffy Nashirotul Haq (1003268), 2015, Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Judul Skripsi Pendapat Mahasiswa Terhadap Modul Pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Di Universitas Terbuka Bandung

(5)

ii

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian... ... 5

D. Manfaat HasilPenelitian ... 6

BAB II TINJAUAN TENTANG PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI MODUL DALAM MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Pengertian Pendapat ... 7

B. Konsep Pembelajaran ... 8

C. Modul ... ... 12

D. Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) ... ... 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sample Penelitian ... 25

B. Desain Penelitian ... 26

C. Metode Penelitian ... ... 27

(6)

iii

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian ... 29

F. Proses Pengembangan Instrumen... ... 30

G. Uji Coba Instumen Penelitian ... 31

H. Teknik Pengumpulan Data ... ... 32

I. Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Instrumen... 35

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 37

C. Pembahasan Hasil Penelitian... ... 57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian ... 64

B. Saran ... 65

(7)

iv

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

(8)

v

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Chi-Kuadrat Aspek Kesulitan-kesulitan Mahasiswa Indikator Kesulitan Mengikuti Ujian ... 56

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(9)

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan tidak diragukan lagi menjadi kebutuhan masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan. Semua orang dari berbagai kalangan baik itu anak sampai orang dewasapun sangat membutuhkan pendidikan sebagai bekal untuk masa depan dan mengikuti perkembangan zaman. Pendidikan bisa dimulai sejak kita bayi dan pendidikan pertama yang didapatkan oleh seseorang adalah pendidikan dari orang tuanya. Memang sebelum kita mengenal dunia yang lebih luas, biasanya kita mengenal orang tua kita terlebih dahulu. Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 13 ayat 1 terdapat 3 jenis pendidikan yang akan didapatkan oleh seseorang, yaitu “pendidikan formal, informal dan non-formal”. Pendidikan formal adalah pendidikan yang didapatkan di lembaga-lembaga pendidikan umum dan memiliki jenjang yang jelas misalnya di sekolah dan perguruan tinggi, pendidikan informal adalah pendidikan yang didapatkan di luar pendidikan formal akan tetapi dilakukan secara terstruktur dan berjenjang misalnya di TPA dan sekolah pendidikan agama, sedangkan pendidikan non-formal adalah pendidikan yang didapatkan di dalam keluarga ataupun lingkungan masyarakat yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.

(10)

2

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

yang harus dikuasai oleh guru dan dosen agar pembelajaran di dalam kelas dapat berjalan dengan efektif, kompetensi tersebut adalah : (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi sosial dan (4) kompetensi profesional. Hergenhahn and Olson (2008:24), mengemukakan “belajar bisa dikatakan proses untuk mendapatkan pengetahuan, pemahaman atau penguasaan melalui pengalaman atau studi ”. Apabila belajar dikatakan sebuah proses untuk mendapatkan pengetahuan, maka siswa harus aktif di dalam pembelajarannya dan harus berani untuk memecahkan dan mengemukakan pendapat dari masalah yang ditemuinya. Guru disini berperan sebagai fasilitator di dalam pembelajaran, sebagai seorang fasilitator seharusya guru bisa mengembangkan metode pembelajaran yang efektif bagi siswa nya. Akan tetapi sebagian besar guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional, pembelajaran konvensional bisa dikatakan pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas dimana guru berperan sebagai penyampai materi dan siswa hanya berperan sebagai objek dalam pembelajaran di dalam kelas. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran membutuhkan interaksi antara guru dan siswa di dalam kelas sebagaimana pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah maupun di Universitas.

Untuk mendukung proses pembelajaran agar berjalan dengan baik, maka penyampaian materi dari guru kepada siswanya dibarengi dengan penggunaan media pembelajaran yang bisa berupa bahan ajar atau media lainnya. Salah satu bahan ajar yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah bahan ajar berupa modul. Modul merupakan bahan ajar mandiri yang dirancang secara sistematis dan menarik sehingga dapat memungkinkan penggunanya untuk mempelajarinya secara mandiri.

(11)

3

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

kuliah sebanyak lima kali tutorial pada masing-masing mata kuliah setiap semesternya. Mahasiswa dituntut untuk memfokuskan pembelajarannya melalui modul yang diberikan oleh pihak Universitas karena sebagian besar mahasiswanya sudah memiliki pekerjaan jadi waktu yang diberikan untuk mengikuti tutorial tidak sebanyak mahasiswa di Universitas lain, jumlah sks yang dikontrak juga tidak sebanyak sks di Universitas lain. Mahasiswa Universitas Terbuka mengontrak paling banyak 12 sks pada setiap semesternya, diantara mata kuliah yang di kontrak terdapat mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang berkedudukan sebagai Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) di Universitas Terbuka Bandung dan diikuti oleh semua mahasiswa yang beragama islam dari semua jurusan yang ada pada semester lima. Pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam pembelajaran yang terjadi berbeda dengan mata kuliah yang lain, yakni pembelajaran dilakukan dengan memfokuskan pembelajaran melalui modul tanpa adanya tutorial di dalam kelas, hal tersebut justru tidak sesuai dengan definisi pembelajaran yang sebenarnya.

Berdasarkan pemaparan tersebut, ditemukan permasalahan mengenai pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa melalui modul tanpa adanya tutorial pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam, permasalahannya apakah pembelajaran yang dilakukan mahasiswa hanya dengan menggunakan modul saja dapat dikatakan efektif atau tidak dikarenakan pembelajaran semestinya dilakukan dengan cara konvensional yaitu adanya kegiatan pembelajaran di kelas yang didukung dengan bahan ajar atau media yang nantinya dapat membantu mahasiswa dalam proses pembelajarannya.

(12)

4

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

memfokuskan pada modul, apakah mahasiswa bisa memahami materi yang disajikan dalam modul dan mengerjakan tes yang tersedia dengan baik? Lalu apakah dengan mempelajari modul mata kuliah Pendidikan Agama Islam, apakah mahasiswa bisa mengikuti Ujian Akhir Semester dengan baik? Apakah mahasiswa tidak mengalami kesulitan ketika mempelajari modul mata kuliah Pendidikan Agama Islam ini?

Sebelum penelitian ini dilakukan, telah ada penelitian mengenenai “Hubungan Modul dengan Persepsi Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar”, yang dilakukan oleh mahasiswa Kurikulum dan Teknologi Pendidikan angkatan 2005 bernama Yudi Ardiansyah. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa

penggunaan modul pada mata kuliah Bahasa Inggris di PGSD UT dikatakan cukup baik dikarenakan modul pada mata kuliah Bahasa Inggris sering dimanfaatkan untuk proses belajar mandiri oleh para mahasiswa dan selalu mempelajarinya pada waktu luang serta penggunaannya selalu dibarengi bimbingan tutorial, sehingga bisa lebih terarah dengan baik.

Penggunaan modul sebagai media pembelajaran memang baik sebagai pelengkap bahan belajar yang mahasiswa butuhkan, namun tidak selamanya pembelajaran bisa dikatakan baik apabila hanya berumpu pada penggunaan bahan ajar saja karena pada hakikatnya pembelajaran adalah proses interaksi antara guru, siswa dan sumber belajar. Jadi proses pembelajaran tatap muka merupakan hal yang penting dan tidak boleh ditinggalkan di dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pendapat Mahasiswa Terhadap Modul Pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Di Universitas Terbuka Bandung”.

B. Perumusan Masalah

1. Perumusan Masalah Secara Umum

(13)

5

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Perumusan Masalah Secara Khusus

Berdasarkan permasalahan umum di atas, maka penulis menjabarkan kembali perumusan masalah tersebut secara khusus sebagai berikut:

a. Bagaimana pendapat mahasiswa tentang penyajian materi kuliah dalam modul pembelajaran mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka Bandung?

b. Bagaimana pendapat mahasiswa tentang pengerjaan tes dalam modul pembelajaran mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka Bandung?

c. Bagaimana pendapat mahasiswa tentang pelaksanaan ujian mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka Bandung?

d. Apa kesulitan-kesulitan mahasiswa dalam memahami modul pembelajaran mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka Bandung?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum Penelitian

Tujuan umum di dalam penelitian ini adalah: “mendeskripsikan dan menganalisis pendapat mahasiswa terhadap modul pembelajaran mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka Bandung”.

2. Tujuan Khusus Penelitian

Tujuan secara khusus di dalam penelitian ini adalah untuk :

(14)

6

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

b. Mendeskripsikan dan menganalisis pendapat mahasiswa tentang pengerjaan tes dalam modul pembelajaran mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka Bandung.

c. Mendeskripsikan dan menganalisis pendapat mahasiswa tentang pelaksanaan ujian mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka Bandung.

d. Mendeskripsikan dan menganalisis kesulitan-kesulitan mahasiswa dalam memahami modul pembelajaran mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka Bandung.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian tentang pendapat mahasiswa terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui modul dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka Bandung ini diharapkan dapat memberikan masukan dari berbagai pihak yang langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan masalah penelitian ini. Secara lebih khusus hasil penelitian ini diharapkan bagi:

1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan ketika akan menentukan bahan ajar apa yang akan digunakan ketika pengajar akan melakukan pembelajaran dengan siswa atau mahasiswanya.

2. Secara praktis a. Bagi dosen

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan ketika akan melakukan proses pembelajaran.

b. Bagi peneliti

(15)

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

25 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat yang peneliti gunakan untuk mengambil data penelitian yaitu di SMK Negeri 3 Bandung yang beralamat di jl. Solontongan No.10 yang merupakan tempat dilaksanakannya perkuliahan mahasiswa Universitas Terbuka pokjar Kota Bandung.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan objek keseluruhan dari target penelitian yang nantinya akan menjadi hasil penelitian. Zainal Arifin (2011:215) mengatakan “populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi”. Sejalan dengan ungkapan tersebut maka populasi dapat dikatakan sekumpulan dari suatu objek yang bersifat keseluruhan/semua yang akan dijadikan target dari penelitian baik itu manusia atau bukan yang nantinya akan menjadi hasil penelitian.

Dalam penelitian ini, objek yang akan dijadikan populasi oleh peneliti adalah seluruh mahasiswa Universitas Terbuka Bandung yang telah mengikuti mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI).

Tabel 3.1

Jumlah Mahasiswa Universitas Terbuka Bandung Yang Telah Mengikuti Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

NO. SEMESTER JUMLAH MAHASISWA

1 Semester 7 32

2 Semester 9 35

3 Semester 11 21

(16)

26

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

JUMLAH TOTAL

113

3. Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diambil dan dijadikan sumber data yang dianggap cukup untuk mewakili populasi. Menurut Zainal Arifin (2011:215) “sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini”. Sejalan dengan itu di dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampel purposive sampling, dimana purposif sampling ini menurut Zainal Arifin (2011:220) merupakan “suatu cara pengambilan sample yang berdasarkan pada pertimbangan atau tujuan tertentu, serta berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya”. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Terbuka Bandung yang telah mengikuti mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berada di semester tujuh dan sembilan sebanyak 33 orang atau 50% dari jumlah mahasiswa semester tujuh dan sembilan. Sampel di ambil dari mahasiswa semester tujuh dan sembilan dikarenakan peneliti mengurangi resiko yang tidak diinginkan apabila sampel di ambil dari mahasiswa semester 11 dan 13, karena mata kuliah Pendidikan Agama Islam diikuti oleh mahasiswa pada semester lima, maka mahasiswa yang berada di semeser 11 dan 13 ditakutkan telah lupa akan modul pembelajaran mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

B. Desain Penelitian

(17)

27

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Desain Penelitian

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang teratur dalam menggunakan alat atau teknik tertentu untuk kepentingan suatu penelitian. Metode memegang pengaruh penting dalam sebuah penelitian, karena di dalam metode penelitian dikemukakan cara-cara bagaimana objek penelitian hendak diketahui atau diamati sehingga menghasilkan data-data yang secara ilmiah dapat disistematiskan sesuai dengan tujuan penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif dilakukan untuk meneliti suatu objek, suatu kondisi yang bertujuan untuk membut deskripsi, gambaran secara sistematis terhadap masalah yang sedang dikaji. Metode ini dipilih karena peneliti berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan pendapat mahasiswa terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui modul pada mata kuliah Pendidikan

Pendapat mahasiswa mengenai modul

pembelajaran

Pendapat mahasiswa mengenai penyajian materi

Pendapat mahasiwa mengenai pengerjaan tes

Pendapat mahasiswa

terhadap pelaksanaan ujian

(18)

28

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Agama Islam di Universitas Terbuka Bandung. Menurut Zainal Arifin (2011:54) penelitian desktiptif yaitu:

penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi dan atau perbandingan berbagai variabel

Metode penelitian deskriptif juga memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan penelitian lainnya, Rony S. Kountur (2003:105) menyebutkan ada tiga ciri dari penelitian desktiptif, yaitu:

(1) berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu, (2) menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel namun diuraikan satu persatu, dan (3) variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada perlakuan (treatment)

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian deskriptif ini merupakan metode penelitian yang menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, dimana fenomena tersebut bisa jadi hanya memiliki satu variabel atau beberapa variabel dengan syarat diantara variabel tersebut tidak mendapat perlakuan khusus.

D. Definisi Operasional 1. Pendapat

Pendapat merupakan ungkapan atas dasar penilaian dari seseorang yang berupa pernyataan baik secara lisan maupun tulisan yang bisa saja bersifat positif ataupun negatif terhadap suatu objek dan suatu saat pernyataan tersebut bisa berubah. Pendapat yang peneliti maksud dalam penelitian ini adalah penilaian pribadi dari mahasiswa yang sebelumnya telah mengontrak mata kuliah Pendidikan Agama Islam baik yang bersifat positif maupun negatif terhadap pembelajaran yang dilakukan melalui modul mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

2. Modul

(19)

29

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam proses pembelajarannya sehingga ia bisa belajar secara mandiri tanpa bantuan dari guru atau tutornya. Modul yang digunakan dalam penelitian ini adalah modul yang diberikan oleh pihak Universitas Terbuka kepada seluruh mahasiswa yang mengontrak mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang dibagikan pada saat mahasiswa melakukan registrasi kontrak mata kuliah.

3. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses interaksi yang terjadi di lembaga-lembaga formal dan non-formal yang bisa menghasilkan perubahan terhadap diri seseorang sehingga orang tersebut bisa memiliki pengalaman dan pengetahuan yang baru dari hasil belajarnya tersebut. Pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa dengan menggunakan modul secara keseluruhan tanpa adanya kegiatan tutorial di dalam kelas.

4. Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Mata kuliah Pendidikan Agama Islam merupakan mata kuliah yang wajib dan harus diikuti mahasiswa yang beragama Islam di seluruh perguruan tinggi umum, di setiap jurusan, program dan jenjang pendidikan, baik di perguruan tinggi swasta maupun perguruan tinggi negeri.

E. Instrumen Penelitian

Insrumen penelitian merupakan hal terpenting dalam suatu penelitian, karena di dalam pengumpulan data peneliti memerlukan instrumen agar dapat memperoleh data-data yang diperlukan untuk penelitian. Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2008:102) adalah “suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati”. Di dalam proses pengumpulan data, peneliti memerlukan instrumen-instrumen yang membantu proses penelitiannya agar bisa berjalan dengan lancar, adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket dan wawancara.

1. Angket

(20)

30

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

memberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk diisi dan kemudian akan dikumpulkan kembali untuk diteliti dan dianalisis oleh peneliti. Sugiyono (2008: 198) mengemukakan “angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Dalam pengisian angket biasanya responden dapat memilih alternatif jawaban yang telah disediakan dengan cara memberikan tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap paling tepat dan sesuai dengan pernyataannya.

Penyusunan angket menurut Zainal Arifin (2011:29) meliputi cara-cara di bawah ini :

a. Menyusun kisi-kisi angket.

b. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dan bentuk jawaban c. Membuat pedoman dan petunjuk cara menjawab pertanyaan d. Melaksanakan uji-coba di lapangan

e. Merevisi angket yang sudah diujicobakan f. Menggandakan angket

Dari cara-cara penyusunan angket tersebut sudah sangat jelas dipaparkan bahwa setelah membuat angket jangan langsung melakukan penelitian, akan tetapi angket haruslah diujicobakan dulu agar dapat diketahui letak kekurangan dari angket yang kita buat dan akan memudahkan kita dalam proses analisisnya.

F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian

Sebelum memulai kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya, angket yang akan digunakan terlebih dahulu diujicobakan, uji coba ini disebut dengan uji validitas. Proses uji validitas ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada item angket misalnya pertanyaan yang diajukan kurang sesuai dengan tujuan penelitian. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas isi dan uji validitas konstruk.

1. Validitas isi

(21)

31

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ini adalah sejauh mana item-item dalam suatu instrumen dapat mencakup keseluruhan kawasan isi dari objek yang akan diukur oleh instrumen tersebut. Sebelum benar-benar menjadi instrumen, mula-mula peneliti membuat kisi-kisi instrumen, lalu kisi-kisi instrumen yang sudah dibuat selanjutnya diberikan kepada dosen pembimbing untuk dinilai. Metode expert judgement digunakan oleh peneliti untuk mengukur validitas instrumen penelitian, metode expert judgement adalah cara mengukur validitas yang dilakukan dengan cara merumuskan pendapat-pendapat dan penilaian dari seseorang yang sudah ahli terhadap instrumen yang dibuat oleh peneliti. Penulis meminta bantuan kepada dosen yang sudah ahli terhadap instrumen dan salah satu pihak dari Universitas Terbuka untuk memberikan pendapat dan penilian terhadap instrumen yang dibuat.

2. Validitas Konstruk

Validitas konstruk merupakan validitas yang menunjukan sejauh mana sebuah intrumen dapat menguji sesuatu yang akan diukurnya. Zainal Arifin (2011:247) mengatakan “validitas konstruk berkenaan dengan pertanyaan hinggamana suatu test betul-betul dapat mengobservasi dan mengukur fungsi psikologis yang merupakan deskriptip perilaku peserta didik yang akan diukur oleh tes tersebut”. Metode expert judgement juga digunakan oleh peneliti dalam uji validitas untuk menilai instrumen ini.

G. Uji Coba Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua instrumen. Yaitu angket dan wawancara. Instrument utama pada penelitian ini merupakan instrument angket. Instrument angket merupakan instrument yang digunkan untuk mengambil data berupa hasil dari jawaban setiap responden terhadap beberapa pernyataan.

(22)

32

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

pada instrujmen yang telah peneliti buat. Untuk melakukan expert judgement isi, peneliti meminta bantuan kepada para ahli yang menurut peneliti memiliki kompetensi yang berkaitan dengan penelitian.

Setelah melakukan expert judgement peneliti selnajutnya melakukan validitas konstruk, validitas konstruk ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana instrument tersebut dapat mewakili semua aspek yang dibutuhkan dalam penelitian. Pada pengujian validitas konstruk ini peneliti menggunakan uji coba panel terhadap 20 orang.

Uji validitas yang digunakan merupakan uji angket dengan menghitung nilai validitas dari setiap butir soal yang ada dalam angket. Pada pengujian validitas ini menggunakan uji coba panel angket diberikan kepada 20 orang, kemudian skor – skor yang diperoleh dari angket tersebut dihitung menggunakan rumus Product Moment yaitu :

Sumber : Furqon (2011 :103)

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

∑xy = hasil kali x dan y setiap responden

∑x = skor x total

∑y = skor y total (∑x)2

= kuadrat skor x total (∑y)2

(23)

33

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam suatu penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu angket dan wawancara. Angket menurut Arikunto (2006:151) adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.

Angket yang dibuat oleh peneliti bertujuan untuk memperoleh informasi berkenaan dengan penelitian yang sedang dilakukan yaitu mengenai pendapat mahasiswa terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui modul pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka Bandung. Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan adalah:

1. Menyiapkan instrumen penelitian 2. Menyebarkan instrumen penelitian

Angket yang telah disusun, diperbanyak kemudian dibagikan kepada seluruh responden untuk diisi

3. Mengumpulkan kembali instrumen yang telah diisi.

Mengumpulkan kembali angket yang telah diisi oleh responden, kemudian menghitung jumlah angket yang telah diisi dan memeriksa kelengkapan jawaban serta kebenaran cara pengisiannya, untuk disleksi instrumen yang akan diseleksi data.

4. Melakukan wawancara dengan satu orang pegawai Universitas Terbuka Bandung ( Dra. Chofnia Saidah, M.Pd ), selaku Koordinator Bantuan Belajar dan Layanan Bahan Ajar (BBLBA) di UPBJJ-Universitas Terbuka Bandung.

I. Analisis Data

(24)

34

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dan menafsirkan data yang sebelumnya telah terkumpul. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan perhitungan Chi kuadrat (χ2).

Chi kuadrat (χ2) memiliki fungsi untuk menguji apakah ada perbedaan antara frekuensi yang diamati dengan frekuensi yang diharapkan sehingga diketahui proporsi atau frekuensi jawaban yang diberikan responden. Hal ini selaras dengan pendapat dari Zainal Arifin (2011 : 288) yang mengemukakan bahwa “teknik khai kuadrat digunakan untuk menguji perbedaan antara frekuensi yang diobservasi dengan frekuensi yang diharapkan”.

Keterangan: χ2

= nilai chi kuadrat

o = frekuensi yang diobservasi e = frekuensi yang diharapkan

(25)

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

64 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan yaitu:

1. Pendapat mahasiswa terhadap penyajian materi kuliah yang terdapat dalam modul sudah tergambarkan baik dari segi ruang lingkup materi, kegunaan materi dan penempatan materi. Mahasiswa berpendapat bahwa materi yang disajikan cukup menarik karena disajikan dengan bahasa yang cukup mudah untuk dipahami sehingga penyajian materi dalam modul membantu mahasiswa dalam melakukan pembelajaran secara mandiri.

2. Pendapat mahasiswa terhadap pengerjaan tes yang terdapat dalam modul sudah tergambarkan baik dari segi tingkat kesukaran tes, kesesuaian jenis tes dengan materi dan kegunaan tes. Mahasiswa berpendapat bahwa tes dalam modul sangat membantu mereka dalam mengasah materi mata kuliah Pendidikan Agama Islam akan tetapi ada beberapa soal tes yang tidak sesuai dengan materi pada modul.

3. Pendapat mahasiswa terhadap pelaksanaan ujian sudah tergambarkan baik mengenai kesesuaian soal ujian dengan materi dan tes, persiapan sebelum mengikuti ujian dan penilaian hasil ujian. Mahasiswa berpendapat bahwa ada beberapa materi yang kurang dipahami, ini menjadikan mereka mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal ujian sehingga mereka tidak puas dengan hasil ujian mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

(26)

65

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti, maka ada beberapa saran untuk pihak terkait, yaitu:

1. Modul merupakan bahan ajar mandiri yang dirancang untuk membantu siswa membelajarkan diri sendiri. Agar lebih memaksimalkan lagi pemahaman mahasiswa terhadap materi, akan lebih baik jika mahasiswa mengikuti cara-cara yang diberikan oleh pihak universitas untuk memahami modul secara mandiri tanpa memerlukan bantuan dari tutor.

2. Sebelum mengerjakan tes, mahasiswa disarankan untuk terlebih dahulu memahami materi secara maksimal agar soal-soal yang diberikan akan lebih mudah dipahami dan dikerjakan dengan baik.

(27)

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Ilham. (2010). Pengembangan Bahan Ajar. Bahan Kuliah Online. Direktori UPI. Bandung.

Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Daradjat, Zakiyah. (2008). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta. Bumi Aksara.

Depdikbud. (2003). Kurikulum 2004 Standar Pendidikan Agama Islam Sekolah menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dharma, Surya. (2008). Penulisan Modul, Kompetensi Penelitian dan Pengembangan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta. Rhineka Cipta. Hamalik, Oemar. (1983). Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.

Bandung: Tarsito.

Hamalik, Oemar. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Kountur, Ronny S. (2003). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM

Permendiknas Republik Indonesia No. 52 Tahun 2008, Tentang Standar Proses Sudjana. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sugandi, A. (2004). Teori Pembelajaran. Semarang: UNNES.

Sugiono. (2008). Statistika Nonparametris Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sunardi, H. S. (2004). Pendidikan Kewarganegaraan. Solo: Tiga Serangkai. Suparman, Atwi. (1997). Desain Instruktional. Jakarta. Rineka Cipta.

(28)

Shoffy Nashirotul Haq, 2015

PEND APAT MAHASISWA TERHAD AP MOD UL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I UNIVERSITAS TERBUKA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Syahidin. (2003). Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi. Jakarta: Departemen Agama.

Syamsudin, Abin. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tatminungsih, Sri. (2012). [online]. Tips Mempelajari Modul (Materi Pokok).

Tersedia: http://ut.ac.id/mahasiswa-dan-alumni/online-learning/108-informa si-umum-ut/informasi-mahasiswa-ut/319-tips-mempelajari-modul.html

(di akses 19 November 2014).

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Bab X-A Pasal 18 E Ayat 3, Tentang Kebebasan Mengeluarkan Pendapat.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999 Bab III Bagian kelima pasal 23 ayat 2, Tentang Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Utomo, Tjipto. (1991). Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Wijaya, Cece. (1992). Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Universitas Terbuka Bandung Yang Telah Mengikuti
Gambar 3.1 Desain Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

5 Hasil Rata-Rata dan Standard Deviasi Nilai Kekasaran Permukaan Resin Komposit Nanofiller Setelah Penyikatan Pada Kelompok Kontrol, di Coating dengan Surface Coat dan

Hasil penelitian dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa efektivitas penerapan e-SPT masa PPN berpengaruh secara

Keterpenuhan unsur hara yang berasal dari pemberian pupuk kandang dan pupuk kimia dan atau perpaduan keduanya baik dalam bentuk pupuk padat maupun cair pada tanaman

Pada hari ini Senin tanggal Delapan belas bulan Juli tahun Dua ribu enam belas, kami selaku Kelompok Kerja Badan Layanan Pengadaan (BLP) Pekerjaan Konstruksi pada Dinas

dengan bank umum syariah lainnya, penilaian terhadap faktor transparansi kondisi. keuangan dan non keuangan bankbjbsyariah termasuk peringkat yang

Tabel 4.12 Kinerja guru melaksanakan pembelajaran Siklus II

Variabel proses pada penelitian ini adalah kemampuan guru menggunakan media kertas lipat, sub variabel terdiri dari kemampuan membuat Rencana Pelaksanaan

Menghitung proporsi (p) dengan cara membagi setiap frekuensi dengan jumlah responden.. Menentukan nilai z berdasarkan mcp yang telah diketahui dengan menggunakan