• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KOMPONEN SINDROM METABOLIK DENGAN KADAR TESTOSTERON TOTAL PADA PENDUDUK LAKI-LAKI DEWASA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KOMPONEN SINDROM METABOLIK DENGAN KADAR TESTOSTERON TOTAL PADA PENDUDUK LAKI-LAKI DEWASA."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i

TESIS

HUBUNGAN KOMPONEN SINDROM METABOLIK

DENGAN KADAR TESTOSTERON TOTAL PADA

PENDUDUK LAKI-LAKI DEWASA

NI LUH PUTRI PRIMASARI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

ii

HUBUNGAN KOMPONEN SINDROM METABOLIK

DENGAN KADAR TESTOSTERON TOTAL PADA

PENDUDUK LAKI-LAKI DEWASA

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Combined Degree,

Program Pasca Sarjana Universitas Udayana

NI LUH PUTRI PRIMASARI NIM 1014048212

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

i

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 18 OKTOBER 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Prof.Dr.dr.AAG Budhiarta, Sp.PD-KEMD Dr.dr Wira Gotera, Sp.PD-KEMD

NIP. 194412211972061001 NIP. 196310201988121002

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Ilmu Biomedik

Program Pascasarjana Universitas Udayana,

Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, SpGK NIP.1958 0521 198503 1 002

Direktur Program Pascasarjana

Universitas Udayana.

(4)

ii

Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 21 September 2016

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No : 4532/UN14.4/HK/2016 Tanggal 9 September 2016

Ketua : Prof.Dr.dr.AAG Budhiarta, Sp.PD-KEMD

Anggota :

1. Dr.dr Wira Gotera, Sp.PD-KEMD

(5)
(6)

ii

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena hanya atas asung wara nugraha-Nya tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini merupakan tugas akhir yang dibuat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 (PPDS-1)

Combined Degree Ilmu Penyakit Dalam pada Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. dr. AAG Budhiarta, Sp.PD-KEMD, pembimbing pertama yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti pendidikan, khususnya dalam penyelesaian tesis ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada Dr. dr. Wira Gotera, Sp.PD-KEMD, pembimbing kedua yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.

Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof. DR. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD atas kesempatan dan fasillitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan PPDS-1

(7)

iii

(8)

iv

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus disertai penghargaan kepada seluruh guru-guru yang telah membimbing penulis, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, Dr.dr.I Ketut Suryana, SpPD-KAI dan Ni Ketut Ariada, SE; yang telah membesarkan, mendidik dan memberikan dorongan dan doa yang tiada henti sehingga penulis mencapai semua ini, adik-adik tercinta dr. I Made Dwi Surya Wibawa dan dr. Luh Nyoman Arya Wisma Ariani atas dorongan dan doa yang selalu diberikan. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dr.Ni Ketut Rai Purnami, SpPD; dr. Made Prashinta serta teman-teman seperjuangan (dr.Denny, dr.Jarwa, dr.Sang Bagus, dr. Aswara, dr.Baskoro, dr. Oscar, dr.Ansel, dr. Dwija, dr.Eka Krisna, dr.Wiradarma, dr.Perdana, dr. Donna, dr. Sherrvy, dr. Aryanti, dr. Prayuda dan dr. Dina) serta rekan-rekan junior atas dukungan dan kerjasamanya selama pendidikan ini.

(9)

v ABSTRAK

HUBUNGAN KOMPONEN SINDROM METABOLIK DENGAN KADAR

TESTOSTERON TOTAL PADA PENDUDUK LAKI-LAKI DEWASA

Sindrom Metabolik (SM) adalah kumpulan berbagai komponen / faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dan Diabetes Mellitus (DM) tipe-2. Dari beberapa penelitian didapatkan adanya hubungan terbalik antara obesitas abdominal dengan kadar testosteron total. Beberapa penelitian pendahuluan melaporkan adanya peningkatan kejadian testosterone total rendah pada subjek dengan SM. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini diadakan untuk membuktikan hubungan antara SM dengan kadar testosteron total. Penelitian observasional, studi potong lintang ini dilaksanakan di Denpasar dari bulan Oktober 2015 sampai Februari 2016 menggunakan 74 subjek SM sebagai sampel. Kriteria inklusi mencakup subjek berjenis kelamin laki-laki, berusia 30-60 tahun, sesuai kriteria IDF 2005. Variabel yang diperiksa pada penelitian ini yaitu lingkar perut, tekanan darah, kadar kolesterol HDL, kadar trigliserida, glukosa darah puasa, HOMA-IR dan testosteron total. Hubungan komponen SM dengan kadar testosterone dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Spearman. Sedangkan analisis regresi linier dilakukan untuk menguji hubungan antara komponen SM dengan kadar testosterone.

Sebanyak 74 sampel laki-laki dengan median umur 51 tahun (30 – 65 tahun), median lingkar perut 103 cm (90 – 146 cm), tekanan darah ≥ 130/85 mmHg sebanyak 38 orang (50,6%), gula darah puasa ≥ 100 mg/dL sebanyak 50 orang (66,6 %), trigliserida ≥ 150 mg/dL sebanyak 51 orang (68,0 %), HDL ≤ 40 mg/dL sebanyak 52 orang (69,3 %). Semua sampel juga diperiksa kadar testosteron dan didapatkan sampel yang dengan kadar testosteron rendah (< 200 ng/dL) sebanyak 2 orang. Hasil uji korelasi didapatkan hubungan terbalik yang bermakna antara trigliserida dengan testosteron total (r= -0,245;p < 0,05) dan juga antara HOMA-IR dengan kadar testosteron total (r = -0,284;p < 0,05). Regresi linier didapatkan trigliserida berkorelasi secara independen dengan kadar testosterone total (r= -0,236, p<0,05).

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan terbalik yang bermakna antara trigliserida dan resistensi insulin dengan kadar testosteron total serta trigliserida berkorelasi secara independen dengan kadar testosterone total (r= -0,236, p<0,05).

(10)

vi ABSTRACT

THE CORELATION BETWEEN METABOLIC SYNDROME AND TOTAL TESTOSTERON LEVEL ON MALES POPULATION

Metabolic syndrome (MS) was a group of several factors that able to increase the risk of cardiovascular disease and Diabetes Mellitus (DM) type 2. Current research has revealed that there has been an inverse correlation between abdominal obesity and total testosterone level. Other researches also found that the evidence of low total testosterone level was increased in subjects with MS. Based on those researches, this study was made to prove that there was a correlation between MS and total testosterone level.

This observational, cross sectional study was held at Denpasar from October 2015 to February 2016 with 74 subjects of MS. The inclusion criterias of subjects were male, age 30 to 60 years old, according to IDF 2005. Variables in this study were abdominal waist, blood pressure, HDL cholesterol level, triglyceride level, fasting blood sugar, insulin resistance, and total testosterone level. The correlation between component of MS and testosterone level was analyzed with Spearman’s Correlation. And linear regression analisis conducted to test the relation between component of MS and testosterone level.

There were 74 samples of men with average of age 51 years (30 – 65 years); the average of abdominal waist was 103cm (90 – 146 cm); there were 38 (50,6%) samples with level blood pressure ≥ 130/85 mmHg; 50 (66,6 %) samples with fasting blood glucose ≥ 100 mg/dL, 51 (68,0 %) samples with triglyceride level ≥ 150 mg/dL, 52 (69,3 %) samples with HDL ≤ 40 mg/dL. Testosterone level in all samples was also measured and found that 2 samples had low testosterone level (< 200 ng/dL). The correlation test found that there was a statistically significant inverse correlation between triglyceride level and total testosterone level (r= -0,245;p < 0,05) and also a statistically significant inverse correlation between HOMA-IR and total testosterone level (r = -0,284;p < 0,05). It was found that triglyceride independently correlate with total testosterone level (r= -0,236, p<0,05).

(11)

vii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ………. iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ………. v

UCAPAN TERIMAKASIH ... vi

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

(12)

viii

2.4 Patofisiologi dari Sindrom Metabolik ... 11

2.4.1 Obesitas sentral / obesitas abdominal ... 13

2.4.2 Resistensi Insulin ... 15

2.4.3 Peningkatan gula darah puasa (DM Tipe 2) ... 15

2.4.4 Dislipidemia (Hipertrigliseridemia, hipokolesterol HDL-emia). 16 2.4.5 Hipertensi ... 17

2.5 Testosteron ... 19

2.5.1 Sintesis / Pembentukan Testosteron ... 19

2.5.2 Regulasi Hormon Testosteron ... 20

2.5.3 Hormon testosteron dalam tubuh ... 21

2.5.4 Manifestasi klinis defisiensi testosteron ... 22

2.6. Sindrom Metabolik, Testosteron.. ... 22

2.6.1 Obesitas sentral dan Testosteron ... 25

2.6.2 Dislipidemia (hipertrigliseridemia, hipokolesterol HDL-emia) danTestosteron ... 25

2.6.3 Hipertensi dan Testosteron ... 26

2.6.4 Diabetes Mellitus Tipe 2 danTestosteron ... 26

(13)

ix

4.4.1 Populasi target ... 32

4.4.2 Populasi terjangkau ... 32

4.5 Sampel Penelitian ... 33

4.5.1 Teknik Pengambilan Sampel ... 33

4.4.2 Besar Sampel ... 33

4.6 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 33

4.6.1 Kriteria Inklusi ... 33

4.6.2 Kriteria Eksklusi ... 34

4.7 Bahan Penelitian... 34

4.8 Instrumen dan Prosedur Pengambilan Bahan Penelitian ... 35

4.9 Alur Penelitian ... 35

4.10 Variabel Penelitian ... 37

4.10.1 Identifikasi Variabel ... 37

4.10.2 Hubungan Antara Variabel ... 37

4.10.3 Definisi Operasional Variabel ... 38

4.11 Analisa Data ... 42

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ……….. 44 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ……… 55 DAFTAR PUSTAKA ... 57

(14)

x

DAFTAR TABEL

No.Tabel Judul Tabel Hal

Tabel 2.2. Rekomendasi Waist Circumference Thresholds untuk

Obesitas Abdominal ... 14 Tabel 5.1 Karakteristik demografi komponen sindrom metabolic,

HOMA-IR dan kadar testosteron total ……… 45 Tabel 5.2. Analisis bivariat antara komponen sindrom metabolik dan

variabel independen lainnya dengan kadar testosteron

total ……….. 46

(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Gambar Hal

Gambar 2.1. Patofisiologi dari Sindrom Metabolik ... 12

Gambar 2.2. Patogenesis hipertensi pada Sindrom Metabolik ... 17

Gambar 2.3. Molekul Testosteron ... 19

Gambar 2.4. Hormonal control of testosterone secretion ... 21

Gambar 2.5. Interaksi antara Sindrom Metabolikdengan kadar testosteron total ... 24

Gambar 2.6. Hubungan antara defisiensi androgen dengan Resistesi Insulin, DM tipe-2, Obesitas, SM ... 27

Gambar 3.1. Kerangka konsep penelitian ... 30

(16)

xii

DAFTAR SINGKATAN

AHA = American Hearth Association DM = Diabetes Melitus

EGIR = Europan Group for the Study of Insulin Resistance HDL = High Density Lipoprotein

IDF = International Diabetes Foundation FFA = Free Fatty Acid

FSH = Folicle Stimilating Hormone GnRH = Gonadotropin Releasing Hormone HCG = Human Chorionic Gonadotropin HPG = Hipotalamus Hipofisis Gonad LDL = Low Density Lipoprotein

LH = Luteinizing Hormone

MCP = Macrophage Chemoattractant Protein

NCEP-ATP = National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel

NHANES = National Health and Nutrition Examination Survey NLHBI = National Heart, Lung and Blood Institute

NO = Notric Oxide

SHBG = Sex Hormone Binding Globulin SKA = Sindrom Koronari Akut

SM = Sindrom Metabolik

SNS = Simpathetic Nerve System

PPAR = Peroxisome Proliferator- Activated Receptor RAAS = Renin Angiotensin Aldosteron System VLDLs = Very Low Density Lipoprotein

(17)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Lampiran Hal

Lampiran 1. Keterangan Laik Etik ... 64

Lampiran 2. Amandemen Judul Tesis ………. 65

Lampiran 3. Informasi Pada Pasien dan Formulir Persetujuan Ikut Serta Dalam Penelitian ... 65

Lampiran 4. Formulir Persetujuan Ikut Serta Dalam Penelitian ... 67

Lampiran 5. Formulir Pengumpulan Data ... 68

Lampiran 6. Prosedur Pemeriksaan lingkar Pinggang ... 73

Lampiran 7. Prosedur Pemeriksaan Testosteron Total ... 74

Lampiran 8. Prosedur Pemeriksaan Kadar Trigliserida Glukosa ... 76

Lampiran 9. Prosedur Pemeriksaan Kadar Kolesterol HDL ... 78

Lampiran 10. Prosedur Pemeriksaan Kadar Trigliserida ... 80

Lampiran 11. Hasil Pemeriksaan Laboratorium ... 82

Referensi

Dokumen terkait

Rekomendasi untuk tumpahan di darat dan tumpahan di perairan ini didasarkan pada skenario tumpahan yang paling mungkin terjadi untuk material ini; namun, kondisi geografi, angin,

b) Compositional analysis of separator gas and liquid up to heptanes plus fraction, including determination of nitrogen and carbon dioxide fractions as well as calculation

Menindaklanjuti surat Direktur Kemahasiswaal Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Nomor :8134001E3.11KM.02.0412019 tanggal 11 November 2019 perihal Undangan

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Menggambarkan perencanaan program kemitraan yang dilaksankan oleh UPT SKB Gunungkidul, 2) Menggambarkan implementasi model kemitraaan

Hasil analisis Proksimat yang dilakukan dua kali uji yaitu pada minggu pertama awal penyimpanan dan pada minggu ketiga akhir penyimpanan terdapat varian Proksimat abon

Penambahan karagenan dengan konsentrasi yang berbeda tidak mempengaruhi rasa minuman jeli nanas, hal ini disebabkan komposisi bahan dalam pengolahan minuman jeli nanas

Simulasi detektor alkohol ini menggunakan perangkat keras, sensor MQ-3 sebagai input, mikrokontroller Atmega16 sebagai pengolah data dari sensor MQ-3, LCD berfungsi

Untuk menganalisis aflatoksin pada jagung yang digunakan untuk pakan ternak dapat dilakukan ekstraksi dengan pelarut organik yang aman (metanol) dan pemurnian menggunakan SPE