DAFTAR ISI
Judul Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Asumsi... 6
G. Hipotesis ... 6
BAB II MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING, PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA PADA KONSEP ALAT INDERA A. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching ... 7
1. Pengertian Model Pembelajaran Reciprocal Teaching ... 7
2. Pelaksanan Reciprocal Teaching ... 10
B. Penguasaan Konsep ... 13
C. Kemampuan Berkomunikasi ... 16
1. Pengertian Berkomunikasi ... 18
2. Komunikasi dalam Pembelajaran ... 16
b. Kemampuan Berkomunikasi Tulisan ... 18
D. Hubungan Model Pembelajaran dengan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berkomunikasi Siswa ... 20
E. Konsep Alat Indera ... 25
1. Indera Penglihatan (Mata)... 26
2. Indera Pendengaran (Telinga) ... 28
3. Indera Peraba (Kulit)... 31
4. Indera Pembau (Hidung) ... 32
5. Indera Pengecap (Lidah) ... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 34
A. Definisi Operasional ... 34
B. Metode dan Desain Penelitian ... 35
C. Subjek Penelitian ... 36
D. Lokasi Penelitian ... 37
E. Instrumen Penelitian ... 37
F. Prosedur Penelitain... 39
G. Analisis Uji Coba Penelitian ... 41
H. Teknik Pengambilan dan Pengolahan Data ... 43
I. Alur Penelitian ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
A. Hasil Penelitian ... 48
B. Pembahasan ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67
A. Kesimpulan ... 67
B. Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 70
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Indikator Berdasarkan Jenjang Kognitif Bloom ... 18
3.1. Desain Penelitian One Group Pretest Posttest Design ... 36
3.2. Hasil Analisis Uji Coba Soal Pilihan Ganda ... 41
3.3. Hasil Analisis Uji Coba Soal Kemampuan Berkomunikasi Tulisan ... 43
3.4. Kategori Kemampuan Berkomunikasi Tulisan ... 45
3.5. Interpretasi Nilai N-Gain ... 45
4.1. Penguasaan Konsep Siswa Sebelum dan Setelah Pembelajaran dengan Model Reciprocal Teaching ... 48
4.2. Persentase Perolehan Indeks Gain Tes Kognitif ... 49
4.3. Kemampuan Berkomunikasi Siswa Sebelum dan Setelah Pembelajaran dengan Model Reciprocal Teaching ... 49
4.4. Rata-rata Nilai dan Indeks Gain Kemampuan Berkomunikasi ... 51
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Empat Strategi Pembelajaran Reciprocal Teaching ... 10
2.2. Bagian-Bagian Bola Mata ... 28
2.3. Bagian-Bagian Telinga ... 31
2.4. Struktur Kulit ... 32
3.1. Alur Penelitain ... 47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A. Perangkat Pembelajaran ... 73
B. Instrumen Penelitian ... 88
C. Pengolahan Data ... 116
D. Perizinan ... 120
E. Riwayat Hidup ... 127
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen
yang saling berhubungan satu sama lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan,
materi, metode dan evaluasi (Rusman, 2011:1). Keempat komponen pembelajaran
tersebut harus diperhatikan oleh guru sebelum memilih dan menentukan
model-model pembelajaran yang akan digunakan.
Pada saat ini telah banyak pendekatan dan model pembelajaran yang telah
dikembangkan sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan. Mutu pendidikan
dapat dilihat dalam dua hal, yakni mengacu pada proses pendidikan dan hasil
pendidikan. Proses pendidikan dinyatakan bermutu apabila seluruh komponen
terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri (Sudjana, 2010). Model pembelajaran
yang harus dikembangkan agar kemampuan siswa dapat berkembang adalah
model pembelajaran yang berpusat kepada siswa atau keaktifan dan kreativitas
siswa, yaitu pembelajaran yang memandang siswa sebagai subjek belajar yang
dinamis sedangkan guru hanya berfungsi sebagai fasilitator dan motivator
(Abimanyu, 2008).
Peningkatan hasil belajar siswa merupakan salah satu indikator yang dapat
menunjukkan keberhasilan dalam pengajaran (Sudjana, 2010). Proses pengajaran
menciptakan kondisi proses pengajaran, makin tinggi pula hasil atau produk dari
pengajaran tersebut, sehingga peningkatan hasil belajar yang dicapai oleh siswa
dapat dijadikan sebagai salah satu indikator yang dapat menunjukkan kualitas
pendidikan (Sudjana, 2010). Pencarian mutu suatu pendekatan dan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan mutu pendidikan dari segi hasil
pendidikan yakni berupa hasil belajar siswa, menjadi suatu keharusan yang
dilakukan oleh suatu pendidik.
Peran aktif siswa dalam pembelajaran sistem alat indera manusia sangat
dibutuhkan terutama pada materi yang kaya akan konsep sehingga dibutuhkan
strategi belajar mengajar yang tepat. Oleh karena itu dalam merancang persiapan
mengajar perlu menyusun strategi pembelajaran. Reciprocal teaching merupakan
salah satu model pembelajaran yang memiliki empat strategi yaitu merangkum,
menyusun pertanyaan, mengklarifikasi dan memprediksi. Dalam strategi
merangkum, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi dan
menguraikan dengan kata-kata sendiri (Trianto, 2007). Membuat pertanyaan dan
memprediksi jawabannya merupakan suatu bagian dalam kontruktivisme. Di
mana dalam teori kontruktivisme menekankan pada proses belajar mengajar yang
berpusat pada siswa. Siswa yang harus aktif mengembangkan pengetahuan siswa,
siswa harus dimotivasi untuk membaca, menggali dan mengkonstruksi
pengetahuan siswa itu sendiri (Sardiman, 2010). Pada tahap mengklarifikasi
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menuliskan hal-hal yang tidak jelas
metode ini, siswa diberikan kebebasan untuk mengembangkan kemampuannya
sehingga tidak tergantung kepada guru (Ibrahim, 2009).
Komunikasi mempunyai arti yang penting dalam menjalin interaksi selama
pembelajaran di kelas. Komunikasi berperan dalam menciptakan suasana belajar
yang interaktif dan kondusif. Komunikasi akan menciptakan suatu pembelajaran
yang lebih efektif. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang lebih
baik dan lebih efektif, diperlukan komunikasi yang baik sehingga kemampuan
komunikasi ini haruslah dikembangkan dalam diri siswa (Naim, 2009).
Sistem indera merupakan pokok bahasan penting dalam pembelajaran
biologi. Sebagian dari konsep alat indera merupakan konsep yang bersifat abstrak,
sehingga untuk lebih mengkonkretkannya diperlukan adanya penyajian berupa
gambar, bagan dan tabel. Kompetensi Dasar (KD) yang dituntut dalam konsep
alat indera yaitu menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta
kelainan/ penyakit yang dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Agar materi ini
lebih dipahami siswa, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang
diharapkan dapat meningkatkan penguasaaan konsep dan kemampuan
berkomunikasi siswa. Hal tersebut mendorong peneliti untuk melakukan sebuah
penelitian tentang penerapan model pembelajaran reciprocal teaching terhadap
peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi pada materi alat
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
rumusan masalah pokok dalam penelitian ini adalah :
“Bagaimanakah pengaruh reciprocal teaching terhadap penguasaan konsep
dan kemampuan berkomunikasi pada konsep alat indera?”
Agar rumusan masalah tersebut menjadi lebih jelas maka diuraikan menjadi
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah penguasaan konsep siswa sebelum dan sesudah pembelajaran
Reciprocal Teaching pada konsep alat indera?
2. Bagaimanakah kemampuan berkomunikasi siswa (melalui bagan, gambar dan
tabel) siswa sebelum dan sesudah pembelajaran Reciprocal teaching
dilaksanakan?
3. Bagaimanakah respon siswa terhadap pembelajaran alat indera dengan
menggunakan model pembelajaran Reciprocal teaching?
C. Batasan Masalah
Ruang lingkup masalah yang diteliti dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Kemampuan menerapkan konsep pada pembelajaran alat indera ditunjukkan
dengan adanya perubahan terhadap penguasaan konsep pada aspek
pengetahuan penerapan C1-C5 yang dinyatakan dengan gain skor pretest dan
2. Kemampuan berkomunikasi siswa yang diteliti adalah kemampuan
berkomunikasi tulisan yaitu membaca data dalam tabel, gambar atau bagan
serta mengubah data ke dalam gambar, tabel atau bagan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi ataupun gambaran
hasil penerapan model pembelajaran Reciprocal teaching sebagai upaya untuk
meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa SMA
Kelas XI pada materi alat indera.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan praktis
sebagai salah satu alternatif dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran, antara
lain :
1. Bagi siswa, diharapkan dapat memudahkan dalam menguasai dan memahami
materi alat indera
2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam menjelaskan
konsep dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi siswa dalam
pembelajaran di kelas.
3. Bagi peneliti lainnya yaitu sebagai bahan rujukan ataupun perbandingan untuk
F. Asumsi
1. Reciprocal teaching merupakan suatu teknik pembelajaran yang digunakan
untuk meningkatkan pemahaman terhadap suatu topik, yang di dalamnya guru
serta murid memegang peranan penting pada tahap dialog tentang suatu topik
atau teks (Khalsum, 2005:163).
2. Model pembelajaran reciprocal adalah suatu bentuk pembelajaran yang aktif,
dimana pembelajaran ini melibatkan komunikasi antara pembelajar
berdasarkan segmen teks yang dibaca dan ini bisa dilakukan dalam kelompok
besar atau kecil, tanpa batasan (Widyantini, 2006.)
G. Hipotesis
Berdasarkan asumsi di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah “Penerapan model pembelajaran Reciprocal Teaching dapat
meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa pada
materi alat indera”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini
dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa
defenisi operasional sebagai berikut:
1. Model pembelajaran Reciprocal teaching adalah suatu model pembelajaran
mandiri dengan menggunakan empat strategi dalam pelaksanaannya yaitu
merangkum, bertanya, klarifikasi dan memprediksi. Adapun sintaks
pembelajaran ini yaitu dengan cara mengelompokkan siswa ke dalam suatu
kelompok, yang setiap kelompok beranggotakan empat orang siswa tanpa
membedakan gender. Setiap kelompok diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS)
dengan topik yang sama. Masing-masing siswa pada kelompok tersebut diberi
peran dan tanggung jawab yang berbeda. Ada yang bertugas merangkum
materi, membuat pertanyaan, mengklarifikasi hal-hal yang belum dimengerti
dan memprediksi suatu masalah. Kemudian salah satu kelompok akan
mempresentasikan hasil pengerjaan LKSnya dan diadakan diskusi kelas.
2. Penguasaan konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penguasaan
konsep siswa mengenai materi alat indera. Penguasaan konsep siswa diukur
menggunakan instrument tes tertulis berupa soal pilihan ganda sebanyak dua
3. Keterampilan berkomunikasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini, yaitu
keterampilan berkomunikasi tulisan. Keterampilan berkomunikasi tulisan
yang diukur berupa komunikasi melalui gambar, tabel, dan bagan.
Komunikasi tulisan berdasarkan keterampilan proses sains yaitu membuat
tabel, membaca gambar, membuat bagan, dan membuat gambar dan uraian.
Keterampilan berkomunikasi tulisan siswa diukur dengan memberikan soal
pretest sebelum pembelajaran dimulai dan soal posttest yang diberikan setelah
pembelajaran dilakukan yang berjumlah sembilan soal esai.
B.Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Weak
Experimental karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
bebas yaitu Reciprocal teaching terhadap variabel terikat yaitu penguasaan konsep
dan keterampilan berkomunikasi siswa. Metode penelitian ini tidak menggunakan
kelas kontrol sebagai pembanding (Sugiyono, 2011:109).
2. Desain Penelitian
Adapun desain penelitian dalam penelitian ini adalah One Group
Pretest-Posttest yaitu desain penelitian yang menggunakan satu kelas dengan pemberian
pretest sebelum pembelajaran dan posttest setelah pembelajaran dilaksanakan
sehingga dapat diketahui perbandingan sebelum dan setelah diberi perlakuan
Secara umum desain penelitian yang akan digunakan dapat digambarkan
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain penelitian one group pretest posttest design
Kelas Pretest Treatment Posttest
Eksperimen O1 X O2
Keterangan: O1 = Tes awal
X = Perlakuan (treatment) yang diberikan adalah model pembelajaran reciprocal teaching
O2 = Tes Akhir
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteritik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 117).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Sekolah
Laboratorium (Labschool) Kota Bandung tahun ajaran 2011/2012.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011:118). Dalam penelitian ini sampel yang
diambil hanya satu kelas yaitu Kelas XI IPA I yang berjumlah 36 orang. Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling,
yaitu teknik penentuan sampel yang diambil secara acak dan relatif homogeny
D. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Sekolah Laboratorium (Labschool), Jalan
Sanjayaguru, Kampus UPI Kota Bandung. Sekolah ini dijadikan sebagai tempat
penelitian karena peneliti mengamati karakteristik siswa pada kelas yang
dijadikan sampel yaitu memiliki kemampuan akademik yang heterogen, sehingga
dapat mewakili penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi dengan
kategori tinggi, sedang, hingga rendah serta model pembelajaran yang akan diteliti
belum pernah diberikan pada siswa di sekolah tersebut.
E. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat
ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen
penelitian (Sugiyono, 2011: 148).
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Test
a. Soal Hasil Belajar
Berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan butir pilihan sebanyak
lima opsi, digunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa pada materi Alat
Indera. Tingkatan soal mulai dari C1–C5. Tes ini diberikan sebelum dan sesudah
dilakukannya model pembelajaran Reciprocal teaching pada kelas eksperimen.
b. Soal Kemampuan Berkomunikasi Tulisan
Berupa sembilan soal uraian yang digunakan untuk mengukur keterampilan
kemampuan berkomunikasi digunakan sebagai data utama untuk memperoleh
informasi mengenai keterampilan berkomunikasi tulisan siswa yang meliputi
kemampuan siswa dalam mengubah gambar menjadi uraian; uraian menjadi
bagan; gambar menjadi tabel; gambar menjadi uraian; dan tabel menjadi uraian.
2. Nontest
a. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab (Sugiyono, 2011:199). Angket digunakan untuk mengetahui respon
siswa terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Angket ini digunakan
sebagai data tambahan untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru terhadap
penggunaan model pembelajaran Reciprocal teaching pada materi alat indera.
b. Wawancara
Wawancara dalam pengertian ini digunakan untuk mengetahui respon guru
mata pelajaran terhadap strategi pembelajaran yang diterapkan. Wawancara dapat
dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui
tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon (Sugiyono,
2011:194). Adapun teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai latar belakang guru tersebut,
pendapat guru mengenai kelebihan dan kekurangan model pembelajaran
F. Prosedur Penelitian
Secara garis besar, penelitian yang dilakukan terbagi menjadi tiga tahap, yaitu
tahap awal (persiapan), tahap inti (pelaksanaan) dan tahap akhir (penarikan
kesimpulan). Ketiga tahapan tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Tahap Awal (Persiapan)
Tahap persiapan ini meliputi:
a. Studi Pustaka, mengumpulkan informasi tentang model pembelajaran
Reciprocal teaching, kemampuan berkomunikasi, penguasaan konsep, dan alat
indera manusia.
b. Menyusun proposal dengan bimbingan dari dosen pembimbing dan seminar
proposal.
c. Menyusun instrumen penelitian sebagai alat untuk mengumpulkan data.
Instrumen terdiri atas soal pilihan ganda dengan lima opsi, tes kemampuan
berkomunikasi tulisan, rubrik penilaian kemampuan berkomunikasi tulisan,
dan angket tertutup.
d. Melakukan ujicoba instrumen penelitian setelah sebelumnya dilakukan
judgement dan revisi.
e. Menganalisis materi dan telaah pustaka untuk menyusun rencana
pembelajaran pada materi alat indera.
f. Merancang kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan model pembelajaran
Reciprocal teaching
g. Melakukan revisi instrumen setelah melakukan judgement instrument.
2. Tahap Inti (Pelaksanaan)
Setelah tahap persiapan selesai, barulah penelitian dilaksanakan. Tahap
pelaksanaan ini meliputi :
a. Pelaksanaan Test Awal (Pretest)
Pelaksanaan bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang
materi alat indera. Tes ini dilakukan di awal pembelajaran sebelum kegiatan
pembelajaran dilakukan.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah dibuat. Kelas tersebut diberikan perlakuan dengan
menerapkan model pembelajaran Reciprocal teaching pada materi alat indera.
c. Pelaksanaan Test Akhir (Posttest)
Tes akhir dilakukan setelah pembelajaran selesai. Tes akhir ini dilaksanakan
untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan penguasaan konsep dan
keterampilan berkomunikasi siswa setelah mendapat pembelajaran dengan
model pembelajaran Reciprocal teaching.
d. Memberikan angket kepada siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap
pembelajaran dengan model pembelajaran Reciprocal teaching.
3. Tahap Akhir (Penarikan Kesimpulan)
Tahap akhir ini meliputi kegiatan:
c. Menganalisis dan membahas hasil penelitian
d. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data.
e. Memberi saran-saran terhadap aspek-aspek penelitian yang kurang memadai.
G. Analisis Uji Coba Instrumen
Sebelum melakukan pengambilan data dengan menggunakan instrumen yang
telah dibuat, terlebih dahulu dilakukan judgement oleh dosen ahli kemudian
dilakukan uji coba instrumen. Uji coba dilakukan pada kelas yang sudah
mendapatkan materi yang akan diteliti. Uji coba dilakukan untuk melihat
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda instrumen yang
digunakan. Untuk melihat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda setiap butir soal yang diujicobakan digunakan software ANATES Pilihan
Ganda dan ANATES Uraian versi 4,0 dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 3.2 Hasil Analisis Uji Coba Soal Pilihan Ganda
No
Daya Pembeda (%)
Tingkat
Kesukaran Korelasi Validitas Keterangan
1. 0,00 Sangat Mudah -0,089 Sangat Rendah Buang 2. 9,09 Sangat Mudah 0,130 Sangat Rendah Buang
3. 45,45 Mudah 0,623 Tinggi Pakai
4. 72,73 Sedang 0,527 Cukup Pakai
5. 9,09 Sangat Sukar 0,130 Sangat Rendah Buang
6. 63,64 Sedang 0,454 Cukup Pakai
7. 72,73 Sedang 0,581 Cukup Pakai
8. -9,09 Sangat Mudah -0,084 Sangat Rendah Buang
9. 63,64 Sedang 0,454 Cukup Pakai
10. 0,00 Mudah 0,110 Sangat Rendah Buang
11. 27,27 Sangat Mudah -0,304 Rendah Buang
12. 100,00 Sedang 0,604 Tinggi Pakai
No
Daya Pembeda (%)
Tingkat
Kesukaran Korelasi Validitas Keterangan
16. 0,00 Sangat Sukar 0,089 Sangat Rendah Buang
17. 36,36 Sangat Mudah 0,627 Tinggi Pakai
18. -9,09 Sangat Mudah -0,060 Sangat Rendah Buang 19. 9,09 Sangat Mudah 0,117 Sangat Rendah Buang 20. -9,09 Sangat Mudah -0,171 Sangat Rendah Buang
21. 45,45 Mudah 0,623 Tinggi Pakai
22. 72,73 Sedang 0,441 Cukup Pakai
23. 9,09 Sangat Mudah 0,364 Rendah Pakai
24. 45,45 Mudah 0,608 Tinggi Pakai
25. 9,09 Sangat Sukar 0,142 Sangat Rendah Buang
26. 72,73 Sedang 0,538 Cukup Pakai
27. 0,00 Sangat Mudah -0,089 Sangat Rendah Buang
28. -63,64 Mudah -0,441 Sangat Rendah Buang
29. 81,82 Sedang 0,659 Tinggi Pakai
30. 45,45 Sedang 0,430 Cukup Pakai
31. 9,09 Mudah 0,093 Sangat Rendah Buang
32. 36,36 Sedang 0,425 Cukup Pakai
33. 0,00 Sedang 0,136 Sangat Rendah Buang
34. 72,73 Sedang 0,581 Cukup Pakai
35. 9,09 Sangat Mudah 0,529 Cukup Pakai
36. 27,27 Sangat Mudah 0,673 Tinggi Pakai
37. 0,00 Mudah -0,009 Sangat Rendah Buang
38. -9,09 Sangat Sukar 0,015 Sangat Rendah Buang
39. 27,27 Sangat Mudah 0,721 Tinggi Pakai
40. 0,00 Sangat Mudah -0,089 Sangat Rendah Buang
Keterangan :
Rata-Rata : 27,32
Simpangan Baku : 3,86 Korelasi XY : 0,66 Reliabilitas : 0,79
Tabel 3.3 Hasil Analisis Uji Coba Soal Kemampuan Berkomunikasi Tulisan Siswa
No
Daya Pembeda (%)
Tingkat
Keterangan :
Rata-Rata : 23,68
Simpangan Baku : 11,58 Korelasi XY : 0,91 Reliabilitas : 0,95
H. Teknik Pengumpulandan Pengelolahan Data
1. Teknik Pengumpulan
a. Untuk mengukur atau menganalisis penguasaan konsep siswa terhadap materi
pada konsep alat indera dilakukan dengan tes pilihan ganda sebanyak 20 butir
soal yang sudah diuji.
b. Untuk mengukur atau menganalisis kemampuan berkomunikasi tulisan siswa
pada konsep alat indera dilakukan dengan tes esai sebanyak sembilan soal.
c. Untuk mengetahui respon dan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal teaching digunakan
angket tertutup.
2. Pengolahan Data
Adapun pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi:
1) Tes Penguasaan Konsep
Setelah data tes penguasaan konsep terkumpul, maka dilakukan pemberian
3. 14,55 Sukar 0,372 Cukup Pakai
4. 27,27 Sedang 0,570 Tinggi Revisi + Pakai
5. 25,45 Sedang 0,490 Rendah Buang
6. 94,55 Sedang 0,839 Sangat Tinggi Pakai
7. 94,55 Sedang 0,834 Sangat Tinggi Buang
8. 78,18 Sedang 0,908 Sangat Tinggi Buang
9. 72,73 Sedang 0,844 Sangat Tinggi Pakai
yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak
dijawab diberi skor nol. Skor tiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah
jawaban yang benar. Setelah dilakukan penskoran data, data yang terkumpul akan
dianalisis.
2) Soal Keterampilan Berkomunikasi Tulisan
a) Pemberian skor pada hasil pretest dan posttest untuk setiap soal esei
keterampilan berkomunikasi tulisan.
b) Menghitung skor total pretest dan posttest dari seluruh soal esai keterampilan
berkomunikasi tulisan untuk satu per satu siswa.
c) Menentukan rata-rata skor pretest dan posttest.
Hasil perhitungan data keterampilan berkomunikasi tulisan menjadi data
kemampuan berkomunikasi tulisan siswa pada setiap kelas. Data yang di dapat
selanjutnya diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Untuk melihat keterampilan berkomunikasi secara tulisan pada tiap aspek
dilakukan pengolahan data dengan menggunakan penghitungan data kualitatif,
sehingga didapatkan presentase relatifnya. Perhitungan persentase skor adalah
(Arikunto, 2009).
(2) Menafsirkan nilai-nilai presentase pada setiap aspek yang diamati menurut
Tabel 3.4 Kategori Kemampuan Berkomunikasi Tulisan
Persentase (%) Kategori
80-100 % Baik Sekali
60-79 % Baik
40-59 % Sedang
20-39% Buruk
0-19% Buruk Sekali (Arikunto, 2009)
3) Analisis Indeks Gain
Perhitungan indeks gain (gain ternormalisasi) dimaksudkan untuk mengetahui
kategori peningkatan keterampilan berkomunikasi dan penguasaan konsep siswa.
Untuk memperoleh nilai indeks gain (gain ternormalisasi) digunakan rumus yang
dikembangkan oleh Hake (1999) yaitu:
Nilai N-gain yang diperoleh diinterpretasikan dengan klasifikasi pada
Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5 Intrepretasi Nilai N-gain
Rentang perolehan N-gain Kriteria
0,00 – 0,20 Sangat rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Cukup
0,61 – 0,80 Tinggi
0,81 – 1,00 Sangat tinggi N – gain =
Skor test akhir – Skor test awal
Skor maksimal – Skor test awal
4) Analisis Angket Siswa
Angket digunakan untuk mengetahui respon atau pendapat siswa terhadap
model pembelajaran Reciprocal teaching yang telah dilakukan.. Angket yang
dibuat memuat pernyataan dengan 2 pilihan jawaban yaitu “Ya” atau “Tidak”,
yang termasuk dalam Skala Guttman. Data yang diperoleh dari jawaban angket
siswa kemudian dianalisis dan dihitung jumlah jawaban siswa dari tiap respon.
Data angket diolah dalam bentuk persentase dengan rumus:
% Respon Siswa =
∑ Siswa pada item tersebut
∑ total siswa
I. Alur Penelitian
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Penyusunan instrumen Judgment
Analisa data hasil uji coba instrumen Revisi instrumen dan uji coba instrumen
Pelaksanaan
Analisis dan pengolahan data
Kesimpulan
Pelaporan hasil penelitian
Pretest
Penerapan model pembelajaran Reciprocal Teaching pada kelas eksperimen
Posttest
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian serta hasil analisis data dan pembahasan,
penguasaan konsep siswa sebelum diterapkannya model reciprocal teaching
terbilang rendah, akan tetapi setelah diterapkannya model pembelajaran
reciprocal teaching menunjukkan adanya peningkatan. Berdasarkan hasil
perhitungan N-gain didapatkan nilai N-gain penguasaan konsep sebesar 0,45
sehingga dapat disimpulkan bahwa penguasaan konsep siswa mengalami
peningkatan dengan kategori cukup.
Selain penguasaan konsep, kemampuan berkomunikasi pun diukur dalam
penelitian ini. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data hasil penelitian
diperoleh hasil bahwa kemampuan berkomunikasi siswa sebelum diterapkannya
model pembelajaran reciprocal teaching terbilang rendah, akan tetapi setelah
diterapkannya model pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari rerata N-gain siswa. Berdasarkan hasil
perhitungan N-gain didapatkan nilai N-gain sebesar 0,60 sehingga dapat
disimpulkan bahwa kemampuan berkomunikasi siswa mengalami peningkatan
dengan kategori cukup.
Tanggapan siswa mengenai penerapan model pembelajaran reciprocal
teaching dalam pembelajaran dapat dilihat dari perhitungan hasil angket.
pembelajaran dengan model reciprocal teaching adalah sebesar 88,05% dan siswa
yang memberikan respon negatif adalah sebesar 11,95%. Artinya bahwa
penerapan model reciprocal teaching dalam pembelajaran, dinilai menarik dan
dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan
penguasaan konsep siswa pada materi alat indera.
B. Saran
Penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi adalah kemampuan dasar
yang penting yang harus dimiliki siswa. Oleh karena itu, diperlukan
pembelajaran yang dapat menimbulkan semangat dan motivasi belajar siswa,
menggali dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan berkomunikasi
siswa.
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, penulis memiliki beberapa
saran kepada guru atau kepada pihak-pihak lain yang ingin melakukan penelitian
serupa yang berkaitan dengan pengaruh model pembelajaran reciprocal teaching
terhadap penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa.
Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Saran bagi siswa
Hendaknya sering melatih diri dalam membuat dan membaca tabel, bagan
dan gambar karena belajar akan lebih mudah bila menggunakan tabel, bagan dan
gambar. Temukanlah cara belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan
2. Saran bagi guru (pendidik)
Hendaknya siswa diberi pengertahuan mengenai keterampilan proses melalui
kegiatan belajar mengajar di kelas. Siswa hendaknya senantiasa dilibatkan
dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan lebih sering melakukan kegiatan
belajar yang bersifat konstruktivisme, sehingga kemampuan siswa akan lebih
berkembang. Jika guru melaksanakan model pembelajran reciprocal teaching
dengan cara mengelompokkan siswa, maka hendaknya semua siswa harus
dipastikan turut serta dalam kegiatan kelompok tersebut. Pengelompokkan siswa
juga perlu memperhatikan prestasi dari siswa, sebaiknya dengan prestasi tinggi
dikelompokkan dengan yang kurang agar terjadi pertukaran informasi dan
proses belajar mengajar antar siswa.
3. Saran bagi peneliti lain
Jika ingin menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching ini, bisa
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, Soli dkk. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Anderson & Krathwohl. (2001). A taxonomy for Learning, Teaching and Assesing: A revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman.
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Asrori, (2004). Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta didik). Jakarta: Bumi Aksara
Dahar, Ratna Wilis. (1989). Teori-Teori Belajar. Cetakan kedua. Bandung: Erlangga.
Elaine N. Marieb (2001). Human Anatomy and Physiology. San Fransisco : Imprint of Addison Wesley Longman Inc.
Foster, Elizabeth and Rotolongi, Becky. (2009). Reciprocal_teaching online. Tersedia: http://projects.coe.uga.edu/epltt/index.php?title=Reciprocal _Teaching 30 Juli 2012
Hake, R. R. (1999). Analyzing Change-Gain Scores [Online]. Tersedia:
http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf. [28 Juli 2012].
Ibrahim, Muslimin. (2009). Reciprocal Teaching Sebagai Strategi. [Online]. Tersedia: http:kpicenter.org,indeks.php%option.com_content&task_view &id_36&itemid, [20 Juli 2012]
Isjoni. (2007). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.
Joyce, B., Marsha W, dan Emily C. (2009). Models of Teaching edisi kedelapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Lie, Anita. (2008). Cooperative Learning : Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : PT Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Latuheru, JD. (2002). Media Pembelajaran. Edisi Revisi. Makassar. MSU Press. Dalam Jurnal Ilmu Kependidikan Vol 5, No 2 hal 173-187. (http://www.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?, [10 Oktober 2012]
Lubliner, S. (2001). Reciprocal Teaching an Alternative to Gatekeeping
Practices. [Online]. Tersedia:
http://www.Ascd.org/aboutascd/cr/students/author/0111/lubliner.html [10 Oktober 2012]
Masykur, Kadim. (2004). Pembelajaran Kooperatif dalam Pembelajaran Sains. Malang: Universitas Negeri Malang.
Mudjiman, Haris. (2009). Belajar mandiri (Self-Motivated Learning). Edisi 2. Surakarta: LPP UNS Press.
Mulyadiana, T.S. (2000). Kemampuan Komunikasi Siswa Madrasah Aliyah Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia. Tesis PPS: tidak diterbitkan.
Naim, Ngainun. (2009). Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Nawawi, Hadari. (1995). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nicholson, S.A. (2001). Reciprocal Teaching [Online]. Tersedia: http://www.ci.swt.edu/Presentation/CRLao1/ReciprocalTeaching.html. [10 Oktober 2012]
Nur. Mohamad. 2004. Strategi-strategi Belajar. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah Universitas Negeri Surabaya
Nur dan Wikandari. (2002). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Surabaya: IKIP Surabaya.
Palincsar. (1986). Reciprocal Teaching. Dalam North Central Regional Educational Laboratory [online]., 2 halaman. Tersedia: http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/students/atrisk/at6lk38.html [ 28 Juni 2012]
Ross dan Wilson. (2011). Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: Salemba Medika
Roswanjaya, D. (2003). Paradigma Pendidikan Demokratis (Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan). Jakarta : Prenada Media.
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Rustaman, N. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: IMSEP JICA
Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : ALFABETA.
Sanjaya. (2002). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sardiman, AM. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Press. Jakarta.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Slavin. (2009). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
Soemanto. (2006). Psikologi Pendidikan dan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N. (2010). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan ke 12. Bandung: Alfabeta.
Sutisna, Yana. (2009). Mengenal Tubuh Kita. Bandung: Angkasa.
Syaifuddin. (2009). Anatomi Fisiologi Manusia Edisi 2. Jakarta: EGC.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi.