Penerjemahan Sastra
Penerjemahan Sastra
Sugeng Hariyanto
(sugenghari @ gmail.com)
Sugeng Hariyanto
(sugenghari @ gmail.com)
A. Penerjemahan (Sastra)
Penerjemahan
•
proses menulis ulang makna
atau pesan yang terkandung
di dalam suatu naskah ke
dalam naskah yang ditulis di
dalam bahasa lain.
Penerjemahan sastra
•
proses menulis ulang makna
atau pesan yang terkandung
di dalam suatu naskah ke
dalam naskah yang ditulis di
dalam bahasa lain dengan
menghadirkankembali
Gambar1: “Dinamika Penerjemahan
Mingkar mingkuring angkara,
Akarana karenan mardi siwi,
Sinawung resmining kidung,
Sinuba sinukarta,
Mrih kretarta pakartining ngelmu luhung
Kang tumrap neng tanah Jawa,
Teori polisistem
•
Adakah jenis seperti itu di
dalam bahasa Indonesia?
•
Apakah bentuk aslinya
begitu unik?
•
Bisakah budaya bahasa
sasaran begitu menghargai
bentuk sastra asalnya?
Jika jawaban untuk nomor 1
dan 3 adalah “tidak”, maka
bentuk sastra asal akan
Menjembatani ruang dan waktu
Terjemahan sastra bisa menjembatani:
-Ruang
-Waktu
Tiga syarat penerjemah sastra
•
Kepekaan tinggi terhadap keindahan sastra
•
Memahami bahasa sumber hampir sempurna
–
Sistem tulisan
–
Pemahaman makna
–
Penafsiran pesan
•
Menguasai bahasa sasaran dengan sempurna
–
Sistem tulisan
–
Memindahkan makna
Jenis sastra:
•
prosa fiksi
•
Drama
Prosa Fiksi
Panjang dan penyajiannya
•
Novel
•
Cerpen
•
Cerbung
isinya
•
Romans
•
Horor
•
Humor
Unsur prosa fiksi (Luxemburg: 1984)
Unsur dalam fiksi sumber
•
tokoh,
•
alur,
•
latar,
•
judul,
•
sudut pandang,
•
Gaya,
•
nada
Unsur dalam fiksi sasaran
•
tokoh,
•
alur,
•
latar,
•
judul,
•
sudut pandang,
•
Gaya,
•
nada
tokoh
•
Nama
•
Karakteristik
–
Bahasa
–
Psikologis
–
Fisik
–
Dll.
pelaku
alur
•
runtut
•
flashback
rangkaian
peristiwa yang
disusun
berdasarkan
hubungan
kronologis,
kausalitas, atau
hubungan logis
lainnya
latar
•
tempat,
•
waktu,
•
sosial.
Tempat
terjadinya cerita
Mana yang paling sulit
diterjemahkan?
(Ini tidak boleh dikacaukan dengan latar
penulisan teks seperti di dalam gambar 1 di
depan.)
(Ini tidak boleh dikacaukan dengan latar
judul
•
tokoh,
•
latar,
•
tema,
•
kombinasi
Warta singkat
apa yang bisa
diharapkan dari
cerita itu
Sudut pandang
•
sudut pandang orang pertama
(sudut pandang akuan)
–
(a) sudut pandang akuan sertaan
–
(b) sudut pandang akuan
taksertaan
•
orang ketiga (sudut pandang
diaan).
•
Sementara sudut pandang diaan
–
(a) sudut pandang diaan maha
tahu
–
(b) sudut pandang diaan terbatas
arah pengisahan
cerita
(siapa yang
bercerita)
gaya
•
pilihan kata,
•
imajeri (citraan),
•
pola kalimat.
bagaimana
penulis
mengungkapkan
ide, emosi, atau
isi hatinya.
Mana yang paling sulit
diterjemahkan?
nada
•
santun,
•
sinis
•
Serius
•
humor
cara
pengekspresian
sikap pengarang
terhadap ide
atau pembaca
Mana yang paling sulit
diterjemahkan?
tema
Ide dasar yang
ingin
Baca cerita 2 dan analisis serta
Cara menerjemahkan prosa fiksi
(1)
Menurut Belloc, seperti yang dikutip oleh Basnett-McGuire (1980: 116):
•
Penerjemahan tidak boleh dilakukan kata per kata atau kalimat per
kalimat saja, tetapi dia harus selalu mempertimbangkan keseluruhan
karya. Jadi, naskah BSu harus dianggap naskah aslinya sebagai satu
kesatuan unit yang integral, meskipun saat menerjemahkannya mungkin
mengerjakannya kalimat per kalimat.
•
Idiom harus dialihkan menjadi idiom pula, tidak diterjemahkan menjadi
ungkapan biasa. Sebagai contoh, “
cebol nggayuh lintang
” di dalam cerpen
“
Impen Kang Mranggas
” harus diupayakan dicarikan padanan idiomnya di
dalam bahasa Indonesia tidak cerpen itu diterjemahkan ke dalam Bahasa
Indonesia. Padanannya adalah “
pungguk merindukan bulan
”. Apabila
tidak ada padanannya, barulah diterjemahkan menjadi ungkapan biasa.
Cara menerjemahkan prosa fiksi
(2)
• Kata-kata atau struktur yang sepintas sama di bahasa sasaran dan bahasa sumber belum tentu memiliki makna yang sama.
– kata “kadang” dalam bahasa Jawa tidak sama dengan “kadang” dalam bahasa Indonesia., atau “gojeg” seperti dalam potongan cerpen kedua di atas dan “go-jek” atau “ojek” dalam bahasa Indonesia. Kata “gandheng" di dalam potongan cerpen pertama juga tidak sama dengan kata “gandeng” dalam bahasa Indonesia.
• Kalimat dan ungkapan bisa diubah, yang penting makna dan keindahannya sama karena menurut Belloc inti penerjemahan prosa fiksi adalah membangkitkan "jiwa asing" (isi cerita) di dalam raga "raga pribumi" (bahasa sasaran).
– Coba terjemahkan kalimat dari potongan cerpen pertama ini ke dalam bahasa Indonesia.
“Kemayu kaya ayu-ayua dhewe sajagad, tur yen prentah uwong sadeg sak nyet kaya prentah menyang bature wae”.
• Pengubahan kalimat seperti pada nomor lima tidak boleh menambah hiasan yang bisa membuat cerita dalam BSa itu lebih indah atau mengurangi keindahan
sehingga cerita hasil terjemahan menjadi lebih buruk. Tugas penerjemah adalah menghidupkan "jiwa asing" itu, bukan mempercantiknya, apalagi
Latihan: coba terjemahkan salah satu
potongan cerpen di atas
Latihan: coba terjemahkan salah satu
potongan cerpen di atas
•
Ingat hasil analisis unsur
•
Tentukan mana yang penting untuk dialihkan,
mana yang boleh tidak dialihkan
•
Mulai terjemahkan kalimat per kalimat,
jangan lupa mempertimbangkan makna dan
pesan yang ingin disampaikan di dalam
Menerjemahkan puisi
Menerjemahkan puisi
Apakah puisi?
• puisi/pu·i·si/ n 1 ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; 2 gubahan dl bahasa yg bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus; 3 sajak;
• -- bebas puisi yg tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dl setiap bait, jumlah suku kata dl setiap larik;
-- berpola puisi yg mencakupi jenis sajak yg susunan lariknya berupa bentuk
geometris, spt belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain;
-- dramatik Saspuisi yg memiliki persyaratan dramatik yg menekankan tikaian emosional atau situasi yg tegang;
-- lama puisi yg belum dipengaruhi oleh puisi Barat, spt pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal;
-- mbeling sajak ringan yg tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang; sajak main-main;
Masalah dalam penerjemahan karya
sastra
(
Suryawinata, 1982)
•
linguistik,
•
sastrawi dan estetik (keindahan),
Masalah linguistik
•
sanding kata (kolokasi)
Masalah linguistik (1)
sanding kata (kolokasi)
•
kolokasi sintagmatik atau horizontal
–
make a speech (bukan
say a speech
), run a meeting (bukan
do a
meeting
), dll.
•
Kolokasi pragmatik (vertikal)
–
Kata dalam medan makna yang sama atau bertentangan secara
semantik. Msl. Land, sea, air sama persis dengan
tanah, laut,
udara
.
–
Gunakan padanannya di dalam TL jika ada, tetapi hati-hati,
barang kali ada beda makna
Masalah linguistik (2)
struktur sintaktik non-standar
•
mungkin sengaja ditulis
•
harus diupayakan dijaga di BSa.
Langkah pertama adalah mencari struktur ‘dalam’
yang sebenarnya. Menurut Newmark (1981: 116),
2. Masalah keindahan sastrawi
•
Struktur puisi
Masalah keindahan sastrawi (1)
Struktur puisi
• (1) Dusk. Above the water hang the loud files. Here. O so gray then. What? A pale signal will appear. When? Soon before its shadow fades. Where? Here in this pool of opened eye. In us. No. Upon us. As at the very edges of where we take shape in the dark air, this object bares its image awakening ripples of recognition that will brush darkness up into light
• Berikut adalah terjemahannya oleh Effendi Kadarisman
• (2) Senja. Di atas air mengambang karang kenangan. Di sini. O begitu kelabu saat itu. Apa?
Mingkar mingkuring angkara, Akarana karenan mardi siwi, Sinawung resmining kidung, Sinuba sinukarta,
Mrih kretarta pakartining ngelmu luhung
Kang tumrap neng tanah Jawa, Agama ageming aji.
JADILAH …
(Sugeng Hariyanto)
Jika tidak bisa menjadi bunga di pucuk dan biji
Jadilah tangkai yang menopangnya
Jika tidak bisa menjadi tangkai
Jadilah dahan tempatnya bergayut
Jika tidak bisa menjadi dahan,
Jadilah pohon tempatnya tumbuh
Jika tak bisa jadi pohon,
Jadilah pokok, yang menguatkannya melawan
badai
Jika tidak bisa jadi pokok,
Jadilah akar yang mencari sari pati
yang tanpamu tak akan ada pokok, pohon, dahan,
tangkai, dan bunga serta biji
Ungkapan metaforis
•
Ungkapan metaforis
•
Ungkapan metaforis adalah segala ungkapan yang
menggambarkan gambaran visual, suara, sentuhan, dan
pengecap (rasa). => termasuk metafora dan simile, serta
semua majas.
Dua jenis metafora tradisional
(Suryawinata dan Hariyanto, 2003)
Metafora universal
-mempunyai medan semantik
yang sama bagi sebagian
besar budaya .
-
"Engkaulah matahariku"
-
"You are my sun"
.
-“
Sliramu srengengeku
”
Bagaimana dengan “
aku iki
ora arep nguyahi segara
”.
Apakah ini universal atau
terkait budaya?
Metafore terkait budaya
memakai lambang yang
maknanya khas untuk suatu
budaya saja
Beberapa prosedur penerjemahan metafora,
Newmark (1981: 88-91)
menciptakan ulang citra (imaji) yang dalam BSa
•
ray of hope
, diterjemahkan menjadi
sinar harap
.
mengganti imaji BSu dengan imaji standar BSa.
• 'my life hangs on a thread', dapat diterjemahkan menjadi 'hidupku di ujung tanduk'.
menerjemahkan metafora dengan simile, dengan
memakai imaji yang sama.
Peribahasa 'my life hangs on a thread', dengan prosedur ini,
dapat diterjemahkan menjadi
'hidupku bagai tergantung
pada sehelai benang'.
3. Bunyi
•
Bunyi adalah segala sesuatu yang terkait dengan
pemanfaatan bunyi, termasuk rima, irama, asonansi,
onomatopoeia, dll.
•
Penerjemah sebaiknya mempertahankan ini semua jika bisa.
Bunyi dibentuk oleh rima dan irama.
•Rima (persajakan): bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait atau persamaam bunyi dalam puisi.
•irama (ritme): pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi.
Bisakah kita mempertahankannya?
Ragam rima
•
Rima sempurna
,
•
Rima tak sempurna
,
•
Rima mutlak
,
•
Rima terbuka
,
•
Rima tertutup
,
•
Rima aliterasi
,
•
Rima asonansi
,
Ragam bunyi
•
Cacophony:
ketertekanan,
keterasingan, kesedihan,
syahdu, suram, haru, pilu,
dsb.
– memakai konsonan /b/, /p/, /m/, /k/, /h/, /p/, /t/, /s/, /r/, /ng/, /ny/
•
Euphony:
keriangan,
semangat, gerak, vitalitas
hidup, kegembiraan,
keberanian dan sebagainya
– Msl. Pemakaian vokal
Pemanfaatan bunyi
Bait asli (Rendra)
Ya
Allah Yang Maha Rahman,
Hambamu menuliskan doa ini di
kala hujan, di malam hari.
Rumpun bambu
bergoyang-goyang dalam kegelapan,
tampias hujan menerpa kaca
jendela, kesuburan dan
kesejukan melimpah di atas
tanah. Ya Allah, keagungan alam
purba yang penuh rahasia
terungkap di depan mataku.
Allah Maha Agung, Allah Maha
Indah.
Ya
Allah Yang Maha Rahman,
Hambamu menuliskan doa ini di
kala hujan, di malam hari.
Rumpun bambu
bergoyang-goyang dalam kegelapan,
tampias hujan menerpa kaca
jendela, kesuburan dan
kesejukan melimpah di atas
tanah. Ya Allah, keagungan alam
purba yang penuh rahasia
terungkap di depan mataku.
Allah Maha Agung, Allah Maha
Indah.
Bait terjemahan (Harry Avelling)
Oh God Most Gracious
As I write this poem, the rain is
falling and the night is all around
me. Bamboo bushes shake in the
darkness, and large rain drops
rush at my window, bringing new
life and coolness to the earth. Oh
Allah, I see the greatness of the
primordial world and all of its
secrets spread out before me.
How great You are. How beautiful
You are.
Oh God Most Gracious
As I write this poem, the rain is
falling and the night is all around
me. Bamboo bushes shake in the
darkness, and large rain drops
rush at my window, bringing new
life and coolness to the earth. Oh
Allah, I see the greatness of the
primordial world and all of its
secrets spread out before me.
Permainan bunyi
•
Ini tejemahan versi Effendi Kadarisman
•
Puisi asli
•
‘Twas brillig and the slithy toves
Did gyre and gymble in the wabe:
All mimsy were the borogoves
And the mome raths outgrabe.
•
terjemahan
•
Briga saatnya dan walutaba salinda
Menggiras dan menggulas dalam wabas
Sungguh minca puara baragoba
•
4.a Dalam tubuhmu kucari kepastian
•
tapi yang tertinggal hanya kenangan
•
Bisikan-bisikan segera fana
•
Tak sedikit pun tercatat, meski hanya kata-kata
•
(Rosidi, 1993: 200)
•
3. Masalah sosial-budaya
•
Masalah social- budaya ada di dalam frasa, kalusa, atau
kalimat yang mengandung kata
-
kata terkait empat kategori
budaya, yaitu: ide, perilaku, produk, dan ekologi (Said, 1994:
39).
•
•
Shall I compare thee with a summer's day?
•
Thou are more lovely and more temperate
Contoh ungkapan khas penyair dan terkait budaya
Shall I compare thee with a summer's day? Thou are more lovely and more temperate
Rough winds do shake the darling buds of may, And summer's lease hath all too short a date:
Shall I compare thee with a summer's day? Thou are more lovely and more temperate
Rough winds do shake the darling buds of may, And summer's lease hath all too short a date:
Kudu dak bandhingake sliramu karo mangsa ketiga iki?
Ora, sliramu luwih endah lan nengsemake
Angin kasar nggoyang kuncup kusuma ing wulan mei
Lan ora suwe maneh mangsa ketiga iki mesthi lungane
Kudu dak bandhingake sliramu karo mangsa ketiga iki?
Ora, sliramu luwih endah lan nengsemake
Angin kasar nggoyang kuncup kusuma ing wulan mei
Lan ora suwe maneh mangsa ketiga iki mesthi lungane
Kudu dak bandhingake sliramu karo mangsa panas iki?
Ora, sliramu luwih endah lan nengsemake
Angin kasar nggoyang kuncup kusuma ing wulan mei
Lan ora suwe maneh mangsa iki mesthi lungane
Kudu dak bandhingake sliramu karo mangsa panas iki?
Ora, sliramu luwih endah lan nengsemake
Angin kasar nggoyang kuncup kusuma ing wulan mei
Lan ora suwe maneh mangsa iki mesthi lungane
Kudu dak bandhingake sliramu karo mangsa nyenengake iki?
Ora, sliramu luwih endah lan nengsemake
Angin kasar nggoyang kuncup kusuma ing wulan mei
Lan ora suwe maneh mangsa iki kudu lungane
Kudu dak bandhingake sliramu karo mangsa nyenengake iki?
Ora, sliramu luwih endah lan nengsemake
Langkah-langkah menerjemahkan puisi
•
pada umumnya ada dua tahap utama: membaca dan
menuliskan ulang.
•
Dalam tahap membaca penerjemah membaca puisi
aslinya untuk mendapatkan makna, pesan, dan
keindahannya. Oleh karena itu pengetahuan dan
kepekaan penerjemah terhadap keindahan sastra
penting adanya.
•
Di dalam tahap penulisan ulang penerjemah
Langkah sederhana menerjemahkan puisi
yang bisa dicoba:
1. terjemahkan larik demi larik dengan
terjemahan harfiah
2. baca dan revisi terjemahan langkah 1 untuk
meningkatkan akurasi makna dan
keindahannya.
Atmaja Bekti
Lumingsiring surya padhang gya gumanti ratri Suket genjah apepadhane wus nyawiji
Winadhahan karung nuli katali
Mak glogok banyu gendul tan sisa semili Kringet ing rai dakusapi
Semut lemut dakcableki Perih getih kena eri
Ora dadi nelangsaning ati Kabeh wis dadi garising Gusti
Sigra pit unta dak ontheli Kriyek-kriyek nggegirisi Mbok menawa kurang oli Hawa anyes saturuting margi Agawe gumregahing ati
Kareben tekan omah kidul kali Papan bapa biyung mami Uga cempe siji
Kang dakritke iki
Bapa biyung...
Bung iki kang bisa daklakoni Minangka atmaja aku bekti Sekolah temen wus daklakoni Penyuwunku mung siji
Pandongamu rina wengi Muga besuk aku kasil dadi Prajurit nagara kang sejati Kang tansah dakimpi-impi.
Latihan
Bisa juga dari buku