• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR RI DESAIN INTERIOR KANTOR PT. INSASTAMA DENGAN KONSEP INDUSTRIAL MODERN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR RI DESAIN INTERIOR KANTOR PT. INSASTAMA DENGAN KONSEP INDUSTRIAL MODERN"

Copied!
223
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR – RI 141501

DESAIN INTERIOR KANTOR PT. INSASTAMA DENGAN KONSEP INDUSTRIAL MODERN

NIKITA BUNGA PRATIWI 3412100098

DOSEN PEMBIMBING Ir. Budiono, M.Sn.

Dr. Mahendra Wardhana, S.T., M.T.

JURUSAN DESAIN INTERIOR

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2017

(2)

FINAL PROJECT – RI 141501

INTERIOR DESIGN OF PT.INSASTAMA OFFICE WITH INDUSTRIAL MODERN CONCEPT

NIKITA BUNGA PRATIWI 3412100098

SUPERVISOR LECTURER Ir. Budiono, M.Sn.

Dr. Mahendra Wardhana, S.T., M.T.

INTERIOR DESIGN DEPARTMENT

Faculty of Civil Engineering and Planning Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2017

(3)
(4)

| i

DESAIN INTERIOR KANTOR PT.INSASTAMA DENGAN KONSEP INDUSTRIAL MODERN

Nama Mahasiswa : Nikita Bunga Pratiwi

NRP : 3412100098

Dosen Pembimbing I : Ir. Budiono, M.Sn.

Dosen Pembimbing II : Dr. Mahendra Wardhana, S.T., M.T.

ABSTRAK

Dalam menghadapi persaingan era global, perusahaan di Indonesia harus menyusun strategi yang tepat agar memiliki keunggulan daya saing. Salah satu usaha tersebut adalah melakukan pembangunan gedung perkantoran pada area Central Business District di kota-kota besar. PT. Insastama, merupakan sebuah perusahaan industri yang memproduksi mur dan baut, serta produk metal lainnya.

Perusahaan tersebut ingin mengembangkan bisnis perusahaan dengan membuka kantor cabang produknya ke wilayah Jakarta. Karena PT. Insastama membuka kantor cabang di lokasi yang baru, maka dari itu diperlukan upaya dalam pengenalan branding perusahaan agar dapat meningkatkan daya tarik konsumen.

Selain branding melalui website dan sosial media lainnya, branding perusahaan juga dapat dilakukan dengan cara membuat desain interior yang menarik pada kantor. Selain memperhatikan segi kenyamanan untuk konsumen juga staff, juga terdapat penambahan fasilitas kantor yang dapat menunjang dan mempermudah pemenuhan kebutuhan konsumen.

Perencanaan desain interior kantor PT. Insastama ini berdasarkan hasil analisa permasalahan, observasi, studi literatur, studi banding, wawancara dan pembagian kuisioner terhadap responden. Berdasarkan metodologi tersebut, hasil yang diperoleh adalah konsep desain interior kantor PT. Insastama dengan perpaduan langgam industrial dengan langgam modern, namun konsep tersebut tidak menghilangkan karakteristik dari PT. Insastama. Produk mur dan baut erat kaitannya dengan langgam Industrial, sedangkan langgam modern yang bersih, dan fokus pada fungsi cocok jika diterapkan pada gedung perkantoran.

Dengan beberapa konsep diatas, kemudian disusun sebuah perencanaan yakni desain interior kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern.

Konsep ini dibuat agar PT. Insastama semakin dikenal oleh masyarakat secara luas, sehingga produk-produk nya semakin dikenal dan sesuai dengan selera serta kebutuhan konsumen.

Kata kunci : desain interior ; industrial ; kantor ; modern ; pembangunan

(5)

| ii

( Halaman ini sengaja dikosongkan )

(6)

| iii

INTERIOR DESIGN OFFICE PT.INSASTAMA THE CONCEPT OF MODERN INDUSTRIAL

Name : Nikita Bunga Pratiwi

NRP : 3412100098

Supervisor I : Ir. Budiono, M.Sn.

Supervisor II : Dr. Mahendra Ward, S.T., M.T.

ABSTRACT

In this era of global competition, the companies in Indonesia must develop the right strategy to get competitive advantage. One of the company’s effort is to build the office buildings in the Central Business District area in major cities. PT.

Insastama is an industrial company that manufactures nuts and bolts, and other metal products. This company wanted to develop company's business by opening a branch office products in Jakarta. Since PT. Insastama opened a branch office in the new location, then it is necessary to introduce corporate branding in order to increase consumer appeal. Aside of branding through social websites and other media, company branding can also be accomplished by creating an attractive interior design at the office. In addition to consider the convenience for consumers and staff, there is also the addition of office facilities that can support and facilitate the needs of consumers.

Planning interior design office of PT. Insastama are based on the results of the problem analysis, observation, literature study, comparative studies, interviews and the distribution of questionnaires to the respondents. Based on this method, the results are interior design concept of PT. Insastama with mixture of industrial style and modern style, but the concept does not eliminate the characteristics of PT. Insastama. Nuts and bolts products closely related to Industrial style, while the modern style are clean and focus on functionality suitable when applied to office buildings.

With some of the above concept then organized a planning that is the interior design office of PT. Insastama with Industrial Modern concept. This concept was made for PT. Insastama to increasingly recognized by the public, so the products are increasingly recognized and in accordance with the tastes and needs of consumers.

Keywords: interior design ; industrial ; office ; modern ; buildings

(7)

| iv

( Halaman ini sengaja dikosongkan )

(8)

| v

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern”. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Tugas Akhir, Jurusan Desain Interior, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Selama proses penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Mama, papa, adik-adik dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa, dukungan, perhatian dan kasih sayang hingga saat ini.

2. Dr. Mahendra Wardhana, ST., MT. selaku dosen pembimbing II, dosen wali dan Ketua Jurusan Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

3. Ir. Budiono M.Sn., sebagai dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, kritik dan saran bagi penulis.

4. Ir. R. Adi Wardoyo, M.MT,. dan Anggra Ayu Rucitra S.T., M.MT., selaku dosen penguji mata kuliah Tugas Akhir.

5. Seluruh pimpinan dan staff PT. Insastama yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan survey dan menjadikan kantor sebagai objek desain.

6. Sahabat-sahabat penulis yaitu Marsha, Yunita, Erviana, Anisa yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

7. Teman-teman dekat seperjuangan selama kuliah, Dinda, Widyasi, Maura dan Riza yang selalu bersama selama masa-masa Tugas Akhir dan seluruh

8. Teman-teman SMA, Inge, Ely, Rezandy, Firda, Dessy, Cindhy dan Kharisma.

9. Teman-teman eksklusif 115 yang telah membantu dan saling mendukung.

10. Semua pihak yang belum dapat disebutkan yang telah membantu dan mendoakan.

Diharapkan dengan adanya laporan hasil desain interior ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan referensi bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.

Surabaya, Januari 2017

Penulis

(9)

| vi

( Halaman ini sengaja dikosongkan )

(10)

| vii

DAFTAR ISI

Abstrak ... ... ...i

Abstract ... .... ...iii

Kata Pengantar …...v

Daftar Isi ...vii

Daftar Tabel ...xv

Daftar Gambar ... ...xi

Daftar Bagan ... .xvii

Daftar Diagram ...xix

Daftar Lampiran ...xxi

BAB I – PENDAHULUAN ... ...1

1.1. Latar Belakang ... ...1

1.1.1. Pemilihan Lokasi di Jakarta ... ...1

1.1.2. Penilaian Masyarakat terhadap sebuah kantor ... ...2

1.2. Tema dan Judul ... ...3

1.2.1 Latar Belakang Tema... ...3

1.2.2 Definisi Judul ... ...4

1.3. Tujuan dan Manfaat ... ..5

1.3.1. Tujuan ... ...5

1.3.2. Manfaat ... ...6

1.4. Permasalahan ... ... ...6

1.4.1. Identifikasi Masalah ... ...6

1.4.2. Batasan Masalah ... ...7

1.4.3. Rumusan Masalah ... ...7

1.5. Sistematika Laporan ... ...7

BAB II – STUDI PUSTAKA, EKSISTING DAN PEMBANDING ... ...9

2.1 Studi Pustaka ... ...9

2.1.1 Desain Interior ... ...9

2.1.2 Kantor ... ...10

2.1.2.1 Pengertian Kantor ... ...10

2.1.2.2 Aktivitas Kerja Kantor ... ...10

(11)

| viii

2.1.2.3 Sarana dan Fasilitas Kantor ... ...11

2.1.2.4 Prinsip dan Pertimbangan Perancangan Kantor ... ...12

2.1.2.5 Macam-Macam Tata Ruang Kantor ... ...12

2.1.2.6 Ruangan Kerja Kantor ... ...15

2.1.2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tata Ruang Kantor ... ...17

2.1.2.8 Ciri-Ciri Kantor Yang Menyenangkan ... ...18

2.1.2.9 Jenis-jenis Perlengkapan Kantor ... ...19

2.1.2.10 Ciri-Ciri Kantor Modern ... ...23

2.1.3 Warna ... ...24

2.1.3.1 Pengertian Warna ... ...24

2.1.3.2 Warna dalam Proses Berkomunikasi ... ...25

2.1.3.3 Psikologi Warna ... ...25

2.1.3.4 Warna untuk Kantor ... ...28

2.1.4 Langgam Desain Industrial ... ...31

2.1.4.1 Pengertian Langgam Desain Industrial ... ...31

2.1.4.2 Material pada Langgam Desain Industrial ... ...32

2.1.4.3 Warna pada Langgam Desain Industrial ... ...33

2.1.4.4 Dekorasi pada Langgam Desain Industrial ... ...33

2.1.4.5 Pencahayaan pada Langgam Desain Industrial ... ...34

2.1.5 Langgam Desain Modern ... ...35

2.1.5.1 Definisi Modern ... ...35

2.1.5.2 Pengertian Langgam Desain Modern ... ...35

2.1.5.3 Sejarah Langgam Desain Modern ... ...36

2.1.5.4 Arsitektur Modern ... ...36

2.1.5.5 Desain Interior Modern ... ...38

2.1.6 Antropometri ... ...42

2.1.6.1 Resepsionis ... ...42

2.1.6.2 Ruang Tunggu ... ...43

2.1.6.3 Ruang Kantor ... ...45

2.1.6.4 Ruang Meeting ... ...48

2.1.6.5 Pantry dan Minibar ... ...50

(12)

| ix

2.1.6.6 Showroom ... ...51

2.2 Studi Eksisting ... ...52

2.2.1 Identitas Perusahaan ... ...52

2.2.2 Sejarah PT. Insastama ...52

2.2.3 Makna Logo PT. Insastama ...54

2.2.4 Visi dan Misi PT. Insastama ...55

2.2.5 Struktur Organisasi PT. Insastama ...55

2.3 Studi Pembanding ...56

BAB III – METODOLOGI DESAIN ... ...61

3.1 Diagram Metode Desain ... ...61

3.2 Objek Penelitian ... ...62

3.3 Tahap Pengumpulan Data ... ...62

3.4 Tahap Analisa Data ... ...66

BAB IV – DATA DAN ANALISA ...69

4.1 Data ... ...69

4.2 Analisa Data ... ...71

4.2.1 Data Eksisting ... ...71

4.2.1 Data Observasi ... ...72

4.2.2 Data Hasil Interview / Wawancara ...81

4.2.3 Data Kuisioner ...83

BAB V – KONSEP DESAIN ... ...107

5.1 Objek Desain ... ...107

5.2 Konsep Awal ... ...107

5.3 Tema ... ...108

5.3.1 Latar Belakang Tema ... ...108

5.3.2 Definisi dan Karakteristik Tema ... ...109

5.4 Konsep Desain ... ...110

5.4.1 Konsep Makro ... ...110

5.4.1.1 Bentuk ... ...110

5.4.1.2 Fasilitas e-KiosK ... ...111

(13)

| x

5.4.2 Konsep Mikro ... ...112

5.4.2.1 Dinding ... ...112

5.4.2.2 Lantai ... ...114

5.4.2.3 Plafon ... ...116

5.4.2.4 Furnitur ... ...116

5.4.2.5 Elemen Estetis ... ...117

5.4.2.6 Pencahayaan ... ...119

5.4.2.7 Penghawaan ... ...120

BAB VI – PROSES DAN HASIL DESAIN ... ...123

6.1 Alternatif Layout ... ...123

6.1.1 Alternatif Layout 1 ... ...124

6.1.2 Alternatif Layout 2 ... ...125

6.1.3 Alternatif Layout 3 ... ...126

6.1.4 Layout Terpilih ... ...127

6.2 Pengembangan Layout Terpilih... ...128

6.2.1 Area Terpilih 1 : Lobby ... ...128

6.2.2 Area Terpilih 2 : Showroom dan Ruang Bagian Operasional ... ...132

6.2.3 Area Terpilih 3 : R. Tunggu Direktur dan R. Presiden Direktur ... ...137

6.3 Pengembangan Desain dan Gagasan Ide ... ...140

6.4 Hasil Desain ... ...141

6.4.1 Area Terpilih 1 : Lobby ... ...141

6.4.2 Area Terpilih 2 : Showroom dan Ruang Bagian Operasional ... ...144

6.4.3 Area Terpilih 3 : R. Tunggu Direktur dan R. Presiden Direktur ... ...148

BAB VII – KESIMPULAN DAN SARAN ... ...151

Daftar Pustaka ...153

Lampiran . ... ...157

Biografi Penulis ...215

(14)

| xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tata Ruang Kantor Terpisah ... ...13

Gambar 2.2 Tata Ruang Kantor Terbuka ... ...14

Gambar 2.3 Macam-macam Ruang Kerja ... ...15

Gambar 2.4 Macam-macam Ruang Pertemuan ... ...16

Gambar 2.5 Macam-macam Ruang Pendukung ... ...16

Gambar 2.6 Palet Warna ... ...24

Gambar 2.7 Desain Interior berlanggam Industrial ... ...31

Gambar 2.8 Material pada Langgam Desain Industrial ... ...32

Gambar 2.9 Penerapan Warna Utama pada Langgam Desain Industrial .... ...32

Gambar 2.10 Dekorasi pada Langgam Desain Industrial ... ...33

Gambar 2.11 Desain Lampu pada Langgam Industrial ... ...34

Gambar 2.12 Desain Rumah Modern ... ...35

Gambar 2.13 Material pada Langgam Desain Modern ... ...38

Gambar 2.14 Penerapan Palet Warna pada Langgam Desain Modern ... ...39

Gambar 2.15 Desain Furniture pada Langgam Modern ... ...41

Gambar 2.16 Desain Elemen Estetis pada Langgam Modern ... ...41

Gambar 2.17 Studi Antropometri Meja Resepsionis ... ...42

Gambar 2.18 Studi Antropometri Tinggi Konter / Meja Resepsionis ... ...42

Gambar 2.19 Studi Antropometri Peletakkan Logo Perusahaan ... ...43

Gambar 2.20 Studi Antropometri A pada Ruang Tunggu dan Lounge ... ...43

Gambar 2.21 Studi Antropometri B pada Ruang Tunggu dan Lounge ... ...44

Gambar 2.22 Studi Antropometri C pada Ruang Tunggu dan Lounge ... ...44

Gambar 2.23 Studi Antropometri Kursi pada Ruang Kantor-1 ... ...45

Gambar 2.24 Studi Antropometri Kursi pada Ruang Kantor-2 ... ...46

Gambar 2.25 Studi Antropometri Ruang Staff ... ...46

Gambar 2.26 Studi Antropometri Rak Penyimpanan Arsip ... ...47

Gambar 2.27 Studi Antropometri Ruang Direktur ... ...48

Gambar 2.28 Studi Antropometri Ruang Meeting Skala Kecil ... ...48

Gambar 2.29 Studi Antropometri Ruang Meeting Skala Besar ... ...49

(15)

| xii

Gambar 2.30 Studi Antropometri Pantry dan Mini Bar ... ...50

Gambar 2.31 Studi Antropometri Showroom ... ...51

Gambar 2.32 Studi Antropometri Tempat Peletakan Barang yang umum .... ...51

Gambar 2.33 Logo PT. Insastama ... ...52

Gambar 2.34 Kantor Pusat PT. Insastama ... ...53

Gambar 2.35 Pabrik PT. Insastama ... ...53

Gambar 2.35 Produk PT. Insastama ... ...54

Gambar 2.36 Makna Logo PT. Insastama ... ...54

Gambar 4.1 Denah Lokasi Baru Kantor PT.Insastama ... ...71

Gambar 4.2 Foto Lokasi Eksisting Baru Kantor PT.Insastama ... ...71

Gambar 4.3 Bentuk Fasad Bangunan Kantor PT.Insastama ... ...72

Gambar 4.4 Area Resepsionis Kantor PT.Insastama ... ...72

Gambar 4.5 Ruang Staff Kantor PT.Insastama ... ...73

Gambar 4.6 Ruang Direktur Kantor PT.Insastama ... ...73

Gambar 4.7 Interior Ruang Meeting Kantor PT.Insastama ... ...74

Gambar 4.8 Area Masuk Kantor PT.Insastama ... ...78

Gambar 5.1 Desain e-KiosK ... ...111

Gambar 5.2 Cara Penggunaan e-KiosK oleh pengunjung ... ...112

Gambar 5.3 Penerapan dinding pada konsep desain... ...112

Gambar 5.4 Penggunaan warna cat pada dinding ... ...112

Gambar 5.5 Penerapan dinding kedap suara pada ruang meeting ... ...113

Gambar 5.6 Penerapan lantai semen concrete pada konsep desain ... ...114

Gambar 5.7 Penerapan lantai karpet pada konsep desain ... ...114

Gambar 5.8 Penerapan lantai parket pada konsep desain ... ...114

Gambar 5.9 Motif lantai parket yang akan diterapkan pada konsep desain . ...115

Gambar 5.10 Penerapan lantai keramik pada konsep desain ... ...115

Gambar 5.11 Penerapan plafon ekspose pada konsep desain ... ...116

Gambar 5.12 Penerapan furnitur pada konsep desain... ...117

Gambar 5.13 Jenis vitrin yang akan digunakan pada desain showroom ... ...117

Gambar 5.14 Elemen estetis berupa typography pada dinding ... ...117

Gambar 5.15 Elemen estetis berupa pigora pada dinding ... ...117

(16)

| xiii

Gambar 5.16 Elemen estetis lampu dinding terbuat dari pipa ... ...118

Gambar 5.17 Elemen estetis terbuat dari mur dan baut ... ...118

Gambar 5.18 Elemen estetis berupa metal figure ... ...118

Gambar 5.19 Pencahayaan Alami pada kantor ... ...119

Gambar 5.20 Penerapan Lampu LED jenis tube pada konsep desain ... ...119

Gambar 5.21 Penerapan Lampu Pijar pada konsep desain ... ...120

Gambar 5.22 Penerapan Penghawaan Buatan pada kantor ... ...120

Gambar 6.1 Alternatif Layout 1 ... ...124

Gambar 6.2 Alternatif Layout 2 ... ...125

Gambar 6.3 Alternatif Layout 3 ... ...126

Gambar 6.4 Layout Terpilih ... ...127

Gambar 6.5 Layout Area Terpilih 1 ... ...128

Gambar 6.6 Pembagian Zoning Area Terpilih 1 ... ...129

Gambar 6.7 Alur Masuk dan Keluar pada Area Terpilih 1 ... ...129

Gambar 6.8 Fasilitas pada Lobby ... ...130

Gambar 6.9 Jarak jangkauan pandang pengawasan pada Area Terpilih 1 .. ...131

Gambar 6.10 Sistem ME pada Area Terpilih 1 ... ...131

Gambar 6.11 Layout Area Terpilih 2 ... ...132

Gambar 6.12 Pembagian Zoning Area Terpilih 2 ... ...133

Gambar 6.13 Alur Masuk dan Keluar pada Area Terpilih 2 ... ...133

Gambar 6.14 Fasilitas pada Showroom ... ...135

Gambar 6.15 Fasilitas pada Ruang Bagian Operasional ... ...135

Gambar 6.16 Jarak jangkauan pandang pengawasan pada Area Terpilih 2 .. ...136

Gambar 6.17 Sistem ME pada Area Terpilih 2 ... ...136

Gambar 6.18 Layout Area Terpilih 3 ... ...137

Gambar 6.19 Pembagian Zoning Area Terpilih 3 ... ...137

Gambar 6.20 Alur Masuk dan Keluar pada Area Terpilih 3 ... ...138

Gambar 6.21 Fasilitas pada Ruang Tunggu Direktur ... ...138

Gambar 6.22 Fasilitas pada Ruang Presiden Direktur ... ...138

Gambar 6.23 Jarak jangkauan pandang pengawasan pada Area Terpilih 3. .. ...139

Gambar 6.24 Sistem ME pada Area Terpilih 3 ... ...139

(17)

| xiv

Gambar 6.25 Sketsa Area Lobby ... ...140

Gambar 6.26 Sketsa Area Manager Operasional ... ...140

Gambar 6.27 Sketsa Ruang Meeting ... ...140

Gambar 6.28 Sudut Tampak View 1, Area Respsionis dan Security ... ...141

Gambar 6.29 Visualisasi Tampak View 1, Area Respsionis dan Security .... ...141

Gambar 6.30 Sudut Tampak View 2, Fasilitas E-KiosK ... ...142

Gambar 6.31 Visualisasi Tampak View 1, Fasilitas E-KiosK ... ...142

Gambar 6.32 Sudut Tampak View 3, Area Tunggu ... ...143

Gambar 6.33 Visualisasi Tampak View 3, Area Tunggu ... ...143

Gambar 6.34 Sudut Tampak View 1, Area Showroom ... ...144

Gambar 6.35 Visualisasi Tampak View 1, Area Showroom ... ...144

Gambar 6.36 Sudut Tampak View 2, Area Showroom ... ...145

Gambar 6.37 Visualisasi Tampak View 2, Area Showroom ... ...145

Gambar 6.38 Sudut Tampak View 1, Ruang Bagian Operasional ... ...146

Gambar 6.39 Visualisasi Tampak View 1, Ruang Bagian Operasional ... ...146

Gambar 6.40 Sudut Tampak View 2, Ruang Bagian Operasional ... ...147

Gambar 6.41 Visualisasi Tampak View 2, Ruang Bagian Operasional ... ...147

Gambar 6.42 Sudut Tampak View 1, Ruang Tunggu Direktur ... ...148

Gambar 6.43 Visualisasi Tampak View 1, Ruang Tunggu Direktur ... ...148

Gambar 6.44 Sudut Tampak View 1, Ruang Presiden Direktur ... ...149

Gambar 6.45 Visualisasi Tampak View 1, Ruang Presiden Direktur ... ...149

Gambar 6.46 Sudut Tampak View 2, Ruang Presiden Direktur ... ...150

Gambar 6.47 Visualisasi Tampak View 2, Ruang Presiden Direktur ... ...150

(18)

| xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis Meja Kantor berdasarkan ukuran dan fungsi ... ...21

Tabel 2.2 Tabel Simbolisme warna dalam pandangan psikologi ... ...26

Tabel 2.3 Dampak Aplikasi Warna Modern pada Kantor ... ...39

Tabel 2.4 Tabel Antropometri B pada Ruang Tunggu dan Lounge ... ...44

Tabel 2.5 Tabel Antropometri C pada Ruang Tunggu dan Lounge ... ...45

Tabel 2.6 Tabel Antropometri Ruang Staff ... ...46

Tabel 2.7 Tabel Antropometri Rak Penyimpanan Arsip pada Ruang Staff ...47

Tabel 2.8 Tabel Antropometri Ruang Direktur ... ...48

Tabel 2.9 Tabel Antropometri Ruang Meeting Skala Kecil ... ...49

Tabel 2.10 Tabel Studi Antropometri Ruang Meeting Skala Besar ... ...49

Tabel 2.11 Tabel Studi Antropometri Pantry dan Mini Bar ... ...50

Tabel 2.12 Studi Pembanding pada beberapa kantor ... ...56

Tabel 3.1 Tabel Protokol Wawancara dengan Ibu Sugiowati ... ...63

Tabel 3.2 Tabel Umur Responden ... ...64

Tabel 3.3 Tabel Pekerjaan Responden ... ...63

Tabel 3.4 Tabel Konten Kuisioner pada Responden ... ...65

Tabel 4.1 Variabel Permasalahan, metode dan data yang diterapkan ... ...69

Tabel 4.2 Tabel Aktivitas Umum Staff dan Pimpinan Kantor ... ...75

Tabel 4.3 Tabel Aktivitas Umum Pengunjung Kantor ... ...75

Tabel 4.4 Tabel Aktivitas Khusus Staff dan Pimpinan Kantor ... ...76

Tabel 4.5 Tabel Aktivitas Khusus Pengunjung Kantor ... ...76

Tabel 4.6 Tabel Kebutuhan Ruang ... ...77

Tabel 4.7 Jenis Pekerjaan Responden ... ...97

Tabel 4.8 Total Pendapatan Perbulan Responden ... ...97

Tabel 4.9 Jenis Kendaraan yang digunakan ... ...98

Tabel 4.10 Jenis Kelamin Responden ... ...99

Tabel 4.11 Umur Responden ... ...99

Tabel 4.12 Hal yang diperhatikan responden pada sebuah kantor ... ...99

Tabel 4.13 Tingkat penting desain interior dalam perencanaan kantor ... ...100

(19)

| xvi

Tabel 4.14 Warna Utama pada desain interior kantor PT. Insastama ... ...102

Tabel 4.15 Warna tambahan pada desain interior kantor PT. Insastama ... ...102

Tabel 4.16 Konsep dinding pada desain interior kantor PT. Insastama ... ...103

Tabel 4.17 Konsep lantai pada desain interior kantor PT. Insastama ... ...103

Tabel 4.18 Penerapan desain kursi pada kantor PT. Insastama ... ...104

Tabel 4.19 Penerapan desain meja pada kantor PT. Insastama ... ...105

Tabel 4.20 Penerapan desain hanging lamp pada kantor PT. Insastama ... ...106

Tabel 5.1 Pengaplikasian Konsep pada Permasalahan ... ...121

Tabel 6.1 Weighted Method Value ... ...123

Tabel 6.2 Hasil Weighted Method Value ... ...127

(20)

| xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Struktur Organisasi PT.Insatama ... ...55

Bagan 3.1 Diagram Metode Desain ... ...61

Bagan 4.1 Matriks Hubungan Ruang ... ...79

Bagan 4.2 Interraction Net kantor PT. Insastama ... ...80

Bagan 4.3 Bubble Diagram 1 ... ...79

Bagan 5.1 Skema Objek Desain ... ...107

Bagan 5.2 Bagan Konsep Desain ... ...108

Bagan 5.3 Trasformasi Penerapan Bentuk ... ...110

Bagan 6.1 Alur Masuk Pengunjung pada Area Terpilih 1 ... ...130

Bagan 6.2 Alur Masuk Pengunjung pada Area Terpilih 2 ... ...134

Bagan 6.3 Alur Masuk Staff pada Area Terpilih 2 ... ...134

(21)

| xviii

( Halaman ini sengaja dikosongkan )

(22)

| xix

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Diagram Faktor Kenyamanan terhadap Kantor ... ...101 Diagram 4.2 Diagram Faktor Ketidak nyamanan terhadap Kantor ... ...101

(23)

| xx

( Halaman ini sengaja dikosongkan )

(24)

| xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Harga Satuan Pengerjaan ... ...157 Rencana Anggaran Biaya Ruang Terpilih 2 ... ...161 Rencana Anggaran Biaya Furniture ... ...163 Denah Lokasi Kantor PT.Insastama ... ...165 Siteplan Kantor PT.Insastama ... ...166 Denah Eksisting Basement ... ...167 Denah Eksisting Lantai 1 ... ...168 Denah Eksisting Lantai 2,3 dan 4 ... ...169 Denah Eksisting Rooftop ... ...170 Lantai 1 Denah Terpilih ... ...171 Lantai 2 Denah Terpilih ... ...172 Lantai 3 Denah Terpilih ... ...173 Lantai 4 Denah Terpilih ... ...174 Denah Furnitur Ruang Terpilih 1 ... ...175 Rencana Lantai Ruang Terpilih 1 ... ...176 Rencana ME Ruang Terpilih 1 ... ...177 View 1 Ruang Terpilih 1 ... ...178 View 2 Ruang Terpilih 1 ... ...179 View 3 Ruang Terpilih 1 ... ...180 Denah Furnitur Ruang Terpilih 2 ... ...181 Rencana Lantai Ruang Terpilih 2 ... ...182 Rencana ME Ruang Terpilih 2 ... ...183 View 1 Ruang Terpilih 2 : Showroom ... ...184 View 2 Ruang Terpilih 2 : Showroom ... ...185 View 1 Ruang Terpilih 2 : Ruang Bagian Operasional... ...186 View 2 Ruang Terpilih 2 : Ruang Bagian Operasional... ...187 Denah Furnitur Ruang Terpilih 3 ... ...188 Rencana Lantai Ruang Terpilih 3 ... ...189 Rencana ME Ruang Terpilih 3 ... ...190

(25)

| xxii

View 1 Ruang Terpilih 2 : Ruang Tunggu Direktur ... ...191 View 2 Ruang Terpilih 2 : Ruang Tunggu Direktur ... ...192 View 1 Ruang Terpilih 2 : Ruang Presiden Direktur ... ...193 View 2 Ruang Terpilih 2 : Ruang Presiden Direktur ... ...194 Lembar Asistensi Tugas Akhir ... ...195 Formulir Revisi Kolokium ... ...201 Surat Pernyataan Tidak Plagiat... ...213

(26)

LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

| 1

[1]

Teori Konsentris (Burgess, 1925), diambil dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Kota

[2] DKI Jakarta, diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengingat pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia, perusahaan- perusahaan di Indonesia semakin banyak bermunculan. Dalam menghadapi persaingan era global, maka perusahaan harus menyusun strategi yang tepat agar perusahaan memiliki keunggulan daya saing, salah satunya adalah melakukan pembangunan gedung perkantoran pada area CBD di kota-kota besar Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya dan Makassar. Central Business District (CBD) atau Daerah Pusat Kegiatan (DPK) adalah bagian kecil dari kota yang merupakan pusat dari segala kegiatan politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi.[1]

Kantor berperan penting bagi perusahaan, karena sebagai wadah kegiatan penunjang pemasaran produk perusahaan tersebut. Selain untuk meningkatkan dan mengembangkan bisnis perusahaan, juga berguna untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan bertujuan untuk mendekatkan perusahaan dengan konsumen.

Dengan adanya hal tersebut, tentunya juga harus diiringi dengan peningkatan dalam usaha pemenuhan berbagai ketersediaan sarana prasarana fasilitas pada gedung perkantoran tersebut.

1.1.1 Pemilihan Lokasi di Jakarta

Setiap tahunnya angka pembangunan gedung perkantoran milik perusahaan swasta maupun non swasta di kota-kota besar di Indonesia terus bertambah, salah satunya di wilayah Jakarta. Jakarta adalah ibu kota negara Republik Indonesia yang memiliki luas sekitar 661, 52 km² (lautan : 6.977,5 km²), dengan jumlah penduduk sebanyak 10.187.595 jiwa (2011). Jakarta merupakan kota metropolitan terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua di dunia. [2]

Sebagai Central Business District, menjadikan Jakarta sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan. Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Jakarta tampaknya akan terus

(27)

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

| 2

[3]Data Colliers International Indonesia, diambil darihttp://www.colliers.com/en-gb/indonesia

membangun ratusan gedung tinggi baru. Saat ini terdapat 133 bangunan tinggi yang sedang dalam proses konstruksi. Menurut data Colliers International Indonesia, 43 pembangunan di antaranya merupakan gedung perkantoran.[3]

Salah satu perusahaan yang ingin mengembangkan pembangunan gedung perkantoran di Jakarta adalah PT. Insastama. PT. Insastama adalah sebuah perusahaan industri yang spesialis memproduksi mur dan baut, serta produk metal lainnya. Selain memiliki pabrik dan kantor pusat yang terletak di Kota Kediri, Jawa Timur, PT. Insastama juga memiliki kantor cabang di Kota Surabaya.

Sebagai salah satu perusahaan yang berkembang pesat dan ingin terus mengembangkan usahanya, PT. Insastama membutuhkan tidak hanya satu tempat yang digunakan sebagai wadah kegiatan penunjang pemasaran produknya.

Dengan adanya hal tersebut, PT. Insastama ingin memperluas kantor cabang produknya ke wilayah Jakarta.

Jakarta merupakan pilihan yang tepat sebagai lokasi yang sangat strategis bagi PT. Insastam. Kantor pemasaran ini nantinya dapat mewadahi berbagai aktifitas pengorganisasian, manajerial, perencanaan, pengolahan dan penyimpanan data, pergudangan, pemasaran, dan fungsi-fungsi perkantoran lainnya. Gedung yang digunakan sebagai perkantoran tersebut harus mencitrakan karakter berbagai kegiatan produksi dan jasa yang menjadi bidang usaha perusahaan ini, yakni yang berhubungan dengan mur, baut, paku dan produk metal lainnya.

1.1.2 Penilaian Masyarakat terhadap Sebuah Kantor

Pada persepsi umum masyarakat, kebanyakan dari mereka yang datang ke kantor sebagai pengunjung, mengatakan bahwa mereka merasa bosan dan kurang nyaman saat berada dalam kantor. Hal ini juga dirasakan oleh para pegawai kantoran. Persepsi pegawai mengenai kantor yang merupakan suatu hal menakutkan, karena seluruh tenaga mereka setiap harinya tecurah disana, digunakan untuk bekerja. Selain itu mereka juga merasa bosan saat berada dalam kantor, karena tidak adanya aktifitas lain selain bekerja. Desain kantor yang kurang menarik, serta suasana kantor yang kaku dan menegangkan, semakin membuat para pegawai merasa lelah dan jenuh akan pekerjaan mereka.

(28)

LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

| 3 Berdasarkan latar belakang inilah, penulis akan mendesain sebuah kantor dengan konsep desain yang fresh dan inovatif, guna meningkatkan daya tarik serta tingkat kenyamanan konsumen dan staff kantor, maka diperlukan suatu desain interior yang menarik dan dapat memberikan citra baru sesuai dengan corporate image perusahaan. Konsep yang akan dipakai pada desain interior kantor PT.Insastama mengusung konsep modern dan industrial, sesuai dengan karakter dan corporate image perusahaan.

Desain interior pada kantor PT. Insastama masih dapat dikaji dan ditinjau kembali, serta dapat dikembangkan penataan layout dan desainnya. Kantor ini menarik untuk menjadi bahan kajian interior karena terdapat suatu tantangan baru bagi penulis, dimana mendesain kantor mur dan baut yang sangat maskulin dan industrialis. Dengan adanya pengolahan elemen – elemen desain interior akan berpengaruh besar pada citra PT. Insastama.

1.2 Tema dan Judul 1.2.1 Latar Belakang Tema

Berdasarkan hasil kuisioner yang telah dilakukan oleh penulis, sebanyak 53,3% responden memilh ‘Desain interior kantor yang tidak menarik’ sebagai jawaban atas pertanyaan mengapa mereka tidak nyaman saat berada di kantor.

Dari hasil kuisioner tersebut, dapat disimpulkan bahwa desain interior kantor yang menarik juga mempengaruhi tingkat kenyamanan konsumen serta staff kantor.

Sehingga pada Tugas Akhir Desain Interior Kantor PT. Insastama ini, penulis memilih langgam industrial modern, agar dapat menarik minat dan meningkatkan kenyamanan konsumen serta staff kantor PT. Insastama.

Langgam Industrial merupakan konsep yang tepat untuk dapat merepresentasikan corporate image dari PT. Insastama. Produk mur, baut dan metal lainnya erat kaitannya dengan langgam Industrial yang maskulin.

Sedangkan langgam modern cocok jika diterapkan pada gedung perkantoran yang terletak di kota besar, karena filosofi dari desain interior modern itu sendiri adalah bersih, simpel, dan fokus pada fungsi. Pengelolaan tata ruang yang baik mengikuti

(29)

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

| 4

[4]Tim Penyusun Pusat Kamus, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.

[5]Diambil dari : http://dilihatya.com/3213/pengertian-kantor-menurut-para-ahli-adalah

[6]Diambil dari : http://artikata.com/arti-324822-dengan.html

geometri dasar membuat ruangan tampak lebih luas dengan penggunaan material yaitu bahan metal, chrome, maupun kaca.

Konsep Industrial Modern nantinya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang datang ataupun staff yang bekerja pada perusahaan tersebut.

Kedua langgam tersebut akan memberikan kesan fresh dan membuat suasana kantor tidak membosankan. Hal ini sangat baik bagi dampak psikologis dari konsumen serta staff kantor.

1.2.2 Definisi Judul

Dari latar belakang diatas, maka judul yang tepat pada Tugas Akhir Desain Interior yang dipilih adalah : “ Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern”. Judul tersebut memiliki definisi sebagai berikut : Desain :

Gagasan awal, rancangan, perencanaan pola susunan, kerangka bentuk suatu bangunan, motif bangunan, pola bangunan, corak bangunan.[4]

Interior :

Bagian dalam gedung atau ruang, tatanan perabot atau hiasan di dalam ruang bagian dalam gedung.[4]

Kantor :

Menurut Ulbert Silalahi, kantor adalah tempat diselenggarakannya kegiatan atau aktivitas ketatausahaan, yaitu sebuah unit kerja yang terdiri dari ruangan, peralatan dan pekerja nya. [5]

PT. Insastama :

Sebuah perusahaan nasional yang memproduksi mur dan baut. PT.

Insastama merupakan objek eksisting yang akan di rancang oleh Penulis.

Dengan :

Memakai (menggunakan) ; kata penghubung menyatakan hubungan kata kerja dengan pelengkap atau keterangannya ; kata penghubung untuk menerang kan cara (bagaimana terjadinya atau berlakunya). [6]

(30)

LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

| 5

[7] Penyusun Pusat Kamus, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, Jakarta, Balai Pustaka.

[8]Diambil dari : http://artikata.com/arti-95333-industrial.html

Konsep :

Rancangan ; ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret ; gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. [7]

Industrial :

Berkaitan dengan industri, atau seni dan produk industri; tentang mereka yang bekerja di tenaga kerja, terutama tenaga kerja manual, dan upah mereka, tugas, dan hak.[8]

Modern :

Terbaru ; mutakhir ; sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. [7]

Dari definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa judul “ Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern ” adalah merancang bagian dalam ruangan kantor PT. Insastama dengan menggunakan konsep atau ide yang menggabungkan langgam industrial dengan langgam modern. Dua karakter yang berbeda tersebut di padukan agar terjadi penyesuaian untuk mencapai satu kesatuan ruang yang baik dan menarik.

1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam laporan ini terdiri atas :

1. Dapat menciptakan sebuah desain yang dapat merepresentasikan identitas atau image dari perusahaan.

2. Dapat menemukan dan mengetahui cara untuk meningkatkan daya tarik serta kenyamanan fisik konsumen dan staff selama berada di dalam kantor PT.Insastama.

3. Dapat menciptakan efisiensi penggunaan ruang berupa peletakan layout furniture, alur serta sirkulasi pada luasan kantor yang terbatas.

(31)

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

| 6

1.3.2 Manfaat

Laporan ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu : 1. Bagi pihak mahasiswa :

- Sebagai proses pembelajaran dan penciptaan sebuah desain interior pada kantor.

- Sebagai bahan referensi, bahan pertimbangan dan tolak ukur keberhasilan dalam merancang interior kantor yang baik dan ergonomis, serta memberikan masukan yang bermanfaat bagi studi interior kantor.

2. Bagi pihak kantor :

- Menawarkan alternatif konsep desain kantor yang baru, dengan memberikan suasana berbeda, fresh dan menarik, serta dapat merepresentasikan corporate image dari PT. Insastama

- Meningkatkan rating serta nama baik perusahaan di tengah persaingan industri yang semakin kompetitif.

- Dengan adanya efisiensi peletakan layout furniture pada kantor yang memiliki luasan terbatas, kantor menjadi terlihat lebih luas dan tertata.

- Memberikan solusi dan upaya dalam meningkatkan kenyamanan fisik konsumen dan staff kantor.

- Dengan adanya alur serta sirkulasi yang baik, aktifitas konsumen dan staff menjadi lebih mudah dan tidak terganggu.

1.4 Permasalahan 1.4.1 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan pada kantor, antara lain :

1. Visualisasi ruangan kantor tidak menggambarkan corporate image.

2. Konsumen serta staff kantor kebanyakan merasa bosan saat berada dalam kantor.

(32)

LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

| 7 3. Kantor membutuhkan perubahan desain interior, untuk dapat meningkatkan

daya tarik konsumen dan staff.

4. Kantor perlu meningkatkan kenyaman baik secara fisik ataupun non fisik bagi konsumen dan staff kantor.

5. Perubahan layout eksisting sangat dibutuhkan guna meningkatkan efisiensi penggunaan ruang yang terbatas.

1.4.2 Batasan Masalah

Agar tidak menyimpang dari tujuan laporan dan permasalahan menjadi jelas, maka laporan ini perlu pembatas masalah yaitu :

1. Objek desain adalah kantor PT. Insastama.

2. Batasan area desain kantor minimal seluas 800m2 3. Analisa desain meliputi elemen interior.

4. Desain tidak boleh menghilangkan karakteristik dari perusahaan tersebut.

5. Desain tidak boleh mengubah fungsi pokok dan struktur bangunan.

1.4.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, berikut adalah rumusan masalah dalam laporan yang akan penulis bahas :

1. Bagaimana menciptakan interior kantor yang dapat mencitrakan corporate image PT. Insastama ?

2. Bagaimana cara untuk meningkatkan daya tarik konsumen dan staff terhadap kantor ?

3. Bagaimana cara untuk meningkatkan kenyamanan baik secara fisik ataupun non fisik bagi konsumen dan staff kantor.

4. Bagaiamana menciptakan efisiensi penggunaan ruang yang terbatas pada kantor PT. Insastama?

1.5 Sistematika Laporan

Berikut ini sistematika laporan yang digunakan oleh penulis dalam menyusun laporan :

(33)

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

| 8

- BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang desain, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika laporan laporan yang akan dilakukan dalam laporan ini.

- BAB II. STUDI PUSTAKA, EKSISTING DAN PEMBANDING

Bab ini berisi tinjauan-tinjauan pustaka, beserta data eksisting serta pembanding, guna mendukung laporan. Pada bab ini, akan dijadikan sebagai bahan referensi dan bahan pertimbangan dalam melakukan tahapan laporan.

- BAB III. METODOLOGI DESAIN

Bab ini berisi metode-metode yang digunakan dalam laporan ini. metode ini juga berisikan rencana tahapan laporan yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan hasil dari laporan.

- BAB IV. DATA DAN ANALISA

Bab ini berisi hasil data berupa data observasi, data wawancara dan kuisioner. Pada bab ini juga terdapat analisa yang dibahas oleh penulis dari sampel data yang telah terkumpul.

- BAB V. KONSEP DESAIN

Bab ini berisi konsep desain interior secara keseluruhan, yang sesuai dengan corporate image dari PT. Insastama. Konsep desain tersebut meliputi pemilihan konsep pada elemen interior seperti lantai, furniture, elemen estetis, dinding, plafon, pencahaayan, penghawaan, material, dan warna.

- BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab akhir, yang berisi kesimpulan dan saran.

Kesimpulan ini disimpulkan dari semua kegiatan yang sudah dilakukan dalam menganalisa dan memberikan konsep pada objek yang dipilih.

Sedangkan saran mengenai kelebihan dan kekurangan yang ada pada objek yang diambil. Tujuan saran diberikan agar kegiatan selanjutnya agar lebih baik.

(34)

LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

| 9

[9] Website : http://arsitekturinteriorku.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-desain-interior-dan.html

BAB II

STUDI PUSTAKA, EKSISTING DAN PEMBANDING

2.1 Studi Pustaka 2.1.1 Desain Interior

Desain interior pada dasarnya terkait dengan hal merencanakan, menata, dan merancang ruang ruang interior didalam sebuah bangunan agar menjadi sebuah tatanan fisik untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam hal penyediaan sarana bernaung dan berlindung. Sebagai perpanjangan dari bagian perencanaan, desain dalam sebuah interior merupakan hal yang penting untuk menciptakan hirarki visual untuk membantu dalam penekanan ruangan yang digunakan untuk ruang membaca. Pengertian desain interior menurut D.K. Ching (2002:46) :

“Interior design is the planning, layout and design of the interior space within buildings. These physical settings satisfy our basic need for shelter and protection, they set the stage for and influence the shape of our activities, they nurture our aspirations and express the ideas which accompany our action, they affect our outlook, mood and personality.The purpose of interior design , therefore, is the functional improvement, aesthetic enrichment, and psychological enhancement of interior space”.

Terjemahan :

“Desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perancangan ruang dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita, disamping itu sebuah desain interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan kepribadian kita. Oleh karena itu tujuan dari perancangan interior adalah pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan psikologi ruang interior

”. [9]

(35)

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

| 10

[10]

Diambil dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Kantor

[11]

Maryati. 2008 : 8. Manajemen Perkantoran Efektif. Yogyakarta : Unit Penerbit STIM YKPN.

[12]

Sedamayanti, 2001. Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran, Bandung, CV.Mandar Maju.

2.1.2 Kantor

2.1.2.1 Pengertian Kantor

Kantor, berasal dari bahasa Belanda kantoor, adalah sebutan untuk tempat yang digunakan untuk perniagaan atau perusahaan yang dijalankan secara rutin.

Kantor bisa hanya berupa suatu kamar atau ruangan kecil maupun bangunan bertingkat tinggi. [10] Menurut Maryati, Kantor merupakan unit organisasi yang terdiri atas tempat, staf personil dan ketatausahaan, guna membantu pimpinan.[11]

Sedangkan menurut Sedarmayanti, kantor adalah tempat dilaksanakannya kegiatan menangani informasi. Proses menangani informasi, mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan, sampai menyalurkan/ mendistribusikan informasi.[12]

2.1.2.2 Aktivitas Kerja Kantor

1. Perencanaan Perkantoran (Office Planning)

- Perencanaan gedung, yang meliputi: letak gedung dan bentuk gedung - Tata suara, tata warna, tata ruang kantor

- Ventilasi dan penerangan/cahaya

- Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor - Perlengkapan perabotan kantor dan peralatan kantor - Anggaran (Budgeting) perkantoran

2. Pengorganisasian Perkantoran (Office Organizing)

Pengorganisasian menghubungkan berbagai macam fungsi suatu organisasi serta orang atau pelaksana yang melaksanakan fungsi-fungsi organisasi tsb.

3. Pengawasan Perkantoran (Office Controling)

Objek pengawasan dalam bidang manajemen perkantoran meliputi : 1. Waktu dan kualitas pekerjaan kantor

2. Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor.

3. Biaya perkantoran, Alat perlengkapan dan perabotan kantor 4. Pelayanan kantor dan pengawasan dokumentasi

(36)

LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

| 11

[13]http://pengertianadalahdefinisi.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-manajemenperkantoran.html

2.1.2.3 Sarana dan Fasilitas Kantor

Kantor yang baik adalah kantor yang memiliki sarana dan fasilitas yang lengkap serta mendukung aktivitas kerja staff kantor ataupun aktivitas yang dilakukan oleh konsumen atau pengunjung kantor. Dalam mencapai sarana dan fasilitas kantor yang memenuhi syarat, berikut poin penting yang perlu diperhatikan :

a. Lokasi : Dalam menentukan lokasi pembangunan kantor, terdapat faktor- faktor yang perlu diperhatikan menentukan lokasi kantor, antara lain yaitu faktor lingkungan tetangga, harga, jarak dengan labour market, jalan keluar masuk pegawai, dan faktor keamanan.

b. Gedung : Dalam mendesain sebuah gedung perkantoran, gedung harus memenuhi beberapa kriteria seperti dapat memberikan fasilitas yang baik, menjamin kesehatan, memiliki kesan yang baik dan fleksibel, serta juga mempertimbangkan keseimbangan biaya keuntungan.

c. Interior : Interior adalah perangkat kantor yang menunjang pelaksanaan kerja dalam ruang kantor adalah: ventilasi, plafon, jendela, penerangan, dan hiasan kantor.

d. Peralatan : Peralatan perkantoran digolongkan dalam dua kelompok, yaitu:

- Perabotan kantor (office furniture), seperti meja, kursi, rak, laci-laci, dsb yang mempunyai peranan penting.

- Bekal kantor (office supplies), seperti kertas, pena, tinta, pita mesin tik, penghapus dan peralatan habis pakai lainnya.

e. Mesin-mesin Kantor

Perencanaan kegiatan kantor harus pula dirumuskan, mesin- mesin kantor yang akan digunakan dan tergantung pada prosedur kerja, metode kerja dan kebutuhan kantor. [13]

(37)

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

| 12

[14]https://oyarchie.wordpress.com/pertimbangan-dalam-sebuah-perencanaan-gedung-kantor-sewa/

2.1.2.4 Prinsip dan Pertimbangan Perancangan Kantor

Kantor merupakan bangunan komersial, yang oleh sebab itu aspek utama yang harus diperhatikan dan dipenuhi adalah efisiensi. Pada perencanaan maupun perancangan harus dipertimbangkan pengaturan /layout-nya. Faktor pertimbangan dalam perencanaan bangunan kantor dapat diklasifikaskan menjadi tiga kelompok yakni, faktor ekonomi, faktor konstruksi, dan faktor lingkungan ekologi.

George Terry membuat batasan bahwa yang dimaksud dengan tata ruang kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan pengunaan secara terperinci dari ruang tersebut untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dan faktor- faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan pekerjaan kantor dengan biaya yang layak. Tujuan umum dari kegiatan penataan ruang kantor adalah :[14]

a. Pekerjaan kantor dapat menempuh jarak sependek mungkin

b. Rangkaian kegiatan pekerjaan kantor mengalir secara efektif dan efisien c. Penggunaan ruangan kantor efektif dan efisien:

d. Kenyamanan kerja terjamin dan terpelihara:

e. Menimbulkan kesan baik

f. Mudah dilakukan perubahan letak jika diperlukan g. Mudah dilakukan pengawasan.

2.1.2.5 Macam-Macam Tata Ruang Kantor

Menurut Harry L. Wylie dalam bukunya Office Manajement Handbook (1958), membedakan tata ruang menjadi dua macam yaitu tata ruang yang terpisah dan tata ruang yang terbuka. Sedangkan menurut para ahli yang lain tata ruang dibedakan menjadi tiga yaitu tata ruang kantor terbuka, tata ruang kantor tertutup, dan tata ruang kantor gabungan. [14] Berikut penjelasannya :

1. Tata ruang terpisah, biasa juga disebut tata ruang tertutup, yaitu apabila unit kerja yang satu tetapkan secara terpisah dari unit kerja lainya. Pemisahan dapat berupa kamar-kamar terdiri atau dibuat kamar-kamar dengan penyekat pembuatan misalnya kayu.

(38)

LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

| 13 Gambar 2.1 : Tata Ruang Kantor Terpisah

(Sumber : https://www.google.co.id/ )

a. Kebaikan Tata Ruang Terpisah :

- Keamanan dan kerahasiaan pekerjaan lebih terjamin, misalnya pekerjaan penanganan uang tunai, dan pekerjaan-pekerjaan rahasia.

- Suasana kerja lebih tenang karena tidak terganggu oleh pegawai unit lain.

- Kebisingan dapat dikurangi karena terhalang oleh sekat-sekat.

- Bagi para pegawai senior / pimpinan tidak merasa kehilangan status, karena ia menempati tempat terpisah dari tempat bawahannya.

- Dapat menimbulkan rasa memiliki, karena pegawai yang ada dalam satu ruangan merasa bertanggung jawab atas peralatan kantor yanga ada diruangannya.

b. Kelemahan Tata Ruang Terpisah :

- Perlu biaya besar untuk keperluan membuat sekat, lampu-lampu, alat pengatur suhu, pelayanan dan pemeliharaan umum lainnya.

- Ruangan tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.

- Pengawasan pegawai sulit dilaksanakan.

- Komunikasi antar pegawai, komunikasi antara atasan dan bawahan tidak mudah dilaksanakan.

- Fleksibilitas tata ruang rendah ( tidak mudah di adakan perubahan )

(39)

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

| 14

2. Tata ruang terbuka, yaitu ruangan untuk bekerja tidak dipisah pisahkan tetapi semua aktivitas dilaksanakan pada satu ruangan besar.

Gambar 2.2 : Tata Ruang Kantor Terbuka (Sumber : https://www.google.co.id/ )

a. Kebaikan tata ruang terbuka :

- Biaya lebih rendah karena tidak diperlukan biaya pembuatan penyekat, juga terhindar dari tambahan biaya perawatannya.

- Bidang-bidang ruangan dapat dimanfaatkan secara maksimal.

- Ada fleksibilitas bagi pegawai, bagian/seksi dapat berpindah dengan mudah disesuaikan, sehingga pengawasan pegawai dan komunikasi mudah dilaksanakan

- Penggunaan mesin kantor dapat bergantian - Tata ruang mudah diubah

- Kerjasama antara atasan dengan bawahan lebih erat.

b. Kelemahan tata ruang terbuka :

- Keamanan dan kerahasiaan pekerjaan kurang terjamin misalnya bagi pekerjaan yang berhubungan dengan uang dan yang bersifat rahasia - Kebisingan dan gangguan tempat kerja, karena suara dari bagian ruangan

lainya, disamping itu lalu lintas pegawai dan orang luar dapat mengganggu pegawai yang sedang melakukan pekerjaan.

- Letak meja kerja yang selalu tetap, dapat menimbulkan rasa bosan dan menurunkan semangat kerja. Disamping itu mengakibatkan rasa kurang bertanggung jawab atas peralatan kantor karena dipakai bersama-sama.

- Bagi staf senior dan pimpinan dapat mengakibatkan rasa statusnya kurang, karena ia sehari-hari bersatu dengan bawahannya

(40)

LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

| 15

[10]Diambil dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Kantor

3. Tata Ruang Gabungan

Kombinasi antara tata ruang terbuka dan tertutup. Untuk tetap menjaga wibawa pimpinan maka dibuatlah satu ruang kerja untuk seorang pimpinan. Adapun para pegawai ditempatkan dalam satu ruang kerja sehingga sistem pengawasan lebih mudah untuk dilakukan.

2.1.2.6 Ruangan Kerja kantor

Mengingat beragamnya pekerja dan tugas yang dikerjakan, tidaklah selalu mudah untuk memilih ruang kantor yang cocok. Guna membantu pengambilan keputusan desain ruang kerja, dapat dibedakan tiga jenis ruang kantor [10] :

1. Ruang Kerja (work space)

Ruangan kerja dalam suatu kantor biasanya digunakan untuk melaksanakan pekerjaan kantor yang lazim, seperti membaca, menulis dan pekerjaan dengan komputer. Ada sembilan jenis generik ruangan kerja, masing-masing mendukung aktivitas-aktivitas yang berbeda.

Gambar 2.3 : Macam-macam Ruang Kerja (Sumber : https: //id.wikipedia.org/wiki/Kantor )

(41)

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

| 16

2. Ruangan Pertemuan (meeting space)

Ruangan pertemuan dalam sebuah kantor biasanya digunakan untuk proses interaktif, dapat berupa percakapan singkat atau pertukaran pendapat brainstorm intensif. Ada enam jenis generik ruangan pertemuan, masing-masing mendukung aktivitas-aktivitas yang berbeda.

Gambar 2.4 : Macam-macam Ruang Pertemuan (Sumber : https: //id.wikipedia.org/wiki/Kantor )

3. Ruangan Pendukung (support space)

Ruangan pendukung dalam suatu kantor biasanya digunakan untuk aktivitas sekunder seperti pengarsipan dokumen atau beristirahat. Ada dua belas jenis generik ruangan pendukung, masing-masing mendukung aktivitas-aktivitas yang berbeda.

Gambar 2.5 : Macam-macam Ruang Pendukung (Sumber : https: //id.wikipedia.org/wiki/Kantor )

(42)

LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

| 17

[15]http://anizalatifadinar08.wordpress.com/2013/04/15/tata-ruang-perkantoran/

2.1.2.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi tata ruang Kantor 1. Cahaya

Cahaya penerangan yang cukup dan memancar dengan tepat akan menambah efisiensi kerja para pegawai. Karena mereka dapat bekerja dengan lebih cepat, lebih sedikit membuat kesalahan, dan matanya tidak lekas menjadi lelah. Banyak ketidak beresan pekerjaan tatausaha disebabkan oleh penerangan yang buruk, misalnya ruangan terlampau gelap atau pegawai-pegawai harus bekerja dibawah penerangan yang menyilaukan.[15]

2. Warna

Warna merupakan faktor yang penting untuk memperbesar efisiensi kerja para pegawai. Khususnya warna akan mempengaruhi keadaan jiwa mereka.

Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruangan dan alat-alat lainya, kegembiraan dan ketenangan bekerja para pegawai akan terpelihara. Selain itu warna yang tepat juga akan mencegah kesilauan yang mungkin timbul karena cahaya yang berlebihan.

3. Udara

Mengenai faktor udara ini, yang penting sekali ialah suhu udara dan banyak uap air pada udara itu. Adapun untuk mengatasi suhu udara dapat dilakukan dengan :

a. Memasang AC (Air Conditioning) b. Membuat ventilasi udara

c. Pakaian kerja dari bahan dingin dan mudah menyerap keringat.

4. Suara

Letakkan ruangan kantor sejauh mungkin dijauhkan dari sumber kebisingan.

Jika perlu digunakan bahan peredam suaru pada langit atau dinding ruangan.

(43)

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

| 18

[16]Diambil dari: http://10507276.blog.unikom.ac.id/ciri-ciri-kantor.6m

2.1.2.8 Ciri-Ciri Kantor Yang Menyenangkan

Suasana kerja yang sehat tak hanya membantu pekerjanya bebas dari stres, tapi juga meningkatkan produktivitas. Dengan kondisi kantor yang sehat, pekerjaan berjam-jam tak akan membuat stres dan tubuh tetap bugar. Berikut ini beberapa tanda suasana kerja di kantor tergolong sehat seperti dikutip Magforwomen, Kamis (2/5/2013) : [16]

1. Lingkungan bersahabat yang membuat hati bahagia

Jika suasana kerja riang dan jenaka maka pekerjaan semuanya menjadi lebih menyenangkan. Jika bekerja dengan suasana yang serius, maka itu bisa mempengaruhi produktivitas kerja. Jika tak ada perasaan menyesal telah berbagi ide dengan bos atau rekan kerja, ini menunjukkan tempat kerja yang menyenangkan. Berbagi ide akan membantu meningkatkan output dari produktivitas kerja. Bekerja dengan suasana yang menyenangkan bisa membantu mencapai hasil yang lebih baik.

2. Rapat dengan tujuan

Jika menghadiri rapat tanpa tujuan, itu hanya akan membuat orang jengkel.

Ini akan memengaruhi produktivitas kerja. Saat rapat, memiliki tujuan spesifik itu sangat penting karena membantu menciptakan lingkungan kerja yang andal.

3. Lokasi kerja bersih

Bekerja di tempat yang segala sesuatunya tersusun rapi dan bersih juga membuat kita kerasan. Sebaliknya, bekerja di tempat yang berantakan akan memengaruhi produktivitas kerja. Jika meja berantakan, akan menyebabkan pikiran negatif. Bersihkan lokasi kerja dengan benar agar tercipta lingkungan kerja yang sehat.

(44)

LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

| 19

[17] Diambil dari : http://anugerahdino.blogspot.com/2014/02/jenis-jenis-perlengkapan-kantor.html

4. Manajemen lebih baik

Manajemen bermain penting. Umumnya konflik di tempat kerja terjadi karena perbedaan pendapat. Namun, dengan manajemen yang lebih baik, semuanya bisa dalam kendali. Jika memiliki manajemen yang hebat di tempat kerja maka semua konflik internal bisa teratasi. Inilah yang akan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

5. Kenyamanan kantor

Tingkat kenyamanan di kantor memiliki peranan penting. Jika merasa nyaman di kantor yang semuanya terlihat terorganisir, maka akan terciptalah lingkungan kerja yang sehat di dalamnya.

2.1.2.9 Jenis-jenis Perlengkapan Kantor

Berikut jenis-jenis perlengkapan kantor yang sering digunakan pada suatu instansi, diantaranya [17]:

1. Perbekalan Kantor (office suplies)

Perbekalan kantor (office suplies) yaitu benda-benda yang akan habis pemakaiannya sehari-hari di kantor. Benda ini biasanya digunakan untuk kegiatan tulis menulis dan biasanya tidak tahan lama. Pengertian habis bukan berarti tidak ada bekasnya numun bisa masih ada tapi tidak dapat digunakan kembali. Contoh perbekalan kantor :

a) Macam-macam kertas (HVS, Stensil, karton, dorslagh, karbon dll) b) Tinta, lem, karet penghapus, pita mesin tik.

c) Paper clip, jepitan kawat, staples.

2. Peralatan Kantor (office appliences)

Peralatan kantor (office appliences) adalah segenap alat yang digunakan dalam pekerjaan tata usaha. Misalnya alat-alat bukan mesin, atk. Contoh peralatan kantor yaitu kalender, penggaris, pena/ bolpoin, gunting, cap tanggal (band date), bantalan cap (stamp pad), dan lain-lain.

(45)

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

| 20

3. Mesin-mesin Kantor (office machine)

Segenap alat yang digunakan untuk menghimpun, mencatat, mengolah bahan-bahan keterangan dalam pekerjaan tata usaha yang bekerja secara maknetik, elektronik dan mekanik. Contoh mesin-mesin kantor adalah sebagai berikut :

a) Mesin penghitung (calculating machine) b) Mesin tulis (type writer)

c) Mesin pengganda (reproducing machine) d) Mesin label (labeling machine)

e) Mesin-mesin komunikasi (pesawat kantor) misalnya telephone, fax, intercom.

f) Mesin perekam misalnya tape recorder, dictaphone, transcriber.

g) OHP, LCD

h) Komputer atau Laptop

4. Perabot Kantor (office furniture)

Benda-benda kantor yang umumnya terbuat dari bahan yang kuat seperti kayu atau baja yang digunakan untuk pekerjaan tata usaha.

a. Meja kantor

Meja kantor yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya : - Dari permukaan meja sampai lantai tidak seluruhnya tertutup, bagian

bawahnya harus mempunyai kaki-kaki yang cukup terbuka untuk tempat peredaran udara.

- Permukaan meja tidak berkilat-kilat agar tidak menyilaikan para pegawai yang memakainya.

- Luas meja tidak terlampau berlebihan, karena luas meja yang berlebihan biasanya tidak dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tapi digunakan untuk fungsi yang lain.

- Meja kantor ada beberapa jenis, dilihar dari ukuranya dan fungsinya jenis- jenis meja kantor adalah :

(46)

LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

| 21 Tabel 2.1: Jenis Meja Kantor berdasarkan ukuran dan fungsi

Meja besar atau satu biro dengan ukuran p = 121,5 cm, l = 71 – 80 cm, t = 74 cm biasanya digunakan oleh direktur.

Meja sedang atau meja ½ biro dengan ukuran p = 96,5 cm, l = 71 cm, t = 74 cm biasanya digunakan oleh kepala bagian

Meja biasa dengan ukuran p = 120 cm. l = 70 – 72 cm, t = 75 cm meja ini digunakan oleh pegawai biasa

Meja khusus sesuai dengan kegunannya seperti juru TIK, insinyur, desainer, dan lain sebagainya.

Meja rapat sesuai dengan jumlah peserta rapat kegiatan rapat atau pertemuan baik dalam jumlah besar maupun dalam jumlah kecil

(Sumber : http://anugerahdino.blogspot.com/2014/02/jenis-jenis-perlengkapan-kantor.html)

(47)

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

| 22 b. Kursi.

Menurut Ralph Barnes kursi kantor yang baik harus memenuhi persyaratan : - Dapat diatur tinggi rendahnya.

- Dibuat secara kokoh dan disesuaikan dengan bentuk badan orang.

- Mempunyai penyangga belakang.

c. Lemari

Lemari di kantor dapat dibedakan berdasarkan kegunaanya, macam-macam lemari atau alat penyimpan di kantor antara lain :

- Lemari-lemari warkat, lemari ini biasanya digunakan untuk menyimpan warkat atau dokumen yang belum difile atau belum disimpan.

- Lemari rak, lemari yang digunakan untuk menyimpan dokumen seperti buku, laporan yang sudah dibundel atau dimasukan dalam odner.

- Lemari brandkas (cash box) lemari ini digunakan untuk menyimpan uang atau dokumen-dokumen penting dan surat berharga perusahaan.

- Filling cabinet, alat untuk menyimpan dokumen yang telah selesai diproses dan dijadikan sebagai arsip perusahaan.

5. Hiasan Kantor (office ornament)

Hiasan kantor adalah benda-benda kantor yang dapat menambah suasana menyenangkan dan suasana indah di dalam kantor sehingga semangat kerja pegawai dapat meningkat, dengan adanya hiasan di kantor diharapkan dapat mengurangi stress pegawai. Beberapa contoh hiasan kantor antara lain bunga hidup atau pohon hidup, lukisan, akuarium, lampu hias, dll.

6. Alat Bantu Peraga

Alat bantu peraga adalah alat-alat yang digunakan untuk membantu kelancaran komunikasi antara penyaji dan pendengar misalnya tape recorder, LCD, televisi dll. Alat ini berguna untuk membantu meningkatkan pemahaman antar komunikan dan komunikator.

(48)

LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

| 23

[18]Diambil dari : http://mukhtar17luthfy.wordpress.com/2012/08/13/ciri-ciri-kantor-modern/

2.1.2.10 Kantor Modern

Modern dalam hal ini bukan berarti gedung mewah atau pegawai dengan pakaian rapi. Modern yang dimaksud, dapat dilihat dari bagaimana prinsip-prinsip pelaksanaan kerjanya. Suatu kantor disebut modern jika setiap aktivitas telah diperhitungkan secara rasional sesuai kebutuhan kantor. Ciri-ciri kantor modern dari segi aktivitasnya antara lain[18] :

1. Merupakan alat penyambung panca indera dan ingatan pimpinan.

2. Membantu pimpinan dalam mengambil keputusan dan pengaturan pekerjaan.

3. Membantu pimpinan dalam penyederhanaan kerja dan system.

4. Membantu efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan.

5. Memiliki pegawai yang melaksanakan tugas dengan disiplin dan akuntabel 6. Bekerja analitis, sistematis, rational, terbuka dan demokratis

7. Memiliki sikap, cara berpikir, dan bertindak sesuai perkembangan jaman 8. Pelaksanaan kerja mengutamakan profesionalisme.

9. Menggunakan teknologi baru dalam komunikasi, pengumpulan, pengolahan dan pengelolaan data yang terus berkembang

10. Organisasinya dibangun berdasarkan fungsi sehingga diharapkan dapat menuntaskan segala macam pekerjaan tanpa harus khawatir tumpang tindih dengan pekerjaan lainnya

11. Tugas-tugas dibagi habis sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya penumpukan kekuasaan di satu tangan

12. Setiap pekerjaan dilengkapi dengan SOP (Standart Operating Procedure), untuk memudahkan pelaksanaannya

Selain dari segi aktivitasnya, ciri-ciri kantor juga dapat dilihat dari segi sarana dan prasarana yang digunakan, diantaranya adalah :

1. Punya bangunan dan tata ruang yang baik serta modern

2. Seluruh sitem administrasinya dibangun berbasis Teknologi Informasi (TI) sehingga pelaksanaan pekerjaan lebih efisien, aman, dan akurat 3. Perlengkapan kantor sesuai dengan keperluan terkini, misalnya komputer

Referensi

Dokumen terkait

Akhir, dengan judul “ Desain Interior CoffeeHouse dengan Konsep Modern di.. Surakarta ” ini dengan

Permasalahan yang akan dibahas dalam Desain Interior Museum Purbakala ini, yaitu (1) Bagaimana mendesain interior Museum Purbakala Trowulan sebagai sarana informasi, edukasi, dan

Konsep yang dibentuk adalah Modern Art, maka akan menambah daya tarik bagi penikmat kopi Indonesia untuk disajikan dengan berbagai hasil karya yang tercipta

Perencanaan dan perancangan interior Rumah Retret Elohim ini dititikberatkan pada konsep desain yang telah ditentukan yaitu Garden, yang oleh karenanya, menjadi sebuah

(2) dalam Desain Interior Museum Kebudayaan China, tema perancangan memiliki peran penting didalam memecahkan suatu masalah yang mana ide gagasan bisa bermula

Bergaya minimalis dan modern dapat dikatakan sebagai desain fungsional. Semua furnitur dan aksesori tidak dimaksudkan semata-mata untuk dekorasi saja, melainkan

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, konsep yang akan diterapkan pada interior Hotel Kusuma Agrowisata adalah modern bernuansa alam kota Batu

Bagaimanakah konsep desain interior yang sesuai dengan Clubhouse Eastcoast Residence sebagai sarana olah raga yang dapat mendukung pola pikir dan gaya hidup sehat pada