• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan penggunaan internet bagi mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK paroki.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan penggunaan internet bagi mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK paroki."

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi ini berjudul “PERANAN PENGGUNAAN INTERNET BAGI MAHASISWA IPPAKDALAM MEMPERSIAPKAN PERSIAPAN PPL PAK PAROKI”. Penulis memilih judul ini berdasarkan fakta bahwa sampai saat ini masih banyakmahasiswa menggunakan internet hanya sebagai sarana hiburan dan komunikasi.Internet memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya. Fungsi internet adalah sebagai sumber informasi, media, komunikasi, dan sebagainya. Dalam menyiapkan Persipan PPL PAK Paroki, mahasiswa diharapkan untuk dapat memanfaatkan fasilitas internet yang telah disediakan agar persiapan tersebut dapat terlaksana dengan baik.

Internet merupakan sumber informasi yang digunakan mahasiswa IPPAK untuk menambah pengetahuannya. Di dalam internet, mahasiswa dimudahkan untuk mencari informasi, bahan dan media dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki. Banyaknya informasi dan media yang dapat dicari melalui internet, mahasiswa diharapkan dapat memilih sumber-sumber yang tepat agar penggunaan internet dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki dapat dimanfaatkan dengan baik. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan internet oleh mahasiswa sudah disadari perannya dalam membantu membuat Persiapan PPL PAK Paroki.

(2)

This thesis is entitled "THE ROLE OF INTERNET USE IN PREPARING FOR PREPARING STUDENTS IPPAK PPL PAK Parish". The reseacher chose this title based on the fact that until now there are many students using the Internet simply as a means of entertainment and communication. Internet provides a lot of convenience to users. Internet functions as a source of information, media, communications, and so on. In preparing the PPL Parish PAK , students are expected to be able to utilize the internet facilities which have been provided so that the preparation can be done well.

Internet is a source of information used by IPPAK students to increase their knowledge. On the internet, students are permitted to seek information, materials and media in making Preparation of PPL Parish PAK. From the amount of information and media that can be searched through the Internet, students are expected to choose the appropriate resources so that the use of the internet in making Preparation PPL Parish PAK can be put to good use. The results of the study showed that the use of the Internet by students already realized its role in helping to make the Preparation of PPL Parish PAK.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Zaman sekarang adalah zaman digital, dimana perkembangan IPTEK yang sering digunakan salah satunya adalah media internet. Hal ini ditunjukkan oleh semakin familiarnya penggunaan internet di kalangan masyarakat. Salah satu perkembangan teknologi komputer adalah teknologi jaringan komputer dan internet. Teknologi ini mampu menyambungkan hampir semua komputer yang ada di dunia sehingga bisa saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Bentuk informasi yang dapat ditukar dapat berupa data teks, gambar, gambar bergerak dan suara. IPTEK ini terus mengalami perkembangan baik dari bentuk, ukuran, kecepatan dan kemampuan untuk mengakses multimedia dan jaringan komputer.

Di tengah zaman digital ini, teknologi membuat manusia menjadi tergantung, sehingga manusia merasa tidak dapat hidup tanpa teknologi, dan teknologi seolah-olah yang mengatur hidup manusia. Pada dasarnya kemajuan teknologi tidak dapat disalahkan dan juga tidak dapat dibenarkan. Perkembangan teknologi seperti pedang bermata dua, di satu sisi menguntungkan dan di sisi lain juga merugikan. Teknologi baik digunakan sejauh itu membantu mengembangkan hidup dan tidak merugikan orang lain maupun lingkungan.

(20)

mengetahui cukup dengan membuka internet. Selain itu informasi yang kita butuhkan dan komunikasi mulai dari informasi pendidikan, politik, ekonomi, iklan, gaya hidup, hiburan dan masih banyak hal lainnya yang menyangkut gaya hidup manusia. Ketersediaaan pusat informasi yang dapat diakses dimana pun dan kapan pun serta berisi tentang apapun yang kita ingin ketahui dan Internet juga memungkinkan terbentuknya jaringan komunikasi multimedia yang begitu luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu, alangkah sayangnya jika tidak termanfaatkan/tidak mampu memanfaatkannya.

Khusus penggunaan internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang dimungkinkan diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif. Hal ini terjadi karena dengan sifat dan karakteristik internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, dan Iain-lain.

Seiring dengan perkembangan IPTEK yang membawa perubahan yang signifikan, khususnya dalam bidang pendidikan mahasiswa-mahasiswi harus mampu mengikuti perkembangan agar tidak dianggap “gaptek”; para mahasiswa yang tidak mengikuti perkebangan zaman maka terlambat memperoleh kesempatan untuk maju.

(21)

PAK Paroki agar persiapan tersebut menjadi kaya. Banyak yang diharapkan dari alat-alat teknologi pendidikan untuk membantu mengatasi berbagai masalah pendidikan, misalnya mengatasi kekurangan sumber belajar guna memenuhi inspirasi dalam membuat persiapan.

Cara mengerjakan tugas dengan menggunakan internet sudah sangat berkembang di Indonesia, namun mahasiswa kurang mampu mengambil sumber internet yang tepat. Tidak sedikit mahasiswa sering sekali mengerjakan tugas dengan copy paste dari internet. Hasil belajar tidak dapat dipisahkan dengan proses menentukan hasil. Cara seseorang dalam menggunakan internet tentunya menentukan hasil yang diperoleh nantinya.

Dari uraian di atas dapat dilihat suatu rangkaian bahwa teknologi menghantarkan manusia pada suatu kemudahan, termasuk kemudahan dalam proses mengerjakan tugas dan memperoleh informasi yang dibutuhkan. Kemudahan dalam belajar juga tidak hanya didapat melalui teknologi, internet juga memberikan kemudahan dalam belajar bagi sebagian orang.

(22)

B. Identifikasi Masalah

1. Pemanfaatan internet sebagai sarana menyelesaikan Persiapan PPL PAK Paroki bagi mahasiswa IPPAK

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan internet sebagai sarana dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK Paroki bagi mahasiswa IPPAK

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya topik dan berbagai keterbatasan yang ada, penulis membatasi permasalahan ini pada ”pemahaman peranan penggunaan internet bagi mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan PPL PAK Paroki”

D . Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang diatas yang muncul maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Sejauh mana peranan penggunaan internet dalam mempersiapkan Persiapan PPL PAK Paroki bagi mahasiswa IPPAK.

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan internet oleh mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan Persiapan PPL PAK Paroki.

(23)

E. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah:

1. Mengetahui sejauh mana penggunaan internet dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki bagi mahasiswa IPPAK.

2. Memahami faktor-faktor yang mempengarhi penggunaan internet digunakan oleh mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan Persiapan PPL PAK Paroki. 3. Memberi suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan peranan

penggunaan internet dalam membantu mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan PPL PAK Paroki.

F. Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis

Dengan ditulisnya skripsi yang berjudul “Peranan penggunaan Internet bagi mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK Paroki”, penulis dapat memperkaya pengetahuan dan mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan internet itu.

2. Bagi Mahasiswa IPPAK

(24)

G. Metode Penulisan

Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode deskriptif-analitis, yaitu menggambarkan dan menafsirkan permasalahan yang ada berdasarkan data. Data diperoleh melalui studi lapangan khususnya dengan kuesioner menggunakan metode penelitian kualitatif. Untuk menginterpretasikan digunakan studi pustaka.

H. Sistematika Penulisan

Judul skripsi yang dipilih penulis adalah “Peranan Penggunaan Internet

Bagi Mahasiswa IPPAK Dalam Mempersiapkan Persiapan PPL PAK Paroki”. Judul ini penulis bahas dalam lima bab:

BAB I: Pendahuluan. Pada bab ini akan diuraikan identitas masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II: Membahas peranan penggunaan internet dan pengaruhnya bagi mahasiswa dalam mempersiapkan Persiapan PPL PAK Paroki. Kajian teori tentang peranan penggunaan internet dan pengaruhnya bagi mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan Persiapan PPL PAK Paroki, dibagi dalam pengertian internet, fungsi dan manfaat internet, serta kegunaan PPL PAK Paroki.

(25)

data yang diperoleh. Penulis menguraikan hasil penelitian tentang situasi umum penggunaan Internet bagi mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK Paroki. Untuk mendapatkan gambaran tersebut, penulis membagikan kuesioner kepada mahasiswa sebagai responden.

BAB IV: Usulan Program Pelatihan pemanfaatan internet bagi mahasiswa IPPAK dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki

(26)

BAB II

PERANAN PENGGUNAAN INTERNET BAGI MAHASISWA IPPAK DALAM MEMPERSIAPKAN PERSIAPAN PPL PAK PAROKI

A. Internet

1. Pengertian Internet

Internet sendiri merupakan singkatan dari Interconnected Network, berupa

sebuah sistem komunikasi yang menghubungkan jaringan-jaringan di seluruh dunia.

Namun begitu, internet mengalami masa yang panjang sehingga kini menjadi alat komunikasi.

Internet adalah kumpulan yang luas dari jaringan komputer besar dan kecil

yang saling bersambungan menggunakan jaringan komunikasi yang ada di seluruh dunia. Kedua internet adalah seluruh manusia yang secara aktif berpartisipasi

sehingga membantu internet menjadi sumber daya informasi yang sangat berharga.

Internet merupakan suatu media untuk berbagi informasi dan berinteraksi

kapan dan dimana saja. Menurut Paul Suparno (2009: 33), internet adalah jejaring dari berbagai jaringan lokal (network) yang memungkinkan kita memindahkan informasi dari komputer yang satu ke komputer yang lain. Sebuah komputer terkoneksi ke sebuah jaringan utama di mana jutaan komputer lainnya juga terhubung. Internet selalu mengandaikan komputer sebagai mesin kerjanya.

Secara per kata internet berarti jaringan antara atau penghubung. Memang

itulah fungsinya, internet menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling

bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat

(27)

dimungkinkan oleh adanya PROTOCOL TCP/IP (jaringan utama) yang merupakan

kelanjutan dari APARNET. Protocol ini menghubungkan ribuan jaringan independen kedalam sebuah jaringan global. Jaringan global inilah yang kita

namakan internet,

Jadi defenisi internet adalah jaringan komputer terbesar menghubungkan jutaan komputer yang tersebar antarkota, antarprovinsi, antarnegara dan bahkan di

seluruh penjuru dunia. Untuk menghubungkan pada internet, seorang anggota

jaringan harus mengirim dan menerima paket data dengan menggunakan protocol suite TCP/IP.

2. Sejarah Internet

Menurut Wikipedia, Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.

Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

(28)

komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University

of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan

secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

3. Akses Ke Internet

Untuk dapat mengakses informasi yang tersedia di Internet, seseorang harus memiliki komputer (IBM PC/Kompatibel, Macintosh, UNIX), modem (suatu alat

yang mengubah sinyal digital sari komputer menjadi analog untuk ditransmisikan ke

jaringan telepon) dan saluran telepon. Ia harus juga mendaftarkan diri ke salah satu

Internet AccessProvider.

Pada prinsipnya, seseorang yang akan mengakses informasi di Internet harus

(29)

Yang harus dilakukan ialah memerintahkan komputernya untuk menelpon suatu

nomor tertentu (akan diberikan oleh Internet Access Provider). Apabila hubungan telah terjadi, komputernya akan menyatu dengan jaringan Internet , sehingga ia dapat

mengirim surat elektronik, masuk ke komputer lain di Internet, atau mengambil

informasi yang diperlukan dari jaringan Internet.

4. Fungsi dan Manfaat Internet

Jaman semakin canggih dan modern. Fungsi dan manfaat internet makin banyak yang memakai dan memudahkan orang mengerjakan sesuatu menjadi lebih mudah. Waktu menjadi efektif dan efisien pada era globalisasi ini dengan adanya internet. Adapun fungsi dan pemanfatan internet adalah:

a. Gudang Informasi

Dengan adanya Internet penyebaran informasi semakin cepat karena adanya fasilitas dari macam-macam Search Engines atau mesin pencari, yang artinya adalah pencarian segala informasi yang kita perlukan, yang bisa saja berupa file, gambar, musik, film, video, dll. Karena penyebaran informasi yang semakin cepat kita pun diuntungkan dengan mendapatkan informasi secara cepat juga.

b. Menjual/Membeli secara Online

(30)

pembayaran cash on delivery (COD) yaitu, pembayaran yang dilakukan di tempat anda bertemu kurir pengirim barang, dan setelah itu kita sudah bisa mendapatkan produk atau jasa yang kita inginkan.

c. Mengetahui Berita

Sekarang tidak perlu lagi menunggu jam-jam tertentu untuk menonton berita yang disiarkan di televisi atau pun membaca koran ketika pagi karena sudah banyak halaman-halaman web yang menyediakan berita-berita dunia secara up to date dan selalu diperbaharui dari waktu ke waktu sesuai perkembangan berita

yang ada.

d. Pendidikan

Kita bisa memperoleh buku-buku yang dapat dibaca secara on-line maupun offline (setelah kita download/unduh terlebih dahulu) secara gratis. Kita juga bisa mendapatkan informasi-informasi tentang pendidikan secara cepat di halaman-halaman web yang menyediakan informasi tentang pendidikan.

e. Komunikasi

Kita bisa menggunakan chatt/email untuk berkomunikasi dengan teman kita secara jarak jauh. Dengan jejaring sosial pun yang sekarang sedang booming kita bisa mempunyai banyak teman baru di dunia maya mau pun menemukan teman lama kita di jejaring soial tersebut sehingga kita bisa terus berkomunikasi. f. Fasilitas Internet

(31)

Email adalah surat atau pesan elektronik yang dikirimkan dan diterima oleh dan antar individu atau komputer. Email bekerja seperti mesin penjawab telpon, walaupun kita tidak sedang online dengan internet kita masih bisa menerima email dari seluruh penjuru dunia.

Saat ini, email tidak hanya berisi teks saja tetapi sudah bisa dilampiri dengan grafik, gambar foto dan juga suara bahkan animasi. Email juga dapat digunakan untuk berkirim surat secara langsung kepada beberapa orang sekaligus. Berkirim dan menerima email, saat ini sudah menjadi hal yang umum dilakukan orang di internet. Kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja di seluruh dunia dengan fasilitas email ini, asalkan sudah memiliki alamat email tertentu. 2) Discussion Group

Biasanya kita gunakan email untuk orang-orang yang sudah kita kenal dengan baik, akan tetapi kita juga dapat gunakan email untuk saling bertukar informasi, berdiskusi dan berdialog dengan orang lain. Kita dapat berpartisipasi dalam diskusi dan debat dengan topik yang beragam mulai dari hobi sampai pada permasalahan komputer atau malah masalah hiburan dan artis.

3) Mailing List

Mailing List atau sering disebut milis di kalangan neter Indonesia, adalah

(32)

menjadi member kita bisa menerima email dari yang lain dan juga mengirimkan email ke milis.

4) Newsgroups

Newsgroups adalah juga salah satu discussion groups yang ada di internet. Tidak seperti milis, newsgroups menggunakan komputer jaringan khusus yang disebut sebagai UseNet. Setiap komputer terdapat beberapa newsgroup. Setiap newsgroups diatur berdasarkan satu topik general yang kemudian dibagi menjai beberapa subtopik dibawahnya.

5) FTP

FTP atau File Transfer Protocol, adalah layanan internet untuk melakukan transfer file antara komputer kita dengan server di internet. Cukup banyak server di internet yang menyediakan layanan ini sehingga kita bisa mengkopi file-file di server ke komputer kita, hal ini yang disebut download. Selain itu kita juga bisa mengkopi file-file di komputer kita ke server di internet, hal ini disebut dengan upload.

6) Telnet

Beberapa server di internet memperbolehkan kita untuk mengaksesnya dan menjalankan beberapa program yang diinstal pada komputer itu. Layanan ini disebut sebagai telnet. Penggunaan server ini sama seperti kalau kita melakukannya pada komputer di jaringan lokal.

7) Gopher

(33)

menampilkan menu-menu yang mewakili data dan informasi yang tersedia. Secara mendasar, menu-menu ini adalah daftar isi untuk mengolah dan menunjuk ke sebuah informasi tertentu. Layanan ini menggunakan FTP untuk pertukaran file dan Telnet untuk koneksi dengan server tertentu.

8) World Wide Web

WWW adalah layanan internet yang paling banyak dikenal orang dan paling cepat perkembangan teknologinya. Layanan ini menggunakan link hypertext yang disebut hyperlink untuk merujuk dan mengambil halaman-halaman

web dari server. Halaman web dapat berisi suara, gambar, animasi, text, dan program perangkat lunak yang menyusunnya menjadi dokumen yang dinamis. Pengguna dapat melihat World Wide Web dari sebuah browser yaitu program yang dapat menampilkan HTML.

B. Katekese di Era Digital dan PPL PAK Paroki 1. Katekese di Era Digital

(34)

pembukaan, hadir wakil dari Direktorat Jendral Bimas Katolik Kementrian Agama RI.

PKKI sebagai pertemuan kateketik tingkat nasional selalu mengangkat tema yang aktual dalam karya katekese Gereja Indonesia. PKKI X ini mengangkat tema: “KATEKESE DI ERA DIGITAL: Peran Imam dan Katekis Dalam Karya Katekese Gereja Katolik Indonesia di Era Digital”. Tema ini dicetuskan dalam

Rapat Pengurus Lengkap Komkat KWI pada tanggal 5-7 Mei 2011 berdasarkan kesadaran bahwa saat ini Gereja Indonesia menghadapi situasi zaman baru, yaitu era digital. Situasi ini memengaruhi pola pikir, cara hidup dan pola relasi umat beriman, yang tentu saja juga melibatkan karya Katekese. Penanggung jawab utama karya katekese adalah Uskup. Dalam menjalankan karya katekese, Uskup dibantu oleh para Imam yang adalah penanggung jawab karya katekese di wilayah pastoral yang dipercayakan kepadanya dan para Katekis sebagai mitra kerja dalam penyelenggaraan karya katekese di wilayah pastoral tersebut.

Tujuan diangkatnya tema tersebut dalam PKKI X adalah agar para pelaku katekese, baik imam maupun katekis, menyadari berkembangnya sarana komunikasi digital dan pengaruhnya dalam budaya kehidupan masyarakat sehari-hari.Kesadaran tersebut diharapkan membawa pada gagasan, pemikiran serta perencanaan katekese yang tepat guna dalam menjawab kebutuhan Gereja Indonesia di era digital sekarang ini.

(35)

digital sungguh dirasakan menjadi sarana yang memberi berbagai kemudahan, terutama dalam dunia komunikasi, memperlancar pekerjaan, dan memperpendek jarak. Disadari pula bahwa teknologi digital sungguh mengubah perilaku. Beberapa Keuskupan telah mulai memanfaatkan media digital untuk karya pewartaan.

Era digital adalah situasi baru yang ditandai oleh maraknya penggunaan berbagai sarana teknologi digital sehingga jarak waktu dan tempat semakin kecil. Situasi baru yang tidak bisa dihindari ini mengubah karakteristik budaya, perilaku dan cara berkomunikasi manusia. Corak mencolok dari era digital adalah „global‟,

mendunia, orang yang hidup dalam sebuah desa besar, di mana sekat-sekat yang memisahkan kapling-kapling individual teritorial seperti diruntuhkan. Dalam era digital, orang mendapati dirinya di tengah seluruh dunia.Berikut beberapa karakteristik dari era digital yang kami temukan dalam diskusi.

(36)

Relasi yang langsung namun bercorak sepintas dan dangkal Internet juga membuka kemungkinan yang amat luas untuk menjalin relasi dengan orang-orang yang barangkali belum pernah dijumpai secara fisik.Relasi ini ditandai oleh kontak-kontak virtual, entah berupa e-mail, status dalam facebook atau twitter beserta komentar dan tanggapannya.Tanpa harus bertemu muka, orang bisa berelasi secara langsung, tetapi relasi ini juga bercorak sepintas dan dangkal.Kontak ini bersifat interaktif karena bisa saling menanggapi dari tempat yang jauh.Yang jauh menjadi dekat, namun bisa juga yang dekat malah menjadi jauh.Di satu pihak, dengan sarana digital orang bisa berkomunikasi secara real time dengan orang yang jauh jaraknya. Di lain pihak, kadang terjadi pula bahwa beberapa keluarga menjadi dangkal relasinya karena masing-masing anggota keluarga asyik dengan dunia virtualnya. Hal yang sama juga melanda orang muda. Era digital membentuk karakteristik orang muda yang patut diakui kekuatan positifnya namun juga perlu diwaspadai dampak negatifnya.

Penampilan atau permukaan menggantikan kedalaman, kecepatan menggantikan refleksi yang mendalam.Internet menyajikan beribu fakta namun sedikit sekali bicara tentang nilai. Generasi yang sejak kecil biasa bergaul dengan internet akan mengalami pembentukan pengetahuannya sebagai rangkaian perjumpaan secara audio-visual yang diperoleh dengan cepat, dan tidak lagi lewat proses penalaran. Dengan hadirnya „mesin pencari‟ seperti Google dan Yahoo,

(37)

banyaknya informasi menjadi lebih penting daripada kedalamannya.Pola pikirnya pun cenderung melompat-lompat.

Di dalam era digital, bahasa yang paling menyentuh adalah bahasa audio-visual yang lebih menyapa emosi.Karena menggunakan bahasa gambar yang menyentuh, penyampaian unsur-unsur emosional menjadi lebih kaya.Dalam dunia komunikasi virtual terciptalah macam-macam kosakata baru yang belum ada dalam bahasa bakunya, seolah-olah tidak ada wewenang linguistik yang mengatur pembakuannya.

Dalam pola-pola relasi dan cara berkomunikasi di era digital, manusia cenderung memperlakukan dirinya dan orang lain bukan sebagai manusia melainkan sebagai benda ataupun robot. Manusia juga kehilangan salah satu inti hidupnya, yaitu keheningan.

(38)

Dalam rangka mengkomunikasikan diri-Nya, Allah senantiasa menjumpai dan menyapa manusia sepanjang zaman. Sapaan Allah itu berpuncak dan terjadi secara penuh dalam diri Yesus Kristus: “Setelah pada zaman dahulu Allah

berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada” (Ibr 1:1-2). Maka peristiwa inkarnasi, sabda

yang menjadi manusia, sejatinya merupakan peristiwa Allah yang sudi menjumpai manusia dengan segala situasi hidupnya. Allah memakai bahasa dan cara manusiawi untuk menyampaikan sabda-Nya, “Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” (Flp 2:6-7)

Saat ini, Allah menjumpai manusia di dalam Gereja, kumpulan orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.Karena itu, umat beriman pun senantiasa saling menyapa dan menjumpai untuk mewujudkan perjumpaan dengan Allah.

(39)

Gereja terus mengajak umat beriman untuk tidak takut memanfaatkan sarana-sarana digital, misalnya internet: “Tinggal di belakang akibat ketakutan akan teknologi atau oleh suatu sebab lain merupakan sikap yang tidak dapat diterima, mengingat begitu banyaknya kemungkinan positif yang terkandung dalam internet” (Komisi Kepausan untuk Komunikasi Sosial, 2002). Hal ini

ditegaskan kembali oleh Paus Benediktus XVI dalam seruannya pada Hari Komunikasi Sedunia yang ke-44 tahun 2010: “Dunia komunikasi digital, dengan segala kemampuannya untuk berekspresi nyaris tanpa batas, membuat kita lebih menghargai seruan Paulus: „Celakalah aku bila aku tidak mewartakan Injil!‟

[1Kor 9:16]”. Karena itu Gereja menerima dengan gembira dan memandang budaya digital sebagai anugerah Allah sehingga mau memanfaatkan dan menjadikannya sebagai medan perjumpaan dengan Allah.

Paus tidak hanya menyerukan kepada umat beriman untuk memanfaatkan sarana digital bagi pewartaan Injil, tetapi juga menjadikan sarana-sarana tersebut untuk menjalin perjumpaan antara warta Injil dengan budaya yang tercipta di era digital ini. Dalam ensikliknya Redemptoris Missio, 1990, Paus Yohanes Paulus II menyatakan: “…Tidak cukuplah untuk memanfaatkan media guna menyebarkan

warta kristiani dan ajaran-ajaran otentik Gereja. Diperlukan pula integrasi antara warta tersebut dengan „budaya baru‟ yang tercipta dari komunikasi modern.”(RM

37).Gereja berdialog dengan budaya digital dengan tetap menawarkan nilai-nilai Injili dan kemanusiaan.

(40)

sampai terbentuk perilaku beriman yang dewasa dan mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan.Di era digital, proses katekese mengintegrasikan budaya digital dan dapat menggunakan teknologi digital atau wahana virtual sebagai sarana untuk berkatekese.Tanpa meninggalkan ciri-ciri katekese sebagaimana telah dirumuskan mulai PKKI II dan seterusnya, katekese di era digital perlu lebih berciri interaktif, informatif, inklusif dan dialogal.

Katekese di era digital perlu mengembangkan pola inkarnatoris yang mulai dengan perjumpaan penuh penghargaan terhadap budaya yang sedang berkembang dan kemudian mengakrabkan diri dengan ungkapan-ungkapan dan idiom-idiom dari budaya tersebut.Ungkapan-ungkapan dan idiom-idiom di era digital ditandai oleh kelimpahan, keterjangkauan, dan bersifat langsung. Kelimpahan berarti sangat banyaknya informasi yang masuk dan bisa diakses. Keterjangkauan berarti mudah dijangkaunya berbagai informasi yang dibutuhkan. Bersifat langsung berarti informasi dapat diperoleh tanpa melalui perantara, cukup dengan browsing melalui sarana digital.

Era digital memunculkan cara pewartaan baru, misalnya 'katekese online'. Katekese online bisa dilakukan dengan memanfaatkan media jejaring sosial, Skype, atau media lainnya. Dalam era digital terbentuk komunitas-komunitas

(41)

masyarakat dan bermuara pada tindakan nyata. Dengan demikian, dinamika otentik dari komunitas virtual ini akan mengantarnya pada suatu bentuk perjumpaan riil.

2. Proses “belajar” (pelatihan, persiapan, pelaksanaan, refleksi, dan

evaluasi) dengan PPL PAK Paroki

Sebagai salah satu realisasi dari praktek katekese di era digital, mata kuliah PPL PAK Paroki merupakan mata kuliah perilaku berkarya (MPB) yang mempunyai bobot 2 SKS. Mata kuliah ini bertujuan agar para mahasiswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang bermacam cara dan metode dalam pendalaman iman, khususnya bagi orang dewasa, sehingga memiliki ketrampilan untuk melaksanakan pendalaman iman bagi umat (lingkup teritorial dan kategorial) dalam tingkat paroki.

Shared Christian Praxis atau biasa lebih dikenal dengan SCP adalah

(42)

keprihatinan, dan harapan hidupnya, mendapat tempat yang pokok. Maka, orientasi pendekatan ini dalam pendalaman iman model ini lebih pada praxis.

Dalam mengikuti proses pelatihan PPL PAK Paroki yang diselenggarakan pada pertengahan bulan Juli yang lalu, sungguh mengasikkan dan dapat dinikmati karena tidak berbenturan dengan segala kegiatan mata kuliah yang ada. Proses penyampaian materi dari pendamping cukup jelas dan mendetail. Dengan adanya pelatihan ini sangat membantu mahasiwa-mahasiswi untuk terjun ke lapangan, apalagi jadual pelatihan diberikan lebih awal dari kegiatan perkuliahan biasanya.

Selesai mengikuti proses pelatihan, maka mahasiswa-mahasiswi memasuki tahap persiapan. Dalam tahap ini, saya sungguh banyak belajar dari pengalaman. Mulai dari membuat SP yang tidak pernah sekali buat langsung jadi, selalu ada corat-coret di sana-sini. Namun mahasiswa-mahasiswi sungguh belajar dari kesalahan itu sehingga membuat mahasiswa-mahasiswi semakin mengerti untuk membuat SP yang baik. Melalui proses persiapan yang cukup melelahkan itu sangat membantu dalam proses pelaksanaan PPL PAK Paroki ini.

(43)

semakin banyak pula yang mahasiswa-mahasiswi tahu dan semuanya itu suatu kebaikan yang mendatangkan kebahagiaan.

3. Kegunaan PPL PAK Paroki

(44)

BAB III

PENELITIAN TENTANG PERANAN PENGGUNAAN INTERNET BAGI MAHASISWA IPPAK DALAM MEMPERSIAPKAN

PERSIAPAN PPL PAK PAROKI

(45)

menyelesaikan tugas kuliah dan terbatasnya waktu menyebabkan kurangnya fokus dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki. Internet merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah, namun masih banyak mahasiswa yang kurang menggunakan internet untuk menyelesaikan tugas tugas mereke. Padalah jaringan internet sudah disediakan oleh pihak universitas secara gratis ditujukan agar mahasiswa mendapat fasilitas kemudahan dalam menyelesaikan tugas mereka, namun internet paling sering digunakan oleh mahasiswa hanya untuk berkomunikasi antar penggunanya.

Untuk mengetahui peranan penggunaan internet khususnya dalam mempersiapkan PPL PAK Paroki bagi mahasiswa IPPAK, penulis menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan menggunakan dua tipe kuesioner yakni kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertutup disertakan dengan pilihan jawaban, sedangkan kuesioner terbuka dibuat agar responden dapat menjawab pertanyaan tanpa pilihan jawaban. Dengan kuesioner ini diharapkan mahasiswa dapat menjawab pertanyaan dengan bebas sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kuesioner yang disebarkan berusaha untuk memperoleh data sehubungan peranan penggunaan internet dalam mempersiapkan PPL PAK Paroki bagi mahasiswa IPPAK.

A. Metodologi Penelitian 1. Tujuan Penelitian

(46)

b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peranan internet, digunakan oleh mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan PPL PAK Paroki.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2005:1) Penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian ilmiah atau naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah. Metode penelitian kualitatif juga disebut sebagai metode etnografi karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian di bidang antropologi budaya. Dalam penelitian ini sarana yang dipakai adalah kuesioner. Dengan kuesioner dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peranan penggunaan Internet bagi mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK PAROKI.

3. Responden Penelitian

Responden adalah seluruh mahasiswa IPPAK yang telah melaksanakan PPL PAK Paroki yang baru saja menyelesaikan Karya Bakti Paroki sejumlah 36 mahasiswa.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

(47)

5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat, penulis menggunakan teknik penelitian dengan kuesioner. Dapiyanta (2008:23) menyatakan kuesioner adalah serangkaian daftar pertanyaan atau daftar isian yang harus dijawab atau diisi oleh respondenuntuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Kuesioner merupakan cara untuk menyampaikan pertanyaan secara tertulis yaitu suatu daftar pertanyaan yang harus dijawab tertulis pada lembar yang telah tersedia dan harus dikembalikan. Jenis kuesioner yang dipakai adalah kuesioner tertutup dan terbuka. Kuesioner tertutup dimana pertanyaan yang diajukan sudah disertai pilihan jawaban, sedangkan kuesioner terbuka merupakan jawaban yang diungkapkan secara bebas untuk menegaskan kembali atas pertanyaan yang terdapat pada kuesioner tertutup.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif. Data yang diperoleh dari kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka diklasifikasikan, dianalisis, dideskripsikan secara kualitatif.

7. Variabel dan Instrumen Penelitian

a) Variabel Penelitian Melalui Kuesioner Tertutup

No Variabel Aspek yang diungkap No.

(48)

mahasiswa IPPAK mahasiswa IPPAK

b. Sarana internet yang sering digunakan oleh mahasiswa c. Fungsi internet yang

diperoleh mahasiswa IPPAK dalam kuliah

5-7

8-14

2 Internet dalam persiapan PPL PAK Paroki

a.Internet dalam PPL PAK Paroki

b.Fungsi internet yang diperoleh mahasiswa IPPAK dalam

memepersiapkan PPL PAK Paroki

15-17

18-23

b) Pertanyaan Penelitian Melalaui Kuesioner Terbuka

1) Apa saja fungsi internet yang diperlukan oleh mahasiswa IPPAK? 2) Motivasi apa yang membuat anda memilih untuk mengakses internet

dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK Paroki?

3) Fungsi internet apa yang sangat diperlukan dalam persiapan PPL PAK Paroki?

(49)

5) Bagaimana cara anda menyaring bahan persiapan PPL PAK Paroki dari internet?

6) Katekese Umat model apa saja yang membutuhkan internet sebagai sarana persiapannya?

7) Tahap apa saja dalam membuat persiapan dan pelaksanaan katekese model SCP yang memerlukan fasilitas internet untuk membuatnya?

B. Laporan Hasil Penelitian

[image:49.595.80.541.145.663.2]

Setelah mengadakan penelitian dengan kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Penulis memaparkan data hasil penelitian yang diperoleh dari pengumpulan kuesioner yang disebar pada mahasiswa IPPAK – USD yang baru saja mengadakan Karya Bakti Paroki. Data disajikan menurut masing-masing indikator.

Tabel 1

Penggunaan internet bagi mahasiswa IPPAK (N-36)

No Pernyataan Jawaban

Sangat setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

1 Internet sangat perlu digunakan dalam hidup sehari-hari.

8 22 21 58 5 14 2 6 - -

2 Internet merupakan gudang informasi yang anda butuhkan.

8 22 23 64 1 3 4 11 - -

3 Internet menyediakan banyak cara untuk berinteraksi antar penggunanya

8 22 24 67 3 8 1 3 - -

(50)

Tabel 1 menggambarkan bahwa:

Jumlah responden yang mengatakan setuju bahwa internet sangat perlu digunakan dalam kehidupan sehari-hari 58%, sangat setuju 22%, ragu-ragu 14% dan 6% menyatakan tidak setuju.

Jumlah reponden yang menyatakan setuju bahwa internet merupakan gudang informasi yang mereka butuhkan 64%, sangat setuju 22%, tidak setuju 11% dan 3% menyatakan ragu-ragu.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet menyediakan banyak cara untuk berinteraksi antar penggunanya 67%, sangat setuju 22%, ragu-ragu 8% dan 3% menyatakan tidak setuju.

[image:50.595.81.545.246.618.2]

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa mereka menggunakan internet setiap hari 36%, tidak setuju 31%, ragu-ragu 22%, sangat setuju 8% dan 3% menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 2

Sarana internet yang sering digunakan oleh mahasiswa (N-36)

No Pernyataan Jawaban

Selalu Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

5 Saya membuka facebook - - 6 17 20 55 9 25 1 3 6 Saya membuka youtube - - 3 8 19 53 14 39 - - 7 Saya menggunakan internet untuk

chatting dengan pengguna internet lain.

1 3 9 25 21 58 5 14 - -

Tabel 2 menyatakan bahwa:

(51)

Jumlah responden yang menyatakan bahwa kadang-kadang mereka membuka youtube 53%, jarang 39% dan 8% menyatakan sering.

[image:51.595.78.543.218.570.2]

Jumlah responden yang menyatakan bahwa kadang-kadang mereka menggunakan internet untuk chatting dengan pengguna internet lain 58%, sering 25%, jarang 14% dan 3% menyatakan selalu.

Tabel 3

Fungsi internet yang diperoleh mahasiswa IPPAK dalam kuliah (N-36)

No Pernyataan Jawaban

Sangat setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

8 Internet memberikan berita yang aktual 5 14 20 55 11 31 - - - - 9 Internet adalah media yang menarik

untuk mencari informasi

7 19 27 75 2 6 - - - -

10 Internet salah satu sarana pendidikan. 6 17 23 64 7 19 - - - - 11 Internet merupakan sarana komunikasi

yang paling sering saya gunakan

2 5 18 50 12 34 4 11 - -

12 Internet memberikan dokumen yang anda butuhkan

3 8 23 64 8 22 1 3 1 3

13 Internet mempermudah anda dalam menyelesaikan tugas kuliah.

4 11 23 64 7 19 1 3 1 3

14 Internet dapat digunakan untuk memperkembangkan ilmu tentang agama penggunanya.

4 11 15 41 14 39 2 6 1 3

Tabel 3 menyatakan bahwa:

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet memberikan berita yang aktual 55%, ragu-ragu 31% dan 14% menyatakan sangat setuju.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet adalah media yang menarik untuk mencari informasi 75%, sangat setuju 19% dan 6% menyatakan ragu-ragu.

(52)

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet merupakan sarana komunikasi yang paling sering mereka gunakan 50%, ragu-ragu 34%, tidak setuju 11% dan 5% menyatakan sangat setuju.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet memberika dokumen yang mereka butuhkan 64%, ragu-ragu 22%, sangat setuju 8%, tidak setuju 3% dan 3% menyatakan sangat tidak setuju.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet memudahkan mereka dalam menyelesaikan tugas kuliah 64%, ragu-ragu 19%, sangat setuju 11%, tidak setuju 3% dan 3% menyatakan tidak setuju.

[image:52.595.77.544.223.625.2]

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet dapat memperkembangkan ilmu tentang agama penggunanya 41%, ragu-ragu 39%, sangat setuju 11%, tidak setuju 6% dan 3% menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4

Internet dalam PPL PAK Paroki (N-36)

No Pernyataan Jawaban

Sangat setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

15 Internet diperlukan dalam persiapan PPL PAK PAROKI.

3 8 25 69 6 17 1 3 1 3

16 Internet diperlukan dalam pelaksanaan PPL PAK Paroki

4 11 19 53 10 28 3 8 - -

17 Internet diperlukan dalam evaluasi PPL PAK Paroki

3 8 7 19 20 56 5 14 1 3

(53)

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet diperlukan dalam persiapan PPL PAK Paroki 69%, ragu-ragu 17%, setuju 8%, tidak setuju 3% dan 3% menyatakan sangat tidak setuju.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet diperlukan dalam pelaksanaan PPL PAK Paroki 53%, ragu-ragu 28%, sangat setuju 11% dan 8% menyatakan tidak setuju.

[image:53.595.77.544.225.665.2]

Jumlah responden yang menyatakan ragu-ragu bahwa internet diperlukan dalam evaluasi PPL PAK Paroki 56%, setuju 19%, tidak setuju 14%, sangat setuju 8% dan 3% menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 5

Fungsi internet yang diperoleh mahasiswa IPPAK dalam memepersiapkan PPL PAK Paroki (N-36)

No Pernyataan Jawaban

Sangat setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

18 Internet menyediakan informasi keadaan konkrit umat Katolik saat ini.

- - 21 58 8 22 5 14 2 5

19 Media yang dibutuhkan dalam persiapan PPL PAK Paroki dapat dijumpai di internet.

7 19 25 70 3 8 1 3 - -

20 Internet menyediakan informasi renungan harian yang dibutukan dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki

8 22 24 67 4 11 - - - -

21 Internet menyediakan film/video yang dapat digunakan dalam PPL PAK Paroki

13 36 22 61 1 3 - - - -

22 Internet memberikan informasi tentang kalender Liturgi

11 30 24 67 1 3 - - - -

23 Internet memberikan maksud yang tepat tentang bacaan kitab suci yang kita gunakan.

(54)
[image:54.595.101.514.242.578.2]

Tabel 5 menyatakan bahwa:

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet menyediakan informasi keadaan konkrit umat Katolik saat ini 58%, ragu-ragu 22%, tidak setuju 14% dan 5% menyatakan sangat tidak setuju.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa media yang dibutuhkan dalam persiapan PPL PAK Paroki dapat dijumpai di internet 70%, sangat setuju 19%, ragu-ragu 8% dan 3% menyatakan tidak setuju.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet menyediakan informasi renungan harian yang dibutuhkan dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki 61%, sangat setuju 22% dan 11% menyatakan ragu-ragu.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet menyediakan film/ video yang dapat digunakan dalam PPL PAK Paroki 61%, sangat setuju 36% dan 3% menyatakan ragu-ragu.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet memberikan informasi tentang kalender Liturgi 67%, sangat setuju 30% dan 3% menyatakan ragu-ragu.

(55)

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian melalui kuesioner yang telah dibagikan kepada responden, maka akan dibahas menurut variabel yang terungkap sesuai dengan pemahaman penulis sendiri. Setelah mengolah data penelitian ini, penulis juga menyampaikan pembahasan hasil penelitian. Adapun pembahasan hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pembahasan hasil penelitian dengan kuesioner tertutup a. Peranan Penggunaan Internet bagi Mahasiswa IPPAK

Internet sangat dibutuhkan sekali oleh mahasiswa IPPAK, karena internet membantu dalam menyelesaikan macam-macam tugas kuliah. Mahasiswa tanpa internet mungkin akan kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas perkuliahan. Manfaat internet yang didapat oleh mahasiswa antara lain cepat dalam pencarian informasi dan mempermudah komunikasi antar penggunanya. Apabila mahasiswa tidak menggunakan internet, mereka akan kesulitan dalam mencari informasi dan lambat untuk mengetahui kemajuan yang sedang berkembang. Maka dari itu setiap mahasiswa perlu menggunakan internet untuk mengembangkan pengetahuannya tentang perkembangan dunia luas.

(56)

b. Sarana internet yang sering digunakan oleh mahasiswa

Sarana dalam internet berupa media sosial, sumber informasi, dan juga komunikasi. Melalui facebook, penggunanya dapat berbagi pengetahuan dan saling berkomunikasi. Youtube menyediakan macam-macam bentuk video pengetahuan atau pun cara lain untuk berkomunikasi. Dibanyak media sosial lain juga terdapat media chatting dalam bentuk tulisan, gambar, bahkan komunikasi langsung melalui webcam. Dalam hal ini internet berguna sebagai sumber pengetahuan dan alat komunikasi para penggunanya.

Hasil penelitian dengan kuesioner pada no item 5,6, dan 7 menunjukan hasil yang kurang baik. Dari hasil yang diperoleh dari kuesioner menunjukan prosentase sebesar 30% sampai dengan 60%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa mahasiswa jarang menggunakan internet sebagai sarana untuk berkomunikasi dan mencari pengetahuan melalui media sosial.

c. Fungsi Internet yang diperoleh Mahasiswa IPPAK dalam Kuliah

Fungsi internet yang sangat penting yang dapat digunakan oleh mahasiswa IPPAK dalam kuliah adalah sebagai gudang informasi, mengetahui berita, pendidikan, dan komunikasi. Semua hal tersebut dapat digunakan sebagai salah satu cara oleh mahasiswa IPPAK untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kuliannya. Dari fungsi tersebut internet memiliki banyak cara untuk membantu para mahasiswa dalam menyelesaikan studi mereka.

(57)

prosentase 40% sampai dengan 80%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa mahasiswa mengerti dan tahu cara menggunakan fungsi internet dengan baik untuk menunjang kegiatan kuliah mereka.

d. Internet dalam PPL PAK Paroki

PPL PAK Paroki dalam mata kuliah diadakan dalam 3 tahap yaitu: persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Dari pernyataan tersebut, maka kita akan mengetahui apakah internet diperlukan dalam tahap tersebut.

Dari hasil penelitian dengan kuesioner pada no item 15, 16, dan 17 menunjukan hasil yang cukup baik. Dari hasil yang diperoleh dari kuesioner menunjukan prosentase 50% sampai dengan 70%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa mahasiswa membutuhkan internet dalam tahap PPL PAK Paroki, sementara dalam tahap evaluasi, internet tidak terlalu dibutuhkan.

e. Fungsi internet yang diperoleh mahasiswa IPPAK dalam memepersiapkan PPL PAK Paroki

(58)

dibutuhkan mahasiswa sehingga mereka dapat mempersiapkan PPL PAK Paroki secara cepat.

Hasil penelitian dengan kuesioner pada no item 18, 19, 20, 21, 22, dan 23 menunjukan hasil yang baik. Hasil yang diperoleh dari kuesioner menunjukan prosentase 60% sampai dengan 90%. Denagn demikian dapat diketahui bahwa fungsi internet dibutuhkan mahasiswa IPPAK dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki.

2. Pembahasan hasil penelitian dengan kuesioner terbuka a. Fungsi Internet yang diperlukan oleh mahasiwa IPPAK

Dalam proses kuliah, internet dibutuhkan mahasiswa agar dapat menyelesaikan studinya. Internet menyediakan sumber informasi, sarana komunikasi, dan mempermudah pencarian referensi lainnya. Dari banyak fungsi internet dapat memudahkan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya. Jawaban terbanyak 100% dari 36 responden mengenai fungsi internet yang diperlukan oleh mahasiswa IPPAK adalah mencari informasi, media, komunikasi, pendidikan, mengirim data dan sumber inspirasi.

b. Motivasi yang membuat mahasiswa memilih untuk mengakses internet dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK Paroki

(59)

terbanyak 90% dari 36 responden mengenai motivasi yang membuat mereka memilih untuk mengakses internet dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK Paroki adalah lebih mudah dan cepat dalam mencari bahan- bahan yang dibutuhkan seperti media (cerita, gambar, ataupun video), renungan, dan informasi terkini.

c. Fungsi internet yang sangat diperlukan dalam persiapan PPL PAK Paroki

Salah satu cara yang digunakan mahasiswa dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki adalah melalui internet. Dalam membuat persiapan tersebut, internet menyediakan macam-macam media seperti video renungan singkat, cerita bergambar dan berbagai renungan dari kitab suci serta memiliki informasi mengenai keadaan umat katolik terkini. Jawaban terbanyak 80% dari 36 responden mengenai fungsi internet yang sangat diperlukan dalam persiapan PPL PAK Paroki adalah untuk mencari media yang digunakan, renungan harian dan tafsir kitab suci. Sedikit responden menjawab internet memberikan informasi keadaan umat terkini dengan jumlah 10% dari 36 responden dan 10% tidak mengisi jawaban kuesioner.

(60)

lebih dari 90% dari 36 responden atas yang harapkan dalam persiapan PPL PAK Paroki. Jawaban terbanyak menyatakan bahwa melalui internet mereka dapat mempermudah dan cepat dalam pencarian informasi dan media dalam pembuatan persiapan PPL PAK Paroki seperti pencarian video, cerita, tafsir kitab suci dan lagu-lagu.

e. Cara mahasiswa menyaring bahan persiapan PPL PAK Paroki dari Internet

Internet memiliki banyak sumber yang diperlukan dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki. Dikarenakan banyaknya sumber tersebut, mahasiswa sebagai pembuat persiapan dituntut untuk pintar memilih sumber yang baik dan sesuai dengan tema persiapan. Berikut merupakan jawaban responden mengenai cara mereka menyaring bahan persiapan PPL PAK Paroki dari internet. Jawaban terbanyak 100% dari 36 responden adalah mencari sumber yang terpercaya serta cocok dengan tujuan dari tema yang akan diangkat.

f. Model katekese umat yang membutuhkan internet sebagai sarana persiapannya

(61)

mengenai model katekese yang membutuhkan internet sebagai sarana dalam mempersiapkannya adalah SCP, 10% memilih model biblis, dan sedikit responden menjawab katekese model audio visual.

g. Tahap dalam membuat persiapan dan pelaksanaan katekese umat model SCP yang memerlukan fasilitas internet untuk membuatnya

Tahap yang dimaksudkan adalah langkah- langkah yang terdapat dalam persiapan PPL PAK Paroki dalam bentuk SCP. Dalam SCP memiliki lima langkah yaitu langkah I (mengungkap pengalaman hidup peserta), langkah II (mendalami pengalaman hidup peserta), langkah III (menggali pengalaman iman kristiani), langkah IV (menerapkan iman kristiani dalam situasi peserta konkrit), dan terakhir langkah V (mengusahakan suatu aksi konkret). Tidak semua langkah tersebut dapat tersebut bahannya dapat dicari lewat internet. Berikut jawaban terbanyak 80% dari 36 responden mengenai tahap dalam membuat persiapan dan pelaksanaan katekese umat model SCP yang memerlukan fasilitas internet untuk membuatnya adalah langkah I yakni dimana media dibutuhkan untuk mengungkapkan pengalaman hidup peserta lewat cerita, gambar ataupun video. Jawaban kedua adalah langkah III dimana maksud kitab suci dan tafsir dibutuhkan untuk menggali pengalaman iman Kristiani peserta katekese umat.

(62)

Berdasarkan penelitian, laporan dan hasil pembahasan hasil penelitian mengenai peranan penggunaan internet bagi mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK Paroki, penulis akan menyampaikan kesimpulan sekaligus menjawab apa yang menjadi tujuan penelitian yang dilaksanakan penulis.

(63)

BAB IV

USULAN PROGRAM PELATIAHAN PENGGUNAAN MEDIA INTERNET DALAM MEMPERSIAPKAN PPL PAK PAROKI BAGI

MAHASISWA IPPAK

Dalam bab ini penulis memaparkan suatu usulan pelatihan bagi mahasiswa IPPAK dalam menggunakan internet dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki. Selain usulan program penulis juga mengusulkan susunan acara workshop beserta materi-materi yang diberikan, juga diuraikan suatu persiapan untuk rangkaian seluruh kegiatan pelatihan tersebut.

A. Latar Belakang Program

Media komunikasi semakin berkembang dan turut mempengaruhi perkembangan manusia dalam berkomunikasi. Internet merupakan salah satu media komunikasi yang sedang berkembang dan sangat diminati semua orang termasuk para mahasiswa IPPAK. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab III, mahasiswa IPPAK mendapatkan banyak manfaat dari internet. Melalui internet mahasiswa dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan cepat. Dari berbagai manfaat yang terdapat dalam internet, mahasiswa dimudahkan dalam mengerjakan tugas kuliah salah satunya dalam mempersiapkan Persiapan PPL PAK Paroki.

(64)

terpercaya. Melalui pelatihan ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih terampil dalam mencari sumber untuk membuat Persiapan PPL PAK Paroki.

B. Tujuan Program

Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah:

a. Menambah wawasan mahasiswa menegenai media internet yang dapat dimanfaatkan dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki.

b. Memotivasi mahasiswa IPPAK untuk memanfaatkan internet dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki.

c. Melatih peserta untuk terampil dalam menggunakan internet yang dapat dimanfaatkan dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki.

C. Sasaran Program

(65)

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu prlaksanaan pelatihan dilaksanakan dalam satu hari yaitu dari pagi sampai siang hari seperti halnya jam kuliah. Waktu satu hari dirasa cukup untuk melatih suatu keterampilan mulai dari memahami dasar teori hingga mampu mempraktikkannya. Penulis mengusulkan tempat pelaksanaan pelatihan di kampus IPPAK USD. Kampus IPPAK USD dipilih dengan alasan kampus merupakan tempat yang mudah dijangkau oleh mahasiswa IPPAK sendiri. Selain itu kampus IPPAK juga memiliki fasilitas untuk mendukung pelatihan ini seperti auditorium yang mampu menampung banyak peserta, jaringan wifi, LCD, dan sound sistem. Penentuan tanggal dan kampus IPPAK sebagai tempat pelaksanaan pelatihan tentunya harus atas persetujuan dari pihak kampus sehingga harus ada kerja sama dan komunikasi yang baik dengan pihak kampus.

E. Uraian Program

(66)

1. Bagan Usulan Program

PELATIAHAN PENGGUNAAN MEDIA INTERNET

DALAM MEMPERSIAPKAN PPL PAK PAROKI BAGI MAHASISWA IPPAK

NO JUDUL PERTEMUAN TUJUAN PERTEMUAN MATERI PERTEMUAN METODE SARANA

1. Internet bagi karya pewartaan iman

Menambah wawasan mahasiswa mengenai media internet yang dapat

dimanfaatkan dalam mengerjakan tugas mereka.

1. Tanggapan gereja terhadap media komunikasi internet.

2. Internet sebagai sumber informasi dan sarana 1.Ceramah 2.Diskusi 3.Pengamatan 4.Latihan 1. Laptop 2. LCD

3. Jaringan Wifi 4. Sound sistem 5. Handout 2. Mengenal dan memanfaatkan

internet untuk membuat Persiapan PPL PAK Paroki

Memotivasi mahasiswa IPPAK untuk memanfaatkan internet dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki

1. Pemanfaatan internet dalam membuat Persiapan PPL PAK PAROKI

2. Situs-situs untuk kepentingan pewartaan iman 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Pengamatan 1. Laptop 2. LCD

3. Jaringan wifi 4. Sound sistem 5. Handout

3. Praktek menggunakan internet dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki

Melatih peserta untuk

terampil dalam menggunakan internet yang dapat

dimanfaatkan dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki.

1.Belajar mencari sumber informasi yang diperluakan

2.Mencari media yang dibutuhkan dalam Persiapan PPL PAK Paroki 3.Mencari renungan harian yang sesuai

1. Ceramah 2. Diskusi 3. Pengamatan

1. Laptop 2. LCD

3. Jaringan Wifi 4. Sound sistem 5. Hand out

(67)

Sumber-sumber bahan:

1. Iswarahadi Y.I. SJ, (2003). Beriman Dengan Bermedia. Yogyakarta : Kanisius.

2. Dokumentasi dan Penerangan KWI. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II. (R. Hardawiryana, penerjemah). Jakarta: Obor. Manuskrip dari Internet:

1. Benedictus XVI (2009). Pesan Bapa Suci Benedictus XVI untuk Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-43. Diterbitkan 27 Februari 2009. www.mirifica.net

2. Benedictus XVI (2010). Pesan Bapa Suci Benedictus XVI pada Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-44. Diterbitkan 22 Februari 2010. www.mirifica.net

3. Yohanes Paulus II (2002). Pesan Bapa Suci pada Hari Komunikasi Sedunia ke-36.Diterbitkan 8 April 2002. www.mirirfica.net

(68)

2. Usulan Susunan Acara Pelatihan

Agar materi yang telah direncanakan dapat diterima dengan baik oleh peserta, usulan program diatas diuraikan dalam suatu susunan acara. Adapun susunan acara sebagai berikut:

NO WAKTU HARI KE-1

1. 07.30 – 09.00 PERTEMUAN I:

Internet bagi karya pewartaan iman

2. 09.00 – 09.30 ISTIRAHAT

3. 09.30 – 11.00 PERTEMUAN II:

Mengenal dan memanfaatkan internet untuk membuat Persiapan PPL PAK Paroki

4. 11.00 – 11.30 ISTIRAHAT

5. 11.30 – 13.00 PERTEMUAN III:

Praktek menggunakan internet dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki

(69)

SATUAN PENDAMPINGAN

PELATIAHAN PENGGUNAAN MEDIA INTERNET

DALAM MEMPERSIAPKAN PPL PAK PAROKI BAGI MAHASISWA IPPAK

A. Satuan Pendampingan Pertemuan I I. IDENTITAS

Judul : Internet bagi karya pewartaan iman

Tujuan : menambah wawasan mahasiswa mengenai media internet yang dapat digunakan mereka dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki

Peserta : Mahasiswa IPPAK semester VI Tempat : Kampus IPPAK Sanata Dharma Pelaksana : Robetus Suryanto Nugroho Hari/tanggal : menyesuaikan

Waktu : 07.30-09.00 WIB Metode : - informasi - refleksi - latihan Sarana : - laptop

- LCD

- Jaringan Wifi

Sumber bahan : - Iswarahadi Y.I. SJ, (2003). Beriman Dengan Bermedia. Yogyakarta : Kanisius.

(70)

II. PEMIKIRAN DASAR

Dalam Persiapan PPL PAK Paroki, mahasiswa diharapkan dapat membuat sebuah Satuan Persiapan PPL PAK Paroki agar umat terbimbing dan aktif dalam mengikuti proses katekese. Untuk menciptakan suasana yang komunikatif, mahasiswa sebagai fasilitator harus dapat membawakan katekese dengan menarik agar umat tidak merasa bosan. Banyak media yang dapat dipilih dan digunakan oleh mahasiswa salah satunya melalui internet.

Internet menyediakan informasi dan media yang dibutuhkan mahasiswa dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki. Contoh yang dapat diambil melalui internet adalah video untuk bahan renungan, lagu- lagu selingan dan juga bahan renungan harian. Dalam pertemuan mahasiswa diajak untuk menambah wawasan mereka mengenai media internet yang dapat di manfaatkan dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki.

III. PROSES PERTEMUAN 1. Pembuka

(71)

2. Uraian Materi

a. Tanggapan Gereja Terhadap Media Komunikasi Internet

Mengawali pembicaraan materi tentang tanggapan Gereja terhadap internet peserta diajak untuk mensharingkan pengalaman mereka dalam menggunakan internet dengan panduan pertanyaan:

a. Apa yang anda pahami tentang internet?

b. Manfaat apa yang anda dapatkan dari menggunakan internet? c. Berapa lama anda mengakses internet?

Pembicara merangkum sharing peserta dan menanggapinya. Pembicara menjelaskan tanggapan Gereja terhadap internet. a. Internet Sebagai Peluang dalam Mewartakan Iman

Tahun 1999-2000 merupakan tahun dimulainya perkembangan internet dengan munculnya website-website baik itu untuk kepentingan perusahaan, perdagangan, jejaring sosial, email, serta blog juga mulai berkembang. Pada tahun-tahun berikutnya internet semakin berkembang.

Gereja memandang internet sebagai sebuah forum seperti jaman Romawi kuno. Mengutip yang disampaikan dalam Pesan Paus Yohanes Paulus II untuk Hari Komunikasi Sosial Sedunia yang ke-36, forum yang dimaksud adalah “sebuah ruang terbuka untuk umum tempat

(72)

Oleh karena internet merupakan sebuah forum Gereja terpanggil untuk berkiprah dalam mendayagunakan segala potensinya untuk mewartakan Injil (Yohanes Paulus II, 2002 art.2).

Gereja mengingatkan bahwa internet adalah suatu sarana sebagaimana media komunikasi lainnya. Internet memberikan peluang besar dalam pewartaan Injil terutama dalam memberikan informasi dan menerbitkan hasrat mengenal dengan pesan-pesan kristiani khususnya bagi kaum muda yang semakin banyak mengunjungi internet. Selain itu internet juga dapat memberi tindak lanjut yang diperlukan dalam pewartaan Injil. Ketika kehidupan kristiani memerlukan pengajaran dan katekese yang berkesinambungan, internet mampu menyediakan sumber-sumber informasi, dokumentasi, dan pengajaran tentang Gereja, tentang sejarah dan tradisinya, doktrin-doktrin dan keterlibatannya dalam segala bidang kehidupan di seluruh dunia. Perlu dicermati bahwa internet tidak dapat menggantikan pengalaman yang mendalam akan Tuhan yang hanya bisa diberikan melalui penghayatan liturgis dan sakramental. Meskipun demikian internet mampu menyediakan pengganti dan pendukung yang unik dalam menyiapkan perjumpaan dengan Kristus dalam jemaat, dan dalam mendukung anggota beriman yang baru pada permulaan perjalanan imannya (Yohanes Paulus II, 2002 art.3).

(73)

informasi itu lewat dalam sekejap. Karena sebagai sumber informasi yang sifatnya sementara orang bersikap mementingkan suatu hal saja dan bukan nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai yang kurang diperhatikan menjadikan seseorang terjerumus dalam hal-hal yang merendahkan martabat manusia. Gereja memandang bahwa internet secara radikal mengubah hubungan psikologis seseorang dengan ruang dan waktu. Oleh karena itu, informasi yang disajikan oleh internet hendaklah menjadi suatu pengetahuan dan kebijaksanaan yang mampu memperkembangkan manusia secara utuh (Yohanes Paulus II, 2002 art.4).

Melalui internet jenis-jenis komunikasi dapat disajikan dengan cepat. Meskipun internet memberikan peluang yang menarik bagi pewartaan Injil, tetapi hubungan-hubungan melalui media elektronik tidak akan pernah menggantikan kontak personal yang diperlukan dalam penginjilan sejati karena pewartaan Injil selalu tergantung pada kesaksian personal dari orang yang diutus untuk mewartakan. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab bersama agar internet difungsikan demi globalisasi kemajuan dan solidaritas manusia yang merupakan tujuan yang erat terkait dengan misi pewartaan Gereja (Yohanes Paulus II, 2002 art.5).

(74)

kaum muda di tengah pergeseran budaya. Kemudahan mendapatkan teknologi baru yang semakin berkembang menuntut tanggung jawab yang besar pula dari orang-orang terpanggil untuk mewartakan Injil. Karena semakin intensifnya relasi lintas batas yang dibentuk oleh media komunikasi, para imam dipanggil untuk memberikan jawaban pastoral dengan menempatkan media secara secara berdaya guna demi pelayanan Sabda (bdk. Benediktus XVI, 2010: art.3).

Penyebaran komunikasi multimedia tidak dimaksudkan untuk sekedar menghadirkan para imam di internet atau menjadikan internet ruang untuk diisi. Para imam diharapkan menjadi saksi setia terhadap Injil di dalam dunia komunikasi digital dengan mengungkapkan dirinya dengan suara yang berbeda yang dihadirkan oleh perkembangan teknologi digital. Oleh karena itu para imam dituntut untuk mampu mewartakan Injil melalui media komunikasi digital yang sedang berkembang, sebagaimana yang disampaikan dalam pesan Paus Benediktus XVI dalam pesan Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-44 artikel 4: ”Para imam ditantang untuk mewartakan Injil dengan

menggunakan generasi teknologi audio visual yang paling muktahir (gambar, video, fitur animasi, blog dan website) yang seiring dengan media tradisional dapat membuka wawasan baru dan luas demi dialog, evangelisasi, dan katekese”.

(75)

baru para imam dapat memperkenalkan kehidupan menggereja kepada umat dan membantu orang-orang jaman sekarang menemukan wajah Kristus (bdk. Benediktus XVI, 2010: art.5). Teknologi komunikasi baru juga bermanfaat untuk memperkenalkan kepada mereka yang mengalami ketidakpastian dan kebingungan bahwa Allah itu dekat, dan bahwa di dalam Kristus kita semua saling memiliki (bdk. Benediktus XVI, 2010: art.6). Media komunikasi juga mampu mempertahankan mutu interaksi manusia, menunjukkan perhatiannya bagi individu serta kebutuhan rohaninya yang sejati (bdk. Benediktus XVI, 2010: art.7). Selain itu, kehadiran pastoral di dunia komunikasi digital mampu mengantar setiap orang untuk berkontak dengan penganut agama lain, dengan orang-orang tak beriman dan orang-orang dari berbagai budaya (bdk. Benediktus XVI, 2010: art.8).

(76)

B. Satuan Pendampingan Pertemuan II I. IDENTITAS

Judul : Mengenal dan memanfaatkan internet untuk membuat Persiapan PPL PAK Paroki

Tujuan : Memotivasi mahasiswa IPPAK untuk memanfaatkan internet dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki

Peserta : Mahasiswa IPPAK semester VI Tempat : Kampus IPPAK Sanata Dharma Pelaksana : Robetus Suryanto Nugroho Hari/tanggal : menyesuaikan

Waktu : 09.30-11.00 WIB Metode : - informasi - refleksi - latihan Sarana : - laptop

- LCD

- Jaringan Wifi

Sumber bahan : - Iswarahadi Y.I. SJ, (2003). Beriman Dengan Bermedia. Yogyakarta : Kanisius.

- Dokumentasi dan Penerangan KWI. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II. (R. Hardawiryana, penerjemah). Jakarta: Obor.

II. PEMIKIRAN DASAR

(77)

pewartaan iman. Dalam pertemuan ini, peserta diajak untuk menemukan situs-situs internet yang dapat mereka gunakan dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki.

III. PROSES PERTEMUAN 1. Pembuka

Setelah kita mengetahui pentingnya media internet dalam pewartaan iman kita pun perlu mengetahui situs internet mana saja yang dapat kita gunakan dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki. Dalam sesi ini kita akan mengenal situs-situs yang dapat kita gunakan dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki.

2. Uraian Materi

1. Untuk pertemuan ini peserta diajak untuk mengamati dan berdiskusi. Peserta kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok. Peserta diminta untuk berdiskusi dengan panduan:

a. Temukanlah situs-situs yang dibuat untuk kep

Gambar

Tabel 1 Penggunaan internet bagi mahasiswa IPPAK (N-36)
Tabel 2 Sarana internet yang sering digunakan oleh mahasiswa (N-36)
Tabel 3 Fungsi internet yang diperoleh mahasiswa IPPAK dalam kuliah (N-36)
Tabel 4 Internet dalam PPL PAK Paroki (N-36)
+3

Referensi

Dokumen terkait

secara pribadi / tidak mewakilkan, apabila dikuasakan agar menerima kuasa penuh untuk dapat mengambil keputusan dan hadir tepat waktu. Demikian untuk menjadikan perhatian dan

[r]

Untuk dapat disebut disebut sebagai kewajiban, suatu objek harus memuat suatu tugas atau tanggung jawab kepada pihak lain yang mengharuskan kesatuan usaha

a) Indikat or kiner ja r ealisasi Pesent ase pembangunan gedung lab biosains t ingkat ket er capaiannya adalah 80%. Kebijakan r ealokasi dana dan r eview desaign

Di dalam Weni dan Rizal (2008), Parves (2005) dalam penelitiannya menyatakan bahwa menurut Anderson and Fornell (1994), Dick and Basu (1994), Fornell (1992) dan Gremler and Brown

Prinsip­prinsip yang tersirat dalam UNCAC, penulis jabarkan sebagai berikut, yang meliputi, prinsip: pertama, terkait dengan kerjasama internasional ( international cooperation

Sekertaris Daerah(sekcla) sebagai pimpinan eksekutif tertinggi clalam menjalankan peran strategis pemerintahan daerah, dengan tugas fungsi (tupoksi) sebagaimana

Karakteristik lainnya yang tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya namun mayoritas sebagai karakteristik angka kejadian hipertensi di RSUD Panembahan Senopati