• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerjemahan Sastra invasi model. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penerjemahan Sastra invasi model. pdf"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Penerjemahan Sastra

Penerjemahan Sastra

Sugeng Hariyanto

(sugenghari @ gmail.com)

Sugeng Hariyanto

(sugenghari @ gmail.com)

(2)

A. Penerjemahan (Sastra)

Penerjemahan

proses menulis ulang makna

atau pesan yang terkandung

di dalam suatu naskah ke

dalam naskah yang ditulis di

dalam bahasa lain.

Penerjemahan sastra

proses menulis ulang makna

atau pesan yang terkandung

di dalam suatu naskah ke

dalam naskah yang ditulis di

dalam bahasa lain dengan

menghadirkankembali

(3)
(4)

Gambar1: “Dinamika Penerjemahan

Mingkar mingkuring angkara,

Akarana karenan mardi siwi,

Sinawung resmining kidung,

Sinuba sinukarta,

Mrih kretarta pakartining ngelmu luhung

Kang tumrap neng tanah Jawa,

(5)

Teori polisistem

Adakah jenis seperti itu di

dalam bahasa Indonesia?

Apakah bentuk aslinya

begitu unik?

Bisakah budaya bahasa

sasaran begitu menghargai

bentuk sastra asalnya?

Jika jawaban untuk nomor 1

dan 3 adalah “tidak”, maka

bentuk sastra asal akan

(6)

Menjembatani ruang dan waktu

Terjemahan sastra bisa menjembatani:

-Ruang

-Waktu

(7)

Tiga syarat penerjemah sastra

Kepekaan tinggi terhadap keindahan sastra

Memahami bahasa sumber hampir sempurna

Sistem tulisan

Pemahaman makna

Penafsiran pesan

Menguasai bahasa sasaran dengan sempurna

Sistem tulisan

Memindahkan makna

(8)

Jenis sastra:

prosa fiksi

Drama

(9)
(10)

Prosa Fiksi

Panjang dan penyajiannya

Novel

Cerpen

Cerbung

isinya

Romans

Horor

Humor

(11)

Unsur prosa fiksi (Luxemburg: 1984)

Unsur dalam fiksi sumber

tokoh,

alur,

latar,

judul,

sudut pandang,

Gaya,

nada

Unsur dalam fiksi sasaran

tokoh,

alur,

latar,

judul,

sudut pandang,

Gaya,

nada

(12)

tokoh

Nama

Karakteristik

Bahasa

Psikologis

Fisik

Dll.

pelaku

(13)

alur

runtut

flashback

rangkaian

peristiwa yang

disusun

berdasarkan

hubungan

kronologis,

kausalitas, atau

hubungan logis

lainnya

(14)

latar

tempat,

waktu,

sosial.

Tempat

terjadinya cerita

Mana yang paling sulit

diterjemahkan?

(Ini tidak boleh dikacaukan dengan latar

penulisan teks seperti di dalam gambar 1 di

depan.)

(Ini tidak boleh dikacaukan dengan latar

(15)

judul

tokoh,

latar,

tema,

kombinasi

Warta singkat

apa yang bisa

diharapkan dari

cerita itu

(16)

Sudut pandang

sudut pandang orang pertama

(sudut pandang akuan)

(a) sudut pandang akuan sertaan

(b) sudut pandang akuan

taksertaan

orang ketiga (sudut pandang

diaan).

Sementara sudut pandang diaan

(a) sudut pandang diaan maha

tahu

(b) sudut pandang diaan terbatas

arah pengisahan

cerita

(siapa yang

bercerita)

(17)

gaya

pilihan kata,

imajeri (citraan),

pola kalimat.

bagaimana

penulis

mengungkapkan

ide, emosi, atau

isi hatinya.

Mana yang paling sulit

diterjemahkan?

(18)

nada

santun,

sinis

Serius

humor

cara

pengekspresian

sikap pengarang

terhadap ide

atau pembaca

Mana yang paling sulit

diterjemahkan?

(19)

tema

Ide dasar yang

ingin

(20)
(21)
(22)
(23)

Baca cerita 2 dan analisis serta

(24)
(25)
(26)

Cara menerjemahkan prosa fiksi

(1)

Menurut Belloc, seperti yang dikutip oleh Basnett-McGuire (1980: 116):

Penerjemahan tidak boleh dilakukan kata per kata atau kalimat per

kalimat saja, tetapi dia harus selalu mempertimbangkan keseluruhan

karya. Jadi, naskah BSu harus dianggap naskah aslinya sebagai satu

kesatuan unit yang integral, meskipun saat menerjemahkannya mungkin

mengerjakannya kalimat per kalimat.

Idiom harus dialihkan menjadi idiom pula, tidak diterjemahkan menjadi

ungkapan biasa. Sebagai contoh, “

cebol nggayuh lintang

” di dalam cerpen

Impen Kang Mranggas

” harus diupayakan dicarikan padanan idiomnya di

dalam bahasa Indonesia tidak cerpen itu diterjemahkan ke dalam Bahasa

Indonesia. Padanannya adalah “

pungguk merindukan bulan

”. Apabila

tidak ada padanannya, barulah diterjemahkan menjadi ungkapan biasa.

(27)

Cara menerjemahkan prosa fiksi

(2)

• Kata-kata atau struktur yang sepintas sama di bahasa sasaran dan bahasa sumber belum tentu memiliki makna yang sama.

– kata “kadang” dalam bahasa Jawa tidak sama dengan “kadang” dalam bahasa Indonesia., atau “gojeg” seperti dalam potongan cerpen kedua di atas dan “go-jek” atau “ojek” dalam bahasa Indonesia. Kata “gandheng" di dalam potongan cerpen pertama juga tidak sama dengan kata “gandeng” dalam bahasa Indonesia.

• Kalimat dan ungkapan bisa diubah, yang penting makna dan keindahannya sama karena menurut Belloc inti penerjemahan prosa fiksi adalah membangkitkan "jiwa asing" (isi cerita) di dalam raga "raga pribumi" (bahasa sasaran).

– Coba terjemahkan kalimat dari potongan cerpen pertama ini ke dalam bahasa Indonesia.

Kemayu kaya ayu-ayua dhewe sajagad, tur yen prentah uwong sadeg sak nyet kaya prentah menyang bature wae”.

• Pengubahan kalimat seperti pada nomor lima tidak boleh menambah hiasan yang bisa membuat cerita dalam BSa itu lebih indah atau mengurangi keindahan

sehingga cerita hasil terjemahan menjadi lebih buruk. Tugas penerjemah adalah menghidupkan "jiwa asing" itu, bukan mempercantiknya, apalagi

(28)

Latihan: coba terjemahkan salah satu

potongan cerpen di atas

Latihan: coba terjemahkan salah satu

potongan cerpen di atas

Ingat hasil analisis unsur

Tentukan mana yang penting untuk dialihkan,

mana yang boleh tidak dialihkan

Mulai terjemahkan kalimat per kalimat,

jangan lupa mempertimbangkan makna dan

pesan yang ingin disampaikan di dalam

(29)

Menerjemahkan puisi

Menerjemahkan puisi

Apakah puisi?

puisi/pu·i·si/ n 1 ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; 2 gubahan dl bahasa yg bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus; 3 sajak;

-- bebas puisi yg tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dl setiap bait, jumlah suku kata dl setiap larik;

-- berpola puisi yg mencakupi jenis sajak yg susunan lariknya berupa bentuk

geometris, spt belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain;

-- dramatik Saspuisi yg memiliki persyaratan dramatik yg menekankan tikaian emosional atau situasi yg tegang;

-- lama puisi yg belum dipengaruhi oleh puisi Barat, spt pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal;

-- mbeling sajak ringan yg tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang; sajak main-main;

(30)

Masalah dalam penerjemahan karya

sastra

(

Suryawinata, 1982)

linguistik,

sastrawi dan estetik (keindahan),

(31)

Masalah linguistik

sanding kata (kolokasi)

(32)

Masalah linguistik (1)

sanding kata (kolokasi)

kolokasi sintagmatik atau horizontal

make a speech (bukan

say a speech

), run a meeting (bukan

do a

meeting

), dll.

Kolokasi pragmatik (vertikal)

Kata dalam medan makna yang sama atau bertentangan secara

semantik. Msl. Land, sea, air sama persis dengan

tanah, laut,

udara

.

Gunakan padanannya di dalam TL jika ada, tetapi hati-hati,

barang kali ada beda makna

(33)

Masalah linguistik (2)

struktur sintaktik non-standar

mungkin sengaja ditulis

harus diupayakan dijaga di BSa.

Langkah pertama adalah mencari struktur ‘dalam’

yang sebenarnya. Menurut Newmark (1981: 116),

(34)

2. Masalah keindahan sastrawi

Struktur puisi

(35)

Masalah keindahan sastrawi (1)

Struktur puisi

(36)
(37)

• (1) Dusk. Above the water hang the loud files. Here. O so gray then. What? A pale signal will appear. When? Soon before its shadow fades. Where? Here in this pool of opened eye. In us. No. Upon us. As at the very edges of where we take shape in the dark air, this object bares its image awakening ripples of recognition that will brush darkness up into light

• Berikut adalah terjemahannya oleh Effendi Kadarisman

• (2) Senja. Di atas air mengambang karang kenangan. Di sini. O begitu kelabu saat itu. Apa?

(38)
(39)

Mingkar mingkuring angkara, Akarana karenan mardi siwi, Sinawung resmining kidung, Sinuba sinukarta,

Mrih kretarta pakartining ngelmu luhung

Kang tumrap neng tanah Jawa, Agama ageming aji.

JADILAH …

(Sugeng Hariyanto)

Jika tidak bisa menjadi bunga di pucuk dan biji

Jadilah tangkai yang menopangnya

Jika tidak bisa menjadi tangkai

Jadilah dahan tempatnya bergayut

Jika tidak bisa menjadi dahan,

Jadilah pohon tempatnya tumbuh

Jika tak bisa jadi pohon,

Jadilah pokok, yang menguatkannya melawan

badai

Jika tidak bisa jadi pokok,

Jadilah akar yang mencari sari pati

yang tanpamu tak akan ada pokok, pohon, dahan,

tangkai, dan bunga serta biji

(40)

Ungkapan metaforis

Ungkapan metaforis

Ungkapan metaforis adalah segala ungkapan yang

menggambarkan gambaran visual, suara, sentuhan, dan

pengecap (rasa). => termasuk metafora dan simile, serta

semua majas.

(41)

Dua jenis metafora tradisional

(Suryawinata dan Hariyanto, 2003)

Metafora universal

-mempunyai medan semantik

yang sama bagi sebagian

besar budaya .

-

"Engkaulah matahariku"

-

"You are my sun"

.

-“

Sliramu srengengeku

Bagaimana dengan “

aku iki

ora arep nguyahi segara

”.

Apakah ini universal atau

terkait budaya?

Metafore terkait budaya

memakai lambang yang

maknanya khas untuk suatu

budaya saja

(42)

Beberapa prosedur penerjemahan metafora,

Newmark (1981: 88-91)

menciptakan ulang citra (imaji) yang dalam BSa

ray of hope

, diterjemahkan menjadi

sinar harap

.

mengganti imaji BSu dengan imaji standar BSa.

• 'my life hangs on a thread', dapat diterjemahkan menjadi 'hidupku di ujung tanduk'.

menerjemahkan metafora dengan simile, dengan

memakai imaji yang sama.

Peribahasa 'my life hangs on a thread', dengan prosedur ini,

dapat diterjemahkan menjadi

'hidupku bagai tergantung

pada sehelai benang'.

(43)

3. Bunyi

Bunyi adalah segala sesuatu yang terkait dengan

pemanfaatan bunyi, termasuk rima, irama, asonansi,

onomatopoeia, dll.

Penerjemah sebaiknya mempertahankan ini semua jika bisa.

Bunyi dibentuk oleh rima dan irama.

Rima (persajakan): bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait atau persamaam bunyi dalam puisi.

irama (ritme): pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi.

(44)

Bisakah kita mempertahankannya?

Ragam rima

Rima sempurna

,

Rima tak sempurna

,

Rima mutlak

,

Rima terbuka

,

Rima tertutup

,

Rima aliterasi

,

Rima asonansi

,

Ragam bunyi

Cacophony:

ketertekanan,

keterasingan, kesedihan,

syahdu, suram, haru, pilu,

dsb.

memakai konsonan /b/, /p/, /m/, /k/, /h/, /p/, /t/, /s/, /r/, /ng/, /ny/

Euphony:

keriangan,

semangat, gerak, vitalitas

hidup, kegembiraan,

keberanian dan sebagainya

– Msl. Pemakaian vokal

(45)

Pemanfaatan bunyi

Bait asli (Rendra)

Ya

Allah Yang Maha Rahman,

Hambamu menuliskan doa ini di

kala hujan, di malam hari.

Rumpun bambu

bergoyang-goyang dalam kegelapan,

tampias hujan menerpa kaca

jendela, kesuburan dan

kesejukan melimpah di atas

tanah. Ya Allah, keagungan alam

purba yang penuh rahasia

terungkap di depan mataku.

Allah Maha Agung, Allah Maha

Indah.

Ya

Allah Yang Maha Rahman,

Hambamu menuliskan doa ini di

kala hujan, di malam hari.

Rumpun bambu

bergoyang-goyang dalam kegelapan,

tampias hujan menerpa kaca

jendela, kesuburan dan

kesejukan melimpah di atas

tanah. Ya Allah, keagungan alam

purba yang penuh rahasia

terungkap di depan mataku.

Allah Maha Agung, Allah Maha

Indah.

Bait terjemahan (Harry Avelling)

Oh God Most Gracious

As I write this poem, the rain is

falling and the night is all around

me. Bamboo bushes shake in the

darkness, and large rain drops

rush at my window, bringing new

life and coolness to the earth. Oh

Allah, I see the greatness of the

primordial world and all of its

secrets spread out before me.

How great You are. How beautiful

You are.

Oh God Most Gracious

As I write this poem, the rain is

falling and the night is all around

me. Bamboo bushes shake in the

darkness, and large rain drops

rush at my window, bringing new

life and coolness to the earth. Oh

Allah, I see the greatness of the

primordial world and all of its

secrets spread out before me.

(46)

Permainan bunyi

Ini tejemahan versi Effendi Kadarisman

Puisi asli

‘Twas brillig and the slithy toves

Did gyre and gymble in the wabe:

All mimsy were the borogoves

And the mome raths outgrabe.

terjemahan

Briga saatnya dan walutaba salinda

Menggiras dan menggulas dalam wabas

Sungguh minca puara baragoba

(47)

4.a Dalam tubuhmu kucari kepastian

tapi yang tertinggal hanya kenangan

Bisikan-bisikan segera fana

Tak sedikit pun tercatat, meski hanya kata-kata

(Rosidi, 1993: 200)

(48)

3. Masalah sosial-budaya

Masalah social- budaya ada di dalam frasa, kalusa, atau

kalimat yang mengandung kata

-

kata terkait empat kategori

budaya, yaitu: ide, perilaku, produk, dan ekologi (Said, 1994:

39).

Shall I compare thee with a summer's day?

Thou are more lovely and more temperate

(49)

Contoh ungkapan khas penyair dan terkait budaya

Shall I compare thee with a summer's day? Thou are more lovely and more temperate

Rough winds do shake the darling buds of may, And summer's lease hath all too short a date:

Shall I compare thee with a summer's day? Thou are more lovely and more temperate

Rough winds do shake the darling buds of may, And summer's lease hath all too short a date:

Kudu dak bandhingake sliramu karo mangsa ketiga iki?

Ora, sliramu luwih endah lan nengsemake

Angin kasar nggoyang kuncup kusuma ing wulan mei

Lan ora suwe maneh mangsa ketiga iki mesthi lungane

Kudu dak bandhingake sliramu karo mangsa ketiga iki?

Ora, sliramu luwih endah lan nengsemake

Angin kasar nggoyang kuncup kusuma ing wulan mei

Lan ora suwe maneh mangsa ketiga iki mesthi lungane

Kudu dak bandhingake sliramu karo mangsa panas iki?

Ora, sliramu luwih endah lan nengsemake

Angin kasar nggoyang kuncup kusuma ing wulan mei

Lan ora suwe maneh mangsa iki mesthi lungane

Kudu dak bandhingake sliramu karo mangsa panas iki?

Ora, sliramu luwih endah lan nengsemake

Angin kasar nggoyang kuncup kusuma ing wulan mei

Lan ora suwe maneh mangsa iki mesthi lungane

Kudu dak bandhingake sliramu karo mangsa nyenengake iki?

Ora, sliramu luwih endah lan nengsemake

Angin kasar nggoyang kuncup kusuma ing wulan mei

Lan ora suwe maneh mangsa iki kudu lungane

Kudu dak bandhingake sliramu karo mangsa nyenengake iki?

Ora, sliramu luwih endah lan nengsemake

(50)

Langkah-langkah menerjemahkan puisi

pada umumnya ada dua tahap utama: membaca dan

menuliskan ulang.

Dalam tahap membaca penerjemah membaca puisi

aslinya untuk mendapatkan makna, pesan, dan

keindahannya. Oleh karena itu pengetahuan dan

kepekaan penerjemah terhadap keindahan sastra

penting adanya.

Di dalam tahap penulisan ulang penerjemah

(51)

Langkah sederhana menerjemahkan puisi

yang bisa dicoba:

1. terjemahkan larik demi larik dengan

terjemahan harfiah

2. baca dan revisi terjemahan langkah 1 untuk

meningkatkan akurasi makna dan

keindahannya.

(52)

Atmaja Bekti

Lumingsiring surya padhang gya gumanti ratri Suket genjah apepadhane wus nyawiji

Winadhahan karung nuli katali

Mak glogok banyu gendul tan sisa semili Kringet ing rai dakusapi

Semut lemut dakcableki Perih getih kena eri

Ora dadi nelangsaning ati Kabeh wis dadi garising Gusti

Sigra pit unta dak ontheli Kriyek-kriyek nggegirisi Mbok menawa kurang oli Hawa anyes saturuting margi Agawe gumregahing ati

Kareben tekan omah kidul kali Papan bapa biyung mami Uga cempe siji

Kang dakritke iki

Bapa biyung...

Bung iki kang bisa daklakoni Minangka atmaja aku bekti Sekolah temen wus daklakoni Penyuwunku mung siji

Pandongamu rina wengi Muga besuk aku kasil dadi Prajurit nagara kang sejati Kang tansah dakimpi-impi.

Latihan

Bisa juga dari buku

(53)

Daftar Pustaka

Bassnett-McGuire. 1980.

Translation Studies

. New York:

Mathuen & Co. Ltd.

Luxemburg, Jan Van, Mieke Bal, Willem G Westseijn.

1984.

Pengantar Ilmu

Sastra (diterjemahkan oleh Dick

Hartoko). Jakarta:Gramedia.

McGuire, Susan Basnett. 1980.

Translation Studies

.

London: Methuen & Co. Ltd.

Newmark, Peter. 1988.

A Textbook of Translation

. Oxford:

Pergamon Press.

Nida, Eugene A., and Taber, Charles R.. 1982. The Theory

and Practice of Translation. Leiden: E.J. Brill.

Savory, Theodore. 1969.

The Art of Translation

. London:

Jonathan Cape Ltd.

Suryawinata, Zuchridin dan Sugeng Hariyanto. 2003.

Translation: Bahasa Teori dan Penuntun Praktis

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh faktor predisposisi (umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap), faktor pemungkin (pendapatan, dukungan suami,

9274, Taman Indah Seksyen 2, Bukit Sebukor.

Terakhir, seorang pengamat mencari konsistensi dalam tindakan seseorang. Apakah orang itu merespons dengan cara yang sama sepanjang waktu? Datang terlambat 10 menit tidak

GURU PENASIHAT KELAB PING PONG SEKOLAH MENENGAH KEBANGSAAN TANJONG BUNGA. GURU KELAS SEKOLAH MENENGAH

Pada penelitian ini digunakan 2 jenis perlakuan awal dalam pembuatan tepung kacang hijau ( steaming dan ekstrusi) dan 4 konsentrasi tepung konjak (1,2%, 1,3%, 1,4%, 1,5%) sebagai

Hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 19 menjelaskan bahwa kesukaan kelompok panelis Sumatra Barat, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua tidak berpengaruh

Sedangkan pada kelompok kontrol, rata-rata suhu tubuh bayi sebelum dilakukan Inisiasi Menyusui Dini sebesar 36,3 o C dan setelah dilakukan Inisiasi Menyusui Dini