• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN JASA RAHARJA VERSI UNTUNG ADA JASA RAHARJA (Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Di Surabaya Tentang isi pesan Iklan Layanan Masyrakat ” JASA RAHARJA Versi Untung Ada Jasa Raharja ” Di Te

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN JASA RAHARJA VERSI UNTUNG ADA JASA RAHARJA (Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Di Surabaya Tentang isi pesan Iklan Layanan Masyrakat ” JASA RAHARJA Versi Untung Ada Jasa Raharja ” Di Te"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

Tentang isi pesan Iklan Layanan Masyrakat ” J ASA RAHARJ A Ver si Untung Ada J asa Raharja ” Di Televisi)

SKRIPSI

Disempurnakan untuk memenuhi persyar atan untuk memperoleh gelar sarjana pada FISIP UPN “Veteran” J awa Timur

Oleh : SUHARTANTO NPM. 0843010204

PROGDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR SURABAYA

2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(2)

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN J ASA RAHARJ A VERSI UNTUNG ADA J ASA RAHARJ A

(Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Di Sur abaya Tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat “J ASA RAHARJ A Ver si Untung Ada J asa

Raharja” Di Televisi)

Disusun Oleh :

SUHARTANTO NPM. 0843010204

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui, Pembimbing Utama

Dr s. KUSNARTO, Msi NIP 195808011984021001

Mengetahui

DEKAN

Dra. Ec. Hj. SUPARWATI, M.si NIP . 19550718 1898302.2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(3)

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT

TENTANG IKLAN J ASA RAHARJ A VERSI UNTUNG ADA J ASA RAHARJ A (Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Di Sur abaya

Tentang isi pesan Iklan Layanan Masyrakat ” J ASA RAHARJ A Ver si Untung Ada J asa Raharja ” Di Televisi)

Oleh : SUHARTANTO NPM. 0843010204

Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima Oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 17 J uli 2014

Pembimbing Utama Tim Penguji :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan

bimbingan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “TINGKAT

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN J ASA RAHARJ A

VERSI UNTUNG ADA J ASA RAHARJ A” dapat terselesaikan dengan baik.

Peneliti didalam menyelesaikan penelitiannya tidak sendiri karena

banyak sekali yang memberikan dukungan doa dan motivasi dari orang-orang

yang terdekat peneliti. Karena itu dengan tulisan ini setidaknya untuk

menggantikan ucapan rasa terima kasih peneliti kepada orang-orang yang

menjadi bagian penting didalam kehidupan peneliti.

Berikut ini rasa ucapan syukur dan banyak terima kasih diberikan

peneliti kepada :

1. Ibu Dra. Hj Suparwati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Juwito S.Sos, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Drs. Kusnarto, M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu

membimbing saya dengan penuh pengertian sehingga berkat bimbingan

beliau Skripsi ini bisa terselesaikan. Terima kasih banyak.

4. Keluarga Tercinta Dewi Suhartatik (mama) dan saudara peneliti Kechank

(Agus Setianto), Pandol (Aris Setiawan), KeBonk (Krismanto laksono).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(5)

iv

Mas Lanang, Ibuk, Joker, Dewiku, Syeh, PG, Ulo Payungan, Macan, Barong,

Jaran dan seluruh anggota semuanya.

6. Teman-teman seperjuangan Kamto, Unggas, Kdier, Pakdhe, Gombrest,

Sachenk, Mbak Isti, Mita beserta teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, Terima Kasih Dukungannya semoga Allah SWT membalasmu.

7. Semua peralatan mulai dari Laptop, Handphone, Flashdisk, printerE Unggas,

speaker, dan headset yang selalu sabar menemani dikala suka dan duka,

terikamasih.

Akhirnya peneliti berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak. Segala saran dan kritik selalu diharapkan dari peneliti yang

bersifat membangun selalu terbuka lebar dan ditujukan kepada pihak siapa saja

untuk menjadikan penelitian ini bermanfaat bagi semua.

Surabaya, April 2014

Peneliti

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(6)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN SEMINAR LISAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

2.2.4. Televisi Sebagai Media Periklanan ... 18

2.2.5. Kelebihan dan Kekurangan Televisi Sebagai Media Periklanan ... 20

2.2.6. Iklan Layanan Masyarakat ... 22

2.2.7. Pesan Iklan ... 23

2.2.8. Tingkat Pengetahuan ... 24

2.2.9. Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat ... 25

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(7)

v

... 26

2.2.11.Teori S-O-R ... 28

2.3. Kerangka berpikir ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1. Pendekatan Penelitian ... 35

3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 36

3.2.1. Definisi Operasional ... 36

3.2.2. Pengukuran Variabel ... 36

3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 40

3.3.1. Populasi ... 40

3.3.2. Sampel ... 40

3.3.3. Teknik Penarikan Sampel ... 42

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.5. Teknik Analisis Data ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4.1 Gambaran Umum Objek Pembahasan ... 46

4.1.1 Gambaran Umum PT Jasa Raharja Persero... 46

4.1.1.1 Lokasi Kantor ... 48

4.1.2 Visi dan Misi PT Jasa Raharja ... 49

4.1.3 Gambaran Umum Surabaya ... 49

4.2 Penyajian Data dan Analisa ... 51

4.2.1 Identitas Responden ... 51

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(8)

v

4.2.2 Deskripsi Subyek ... 54

4.3 Tingkat Pengetahuan Pemirsa Terhadap Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat “JASA RAHARJA” versi Untung Ada JASA RAHARJA di Televisi ... 58

4.4 Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Kategori Tingkat Pengetahuan Iklan Layanan Masyarakat “JASA RAHARJA” versi Untung Ada JASA RAHARJA ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(9)

viii

Tentang isi pesan Iklan Layanan Masyrakat ” J ASA RAHARJ A Versi Untung Ada J asa Raharja ” Di Televisi)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang isi pesan iklan layanan masyarakat Jasa Raharja versi versi Untung Ada Jasa Raharja di televisi.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner.Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling lazim disebut sebagai sampel random. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi yang digunakan diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden dan dihitung untuk ditampilkan dalam persentase.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat terhadap isi pesan iklan layanan masyarakat tentang masyarakat “Jasa Raharja” versi untung ada Jasa Raharja adalah sedang. Artinya masyarakat cukup mengetahui isi pesan iklan layanan masyarakat ”Jasa Raharja” versi untung ada Jasa Raharja.

Kata kunci : Kuantitatif, tingkat pengetahuan, Jasa Raharja, iklan layanan masyarakat

ABSTRACT

SUHARTANTO, LEVEL OF KNOWLEDGE SOCIETY OF

ADVERTISING J ASA RAHARJ A VERSION PROFIT ON J ASA RAHARJ A (Descr iptive Study Quantitative of Public Knowledge Level About the contents of the message in Sur abaya Peoples Service Ads “J ASA RAHARJ A Ver sion Pr ofit On J ASA RAHARJ A” On Television)

The purpose of this study was to determine how the level of public knowledge about the contents of the message Surabaya public service announcements Prog version Luckily There Prog version on television.

This study uses a survey with quantitative. The data used in this study is primary data in the form of a questionnaire.Teknik sampling using probability sampling commonly referred to as a random sample. Analysis of the data in this study using frequency tables used were obtained from the results of questionnaires filled out by the respondents and the percentage calculated to display.

The results of this study concluded that the level of public knowledge of the content of the message public service announcements about the community JASA RAHARJA Version Profit On Jasa Raharja is moderate. This means that enough people know the contents of the message public service announcements JASA RAHARJA Version Profit On Jasa Raharja.

Keywords : Quantitative, the level knowledge, Jasa Raharja, public service announcements

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(10)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Iklan adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo (2003:5) iklan di definisikan sebagai kegiatan berpromosi melalui media massa.

Iklan dianggap sebagai teknik penyampaian pesan yang efektif dalam menjual dan menawarkan suatu produk. Oleh karenanya dalam aktivitas perpindahan informasi tentang produk yang di iklankan pada khalayak tentunya harus mengandung daya tarik.

Salah satu media untuk menyampaikan pesan iklan adalah televisi. Televisi memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan media lain dalam upaya membantu proses keberhasilan penyebaran iklan. Iklan yang disiarkan dalam televisi akan menjadi pusat perhatian audien pada saat iklan itu ditayangkan. Iklan televisi juga mampu mempengaruhi emosi masyarakat. Dengan di dukung karakteristiknya yang audio dan visual. Televisi mampu membangkitkan selera pemirsa terutama atas rangsangan visual, sehingga menjadikannya sebagai medium yang intim dan personal (Morison, 2007:187).

Saat ini sering kali kita lihat iklan-iklan layanan masyarakat yang isi pesannya ditujukan kepada masyarakat sebagai salah satu usaha memasyarakatkan gagasan-gagasan sosial, yang isi pesannya berasal dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(11)

golongan atau instansi tertentu (pemerintah maupun kelompok). Misalnya iklan JAMSOSTEK, BKKBN, PEGADAIAN, ESDM, JAMKESMAS, asuransi kecelakaan atau Jasa Raharja dan sebagainya.

Salah satu iklan layanan masyarakat yang akhir-akhir ini sering di tayangkan oleh stasiun televisi adalah iklan layanan masyarakat mengenai asuransi kecelakaan atau Jasa Raharja versi untung ada Jasa Raharja.

PT. Jasa Raharja sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang asuransi kecelakaan lalu lintas.

Lalu lintas merupakan pembunuh nomor tiga di Indonesia, setelah jantung dan stroke. Setiap tahun rata-rata 30.000 nyawa melayang di jalan raya ditambah luka ringan, berat dan bahkan sampai meninggal dunia. Dari jumlah kecelakaan yang terjadi setiap tahun Indonesia menduduki urutan ketiga negara di ASEAN soal kecelakaan lalu lintas

Peningkatan jumlah korban kecelakaan lalu lintas menambah beban negara. Setiap terjadi kecelakaan lalu lintas, negara berkewajiban memberikan santunan, sebagaimana diamanatkan Undang-undang No.33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Undang-undang No. 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Bila melihat angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia, diperkirakan setiap tahun negara menanggung beban triliunan rupiah membayar santunan kecelakaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(12)

3

Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia, mendapat perhatian pemerintah. Sejak 27 Maret 2008 pemerintah menaikkan satunan bagi korban kecelakaan lalu lintas di Indonesia untuk angkutan darat dan laut. Sebelumnya korban yang meninggal santunan Rp10 juta naik Rp25 juta, cacat tetap maksimal sebelumnya Rp10 juta naik menjadi Rp25 juta, perawatan maksimal Rp5 juta naik Rp10 juta. Biaya pemakaman yang tidak memiliki ahli waris sebelumnya Rp1 juta menjadi Rp2 juta.

Besarnya santunan UU No 33 & 34 tahun 1964, ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No 36/PMK.010/2008 dan 37/PMK.010/2008 tanggal 26 Februari 2008 adalah sebagai berikut :

No Sifat Cidera Santunan sesuai PMK

no 36/PMK. 010/2008

1 Meninggal Dunia Rp. 25.000.000,-

2 Luka Luka Rp. 10.000.000,-

3 Cacat Tetap Rp. 25.000.000,-

4 Biaya Penguburan (apabila tidak ada ahli waris)

RP. 2.000.000,-

Sumber : Kantor PT. Jasa Raharja 2013

Kepedulian pemerintah menaikkan dana santunan yang diberikan kepada korban kecelakaan lalu lintas berupa uang santunan dan pengobatan melalui PT Jasa Raharja, bukan berarti pemerintah mendukung terjadinya kecelakaan. Penambahan dana santunan yang diberikan kepada korban kecelakaan lalu lintas, semata-mata biaya pengobatan yang ditanggung korban

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(13)

kecelakaan lalu lintas mengalami kenaikkan. Diperkirakan santunan kecelakaan lalu lintas Rp5 juta, tidak mencukupi untuk melakukan pengobatan. Jasa Raharja, asuransi sosial yang lebih menekankan pada sosial.

Banyak penyebab terjadi kecelakaan lalu lintas, seperti kondisi jalan yang rusak dan tidak layak untuk dilalui kendaraan. Dari data ruas jalan mencapai 2.351.36 km tadi yang kondisinya masih baik 1.125,30 km, kondisi sedang 1.113,15 km, kondisi rusak 99,66 km dan kondisi rusak berat mencapai 13,25 km. Minimnya rambu-rambu lalu lintas, minimnya kesadaran berlalu lintas menambah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Masyarakat masih banyak yang bangga jika berhasil menerobos lampu merah, berhenti di tanda larangan berhenti atau mengendarai kendaraan roda dua tanpa menggunakan helm pengaman. Sadar untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas bukan menjadi tanggungjawab Polisi Satuan Lalu lintas dan Dinas Perhubungan semata. Jasa Raharja ikut ambil bagian dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Upaya yang selama ini dilakukan Jasa Raharja dengan menginformasikan tertib lalu lintas melalui siaran radio. Melakukan kerja sama dengan pihak kepolisian dalam berbagai kegiatan seperti Safety riding, pemberian helm SNI secara cuma-cuma kepada pengemudi sepeda motor. Memberikan bantuan sarana penanggulangan kecelakaan lalu lintas kepada Ditlantas seperti Trafic Cone, Banner Jasa Raharja, Rompi dan Barrier. Melakukan pengobatan dan tes kesehatan kepada pengemudi secara gratis menjelang Lebaran, Natal dan tahun baru. Pemberian ini diharapkan dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(14)

5

membantu dan menunjang kinerja jajaran kepolisian, khususnya Direktorat Lalu lintas.

Kondisi lalu lintas di Kota Surabaya masih tergolong rawan kecelakaan. Sebanyak 1.119 jumlah peristiwa kecelakaan sepanjang tahun 2012 bahkan mengakibatkan kerugian materi senilai lebih dari Rp 1 M. Menurut data laka lantas sejak Januari hingga 22 Desember 2012, jumlah kejadian kecelakaan tahun ini tergolong konsisten dibanding tahun lalu. Namun, bila tahun 2011 jumlah laka mengakibatkan kerugian Rp 854.915.000, tahun ini kerugian materi mencapai Rp 1.004.635.000. Dari data tersebut, juga tercatat ratusan korban kecelakaan. Sebanyak 306 korban meninggal dunia, 813 korban menderita luka luka. Hal tersebut dibenarkan Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Sabilul Alif. Menurutnya, meski jumlah kecelakaan tahun ini tidak meningkat dari tahun 2011 lalu, namun kerugian materi yang muncul cukup besar."Kerugiannya mencapai lebih dari Rp 1 M, meningkat bila dibanding tahun 2011 lalu," singkat AKBP Sabilul Alif.

Menurut data yang berhasil dihimpun detiksurabaya.com, selama tahun 2010 diketahui terjadi 711 peristiwa kecelakaan dengan kerugian materi Rp 577.919.000. Selama tahun 2011 ada 1.119 jumlah kecelakaan dengan kerugian materi Rp 854.915.000. Dan pada akhir tahun 2012 ini, tercatat ada 1.119 jumlah kecelakaan yang mengakibatkan kerugian materi senilai Rp 1.004.635.000. (ntmc-korlantaspolri.blogspot.com)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(15)

Upaya selama ini dilakukan Jasa Raharja sudah mengarah pada peningkatan kesadaran berlalu lintas. Upaya yang sudah dilakukan harus terus ditingkatkan dengan membuat berbagai program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat berlalu lintas, misalnya dengan memberikan kesadaran berlalu lintas kepada korban dan ahli waris yang menerima santunan kecelakaan lalu lintas. Begitu juga dengan bekerja sama dengan pihak pemerintah setempat dengan melakukan sosialisasi santunan kecelakaan dan tertib lalu lintas. Turut serta Jasa Raharja dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas, juga harus didukung berbagai pihak khususnya pengguna jalan raya dengan meningkatkan kesadaran berlalu lintas. Kesadaran berlalu lintas memiliki peran yang sangat penting. Berbagai kasus kecelakaan lalu lintas penyebab utama dari kelalaian pengemudi mencapai 99 persen. Selama kesadaran berlalu lintas masih rendah angka kecelakaan lalu lintas sulit ditekan. Sadar berlalu lintas berarti sayangi nyawamu, cintai keluarga, kurangi beban negara.

Provinsi Jawa Timur sebagai jumlah kecelakaan tertinggi dibanding

dengan Provinsi Jawa Barat yang dapat dikatakan jumlah masyarakat dan pengguna jalan raya sangatlah lebih banyak dan padat. Tetapi pada dasarnya Provinsi Jawa Timur mempunyai tingkat kecelakaan paling tinggi. Dan ini dirasakan sebagai sesuatu yang harus ditangani oleh pemerintah dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang keselamatan didalam berkendara.

Kota Surabaya adalah salah satu kota yang sering dilalui kendaraan. Kota Surabaya merupakan kota terbesar di Jawa Timur dan pusat industri serta

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(16)

7

pusat pemerintahan di Jawa Timur. Hal tersebut menyebabkan banyak penduduk dari daerah yang urbanisasi ke kota untuk mencari lapangan pekerjaan. Dengan demikian Kota Surabaya banyak dilalui oleh kendaraan yang sangat padat dan banyaknya arus lalu lintas yang melewati Kota Surabaya lajur kendaraan sangat menjadi tidak seimbang. Dengan demikian Kota Surabaya seringkali terjadi kemacetan lalu lintas dan kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa.

REKAPITULASI KLAIM LAKA LANTAS DI SURABAYA PERIODE J ANUARI-DESEMBER 2012

J ASA RAHARJ A Per sero Cabang J AWA TIMUR

No. Bulan

J umlah Ber kas

TOTAL Lapor an Polisi (LP Telegr am Dinas PT.

KAI

Tabel 1. Rekapitulasi Klaim LAKA LANTAS di Kota Surabaya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(17)

Dari tabel rekapitulasi klaim laka lantas Kota Surabaya diatas dapat diketahui bahwa angka kecelakaan lalu lintas di Kota Surabaya sangat tinggi. Selama tahun 2012 dari bulan Januari sampai Desember, total terjadi 1119 kecelakaan. Sedangkan yang klaim di Jasa Raharja sebanyak 950 korban diantaranya, koraban luka-luka terdapat 665 jiwa, sedangkan untuk korban meninggal dunia terdapat 285 jiwa.

PT. Jasa Raharja sebagai intansi pemerintah sebagai asuransi masyarakat. melalui Undang-undang No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Undang-undang No. 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan telah membentuk Perusahaan Negara yang bergerak dibidang asuransi yaitu PT. Jasa Raharja (Persero). Tugas dan tanggungjawabnya adalah melakukan pemupukan dana melalui iuran dan sumbangan wajib untuk selanjutnya disalurkan kembali melaui santunan jasa raharja kepada korban atau ahli waris korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya.

Menurut Tugas pokok PT. Jasa Raharja (Persero) adalah menghimpun dan memupuk dana masyarakat melalaui iuran dan sumbangan wajib, untuk selanjutnya menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang berwujud santunan jasa raharja, terhadap korban kecelakaan lalu lintas. PT. Jasa Raharja (Persero) dalam melaksanakan kegiatannya berdasar atas Iuran wajib yang dijamin oleh Undang-undang No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 1965 tentang Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(18)

9

Penumpang. Sumbangan wajib yang dijamin oleh Undang-undang No. 34 Tahun 1964 tentang Dana kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1965 tentang Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan Lalu Lintas. harusnya yang dapat semuanya dengan ketentunan yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku, sedangkan kenyataannya 24% korban yang berhak atas santunan. Namun demikian jaminan tersebut belumlah cukup memberikan jaminan perlindungan bagi korban kecelakan untuk mengurangi beban penderitaan korban dan keluarganya.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti ingin mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang iklan layanan masyarakat Jasa Raharja versi Untung Ada Jasa Raharja di televisi.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimanakah tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang isi pesan iklan layanan masyarakat Jasa Raharja versi Untung Ada Jasa Raharja” di Televisi?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang isi pesan iklan layanan masyarakat Jasa Raharja versi versi Untung Ada Jasa Raharja di televisi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(19)

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis dan praktis.

1. Manfaat Teoritis

Dapat menambah wacana dan memberikan informasi serta sumbangan pemiikiran bagi pengembangan ilmu komunikasi sebagai bahan masukan atau referensi untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Dapat memberikan masukan pada pihak Jasa Raharja untuk meningkatkan pelaksanakan dan menginformasikan masyarakat mengenai program jasa asuransi kecelakaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(20)

1 BAB II

KAJ IAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Ter dahulu

1. Vera Arindita, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya . Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan perempuan Surabaya mengenai iklan CSR Revlon Kiss for Life melalui media above dan below the line. Televisi, majalah, facebook, dan folder digunakan untuk

mengkomunikasikan iklan Kiss for Life. Elemen iklan yaitu penggambaran visual turut berperan sebagai indikator untuk mengukur tingkat pengetahuan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan perempuan Surabaya mengenai iklan CSR Revlon Kiss for Life melalui media above dan below the line tergolong sedang.

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tingkat pengetahuan perempuan Surabaya mengenai Iklan CSR Revlon Kiss for Life melalui media above dan below the line tergolong sedang. Hal ini dikarenakan ketika frekuensi

pemunculan suatu iklan di media massa meningkat terus, maka akan ditemui suatu titik di mana peningkatan lebih lanjut tidak memberikan efek apa-apa. Responden yang mendapatkan informasi iklan dari bermacam-macam media ada kecenderungan bahwa detail pada masing-masing media menjadi kabur karena mereka menggabungkan pengetahuannya yang didapat dari satu media

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(21)

dengan media lain. Sehingga, responden hanya memperhatikan pada stimuli ataupun informasi tertentu dan mengaburkan beberapa informasi lainnya. Hal ini tampak pada beberapa item pada jawaban pernyataan mengenai iklan Kiss for Life di media above dan below the line, responden lebih banyak yang tidak

mengetahui daripada yang mengetahui. Inilah yang mengakibatkan menurunnya hasil tingkat pengetahuan tinggi pada media prioritas menjadi tergolong sedang pada pengetahuan gabungan media above dan below the line yang dipilih responden.

2. Michelle Virginia, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya. Iklan Dancow versi “Dokter Kecil” berisikan pesan tentang memberikan perhatian dan perbaikan gizi anak melalui kegiatan dokter kecil mahir gizi. Iklan Dancow versi “Dokter Kecil” sesuai dengan Misi Nestle Indonesia untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat, memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi konsumen, serta berusaha untuk selalu menjalankan tanggung jawab kepada masyarakat dan menciptakan manfaat. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai pesan iklan Dancow Versi “Dokter Kecil” di televisi. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah masyarakat Surabaya, sampel yang digunakan berjumlah 100 responden, teknik penarikan sampel menggunakan non probability sampling, teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Dari hasil penelitian menunjukkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(22)

3

tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai pesan iklan Dancow Versi “Dokter Kecil” di televisi.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

kesimpulan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan

masyarakat Surabaya mengenai pesan iklan Dancow Versi “Dokter Kecil” di

televisi adalah sedang. Dengan demikian masyarakat Surabaya memiliki pengetahuan tentang pesan gizi yang disampaikan dalam iklan Dancow Versi

“Dokter Kecil” di televisi. Tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya yang sedang

juga ditunjukkan dengan hanya menyukai pesan iklan Dancow versi “Dokter Kecil” dan cenderung menerima sesuai dengan pesan yang disampaikan dalam

iklan Dancow versi “Dokter Kecil” dan memperhatikan saja. Hal ini didukung

temuan di lapangan yaitu adanya iklan Dancow versi “Dokter Kecil” menyebabkan responden hanya mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya gizi pada anak .

Penelitian tersebut menunjukan perbedaan yang signifikan sesuai dengan obyek penelitian dan responden. Persamaan dari penelitian terdahulu dengan peneliti sekarang sama-sama meneliti tingkat pengetahuan tentang iklan dan menggunakan metode penelitian kuantitatif.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(23)

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Periklanan

Iklan adalah suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif. Sedangkan Masyarakat Periklanan Indonesia mengartikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan lewat suatu media dan ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat (Wright, 1978). Menurut Kotler (2002:658), periklanan didefinisikan sebagai bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.

Dalam suatu definisi iklan mengandung enam elemen. Pertama, bentuk komunikasi yang di bayar. Kedua, proses identifikasi sponsor. Ketiga, membujuk dan mempengaruhi konsumen. Keempat, iklan membutuhkan media massa menjadikan iklan dikategorikan sebagai media massal. Sehingga iklan bukan pribadi (non personal). Dan elemen yang keenam adalah audiens (Sutisna, 2002:275).

Tiga macam tujuan dalam periklanan yaitu iklan informatif yang sifatnya memberitahukan mengenai manfaat dan kegunaan. Kedua, iklan persuasif yang sifatnya meyakinkan atau membujuk dengan berusaha membangun posisi yang paling baik. Periklanan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(24)

5

bersifat membujuk berperan penting bagi perusahaan dengan tingkat persaingan yang tinggi dan biasanya dituangkan dalam pesan-pesan iklan perbandingan. Dan yang ketiga adalah iklan pengingat yang sifatnya mengingatkan (Kotler, 2003:591).

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa periklanan adalah bentuk penyajian pesan yang dilakukan komunikator secara non personal melalui media untuk ditujukan kepada komunikan dengan cara membayar.

2.2.2. J en is I k la n

Menurut teoritik Bitter (1986), iklan dibagi menjadi dua jenis yaitu iklan standard dan iklan layanan masyarakat (Widyatama, 2007:65-66).

1. Iklan standar

Iklan standar atau biasa disebut iklan komersil adalah iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan memperkenalkan barang, jasa, pelayanan untuk konsumen melalui media periklanan. Tujuan iklan standar adalah untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan ekonomi. Pada umumnya iklan standar ditangani oleh perusahaan periklanan secara professional. Pesan-pesan dalam iklan standar disusun secara baik dalam kata-kata, kalimat, pemilihan gambar dan warna, media yang tepat agar mampu menjangkau jenis khalayak sasaran

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(25)

tertentu, sampai dengan menyebarkannya pada waktu yang sesuai, seluruhnya ditangani oleh orang-orang yang professional.

2. Iklan layanan masyarakat

Iklan layanan masyarakat adalahiklan yang bersifat non-profit. Iklan ini berupaya mencari keuntungan yang bersifat sosial, bukan keuntungan komersial secara langsung. Tujuan dari iklan ini adalah membentuk citra baik di tengah masyarakat. Biasanya pesan iklan layanan masyarakat berupa ajakan, himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku yang tidak baik supaya lebih baik. Disebut dengan bersifat non profit dalam hal ini juga jangan diartikan sebagai tidak mencari keuntungan apapun. Sebab iklan layanan masyarakat juga berupaya mencari keuntungan sosial bukan keuntungan komersial. Keuntungan yang diharapkan dari iklan layanan masyarakat adalah berusaha mendapatkan atau membentuk citra baik ditengah masyarakat. Jadi esensi yang membedakan iklan standard dan iklan layanan masyarakat terletak pada tujuan keuntungan yang ingin diraih atau diharapkan.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan dalam penelitian, jenis iklan yang diamati dalam penelitian ini yaitu iklan layanan masyarakat tentang JASA RAHARJA versi untung ada Jasa Raharja termasuk dalam iklan layanan masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(26)

7

2.2.3. Unsur-unsur Iklan

Setiap iklan memiliki beberapa unsur-unsur iklan, unsur -unsur dalam iklan adalah sebagai berikut (Effendy, 1993:178) :

a. Talent

Salah satu unsur terpenting dalam iklan di televisi adalah model iklan yang berperan dalam menyampaikan pesan terhadap produk. Talent dalam penelitian ini adalah Artis Jaja Miharja, Pegawai Jasa Raharja, Kepolisian, Korban Kecelakaan dan Dokter.

b. Setting

Lokasi atau tempat pada saat pengambilan gambar sedang berlangsung yang dilengkapi dengan lampu (lightening) serta didukung dengan model sebagai penyempurnaan dalam pembuatan iklan. Setting dalam penelitian ini adalah di sebuah rumah sakit dan orang-orang yang beraktifitas.

c. Audio

Cara yang dipergunakan dalam menyampaikan pesan secara cepat adalah dengan menggunakan unsur audio dengan tujuan agar menarik perhatian pemirsanya seperti adanya dialog yang diperankan oleh model. Unsur audio dalam penelitian ini adalah dimana adanya suara Pegawai Jasa Raharja dan Kepolisian yang menerangkan tentang Jasa Raharja adalah asuransi kecelakaan lalu lintas jalan dan penumpang umum versi untung ada Jasa Raharja dengan jelas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(27)

d. Visual

Gambar-gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan mendalam, tampak pada televisi tidak berasal dari bahan yang mempunyai wujud sehingga dapat diperhatikan sebuah obyek dalam berbagai jarak dan berbagai sudut pengambilan gambar. Unsur visual dalam iklan layanan masyarakat JASA RAHARJA versi untung ada Jasa Raharja adalah adanya korban kecelakaan di sebuah lokasi rumah sakit dimana semua orang melakukan aktifitas sehingga membuat iklan layanan masyarakat JASA RAHARJA versi untung ada Jasa Raharja lebih jelas isi pesan iklan tersebut.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa suatu iklan akan berhasil apabila memenuhi unsur-unsur yang menjadi komponen iklan. Iklan-iklan yang dimaksud adalah video, suara, model, peraga, latar, pencahayaan, grafik dan kecepatan. Semua komponen iklan tersebut harus lengkap agar bisa memperoleh hasil yang optimal, karena dengan kurangnya salah satu komponen akan membuat iklan tersebut menjadi tidak menarik.

2.2.4. Televisi Sebagai Media Periklanan

Televisi merupakan alat yang efektif bagi perusahaan dalam mengiklankan produknya sehingga mempunyai kelebihan dibandingkan dengan media lainnya. Televisi dapat menyajikan media atau gambar yang bergerak dan dapat dinikmati dengan lebih baik serta jangkaunyang lebih luas dan juga

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(28)

9

dapat memotivasi lebih baik kepada para calon pembeli untuk melakukan pembelian barang dan produk tersebut. Televisi sebagai salah satu media informasi, merupakan media yang dapat digunakan oleh organisasi manapun perusahaan untuk menyampaikan suatu berita kepada masyarakat (Sumartono, 2002:4).

Kelebihan dari iklan televisi yaitu benar-benar melibatkan penontonnya disamping penglihatan, suara, warna, dan gerak. Iklan televisi sangat efektif saat mendemonstrasikan suatu produk. Pesan iklan memiliki efek yang sangat cepat (Antrim, 1987, p.29).

Periklanan adalah suatu cara untuk menciptakan kesadaran pilihan. Masyarakat tidak membeli barang secara langsung kepada para pabrikan, melainkan melalui agen yang disebut distributor. Distributor inilah yang menjual produk ke masyarakat dengan menggunakan para penjual. Dan para penjual memerlukan informasi yang aktual yang perlu disampaikan pada khalayak berkenaan dengan produknya. Informasi tersebut disampaikan melalui sejumlah media, diantaranya surat kabar, majalah, radio, televisi maupun media-media lain. Ketika pasar industri menerima informasi tersebut, mereka merespon untuk memilih dan membeli produk. Akhirnya kegiatan yang di dalamnya melibatkan perputaran uang yang sangat besar (Widyatama, 2007: 143-148).

Tercapainya tujuan periklanan yang targantung pada media periklanan yang digunakan. Karena pada media periklanan yang digunakan pada dunia

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(29)

periklanan berbeda dalam hal jangkauannya pada konsumen, maka ada beberapa media periklanan yang digunakan kepada konsumen yang hendak dicapai. Televisi dalam menyiarkan pesannya bersifat audio visual, dapat dilihat dan didengar, dan juga mendatangi langsung rumah-rumah penduduk (Effendy, 2002, p20).

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Televisi dapat dikatakan sebagai media yang ampuh dan media yang mampu menghadirkan sebuah realitas visual yang begitu natural, sehingga iklan-iklan yang disampaikan lewat televisi, seakan-akan menjadi sebuah realita yang memperesentasikan sebuah citra akan “dinamika masyarakat”

2.2.5. Kelebihan dan Kekur angan Televisi Sebagai Media Periklanan

Televisi sebagai media periklanan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan televisi sebagai berikut (Frank Jefkins, 1990:122):

1. Kesan realistik. Karena sifatnya yang visual dan merupakan kombinasi warna-warni, suara dan gerakan, maka iklan televisi tampak lebih hidup dan nyata.

2. Masyarakat lebih tanggap. Karena iklan televisi disiarkan dari rumah kerumah dengan suasana yang lebih santai dan rekreatif, maka masyarakat lebih siap untuk memberikan perhatian dibandingkan dengan poster yang dipasang di tengah jalan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(30)

11

3. Repitisi atau pengulangan. Iklan televisi bisa ditayangkan berulang-ulang disesuaikan dengan segmen pasar dari produk yang bersangkutan, jadi tujuan awal beriklan bisa dicapai.

4. Adanya pemilihan area siaran (zioning) dan jaringan kerja (networking) yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat. Pengiklan bisa menggunakan satu atau beberapa stasiun televisi dan bekerjasama untuk mengiklankan produknya, sehingga iklan dapat ditanyangkan serentak oleh stasiun televisi yang bersangkutan.

5. Ideal bagi pedagang eceran. Iklan televisi dapat menjangkau kalangan dari pedagang besar sampai pedagang eceran sebaik ia menjangkau konsumen, karena sebagian besar dari mereka suka menonton televisi. 6. Terkait erat dengan media lain. Tayangan televisi mungkin saja terlupakan dengan cepat, tetapi kelemahan ini bisa diatasi dengan memadukan menggunakan media lain seperti koran, majalah atau tabloid yang mengulas masalah-masalah televisi.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa televisi merupakan media yang paling baik untuk menyampaikan informasi, sebab dilakukan melalui dua elemen yaitu audio dan visual yang membuat masuknya informasi lebih sempurna. Dengan ini diharapkan, iklan tersebut dapat menciptakan stimulus yang lebih baik. Dan suatu iklan akan berhasil jika memenuhi unsur-unsur video, suara, model, peraga, latar, pencahayaan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(31)

grafik dan kecepatan. Dengan adanya kekurangan dari salah satu komponen tersebut menjadikan iklan tersebut tidak menarik.

2.2.6. Iklan Layanan Masyarakat

Iklan layanan masyarakat menurut Astrid S. Susanto merupakan pengumuman tentang berbagai pelayanan masyarakat, tidak disebarluaskan melalui pembelian ruang dan waktu dan setiap kegiatan pelayanan masyarakat dilaksanakan oleh suatu kegiatan non profit atau tidak mencari keuntungan (Susanto, 1976: 203).

Adapun tujuan iklan layanan masyarakat menurut (Bovee dan Arens) adalah untuk merangsang penelitian atas suatu informasi, merubah kebiasaan aktivitas, mengurangi pemborosan sumber daya alam, mengkomunikasikan kebijakan pemerintah, memperbaiki sikap masyarakat, menginformasikan jalan keluar.

Maka dari itu, untuk bisa mencapai tujuan yang diinginkan iklan layanan masyarakat harus merancang komunikasi yang efektif agar pesan bisa diterima oleh komunikan. Komunikasi efektif menurut (Ton Kertapati,1981:20) pertama-tama harus menarik perhatian komunikan, dan untuk bisa menarik perhatiannya tidaklah tergantung kepada bentuknya semata-mata akan tetapi juga isi pesannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(32)

13

2.2.7. Pesan iklan

Pesan iklan merupakan ide atau berita yang dikomunikasikan atau yang disampaikan oleh audience melalui media iklan (Bovee, 1996:141). Strategi merancang pesan membutuhkan strategi kreatif dengan melewati tahap pembentukan, evaluasi, seleksi dan pelaksanaan pesan. Iklan harus dapat disampaikan secara kreatif, bahkan kreatifitas lebih penting dari pada jumlah uang yang dikeluarkan (M. suyanto, 2005:68).

Adapun yang harus diperhatikan dalam penyusunan pesan iklan (Bovee, 1996:141):

1. Isi pesan. Komunikator harus memperhitungkan apa yang harus disampaikan kepada khalayak sasaran supaya mendapat tanggapan yang diinginkan. Dalam menentukan isi pesan yang baik, perlu adanya daya tarik yang unik.

2. Struktur pesan. Keefektifan suatu pesan tergantung pada struktur dan isinya. Struktur iklan yang baik adalah dapat memberi pernyataan dan membiarkan pembaca dan pemirsa menarik kesimpulan sendiri.

3. Format pesan. Format pesan yang dibuat komunikator harus menyolok. Bila disiarkan melalui televisi maka semua elemen tersebut ditambah dengan bahasa tubuh (isyarat nonverbal) yang direncanakan.

4. Sumber pesan. Dampak pesan yang dirasakan oleh khalayak juga dipengaruhi oleh penerimaan khalayak terhadap pengirim pesan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(33)

Pesan-pesan yang berasal dari sumber terpercaya. Lebih persuasif sifatnya.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pesan iklan ditampilkan bertujuan untuk menimbulkan daya tarik rasional, sehingga mendapat perhatian dari pemirsanya.

2.2.8. Tingkat Pengetahuan

Tingkat adalah ukuran tinggi rendahnya tentang sesuatu misalnya derajat, kelas, taraf, pendidikan dan pengetahuan. Tingkat pengetahuan disini adalah variabel pengetahuan yaitu konsep yang merupakan salah satu akibat dari perubahan yang terjadi dari efek komunikasi massa, yang diklasifikasikan ke dalam efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami atau dipersepsi oleh khalayak (Rakhmat, 2004:219). Pengertian lain menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan adalah suatu konsep yang merupakan salah satu akibat dari perubahan yang terjadi, yang diklasifikasikan ke dalam efek kognitif. Dari efek kognitif itulah terjadi bila ada perubahan pada apa yang ia ketahui, dipahami atau dipersepsi oleh khalayak serta juga terkait dengan pentrasmian pengetahuan (Rakhmat, 2001:67). Sedangkan pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya termasuk manusia dan kehidupannya. Pengetahuan mencakup penalaran, penjelasan dan pemahaman manusia tentang segala sesuatu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(34)

15

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang

(http://sutondoscript.blogspot.com).

Tingkat pengetahuan di definisikan dengan mengacu pada apakah seseorang cukup intens mengetahui informasi dari suatu isu tertentu, sehingga ia dapat secara jelas menindaklanjuti informasi yang telah diketahui (Eriyanto, 2000:238).

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

2.2.9. Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat

Definisi pesan menurut Laswell adalah seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator (Effendy, 2001:18).

Pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi harus mempertahankan faktor-faktor yang menunjang keberhasilan pesan itu sendiri, diantaranya faktor isi pesan, teknik pengelolaan pesan dan teknik penyampaian pesan.

Menurut dewan periklanan di Amerika Serikat yang mensponsori iklan layanan masyarakat ada beberapa kriteria isi pesan yang digunakan untuk menentukan sebuah iklan tersebut adalah iklan layanan masyarakat:

(http://repository.amikom.ac.id).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(35)

1. Tidak komersil

2. Tidak bersifat keagamaan 3. Tidak bersifat politis 4. Berwawasan nasional

5. Diperuntukkan untuk semua lapisan masyarakat

6. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima 7. Dapat diiklankan

8. Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi sehingga patut memperoleh dukungan media lokal maupun nasional

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa iklan layanan masyarakat bersifat untuk memberikan informasi atau membidik.

2.2.10.Pr ogram Iklan Layanan Masyarakat J ASA RAHARJ A

PT. Jasa Raharja (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang perasuransian, pembinaannya dibawah Departemen Keuangan. Badan usaha inilah yang mengelola iuran dan sumbangan wajib, untuk selanjutnya disalurkan kepada korban/ahli-waris korban yang mengalami kecelakaan di jalan raya sebagai santunan asuransi jasa raharja.PT. Jasa Raharja (Persero) dalam melaksanakan kegiatannya berdasar atas Iuran wajib yang dijamin oleh Undang-undang No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 1965 tentang Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(36)

17

Penumpang. Sumbangan wajib yang dijamin oleh Undang-undang No. 34 Tahun 1964 tentang Dana kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1965 tentang Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan Lalu Lintas. harusnya yang dapat semuanya dengan ketentunan yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Tugas JASA RAHARJA adalah melaksanakan tugas pemerintahan dibidang asuransi kecelakaan lalu lintas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berikut Prinsip 5 (lima) Tepat Pelayanan Santunan sebagai berikut: 1. Tepat Informasi

Diperoleh informasi yang akurat tentang kecelakaan alat angkutan umum dan lalu lintas jalan sedini mungkin serta diberitahukan kepada korban atau ahli waris tentang haknya dengan tepat dan jelas.

2. Tepat jaminan

Pemberian santunan kepada krban atau ahli waris korban dipastikan sesuai dengan ketentuan dan ruang lingkup serta nilai jaminan.

3. Tepat Subjek

Penerimaan santuan adalah korban atau ahli waris yang benar-benar berhak. 4. Tepat Waktu

Pelayanan penyelesaian santunan mulai dari proses pengajuan sampai waktu dengan penyerahan santunan dilakukan dalam batasan waktu yang tepat serta menepati waktu yang dijanjikan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(37)

5. Tepat Tempat

Penyerahan santunan diupayakan sedekat mungkin dengan domisili resmi korban dan atau ahli waris yang dijanjikan.

Berdasarkan teori Prinsip 5 (lima) Tepat Pelayanan Santunan dimana didalam pelaksanaannya haruslah tepat terjuju kepada masyarakat sesuai dengan hak setiap masyarakat Indonesia didalam mendapatkan santunan korban kecelakaan yang terlindungi dalam Undang-undang Nomor 33 dan Nomor 34 Tahun 1964. Dan kerangka berpikir penelitian diterapkan sebagai berikut:

PT. Jasa Raharja sebagai perusahaan pelayanan didalam pemberian santunan korban kecelakaan yang memberikan pelayanan santunan pada pihak klaimen. Dalam pelaksanaanya haruslah Tepat dan sesuai dengan Undang-undang nomor 33 dan 34 Tahun 1964 yang diberikan kepada korban ataupun ahli waris korban.

2.2.11.Teori S-O-R

Teori S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response yang berasal dari kajian psikologi dan kemudian menjadi salah satu teori komunikasi, sebab obyek material dari psikologi dan komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi dan konasi (Effendy, 2003:115). Menurut Teori S-O-R ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseoarang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(38)

19

komunikan. Selain itu, teori ini menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada pihak penerima sebagai akibat dari komunikasi. Dampak atau pengaruh yang terjadi merupakan suatu reaksi tertentu dari rangsangan tertentu (Sendjaja, 1999:71).

Unsur-unsur dalam model ini sebagai berikut:

a. Pesan (Stimulus), merupakan pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Pesan yang disampaikan tersebut dapat berupa tanda dan lambang.

b. Komunikan (Organism), merupakan keadaan komunikan di saat menerima pesan. Pesan yang disampaikan komunikator di terima sebagai informasi dan komunikan akan memperhatikan informasi yang disampaikan komunikator. Perhatian disini diartikan bahwa komunikan akan memperhatikan setiap pesan yang disampaikan melaui tanda dan lambang. Selanjutnya, komunikan mencoba untuk mengartikan dan memahami setiap pesan yang disampaikan oleh komunikator.

c. Efek (Response), merupakan dampak dari pada komunikasi. Efek dari komunikasi adalah perubahan sikap, yaitu: sikap efektif, kognitif, dan konatif. Efek kognitif berarti bahwa setiap informasi menjadi bahan pengetahuan bagi komunikan (Effendy, 2003:118).

Pada dasarnya sebagai manusia kemampuan kita sangat terbatas untuk berhubungan dengan lingkungan kita serta dengan sesama kita. Secara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(39)

fisiologis, setidak-tidaknya kita hanya memiliki lima alat indera. Fenomena lingkungan itu yang terkandung dalam banyak penjelasan psikologis, termasuk penjelasan teoritis di luar kecenderungan behaviorisme, adalah konsep stimuli sebagai satuan masukan alat indera. Akan tetapi, apa yang membuat objek itu sebagai stimulus bukanlah karena ia ada dalam lingkungan manusia akan tetapi karena ia diterima sebagai satu satuan yang dapat diterima oleh alat indera manusia. Stimuli memberikan alat input kepada alat indera dan akibatnya memberikan data yang dipergunakan dalam penjelasan tentang perilaku manusia. Hal ini memberikan gambaran bahwa manusia adalah makhluk yang peka terhadap rangsangan di lingkungannya, secara alamiah memang berlaku hukum ada aksi maka ada reaksi. Teori S-O-R menjelaskan bagaimana suatu rangsangan mendapatkan respon. Tingkat interaksi yang paling sederhana terjadi apabila seseorang melakukan tindakan dan diberi respon oleh orang lain. Menurut Fisher istilah S-R kurang tepat karena adanya intervensi organisme antara stimulus dan response sehingga dipakai istilah S-O-R (Stimulus-Organisme-Response). Teori S-O-R beranggapan bahwa organism menghasilkan perilaku jika ada kondisi stimulus tertentu pula. Jadi efek yang timbul adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(40)

21

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui gambar sebagai berikut:

Gambar 2.2.: Model Teori S-O-R (Effendy, 2003:255)

Menurut gambar dari model di atas menunjukkan bahwa stimulus atau pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin saja terjadi penolakan. Dalam tahapan berikutnya bila komunikan menerima stimulus atau pesan yang disampaikan maka akan memperhatikan. Proses selanjutnya komunikan tersebut mengerti dari pesan yang telah disampaikan. Dan proses terakhir adalah kesediaan diri komunikan untuk mengubah sikap yang menandakan keberhasilan dalam proses komunikasi (Effendy, 2003:56).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan muncul dari adanya proses berfikir dan pemahaman individu terhadap obyek, dengan adanya proses tersebut maka menimbulkan kesadaran individu terhadap obyek. Proses berfikir tersebut menunjuk pada kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang, sebagai pengganti obyek dan peristiwa (Rakhmat, 1999:68). Pada tahap ini individu akan membuka memorinya, sesuai dengan pengalamannya terhadap obyek, lalu ia memberi makna pada menara tersebut dengan nama

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(41)

tersebut. Dan pada tahap terakhir, ia menyimpan kedalam ingatannya dan dijadikan pengetahuan. Proses selanjutnya, timbulah perasaan suka atau tidak suka terhadap obyek. Individu akan menyeleksi atau memilih, dan dari pilihan tersebut diyakininya. Setelah itu ia akan membeli atau menggunakan sebagai hasil dari keputusannya (Effendy, 2003:256).

2.3. Kerangka Berpikir

Banyak sekali iklan-iklan yang dilempar di pasaran baik itu iklan standar maupun guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi dan berita. Iklan standar sudah umum karena masyarakat membutuhkan produk-produk untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tetapi dalam iklan layanan masyarakat yang di buat oleh pemerintah hanya menonjolkan isi pesan dari iklan layanan masyarakat tersebut.

Iklan yang efektif biasanya kreatif yaitu bisa membedakan dirinya iklan-iklan yang sedang atau dengan iklan-iklan yang biasa dan berbeda. Iklan yang sama sebagian besar lainnya tidak akan mampu menembus kerumunan iklan kompetitif dan tidak akan dapat menarik perhatian konsumen. Pemasangan iklan di televisi ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan akan isi pesan iklan yang ditayangkan. Periklanan ditujukan kepada khalayak massal, sehingga diperlukan media massa di dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat. Untuk mengkomunikasikan kepada masyarakat, pengiklan memilih televisi sebagai media periklanan. Disini televisi sebagai media periklanan karena

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(42)

23

televisi memiliki keunggulan dibanding dengan media massa lainnya. Kelebihan-kelebihan televisi adalah daya jangkau yang besar dan sifatnya audio visual (Shimp, 2003:416).

Iklan yang bersifat non profit tidak mencari keuntungan dari pemasangannya. Iklan JASA RAHARJA versi untung ada jasa raharja yang isinya tentang pensosialisasian program asuransi kecelakaan untuk mengurangi angka kematian dijalan, mengurangi kemacetan, mengurangi kepadatan lalu lintas, dan mengurangi angka kecelakaan untuk peningkatan layanan masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti berusaha melihat tingkat pengetahuan pada masyarakat Surabaya tentang isi pesan iklan JASA RAHARJA versi untung ada jasa raharja. Tingkat pengetahuan yang ingin dilihat peneliti adalah mengacu pada kepada apakah seseorang cukup intens mengetahui dari suatu masalah tertentu, sehingga ia dapat secara jelas mengambil sikap terhadap masalah tersebut (Eriyanto, 1990:239).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(43)

Gambar 2.3. Kerangka Berpikir Isi pesan iklan layanan masyarakat JASA

RAHARJA versi untung ada jasa raharja:

• Ternyata gampang ya, cepet lagi kalau lengkap dokumennya .

• Siapa bilang Jasa Raharja ribet .

• Jumlah santunan sesuai ketentuan yang berlaku.

• Model kwitansi pembayaran santunan Jasa Raharja.

• Setiap korban di darat, laut dan udara berhak mendapatkan santunan dari Jasa Raharja.

• Untuk kecelakaan lalu lintas harus disertai laporan polisi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(44)

1 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Penelitian untuk membuktikan atau menemukan sebuah kebenaran dapat menggunakan sebuah pendekatan yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Kebenaran yang diperoleh dari dua pendekatan tersebut memiliki ukuran dan sifat yang berbeda. Pendekatan kuantitatif lebih menitik beratkan frekuensi tinggi sedangkan pada pendekatan kualitatif lebih menekankan pada esensi dari fenomena yang diteliti. Kebenaran dari analisis penelitian kuantitatif bersifat nomothetik dan dapat digeneralisasi sedangkan hasil dari hasil penelitian kualitatif lebih bersifat ideographik, tidak dapat digeneralisasikan. Hasil dari penelitian kualitatif naturalistik lebih bersifat membangun, mengembangkan maupun menemukan teori-teori sosial sedangkan hasil analisis kuantitatif lebih cenderung membuktikan maupun memperkuat teori-teori yang sudah ada.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Tipe penelitian deskriptif adalah suatu jenis tipe penelitian yang hanya menggambarkan atau menguraikan atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa adanya perlakuan terhadap objek yang diteliti. Metode ini merupakan suatu metode yang berupaya untuk memberikan gambaran mengenai suatu fenomena tertentu secara terperinci, yang pada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(45)

akhirnya akan diperoleh pemahaman yang lebih jelas mengenai fenomena yang sedang diteliti. Deskriptif dapat juga diartikan sebagai metode yang melukiskan variabel demi variabel satu per satu. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang berawal pada data dan bermuara pada kesimpulan. Sasaran atau objek penelitian dibatasi agar data yang diambil dapat digali sebanyak mungkin serta agar penelitian ini tidak dimungkinkan adanya pelebaran objek penelitian, oleh karena itu kredibilitas dari peneliti sendiri menentukan kualitas dari penelitian ini (Bungin, 2001:26).

3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.2.1. Definisi Operasional

.Definisi operasional adalah untuk memberikan informasi yang diperlukan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Dengan kata lain, definisi operasional adalah definisi yang dibuat oleh peneliti itu sendiri (Kontur, 2007). Adapun definisi operasional dalam penelitian adalah:

Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan adalah variabel pengetahuan yaitu konsep yang merupakan salah satu akibat dari perubahan yang terjadi dari efek komunikasi massa, yang diklasifikasikan ke dalam efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami atau dipersepsi oleh khalayak (Rakhmat,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(46)

3

2004:219). Pada penelitian ini, tingkat pengetahuan yang sejauh mana komunikan menerima dan mengingat pesan dari komunikator dapat ditangkap melaui panca indera tentang sebuah iklan yang diungkapkan melalui penggunaan kata-kata.

Dalam penelitian ini, dipusatkan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang isi pesan iklan layanan masyarakat JASA RAHARJA versi untung ada jasa raharja di televisi. Adapun isi pesan iklan layanan masyarakat JASA RAHARJA versi untung ada jasa raharja sebagai berikut:

1. Ternyata gampang ya, cepet lagi kalau lengkap dokumennya. 2. Siapa bilang Jasa Raharja ribet.

3. Jumlah santunan sesuai ketentuan yang berlaku. 4. Model kwitansi pembayaran santunan Jasa Raharja.

5. Setiap korban di darat, laut dan udara berhak mendapatkan santunan dari Jasa Raharja.

6. Untuk kecelakaan lalu lintas harus disertai laporan polisi. 7. Sms center Jasa Raharja 0812-10-500-500.

8. Jasa Raharja asuransinya masyarakat Indonesia.

Iklan layanan masyarakat JASA RAHARJA versi untung ada jasa raharja disiarkan di stasiun televisi nasional diantaranya TRANS TV, TRANS7, TV ONE, RCTI, SCTV, GLOBAL TV dan MNC.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(47)

3.2.2. Pengukuran Variabel

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang isi pesan iklan layanan masyarakat JASA RAHARJA versi untung ada jasa raharja yang ditampilkan di televisi diukur dengan alternatif pilihan yang dinyatakan dalam jumlah skor atas pertanyaan atau kuesioner yaitu:

1. Tahu skor 2

2. Tidak tahu skor 1

Maka selanjutnya diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar interval dari pertanyaan yang akan dijawab yaitu tinggi, sedang, dan rendah dengan menggunakan rumus:

diinginkan yang

jenjang

ndah skor tere inggi

skor tert

interval= −

Keterangan :

Range : batasan dari tiap tingkatan

Skor tertinggi : perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan

Skor terendah : perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item pertanyaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(48)

5

Jenjang : 3

Tingkat pengetahuan pemirsa tentang isi iklan layanan masyarakat JASA RAHARJA versi untung ada jasa raharja di televisi terdiri dari pertanyaan dengan perhitungan:

Skor tertinggi : 8 x 2 = 16

Skor terendah : 8 x 1 = 8

Lebar interval : 16 – 8 = 8 = 2, 66 = 3 3 3

Jadi batasan skor dalam lebar interval tingkat pengetahuan adalah rendah, sedang, dan tinggi yaitu:

a. Jumlah skor 8 - 10 dalam kategori penilaian rendah

Hal ini menunjukkan bahwa responden kurang mengetahui isi pesan iklan yang ada dalam penayangan iklan layanan masyarakat JASA RAHARJA versi untung ada jasa raharja.

b. Jumlah skor 11 - 13 dalam kategori penilaian sedang

Hal ini menunjukkan bahwa responden cukup mengetahui isi pesan layanan iklan yang ada dalam penayangan iklan layanan masyarakat JASA RAHARJA versi untung ada jasa raharja.

c. Jumlah skor 14 - 16 dalam kategori penilaian tinggi

Hal ini menunjukkan bahwa responden sangat mengetahui isi pesan iklan yang ada dalam penayangan iklan layanan masyarakat JASA RAHARJA versi untung ada jasa raharja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(49)

3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah seluruh subyek atau objek dengan karakteristik tertentu yang diteliti (Aziz Alimul, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat usia 17 - 35 tahun bertempat tinggal di kota Surabaya. Alasan peneliti mengambil masyarakat surabaya karena tingkat kecelakaan di Surabaya sangat tinggi dan peneliti mengambil umur 17 - 35 tahun, karna yang sering kecelakaan umur tersebut (Sumber, Jasa Raharja : 2012) dan pernah menonton iklan layanan masyarakat JASA RAHARJA versi untung ada Jasa Raharja di televisi minimal 3 kali penayangan dalam satu minggu, yang waktu penayangannya ± 59 detik. Jumlah masyarakat usia 17 - 35 tahun di kota Surabaya tercatat 254.921 jiwa (Sumber, BPS : 2011).

3.3.2. Sampel

Sampel adalah elemen-elemen populasi yang dipilih atas dasar kemampuan mewakilinya (Sudarwan Danim, 1997). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari masyarakat Surabaya yang memiliki karakteristik antara lain:

1. Masyarakat surabaya usia 17-35 tahun.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(50)

7

2. Penelitian dilakukan di Surabaya, karena Surabaya jumlah kecelakaan setiap tahun semakin meningkat. (Sumber Jasa Raharja 2012)

3. Pernah menonton iklan layanan masyarakat JASA RAHARJA versi Untung ada Jasa Raharja minimal 3 kali penayangan.

Dengan tingkat populasi penduduk yang besar dan keberagaman penduduk kota Surabaya dapat mewakili responden secara representatif.

Ukuran sampel bergantung pada derajad keseragaman, presisi yang dikehendaki, rencana analisis data dan fasilitas yang tersedia (Singarindum dan Effendi, 1982). Nilai rata-rata dalam sampel merupakan penduga nilai dalam populasi. Cara lain untuk menghitung ukuran sampel didasarkan pada pendugaan proporsi populasi. Misalnya, berapa persen dari populasi menonton televisi berapa persen tidak.

Berdasarkan data tersebut, maka untuk mengetahui jumlah sampel yang digunakan rumus Yamane yaitu sebagai berikut:

1

d = Presisi (derajat ketelitian 10%).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(51)

1 = angka konstan

Tingkat kesalahan sampel yang digunakan adalah 10%, karena menurut

Umar (2002:134), tingkat kesalahan sampel sebesar 10% masih dapat

ditoleransi dalam penelitian. (Kriyantono, 2009 : 162)

n = 254.921

(254.921) (0,1)² + 1

n = 254.921

(254.921) (0,01) + 1

n = 254.921

2,54921+ 1

n= 254.921

2,55021

n= 99,96078

100

3.3.3. Teknik Penarikan Sampel

Terdapat banyak teknik penarikan sampel dalam penelitian. Teknik penarikan sampel pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu probabilitas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(52)

9

(probability sampling) dan non-probabilitas (judgemental sampling). Dalam sampel probabilitas, setiap unsur populasi mempunyai nilai kemungkinan tertentu untuk dipilih. Karena sampel ini mengasumsikan kerandoman, maka sampel probabilitas lazim disebut sebagai sampel random. Bila kita mengambil sampel tertentu berdasarkan pertimbangan-pertimbangan disebut judgemental sampling atau sampel pertimbangan. Jadi, teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode probabilitas (probability sampling) dengan teknik sampel random yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan secara acak (Rakhmad, jalaludin, 2004:78).

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan bagian yang terpenting dalam suatu penelitian, bahkan merupakan suatu keharusan bagi seorang peneliti. Pengumpulan data untuk penelitian ini menurut cara memperolehnya, dilakukan dengan dua pendekatan. Pertama, dengan melakukan pengumpulan data primer, kedua dengan melakukan pengumpulan data sekunder.

1. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung langsung dari

responden. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara pada

responden dengan berdasarkan kuisioner yang terdiri atas

pertanyaan-pertanyaan yang terutup dan yang terbuka.

2. Data sekunder adalah data yang tidak dapat langsung diperoleh dari

lapangan. Data sekunder dikumpulkan melalui sumber-sumber informasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(53)

kedua, seperti perpustakaan, pusat pengelolahan data, pusat penelitian, dan

lain sebagainya. Data sekunder ini akan digunakan sebagai data penunjang

untuk melakukan analisis.

3.5. Teknik Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi yang digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara berdasarkan penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden.

Data yang diperoleh dari hasil kuesioner selanjutnya akan diolah untuk mendiskripsikan. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil kuesioner terdiri dari: mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut dalam tabulasi data untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif setiap pertanyaan yang diajukan.

Data yang didapat dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus :

% 100

x N F

P=

Keterangan :

P : Persentase Responden

F : Frekuensi Responden

N : Jumlah Responden

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(54)

11

Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh apa yang diinginkan peneliti dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan selanjutnya dilampirkan dalam tabulasi agar mudah diinterpretasikan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(55)

1 4.1. Gambar an Umum Obyek pembahasan

4.1.1. Gambar an Umum PT J asa Raharja Persero

Sejarah berdirinya PT Jasa Raharja tidak terlepas dari adanya peristiwa pengambil alihan atau nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Milik Belanda oleh Pemerintah RI. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.3 tahun 1960, Pengumuman Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan RI No.12631/BUM II tanggal 9 Februari 1960, terdapat 8 (delapan) perusahaan asuransi yang ditetapkan sebagai Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN).

Perkembangan organisasi perusahaan tidak terhenti sampai disitu saja, karena dengan adanya pengumuman Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan RI No. 294293/BUM II tanggal 31 Desember 1960, keempat perusahaan tersebut di atas digabung dalam satu Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN) "Ika Karya." Selaniutnya PAKN Ika Karya berubah nama menjadi Perusahaan Negara Asuransi Kerugian (PNAK) Eka Karya.

Berdasarkan PP No.8 tahun 1965 dengan melebur seluruh kekayaan, pegawai dan segala hutang piutang PNAK Eka Karya, mulai 1 Januari 1965 dibentuk Badan Hukum baru dengan nama 'Perusahaan Negara Asuransi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Gambar

Tabel 1. Rekapitulasi Klaim LAKA LANTAS di Kota Surabaya
Gambar 2.2.: Model Teori S-O-R (Effendy, 2003:255)
Gambar 2.3.  Kerangka Berpikir
Tabel 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan dunia usaha merupakan komponen penting dalam pembangunan ekonomi daerah, karena daya tarik, kerativitas atau daya tahan kegiatan ekonomi dunia usaha, adalah merupakan

Indikator kinerja yang harus dicapai dalam observasi siswa adalah lebih dari sama dengan 80 sedangkan hasil observasi siswa pada siklus I mencapai 84,6 atau 85

Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu data-data yang diperoleh, dikumpulkan dan dianalisa

dan pajak hotel di kabupaten semarang pada tahun 2011 sampai dengan 2015. Pada tahun 2012 pertumbuhan jumlah wajib pajak

Untuk menghadapi krisis dan kesulitan secara efektif, keluarga harus menggerakan dan mengatur sumber daya mereka, menahan tekanan, dan mengatur kembali submber

KEGIATAN INTERNAL PUBLIC RELATIONS PT SEBANGUN BUMI ANDALAS WOOD INDUSTRIES PALEMBANG DALAM.. MENCIPTAKAN HUBUNGAN YANG HARMONIS ANTAR KARYAWAN              

Penelitian utama diantaranya karakterisasi bahan baku, uji organoleptik, pembuatan snack bar, dan pembandingan sifat fisik, kimia, dan organoleptik snack bar

“Mekanisme kerja BMT Makmur Mandiri ya simpan pinjam, berkaitan dengan simpanan ada beberapa produk yaitu simpanan makmur, simpanan berkah (siberkah) dan ada juga