• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran mediasi keputusan pembelian pada pengaruh iklan, promosi penjualan, kualitas produk dan harga terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran mediasi keputusan pembelian pada pengaruh iklan, promosi penjualan, kualitas produk dan harga terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen"

Copied!
240
0
0

Teks penuh

(1)

TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DAN LOYALITAS KONSUMEN

Studi Kasus pada Pengguna Kartu Prabayar Telkomsel di Grapari Telkomsel Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Ignasius Budiarto Sinaga

NIM : 132214211

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DAN LOYALITAS KONSUMEN

Studi Kasus pada Pengguna Kartu Prabayar Telkomsel di Grapari Telkomsel Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Ignasius Budiarto Sinaga

NIM : 132214211

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13)

“Orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan bersorak-sorai” (Mazmur 126:5)

“Orang yang mendapatkan kesempatan, belum tentu seberuntung orang yang mampu memanfaatkan kesempatan”

(Gendro Wiyono)

Do Small Things With Great Love

(Mother Teresa Kalkuta)

“Berhenti Kutuki Kegelapan, Mulailah Nyalakan Lilin” (Anies Baswedan)

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

Tuhan Yesus, Bunda Maria yang memberikan rahmat kekuatan kepadaku

Bapak dan Ibuku tercinta, atas curahan segala cinta dan perhatiannya

Keluarga tercinta atas doa dan kasih yang tulus

Sahabat-sahabatku terkasih atas semangat, dukungan dan penawar letihku

Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma

(6)

v

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

PERAN MEDIASI KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PENGARUH

IKLAN, PROMOSI PENJUALAN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA

TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DAN LOYALITAS KONSUMEN

(Studi Kasus Pada Pengguna Kartu Prabayar Telkomsel di Grapari Telkomsel Yogyakarta)

dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 11 Juli 2017 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanda memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70)

Yogyakarta, 31 Juli 2017

Penulis

Ignasius Budiarto Sinaga

(7)

vi

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Ignasius Budiarto Sinaga

Nomor Induk Mahasiswa : 132214211

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

PERAN MEDIASI KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PENGARUH IKLAN, PROMOSI

PENJUALAN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

DAN LOYALITAS KONSUMEN

Studi Kasus Pada Pengguna Kartu Prabayar Telkomsel di Grapari Telkomsel Yogyakarta

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama mencantumkan nama

saya sebagai peneliti.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Juli 2017

Yang menyatakan

(8)

vii

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Mediasi Keputusan

Pembelian pada Pengaruh Iklan, Promosi Penjualan, Kualitas Produk dan Harga terhadap

Kepuasan Konsumen dan Loyalitas Konsumen: Studi Kasus pada Pengguna Kartu Prabayar

Telkomsel di Grapari Telkomsel Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. J. Eka Priyatma, MSc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku dosen pembimbing I, yang telah

mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

5. Bapak Drs. P. Rubiyatno, M.M., selaku dosen pembimbing II, yang telah

mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

6. Seluruh dosen dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk berdinamika bersama dan berbagi

(9)

viii

8. Para Romo dan Frater Ordo Karmel Indonesia, khususnya Romo Provinsial beserta

konsuliumnya, Romo Michael Moelja, O.carm, dan Romo Benny Phang, O.carm,

yang telah mendoakan dan mendukung penulis dalam berbagai hal baik materi

maupun maupun non-materi. Terima kasih Romo atas segala bantuannya.

9. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan,

nasehat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku. Terima

kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup

sehingga membuatku dewasa dalam menyikapi hidup.

10. Kakak dan Adikku terkasih serta seluruh keluarga yang selalu mendukung dan

mendoakan penulis.

11. Teman satu kos yang selalu menemani dan memotivasi penulis, tanpa kalian aku

bukanlah siapa-siapa.

12. Keluarga besar Cana Community khususnya angkatan’13 yang selalu menemani, menyapa penulis, terima kasih sudah berdinamika bersama dalam komunitas ini.

13. Keluarga besar English Mass Community, terima kasih sudah mengajakku

berdinamika bersama dalam komunitas ini, yang membuatku menjadi pribadi yang

berguna, dan mengajarkanku bahasa inggris.

14. Teman-teman Manajemen USD 2013 yang selama 4 tahun berdinamika bersama

mempelajari, mendalami, memahami ilmu manajemen.

15. Staff PMB dan Promosi USD 2015-2017 yang mengajarkan berfikir kritis,

(10)

lebih-ix

16. Bu Atiek, Pak Cahyo dan Pak Wardoyo dan seluruh pegawai Humas dan BAA,

terima kasih sudah memberikan kesempatan kepadaku untuk berdinamika bersama.

17. Teman-teman satu dosen pembimbing, Putri, Panut (yang selalu bersama

mengerjakan skripsi ini dan menghadap dosen pembimbing) Vincent, Maximus,

Neneng, Olivia, There, Egy, Tituk, Adi, Paul, Rian, Kris, Tia, Tiwi dan Krisna yang

memberikan masukan dan saran-saran supaya tugas akhir ini lebih baik.

18. Teman-teman satu kelompok KKP dan satu pondokan, Tiwi, Dika, Tita, Egi 1, Egi 2,

Siska, Hajin, Hee Seong, Soo, Seok, dan Ji-Yeon.

19. Para sahabatku, Budi, Oyen, Lukas, Erick 1, Erick 2, Lucky, Restu, Venny, Ester,

Pram, Liris, Mike, Tisa, Lauren, Martin, Aries, Anes, Koko Sudi dll, terima kasih

sudah menjadi teman main bareng.

20. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan

pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini

bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 31 Juli 2017

Penulis

Ignasius Budiarto Sinaga

(11)

x

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

KATA PENGANTAR ... vi

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv

(12)

xi

C. Hipotesis ... 67

BAB III METODE PENELITIAN ... 74

A. Jenis penelitian ... 74

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ... 91

A. Sejarah Telkomsel ... 91

B. Visi dan misi perusahaan... 94

C. Manajemen pemasaran ... 95

D. Budaya perusahaan PT. Telkomsel ... 98

E. Manajemen sumber daya manusia... 103

F. Kode etik perusahaan ... 103

G. Manajemen keuangan ... 105

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 109

A. Karakteristik responden ... 110

B. Analisis deskriptif ... 116

C. Pengujian instrumen ... 122

(13)

xii

4. Ringkasan hasil pengujian hipotesis ... 164

5. Pembahasan ... 164

BAB VI PENUTUP ... 171

A. Kesimpulan ... 171

B. Saran ... 173

C. Keterbatasan ... 175

DAFTAR PUSTAKA ... 176

(14)
(15)

xiv

(16)

xv

Gambar Judul Halaman

I.1 Peta persaingan operator telekomunikasi ... 3

II.1 Kerangka konseptual penelitian ... 67

IV.1 Bangunan the telkomsel way ... 102

V.1 Output hasil estimasi ... 135

V.2 Hasil pengujian model direct effect (pengaruh langsung) ... 143

V.3 Hasil pengujian model indirect effect (pengaruh tidak langsung) .. 145

V.4 Hasil pengujian model direct effect II ... 152

V.5 Hasil pengujian model indirect effect II ... 153

V.6 Hasil pengujian model direct effect III ... 157

(17)

xvi

No.Lampiran Judul Halaman

Lampiran.1 Kuesioner penelitian ... 178

Lampiran.2 Print out hasil olah data kuesioner penelitian ... 186

Lampiran.3 Print out hasil olah data penelitian yang

(18)

xvii

PERAN MEDIASI KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PENGARUH

IKLAN, PROMOSI PENJUALAN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA

TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DAN LOYALITAS KONSUMEN

Studi Kasus pada Pengguna Kartu Prabayar Telkomsel di Grapari Telkomsel Yogyakarta

Ignasius Budiarto Sinaga

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) pengaruh iklan, promosi penjualan, kualitas

produk dan harga terhadap keputusan pembelian. 2) apakah keputusan pembelian dan kepuasan

konsumen memediasi pengaruh iklan, promosi penjualan, kualitas produk dan harga terhadap

loyalitas konsumen pada pengguna kartu prabayar Telkomsel di Grapari Telkomsel Yogyakarta.

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah partial least square menggunakan aplikasi WarpPLS 5.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) iklan dan kualitas produk berpengaruh positif

terhadap pada keputusan pembelian sedangkan promosi penjualan dan harga tidak berpengaruh

positif terhadap keputusan pembelian, 2) keputusan pembelian dan kepuasan konsumen

memediasi pengaruh iklan dan kualitas produk terhadap loyalitas konsumen, sedangkan

keputusan pembelian dan kepuasan konsumen tidak memediasi pada pengaruh promosi

(19)

xviii

MEDIATING ROLE OF BUYING DECISION ON THE EFFECT OF ADVERTISING,

SALES PROMOTION, PRODUCT QUALITY, AND PRICE ON CONSUMER

SATISFACTION AND LOYALTY

A Case Study On Telkomsel Prepaid Card Users in Grapari Telkomsel Yogyakarta

Ignasius Budiarto Sinaga

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2017

This research aims to determine; 1) the influence of advertising, sales promotion, product

quality and price on buying decision. 2) whether buying decision and consumer satisfaction

mediate the influence of advertising, sales promotion, product quality and price on consumer

loyality of Telkomsel prepaid card users in Grapari Telkomsel Yogyakarta. Sampling technique

employed was purposive sampling. Data were collected using questionnaire. Data analysis

technique employed in this research was partial least square using WarpPLS 5.0 application.

The results of this research show that; 1) advertising and product quality positively

influence buying decision, while sales promotions and price have no positive effect on buying

decisions; 2) buying decisions and consumer satisfaction mediate the influence of advertising

and product quality on consumer loyalty, but consumer satisfaction does not mediate the

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era modern ini teknologi informasi dan komunikasi merupakan

aspek yang sangat penting dalam kehidupan. Perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi saat ini dapat dirasakan telah berjalan begitu

cepat dan begitu derasnya. Bisa dibayangkan tanpa kehadiran teknologi

informasi dan komunikasi seperti sekarang ini, dinamika kehidupan

manusia akan berjalan lambat. Maka dengan adanya teknologi informasi

dan komunikasi roda kehidupan dapat bergerak begitu cepat dan dinamis

serta mendukung setiap lini kehidupan.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini juga

dirasakan dan dimanfaatkan oleh para pelaku industri untuk membuka

peluang usaha. Salah satu usaha yang muncul dari dampak perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini adalah jasa telekomunikasi

seluler. Teknologi informasi dan komunikasi saat ini tidak hanya menjadi

kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang

prospektif. Bisnis operator seluler dari tahun ke tahun terus meningkat

seiring perkembangan jaman. Selain itu didukung pula dengan permintaan

telepon seluler yang semakin meningkat hingga bisnis operator seluler pun

makin menjamur di Indonesia. Jadi bisa dikatakan bahwa kedua bidang

usaha yang berbeda ini saling bersinergi satu sama lain. Seiring dengan

(21)

telekomunikasi di Indonesia saat ini juga berkembang pesat. Hal ini dapat

dilihat dari kemunculan beberapa provider baru yang menyediakan

layanan jasa telekomunikasi. Di Indonesia dikenal dua jaringan yang

mengakomodasi sistem telekomunikasi seluler yaitu Global System for

Mobile Communication (GSM) dan Code Devision Multiple Access

(CDMA). Namun dilihat dari populasi penggunanya, jaringan GSM lebih

diminati karena kualitas jaringannya lebih luas dan lebih baik. Ada

beberapa provider GSM, misalnya Telkomsel, XL, Indosat, Tri, dan Axis,

sedangkan provider CDMA, misalnya Esia, Flexi, Smartfren, StarOne,

Ceria.

PT Telekomunikasi merupakan salah satu penyedia layanan

jaringan seluler di Indonesia. PT Telkomsel menyadari dan berusaha

menciptakan strategi pemasaran yang efektif. Ada beberapa strategi

pemasaran yang digunakan oleh PT Telkomsel diantaranya, melalui iklan

di media cetak maupun elektronik, promosi penjualan seperti memberikan

paket penawaran yang menarik dan memberikan tarif sesuai kebutuhan.

Kartu Telkomsel dari PT Telkomsel juga terkenal dengan kualitas

produknya dengan jangkauan jaringan yang memuaskan serta harga yang

kompetitif. Saat ini, PT Telkomsel merupakan salah satu operator layanan

telepon seluler GSM terbesar di Indonesia. Berikut ini adalah datanya

pangsa pasar pengguna layanan data operator telekomunikasi di Indonesia

(22)

Gambar I.1

Peta Persaingan Operator Telekomunikasi

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa Telkomsel merupakan

pemilik pangsa pasar yang paling besar yakni sebesar 43%. Selanjutnya

peringkat kedua diduduki oleh XL yakni sebesar 27%, disusul dengan

Indosat yang memiliki pangsa pasar sebesar 20%, dan sebanyak 6%

diduduki oleh operator CDMA yaitu Esia dan Smartfren yaitu sebesar 4%.

Perusahaan telekomunikasi di Indonesia sekarang sedang

melakukan banyak inovasi untuk melakukan persaingan yang semakin

ketat untuk mencuri perhatian konsumen. Dengan ketatnya persaingan

telekomunikasi di Indonesia, akhirnya berimbas pada strategi perusahaan

yang terus menerus melakukan promosi yang menarik untuk para

konsumen. Kebanyakan perusahaan melakukan perang harga dan tarif,

walaupun ada juga dari mereka yang melakukan perang mutu. Dalam

urusan kecepatan, perusahaan operator bersaing di jaringan teknologi

(23)

4G LTE. Perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang berperan sebagai

provider internet dalam persaingannya tentang 4G LTE banyak melakukan

promosi baik dalam fitur, kualitas dan bonus hadiah. Telkomsel sebagai

sebuah perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia sangat bersaing

dalam luasan network coverage dan stabilitas jaringan. Inilah yang

membuatnya mampu tetap bersaing dengan perusahaan telekomunikasi

yang lain di Indonesia.

Banyaknya penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia (baik GSM

maupun CDMA) yang selalu menciptakan inovasi baru dan bisnis ini juga

sifatnya dinamis, membuat persaingan dalam bisnis operator semakin

ketat. Dengan situasi semacam ini para pelaku industri harus gencar dan

sigap dalam menanggapi tantangan yang ada, maka para pelaku industri

ini harus mampu menemukan strategi pemasaran yang cocok dan efektif

agar mampu memikat hati konsumen dan mampu memenangkan

persaingan di pasaran bisnis. Ada beberapa variabel penting yang

digunakan dalam penelitian ini dan variabel tersebut merupakan strategi

pemasaran yang mampu mempengaruhi sikap keputusan pembelian

konsumen terhadap suatu produk, diantaranya; iklan, promosi penjualan,

kualitas produk dan harga.

Iklan adalah komunikasi non pribadi melalui bermacam-macam

media yang dibayar oleh sebuah perusahaan bisnis tertentu untuk

mempromosikan produk yang ditawarkan sehingga produk tersebut lebih

(24)

yang diberikan konsumen. Tanggapan yang diberikan terhadap suatu iklan

akan berbeda antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lain.

Mereka bisa memberikan tanggapan yang positif tetapi bisa juga

memberikan tanggapan yang negatif. Seseorang akan memberikan

tanggapan yang positif apabila iklan tersebut dianggap menarik perhatian,

memikat hati dan dapat menimbulkan keinginan untuk menggunakan

produk yang diiklankan.

Promosi penjualan merupakan dorongan pemasaran yang

dilakukan melalui media maupun bukan media, dimana pelaksanaannya

berbatas waktu tertentu yang bertujuan untuk merangsang percobaan

pelanggan, meningkatkan pemintaan pelanggan atau membuktikan

kualitas produk. Dengan adanya promosi penjualan ini diharapkan mampu

memikat hati konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan dan

dengan demikian mampu meningkatkan penjualan.

Kualitas produk dan harga merupakan dua hal yang sering

dibandingkan oleh para konsumen. Biasanya semakin tinggi harga sebuah

produk maka semakin bagus pula kualitas produk tersebut. Dalam hal ini

harga dan kualitas produk memegang peranan yang penting dalam

pemasaran sebuah produk. Konsumen tidak keberatan mengeluarkan biaya

yang lebih jika kualitas sebuah produk tersebut sebanding dengan biaya

yang dikeluarkan. Kualitas produk dan harga sangat menentukan

(25)

Keputusan konsumen dalam membeli suatu produk biasanya selalu

mempertimbangkan kualitas produk, promosi penjualan dan harga. Selain

itu, konsumen juga cenderung mencari informasi terlebih dahulu tentang

produk yang akan dibeli. Informasi tersebut bisa diperoleh dari sumber

pribadi, sumber komersial, sumber publik dan sumber pengalaman. Tak

jarang konsumen membeli produk karena dipengaruhi oleh iklan baik

media cetak maupun elektronik. Pasca pembelian terhadap suatu produk

akan muncul perasaan kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Kepuasan

konsumen merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul

karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk terhadap

ekspektasi mereka (Kotler dan Keller, 2009:139). Kepuasan konsumen

terhadap sebuah produk sangat erat hubungannya dengan loyalitas

konsumen. Konsumen yang merasa puas terhadap kinerja sebuah produk

biasanya akan menciptakan loyalitas konsumen. Loyalitas pelanggan

memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan, mempertahankan

loyalitas pelanggan berarti meningkatkan kinerja keuangan dan

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik melakukan penelitian

untuk mengetahui sejauh mana keputusan pembelian memediasi pengaruh

iklan, promosi penjualan, kualitas produk dan harga terhadap kepuasan

dan loyalitas konsumen pengguna produk kartu prabayar Telkomsel di

Grapari Telkomsel Yogyakarta. Untuk itu, penulis melakukan penelitian

(26)

Iklan, Promosi Penjualan, Kualitas Produk dan Harga terhadap

Kepuasan Konsumen dan Loyalitas Konsumen (Studi Kasus pada

Pengguna Kartu Prabayar Telkomsel di Yogyakarta)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka peneliti

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Apakah iklan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian?

2. Apakah promosi penjualan berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian?

3. Apakah kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian?

4. Apakah harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian?

5. Apakah kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan

konsumen?

6. Apakah keputusan pembelian berpengaruh positif terhadap kepuasan

konsumen?

7. Apakah kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas

konsumen?

8. Apakah keputusan pembelian memediasi pengaruh iklan, promosi

penjualan, kualitas produk, harga terhadap kepuasan konsumen?

9. Apakah kepuasan konsumen memediasi pengaruh kualitas produk dan

(27)

C. Pembatasan Masalah

Untuk membatasi masalah agar tidak terlalu luas dan menyimpang,

maka penulis membuat batasan-batasan dalam penelitian ini:

1. Penelitian ini dilakukan di Grapari Telkomsel Jl. Trikora No.2

(selatan kantor pos besar) Yogyakarta.

2. Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengguna kartu

Prabayar Telkomsel (Simpati, As, Loop) baik kartu paketan data

internet maupun kartu yang hanya bisa digunakan untuk SMS dan

telepon.

3. Atribut yang diteliti dalam penelitian ini adalah iklan, promosi

penjualan, kualitas produk, harga, keputusan pembelian, kepuasan

konsumen dan loyalitas konsumen.

4. Iklan yang diteliti berdasarkan media yang digunakan yaitu iklan

konvensional (benner, billboard, poster) dan iklan elektronik (televisi,

internet).

5. Peneliti menggunakan dua indikator dari empat indikator periklanan

yang ada yaitu dapat menimbulkan perhatian dan menarik. Dua

indikator periklanan yang lain seperti dapat menimbulkan keinginan

dan menghasilkan suatu tindakan memiliki kesamaan dengan

indikator keputusan pembelian.

6. Peneliti menggunakan variabel kepuasan sebagai salah satu variabel

penelitian dari lima faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen,

(28)

ikatan emosi, kepercayaan, kemudahan dan pengalaman dengan

perusahaan tidak termasuk dalam variabel penelitian.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah iklan berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian

2. Untuk mengetahui apakah promosi penjualan berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian.

3. Untuk mengetahui apakah kualitas produk berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian.

4. Untuk mengetahui apakah harga berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian

5. Untuk mengetahui apakah kualitas produk berpengaruh positif

terhadap kepuasan konsumen.

6. Untuk mengetahui apakah keputusan pembelian berpengaruh positif

terhadap kepuasan konsumen

7. Untuk mengetahui apakah kepuasan konsumen berpengaruh positif

terhadap loyalitas konsumen

8. Untuk mengetahui apakah keputusan pembelian memediasi pengaruh

iklan, promosi penjualan, kualitas produk, harga terhadap kepuasan

(29)

9. Untuk mengetahui apakah kepuasan konsumen memediasi pengaruh

kualitas produk dan keputusan pembelian terhadap loyalitas

konsumen.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi pihak pemasaran perusahaan

Penelitian ini diharap dapat berguna bagi pelaku pemasaran di

perusahaan dalam menganalisis pengaruh iklan, promosi penjualan,

kualitas produk dan harga suatu produk terhadap keputusan

pembelian, kepuasan dan loyalitas konsumen. Selain itu, hasil

penelitian ini diharap dapat menjadi bahan pertimbangan manajemen

perusahaan dalam mengambil keputusan terkait strategi pemasaran,

sehingga penerapan strategi pemasaran dapat lebih efektif dan efisien,

khususnya pada perusahaan Telkomsel dalam menghadapi persaingan

bisnis global yang semakin ketat saat ini.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi

pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dan sebagai

salah satu bahan bacaan yang dapat menambah wawasan tentang

analisis pengaruh iklan, promosi penjualan, kualitas produk dan harga

(30)

3. Bagi peneliti

Penulis dapat menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama

menempuh kuliah, menambah wawasan dibidang pemasaran dan

perilaku konsumen yang dapat dijadikan bekal untuk terjun ke dunia

kerja nantinya serta dapat membagikan hasil penelitian kepada

(31)

12 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pemasaran

Menurut American Marketing Association (AMA)

mendefinisikan bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan

serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan

memberi nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan

pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan

memangku kepentingannya (dalam Kotler & Keller, 2009:5).

Kotler (2000:9) mendefinisikan pemasaran atau marketing

adalah “a societal process by which individuals and groups obtain

what they need and want through creating, offering, and freely

exchanging products and services of value with others” atau proses

sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

yang dibutuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Kotler & Keller (2009:6) menguraikan ada 10 tipe entitas yang

biasanya dipasarkan oleh orang-orang pemasaran antara lain:

a. Barang : Barang-barang fisik.

b. Jasa : pelayanan yang bersifat non fisik, yang menyertai atau

(32)

c. Acara : Kegiatan atau peristiwa yang dibutuhkan oleh orang

banyak.

d. Pengalaman : Kegiatan seseorang yang dapat dinikmati oleh

orang lain.

e. Orang : Keahlian atau ketenaran seseorang.

f. Tempat : Tempat atau kota yang memiliki keunggulan, keunikan

(sejarah) atau keindahan alam.

g. Properti : Hak kepemilikan bisa berupa benda nyata (real estate)

atau finansial (saham dan obligasi)

h. Organisasi : Lembaga atau wadah yang dapat memberikan citra

atau nilai jual dari suatu produk.

i. Informasi : Informasi dapat diproduksi atau dipasarkan ( sekolah,

surat kabar)

j. Ide : Setiap penawaran pasar mencakup inti dari suatu gagasan

atau ide dasar. Produk dan jasa adalah platform untuk

menyerahkan beberapa gagasan atau manfaat.

2. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu pengetahuan

tentang cara memilih pasar sasaran dan mendapatkan, memelihara

hubungan, dan meningkatkan jumlah pelanggan melalui proses kreasi,

menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang superior

(33)

Kotler dan Armstrong (2002:14) menyebutkan bahwa

manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan,

membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan

dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran

organisasi.

Tugas pemasar adalah menyusun program atau rencana

pemasaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.

Program pemasaran terdiri dari sejumlah keputusan tentang bauran

alat-alat pemasaran yang digunakan. Bauran pemasaran (marketing

mix) is the set of marketing tools that the firm uses to persue its

marketing objectives in the target market atau seperangkat alat

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler, 2005:17). McCarthy

(dalam Kotler, 2005:17) mengklasifikasikan alat-alat itu menjadi

empat kelompok yang luas yang disebut empat P, yaitu:

a. Produk (product)

Kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan pada

pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dimiliki dan digunakan

(34)

b. Harga (price)

Sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk

mendapatkan suatu produk dimana harga diukur dari nilai yang

ada pada produk tersebut.

c. Tempat (place)

Suatu tempat dimana produsen dapat menawarkan produknya

pada konsumen yang membutuhkannya.

d. Promosi (promotion)

Berbagai aktivitas produsen untuk mengkomunikasikan

keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran yang

diharapkan untuk membelinya.

Dalam kajian pemasaran, kegiatan promosi yang efektif dan

efisien dapat dimasukkan sebagai bagian dari konsep bauran

komunikasi pemasaran (marketing communication mix). Bauran

komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima model

komunikasi dalam pemasaran. Menurut Kotler (2005:18) ada lima

jenis bauran komunikasi pemasaran, yakni sebagai berikut:

a. Periklanan (advertising)

Merupakan segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk

melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk

(35)

b. Promosi Penjualan (sales promotion)

Merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian

atau penjualan suatu produk atau jasa.

c. Hubungan Masyarakat (public relation)

Membangun hubungan yang baik dengan publik terkait

memperoleh dukungan, membangun citra perusahaan yang baik,

dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa

yang merugikan.

d. Penjualan Tatap Muka (personal selling)

Merupakan alat yang paling efektif pada sejumlah tahap tertentu

dalam proses pembelian, khususnya dalam membentuk

preferensi, keyakinan dan tindakan pembelian.

e. Pemasaran Langsung (direct selling)

Merupakan komunikasi langsung dengan sejumlah konsumen

sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung.

3. Perilaku Konsumen

Schiffman dan Kanuk (dalam Sumarwan, 2011:4)

mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut. “The term

consumer behavior refers to the behavior that consumers display in

searching for, purchashing, using, evaluating, and disposing of

products and services that they expect will satisfy their needs” atau

(36)

diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka

harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka”.

Menurut Sangaji dan Sopiah (2013:9) perilaku konsumen

adalah tindakan yang dilakukan konsumen guna mencapai dan

memenuhi kebutuhannya baik untuk menggunakan, mengonsumsi,

maupun menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses keputusan

yang mendahului dan yang menyusul. Dari pengertian perilaku

konsumen diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah:

a. Disiplin ilmu yang mempelajari perilaku individu, kelompok,

atau organisasi dan proses-proses yang digunakan konsumen

untuk menyeleksi, menggunakan produk, pelayanan, pengalaman

(ide) untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, dan

dampak dari proses-proses tersebut pada konsumen dan

masyarakat.

b. Tindakan yang dilakukan oleh konsumen guna mencapai dan

memenuhi kebutuhannya baik dalam penggunaan,

pengonsumsian, maupun penghabisan barang dan jasa, termasuk

proses keputusan yang mendahului dan yang menyusul.

c. Tindakan atau perilaku yang dilakukan konsumen yang dimulai

dengan merasakan adanya kebutuhan dan keinginan, kemudian

(37)

produk tersebut, dan berakhir dengan tindakan-tindakan pasca

pembelian, yaitu perasaan puas atau tidak puas.

Berdasarkan pengertian di atas dapat dijabarkan tahap-tahap

perilaku konsumen yang meliputi:

a. Tahap untuk merasakan adanya kebutuhan dan keinginan.

b. Usaha untuk mendapatkan produk, mencari informasi tentang

produk, harga dan saluran distribusi.

c. Pengonsumsian, penggunaan dan pengevaluasian produk setelah

digunakan.

d. Tindakan pasca pembelian yang berupa perasaan puas atau tidak

puas.

Adapun tujuan dalam mempelajari dan menganalisis perilaku

konsumen adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengimplementasikan konsep pemasaran sebagai rencana

untuk mempengaruhi calon konsumen.

b. Untuk memahami pengaruh yang kompleks ketika konsumen

mengonsumsi produk yang dibeli.

c. Untuk meningkatkan kepercayaan diri manajer (pemasaran)

untuk memprediksi respon konsumen setelah strategi pemasaran

ditetapkan dan dilaksanakan.

d. Untuk menghindari kriteria rujuk-diri (self-reference criterion).

(38)

berbeda-beda tentang produk yang dibelinya. Ada yang tingkat

pemahamannya tinggi, ada juga yang rendah.

4. Keputusan Pembelian

Menurut Suharno, keputusan pembelian adalah tahap dimana

pembeli telah menentukan pilihannya dan melakukan pembelian

produk, serta mengkonsumsinya (dalam Yunita dan Haryanto,

2012:78). Perilaku konsumen memegang peranan penting dalam

penentuan proses pengambilan keputusan pembelian, dimana proses

tersebut merupakan suatu pendekatan penyelesaian masalah yang

mempunyai tahapan sebagai berikut (Kotler dan Keller, 2009: 184):

a. Pengenalan masalah

Pengenalan kebutuhan merupakan proses pembelian yang dimulai

saat pembeli mengenali suatu masalah atau kebutuhan.

b. Pencarian informasi

Seorang konsumen yang tergerak oleh stimuli atau rangsangan

akan berusaha untuk mencari lebih banyak informasi. Perhatian

utama pemasar adalah sumber informasi utama yang akan dicari

konsumen dan kepentingan relatifnya terhadap keputusan

pembelian sesudahnya. Konsumen dapat mencari informasi dari

(39)

1. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, rekan.

2. Sumber komersial: iklan, situs web, wiraniaga, penyalur,

kemasan, tampilan

3. Sumber publik: media massa, organisasi pemeringkat

konsumen.

4. Sumber eksperimental: penanganan, pemeriksaan, penggunaan

produk

c. Evaluasi alternatif

Penilaian merupakan suatu tahapan ketika konsumen

menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek dalam

perangkat pilihan. Konsumen memandang setiap produk sebagai

rangkaian atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam

memberikan manfaat yang dicari dan memuaskan kebutuhan

mereka.

d. Keputusan pembelian

Suatu tahap dimana konsumen benar-benar membeli produk.

e. Perilaku pasca pembelian

Tugas pemasar tidak berakhir ketika produk telah dibeli oleh

konsumen. Setelah pembelian produk konsumen akan mengalami

suatu tingkatan kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Konsumen

juga akan melakukan tindakan setelah melakukan pembelian dan

(40)

Kelima tahap tersebut menunjukkan bahwa keputusan

pembelian merupakan tahap akhir dalam proses membeli sebelum

perilaku pasca pembelian. Ini menunjukkan bahwa keputusan

pembelian merupakan puncak dari serangkaian proses membeli.

Perilaku pasca pembelian terjadi setelah konsumen memutuskan

untuk membeli produk yang dipengaruhi oleh reaksi konsumen

terhadap produk yang dibelinya tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

pembelian oleh konsumen menurut Kotler dan Armstrong (2003:200)

adalah sebagai berikut:

a. Faktor Budaya (Cultural Factor)

Faktor budaya mempunyai pengaruh luas dan mendalam.

Berikut ini adalah peranan dari budaya, subbudaya, kelas sosial

1) Budaya (Culture) adalah faktor penentu keinginan dan

perilaku seseorang yang paling mendasar.

2) Sub-budaya (Subculture) adalah setiap budaya mempunyai

kelompok-kelompok sub-budaya yang lebih kecil, yang

merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk

perilaku anggotanya.

3) Kelas sosial (Social class) adalah sebuah kelompok yang

relative homogen dan bertahan lama dalam sebuah

(41)

b. Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial

seperti keluarga, kelompok referensi, status dan peranan sosial.

1) Keluarga, para anggota keluarga dapat memberikan

pengaruh kuat terhadap perilaku pembelian.

2) Kelompok referensi, kelompok yang dapat memberikan

pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan

perilaku seseorang.

3) Status dan peranan sosial, kedudukan seseorang dalam

memperlihatkan kekayaan.

c. Faktor Pribadi (Personal Factor)

Keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh

ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia dan daur hidupnya (age and

life cycle stage), pekerjaannya (occupation), kondisi ekonomi

(economic situation), gaya hidup (lifestyle), kepribadian dan

konsep diri (personality and self-concept).

1) Usia dan daur hidup (age and life cycle stage), orang

membeli suatu barang atau jasa yang berubah selama

hidupnya.

2) Pekerjaan (occupation), pola konsumsi seseorang juga

(42)

3) Kondisi ekonomi (economic situation), keadaan ekonomi

seseorang akan besar pengaruhnya terhadap pilihan

produk.

4) Gaya hidup (lifestyle), pola hidup seseorang dalam dunia

kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan,

minat dan pendapat (opini) yang bersangkutan.

5) Kepribadian dan konsep diri (personality and

self-concept), kepribadian adalah ciri-ciri psikologis yang

membedakan seseorang yang menyebabkan terjadinya

jawaban yang relatif tetap dan bertahan lama terhadap

lingkungan.

d. Faktor Psikologis (Psychological Factor)

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor

psikologis utama seperti motivasi (motivation), persepsi

(perception), pengetahuan (learning), serta kepercayaan dan

pendirian (beliefs and attitudes).

1) Motivasi (motivation), seseorang mempunyai banyak

kebutuhan pada setiap waktu tertentu. Sebagian kebutuhan

bersifat biogenik, kebutuhan yang demikian berasal dari

keadaan psikologis mengenai ketegangan seperti rasa

lapar, haus, tidak enak. Kebutuhan yang lain bersifat

(43)

psikologis mengenai ketegangan seperti kebutuhan akan

pengakuan, penghargaan atau rasa kepemilikan.

2) Persepsi (perception), proses dimana seseorang

menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan

masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran

keseluruhan yang berarti.

3) Pengetahuan (learning), ketika orang-orang bertindak,

meraka belajar. Pengetahuan menjelaskan perubahan

dalam perilaku suatu individu yang berasal dari

pengalaman. Ahli teori pengetahuan mengatakan bahwa

pengetahuan seseorang dihasilkan melalui suatu proses

yang saling mempengaruhi dari dorongan stimuli,

petunjuk, tanggapan dan penguatan.

4) Kepercayaan dan pendirian (beliefs and attitudes), suatu

kepercayaan adalah pikiran deskriptif yang dianut

seseorang mengenai suatu hal. Kepercayaan ini mungkin

ada atau mungkin tidak mengandung unsur emosional.

Suatu pendirian menjelaskan evaluasi kognitif yang

menguntungkan atau tidak menguntungkan, perasaan

emosional, dan kecenderungan tindakan yang mapan dari

seseorang terhadap suatu objek atau ide.

Menurut Simamora (2008:15), peran pembelian merupakan

(44)

berbagai faktor yang mempengaruhi pembeli, tetapi berdasarkan

peranan dalam pembelian dan keputusan untuk membeli.

Terdapat lima peran yang terjadi dalam keputusan membeli,

diantaranya:

a. Pemrakarsa (initiator)

Seseorang yang pertama kali mengusulkan ide untuk

membeli suatu produk atau jasa.

b. Pemberi pengaruh (influencer)

Seseorang yang pandangan atau nasihatnya memberi bobot

dalam pengambilan keputusan akhir.

c. Pengambil keputusan (decider)

Orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan

keputusan pembelian, apakah membeli, apa yang dibeli,

kapan hendak membeli, dengan bagaimana cara membeli,

dan dimana akan membeli.

d. Pembeli (buyer)

Orang yang melakukan pembelian nyata.

e. Pemakai (user)

Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau

jasa.

Dalam melakukan proses pembelian konsumen dipengaruhi

oleh bermacam-macam pengaruh seperti di atas, sehingga

(45)

bagaimana konsumen melakukan keputusan pembelian, secara

khusus pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat

keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan pembelian, dan

langkah-langkah dalam proses pembelian.

5. Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen adalah penilaian subjektifitas individu

yang didasarkan pada evaluasi yang baik dari hasil atau pengalaman

yang berhubungan dengan mengkonsumsi suatu produk (Westbrook,

1980). Pengertian yang sama tentang kepuasan konsumen adalah

perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena

membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil)

terhadap ekspektasi mereka (Kotler dan Keller, 2009:139). Dengan

kata lain kepuasan konsumen diartikan sebagai suatu keadaan dimana

harapan konsumen terhadap suatu produk sesuai dengan kenyataan

yang diterima oleh konsumen. Setelah mengkonsumsi produk,

konsumen akan merasakan kepuasan atau kekecewaan. Jika kinerja

gagal memenuhi ekspektasi, pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja

sesuai ekspektasi, pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi

ekspektasi, pelanggan akan sangat puas atau senang. Puas atau tidak

puas bukan merupakan emosi melainkan suatu hasil evaluasi dari

emosi. Konsep berpikir bahwa kepuasan konsumen akan mendorong

(46)

bersedia membayar lebih untuk produk yang diterima dan lebih

bersifat toleran akan kenaikan harga. Kepuasan konsumen dapat

dirasakan ketika telah melakukan serangkaian pembelian dan telah

mempergunakan produk tersebut (pasca pembelian). Penilaian

pelanggan atas kinerja produk tergantung pada banyak faktor,

terutama jenis hubungan loyalitas yang dimiliki pelanggan dengan

sebuah merek. Konsumen yang merasa puas pada produk atau jasa

yang dibeli dan digunakannya akan kembali menggunakan jasa atau

produk yang ditawarkan. Hal ini akan membangun kesetiaan

konsumen. Ekspektasi konsumen dapat diketahui dari pengalaman

mereka sendiri saat menggunakan produk tersebut, informasi dari

orang lain dan informasi yang diperoleh dari iklan atau promosi yang

lain.

Kepuasan pembelian didasarkan pada penilaian yang

dibentuk mengenai nilai pemasaran yang dilakukan pemasar. Harapan

konsumen didasarkan pada pengalaman pembelian dimasa lalu. Bagi

bisnis, kepuasan dipandang sebagai salah satu dimensi kinerja pasar.

Pelanggan berpotensi mengarah pada pertumbuhan penjualan jangka

panjang dan jangka pendek serta pangsa pasar sebagai hasil

pembelian ulang. Sementara itu ketidakpuasan pelanggan

memunculkan sejumlah risiko, seperti boikot atau protes dari lembaga

konsumen, intervensi pemerintah, reaksi pesaing dan masuknya

(47)

pelanggan memberikan manfaat utama bagi perusahaan yaitu berupa

loyalitas pelanggan (Tjiptono, 2008:41). Banyak perusahaan sukses

sekarang ini karena berhasil memenuhi harapan konsumen akan

kualitas produk.

Secara umum, kepuasan dapat diartikan sebagai adanya

kesamaan antara kinerja produk dan pelayanan yang diterima dengan

kinerja produk yang diharapkan konsumen. Dalam era kompetisi

bisnis yang ketat seperti sekarang, kepuasan konsumen merupakan hal

yang utama. Konsumen diibaratkan sebagai raja yang harus dilayani,

meskipun hal ini bukan berarti menyerahkan segala-galanya kepada

konsumen. Usaha memuaskan kebutuhan konsumen harus dilakukan

secara menguntungkan atau dengan situasi sama menang (win-win

situation), yaitu keadaan dimana kedua belah pihak merasa puas dan

tidak ada yang dirugikan.

Faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen

berhubungan dengan tingkah laku konsumen baik faktor budaya,

faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psiklogi (Kotler & Armstrong

2009:61).

a. Faktor Kebudayaan

Faktor budaya memberi pengaruh yang paling luas dan

mendalam terhadap perilaku konsumen. Faktor budaya terdiri

dari beberapa komponen, baik komponen budaya, sub-budaya

(48)

perilaku yang mendasar dalam mempengaruhi keinginan dan

kepuasan orang. Sub-budaya terdiri atas nasionalitas, agama,

kelompok, ras dan daerah geografi. Sedangkan kelas sosial

adalah sebuah kelompok yang relatif homogen yang mempunyai

susunan hirarki dan anggotanya memiliki nilai, minat dan

tingkah laku. Kelas sosial tidak hanya ditentukan oleh satu

faktor melainkan diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan,

pendapatan dan variabel lainnya.

b. Faktor Sosial

Faktor sosial terbagi atas kelompok kecil, keluarga, peran dan

status. Orang yang berpengaruh terhadap kelompok dan

lingkungannya biasanya orang yang mempunyai karakteristik,

penampilan, pengetahuan, dan kepribadian. Orang ini biasanya

menjadi panutan karena pengaruhnya sangat kuat.

c. Faktor Pribadi

Faktor pribadi merupakan keputusan seseorang dalam menerima

pelayanan dan menanggapi pengalaman sesuai dengan

tahap-tahap kedewasaanya. Faktor pribadi konsumen dipengaruhi oleh

usia dan tahap siklus hidup, jenis kelamin, pendidikan,

pekerjaan, status ekonomi, gaya hidup dan kepribadian. Usia

mempunyai dimensi kronologis dan intelektual berkembang

(49)

perkembangan kedewasaan seseorang untuk memutuskan

sendiri atas suatu tindakan yang diambilnya.

Pendidikan merupakan proses mengajarkan baik formal

maupun informal yang dialami seseorang. Hasilnya akan

mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang dalam

mendewasakan diri. Selain itu, pendidikan juga berkaitan

dengan harapan. Seseorang yang pendidikannya tinggi akan

mengharapkan pelayanan yang lebih baik dan lebih tinggi.

d. Faktor psikologi

Faktor psikologi yang berperan dalam keputusan yaitu motivasi,

persepsi, pengetahuan, keyakinan dan pendirian. Motivasi

mempunyai hubungan erat dengan kebutuhan. Ada kebutuhan

biologis seperti lapar dan haus, ada kebutuhan psiklogis seperti

adanya pengakuan dan penghargaan. Kebutuhan akan menjadi

motif untuk mengarahkan seseorang mencari keputusan.

Secara keseluruhan, dimensi-dimensi kepuasan konsumen, yaitu:

a. Kualitas yang dirasakan

Penentu utama kepuasan konsumen yaitu kualitas atau kinerja.

Kualitas sangat mendasar bagi seluruh kegiatan ekonomi karena

dapat menggambarkan dua komponen pengalaman konsumsi.

b. Nilai yang dirasakan

Nilai yang dirasakan adalah tingkat kepuasan konsumen

(50)

dirasakan setelah konsumen melakukan transaksi dengan

penawaran yang diberikan oleh perusahaan berupa produk atau

jasa. Dengan ini, konsumen dapat menggunakan pertimbangan

nilai untuk membandingkan produk atau jasa yang tinggi dan

yang rendah.

c. Harapan pelanggan

Harapan pelanggan merupakan tahap awal sebelum konsumen

merasakan nilai dan kualitas yang diberikan perusahaan.

Konsumen memiliki harapan sejauh mana penawaran

perusahaan dalam produk dan jasa. Konsumen mendapat

infromasi-informasi dari berbagai sumber.

Menurut Tjiptono dan Chandra (2016: 219) ada empat metode

yang digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai

berikut:

a. Sistem keluhan dan saran

Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (costumer

oriented) perlu memberikan kesempatan yang luas kepada para

pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan

keluhan mereka. Media yang digunakan bisa berupa kotak saran

yang diletakkan di tempat-tempat strategis (yang mudah

dijangkau atau sering dilewati pelanggan), saluran telepon bebas

pulsa dan lain-lain. Informasi-informasi ini dapat memberikan

(51)

untuk bereaksi secara tanggap dan cepat untuk mengatasi

masalah-masalah yang timbul.

b. Ghost Shopping

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai

kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa

orang untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan atau

pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Kemudian

mereka melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan

kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan

pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut.

Selain itu, para ghost shopper juga dapat mengamati cara

perusahaan dan pesaingnya melayani permintaan pelanggan,

menjawab pertanyaan pelanggan dan menangani setiap keluhan.

c. Lost customer analysis

Perusahaan sebaiknya menghubungi para pelanggan yang telah

berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat

memahami mengapa hal ini terjadi dan supaya dapat mengambil

kebijakan perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.

d. Survei kepuasan pelanggan

Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan

yang dilakukan dengan penelitian survei, baik survei melalui

pos, telepon maupun wawancara pribadi. Melalui survei,

(52)

back) secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan

tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian

terhadap para pelanggannya.

6. Loyalitas Konsumen

Konsumen yang merasa puas terhadap produk atau merek

yang dikonsumsi atau dipakai akan membeli ulang produk tersebut.

Pembelian ulang yang terus menerus dari produk dan merek yang

sama akan menunjukkan loyalitas konsumen merek atau produk.

Inilah yang disebut sebagai loyalitas merek, suatu hal yang sangat

diharapkan produsen. Salah satu tujuan komunikasi pemasaran

yang dilakukan oleh produsen adalah untuk menciptakan loyalitas

merek.

Loyalitas merek (brand loyalty) diartikan sebagai sikap

positif seorang konsumen terhadap suatu merek, konsumen

memiliki keinginan kuat untuk membeli ulang merek yang sama

pada saat sekarang maupun masa yang akan datang (Sumarwan,

2011:390). Keinginan yang kuat tersebut dibuktikan dengan selalu

membeli merek yang sama. Loyalitas merek sangat terkait dengan

loyalitas konsumen (Sumarwan, 2011:391). Tingkat kepuasan

konsumen akan mempengaruhi derajat loyalitas merek seseorang.

Semakin puas seorang konsumen terhadap suatu merek, akan

(53)

Menurut Jill (dalam Yunita dan Haryanto, 2014:78) seorang

konsumen yang loyal atau setia adalah orang yang:

a. Melakukan pembelian secara rutin.

b. Melakukan pembelian di seluruh lini produk dan layanan.

c. Mengacuhkan pesaing lain.

d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan kompetisi

Jika sebuah perusahaan memiliki konsumen yang loyal

maka perusahaan akan mendapatkan berbagai macam keuntungan,

antara lain:

a. Peningkatan pembelian produk yang ada.

b. Dapat menetapkan harga premium sebagai sinyal bahwa

perusahaan memberikan nilai tambah.

c. Mengurangi biaya operasi karena keakraban dengan sistem

layanan.

Menurut Tjiptono (2008:78) terdapat beberapa indikator

yang dapat digunakan untuk mengukur loyalitas konsumen,

diantaranya:

a. Pembelian ulang.

b. Selalu menyukai merek tersebut.

c. Tetap memilih merek tersebut.

(54)

Selain itu menurut Griffin (2003: 31) ada beberapa

indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pelanggan yang

loyal, antara lain:

a. Melakukan pembelian berulang secara teratur.

b. Membeli antarlini produk dan jasa.

c. Mereferensikan kepada orang lain.

d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari

pesaing-pesaing.

Supranto dan Limakrisna (2007:237) menyebutkan bahwa

konsumen yang puas menjadi loyal dengan ciri sebagai berikut:

a. Membeli berkali-kali (minimum 3 kali)

b. Mengajak orang lain membeli.

c. Memberi hal-hal yang baik mengenai produk atau merek

kepada orang lain, hal ini merupakan promosi gratis.

Loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu:

a. Kepuasan (satisfaction). Kepuasan pelanggan merupakan

pengukuran antara harapan pelanggan dengan kenyataan

yang mereka terima atau yang dirasakan.

b. Ikatan emosi (emotional bonding). Konsumen dapat

terpengaruh oleh sebuah merek yang memiliki daya tarik

tersendiri sehingga konsumen dapat diidentifikasi dalam

sebuah merek, karena sebuah merek dapat mencerminkan

(55)

sebuah merek ialah ketika konsumen merasakan ikatan yang

kuat dengan konsumen lain yang menggunakan produk atau

jasa yang sama.

c. Kepercayaan (trust). Kemauan seseorang untuk

mempercayakan perusahaan atau sebuah merek untuk

melakukan atau menjalankan sebuah fungsi.

d. Kemudahan (choice reduction and habit). Konsumen akan

merasa nyaman dengan sebuah kualitas produk dan merek

ketika situasi mereka melakukan transaksi memberikan

kemudahan. Bagian dari loyalitas konsumen seperti

pembelian produk secara teratur dapat didasari pada

akumulasi pengalaman setiap saat.

e. Pengalaman dengan perusahaan (history with company).

Sebuah pengalaman seseorang pada perusahaan dapat

membentuk perilaku. Ketika mendapat pelayanan yang baik

dari perusahaan, maka akan mengulangi perilaku pada

perusahaan tersebut.

7. Periklanan

Iklan adalah any paid form of nonpersonal communication

about an organization, product, service, or idea by an identified

(56)

suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu

sponsor yang diketahui (George dan Michael, 2001: 14).

Periklanan merupakan bentuk komunikasi bukan pribadi

yang dijalankan melalui media yang yang dibayar atas usaha yang

jelas (Kotler, 1985: 141).

Periklanan (advertising) adalah semua bentuk penyajian

nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh

perusahaan tertentu (Hermawan, 2012: 72).

Faktor kunci utama periklanan adalah bahwa iklan harus

menggugah perhatian calon konsumen terhadap produk atau jasa

yang ditawarkan perusahaan. Para konsumen potensial dibuat

untuk memerhatikan manfaat bagi mereka yang memberikan

alasan bagi mereka untuk membeli. Periklanan juga penting untuk

menghubungkan konsumen yang sudah ada dan mengingatkan

mereka akan alasan dalam memilih produk yang diiklankan.

Konsumen yang sudah ada juga dibuat untuk tetap menjaga

hubungan dengan produk dan jasa terbaru yang tersedia bagi

mereka, dengan mengingatkan keberadaan produk secara intensif.

Periklanan memberikan perusahaan kesempatan untuk

mengembangkan satu merek dan satu identitas. Iklan pada

dasarnya perlu mengaitkan tren masa kini dan menjual produk

dengan pendekatan individual terhadap konsumen sejalan dengan

(57)

hal tersebut dapat membantu konsumen dan membangun hubungan

antara perusahaan dan konsumen. Berikut merupakan tujuan iklan

(dalam Yunita & Haryanto, 2012:80), yaitu:

a. Menyampaikan informasi (informative advertising). Iklan

bertujuan untuk membentuk permintaan perdana serta

mengunggah kesadaran konsumen akan kehadiran produk

baru.

b. Membujuk (persuasive advertising). Iklan bertujuan untuk

membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk mencoba dan

menambah frekuensi pemakaian agar mereka tetap setia

terhadap produk tersebut serta untuk membujuk konsumen

pesaing untuk beralih menggunakan produk yang diiklankan.

c. Mengingatkan kembali (reminder advertising). Iklan menjadi

penting untuk produk yang telah masuk pada tahap dewasa

(mature products). Iklan akan membantu menjaga hubungan

emosional dengan konsumen dan membuat konsumen tetap

berpikir tentang produk tersebut.

Menurut Shimp (2014: 198) ada lima fungsi periklanan yaitu:

a. Memberi informasi

Iklan membuat konsumen mengenal merek suatu produk,

mendidik mereka mengenai keistimewaan dan manfaat merek,

dan memfasilitasi kreativitas citra positif merek tersebut.

(58)

efisien dan memiliki kemampuan untuk menjangkau banyak

konsumen dengan biaya yang cukup rendah, iklan

memudahkan untuk memperkenalkan merek baru dan

meningkatkan permintaan merek yang sudah ada.

b. Memberi pengaruh

Iklan yang efektif memengaruhi target konsumen untuk

mencoba produk atau jasa yang ditawarkan.

c. Mengingatkan dan meningkatkan kesadaran akan merek

Iklan membuat merek perusahaan selalu ada dalam pikiran

konsumen. Ketika permintaan meningkat terhadap produk

terkait yang diiklankan, pengaruh iklan masa lalu membuat

adanya konsumen akan menjadikan produk itu sebagai

kandidat produk yang akan dibeli.

d. Menambah nilai

Iklan menambah nilai merek dengan memengaruhi persepsi.

Iklan yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih

elegan, lebih bergaya, lebih berkualitas dan lainnya. Dengan

menambah nilai, iklan dapat menghasilkan volume penjualan,

pendapatan, dan keuntungan yang lebih banyak.

e. Membantu upaya perusahaan

Membantu upaya perusahaan mendapatkan keuntungan yang

(59)

Menurut Widyatama (2015, 79-87) secara umum pembagian

menurut para praktisi periklanan, iklan dapat dikelompokkan

dalam 2 kategori besar yaitu:

a. Iklan Konvensional

Iklan konvensional yaitu iklan yang dibuat dan dipasang

dengan menggunakan teknik cetak baik cetak dengan teknoligi

sederhana maupun teknologi tinggi.

b. Iklan Elektronik

Disebut iklan elektronik, karena media yang digunakan

sebagai tempat dipasangnya pesan iklan adalah karena

menggunakan media yang berbasis perangkat elektronik.

Secara lebih spesifik, iklan elektronik dapat dibagi dalam 4

jenis, yaitu iklan radio, iklan televise, iklan film, serta iklan

yang dipasang dalam media jaringan atau internet.

Menurut Widyatama (2015:124) menyebutkan iklan juga dapat

dibedakan berdasar wujud produk yang diiklankan. Menurut

kategori ini, iklan dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu:

a. Iklan Barang

Iklan barang adalah iklan dimana produk yang ditawarkan

berupa barang nyata (terlihat/berwujud). Produk yang

ditawarkan tersebut meliputi baik barang tahan lama maupun

(60)

b. Iklan Jasa

Iklan jasa merupakan iklan dimana pesan yang disampaikan

berisi informasi dan tawaran tentang layanan jasa tertentu.

c. Iklan Barang-Jasa

Sering pula dijumpai, terdapat iklan yang menawarkan produk

barang maupun jasa sekaligus. Iklan semacam ini lebih tepat

dikategorikan sebagai iklan barang-jasa. Misalnya sebuah

iklan menawarkan sepatu sekaligus servicenya bilamana

sepatu tersebut rusak

Menurut Abdurrahman (2015:169) keputusan mengenai

periklanan utama dapat dilakukan melalui empat tahap, yakni

sebagai berikut:

a. Menetapkan tujuan.

Tujuan periklanan adalah tugas komunikasi spesifik yang

dicapai dengan pemirsa sasaran tertentu selama periode waktu

tertentu.

Kotler dan Armstrong (2008:170) menggambarkan tiga

tujuan periklanan, yaitu sebagai berikut:

1) Periklanan Informatif, diantaranya:

a) Mengkomunikasikan nilai pelanggan.

b) Memberitahukan produk baru ke pasar.

c) Menjelaskan cara kerja produk.

(61)

e) Menginformasikan perubahan harga ke pasar.

f) Menggambarkan layanan yang tersedia.

g) Memperbaiki kesan yang salah.

h) Membangun merek dan citra perusahaan.

2) Periklanan Persuasive, diantaranya:

a) Membangun preferensi merek.

b) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut

produk.

c) Membujuk pelanggan untuk membeli sekarang.

d) Membujuk pelanggan untuk menerima panggilan

penjualan.

e) Meyakinkan pelanggan agar memberi tahu orang

lain mengenai merek.

3) Periklanan Pengingat, diantaranya:

a) Memelihara hubungan pelanggan.

b) Mengingatkan konsumen bahwa produk mungkin

dibutuhkan dalam waktu dekat.

c) Mengingatkan konsumen tentang tempat ia dapat

membeli produk.

d) Menjaga merek dalam pikiran pelanggan selama

(62)

b. Menetapkan anggaran.

Anggaran periklanan adalah uang atau sumber daya beli

yang dialokasikan untuk program pendanaan suatu produk atau

perusahaan.

Dalam menetapkan anggaran periklanan, Kotler dan

Armstrong (2008:171) menetapkan empat metode berikut.

1) Affordable method, yaitu besarnya pengeluaran untuk

periklanan ditentukan atau bergantung pada sesuatu yang

diperkirakan perusahaan dapat tersedia.

2) Percentage of sales method, yaitu metode berdasarkan

persentase dan penjualan atau dari harga jual. Keunggulan

metode ini antara lain:

a) Pengeluaran untuk periklanan akan berubah sesuai

dengan perubahan kemampuan perusahaan atau

pendapatan perusahaan.

b) Mendorong manajemen untuk berpikir berdasarkan

hubungan antara biaya periklanan, harga jual, dan

laba perusahaan.

c) Mendorong terjadinya stabilitas dalam persaingan.

3) Competitive parity method, yaitu metode berdasarkan

besarnya biaya yang dikeluarkan oleh pesaingnya.

4) Objective and taks method, yaitu mengembangkan badget

Gambar

Gambar II.1
Tabel Skala Likert
Tabel III.2
Gambar IV.1 Bangunan The Telkomsel Way
+7

Referensi

Dokumen terkait

Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca skripsi dengan judul : Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Dian Wahyu Pratama, menyatakan bahwa skripsi dengan judul Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk dan Harga terhadap

Menyatakan bahwa stripsi ini yang berjudul *Pengaruh Internet lllarheting dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen online PTIIooIigans Indonesia'

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Ida Maslakhah, menyatakan bahwa skripsi dengan judul : “ Pengaruh Kemasan dan Daya Tarik Iklan Terhadap Citra Merek

Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Adrian Ramadhan, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: ANALISIS PENGARUH PROMOSI PENJUALAN, KUALITAS WEBSITE, E-WOM DAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Annisa Heny Yoepitasari, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Dan Desain

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Popularitas Terhadap

v HALAMAN PERSETUJ UAN PERNYATAAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai civitas akademik Universitas Narotama Surabaya, saya yang bertanda tangan di bawah ini: