• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Manajemen Lingkungan Pendidikan sekolah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Manajemen Lingkungan Pendidikan sekolah"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia pendidikan sedang menjadi pusat perhatian semua komponen bangsa ini. Berdasarkan keyakinan bangsa yang hebat ini bahwa pendidikan dapat mengubah masa depan bangsa, maka sejak reformasi dilakukan berbagai perubahan mendasar dalam pengelolaan pendidikan. Perubahan mendasar dilakukan dengan mengubah konstitusi, Undang-undang Sistem Pendidikan Nomor 02/1989 menjadi Nomor 20/2003, diikuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, serta secara teknis dituangkan ke dalam peraturan menteri pendidikan tentang delapan standar pengelolaan pendidikan. Pada tahun 2005 Depdiknas menetapkan Rencana Strategik Depdiknas bahwa visi Depdiknas adalah “Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Dari visi di atas dapat kita maknai bahwa Depdiknas lebih menekankan pada pendidikan transformatif, yang menjadikan pendidikan sebagai motor penggerak perubahan dari “masyarakat berkembang” menuju “masyarakat maju”. Pembentukan masyarakat maju selalu diikuti oleh proses transformasi struktural, yang menandai suatu perubahan dari masyarakat yang potensi kemanusiannya kurang berkembang menuju masyarakat maju dan berkembang yang mengaktualisasikan potensi kemanusiannya secara optimal. Perubahan mendasar tersebut berada pada perubahan pengelolaan pendidikan, dari pengelolaan sentralistik menjadi desentralistik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara menerapkan kebijakan pengelolaan lingkungan pendidikan? 2. Bagaimana perencanaan pengelolaan lingkungan pendidikan dengan baik? 3. Kapan pelaksanaan pengelolaan lingkungan pendidikan?

4. Apa tindakan perbaikan pengelolaan lingkungan pendidikan?

1.3 Tujuan

(2)

3. Mengetahui pengelolaan lingkungan pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

(3)

Pengelolaan berasal dari kata kelola yang mendapat imbuhan “pe-” dan akhiran “-an” yang mempunyai arti ketatalaksanaan, tata pimpinan, atau bias disebut juga memenejemen. Menurut Suharsimi Arikunto (1990:2) Pengelolaan adalah pengadministrasian, pengaturan, atau penataan suatu kegiatan. Sedangkan lingkungan pendidikan adalah suatu tempat yang berfungsi sebagai wadah atau lapangan terlaksananya proses belajar mengajar atau pendidikan. Tanpa adanya lingkungan, pendidikan tidak dapat berlangsung.

Manajemen Strategi berasal dari kata manajemen dan strategik. Kata yang pertama adalah manajemen. Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengawasan (controlling), dan evaluasi (evaluation). Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus– menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para peserta didik di masa depan.

1. Yuwono dan Ikhsan dalam Sagala (2009:128) berpendapat bahwa manajemen strategik biasanya dihubungkan dengan pendekatan manajemen yang integratif yang mengedepankan secara bersama-sama seluruh elemen seperti planning,implementing, dan

controlling dari strategi bisnis.

2. Ansof dalam Sagala (2009:129) menjelaskan, manajemen strategik ialah suatu pendekatan yang sistematis bagi suatu tanggung jawab manajemen, mengondisikan organisasi ke posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang akan meyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan membuat perusahaan (sekolah) menjamin atau mengamankan format yang mengejutkan.

2.2 Kebijakan Strategi Pengelolaan Lingkungan Pendidikan

(4)

pendidikan. Namun perubahan pengelolaan tersebut sampai dengan saat ini masih dirasakan kurang holistik, karena pengelolaan yang selama ini dilakukan bertahun-tahun telah menjadi suatu kebiasaan, sehingga ketika diharapkan berubah masih saja yang terjadi perubahan sepenggal-sepenggal. Salah satu alternatif yang harus dilakukan oleh setiap satuan pendidikan adalah mereset pengelolaan pendidikan dengan menerapkan manajemen.

Macam-macam kebijakan:

1. Kebijakan Desentralisasi

Kebijakan desentralisasi berpengaruh cukup signifikan terhadap kemajuan dan pembangunan pendidikan. Terdapat tempat karakteristik positif dalam menerapkan kebijakan desentralisasi pendidikan, yaitu:

Kebijakan pendidikan yang sentralistik dialami dalam tiga periode, yaitu pada masa Pra-Orde Baru, Masa Pra-OrdeBaru, dan Masa Transisi. Kebijakan pada masa Pra-Pra-Orde Baru masih berorientasi politik. Sebagaimana dijelaskan oleh Tilaar (2000:2) bahwa kebijakan pendidikan di masa itu diarahkan kepada proses indoktrinasi dan menolak segala unsur budaya yang datanya dari luar. Dengan demikian pendidikan bukan untuk meningkatkan taraf kehidupan rakyat, bukan untuk kebutuhan pasar melainkan untuk orientasi politik.

3. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Pendidikan

a. Lingkungan Keluarga

1. Orangtua dituntut untuk mengajarkan pola tingkahlaku yang baik.

2. Mengupayakan diri sebagai figure idola bagi anak-anaknya. Misalnya dengan istiqomah dalam memberikan kasih sayang, perhatian, sikap tulus, supporting, dan kehangatan.

b. Lingkungan Sekolah

1. Kepala sekolah dan masyarakat sekolah dituntut untuk menerapkan pengelolaan manajemen sekolah yang transparan, akuntabel dan partisipatif

(5)

3. Kepala sekolah dan masyarakat sekolah menjadikan sekolah sebagai tempat perubahan.

4. Proses pembelajaran didesain dengan memanfaatkan organisasi kelas agar guru dan siswa menjadi aktif dan kreatif yang mendukung terciptanya pembelajaran yang efektif namun tetap menyenangkan (PAKEM).

c. Lingkungan Masyarakat

1. Menggali inisiatif, prakarsa, dukungan, dan kontribusi masyarakat untuk pendidikan sekolah.

2. Masyarakat terlibat dan merasa memiliki sekolah.

3. Sekolah yang paling berhasil dan diminati masyarakat adalah sekolah yang mulai dari kepala sekolah, guru, sampai masyarakat bekerjasama secara aktif perencanaan berupa perumusan tujuan dan pengkoordinasian cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam menyusun perencanaan terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu: • Keterlibatan staf.

2. Menentukan dan menyediakan sumberdaya, (menentukan ketersediaan, melakukan asesmen kebutuhan, mengalokasikan sumberdaya, dan memonitor penggunaannya), 3. Memodifikasi kebijakan dan rencana bila diperlukan (mengumpulkan informasi,

(6)

4. Merancang program (merancang berbagai program dan memilih, mengorganisir dan menata urutan program/kegiatan)

2.4 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Pendidikan

Untuk menerapkan pengelolaan lingkungan pendidikan, di lingkungan pendidikan mengembangkan kemampuan dan mekanisme yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan, dan sasaran di lingkungan pendidikan. Mekanisme prinsip penerapan yang dibangun seperti disyaratkan, terdiri dari lima elemen, yaitu:

(1) struktur dan tanggung jawab

(2) pelatihan, kepedulian dan kompetensi (3) komunikasi

(4) pengendaliannya (5) kesiagaan

2.5 Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan Pengelolaan Lingkungan Pendidikan

Pemeriksaan dan tindakan koreksi dilaksanakan oleh lembaga pendidikan untuk mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja lingkungan sekolah. Prinsip pemeriksaan dan tindakan koreksi terdiri dari tiga elemen, yaitu:

1. Pemantauan

Pemantauan adalah pemeriksaan berkala terhadap suatu proses atau kondisi yang telah berjalan. Dengan pemantauan memungkinkan lembaga pendidikan untuk mengevaluasi kinerja lingkungan, menganalis penyebab masalah, menilai penaatan peraturan lingkungan, dan menyempurnakan kinerja serta meningkatkan efisiensi.

2. Pengukuran ketidaksesuaian

Suatu penyimpangan terhadap hal-hal yang telah ditetapkan dalam rencana system pengelolaan pendidikan atau merupakan suatu kejadian dimana kinerja lingkungan pendidikan melampaui ambang batas persyaratan yang telah ditetapkan.

(7)

Tindakan koreksi bertujuan untuk mempertahankan konsistensi serta perbaikan pengendalian pengelolaan lingkungan pendidikan, guna mencegah terjadinya kembali ketidak sesuaian kebijakan strategi pengelolaan lingkungan pendidikan.

2.6 Tinjauan Ulang Manajemen Pengelolaan Lingkungan Pendidikan

Hasil dari proses pemeriksaan dan tindakan koreksi tersebut dijadikan masukan bagi pengelolaan lingkungan pendidikan dalam menerapkan prinsip pengkajian dan penyempurnaan, yaitu berupa kajian ulang yang dilaksanakan lembaga pendidikan setiap enam bulan/ satu tahun sekali, atau bila dianggap perlu.

BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Manajemen strategik ialah suatu pendekatan yang sistematis bagi suatu tanggung jawab manajemen, mengondisikan organisasi ke posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang akan meyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan membuat perusahaan (sekolah) menjamin atau mengamankan format yang mengejutkan.

2. Macam-macam kebijakan : a. Kebijakan Desentralisasi b. Kebijakan Sentralistik

c. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Pendidikan

(8)

4.2 Saran

Dalam melaksanakan sesuatu harus dibuat suatu perencanaan dan strategi yang cukup jelas dan efektif, supaya yang kita kerjakan dapat menjadi lebih baik, dan sebaiknya dalam melaksanakan perencanaan tersebut harus dilakukan pengawasan juga.

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. 2007. Strategic Management for Educational Management (Manajemen Strategik untuk Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengurus Marching Band Arimbi melaksanakan langkah-langkah manajemen yaitu perencanaan dengan membuat program kerja mingguan,

Penelitian awal tentang internalisasi ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan bentuk-bentuk pengelolaan sampah pada diri siswa, perubahan perilaku siswa dalam

Strategi PQRST dalam penelitian ini adalah suatu strategi yang digunakan untuk menyelesaikan soal cerita matematika dengan langkah-langkah: (1) P (Preview) yaitu langkah awal

Artinya dalam mengembangkan ketiga budaya sekolah itu kepala sekolah sudah merencanakan serangkaian kebijakan dan strategi sebelum melaksanakan kegiatan, telah

Agar pembelajaran berlangsung dengan baik dan sesuai tujuan awal yaitu menumbuhkembangkan kepedulian siswa terhadap lingkungan, maka ada beberapa langkah yang

- Langkah sederhana awal yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan sektor pertanian untuk menjaga stabilitas perekonomian Negara adalah dengan memperkuat swasembada pangan

Kita sebagai generasi muda yang baik harus ikut serta dalam upaya melestarikan lingkungan karena lingkungan adalah tempat dimana kita hidup. Dengan melestarikan lingkungan

Untuk dapat memecahkan masalah tersebut kita harus mengetahui ilmu atau metodologinya, dalam makalah ini akan kita bahas tentang komponen atau langkah awal penelitian yaitu