• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PEMINDAI ULTRASONIK UNTUK REKONSTRUKSI 3D MENGGUNAKAN METODE DELAUNAY TRIANGULATION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI PEMINDAI ULTRASONIK UNTUK REKONSTRUKSI 3D MENGGUNAKAN METODE DELAUNAY TRIANGULATION"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PEMINDAI ULTRASONIK UNTUK REKONSTRUKSI 3D MENGGUNAKAN METODE DELAUNAY TRIANGULATION

FAUZI RAHADIAN PUTRA 2206100100

DOSEN PEMBIMBING : HARRIS PIRNGADI DJOKO PURWANTO

(2)

JUDUL TUGAS AKHIR

APLIKASI PEMINDAI ULTRASONIK

UNTUK REKONSTRUKSI 3D MENGGUNAKAN

METODE DELAUNAY TRIANGULATION

(ULTRASONIC SCANNER APPLICATION FOR 3D RECONSTRUCTION USING DELAUNAY

(3)

LATAR BELAKANG

• Suatu benda dapat dilihat jika ada cahaya yang

berasal dari benda tersebut masuk ke dalam alat penglihatan,

• Gelombang ultrasonik dapat bekerja tanpa

terpengaruh banyak atau sedikitnya intensitas cahaya di sekitarnya,

• Transduser ultrasonik digunakan untuk memindai

benda padat

• Data dari transduser ultrasonik tersebut diolah

sehingga didapatkan gambar 3D dari benda yang telah dipindai.

(4)

PERMASALAHAN

• Pengaruh beam pattern transduser ultrasonik

terhadap pembacaan,

• Pembacaan transduser ultrasonik terhadap benda

yang berbeda-beda bentuk, ukuran dan jaraknya,

• Proses pembuatan mekanik transduser ultrasonik

dalam melakukan pemindaian,

Proses pengolahan data menggunakan 3D

reconstruction,

(5)

BATASAN MASALAH

• Transduser yang digunakan adalah transduser ultrasonik 40 KHz untuk medium udara,

• Objek adalah benda padat yang tidak bergerak yang dapat memantulkan gelombang ultrasonik,

• Permukaan benda yang dideteksi berupa permukaan datar,

• Jarak antara objek dengan transduser yang dideteksi 3-300 cm,

• Ketelitian transduser sebesar 1 cm,

Metode 3D reconstruction yang digunakan adalah metode Delaunay triangulation.

(6)

TUJUAN

• Mengetahui pengaruh beam pattern transduser

ultrasonik terhadap pembacaan,

• Mengetahui pembacaan transduser ultrasonik

terhadap benda yang berbeda-beda bentuk, ukuran dan jaraknya,

• Membuat mekanik transduser ultrasonik dalam

melakukan pemindaian,

• Mendapatkan proses pengolahan data

menggunakan 3D reconstruction,

(7)

DIAGRAM BLOK SISTEM

PC

Transduser Sistem Mikrokontroler

Motor stepper 1 Motor stepper 2 Modul USB to serial Display LCD Mekanik 1 Mekanik 2

(8)

TRANSDUSER

SRF-04 mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

• Tegangan : 5 VDC,

• Konsumsi Arus : 30 mA (rata-rata), 50 mA (max),

• Frekuensi Suara : 40 kHz,

• Jangkauan : 3 cm - 300 cm,

• Sensitivitas : Mampu mendeteksi gagang sapu berdiameter 3 cm dalam jarak > 2 m,

• Input Trigger : 10 mS min. Pulsa Level TTL,

• Pulsa Echo : Sinyal level TTL positif, lebar berbanding proporsional dengan jarak yang dideteksi.

(9)
(10)

MOTOR STEPPER 1

Sanyo Denki tipe 103H6707-0741

yang memiliki spesifikasi sebagai berikut :

• 12V DC,

• DC 3A,

• 1.8 DEG/STEP,

(11)

MOTOR STEPPER 2

16HM34-0404A yang memiliki spesifikasi :

• 12V DC,

• Arus per fasa 0,4A,

• 0.9 DEG/STEP,

(12)
(13)
(14)
(15)

PC

Jenis PC yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut:

• Intel® Pentium® Dual CPU T3400 @2,16GHz

(16)

DELAUNAY TRIANGULATION

• Triangulasi adalah sebuah graf planar yang berbentuk segitiga.

• Dalam istilah trigonometri atau geometri

dasar, triangulasi adalah sebuah proses untuk menemukan koordinat dan jarak ke sebuah titik.

Tiga titik dihubungkan dengan tiga garis (edge) yang berturut-turut sehingga membentuk

(17)

DELAUNAY TRIANGULATION

• Triangulasi Delaunay (Detri) adalah

pembentukan jala-jala segitiga dari himpunan titik-titik pada suatu bidang.

• Segitiga-segitiga yang terbentuk harus

memenuhi syarat incircle, yaitu tidak ada titik lain di dalam lingkaran yang dibentuk dari tiap tiga titik sudut segitiga yang ada kecuali tiga titik sudut segitiga itu sendiri.

(18)

DELAUNAY TRIANGULATION

Kriteria detri:

• Tidak diijinkan ada vertek di dalam lingkaran tersebut,

• Minimal terbentuk triangulasi dalam satu lingkaran,

• Meskipun terbentuk triangulasi tetapi ada vertek independen di dalam lingkaran maka masih belum dikategorikan Delaunay

(19)
(20)

DELAUNAY TRIANGULATION

A. Terdapat dua vertek yang terhubung pada nota e pada lingkaran tapi terdapat dua vertek lain di dalam lingkaran yang tidak berpotongan dengan lingkaran. Sehingga belum termasuk kriteria delaunay.

B. Notasi e’ merupakan delaunay karena berpotongan pada satu lingkaran akan tetapi kriteria delaunay menyatakan minimal 3 verek untuk bisa triangulasi. Maka masih belum dinyatakan delaunay.

C. Pada triangulasi t sudah terbentuk dan berpotongan pada satu lingkaran. Akan tetapi di dalam lingkaran tersebut terdapat vertek v yang berdiri bebas. Sehingga kondisi tersebut belum dikatakan delaunay.

D. Letak triangulasi t sudah terhubung dan berpotongan pada satu lingkaran dan terdapat vertek v yang berada diluar

lingkaran. Dengan kondisi demikian triangulasi t termasuk kriteria delaunay dan dinyatakan triangulasi delaunay.

(21)
(22)

RANCANGAN PELETAKAN ALAT

Transduser

Stepper 1

Stepper 2

(23)
(24)
(25)
(26)

KARAKTERISASI TRANSDUSER

Pengujian resolusi transduser

No. Pembacaan transduser (cm) Pengukuran mistar (cm)

1 1 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 6 6 6 7 7 7 8 8 8 9 9 9 10 10 10 11 11 11 12 12 12 13 13 13 14 14 14 15 15 15

(27)

KARAKTERISASI TRANSDUSER

Pengujian beamwidth transduser

Ketinggian 20cm Ketinggian 22cm Ketinggian 24cm

Jarak (inci) Pembacaan (V) Jarak (inci) Pembacaan (V) Jarak (inci) Pembacaan (V) 23 0.24 v 23 0.24 v 23 0.24 v 22 0.23 v 22 0.23 v 22 0.23 v 21 0.22 v 21 0.22 v 21 1.26 v ∞ 20 0.21 v 20 0.21 v 20 1.26 v 19 0.20 v 19 1.24 v ∞ 19 1.26 v 18 0.19 v 18 1.24 v 18 1.26 v 17 0.18 v 17 1.24 v 17 1.26 v 16 1.24 v ∞ 16 1.24 v 16 1.26 v 15 1.24 v 15 1.24 v 15 1.26 v 14 1.24 v 14 1.24 v 14 1.26 v 13 1.24 v 13 1.24 v 13 1.26 v 12 1.23 v 12 1.24 v 12 1.26 v 11 1.23 v 11 1.24 v 11 1.26 v 10 1.23 v 10 1.24 v 10 1.26 v 9 1.23 v 9 1.24 v 9 1.26 v 8 1.23 v 8 1.24 v 8 1.26 v 7 1.23 v 7 1.24 v 7 1.26 v

(28)

PENGUJIAN PROGRAM

(29)
(30)
(31)

PENGUJIAN PROGRAM 3D

RECONSTRUCTION

(32)

PENGUJIAN PROGRAM 3D

RECONSTRUCTION

(33)

PENGUJIAN MENGGUNAKAN

TRANSDUSER ARRAY

(34)

PENGUJIAN MENGGUNAKAN

TRANSDUSER ARRAY

Teta = 0° Teta = 90° Teta = 180° Teta = 270°

Z T1 T2 T3 Z T1 T2 T3 Z T1 T2 T3 Z T1 T2 T3 0 20 18 18 0 18 17 18 0 18 17 21 0 19 18 20 1 19 18 18 1 18 17 18 1 18 17 20 1 19 18 19 2 19 18 18 2 18 17 18 2 19 18 19 2 19 18 19 3 19 18 19 3 18 17 19 3 19 18 20 3 20 18 20 4 20 18 20 4 18 17 41 4 19 18 20 4 20 18 20 5 21 18 21 5 19 18 40 5 43 19 43 5 20 19 45 6 22 19 45 6 20 18 61 6 20 19 44 6 21 19 62 7 31 20 47 7 20 19 44 7 21 19 60 7 21 20 44

Teta = 0° Teta = 90° Teta = 180° Teta = 270°

Z T1 T2 T3 Z T1 T2 T3 Z T1 T2 T3 Z T1 T2 T3 0 14 13 13 0 17 16 16 0 10 9 8 0 12 12 11 1 14 13 13 1 17 16 16 1 10 9 8 1 12 11 11 2 14 13 13 2 17 16 16 2 10 9 8 2 12 12 11 3 14 13 13 3 17 16 16 3 10 9 8 3 12 12 11 4 14 13 13 4 17 16 16 4 10 9 8 4 12 12 11 5 14 13 13 5 17 16 15 5 10 9 8 5 12 12 11 6 14 13 13 6 17 16 15 6 10 9 9 6 12 12 11 7 14 13 13 7 17 16 15 7 10 9 8 7 12 12 11 8 13 13 13 8 17 16 15 8 10 9 9 8 12 12 12 9 13 13 13 9 17 16 16 9 10 9 8 9 12 11 11 10 13 12 13 10 17 15 15 10 10 8 8 10 12 12 11

(35)

PENGUJIAN MENGGUNAKAN

TRANSDUSER ARRAY

Teta = 0° Teta = 90° Teta = 180° Teta = 270°

Z T1 T2 T3 Z T1 T2 T3 Z T1 T2 T3 Z T1 T2 T3 0 16 15 14 0 17 16 14 0 13 12 13 0 19 18 18 1 16 14 14 1 17 16 14 1 13 12 13 1 19 18 18 2 16 15 14 2 17 16 14 2 13 12 14 2 19 18 18 3 16 15 14 3 17 16 15 3 13 12 14 3 20 18 19 4 16 15 15 4 18 16 15 4 14 13 15 4 20 18 19 5 17 16 16 5 18 17 16 5 14 13 61 5 20 19 20 6 19 16 17 6 18 17 16 6 16 14 67 6 21 20 21

(36)

PENGUJIAN MENGGUNAKAN

TRANSDUSER ARRAY

(37)

PENGUJIAN PEMBACAAN TRANSDUSER TERHADAP PERMUKAAN MIRING

• Benda digerakkan dengan ∆θ = 10°, kemudian data hasil keluaran dicatat dan dibandingkan dengan data hasil pengukuran.

Dengan nilai error yang kurang dari 10%, pengujian transduser untuk objek dengan permukaan miring dapat dilakukanTeta0 Pem bacaan transduser (cm)15 Pengukuran m istar (cm )15 Error (%)0

10 15 15 0 20 13 13.5 3.703704 30 12 12.5 4 40 10 10 0 50 9 8 12.5 60 9 8.5 5.882353

(38)

PENGUJIAN PEMBACAAN TRANSDUSER DENGAN OBJEK DENGAN PERMUKAAN MIRING

• Pengujian dilakukan terhadap 2 buah objek yang memiliki bahan dan ukuran berbeda. Objek-objek yang akan diuji yaitu :

• Objek 1, terbuat dari bahan kardus dengan bentuk balok dan berdimensi 30.5 cm x 22.3 cm x 22 cm (p x l x t),

• Objek 2, terbuat dari bahan seng dengan

bentuk tabung dan berdimensi 7.5 cm x 15.5 cm (r x t).

(39)

PENGUJIAN PEMBACAAN TRANSDUSER DENGAN OBJEK DENGAN PERMUKAAN MIRING

(40)

PENGUJIAN PEMBACAAN TRANSDUSER DENGAN OBJEK DENGAN PERMUKAAN MIRING

(41)

KESIMPULAN

• Transduser SRF-04 yang digunakan dalam pengujian memiliki resolusi 1 cm dengan

beam width 45°,

Hasil percobaan menggunakan 3 buah transduser yang disusun secara array

dimana objek digerakkan setiap 90°, hasil rekonstruksi tidak sesuai dengan bentuk objek dikarenakan data hasil keluaran transduser berupa data titik, sehingga

semakin banyak transduser semakin banyak titik yang didapatkan sehingga hasil rekonstruksi semakin mendekati bentuk asli objek,

• Proses pengujian pembacaan transduser terhadap kemiringan permukaan dengan

∆θ=10°, menghasilkan error sebesar 9.49%,

• Hasil pengujian dengan balok yang terbuat dari bahan kardus dan kaleng yang

terbuat dari bahan seng menghasilkan gambar hasil rekonstruksi yang mendekati bentuk asli objek yaitu bentuk balok dan tabung tanpa alas dan tutup.

(42)

SARAN

• Untuk percobaan menggunakan transduser yang disusun secara array, semakin banyak jumlah transduser yang

digunakan, semakin banyak data titik yang didapatkan, hasil rekonstruksi semakin mendekati bentuk asli objek,

• Untuk pengujian yang lebih teliti, transdusernya yang harus digerakkan untuk melakukan proses pemindaian sehingga posisi transduser tetap tegak lurus dengan permukaan

objek yang dipindai,

• Untuk proses pengujian pembacaan transduser terhadap kemiringan permukaan, semakin sempit beam width dan semakin tinggi resolusi transduser yang digunakan, semakin kecil error yang dihasilkan.

Gambar

DIAGRAM BLOK SISTEM

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tahapan analisa, tahapan implementasi serta tahapan pengujian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa sistem pakar penyakit infeksi saluran kemih

Hidroxyapatite bovine (HAb) dari tulang sapi memiliki ukuran butir 40-50 µm dengan bentuk kotak tidak teratur, bagaimana hasil pengujian SEM diperlihatkan pada

Pada aplikasi pengenalan objek ini, masukan citra digital berasal dari webcam, objek yang dikenali adalah objek tiga dimensi yang selanjutnya direpresentasikan dalam bentuk

Pengujian yang telah dilakukan dalam karya ilmiah ini membuktikan bahwa Metode Level Set dapat digunakan untuk segmentasi gambar dalam berbagai bentuk, baik itu cembung

Koordinat yang didapatkan dari server kemudian digunakan untuk menghitung dan memetakan posisi objek yang dilacak ke peta yang ada pada aplikasi yang terpasang

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa jika memasukkan banyak gejala, maka hasilnya akan semakin akurat yaitu diatas 90%, tetapi jika gejala yang

Berdasarkan hasil dari penelitian yang didapatkan dari kuesioner yang sudah dibagikan kepada responden agen dan pangkalan yang berada di PT Catur Karya, kemudian dilakukan

Pada penelitian sebelumnya dinyatakan, metode huffman yang digunakan menghasilkan nilai output yang sama dengan hasil perhitungan biasa serta dari hasil pengujian black box diperoleh