• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA NINIAK MAMAK DALAM MEMBINA AKHLAK KEMENAKAN DI MASA PANDEMI COVID-19 KELURAHAN KOTO PANJANG DALAM KECAMATAN LAMPOSI TIGO NAGARI KOTA PAYAKUMBUH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "UPAYA NINIAK MAMAK DALAM MEMBINA AKHLAK KEMENAKAN DI MASA PANDEMI COVID-19 KELURAHAN KOTO PANJANG DALAM KECAMATAN LAMPOSI TIGO NAGARI KOTA PAYAKUMBUH"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA NINIAK MAMAK DALAM MEMBINA AKHLAK KEMENAKAN DI MASA PANDEMI COVID-19 KELURAHAN KOTO PANJANG

DALAM KECAMATAN LAMPOSI TIGO NAGARI KOTA PAYAKUMBUH

Skripsi

Diajukan Untuk Mengkuti Sidang Munaqasyah Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh:

Fauziatul Husna NIM. 2117.025

Pembimbing:

Pendi Hasibuan, M. Ag NIP. 197004062000031002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

2020 M/1442H

(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi atas nama Fauziatul Husna NIM. 2117.025 yang berjudul Upaya Tokoh Masyarakat Dalam Membina Akhlak Kemenakan Pada masa pandemi Covid-19 Kelurahan Koto Panjang Dalam Kecamatan Lamposi Tigo Nagari Kota Payakumbuh telah diperiksa dan disetujui untuk Sidang Munaqasah program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Bukittinggi

Demikianlah surat persetujuan ini untuk dapat dipergunakan dengan sebagaimana mestinya.

Bukittinggi, Juni 2021

Pembimbing

Pendi Hasibuan, M. Ag NIP.197004062000031002

(3)

i ABSTRAK

Skripsi Ini atas nama Fauziatul Husna, Nim. 2117.025, yang berjudul

“UPAYA NINIAK MAMAK DALAM MEMBINA AKHLAK KEMENAKAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 KELURAHAN KOTO PANJANG DALAM KECAMATAN LAMPOSI TIGO NAGARI KOTA PAYAKUMBUH. Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan. Maksud dari judul ini adalah penelitian yang menjelaskan bagaimana upaya Niniak Mamak dalam membina akhlak kemenakan Kelurahan Koto Panjang Dalam Kecamatan Lamposi Tigo Nagari Kota Payakumbuh.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya Dari Fenomena Niniak Mamak belum maksimal melakukan tugasnya atau ketidak tegasan peraturan yang diberikan kepada kemenakan. Ataukah Niniak Mamak beranggapan bahwa penanaman akhlak itu hanya sebatas konsep yang harus dipahami di sekolah saja dan diberikan oleh guru mata pelajaran yang ada di sekolah. Upaya Niniak Mamak dalam membina akhlak kemenakan kurang diperhatikan. Pengetahuan mereka tentang akhlak kurang, dan juga kemenakan berbuat sesuai kehendak hatinya, misalnya waktu azan magrib berkumandang anak laki-laki bernyanyi- nyanyi di kedai yang seharusnnya pergi melakukan shalat magrib, kemenakan berkumpul dengan lawan jenis sampai larut malam, kemenakan ada juga yang berkata-kata kotor antar sesama, dan juga kemenakan kurang menghargai orang yang lebih tua.

Untuk membahas hasil penelitian, digunakan metode penelitian ini yang bersifat penelitian lapangan, (Field research) dengan pendekatan deskrptif kualitatif, dalam penelitian ini penulis menggambarkan masalah dilapangan sesuai dengan fakta-fakta yang penulis temukan dilapangan. Dalam penelitian ini penulis menggambarkan uapay Niniak Mamak dalam membina akhlak kemenakan Kelurahan Koto Panjang Dalam Kecamatan Lamposi Tigo Nagari Jota Payakumbih. Dalam menggumpukan data penulis menggukan teknik observasi dan wawancara dengan informan yang berkaitan dengan upaya Niniak Mamak dalam membina akhlak kemenakan menggunakan teknik Snowball Sampling.

Teknik analisis menggunakan teknik.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa Upaya Niniak mamak dalam membina Akhlak Kemenakan Kelurahan Koto Panjang Dalam Kecamatan Lamposi Tigo Nagari Kota Payakumbuh adalah adanya Upaya Niniak Mamak Dalam Membina Akhlak Kemenakan yaitu Wilayat, artinya hukum menghukum dalam kampung terhadap anak kemenakan yang berbuat salah, yang kedua Hikayat, artinya menceritakan hal yang baik dan yang buruk serta membedakan antara keduanya terhadap anak kemenakannya, yang ketiga, Nasihat, yakni memberikan nasehat yang baik terhadap anak kemenakan, yang keempat, Mendekati kemenakan dengan akal budi, dan yang kelima yaitu memberikan batasan kepada kemenakan. Dan kendala Niniak Mamak dalam membina Akhlak kemenakan yaitu, waktu dan ketebatasan pengetahuan karena Niniak Mamak dengan kemenakan sama-sama sibuk menjalani aktivitas masing- masing, Niniak Mamak sibuk dengan aktivitas sehari-hari seperti mencari nafkah dan begitu pula dengan kemenakan yang sibuk dengan aktivitasnya masing-

(4)

ii

masing seperti sekolah, bekerja, dan juga sebagian Niniak Mamak kurang pengetahuan bagaimana cara membina akhlak kemenakan.

Kata-kata Kunci : Upaya, Niniak Mamak, Akhlak, Kemenakan

(5)

ii DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING

ABSTRAK ... ... i

DAFTAR ISI ... ... ii

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Batasan Masalah ... 10

D. RumusanMasalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Kegunaan Penelitian ... 11

G. PenjelasanJudul ... 11

H. SistematikaPenulisan ... 13

BAB 2 LANDASAN TEORI A. Niniak mamak 1. Pengertian niniak mamak... 15

2. Macam-macam niniak mamak ... 16

3. Fungsi dan tugas niniak mamak ... 18

B. Akhlak 1. Pengertian Akhlah ... 19

2. Macam-Macam Akhlak ... 22

3. Ruang Lingkup Akhlak... 24

4. Karakter Akhlak ... 37

5. Faktor-Faktor yang Membentuk Akhlak ... 38

6. Metode pembinaan Akhlak ... 40

7. Tujuan Pembinaan Akhlak ... 42

C. Kemenakan 1. Pengertian kemenakan ... 43

(6)

iii

2. Fungsi dan peran kemenakan ... 44

3. Macam-macam kemenakan ... 45

D. Covid-19 1. Pengertian covid-19 ... 45

2. Cici-ciri covid-19 ... 46

E. Upaya Niniak Mamak Dalam Membina Akhlak Kemenakan Di Masa Pandemi Covid-19 ... 46

F. Penelitian Releva ... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... ... 52

B. Lokasi Penelitian ... 52

C. Informan Penelitian ... 53

D. Teknik Pengumpulan Data ... 54

E. Teknik Analisis Data ... 55

F. Teknik Keabsahan Data ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Upaya Niniak Mamak Dalam Membina Akhlak Kemenakan Pada Masa Pandemi Covid-19 ... 57

B. Kendala yang dihadapi oleh Niniak Mamak dalamMembina akhlak kemenakan ... 72

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... ... 76

B. Saran ... ... 77 DAFTAR PUSTAKA

(7)
(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama menciptakan lingkungan moral yang aman dan tentram.

Seseorang yang memegang nilai moral dengan baik, menyiapkan diri mengabdi untuk bangsa dan Negara serta tidak pernah berhenti untuk berbuat kebaikan. Mereka selalu mengupayakan keamanan lingkungan sekitarnya. Seseorang yang mengamalkan nilai-nilai moral dalam Al- Qur’an menghargai sesama dan merasa berkewajiban untuk mendahulukan kenyamanan dan kepentingan orang lain.

Satu sisi manusia sama kedudukannya dengan hewan dalam karakteristik fisik dan tuntutannya untuk menjaga diri dan keturunannya.

Namun manusia berbeda dengan hewan dalam karakteristik ruhnya. Yang cenderung untuk mengenal Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Dengan keutamaan yang dimilikinya untuk memelihara eksitensi fitrahnya, dan sesuai dengan tujuan peciptaan manusia yaitu sebagai khalifah dan sebagai pengabdi. Untuk itu, manusia berkewajiban menjaga eksitensinya sebagai makhluk.

Dalam ajaran Agama Islam terdapat 3 aspek yaitu, Aqidah, Syari’ah dan Akhlak. Akhlak merupakan landasan perhatian pertama dalam islam, hal tersebut dapat dilihat dari misi kerasulan Nabi yang utama adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, berdasarkan hadis Rasulullah SAW sebagai berikut:

(9)

2

ِق َلَأخَ ألْا ََم ِراَكَم َمِِّمَتُ ِلْ اَمَّنِإ ُتأثِعُب

“sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan budi pekerti yang mulia”(HR.

Ahmad)1

Berdasarkan Hadits, tersirat bahwa Rasul SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, hadits tersebut juga berisikan bahwa pembinaan akhlak yang baik dan terpuji harus dilaksanakan oleh orang- orang yang mempunyai syarat-syarat, sifat dan tanggung jawab terhadap pembinaaan akhlak supaya hasil yang hendak dicapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Menurut Ibnu Al-jauzi yang dikutip oleh Samsul Munir Amin mengatakan:

“akhlak atau khuluq adalah etika yang dipilih seseorang karna etika bagaikan kholkoh,atau biasa dikenal dengan istilah karakter diri.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa akhlak atau khuluq adalah etika yang menjadi pilihan dan diusahakan oleh seseorang”.2

Dari pengertian dapat dipahami bahwa, akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa seseorang, yang darinya akan lahir perbuatan-perbuatan yang spontan, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan, atau penelitian. Akhlak terhadap diri sendiri adalah upaya yang dilakukan untuk menanamkan akhlak mulia kepada diri sendiri agar menjadi mukmin yang paripurna atau insan kamil, yakni pribadi mukmin

1 Jalaluddin ash-Shayuthy, Jami’ Shighar, ([Tt], Dar al-Haya’ kitab al-Arabyyah Indonesia, [Tth]), h.78)

2 Samsul Munir Amin, Ilmu Akhlak, ( Jakarta: Amzah, 2016), h.2

(10)

3

yang mampu mewujudkan nilai-nilai religious spiritual dan nilai sosial kemasyarakat, dalam kehidupan sehari-hari secara seimbang.3

Dengan bekal ilmu akhlak, orang dapat mengetahui batas mana yang buruk, juga dapat menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya.

Orang yang berakhlak dapat memperoleh hidayah. Sehingga terciptalah tata tertib dalam pergaulan masyarakat, menanamkan adat sopan santun dalam keluarga, orang tua, dan masyarakat.

Islam mengajarkan agar seseorang selalu berakhlak yang baik terhadap sesame manusia, karena manusia merupakan makhluk sosial maka setiap individu akan selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Karena, dalam kehidupan bermasyarakat tidak mungkin seseorang tidak akan membutuhkan orang lain, dan seorang muslim harus dapat berhubungan baik dengan masyarakat luas, baik dilingkungan pendidikan, kerja, sosial, dan lingkungan lainnya. Baik dengan orang-orang yang seagama, maupun dengan pemeluk agama lainnya.4

Dalam pembinaan akhlak terhadap anak tidak hanya dilakukan oleh orang tua saja, namun banyak pihak terkait yang terlibat dalam pembinaan akhlak terhadap kemenakan. Salah satunya yaitu Niniak Mamak.

3 Deswita, Akhlak Tasawuf , (Batusangkar, 2010 ), h. 69

4 Deswita, Akhlak Tasawuf…h. 84

(11)

4

Pembinaan akhlak yang dilakukan oleh niiak mamak terhadap kemenakan tidak terhenti walaupun adanya pandemi covid-19.

Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm. Virus ini utamanya menginfeksi hewan, termasuk di antaranya adalah kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya wabah COVID-19, ada 6 jenis coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu alphacoronavirus 229E, alphacoronavirus NL63, betacoronavirus OC43, betacoronavirus HKU1, Severe Acute Respiratory Illness Coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV).

Dalam penulisan ini penulis mengkhususkan pada masyarakat minangkabau pada masa pandemi covid-19 yang sangat menghargai dan memperhatikan tatanan kehidupan dalam bermasyarakat dalam mencapai kebersamaan serta menjunjung tinggi syariat Islam. Sesuai dengan falsafah adat “adat basandi syara’ syara’ basandi kitabullah”. Yang mana segala yang disyariatkan syara’ dijalalankan oleh adat.

Sopan santun merupakan salah satu nilai adat yang terdapat dalam adat minangkabau. Sopan sebagai aplikasi lahirlah, seperti sopan dalam penampilan dan berbicara, santun pada hakekatnya bermuara pada budi pekerti dan berakhlakul kariman yang bermuara pada rasa, perasa, malu dan sopan , berbuat dan sikap sesuai dengan status dan fungsinya dalam adat minangkabau dikenal dengan empat jalan, yaitu jalan mandaki, manurun, mandatar, malereng. Hal tersebut berhubungan dengan pergaulan dengan masyarakat dengan melihat besar, kecil dan sesama

(12)

5

besar usia atau status orang yang dikenal. Jalan mandaki maksudnya bersikap kepada orang dewasa, jalan manurun maksudnya kepada anak- anak, mandatar kepada teman sebaya dan jalan malereng adalah dengan suami dari kakak atau adik kita yang mana dalam Minangkabau antara tungganai dan sumando.5

Dalam adat istiadat Minangkabau salah satu tujuan adalah membentuk masyarakat yang berakhlak mulia, maka di sinilah peranan Niniak Mamak dalam membentuk akhlak yang baik bagi Kemenakan dalam satu kaum, yang mana sebelum ia diangkat menjadi seorang Niniak Mamak hendaklah terlebih dahulu ia tahu bagaimana Pendidikan Agama yang baik, supaya nantinya dia mampu mengarahkan anak kemenakannya serta masyarakatnya kearah yang lebih baik dan mempunyai akhlak yang baik dan mulia.

Baik buruknya tingkah laku dari para Niniak Mamak, tersebut akan ditiru oleh anak kemenakannya serta masyarakat yang dipimpinnya. Maka apabila di suatu kampung atau daerah tidak ada lagi panutan bagi masyarakat, maka akan terjadilah masyarakat yang tidak baik akhlaknya atau kepribadiannya dan mereka akan banyak meninggalkan ajaran agama dan sudah bergaul menurut keiginan dan kemauannya saja, itulah sebabnya Pendidikan Agama yang baik perlu serta penting sekali dalam mengarahkan dan membentuk akhlak yang baik.

5 Ibrahim, Tambo Alam Minangkabau, (Bukittinggi : Kristal multimedia, 2009), cet. 1, h.

329

(13)

6

Sebagaimana yang diketahui bahwasanya dalam masyarakat Minangkabau dikenal dengan masyarakat yang egaliter yaitu masyarakat yang memandang diri serta orang lain tidak punya tingkatan atau kasta.

Yaitu duduk sama rendah tegak sama tinggi, oleh karena itu pemimpin di dalam masyarakat adat Minangkabau sifatnya hanya didahulukan selangkah dan ditinggikan sarantiang, gadang dek diambang tinggi dek dianjuang. Jadi kepemimpinan di Minangkabau tidak lahir dari turun temurun tetapi karena dipilih oleh merakyat yang bersangutkan dan sesuai dengan syarat sehingga dia bisa menjadi pemimpin di dalam nagari, baik dalam pemimpin adat maupun pemimpin dalam masalah agama.

Di dalam pola kepemimpinan nagari ini dibentuk oleh dua orang bersaudara satu ayah yaitu Dt. Katumanggungan dan Dt. Parapatiah Nan Sabatang. Kedua orang bersaudara ini mempunyai tatanan kehidupan masyarakat yang berbeda. Kalau Dt katumanggungan memakai sistem hukum adat Koto Piliang. Maka nagari tersebut luhak nagari luhan nan barajo, yang ditandai dengan status penghulu bertingkat yang menurut lingkungan pemerintahan adat dikatakan: “bajanjang naiak batanggo turun”, yaitu adanya penguasa sebagai pembantu penghulu pucuak6. kalau Dt. Parapatiah Nan Sabatang dikenal dengan sistem hukum adat Bodi Chaniago, nagari-nagari yang memakai paham serta sistem hukum yang

6 Amir M.S, Adat Minangkabau, (Jakarta: PT Mutiara Sumber Widyah, 2006), cet. 5, h.88

(14)

7

dikembangkan oleh Dt. Parapatiah Nan Sabatang ini disebut lareh nan bajunjuang.7

Pola-pola kepemimpinan ini menunjukkan bahwa kekuasaan yang diberikan kepada pemimpin atau dibagi kepada beberapa orang yang disesuaikan dengan tugas dan kewajiban yang mesti diembannya. Niniak Mamak adalah fungsional adat, jabatanya adalah penghulu yang memegang suku datuak secara turun temurun menurut garis keturunan ibu dalam sistem matrilineal, konsepsi Niniak Mamak:

Nan gadang basa batuah

Kapai tampek batanyo

Kapulang tampek babarito

Maksudnya disini, posisi Niniak Mamak di besarkan dan di tinggikan orang yang selalu diminta petunjuknya sebelum melakukan suatu pekerjaan oleh anak kemenakannya atau masyarakat lainnya.8

Sebagai suatu realitas dampak dari kemajuan zaman akan membawa pengaruh dan perubahan pada struktur sosial dan individu, pola piker bahkan perubahan dari segi akhlak dan prilaku manusia yang sudah mulai jauh dan meninggalkan kaedah-kaedah adat dan agama yang telah disyariatkan.

7 Amir M.S., Adat Minangkabau… h. 67

8 Meri Handayani dan Indah Sri Pinasti, Pergeseran Peran Niniak Mamak Pada Masyarakat Minangkabau Dalam Era Modernisasi , Jurnal Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negri Yogyakarta, h. 5

(15)

8

Sebagai bukti, hal pokok yang sudah mulai menonjol atau mulai hilangnya norma-norma adat dan agama dimata masyarakat, bahkan sudah mulai ditinggalkan karena tidak relevan dan tidak sesuai terhadap penkembangan zaman dan menghambat pergaulan anak dan generasi muda khususnya.

Kelurahan koto panjang dalam merupakan suatu wilayah yang terletak di Kecamatan Lamposi Tigo Nagari, luas kelurahan koto panjang dalam 1.426 Km, yang terdiri dari 3 RW yaitu: RW 1, RW 2, RW 3.9

Dari observasi yang penulis lakukan menunjukkan bahwa di kelurahan koto panjang dalam Niniak Mamak berjumlah 30 orang.10 walaupun ada Niniak Mamak, penulis masih menemukan remaja yang berkumpul dengan lawan jenis sampai larut malam, bernyanyi-nyanyi di kedai waktu azan magrib berkumandang, dan remaja yang tidak peduli dengan lingkungannya. Dari kejadian dilapangan yang diamati penulis kebanyakan tokoh masyarakat sudah mengingati remaja tersebut akan tetapi, hanya diabaikan saja oleh kebanyakan remaja tersebut. 11

Dari Fenomena yang di atas, penulis tertarik sekali untuk mengetahui mengapa hal tersebut bisa terjadi di kalangan masyarakat, apakah Niniak Mamak belum maksimal melakukan tugasnya atau ketidak

9 Budiarto, Wawancara dengan Kepala Kelurahan Koto Panjang Dalam, 11 Februari 2020, Jam 10.30 Wib

10 Y.

Dt. Patiah Baringek, Wawancara dengan Ketua KAN Koto Panjang, 11 Februari 2020, Jam 9.45 Wib

11 Observasi, 10 Februari 2020

(16)

9

tegasan peraturan yang diberikan kepada kemenakan. Ataukah Niniak Mamak beranggapan bahwa penanaman akhlak itu hanya sebatas konsep yang harus dipahami di sekolah saja dan diberikan oleh guru mata pelajaran yang ada di sekolah.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin menyusunnya dalam karya ilmiah yang berbenuk skripsi yang berjudul:

“Upaya Niniak mamak Dalam Membina Akhlak Kemenakan Pada

Masa Pandemi Covid-19 Di Kelurahan Koto Panjang Dalam Kecamatan Lamposi Tigo Nagari Kota Payakumbuh.”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Sebagian Kemenakan masih berkumpul dengan lawan jenis sampai larut malam.

2. Sebagian Kemenakan masih berkumpul bernyanyi-nyanyi waktu azan magrib berkumandang.

3. Sebagian Kemenakan kurang peduli dengan lingkungannya.

4. Sedikitnya kemenakan melaksanakan sholat berjamaah di masjid.

5. Sebagian kemenakan kurang menghargai atau menghormati orang yang lebih tua.

6. Sebagian kemenakan masih ada yang berkata-kata kotor antar sesama.

(17)

10

C. Batasan Masalah

Untuk memudahkan penulis sampai kepada apa yang dimaksud dan menghindari terlalu luasnya ruang lingkup pembahasan ini, maka penulis membatasi sebagai berikut:

1. Upaya yang dilakukan Niniak Mamak, dalam membina akhlak kemenakan koto panjang dalam

2. Kendala yang dihadapi Niniak Mamak dalam membina akhlak kemenkan kelurahan koto panjang dalam

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ditemukan di atas, maka rumusan masalah penelitiann ini adalah:

1. Bagaimana upaya Niniak Mamak dalam membina Akhlak kemenakan kelurahan koto panjang dalam ?

2. Apa kendala yang dihadapi Niniak Mamak dalam membina Akhlak kemenakan di kelurahan koto panjang dalam ?

E. Tujuan Penelitian

Sebagaimana lazimnya suatu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data informasi tentang masalah yang diteliti dan untuk memecahkan masalah yang diteliti, maka yang menjadi tujuan peneliti adalah:

1. untuk mengetahui upaya Niniak Mamak dalam membina akhlak kemenakan Kelurahan Koto Panjang

(18)

11

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi Niniak Mamak dalam membina akhlak kemenakan Kelurahan Koto Panjang

F. Kegunaan penelitian 1. Teoritis

a. Untuk menambah wawasan pemikirandan ilmu pengetahuan.

b. Untuk menambah Khasanah pemahaman serta pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Praktis a. Penulis

Untuk memenuhi salah satu persyarakat dalam mencapai gelar sarjana pada Prodi Pendidikan Agama Islam.

b. Masyarakat

Untuk memberikan keilmuan kepada masyarakat/ pembaca tentang upaya tokoh masyakat dalam membina akhlak remaja c. Peneliti lain

Dijadikan sebagai referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya

G. Penjelasan Judul

Agar tidak ada kesalah pahaman dari judul penelitian ini, maka penulis akan menjelaskan maksud dari kata-kata yang terdapat dalam judul penelitian ini, yaitu:

(19)

12

Upaya : Pekerja (perbuatan, prakarsa,

ikhtiar), dan usaha12

Niniak Mamak : Kepemimpian yang dipimpin

oleh Penghulu yang memegang suku datuak secara turun temurun menurut garis keturunan ibu dalam sistem matrilineal13

Akhlak : Hay’at atau sifat yang tertanam

dalam jiwa yang dari padanya lahir perbuatan-perbuatan yang spontan tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran.14

Kemenakan : Yang dipimpin oleh seorang

mamak/ penghulu15

Covid-19 : Penyakit akibat virus corona

jenis baru yang muncul pada

12 Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2014), h. 122

13 Meri Handayani dan Indah Sri Pinasti, Pergeseran Peran Niniak Mamak Pada Masyarakat Minangkabau Dalam Era Modernisasi , Jurnal Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negri Yogyakarta, h. 5

14 Samsul munir amin, ilmu akhlak, (Jakarta: amzah, 2016), cet. 1, h. 3

15 Zamris, fauzan, Buku Ajar Budaya Alam Minangkabau , (Padang: Jasa Surya), h. 33

(20)

13

akhir 2019 pertama kali di Wuhan Cina16

Berdasarkan pengertian dari masing-masing kata yang terdapat dalam judul, maka yang penulis maksudnya adalah untuk mengkaji dan membahas upaya tokoh masyarakat dalam membina akhlak remaja di Kelurahan Koto Panjang Dalam Kecamatan Lamposi Tigo Nagari Kota Payakumbuh.

H. Sistematika Penulisan

Agar susunan penelitian ini terlihat dengan jelas, maka penulis merasa perlu untuk menggambarkan Sistematika dalam Penulisan Sebagai Berikut:

Bab 1, merupakan Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, dentifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian, penjelasan judul, dan sistematika penulisan

Bab 2, berisi landasan Teoritis yang meliputi, Niniak Mamak, Akhlak, Kemenakan, Covid-19, Upaya Niniak Mamak dalam membina akhlak, dan penelitian relevan

Bab 3, Metode Penelitian yang penulis gunakan terdiri dari jenis penelitian, informan, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan analisis data dan tringulasi data

16 Melani kartika Sari, “ Sosialisasi tentang pencegahan Covid-19 di kalangan sisiwa sekolah dasar di SD Minggiran 2 Kecamatan papapr kabupaten Kediri” , Vol. 4, No. 1, jurnal Karya Abadi, 2020, h. 80

(21)

14

Bab 4, merupakan hasil penelitian yang membahas tentang upaya niniak mamak dalam membina akhlak kemenakan dan kendala yang dihadapi niniak mamak dalam membina akhlak kemenakan

Bab 5, merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

(22)

15 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Niniak mamak

1. Pengertian Niniak Mamak

Secara harfiah Niniak Mamak adalah saudara laki-laki dari pihak ibu, semua saudara laki-laki ibu baik adik maupun kakaknya yang sudah dewasa/menikah.17 Niniak mamak adalah Kepemimpian yang dipimpin oleh Penghulu yang memegang suku datuak secara turun temurun menurut garis keturunan ibu dalam sistem matrilineal.18 Sedangkan menurut Idrus Hakimy D.t. Rajo Panghulu niniak mamak adalah pemimpin yang harus betanggung jawab terhadap masyarakatnya (anak kemenakannya). Niniak Mamak menempati tempat tinggal didalam struktur masyarakat yang ada di Minangkabau, ia orang yang paling mempunyai kebijakan, kehormatan, disegani, dan disenangi, serta terpandang dibandingkan orang yang disekelilingnya.19

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahawa Niniak Mamak merupakan pemimpin, dalam suatu kaum/adat yang tugasnya mengayomi dan mendidik kemenakan, yang mana Niniak Mamak itu adalah orang yang di hormati dan disegani dalam kaumnya.

17 Sayid Anshar, Peran Ninik Mamak Dalam Peningkatan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), 2019, h. 5

18 Meri Handayani dan Indah Sri Pinasti, Pergeseran Peran Niniak Mamak Pada Masyarakat Minangkabau Dalam Era Modernisasi , Jurnal Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negri Yogyakarta, h. 5

19 Putra Asmara, Usaha Niniak Mamak Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja di Jorong Jalan Batuang Nagari Bayur Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam, Skripsi. Bayur:

Penelitian prodi Pai, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, 2017, h. 14

(23)

16

Dan juga dari pengertian di atas juga menggambarkan Niniak Mamak menempati tempat tinggal didalam struktur masyarakat yang ada di Minangkabau. Niniak Mamak mempunyai kebijakan, kehormatan dan disegani oleh orang-orang disekelilingnya.

Yang dimaksud dengan Niniak Mamak di Minangkabau adalah : a. Laki-laki adiak atau tuan dari perempuan maka disebut Mamak.

b. Laki-laki yang telah dewasa artinya yang telah balig berakal dan sudah dapat bermusyawarah untuk mufakat.

c. Laki-laki yang dengan kata sepakat dari kaum yang di tuakan berkata didahulukan sepatah, berjalan didahulukan selangkah disebut Niniak Mamak penghulu.

d. Niniak Mamak penghulu pemangku adat yaitu Imam, Khatib, Bilal dan Engku Ampek semuanya ini di angkat melalui musyawarah dari kerapatan adat.20

2. Macam-macam Niniak Mamak

Dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat ada tingkatan Niniak Mamak atau pemimpin tersebut mulai dari rumah tangga, kaum dan persukuan, serta sesuai dengan fungsinya tersebut Niniak Mamak dalam kekerabatan garis keturunan ibu maka dapat diklasifikasikan kepada tiga jenis yaitu: Mamak Rumah, Mamak Kaum, dan Mamak Suku.

20Weri Aulia, Peran Niniak Mamak Dalam Pembinaan Akhlak Anak Kemenakan Di Jorong Halalang Kenagarian Kamang Mudiak Agam Sumatra Barat. Skripsi. Kamang: Penelitian Prodi Pai, Institut Agama Islam Negri (IAIN) Bukittinggi, 2019, h. 30

(24)

17

a. Mamak Rumah: Adalah saudara sekandung laki-laki ibu atau garis ibu “serumah gadang” yang terpilih menjadi wakil pembimbing atau Pembina anggota garis ibu yang terdekat. Tugasnya adalah memelihara, membina, dan memimpin kehidupan jasmanian maupun rohanian anak kemenakannya.

b. Mamak Kaum: Adalah seseorang yang terpilih diantar beberapa mamak rumah yang terkait dalam hubungan darah yang disebut kaum, sehingga mamak kaum berfungsi sebagai mamak bagi keluarga juga bertugas mengurusi kepentingan kaum, disamping itu Mamak kaum adalah orang yang mempunyai budi yang dalam dan bicara yang halus, artinya orang yang menjadi mamak kaum adalah orang yang mempunyai budi dalam bicara yang halus, sopan, santun, ramah tamah, dan rendah hati karna ia akan menjadi tauladan bagi anak kemenakannya

c. Mamak Suku : yaitu yang menjadi pemimpin suku apabila sebuah keluarga berkembang begitu banyaknyasehingga timbullah cabang dari keluarga itu senagai kesatuan baru, dan apabila it uterus berkembang lebih jauh lagi maka dijumpai suatu lingkungan yang anggotanya satu sama lain diikat oleh pertalian darah menurut garis ibu, maka lingkungan inilah yang dipimpin oleh mamak suku.

(25)

18

Orang yang sasuku adalah suatu keturunan menurut garis ibu dan satu sama lain mereka merasakan dirinya bersaudara, hal demikian itu dapat dikatakan bahwa secara ideal dalam tingkat hubungan kekerabatan atau hubungan keturunan matrilineal, mamak suku memainkan peranan yang penting, baik dalam tingkat hubungan kerabat kaum (suku) maupun komunitas nagari.21

3. Fungsi dan Tugas Niniak Mamak

Dalam kehidupan sehari-hari Niniak Mamak merupakan pemimpin yang tertinggi, oleh karena itu peranan yang paling tertinggi dan utama bagi Niniak Mamak di dalam keluarga dan masyarakat adalah sebagai “kepala kaum” untuk itulah Niniak Mamak tersebut mempunyai fungsi dan peran terhadap kaumnya, terutama anak kaumnya. Niniak Mamak memiliki tanggung jawab penuh terhadap kemenakannya di Minangkabau, bila diperhatikan mamak itu mempunyai peran ganda seperti pepatah:

“ kaluak paku kacang balimbiang Tampuruang lenggang-lenggokan Baok manurun kasaruaso

Anak di pangku kamanakan di bimbiang Urang kampuang di patenggangkan Jago nagari jan lah binaso”22

21 Putra Asmara, Usaha Niniak Mamak Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja di Jorong Jalan Batuang Nagari Bayur Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam, Skripsi. Bayur:

Penelitian prodi Pai, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, 2017, h. 15

22 Putra Asmara, 2017, Usaha Niniak Mamak Dalam..., 2017 h. 18

(26)

19

Dari pepatah di atas disimpulkan bahwa Niniak Mamak itu memiliki peran ganda dalam kehidupannya, dalam pepatah “ anak dipangku kamanakan di bimbiang” bahwa ia tidak hanya memberikan panutan bagi anak tapi juga memberikan tauladan bagi kemenakan.

Tanggung jawab Niniak Mamak itu terhadap anak kemenakannya diibaratkan dengan siang manyila malam mandangakan (siang melihat- lihat malam mendengar-dengarkan). Memelihara anak kemenakan merupakan tanggung jawab utama bagi Niniak Mamak disamping tanggung jawab yang lainnya dan inilah yang disebut dengan tugas seorang Niniak Mamak. Memelihara dan memimpin anak kemenakannya kearah kesempurnaan hidup lahir dan bathin, menyelesaikan setiap persengketaan yang terjadi dalam setiap pergaulan sehari-hari, pendeknya memimpin anak kemenakan dalam segala bidang kehidupan lahir dan bathin. 23

B. Akhlak

1. Pengertian Akhlak

a. Pengertian akhlak secara bahasa

Secara etimologi, kata akhlak berasal dari bahasa arab yang merupakan jamak dari kata khuluq, yang berarti adat, kebiasaan, perangai, tabiat, dan muru’ah. Dengan demikian, secara etimologi,

23 Putra Asmara, 2017, Usaha Niniak Mamak Dalam..., 2017, h. 18

(27)

20

akhlak dapat diartikan sebagai budi pekerti, watak, tabiat.24Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak berarti tabiat, tingkah laku.25

Jadi dapat disimpulkan bahwa Akhlak adalah segala bentuk tingkah laku, perangai, tabi’at yang terdapat pada diri seseorang yang teraktualisasi dalam bentuk nyata.

b. Pengertian akhlak secara istilah

Untuk mengetahui pengertian akhlak secara istilah, dapat dilihat dari beberapa pendapat paera ahli, diantaranya:

1) Imam Al-Ghazali mengemukakan bahwa akhlak adalah ُرُدأصَت اَهأنَع ٌةَخسا َر ِسأفَّنلا يِف ةَئأيَه أنَع ٌةَراَبع ُقُلُخألاَف

ٍةَيأؤ ِر َو ٍرأكِف ىَلإ ٍةَجاَح ِرأيَغ أنِم ٍرأسُي َو ٍةَل أوُهُسِب ُلاَعأفَ ألْا Khuluk (Akhlak) adalah nafsu atau tingkah laku yang tertanam dalam diri yang melahirkan perbuatan- perbuatan yang mudah atau gampang dengan tidak memerlukan pertimbangan dan pemikiran.26

2) Ibnu Makawaih mengemukaan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-peruatan tanpa mealui prttimbangan pikiran terlebih dahulu.27

24 Samsul Munir Amin, Ilmu Akhlak, (Jakarta: Amzah, 2016), h. 1

25 Rizky Maulana & Putri Amelia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Cahaya Agency, 2013), h. 14

26 Tim Dosen Pai, Penelitian Dalam Pendidikan Agama Islam,(Yogyakarta: Cv Budi Utama, 2016), h. 162

27 Samsul Munir Amin, Ilmu Akhlak, (Jakarta: Amzah, 2016), h. 3

(28)

21

3) Prof. Dr. ahmadamin memberikan defenisi, bahwa yang disebut akhlak ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan itu dinamakan akhlak.28

4) Zakiah Daradjat menjelaskan akhlak adalah kelakuan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindak akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.29

Jadi, dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah segala perbutan, yang dilakukan seseorang baik buruknya kebiasaan yang dilakukan sehari-hari.

Akhlak dan khuluq merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang dan akan muncul secaraspontan apabila diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam terlebih dahulu yang terkadang juga tidak membutuhkan dorongan dari luar. Akhlak yang bersumber pada kalimat merupakan kumpulan nilai kebenaran, kebaikan, keindahan memasuki individu dan merekonstruksi visi membangun mentalis, serta membentuk akhlak dan karakternya. Kemudian memasuki masyarakat manusia dan mereformasi sistem, serta membangun budaya.

28 A, Mustafa, Akhlak tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), h. 12

29 Tim Dosen Pai, Penelitian Dalam Pendidikan Agama Islam,………, 2016, h. 163

(29)

22

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa, akhlak muslim pada hakikatnya sama dengan konsep akhlak secara umum, yang membedakannya adalah adanya unsur islam. Kepribadian tetap membahas unsur akal atau pikiran, qalbu, atau hati, dan nafsu yang merupakan semua unsur yang menimbulkan tingkah laku yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya. setiap tingkah laku, yang mencerminkan gaya hidup yang islami.

2. Macam-macam akhlak

Secara garis besar, akhlak terbagi dalam dua kategori, yaitu akhlak mahmudah dan mazmumah. Yang dimaksud dengan akhlak mahmudah adalah segala macam sikap dan tingkah laku yang baik (terpuji), sedangkan akhalk mazmumah adalah segala macam sikap dan tingkah laku yang buruk (tercela).30

Adapun yang termasuk dalam kategori akhlak mahmudah jumlahnya cukup banyak, diantaranya adalah ikhlas 9berbuat semata- mata karena allah), tawakkal 9 berserah diri kepadaallah), syukur (berterima kasih atas nikmat allah), sidiq benar), amanah (dapat dipercaya), ‘adl ( adil), ‘afw (pemaaf), wafa’ (menepati janji),‘iffah (menjaga kehormatan diri), haya’ ( punya rasa malu), syaja’ah (berani), shabr (sabar), rahamah (kasih sayang), ta’awun (penolong), iqtisad (hemat), tawadhu’ (rendah hati), muru’ah (menjaga perasaan orang lain), dan qana’ah (merasa cukup dengan pmbeberian Allah).

30 Didiek Ahmad Supaedi, Pengantar Studi Islam, (Jakarta: Rajawali Pres, 2011), h. 224

(30)

23

Sedangkan sifat-sifat yang termasuk dalam kategori akhlak mazmumah diantaranya adalah annaniyah (egoisme), bukhl (kikir), kizb (dusta), khianat (berkhianat), zulm (zalim atau berbuat aniaya), jubn (pengecut), gabah (pemarah), hasad (dengki), takabur (sombong), kufr (ingkar terhadap nikmat Allah), riya’ (ingin dipuji), tabdzir (boros), ‘ajalah (ceroboh atau tergesa-gesa), hiqd (dendam), kasal (malas), dan lain sebagainya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak ituterbgi atas dua jenis, yaitu akhlak mahmudah (akhlak terpuji),dan akhlak mazmumah (tingkah laku tercela).dengan mengetahi yang baik anak akan terdorong melakukannya, dan mendapat manfaat dan keuntungan baginya dan orang lain. Sedangkan dengan mengetahui yang buruk anak akan terdorong untuk meninggalkannya dan anak akan terhindar dari bahaya yang menyesatkan.

Akhlak mazmumah merupakan akhlak yang dikendalikan oleh setan. Sebagai umat muslim, manusi sama sekali tidak boleh memiliki akhlak akhlak yang demikian karena akhlak mazmumah adalah akhlak tercela. Allah SWT tidakmenyukai akhlaktercela. Akhlak mazmumah bisamembuat hati kita membusuk dan sulit untuk disembuhkan.

Tubuhmanusia mungkin saja akan tepat terlihat sehat, tetapi hati dan jiwa menderita dan tersiksa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Akhlak mazmumah bukanlah penyakit fisik melainkan penyakit hati.

(31)

24

3. Ruang Lingkup Akhlak

Ruang lingkup akhlak islam adalah sama dengan ruang lingkup ajaran islam itu sendiri, khususnya yang berkaitan dengan pola hubungan.

Akhlak islam mencakup berbagai aspek dimulai dari akhlak kepada allah, hingga kepada sesama makhluk (manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda tak bernyawa).31 Berbagai bentuk dan tuang lingkup akhlak islam yang demikian itu dapat dipaparkan sebagai berikut:

a. Akhlak kepada allah

Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada tuhan sebagai khalik. Sekurang-kurangnya ada empat alasan mengapa manusia perlu berakhlak kepada Allah yaitu:

1) Karena Allah lah yang menciptakan manusia

2) Karena Allah lah yang telah memberikn perlengkapan pancaindra, berupa pendengaran, penglihatan, akal fikiran dan hati, disamping anggota yang kokoh dan sempurna kepada manusia

3) Karena allah lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan sebagai kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara dan binatang ternak

31 Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: rajawali Press, 2012), h. 149

(32)

25

4) Karena allah lah yang telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan menguasai dataran dan lautan.

Ibadah mempunyai tujuan pokok dan tujuan tambahan. Tujuan pokoknya adalah menghadapkan dikri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengkonsentrasikan niat kepada-Nya dalam setiap keadaan. Dengan adanyatujuan itu seseorang akan mencapai derajat yang tinggi di akhirat, tujuan tambahan yang dimaksud adalah agar terciptamya kemaslahatan diri manusia dan terwujudnya usaha yang baik.

b. Akhlak terhadap sesama manusia

Akhlak terhadap sesama manusia dibagi pula atas tiga antara lain:

1) Akhlak terhadap diri sendiri

Akhlak terhadap diri sendiri adalah upaya menanamkan akhlak mulia kepada diri sendiri agar menjadi mukmin yang paripurna atau insan kamil, yakni pribadi mukmin yang mampu mewujudkan nilai- nilai religious spiritual dan nilai sosial kemasyarakatan di dalam kehidupan sehari-hari secara seimbang. Yang termasuk akhlak terhadap diri sendiri diantaranya

a) Malu

Malu adalah sifat atau perasaan yang menimbulkan keengganan melakukan sesuatu yang

(33)

26

rendah atau tidak baik. Orang yang memiliki rasa malu, apabila melakukan sesuatu yang tidak patut, rendah atau tidak baik dia akan terlihat gugup, atau mukanya merah. Sebaliknya orang yang tidak punya rasa malu, akan melakukannya dengan tenang tanpa rasa gugup sedikitpun.

Malu adalah salh satu refleksi iman. Bahkan malu dan iman akan selalu hadir bersma- sama.apabila salah satu hilang yang lain juga akan hilang. Semakin kuat iman seseorang, semakin teballah rasa malunya,demikian pulasebaliknya.

Rasa malu berfungsi mengontrol dan mengendalikan seseorang dari segala sifat dan perbuatan yang dilarang oleh agama. Tanpa control rasa malu seseorang akan bebas melakukan apa saja yang diinginkan oleh hawa nafsunya.

Hilangnya rasa malu adalah awal dari kehancuran dan kebinasaan.32

b) Sabar

Sabar secara etimologi adalah (ash-shabr) berarti menahan dan mengekang. Secara terminologi sabar berarti menahan diri darisegala

32 Deswita, Akhlak tasawuf, (batusangkar : 2010), h. 69

(34)

27

sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridha allah SWT.

Sabar yaitu suatu kekuatan jiwa yang membuat seseorang tabah menghadapi ujian.

Dengan demikian, sabar pada hakikatnya adalah kekuatan bathin seseorang yang dengan itu manusia mampu menguasai dan memimpin dirinya secara baik. Menurut Yatimin Abdullah sabar dapat dikategorikan kepada empat macam:

pertama, sabar dalam menanggung beratnya melaksanakan kewajiban. Bagi orang yang sabar betapapun beratnya kewajiban ini tetap dilaksanakan, tidak peduli apakah dalam keadaan melarat, sakit atau dalam kesibukan. Kedua, sabar dalam menanggung musibah atau cobaan.

Ketiga, sabar dalam menerima penganiayaan dari orang lain. Dunia tidak pernah sunyi dari berbagai kezaliman. Keempat, sabar dalam menanggung kemiskinan. Dengan sifat sabar ini maka akan memunculan sifat keteguhan hati sehingga, kemiskinan tidak menjadikan manusia

(35)

28

lupa akan tugas-tugas kemanusiaannya sebagai hamba Tuhan.33

c) Bersikap benar

Bersikap benar disebut juga dengan jujur (ash-shidqu). seorang muslim dituntut selalu berada dalam keadaan benar lahir dan bathin.

Benar hati, benar perkataan, dan benar perbuatan.

Antara hati dan perkataan harus sama, tidak boleh berbeda, apalagi antara perkataan dan perbuatan.

Sikap benar adalah adanya kesesuaian antara yang diucapkan dengan diperbuat. Ketika ada sesuatu yang diucapkan maka memang itulah keadaan yang sebenarnya, dan sebaliknya jika ada sesuatu yang ingin diperbuat maka itulah yang ingin diperbuat sesungguhnya. Jadi dalam konteks ini sesuai dengan apa-apa yang terjadi, yaitu sesuai dengan kenyataan yang ada.

Sebagai lawan dari sifat dusta dan curang.

Jika dusta yang berkembang, maka sikap ini akan membawa kepada bencana dan kerusakan bagi pribadi, masyarakat, bangsa dan Negara. Artinya sistem sosial yang ada akan kacau

33 Kasmuri selamat, akhlak Tasawuf Upaya Meraih Kehalusan budi dan kedekatan ilahi, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), h. 52

(36)

29

Shidiq itu ada beberapa macam, diantaranya adalah: (1) benar perkataan yaitu dalam keadaan apapun seorang muslim akan selalu berkata benar, (2) benar pergaulan artinya seorang muslim akan selalu bermuamalah dengan baik, (3) benar kemauan artinya melakukan sesuatu seorang muslim harus mempertimbangkan dan menilai terlebih dahulu apakahyang dilakukannnya itu benar bermanfaat, (4) benar berjanji yaitu selalu menepati janji, (5) benar kenyataan artinya seorang muslim akan menampilkan dirinya seperti keadaan yang sebenarnya.34

d) Hemat

Hemat artinya menggunakan segal sesuatu yang tersedia berupa harta benda, waktu, tenaga, menurut ukuran keperluan, mengambil jalan tengah, tidak kurang juga tidak berlebihan. Di antara bentuk-bentuk penghematan bisa dilakukan adalah: pertama, penghematan harta benda, yaitu dengan cara membelanjakan sesuatu harta dengan mendahulukan hal yang perlu dan

34 Deswita, Akhlak…h. 60

(37)

30

penting, tidak belanja jika akan menrugikan diri atau orang lain. Kedua, penghematan tenaga, yaitu dengan memanfaatkan tenaga secara wajar.

Ketiga, penghematan waktu, yaitu dengan cara memanfaatkan waktu yang ada secara efisien dan efektif dan digunakan untuk hal-hal yang bersifat produktif. Diantara ayat yang menyuruh manusia berlaku hemat dan firman Allah dalam surat Al- Furqan ayat 6735

























Artinya: Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah- tengah antara yang demikian.

e) Rendah hati

Rendah hati adalah sikap mental yang tinggi dan terpuji sebagai cerminan dari akhlak larimah seseorang. Yang dimaksud dengan rendah hati disini ialah perasaan memiliki kekurangan dan kelemahan dibandingkan orang lain. Perasaan ini tergambar dari sikap dan penampilannya yang sangat sederhana, baik dalam ucapan, pakaian, perilaku dan sebagainya. Pada penampilan ini

35 Kamsuri Selamat, Akhlak…h. 55

(38)

31

tidak tercermin adanya sifat pamer dan ingin dipuji orang lain, meskipun sesungguhnya ia mampu menamilkan yang lebih dari orang lain.

f) Pemaaf

Pemaaf merupakan salah satu sikap mental yang suka membebaskan dan membersihkan batin dari kesalahan orang lain dan tidak ingin memberikan sanksi atas kesalahannya. Dalam hal ini seseorang tidak akan merasa dendam, marah di dalam jiwanya. Sikap mental ini adalah salah satu sikap mulia, sehingganya Allah sering memanggil agar setiap muslim memberikan maaf bukan meninta maaf. Memaafkan tampaknya lebih mulia dari meminta maaf. Firman Allah terdapat dalam surat Ali-Imran ayat 134.36





























Artinya: (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

36 Kamsuri Selamat, Akhlak…h. 57

(39)

32

2) Akhlak terhadap keluarga

Ajaran islam sangat menghormati dan memuliakan orang tua. berbakti kepada orang tua, dalam sebutan sehari-hari disebut birr al-wadin. Bentuk birr al-wadin antara lain:

menyayangi dan mencintainya, bertutur kata yang sopan santun dan lemah lembut.

Akhlak terhadap orang tua sangat kuat kaitanyya dengan akhlak terhadap lingkungan keluarga. Akhlak lingkungan keluarga adalah menciptakan dan mengembangkan rasa kasih sayang antara anggota keluarga yang dilakukan dalam bentuk komunikasi, baik komunikasi dalam bentuk perhatian melalui kata-kata ataupun perilaku. Yang termasuk akhlak dalam keluarga diantaranya:

a) Birrul Walidain

Birrul Walidain adalah berbuat kebajikan terhadap kedua orang tua. Birrul Walidain menepati kedudukan yang istimewa dalam ajran islam. Bentuk dari Birrul Walidain antara lain adalah menghormati orang tua, menyayangi orang tua, melakukan apa yang diperintahkan oleh orang tua, dan meninggalkan apa- apa yang dilarang oleh orang tua, berlaku sopan kepada

(40)

33

orang tua, dan lain sebaginya. Kita harus menghormati orang tua sepenuh hati karena marahnya Allah ada pada marahnya orang tua.

b) Amanah

Secara bahasa amanah berarti titipan seseorang kepada orang lain. Ketika seseorang dititipi maka harus dapat memeliharanya dengan baik. Artinya seseorang memiliki sifat amanah adalah orag yang mempunyai sikap mental yang jujur, lurus hati dan dipercaya, jika ada sesuatu dititipkan kepadanya dia bisa menjaga, baik berupa harta benda, rahasia atau berupa tugas dkewajiban lainnya. Sehingga orang yang melaksanakan amanah dengan baik maka ia sering disebut dengan al-amin yang artinya dapat dipercaya, yang juju, yang setia, yang aman.37

c) Kasih sayang

Sifat ini harus ada pada setiap individu, karena pada prinsipnya kasih sayang ini merupakan fitrah yang diberikan Tuhan kepada manusia.

Sehingganya dalam kontteks ini Islam memang menghendaki agar sifat kasih sayang selalu ditumbuh-kembangkan, mulai kasih sayang dalam

37 Kamsuri Selamat, Akhlak… h. 53

(41)

34

lingkungan keluarga sampi kasih sayang lingkungan yang luas, bahkan termasuk kepada tumbuhan dan hewan sekalipun. Denga adanya sifat kasih sayang ini akan melahirkan sifat-sifat mahmudah lainnya, diantaranya akan melahirkan sifat pemurah, tolong- menolong, pemaaf, kedamaian, persaudaraan, dan menghubungkan tali silaturrahmi.

3) Akhlak terhadap orang lain dan masyarakat

Islam mengajarkan agar seseorang selalu berakhlak yang baik terhadap sesame manusia, karena manusia merupakan makhluk sosial maka setiap individu akan selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Karena, dalam kehidupan bermasyarakat tidak mungkin seseorang tidak akan membutuhkan orang lain. Yang termasuk akhlak terhadap orang lain diantaranya:

a) Hubungan baik dengan masyarakat

Seorang muslim harus dapat berhubungan baik dengan masyarakat luas, baik dilingkungan pendidikan, kerja, sosial, dan lingkungan lainnya.

Baik dengan orang-orang yang seagama, maupun dengan pemeluk agama lainnya.

(42)

35

Hubungan baik dengan masyarakat diperlukan, karena tidak seorangpun yang bisa hidup tanpa bantuan orang lain. 38

b) Pergaulan muda-mudi

Satu hal yang sangat penting sekali diperhatikan dalam pergaulan pria dan wanita, terutama antar muda-mudi adalah masalah pertemuan antara pria dan wanita, terutama pertemuan-pertemuan pribadi. Rasulullah SAW melarang pria dan wanita berkhalwat baik itu ditempat umum maupun ditempat sepi. Yang dimaksud khalwat adalah berdua-duan antara pria dan wanita yang tidak punya hubungan suami istri dan tidak pula mahram tanpa ada orang ketiga.

c) Adil

Adil pada prinsipnya salah satu sifat yang mesti dimiliki dalam rangka menegakkan kebenaran kepada siapapun tanpa kecuali, walaupun akan merugikan diri sendiri. Secara bahasa adil diartikan tidak berat sebelah, tidak memihak, atau menyamakan sesuatu dengan yang lainnya. Adapun secara terminologis adil dapat diartikan

38 Deswita, Akhlak,… h. 84

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research ), pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara,

Adapun pendekatan penelitian yang digunakan ialah pendekatan penelitian kualitatif, dengan paradigma klasik, jenis metode penelitian field research (studi lapangan) dan

Metode penelitian yang digunakan yakni miles and huberman yang mana metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan merupakan jenis penelitian lapangan (field

Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat lapangan (fleld research) dengan pendekatan kualitatif yaitu menggambarkan suatu fenomena yang terjadi sesuai

Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif deskriptif, pendekatan syar‟i dan sosiologis. Sumber data primer berupa;

Dengan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode field research (penelitian lapangan) dengan pendekatan kualitatif. Adapun

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif analitis. Adapun teknis analisis data yang digunakan