• Tidak ada hasil yang ditemukan

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Nomor: SK. 82 /Dik/PEPE/Dik-2/4/2020 T E N T A N G

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "K E P U T U S A N KEPALA PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Nomor: SK. 82 /Dik/PEPE/Dik-2/4/2020 T E N T A N G"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 K E P U T U S A N

KEPALA PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Nomor: SK. 82 /Dik/PEPE/Dik-2/4/2020

T E N T A N G

KURIKULUM PELATIHAN

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN PORANG AGROFORESTRY KEPALA PUSAT,

Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung program pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan, diperlukan tenaga yang terampil dan responsif gender dalam teknik budidaya tanaman porang agroforestry;

b. bahwa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani dan kelompok tani hutan (KTH) sebagaimana pada huruf a, perlu dilaksanakan Pelatihan teknik budidaya tanaman porang agroforestry;

c. bahwa untuk tercapainya tujuan pada huruf a dan b, perlu ditetapkan kurikulum pelatihan dengan Keputusan Kepala Pusat Diklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Mengingat : 1. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Jo.

UU RI No. 19 tahun 2004 tentang penetapan Perppu No. 1 tahun 2004 tentang perubahan atas UU No. 41 tahun 1999;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan;

3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.35.Menhut-II/2007 tentang Hasil Hutan Bukan Kayu

4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

P.18/MENLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

P.31/Menlhk/Setjen/Set.1/5/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

P.9/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2019 tentang Penyeleng- garaan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Sipil Negara dan Non Aparatur Sipil Negara di Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

7. Peraturan Kepala ...

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

(2)

2 7. Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM No. P.11/P2SDM/SET/DIK.2/9/2017 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pelatihan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

M E M U T U S K A N

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TENTANG KURIKULUM PELATIHAN TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN PORANG AGROFORESTRY;

KESATU : Kurikulum Pelatihan Teknik Budidaya Tanaman Porang Agroforestry sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini;

KEDUA : Kurikulum sebagaimana diktum KESATU digunakan sebagai acuan dalam menyelenggarakan Pelatihan Teknik Budidaya Tanaman Porang Agroforestry di lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bogor

Pada tanggal : 8 April 2020 Plt. KEPALA PUSAT,

SUDAYATNA

NIP. 19600610.198703.1.001

(3)

3 Lampiran Keputusan Kepala Pusat Diklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK. 82 /Dik/PEPE/Dik-2/4/2020

Tanggal : 8 April 2020

1. Nama Pelatihan : Teknik Budidaya Tanaman Porang Agroforestry 2. Jenjang Pelatihan : Dasar

3. Latar Belakang :

Agroforestri merupakan salah satu solusi dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Namun demikian kendala sering muncul pada saat tanaman kayu atau pokok mulai berkembang dan mencapai umur tertentu. Kendala-kendala tersebut berupa terciptanya pembatas-pembatas ekologis bagi pertumbuhan tanaman di bawah tegakannya. Salah satu dari pembatas-pembatas ekologis adalah sinar matahari yang persentasenya akan semakin berkurang di bawah tegakan yang semakin berkembang tajuknya. Dengan pembatas tersebut, dibutuhkan tanaman yang tahan terhadap naungan sebagai tanaman di bawah tegakan.

Tanaman porang merupakan tanaman yang toleran, bahkan tumbuh baik di bawah naungan. Tanaman ini cocok untuk dijadikan sebagai tanaman di bawah tegakan. Selain itu, tanaman porang mempunyai prospek yang cukup tinggi, baik secara ekologis maupun ekonomis, apabila dilakukan pembudidayaan dan penanganan pasca panen secara efektif. Untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia dalam pembudidayaan dan penanganan pasca panen tanaman porang secara efektif, dibutuhkan suatu pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam melakukan budidaya tanaman porang dengan pola agroforestry.

4. Deskripsi Singkat Pelatihan

Pelatihan Teknik Budidaya Tanaman Porang Agroforestry bertujuan untuk membekali peserta dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan teknik budidaya tanaman porang.

Proses pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran andragogy dengan metode pelatihan berupa full e-learning metode e-learning, baik secara synchronous : (live chat, video conference) maupun asynchronous : (modul/ bahan ajar elektronik, pemutaran video tutorial, penugasan, forum diskusi). Pada pelatihan ini akan dilakukan evaluasi pembelajaran berupa pre-test dan post-test atau tes komprehensif

5. Tujuan Pelatihan

Tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja dalam melakukan teknik budidaya tanaman porang

dengan pola agroforestry.

(4)

4 6. Sasaran Pelatihan

Setelah selesai mengikuti pelatihan ini para peserta dapat:

a. Menjelaskan pengenalan jenis tanaman porang dan manfaatnya b. Menjelaskan prospek komoditas porang

c. Melakukan budidaya tanaman porang

d. Melakukan pemanenan dan pasca panen tanaman porang 7. Kelompok Sasaran Pelatihan

a. Jumlah peserta: paling banyak 30 orang per kelas dengan representasi laki-laki dan perempuan secara proposional, dan jika dimungkinkan terdapat representasi minimal 30 % dari salah satu jenis kelamin

b. Asal peserta: masyarakat petani dan kelompok tani c. Persyaratan Peserta :

- Pendidikan : Minimal SLTA/sederajat

- Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan oleh dokter pemerintah - Belum pernah mengikuti pelatihan sejenis

8. Pengajar/Instruktur a. Persyaratan Pengajar :

- Menguasai materi yang diberikan baik teori maupun praktek - Menguasai metoda mengajar baik untuk pengajaran teori maupun

praktik

- Mengetahui teknik evaluasi hasil pelatihan.

- Memiliki sensivitas gender dalam kegiatan pelatihan.

b. Asal Pengajar :

- Pusdiklat SDM LHK dan/atau Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

- Instansi lain yang terkait.

9. Tempat Pelatihan

Pelatihan ini dapat dilaksanakan di Pusat Diklat SDM LHK dan/atau Balai Diklat LHK serta Lembaga/Instansi lain yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pusat Diklat SDM LHK.

10. Waktu Pelatihan :

Pelatihan dilaksanakan selama 29 jam pelatihan (JP) @ 45 menit yang

terdiri dari 13 (JP) teori dan 16 (JP) praktik.

(5)

5 11. Peralatan dan Bahan Pelatihan

a. Untuk pembelajaran mandiri peserta: Komputer/kamera/HP android/sejenisnya, perlengkapan alat tulis, e-modul dan bahan pelengkap e-modul. paket data/fasilitas jaringan internet, dan alat bantu lainnya.

b. Untuk penugasan peserta: Komputer/kamera/HP android/sejenisnya, paket data/fasilitas jaringan internet, cangkul, linggis, sekop, parang, ajir, bibit porang berupa umbi dan bubil, ember, pupuk bokashi/kandang, sepetak lahan tanam, alat pengiris porang, anyaman bambu dengan ukuran min. 2 m x 1 m, karung goni, dan sarung tangan tebal.

12. Daftar Mata Pelatihan

No. Mata Pelatihan Jam Pelatihan

Teori (T) Praktik (P) Jumlah 1. Penjelasan Program dan Alur

Pelatihan e-learning

1 - 1

2. Pengenalan jenis tanaman porang dan manfaatnya

2 - 2

3. Prospek komoditas porang 2 2 4

4. Budidaya tanaman porang 4 8 12

5. Pemanenan dan Pasca panen 4 6 10

JUMLAH

13 16 29

(6)

6 13. Silabus Pelatihan Teknik Budidaya Tanaman Porang

Agroforestry

No Mata

Pelatihan

JP Indikator Hasil Belajar Pokok

Bahasan

a. Metoda

b. Alat Bantu Pembelajaran Sumber Kepustakaan T P JML

1.

Penjelasan Program dan Alur

Pelatihan e- learning

1

- 1

Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat:

1.

Menjelaskan Program Pelatihan e-learning;

2.

Menjelaskan Alur Pelatihan e-learning

3.

Menjelaskan Penugasan dalam Pelatihan

1. Program Pelatihan e- learning

2. Alur Pelatihan e- learning

3. Penugasan dalam Pelatihan

a.

Teleconference/video

(paparan dan tanya jawab)

b.

Bahan tayang,

komputer/laptop/hp, fasilitas jaringan internet, dll

- Anonimous, 2013.

Modul Diseminasi:

Budidaya dan Pengembangan Porang

(Amorphophallus muelleri Blume) Sebagai Salah Satu Potensi Bahan Baku Lokal.

Puslitbang Porang Indonesia

Unibraw. Malang - Hidayat, R., dan

F.D. Dewanti, 2013. Tanaman Porang: Karakter, Manfaat, dan Budidaya. Graha Ilmu. Yogyakarta.

- Hidayah, R.N., 2016. Budidaya Tanaman Porang Secara Intensif.

Didownload dari https://www.resea rchgate.net/public ation/303881719

2.

Pengenalan

jenis tanaman porang dan manfaatnya

2

- 2

Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat:

1. Menjelaskan ciri-ciri morfologi tanaman porang 2. Menjelaskan manfaat

tanaman porang

1. Morfologi

tanaman porang 2. Manfaat

tanaman porang dari berbagai aspek

a. belajar mandiri, chatting, forum diskusi, pemutaran film/video tutorial,

teleconference (paparan dan tanya jawab)

penugasan

.

b.

Bahan ajar/ modul

elektronik/ bahan tayang, komputer/ laptop/hp, video tutorial, fasilitas jaringan internet

3.

Prospek

komoditas porang

2

2 4

Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat ; 1. menjelaskan prospek

tanaman porang dari segi ekologi

2. menjelaskan prospek tanaman porang dari segi ekonomi/ finansial

3. Prospek tanaman porang dari segi ekologi

4. Prospek tanaman porang dari segi ekonomi/

finansial

a. belajar mandiri, chatting, forum diskusi, pemutaran film/video tutorial

/ teleconference (paparan dan tanya jawab). dan penugasan/praktik

b.

Bahan ajar/ modul

elektronik/ bahan tayang, komputer/ laptop/hp, video tutorial, fasilitas jaringan internet, dan alat dan bahan untuk

penugasan/ praktik

(7)

7

No Mata

Pelatihan

JP Indikator Hasil Belajar Pokok

Bahasan

a. Metoda

b. Alat Bantu Pembelajaran Sumber Kepustakaan T P JML

4.

Budidaya tanaman porang

4

8 12

Setelah mengikuti mata

pelatihan ini peserta mampu:

1. Melakukan teknik pembibitan tanaman porang

2. Melakukan teknik penanaman tanaman porang

3. Melakukan teknik pemeliharaan tanaman porang

1. Pembibitan tanaman porang 2. Penanaman

tanaman 3. Pemeliharaan

tanaman porang

a. belajar mandiri, chatting, forum diskusi, pemutaran film/video tutorial

/ teleconference (paparan dan tanya jawab), dan penugasan/praktik

b.

Bahan ajar/ modul

elektronik/ bahan tayang, komputer/ laptop/hp, video tutorial, fasilitas jaringan internet, dan alat dan bahan untuk

penugasan/ praktik

5

Pemanenan

dan Pasca panen

4

6 10

Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampu:

1.

Melakukan pemanenan tanaman porang

2.

Melakukan penanganan dan pengolahan hasil panen tanaman porang

1. Pemanenan tanaman porang 2. Penanganan dan

pengolahan hasil panen tanaman porang

a. belajar mandiri, chatting, forum diskusi, pemutaran film/video tutorial

/ teleconference (paparan dan tanya jawab), dan penugasan/praktik

b.

Bahan ajar/ modul

elektronik/ bahan tayang, komputer/ laptop/hp, video tutorial, fasilitas jaringan internet, dan alat dan bahan untuk

penugasan/ praktik

JUMLAH 13 16 29

Plt. KEPALA PUSAT

SUDAYATNA

NIP. 19600610.198703.1.001

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TENTANG KURIKULUM PELATIHAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS PONSEL;.. KESATU :

Untuk melakukan akuisisi/pengambilan data harus dilakukan oleh tenaga teknis kehutanan yang memiliki kompetensi dalam hal survei dan pemetaan kawasan hutan, serta

bahwa dalam rangka Implementasi Keputusan Menteri Kehutanan Nomor P.38/Menhut-II/2009 jo Permenhut P.68/Menhut-II/2011 tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja

Serapan pada panjang gelombang 222 nm dari Gambar 2 menunjukkan adanya gugus ketolakton yang berasal dari ikatan rangkap C=C, C=O, serta ikatan tunggal C-O, yang juga

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Mata Kuliah Blok 10 Lbm

Penukar panas atau dalam industri kimia populer dengan istilah bahasa Inggrisnya, heat exchanger (HE), adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan

Masih mengambil inspirasi dari benda pusaka Keraton Yogyakarta, tanduk rusa nan anggun diterjemahkan ke dalam desain kalung premium.. Dikerjakan 100% dengan tangan, detail

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau