PENGARUH KOMUNIKASI INTERAKSIONAL GURU DENGAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA
PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 3 BANDUNG
(Studi Perspektif Komunikasi Interaksional Guru dengan Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Oleh
Septiany Maulani Soraya 0903923
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH KOMUNIKASI INTERAKSIONAL GURU DENGAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA
PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 3 BANDUNG
(Studi Perspektif Komunikasi Interaksional Guru dengan Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa)
Oleh
Septiany Maulani Soraya
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Septiany Maulani Soraya 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH KOMUNIKASI INTERAKSIONAL GURU DENGAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA
PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 3 BANDUNG
(Studi Perspektif Komunikasi Interaksional Guru dengan Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa)
Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh:
Pembimbing I
Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si
NIP. 195704151985031005
Pembimbing II
Hady Siti Hadijah, S.Pd. M.Si NIP. 197201272006042001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan skripsi yang berjudul “Pengaruh Komunikasi Interaksional Guru dengan Siswa terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi
Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung”, sepenuhnya merupakan karya saya sendiri, tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat dan bidang keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Agustus 2013 Penulis
Septiany Maulani Soraya
ABSTRAK
PENGARUH KOMUNIKASI INTERAKSIONAL GURU DENGAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA
PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 3 BANDUNG
(Studi Perspektif Siswa terhadap Komunikasi Interaksional Guru dengan Siswa) Oleh:
Septiany Maulani Soraya 0903923
Skripsi ini dibimbing oleh:
Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si dan Hady Siti Hadijah, M.Si
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3 Bandung. Permasalahan yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar siswa. Inti kajian dalam penelitian ini difokuskan pada salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Di duga masalah tersebut disebabkan oleh lemahnya komunikasi interaksional guru dan siswa yang belum optimal.
Penelitian ini terdiri dari dua variabel komunikasi interaksional guru dengan siswa (X) dan prestasi belajar siswa (Y). Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud menguji seberapa besar pengaruh komunikasi interaksional guru dengan siswa terhadap prestasi belajar siswa. Untuk hal tersebut penelitian dilakukan di SMK Negeri 3 Bandung, dengan menggunakan metode explanatory survey dan teknik pengumpulan data utama berupa angket.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel dengan mengambil ukuran sebanyak 69 orang yang diambil dari jumlah populasi sebanyak 225 orang siswa dari seluruh siswa kelas X program Keahlian Administrasi Perkantoran dengan menggunakan rumus Slovin.
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF INTERACTIONAL TEACHER
COMMUNICATION WITH STUDENT TO STUDENTS LEARNING ACHIEVEMENT OF CLASS X IN PRODUCTIVE SUBJECTS OF OFFICE
ADMINISTRASTION AT SMK NEGERI 3 BANDUNG
(Study of Student Perceptions of the Interactional teacher communication with
student)
by:
Septiany Maulani Soraya 0903923
This Script is guided by:
Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si and Hady Siti Hadijah, M.Si
This research is conducted in SMK Negeri 3 Bandung. The problems that were analyzed in this study is the low student achievement, the problem is thought to be caused by lack of interactional communication teachers with students are not optimal.
This research consists of two variables, there are interactional teacher communication with students (X) and students learning achievement (Y). Therefore, this study aim to test how much influence interactional communication teachers with students on students achievement. For the case study conducted at SMK Negeri 3 Bandung, with explanatory survey methods and data collection techniques the main form of questionnaires.
The research was conducted using a sample size by taking as many 69 people taken from the total population of 225 students from class X in Productive Subjects of Office Administrastion using Slovin formula.
DAFTAR ISI
ABSTRAK………..……Er
ror! Bookmark not defined.
ABSTRACT………Err
or! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA
KASIH………Error!
Bookmark not defined.
KATA
PENGANTAR……….Err
or! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI………...1
DAFTAR TABEL……….5
DAFTAR GAMBAR………7
BAB I
PENDAHULUAN………...
Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang
Masalah………Error! Bookmark not
defined.
1.2 Identifikasi dan Rumusan
1.3 Maksud dan Tujuan
Penelitian………Error! Bookmark not
defined.
1.4 Kegunaan
Penelitian………Error! Bookmark
not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS.Error! Bookmark not defined.
2.1 Kajian
Pustaka………..Error!
Bookmark not defined.
2.1.1 Komunikasi
Interaksional………..Error! Bookmark not defined.
2.1.1.1 Pengertian
Komunikasi……….Error! Bookmark not defined.
2.1.1.2 Pengertian komunikasi
interaksional………..Error! Bookmark not defined.
2.1.1.3 Fungsi dan proses komunikasi
Interaksional………..Error! Bookmark not defined.
2.1.1.4 Komunikasi Interaksional dalam
Pendidikan……….Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Prestasi Belajar
………Error! Bookmark
not defined.
2.1.2.1 Pengertian Belajar
………...Error! Bookmark
2.1.2.2 Pengertian Prestasi Belajar
………Error! Bookmark not defined.
2.1.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
……….Error! Bookmark not defined.
2.1.2.4 Indikator Prestasi Belajar
………...Error! Bookmark not defined.
2.2 Kajian Penelitian
Terdahulu………..Error! Bookmark not defined.
2.3 Kerangka Pemikiran
………..Error! Bookmark not defined.
2.4 Hipotesis
………Error!
Bookmark not defined.
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
... ……….Error! Bookmark not defined.
3.1 Objek Penelitian
………Error! Bookmark
not defined.
3.2 Metode Penelitian
……….Error! Bookmark not defined.
3.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Komunikasi Interaksional (Variabel Bebas (X)Error! Bookmark not
3.3.2 Prestasi belajar siswa (Variabel terikat (Y) .... Error! Bookmark not
defined.
3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 1.1.1 3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 1.1.2 3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Observasi ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Angket (kuesioner) ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Uji Persyaratan Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Uji Normalitas... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.9.1 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Analisis Inferensial ... Error! Bookmark not defined. 3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not
defined.
4.1.1.2 Profil SMK Negeri 3 Bandung ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1.3 Visi dan Misi SMK Negeri 3 BandungError! Bookmark not defined. 4.1.2 Gambaran Variabel Hasil Penelitian . Error! Bookmark not defined.
4.1.2.1 Variabel Komunikasi Interaksional Guru dengan Siswa ... Error!
Bookmark not defined.
4.1.2.1 Variabel Prestasi Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 1.3 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Gambaran Komunikasi Interaksional Guru dengan Siswa ... Error!
Bookmark not defined.
4.2.2 Gambaran Prestasi Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Pengaruh Komunikasi Interaksional Guru dengan Siswa terhadap Prestasi
Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Daftar Rata-rata Nilai UAS Semester Ganjil ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 1. 2 Daftar Rata-rata Nilai UAS Semester Ganjil ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 1. 3 Daftar Rata-rata Nilai UAS Semester Ganjil ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 1. 4 Komunikasi Interaksional Guru dengan Siswa ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 2.1 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi Belajar ………..…22
Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel ………...35
Tabel 3. 2 Operasional Variabel Y Motivasi Belajar Siswa Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3. 3 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Penyebaran Proporsi Sampel ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 5 Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3. 6 Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3. 7 Hasil Uji Validitas Variabel Komunikasi Interaksional Guru dengan Siswa ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 8 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 9 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 10 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 3. 13 Kriteria Penafsiran Deskripsi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 14 Analisis of Varians ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 15 Batas-batas Nilai r (korelasi)... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Kecendrungan Jawaban Responden Terhadap Variabel Komunikasi
Interaksional Guru dengan Siswa ……….73
Tabel 4. 2 Kecendrungan Jawaban Responden terhadap Indikator Respon/Tanggapan (feedback) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 3 Kecendrungan jawaban responden terhadap indikator keterbukaanError!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 4 Kecendrungan Jawaban Responden terhadap Indikator Pertukaran Makna ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 5 Kecendrungan jawaban Responden terhadap Indikator Sikap PositifError!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 6 Kecendrungan Jawaban Responden terhadap Indikator Sikap Kesetaraan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 7 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada mata Pelajaran Produktif Kelas X AP
Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 8 Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran Produktif Siswa kelas XError!
Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Proses Komunikasi Interaksional ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 2 Model Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 3 Paradigma Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Tanggapan Responden terhadap Komunikasi Interaksional Guru dengan
Siswa ………..73
Gambar 4. 2 Tanggapan Responden terhadap Indikator Pertukaran Makna . Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 3 Tanggapan Responden terhadap Indikator Keterbukaan ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 4 Tanggapan Responden terhadap Indikator Pertukaran Makna . Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 5 Tanggapan Responden terhadap Indikator Sikap Positif ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 6 Tanggapan Responden terhadap Indikator Sikap Kesetaraann . Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 7 Poligon Skor Rata-rata Masing-masing Indikator pada VariabelError!
Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini pemerintah sedang giat berupaya meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan dengan pendidikan yang baik diharapkan dapat terciptanya SDM yang mampu bersaing pada era globalisasi, selain itu juga dapat mengikuti berbagai kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Seperti yang ada dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan mengenai fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional sebagai berikut.
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan dari pendidikan tersebut dapat tercapai jika semua pihak turut serta dalam membantu terwujudnya tujuan pendidikan tersebut. Baik itu siswa, orang tua siswa , guru, pemerintah, lembaga pendidikan maupun masyarakat.
Tujuan pendidikan berkaitan dengan kegiatan belajar di dalam kelas, dengan siswa sebagai sasaran utama dalam penentu keberhasilan pembelajaran.
kebenaran dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Dengan demikian salah satu tujuan dari pendidikan tersebut yakni agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan dicapai setelah mengikuti proses belajar mengajar.
Prestasi belajar siswa dilihat dari ketercapaian nilai yang dicapai yang ditentukan oleh Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada setiap pelajarannya. Melalui KKM dapat diketahui tinggi rendahnya nilai siswa yang diperoleh dan menunjukkan tingkat prestasi belajar siswa.
SMK Negeri 3 Bandung sebagai salah satu sekolah menengah kejuruan memiliki tanggung jawab yang sama untuk dapat mengoptimalkan bakat dan kemampuan para siswanya. Oleh karena itu, di bawah ini akan dipaparkan mengenai hasil Ujian Akhir Semester sebagai gambaran untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
3
Tabel 1. 1
Daftar Rata-rata Nilai UAS Semester Ganjil
Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran
Tahun Pelajaran 2010/2011
Kelas Jumlah
Siswa
Mata Pelajaran
Rata-rata
Kolega Komunikasi MPA
X AP 1 38 76.7 71.18 73.78 73.89
X AP 2 37 71.05 73.15 73.75 72.65
X AP 3 38 76.31 73.15 70.79 73.42
X AP 4 37 72.29 70.88 73.25 72.14
X AP 5 38 74.32 69.15 71.75 71.74
X AP 6 37 76.5 72.79 70.18 73.16
Sumber : SMK Negeri 3 Bandung (data diolah)
Tabel 1. 2
Daftar Rata-rata Nilai UAS Semester Ganjil
Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran
Tahun Pelajaran 2011/2012
Kelas Jumlah
Siswa
Mata Pelajaran
Rata-rata
Kolega Komunikasi MPA
X AP 1 37 77.75 70.15 72.25 73.38
X AP 2 38 76.45 73.65 70.35 73.48
X AP 3 37 80.65 69.18 70.79 73.54
X AP 4 38 71.05 69.72 72.76 71.18
X AP 5 38 74.5 70.45 69.5 71.48
X AP 6 37 75.7 71.45 70.35 72.50
Tabel 1. 3
Daftar Rata-rata Nilai UAS Semester Ganjil
Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran
Tahun Pelajaran 2012/2013
Kelas Jumlah
Siswa
Mata Pelajaran
Rata-rata
Kolega Komunikasi MPA
X AP 1 37 80.00 70.54 70.81 73.78
X AP 2 38 79.74 70.00 70.00 73.25
X AP 3 38 76.05 71.84 70.00 72.63
X AP 4 38 76.58 68.42 70.79 71.93
X AP 5 37 82.16 71.89 68.38 74.14
X AP 6 37 77.30 69.19 73.78 73.42
Sumber : SMK Negeri 3 Bandung (data diolah)
Tabel 1.4
Data Jumlah Siswa Remedial Mata Pelajaran Produktif
Kelas X Administrasi Perkantoran
Tahun Pelajaran 2012/2013
No Kelas Jumlah
Siswa
Nilai Rata-rata
< 75 %
1 X AP 1 37 23 62,16%
2 X AP 2 38 23 60,52%
3 X AP 3 38 19 50%
4 X AP 4 38 18 47,36%
5 X AP 5 37 19 51,35%
5
Dari tabel 1.1 dapat kita perhatikan bahwa rata-rata nilai kelas X yang diperoleh masih lebih rendah dari nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal) yang ditetapkan oleh guru, nilai KKM yang ditetapkan adalah 75 untuk mata pelajaran produktif.
Pada tahun 2010/2011 rata-rata nilai yang dicapai oleh kelas X pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran adalah 72,83. Selanjutnya pada tahun 2011/2012 rata-rata nilai yang dicapai pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran adalah 72,59. Ini menujukkan adanya penurunan nilai yang dicapai oleh kelas X. sedangkan pada tahun 2012/2013 nilai rata-rata adalah 73,57. Walaupun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, akan tetapi nilai yang didapat belum mencapai KKM yang telah ditetapkan. Ini menujukkan bahwa belum ada nilai yang melampaui atau mencapai nilai KKM.
Berdasarkan fenomena di atas dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 3 Bandung, dapat disimpulkan belum optimal. Maka peneliti menjadikan nilai rata-rata untuk mata pelajaran produktif sebagai bahan penelitian. Hal ini dikarenakan bahwa mata pelajaran produktif merupakan kompetensi dasar bagi siswa yang mengambil program keahlian yang diminatinya tapi tentu saja mata pelajaran adaptif dan normatifpun sama pentingnya untuk kemajuan perkembangan belajar peserta didik.
mengumpulkan tepat waktu. Sehingga sangat mempengaruhi prestasi siswa saat menghadapi ulangan, baik ulangan harian ataupun ulangan akhir semester (UAS).
Keaktifan di dalam kelas pun dapat dijadikan bentuk penilaian prestasi siswa. Apabila siswa dapat bersikap aktif pada saat proses belajar mengajar maka akan terjadi interaksi yang baik antara guru dan siswa.
Menurut Abin Syamsuddin (2007:109) “Proses belajar mengajar dapat
diartikan sebagai suatu interaksi antara siswa dan guru dalam rangka mencapai
tujuannya”. Jadi dalam kegiatan belajar mengar di sekolah selain terdapat aktivitas
mengajar guru, aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar juga akan ikut menentukan keaktifan pengalaman belajar dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal.
Sejalan dengan pendapat Wijaya dan Rusyan (1994:4) yang mengemukakan bahwa :
“Keberhasilan siswa belajar dapat dipengaruhi oleh pihak siswa sendiri
dan dari luar pihak siswa. Dari pihak siswa ialah bakat, motivasi belajar, ketekunan, waktu, dan kelengkapan, sarana di rumah; sedangkan dari luar pihak siswa misalnya kemampuan guru yang baik, kondisi dan disiplin di sekolah, serta
dorongan dan perhatian dari orang tua”
Guru merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuatitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan serta guru merupakan salah satu penentu keberhasilan belajar siswa.
7
Adapun hasil observasi yang diperoleh terhadap guru kelas X dapat dilihat pada tabel 1. di bawah ini :
Tabel 1. 4
Komunikasi Interaksional Guru dengan Siswa
No Ukuran Bobot
Nilai
Pertemuan
1 2 3 4 5
1 Adanya respon secara verbal dan
non-verbal dari siswa 20 15 15 10 18 15
2 Rasa percaya diri siswa saat
mengungkapkan pendapat 10 5 5 8 8 8
3
Kesediaan guru secara jujur menanggapi hal-hal yang diungkapkan siswa
10 8 8 10 10 10
4 Kesediaan guru mengakui dan
menerima pemikiran siswa 20 15 15 18 15 20
5
Kesediaan guru mendengar pendapat yang berlawan dan mengubah posisi jika keadaan mengharuskan
20 15 15 18 15 18
6 Memberi dorongan semangat
kepada siswa 10 8 10 10 10 10
7 Guru bersedia bertukar pikiran
dengan siswa 10 8 10 8 8 10
Jumlah 100 74 78 82 84 91
Sumber : Hasil Observasi Komunikasi Interaksional guru dengan siwa
ingin meningkatkan intensitas dalam berkomunikasi dengan siswa-siswanya, agar dalam proses pembelajaran terjadi secara aktif dengan adanya komunikasi interaksional guru dengan siswa.
Akan tetapi, guru harus tetap meningkatkan intensitas dan kualitas dari komunikasi interaksional yang terjadi. Sehingga nilai bobot yang didapat bisa mencapai nilai maksimal yaitu 100, tidak hanya puas dengan bobot nilai 91.
Hal ini perlu dicarikan segera solusinya karena akan mengganggu pelaksanaan pembelajaran di sekolah dan mengganggu proses pendidikan di sekolah serta menghambat mutu pendidikan sekolah. Karena salah satu masalah kongkrit mutu pendidikan adalah mengenai prestasi belajar. “Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dengan sebaik-baiknya”. (Hamalik, 2000 : 20)
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik yang diperoleh dari lingkungan. Dengan adanya lingkungan belajar yang sehat yaitu suasana belajar yang secara nyata dapat menumbuhkan munculnya perasaan yang terdapat antara siswa dan guru di dalam kelas. Salah satu pembentukan suasana belajar yang kondusif dan nyaman yaitu dengan menciptakan komunikasi yang efektif antara guru dengan siswa.
9
berupa siswa bertanya mengenai materi yang disampaikan ataupun saat siswa menjawab pertanyaan dari guru.
Salah satu bentuk komunikasi yang dalam kegiatan belajar mengajar yaitu komunikasi interaksional. Komunikasi interaksional adalah bentuk komunikasi yang menekankan pada proses komunikasi dua arah, dari pengirim kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. (Wilburm Schramm, Syaiful Rochim 2008:15)
Dalam komunikasi interaksional seseorang dapat menjadi pengirim maupun penerima dalam sebuah interaksi, tetapi tidak menjadi keduanya sekaligus. Komunikasi interaksional lebih menekankan pada komunikasi dua arah dengan begitu siswa dapat menjadi pengirim pesan ataupun mengerluarkan pendapat atau pertanyaan dari penjelasan yang diberikan oleh guru. Dalam komunikasi interaksional, siswa diharuskan bersikap lebih aktif pada saat proses belajar mengajar, tidak hanya diam sebagai komunikan atau penerima pesan.
Dari hal yang telah diuraikan tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Komunikasi Interaksional Guru dengan
Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran
Produktif Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung”
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1. Faktor Internal, terdiri dari :
a. Faktor fisiologis seperti panca indera dan kondisi fisik secara umum b. Faktor psikologis seperti minat, bakat, motivasi dan kecerdasan (IQ,
EQ dan SQ)
2. Faktor Eksternal, terdiri dari :
a. Faktor instrumental seperti kurikulum, program, sarana, dan prasarana belajar serta guru.
b. Faktor lingkungan seperti alami dan sosial budaya
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa agar sesuai dengan apa yang diharapkan, tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendukung kegiatan tersebut. Salah satunya adalah komunikasi antara guru dan siswa. Kegiatan komunikasi yang dilakukan antara guru dan siswa merupakan proses interaksi yang tidak dapat diabaikan begitu saja, terutama dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dengan adanya komunikasi yang baik siswa dapat lebih mengerti dan memahami dengan informasi atau hal-hal yang disampaikan oleh guru. Sehingga siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya karena lebih mengerti terhadap materi belajar yang diberikan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1) Bagaimana gambaran komunikasi interaksional guru dengan siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas X SMK Negeri 3 Bandung
11
3) Seberapa besar pengaruh Komunikasi interaksional guru dengan siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas X SMK Negeri 3 Bandung
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian adalah :
1) Untuk mengetahui gambaran komunikasi interaksional guru dengan siswa pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di kelas X SMK Negeri 3 Bandung
2) Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di kelas X SMK Negeri 3 Bandung 3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Komunikasi Interaksional
guru dengan siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini mempunyai beberapa kegunaan, antara lain ;
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
BAB III
OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3 Bandung yang berada di Jalan Solontongan No.10 Bandung. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Komunikasi Interaksional Guru yang menjadi variabel bebas (independent
variable). Sedangkan variabel terikatnya (dependent variable) adalah Prestasi
Belajar Siswa. Variabel bebas diberi simbol variabel X dan variabel terikat diberi simbol variabel Y.
Penelitian ini di mulai dari bulan Januari 2013 sampai dengan penelitian ini berakhir. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini yaitu sampel dari siswa-siswi kelas X AP 1 sampai X AP 6 pada program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Tujuan penelitian akan tercapai bila peneliti menggunakan metode penelitian yang tepat. Sugiyono (2012:1) mengungkapkan bahwa “Metode penelitian pada
dasarnya ,merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode penelitian dapat dijadikan pedoman bagi penulis dan
memudahkan penulis dalam mengarahkan penelitiannya, sehingga tujuan dari penelitian dapat tercapai”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory Survey
Method. Menurut Sugiyono (2012:7), menjelaskan : Metode explanatory survey
juga menjelaskan hubungan antar variabel-variabel yang diteliti dengan cara menguji hipotesis melalui pengolahan dan pengujian data secara statistik.
Dengan penggunaan metode survey eksplanatori (explanatory survey) ini, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua variabel yaitu variabel komunikasi interaksional guru dengan siswa dan variabel prestasi belajar siswa kelas X Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung.karena metode penelitian tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada saat penelitian.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Operasional variabel digunakan untuk memudahkan dalam pengumpulan data dan pengukurannya. Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:86) “Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasikan dari satuan
pengamatan. Variabel tersebut diberikan definisi operasional dan selanjutnya ditentukan indicator-indikator yang akan diukur. Berikut di bawah ini adalah definisi operasional variabel dari penelitian ini :
3.3.1 Komunikasi Interaksional (Variabel Bebas (X)
Model komunikasi interaksional menekankan pada komunikasi yang berjalan dua arah. bila dalam model linear komunikasi berjalan hanya sebatas komunikator mengirim pesan dan komunikan yang menerima pesan. Namun dalam model komunikasi interaksional, komunikator dan komunikan bisa mengirim dan menerima pesan.
39
Penekanan model komunikasi yang melingkar memungkinkan suatu saat seseorang bisa mengirim pesan dan disaat yang lain seseorang tersebut bisa menerima pesan dari orang lain. Proses tersebut menunjukkan bahwa komunikasi akan selalu berlangsung.
3.3.2 Prestasi belajar siswa (Variabel terikat (Y)
Ngalim Purwanto (2007:106) mengungkapkan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang
dinyatakan dalam rapot.
Tabel 3. 1
Tabel Operasional Variabel
Variabel Indikator Ukuran Skala No
Item
Komunikasi
Interaksional (X)
(komunikasi
interaksional adalah proses komunikasi sebagai pertukaran makna dengan adanya
1. Respon/tanggapan (feed back)
1. Respon/tanggapan secara verbal maupun non-verbal
2. Rasa percaya diri saat mengungkapkan pendapat
Interval 1,2, 3,4
umpan balik yang menghubungkan penerima dan pengirim pesan, dan komunikasi yang timbal balik di sebut feedback. Turner : 2007 :9)
2. Keterbukaan 1. Kesediaan guru secara jujur menanggapi hal-hal yang diungkapkan siswa
2. Kesediaan guru
mengakui dan
menerima pemikiran siswa
Interval 6, 7
8, 9
3. Pertukaran makna 1. Kesediaan guru mendengarkan
pedapat yang berlawanan
2. Kesediaan guru mengubah posisi jika keadaan
mengharuskan
Interval 10
11
4. Sikap Positif 1. Sikap positif kepada siswa
2. Mendukung siswa secara positif
Interval 12
13
5. Sikap Kesetaraan 1. Keseimbangan bagi guru dalam berbicara. 2. Keseimbangan guru
dalam mendengarkan siswa
Interval 14
15
Prestasi Belajar (Y)
(Prestasi belajar yaitu “hasil yang -dicapai
Nilai Nilai Ujian Akhir
Semester Siswa kelas X tahun pelajaran
41
dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam rapot. Ngalim Purwanto, 2007 : 106)
3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini diperlukan sejumlah data yang relevan dengan masalah penelitian. Ada dua jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Kedua jenis data tersebut adalah :
a. Data primer
Sumber data primer dari penelitian ini didapat dari penyebaran angket yang berisi kuesioner kepada siswa kelas X Program studi administrasi perkantoran yang dijadikan sampel penelitian. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah data hasil pengisian kuesioner oleh siswa kelas X pada program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung.
b. Data sekunder
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Sugiyono (2012 : 80) mengungkapkan bahwa “Populasi adalah wilayah
generalisai yang terdiri atau objek/subjek yang mempunyai kualitas daan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi (population atau universe) adalah keseluruhan elemen atau unit penelitian atau unit analisis yang memiliki cirri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011 : 131)
Dengan demikian poplasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti yang telah ditentukan atau ditetapkan serta memiliki karakteristik tertentu yang sesuai dengan apa yang akan dikaji atau diteliti oleh peneliti.
43
Tabel 3. 2
Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah
1 X AP 1 37 Orang
2 X AP 2 38 Orang
3 X AP 3 38 Orang
4 X AP 4 38 Orang
5 X AP 5 37 Orang
6 X AP 6 37 Orang
Jumlah 225 Orang
Sumber : SMK Negeri 3 Bandung
3.5.2 Sampel
Seluruh ukuran populasi tidak selalu haris diukur, tetapi dapat sebagian saja. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, diantarannya karena keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia. Oleh sebab itu, peneliti diperkenankan mengambil sebagian subjek dari populasi yang dinamakan sampel. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012:62) bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut”.
Menurt Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:131)”Sampel
adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya”. Karena dalam penelitian ini ukuran
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel
Data yang diperoleh dari responden sebagai anggota populasi penelitian akan diambil sampelnya berdasarkan teknik probability sampling. Sugiyono (2012:82) “Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”.
Pengambilan sampel responden dilakukan dengan menggunakan proportionate random sampling. Teknik ini dilakukan secara proposional karena anggota populasi diangap heterogen yaitu populasi berasal dari beberapa kelas.
Untuk menentukan sampel dari populasi yang ditetatpkan perlu dilakukan suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah responden. Agar memudahkan proses penelitian maka ukuran sampel dihitung berdasarkan formulasi yang dikemukakan Riduan (2010: 249) yaitu sebagai berikut :
Rumus Slovin
Dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi
d = presisi (ditetapkan 10%)
45
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa ukuran sampel yang telah diteliti adalah sebanya 69 orang responden. Sampel yang berjumlah 69 orang ini akan disebar dalam 6 kelas, dengan menghitung proporsi setiap bagian dengan rumus:
(Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:79) Dimana : ni = ukuran sampel pada stratum ke i
N = ukuran populasi
= ukuran sampel keseluruhan
[image:35.595.118.524.224.673.2]Ni = ukuran populasi pada stratum ke i
Tabel 3. 3
Penyebaran Proporsi Sampel
No Kelas Jumlah Perhitungan Sampel
1 X AP 1 37 37/225 x 69 11
2 X AP 2 38 38/225 x 69 12
3 X AP 3 38 38/225 x 69 12
4 X AP 4 38 38/225 x 69 12
5 X AP 5 37 37/225 x 69 11
6 X AP 6 37 37/225 x 69 11
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Di dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk pengambilan data adalah angket atau kuesioner dan dokumentasi. Berikut ini adalah uraian dari teknik tersebut :
Teknik pengumpulan data menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:99) adalah dengan “cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data”. Dengan teknik pengumpulan data yang tepat dan sesuai
dengan karakteristik penelitian yang digunakan akan memberikan gambaran yang akurat mengenai suatu kondisi tertentu. Hal ini mempermudah peneliti dalam menyusun suatu informasi yang berguna dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalan penelitian ini, yaitu :
3.6.1 Observasi
Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:99) menjelaskan “Teknik observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dimana peneliti
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara khusus diadakan (laboratorium) maupun dalam situasi alamiah atau sebenarnya (lapangan).
47
3.6.2 Angket (kuesioner)
Teknik angket adalah cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui ebuah daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Alat pengumpul data dengan angket adalah kuesioner, yaitu alat pengumpul data berupa daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden yang jawabannya diisi oleh responden sendiri (Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:32).
Angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner untuk diisi langsung oleh responden seperti yang dilakukan dalam penelitian untuk menghimpun pendapat umum. Penulis menyebarkan angket berupa pernyataan-pernyataan tertulis yang harus dijawab oleh responden. Bentuk angket yang dipergunakan adalah angket tertutup yaitu pernyataan-pernyataan yang dibuat tidak memerlukan penjelasan sehingga responden tinggal memilih jawabn yang tersedia dengan melingkari pada masing-masing jawaban yang dianggap tepat. Penyusunan angket beranjak dari ruang lingkup variabel yang diteliti. Oleh karena itu untuk kepentingan penelitian ini menggunakan satu angket untuk variabel komunikasi interaksional.
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian
3.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menujukkan kevalidan dari suatu instrument. Validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam menguji validita digunakan alat uji korelasi Product Moment (Product
Moment Coefisient of Corelation) yang dikemukakan oleh Karl Pearson, dengan
rumus sebagai berikut (Uep Tatang Sontani dan Sambas, 2011:117) :
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara Variabel X dan Y X = Jumlah skor total item
Y = Jumlah skor total item N = Jumlah responden uji coba
Langkah-langkah yang dilakukan dalam validitas instrument angket tersebut sebagai berikut (Uep dan Sambas Ali Muhidin, 2011:117) :
1) Menyebarkan instrument yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya
2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrument
49
4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh untuk memudahkan perhitungan dan pengolahaan data selanjunya.
Tabel 3. 4
Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas
No.
Responden
Nomor Item Instrumen
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
[image:39.595.121.536.221.631.2]
5) Menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.
6) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuksetiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.
Tabel 3. 5
Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi
No.
Responden X Y XY X
2
Y2
7) Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db=N – k – 1 ), dengan k yaitu jumlah variabel bebas sehingga rumus derajat bebas yang digunakan adalah (db=N –2) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05. 8) Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan
r hitung > r tabel, maka instrument dinyatakan valid. r hitung≤ r tabel, maka instrument dinyatakan tidak valid.
Uji validitas yang penulis gunakan untuk variabel X1 (Komunikasi Interaksional Guru) terdiri atas lima indikator, yaitu respon/tanggapan, keterbukaa, pertukaran makna, sikap positif dan sikap kesetaraan. Kelima indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 15 butir penyataan angket.
Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunkan bantuan Microsoft
OfficeExcel. Setelah rhitung diperoleh, kemudian dibandingkan pada rtabel dengan taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05 dengan dk = n- k - 2 (dk = 20-1-1 = 18) =
0,444. Jika rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid.
Berikut adalah rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel X (Komunikasi Interaksional guru dengan Siswa) dengan menggunakan Microsoft
51
Tabel 3. 6
Hasil Uji Validitas Variabel Komunikasi Interaksional Guru dengan
Siswa
Sumber : Hasil Uji Coba Angket
Berdasarkan tabel hasil uji validitas terhadap 15 item angket variabel Komunikasi Interaksional Guru dengan Siswa menujukkan ada 1 item angket yang dinyatakan tidak valid, dengan demikian jumlah item angket yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data variabel X (Komunikasi Interaksional Guru) sebanyak 14 item angket. Sementara 1 item dinyatakan tidak valid, sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Item variabel tidak valid ini akan dihapus. Dengan demikian secara keseluruhan rakapitulasi jumlah item angket hasil uji coba tampak pada tabel berikut :
No.
Item r hitung r tabel Keterangan
Tabel 3. 7
Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba
No
Jumlah Item Angket
Variabel
Sebelum Uji
Coba Valid
Tidak Valid
1 Komunikasi Interaksional Guru 15 14 1
Total 15 14 1
Sumber : Hasil Pengolahan data
3.7.2 Uji Reliabilitas
Tujuan uji reliabilitas instrument adalah untuk mengetahui konsistensi dari instrument sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidinn, 2011:117).
Rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas ini adalah Koefisien Alfa (α)
dari Crobach (1951) karena instrument pernyataan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala liker 1 sampai dengan 5. Rumus tersebut adalah sebagai berikut :
[ ] [ ∑ ]
(Ating S. dan Sambas Ali M, 2006:48) Keterangan :
r 11 =Reliabilitas instrument k = Banyaknya bulir soal ∑ = Jumlah varians bulir
53
Jumlah varians tiap hari butir pernyataan dapat dicari dengan cara mencari nilai varians butir yang kemudian dijumlahkan sebagai berikut :
∑ ∑
(Ating S. dan Sambas Ali M, 2006:48) Keterangan :
. = Varians ∑x2
= Jumlah kuadrat responden dari setiap item (∑x2
) = Kuadrat skor seluruh responden dari setiap item N = Jumlah responden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrument penelitian adalah sebagai berikut :
1) Menyebar instrument yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungghunya.
2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrument.
3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
6) Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7) Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
8) Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.
9) Menghitung jumlah kuadraat skor masing-masing item yang diperoleh. 10) Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total
11) Meghitung nilai koefisien alfa
12) Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel. Menentukan niai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db)= n – 2. Dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db ……. dan α =
5%.
[image:44.595.124.511.231.607.2]13) Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya :
Jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel Jika r11hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel
Pengujian reliabilitas yang digunakan yaitu menggunakan bantuan
Microsoft Office Excel dan rumus alpha yang sudah dibahas sebelumnya, dengan
kriteria jika rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel.
55
Tabel 3. 8
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel rhitung rtabel Keterangan
1 Komunikasi Interaksional Guru 0.8035 0.444 Reliabel
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel X (Komunikasi Interaksional Guru), diperoleh rhitung= 0,8035 dan nilai tabel r pada α=0,05 dan db = n-2 = 0,444. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,8035 > 0,444), dengan demikian angket variabel X (Komunikasi Interaksional Guru) dinyatakan reliabel.
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas dapat diketahui bahwa dari 15 item butir angket untuk komunikasi interaksional guru, terdapat 14 butir dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Sementara 1 item dinyatakan tidak valid, sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Item variabel tidak valid ini akan dihapus.
3.8 Uji Persyaratan Teknik Analisis Data
3.8.1 Uji Normalitas
ukuran sampel kecil, n = 4. Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut (Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006:289) sebagai berikut :
a. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data yang sama.
b. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
c. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
d. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empiric (observasi). e. Hitung nilai z untuk mengetahui theoretical proportion pada table z. f. Menghitung theoretical proportion.
g. Bandingkan empirical proportion dengan theoretical proportion, kemudian carilah selisih terbesar di dalam titik observasi kedua proporsi tadi.
h. Carilah selisih terbesar di luar observasi.
[image:46.595.117.532.199.713.2]Berikut ini adalah tabel distribusi pembantu untuk pengujian normalitas data.
Tabel 3. 9
Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas
Xi Fi Fki Sn (Xi) Z Fo (Xi) lSn(Xi) - F0(Xi)l lSn(Xi-1) – F0(Xi)l
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Keterangan :
57
Kolom 3 : Frekuensi kumuatif. Formula, fk = f + fk sebelumnya Kolom 4 : Proporsi emprik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n
Kolom 5 : Nilai z, formula,
Dimana ̅ ∑ dan √∑ ∑
Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.
Kolom 7 : selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6) Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif.
Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah D hitung.
Selanjutnya menghitung D tabel pada α = 0,05, karena nilai 69 tidak ada
pada tabel, maka perhitungan D tabel menggunakan cara
√ . Kemudian
membuat kesimpulan dengan kriteria :
D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi
normal
3.8.2 Uji Homogenitas
maka H0 menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :
. [ ∑ ] Dimana :
S12 = Varians tiap kelompok data
Db1= n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai Barlett ∑
S2gab = Varians gabungan ∑
∑
Langkah-langkah yang dapat dilakuan dalam pengujian homogeitas varians ini adalah :
a. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.
[image:48.595.117.513.205.679.2]b. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan, dengan model tabel sebagai berikut :
Tabel 3. 10
Model Tabel Uji Batlett
Sampel db=n-1 Si2 Log Si2 Db. Log Si2 db.Si2
1
2
3
…
…
∑
59
e. Menghitung nilai Barlett. f. Menghitung nilai.
g. Menentukan nilai dan titik kritis h. Membuat kesimpulan
Nilai X2hitungan < nilai X2tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan homogen)
Nilai X2hitungan ≥ nilai X2tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan tidak homogen)
3.8.3 Uji Linieritas
Pemeriksaan kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi ini di kutip dari Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:296-298) adalah sebagai berikut :
3. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y 4. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg (a)) dengan rumus :
JKreg(a) ∑
5. Menghitung jumlah kuadrat regresi b/a (JK reg b/a ), dengan rumus :
. JKreg(a/b) ∑ ∑ ∑
6. Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res) dengan rumus : JKres= ∑Y2– JKreg(b/a)– JKReg(a)
8. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(b/a)) dengan rumus:
RJK(reg(b/a)) = JKreg(b/a)
9. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus :
.
10. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus :
.
Urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
11. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus : JKTC = JKRes - JKE
12. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:
.
13. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus :
.
14. Mencari nilai uji F dengan rumus :
.
15. Menentukan criteria pengukuran : jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier
61
16. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan, yakni :
Jika Fhitung < Ftabel maka data dinyatakan berpola linier Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola liner
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisi terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yan berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).
Adapun tujuan dilakukannya analisis data antara lain : (a) mendeskripsikan data, dan (b) membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data. b) Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian
instrumen pengumpulan data.
d) Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap Variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3. 11
Rekapitulasi Hasil Skoring
Responden Skor Item Total
1 2 3 4 5 6 ... N
1. 2. N
Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.
3.9.1 Analisis Deskriptif
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:234) bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa
adanya” tentang suatu variabel, gejala atau keadaan.
63
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden.
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut :
Rentang = skor maksimal – skor minimal = 5 – 1 = 4 Lebar interval = Rentang/banyaknya interval = 4/5 = 0,8
[image:53.595.114.512.260.614.2]Jadi interval pertama memiliki batas bawa 1 ; interval kedua memiliki batas bawah 1,8; interval ketiga memiliki batas bawah 2,6; interval keempat memiliki batas bawah 3,4; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,2. Selanjutnya diajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 3. 12
Kriteria Penafsiran Deskripsi
Rentang Penafsiran
X
1 – 1,7 Sangat tidak efektif 1,8 – 2,5 Tidak efektif 2,6 – 3,3 Cukup Efektif 3,4 – 4,1 Efektif
4,2 – 5 Sangat Efektif
Sumber : Diadaptasi dari skor kategori (Sambas dan Maman, 2007:146)
3.9.2 Analisis Inferensial
Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk data interval dan ratio statistik nonparametris yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris karena data yang digunakan adalah data interval. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no.3 yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi interaksional guru dengan siswa terhadap prestasi belajar siwa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung.
Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilaya (dimanipulasi).
Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistik parametris antara lain dengan menggunakan t-test dan F-test terhadap koefisien regresi.
3.10 Pengujian Hipotesis
Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan melakukan uji hipotesis. Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:78), “Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara terhadap masalah yang
telah dirumuskan”. Hipotesis bersifat sementara, maka harus dilakukan pengujian
65
dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan model statistik parametik analisis regresi dimaksudkan untuk mempelajari hubungan linier antara dua variabel. Model regresi linier sederhana :
ŷ = a + bx
Dimana : ŷ : variabel tak bebas (nilai duga) a : penduga bagi intersap (α)
b : penduga bagi koefisien regresi (β)
∑ ∑ dan ∑ ∑ ∑
∑ ∑
Adapun langkah-langkah uji keberartian regresi adalah sebagai berikut : 1. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1 .
: β = 0 : Tidak ada pengaruh positif komunikasi interaksional guru terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung. : β≠ 0 : Terdapat pengaruh positif komunikasi interaksional guru terhadap
prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung.
2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang digunakan adalah uji
F, yaitu:
Untuk menentukan nilai uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
∑
b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b a ( ), dengan rumus: ∑ ∑ ∑
c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res) dengan rumus: ∑
d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK reg (a)) dengan rumus: RJK reg(a) = JK reg(a)
e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK reg (a)) dengan rumus: RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)
f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK res) dengan
rumus:
g. Menghitung F, dengan rumus :
3. Menentukan nilai kritis dengan derajat kebebasan untuk dbreg = 1 dan dbres = n-2
4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai Ftabel = F(1-a) (dbreg(b/a)(dbres)
67
[image:57.595.113.524.169.600.2]Langkah - langkah uji keberartian regresi di atas dapat disederhanakan dalam sebuah tabel anova sebagai berikut :
Tabel 3. 13
Analisis of Varians
Sumber Variasi Dk JK KT F
Total N ∑Y2 - -
Koefisien (a) 1 JK(a) RJK(a)
Regresi (b/a) 1 JK(b/a) RJK(b/a)
=S2reg
Sisa N-2 JKres RJKres =S2res
Koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan korelasi product
moment. Ini digunakan untuk mengetahui derajat keeratan dua variabel yang
memiliki skala pengukuran interval. Koefisien korelasi product moment diperoleh dengan rumus :
{ ∑ ∑ ∑ }
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
(Ating Somantri & Sambas Ali M, 2006:231)
Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara X dan Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: - 1 < r < + 1. Tanda positif menunjukkan adanya korelasi positif/korelasi langsung antara kedua variabel yang berarti. Setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti dengan penurunan nilai-nilai Y, dan begitu pula sebaliknya.
Jika nilai r = + 1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel
Jika nilai r = - 1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel
sangat kuat dan negatif.
Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi variabel yang diteliti tidak
[image:58.595.117.508.240.630.2]ada sama sekali atau sangat lemah. Tabel Interpretasi nilai r sebagai berikut :
Tabel 3. 14
Batas-batas Nilai r (korelasi)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Tinggi
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan koefisien determinasi (KD) dengan rumus sebagai berikut :
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1) Gambaran komunikasi interaksional guru dengan siswa yang ditunjukkan dengan hasil penelitian didapat bahwa keterampilan mengajar guru kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung, ditunjukkan oleh skor rata-rata jawaban responden tertinggi berada pada indikator keterbukaan, sedangkan sikap kesetaraan berada pada jawaban terendah pada skor rata-rata tiap indikatornya.
2) Gambaran variabel prestasi belajar siswa Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung yang ditunjukkan berdasarkan nilai ujian akhir semester pada Mata Pelajaran Produktif didapat bahwa rata-rata nilai ujian akhir semester belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
siswa intensitasnya semakin menurun maka prestasi belajar siswa kemungkinan menurun pula.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada skor rata-rata setiap indikator, saran yang dikemukakan mengacu kepada indikator yang memiliki skor rata-rata terendah di antara indikator yang lain untuk masing-masing variabel. Berdasarkan hal tersebut saran yang dapat dikemukan adalah sebagai berikut :
1) Hasil penelitian menujukkan bahwa tingkat komunikasi interaksional guru dengan siswapada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di kelas X SMK Negeri 3 Bandung sudah baik tetapi masih belum optimal pada sikap kesetaraan hal itu terlihat dari skor rata-rata yang diperoleh setiap indikator sikap kesetaraan lebih kecil dibandingkan indikator yang lainnya. Penulis menyarankan agar sikap kesetaraan perlu ditingkatkan lagi dengan cara guru lebih bersikap mau mendengarkan apa yang disampaikan oleh siswa saat peembelajaran secara bergantian yaitu guru dan siswa dalam hal berbicara dan mendengarkan. Sehingga antara guru dan siswa daapat saling mendengarkan saat salah satunya ada yang berbicara dengan begitu kegiatan belajar akan lebih efektif karena siswa akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
105
keseharian bisa juga berasal dari nilai tugas maupun nilai ulangan harian. Dengan begitu pemberian nilai kepada siswa dapat lebih objektif karena menilai dari mulai awal pembelajaran hingga akhir, tidak hanya berasal dari nilai akhir saja.
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsudin. 2007. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta
Ahmad Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung. Pustaka Setia
Deddy Mulyana. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya
Dimiyanti dan Mulyono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Euis Honiatri. 2010. Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi SMK.
Bandung: Armico
Harfield Cangara. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. Raja Grafindo Persada
Husein Umar. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia
Marhaeni Fajar. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha Baru
Moehar Daniel. 2003. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara Muhibbin Syah. 2006. Psikologi Belajar. Bandung:Raha Grafindo Persada
Oemar Hamalik. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
____________. 2009. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosda Karya
Onong Uchjana. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya
____________. 2011. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung; PT Remaja Rosda Karya
Riduwan. 2010. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta Sambas Ali Muhidin. 2010. Statistika1. Bandung: Karya Adhika Utama
________________. 2010. Statistika2. Bandung: Karya Adhika Utama
Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif