• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kalkulus Variasi. Pendahuluan, Model Matematika, Keterkontrolan. Toni Bakhtiar. Departemen Matematika IPB. Februari 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kalkulus Variasi. Pendahuluan, Model Matematika, Keterkontrolan. Toni Bakhtiar. Departemen Matematika IPB. Februari 2014"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Kalkulus Variasi

Pendahuluan, Model Matematika, Keterkontrolan

Toni Bakhtiar

Departemen Matematika IPB

(2)

Outline

Beberapa contoh masalah kontrol optimum Rumusan masalah kontrol optimum

1 Model matematika 2 Persamaan state 3 Fungsi kendala

Reachability, controllability, observability Sistem kendali

(3)

Masalah Inventori-Produksi

Sumber: Sethi & Thompson (2006) Fungsional objektif: min P Z T 0 h(I ˆI)2 2 + c(P Pˆ)2 2 e rt dt. Fungsi kendala: ˙I(t) = P(t) D(t), I(0) = I0,

dengan I tingkat inventori, P tingkat produksi, D tingkat permintaan, ˆI tingkat inventori yang ingin dicapai, ˆP tingkat produksi yang ingin dicapai, dan e rt faktor diskon.

Masalah: menentukan tingkat produksi P =P(t) sedemikian sehingga meminimumkan biaya-biaya penalti akibat tidak terpenuhinya target dalam inventori dan produksi.

(4)

Masalah Pemasaran melalui Iklan

Sumber: Sethi & Thompson (2006) Fungsional objektif: max c Z 0 (π(G) c(t))e rt dt. Fungsi kendala: ˙ G(t) = c(t) δG(t), G(0) = G0,

dengan π tingkat penerimaan (revenue) yang merupakan fungsi dari citra perusahaan (goodwill ) G , c biaya produksi (iklan), dan δ laju depresiasi. Masalah: menentukan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk iklan c =c(t)sedemikian sehingga memaksimumkan tingkat keuntungan.

(5)

Masalah Pemeliharaan dan Pemanenan Ikan

Sumber: Sydsæter et al. (2008) Fungsional objektif: max u x(T)P(T , x(T))e rT Z T 0 cx(t)u(t)e rt dt . Fungsi kendala: ˙x(t) = x(t)g(t, u(t)), x(0) = x0,

dengan x(t)berat ikan pada saat t, P(t, x) harga ikan dengan berat x pada saat t, u(t) banyaknya pakan ikan yang digunakan, dan c >0 biaya pakan ikan.

Masalah: menentukan banyaknya pakan ikan yang digunakan u =u(t) sedemikian sehingga memaksimumkan keuntungan.

(6)

Masalah Energi dan Kualitas Lingkungan

Sumber: Chiang (1992) Fungsional objektif: max E Z T 0 U(C(E), P(E))dt. Fungsi kendala: ˙S(t) = E(t), S(0) = S0, S(T) 0,

dengan U fungsi utilitas yang bergantung pada konsumsi energi C(E)dan polusi P(E), E laju penggunaan energi (BBM), dan S persediaan energi (BBM).

Masalah: menentukan laju penggunaan energi (BBM) E =E(t) sedemikian sehingga memaksimumkan utilitas.

(7)

Masalah Kebijakan Antipolusi

Sumber: Chiang (1992) Fungsional objektif: max E Z T 0 U(C(E), P) dt. Fungsi kendala: ˙S(t) = A(t) E(t), ˙P(t) = αE(t) βA(t) δP(t), S(0) = S0, S(T) 0, P(0) = P0, P(T) 0,

dengan U fungsi utilitas yang bergantung pada konsumsi energi C(E)dan tingkat polusi P, E laju penggunaan energi (BBM), A aktivitas antipolusi, dan S persediaan energi (BBM).

Masalah: menentukan laju penggunaan energi (BBM) E =E(t) sedemikian sehingga memaksimumkan utilitas.

(8)

Perumusan Masalah Kontrol Optimum

Masalah kontrol optimum adalah masalah menentukan peubah kontrol yang dapat mengendalikan suatu proses sedemikian sehingga memenuhi beberapa kendala …sik dan dalam waktu yang sama mengoptimumkan kriteria tertentu.

Masalah kontrol optimum dapat diselesaikan melalui dua pendekatan:

1 program dinamik (Bellman, 1957) 2 prinsip maksimum (Pontryagin, 1962)

Dalam kuliah ini akan dibahas penyelesaian masalah kontrol optimum melalui pendekatan prinsip maksimum.

Pendekatan prinsip maksimum banyak menggunakan teknik dalam kalkulus variasi.

Dalam kuliah ini, kalkulus variasi merupakan bahan UTS dan kontrol optimum, sebagai penerapan kalkulus variasi, merupakan bahan UAS.

(9)

Model Matematika

Perumusan masalah kontrol optimum membutuhkan: Model matematika dari proses yang akan dikendalikan. Fungsi kendala.

Spesi…kasi dari kriteria yang akan dioptimumkan (fungsional objektif). Model matematika dari suatu proses umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan state (berupa persamaan diferensial):

˙x(t) =g(x(t), u(t), t), dengan x(t) = 0 B B B @ x1(t) x2(t) .. . xn(t) 1 C C C A, u(t) = 0 B B B @ u1(t) u2(t) .. . um(t) 1 C C C A, g(x, u, t) = 0 B B B @ g1(x, u, t) g2(x, u, t) .. . gn(x, u, t) 1 C C C A. x(t) disebut sebagai vektor peubah state dan u(t)disebut sebagai vektor peubah kontrol

(10)

Model Matematika

Klasi…kasi model:

nonlinear dan time-varying (non-autonomous atau takmandiri): ˙x(t) =g(x(t), u(t), t).

nonlinear dan time-invariant (autonomous atau mandiri): ˙x(t) =g(x(t), u(t)).

linear dan time-varying :

˙x(t) =A(t)x(t) +B(t)u(t). linear dan time-invariant:

(11)

Model Matematika

Analisis model taklinear ˙x =g(x, u)biasanya dilakukan melalui model linear padanannya (linearized model ) yang berbentuk ˙x =Ax +Bu, dengan A merupakan matriks Jacobi yang dievaluasi di sekitar titik tetapnya: A= 2 6 4 ∂g1 ∂x1 ∂g1 ∂xn .. . . .. ... ∂gn ∂x1 ∂gn ∂xn 3 7 5 x=¯x .

(12)

Model Matematika

Example

Sebuah mobil berjalan lurus meninggalkan titik asal. Jarak mobil dari titik asal pada saat t dinyatakan sebagai s(t). Mobil diasumsikan dapat dikendalikan melalui percepatan (menginjak pedal gas) atau perlambatan (menginjak pedal rem) yang dinyatakan sebagai

¨s(t) =a(t) +b(t),

(13)

Persamaan State

Example (Lanjutan)

Dapat dide…niskan vektor peubah state dan vektor peubah kontrol: x(t) = x1(t) x2(t) = s(t) ˙s(t) , u(t) = u1(t) u2(t) = a(t) b(t) . Diperoleh ˙x1 =x2 dan ˙x2 =u1+u2, sehingga dalam notasi matriks

diperoleh model matematika ˙x(t) = 0 1

0 0 x(t) +

0 0

(14)

Fungsi Kendala

Example (Lanjutan)

Jika mobil mulai berjalan dari titik asal pada saat t0 dan berhenti di titik e

pada saat tf, maka diperoleh kendala

x1(t0) = 0, x1(tf) =e,

x2(t0) = 0, x2(tf) =0.

Dalam notasi matriks, x(t0) =

0

0 , x(tf) = e 0 .

Jika ada syarat tambahan bahwa mobil tidak boleh mundur, berputar, atau berbelok maka harus ada kendala tambahan

(15)

Fungsi Kendala

Example (Lanjutan)

Maksimum percepatan ialah M1 dan maksimum perlambatan ialah M2

(admissible control ):

0 u1(t) M1,

M2 u2(t) 0.

Banyaknya BBM mula-mula G liter dan diasumsikan tidak ada pengisian BBM di tengah jalan yang dilewati:

Z tf

t0

[k1u1(t) +k2x2(t)]dt G .

Diinginkan mobil tiba di titik e secepat mungkin: min J =tf t0 =

Z tf

t0 dt.

(16)

Example (Ringkasan)

Masalah kontrol optimum (multivariabel, state terbatas, input terbatas, kendala integral): min J := Z tf t0 dt dengan kendala: ˙x1=x2, ˙x2=u1+u2, x1(t0) =0, x1(tf) =e, x2(t0) =0, x2(tf) =0, 0 x1(t) e, 0 x2, 0 u1(t) M1, M2 u2(t) 0, Z tf t0 [k1u1(t) +k2x2(t)]dt G .

(17)

Masalah Kontrol Optimum

Untuk selanjutnya, kriteria (fungsional objektif) diasumsikan berbentuk J =S(x(tf), tf) +

Z tf

t0

f(x(t), u(t), t)dt. Fungsi S disebut sebagai scrap value atau salvage value.

Masalah kontrol optimum adalah masalah menentukan admissible control u (t)yang dapat mengendalikan sistem dinamik

˙x(t) =g(x(t), u(t), t),

sedemikian sehingga mampu mengikuti admissible trajectory x (t)dalam interval waktu [t0, tf] dan mengoptimumkan fungsional objektif

J =S(x(tf), tf) +

Z tf

t0

f(x(t), u(t), t)dt. u (t)disebut kontrol optimum dan x (t)trajektori optimum.

(18)

Reachability

Diberikan sistem dinamik (proses):

˙x(t) =g(x(t), u(t), t),

De…nition

State z dikatakan reachable (dapat dicapai) pada waktu T dari sebarang state y jika 9u 2Ω(u)sedemikian sehingga

x(t0) = y ,

(19)

Controllability

Diberikan sistem dinamik (proses):

˙x(t) =g(x(t), u(t), t),

De…nition

Sistem dinamik dikatakan controllable (terkontrol) jika sebarang state z reachable (dapat dicapai) dari sebarang state y .

(20)

Observability

Diberikan sistem dinamik (proses):

˙x(t) = g(x(t), u(t), t), x(t0) =x0,

w(t) = h(x(t)) ! observasi (pengamatan, pengukuran)

De…nition

Sistem dinamik dikatakan observable (dapat diobservasi) jika berdasarkan u, w , dan [t0, tf], kondisi awal x0 dapat ditentukan.

(21)

Controllability

Example

Adakah u sehingga sistem berikut terkontrol?

˙x =x+u, x(t0) =x0, x(T) =xT.

Jawab: Sistem di atas dikatakan terkontrol jika dapat ditemukan fungsi kendali u(t)sedemikian sehingga membawa sistem dari titik(t0, x0)

menuju titik (T , xT)dengan x0, xT, t06=T sebarang. Akan dicari u dalam

bentuk paling sederhana, yaitu u(t) =k (konstan). Diperoleh ˙x =x+k , dx x+k =dt , Z dx x+k = Z dt , x(t) =Cet k.

(22)

Example (Lanjutan)

Dari nilai awal dan nilai akhir diperoleh sistem persamaan: x(t0) =x0 , Cet k =x0,

x(T) =xT , CeT k =xT,

sehingga diperoleh solusi:

C = x0 xT et0 eT, k = x0 xT et0 eTe t0 x 0 =: u(t). ) Sistem terkontrol.

(23)

Controllability

Example

Tentukan kendali konstan u(t) =k sehingga sistem berikut terkontrol: ¨x = ˙x+2x+u,

x(0) = 0, x(1) = 1, ˙x(0) = 0.

(24)

Solution

Dengan mensubstitusikan u(t) =k diperoleh PD orde dua

¨x ˙x 2x=k. Penyelesaian dari persamaan karakteristik r2 r 2=0 ialah r =2 dan r = 1, sehingga diperoleh solusi homogen

xh(t) =C1e2t+C2e t. Jika xp merupakan solusi partikular maka

2xp =k atau xp(t) = 12k, sehingga solusi umum PD ialah

x(t) =C1e2t+C2e t 12k.

Syarat batas x(0) =0 dan ˙x(0) =0 memberikan C1+C2 12k =0, 2C1 C2 =0,

sehingga didapatkan 3C1 = 12k atau C1 = 16k dan C2 = 13k. Solusi umum

PD menjadi x(t) = 16ke2t+13ke t 12k. Dari syarat batas x(1) =1 diperoleh k = 1 1 6e2+ 1 3e 1 1 2 =: u(t).

(25)

Problem

Adakah u sehingga sistem berikut terkontrol?

˙x =x+ut, x(t0) =x0, x(T) =xT.

Problem

Adakah u sehingga sistem berikut terkontrol?

(26)

Teorema Keterkontrolan

Diberikan sistem dinamik linear dan time-invariant: ˙x =Ax+Bu dengan A berukuran n n.

Theorem

Sistem dinamik di atas controllable (terkontrol) jika dan hanya jika controllability matrix

M = [B AB A2B . . . An 1B]

berpangkat penuh, yaitu rank(M) =n. Bukti: lihat, misalnya, Ogata (1997), hal. 737.

Teorema di atas hanya menjamin keterkontrolan sistem tetapi tidak memberikan fungsi input u yang dapat mengontrol sistem.

(27)

Example

Dari sistem ˙x =x+u diperoleh A=1 dan B =1 sehingga M = (1))rank(M) =1 (penuh).

Example

Untuk sistem

¨x = ˙x+2x+u, misalkan x1 =x dan x2 = ˙x, sehingga diperoleh

˙x1 = ˙x =x2,

˙x2 = ¨x = ˙x+2x+u = x2+2x1+u.

Dalam notasi matriks: ˙x1 ˙x2 = 0 1 2 1 x1 x2 + 0 1 u.

(28)

Example (Lanjutan) Sistem: ˙x = 0 1 2 1 A x+ 0 1 B u. Controlability matrix: M = 0 1 1 1 )rank(M) =2 (penuh)

(29)

Example Sistem ˙x = 2 4 a1 0 0 0 a2 0 0 0 a3 3 5 x+ 2 4 1 1 1 3 5 u terkontrol karena untuk ai 6=0 diperoleh

M = 2 4 1 a1 a21 1 a2 a22 1 a3 a23 3 5)rank(M) =3.

(30)

Example Sistem ˙x = 2 4 a1 0 0 0 a2 0 0 0 a3 3 5 x+ 2 4 0 1 1 3 5 u tidak terkontrol (uncontrolable) karena

M = 2 4 0 0 0 1 a2 a22 1 a3 a23 3 5)rank(M) =2.

(31)

Problem

Periksa keterkontrolan sistem-sistem berikut:

˙x = 2 4 1 1 0 0 1 0 0 0 2 3 5 x+ 2 4 0 1 1 3 5 u. ˙x = a b 0 c x+ 1 0 u.

(32)

Sistem Kendali (Control System)

Sistem: susunan, himpunan, atau kumpulan benda (komponen …sik) yang saling berhubungan dan saling memengaruhi sebagai sebuah kesatuan. Contoh: sistem pengatur suhu, sistem kesetimbangan tubuh, sistem perekonomian, dsb.

Kendali: pengendali (control ), pengatur (regulator ).

Sistem kendali: susunan beberapa komponen …sik yang saling terhubung sedemikian sehingga dapat

mengatur/mengendalikan/memerintah diri sendiri atau sistem lain. Bagian-bagian sistem kendali:

1 Sistem (proses, plant)

2 Input: rangsangan, tindakan, perintah (biasanya dari luar) kepada

sistem agar melakukan sesuatu.

3 Output: respon dari sistem akibat input.

4 Disturbance input (noisy, exogeneous input): angin, gelombang, sinar

(33)

Ktesibios (Yunani, 300 SM): Float valve regulator

1 Sistem: proses penampungan air (on-o¤ control, bang-bang control ) 2 Input: ketinggian air

(34)

Berdasarkan cara pengendalian (control action), sistem dibedakan atas:

1 Open-loop system: sistem yang tidak mempertimbangkan output

dalam proses selanjutnya. Contoh: mesin cuci, AC, microwave, lampu lalu-lintas.

lebih sederhana, lebih murah, kurang presisi selalu stabil

2 Closed-loop system: sistem yang menggunakan output sebagai

umpanbalik (feedback) dalam proses selanjutnya. Contoh: katup Ktesibios, autopilot, AC automatik, dsb.

lebih rumit, butuh sensor untuk mencatat output (karena itu lebih mahal), lebih presisi

(35)

Diagram Blok

Open-loop system

(36)
(37)
(38)

Sistem Pengendali Kapal dengan Autopilot

Autopilot didesain untuk menjaga arah kapal (heading ) terhadap berbagai gangguan seperti angin (wind ), arus (current), dan gelombang (waves). Arah kapal diukur dengan gyro-compass dan dicocokkan dengan arah yang dikehendaki. Autopilot kemudian menghitung sudut kemudi (rudder ) yang dibutuhkan dan mengirim sinyal ke gir kendali (steering gear ). Sudut kemudi aktual diukur dengan sensor dan dibandingkan dengan sudut yang dibutuhkan. Beda sudut dan beda arah dijadikan umpanbalik (feedback).

(39)
(40)

Sistem Pengendali Kecepatan

Kecepatan mobil diukur menggunakan sensor (speedometer ) dan

dibandingkan dengan kecepatan yang diinginkan (reference speed, di jalan tol 80-100 km/jam) dalam blok "Compute". Berdasarkan perbedaan kecepatan aktual dan yang diinginkan, pedal gas/rem/kopling diinjak untuk mengubah gaya yang dikenakan pada mobil melalui mesin, sistem transmisi, dan roda.

(41)

Fungsi Transfer

Misalkan sistem dinamik suatu proses dinyatakan dalam persamaan diferensial orde-2 berikut:

a ¨x(t) +b ˙x(t) +cx(t) =Ku(t), x(0) =0, ˙x(0) =0, dengan x peubah state, u peubah kontrol, dan a, b, c, K

konstanta-konstanta.

Transformasi Laplace persamaan di atas memberikan: as2X(s) +bsX(s) +cX(s) =KU(s) ,X(s) = K

as2+bs+cU(s)

Fungsi transfer P(s)merupakan fungsi yang menghubungkan input dan output, yaitu

P(s):= K

(42)

Fungsi Transfer

Dalam bentuk diagram blok:

U(s) ! K

as2+bs+c !X(s)

Beberapa fungsi yang lazim dijadikan input:

Fungsi u(t) U(s) Impulse u(t) = ∞ ; t =0 0 ; t 6=0 U(s) =e s Step u(t) = C ; t 0 0 ; t <0 U(s) = C s Ramp u(t) = Ct ; t 0 0 ; t <0 U(s) = C s2 Parabolic u(t) = Ct 2 ; t 0 0 ; t <0 U(s) = 2C s3

Gambar

Diagram Blok
Diagram Blok Sistem Pengendali Suhu Ruangan
Diagram Blok Sistem Pengendali Kapal dengan Autopilot

Referensi

Dokumen terkait

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini yaitu sebagai berikut: Keadaan Ekonomi Global termasuk Indonesia yang pada tahun 2016 mengalami perlemahan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlumenetapkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tentang Norma,

Untuk memberikan pedoman bagi pegawai di lingkungan Biro Umum apabila BMN yang digunakan hilang dan pedoman pegawai Subbagian Penatausahaan BMN dalam melakukan penatausahaan BMN

Jika ditemukan lebih dari satu admissible function maka semuanya optimal dan memberikan nilai integral yang sama...

Namun demikian, beberapa model ekonomi memiliki fungsi hamilton yang tidak konkaf/konveks dalam peubah ( x, u ).. Di sini, K merupakan variabel state dan I

Diasumsikan juga bahwa di akhir periode, individu tersebut harus menyisakan uang sejumlah b di dalam

Masalah: Tentukan lintasan (kurva) yang harus dilewati bola sehingga bola bergerak dari titik A ke titik B dalam waktu tercepat. tbakhtiar@ipb.ac.id (IPB) MAT332 Kontrol

Kenyataannya, masalah kontrol optimum dapat diselesaikan dengan teknik kalkulus variasi (persamaan Euler) dan sebaliknya prinsip Maksimum Pontryagin yang merupakan syarat perlu