• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Persentase Pelarutan Formalin Terhadap Waktu Dekomposisi Hepar Mus Musculus (Mencit)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Hubungan Persentase Pelarutan Formalin Terhadap Waktu Dekomposisi Hepar Mus Musculus (Mencit)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERSENTASE FORMALIN TERHADAP

WAKTU DEKOMPOSISI HEPAR

MUS MUSCULUS

(MENCIT)

Karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh kelulusan sarjana kedokteran

Oleh:

FEBRIANTONO EDDY PUTRANTO

NIM: 090100186

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

HUBUNGAN PERSENTASE FORMALIN TERHADAP

WAKTU DEKOMPOSISI HEPAR

MUS MUSCULUS

(MENCIT)

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

FEBRIANTONO EDDY PUTRANTO

NIM: 090100186

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

ABSTRAK

Latar Belakang: Formalin adalah salah satu dari sekian banyak larutan fiksasi yang efisiensinya sangat bagus dalam mengawetkan suatu jaringan, dan mempertahankan bentuk awal jaringan tersebut. Untuk mengawetkan, para pekerja laboratorium dan pengawet mayat menggunakan formalin 10%.

Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan adalah analitik eksperimental dengan pendekatan randomized clinical trial dengan single blind. Peneliti menggunakan hepar mencit berukuran sama (kira-kira 5x5x5 mm) yang tidak memiliki gangguan. Formalin yang digunakan adalah formalin 40% yang diencerkan 10 kali, mulai dari larutan utuh sampai 10% dari larutan formalin 40% tersebut dibagi menjadi 10 bagian. Peneliti kemudian memfiksasi sampel dalam larutan formalin yang berbeda tersebut selama 2 minggu. Kemudian sampel dipindahkan ke dalam tabung lain dan ditunggu hingga dekomposisi. Data adalah hari sejak sampel dipindahkan ke dalam tabung lain hingga terjadinya awal dekomposisi.

Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ada hubungan persentase formalin terhadap waktu dekomposisi jaringan.

Hasil Penelitian: Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persentase formalin terhadap waktu dekomposisi jaringan. Dari data yang diperoleh, formalin 40% dengan konsentrasi 90% dan Formalin 40% dengan konsentrasi penuh (100%) menghasilkan sampel yang paling lama dekomposisinya. Rata-rata dari seluruh sampel adalah 5 hari.

Kesimpulan dan Saran: Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan Formalin 10% lebih dipilih untuk efisiensi karena akan diproses lebih lanjut. Penggunaan formalin dengan kadar pelarutan lebih rendah digunakan untuk jaringan yang lebih besar dan disimpan lebih lama.

(4)

ABSTRACT

Background: Formaldehyde is one of the many solutions used for fixation which has efficient preservative properties of tissues and maintains the form. Formalin 10% is normally used by forensic pathologists in the preservation of dead bodies. This study assess whether formalin 10% and the other percentage of formalin has significant differences in tissue fixation.

Methods: The research method used is experimental, analytical using randomized clinical trials with single blind approach. Researcher used mice liver with equal size (approximately 5x5x5 mm) that do not have any abnormality. Formalin 40% is used and diluted 10 times, ranging from full concentration to 10% solution of formalin 40% solution, each inserted into a tube. Researcher then fixed the sample in different solution of formalin for 2 weeks. Then the sample was transferred into another tube and waited until decomposition occur. The data collected was the day sample transferred into another tube until signs of early decomposition shows. Objective: The purpose of this study is to determine whether percentage of formalin to tissue decomposition time has any correlation.

Results: The results of the study shows that there is a significant relationship between the percentage of formalin with tissue decomposition time. From the data obtained, formalin 40% with a concentration of 90% and 40% formalin with full concentration (100%) resulted in the longest period of decomposition. The average of all samples is 5 days.

Conclusions and Recommendations: The conclusion of this study is the use of formalin 10% does have a significant difference using formalin with other concentrations. Formalin 10% are more preferrable and efficient for small tissues and temporary fixation. Higher percentages are used to fix larger tissues and longer time of fixation.

(5)

KATA PENGANTAR

Pertama sekali Penulis berterima kasih kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW karena atas karunia dan ridho dariNya penulis tidak akan dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Hubungan Persentase Pelarutan Formalin Terhadap Waktu Dekomposisi Hepar Mus Musculus (Mencit)”.

Penulis sadar, bahwasanya Karya Tulis Ilmiah ini sangat jauh dari sempurna, sehingga penulis berharap diberikan saran dan kritik supaya dapat memperbaiki diri untuk lebih baik kedepannya.

Penulis ingin berterima kasih kepada pihak-pihak yang juga membantu dalam pembuatan proposal ini yaitu:

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Gontar Alamsyah Siregar Sp.PD. KGEH.

2. Dr. Surjit Singh Sp.F, M.B.B.S sebagai dosen pembimbing karya tulis ilmiah yang mengarahkan dalam pembuatan proposal ini.

3. Dr. Donna Partogi Sp. KK sebagai dosen pembimbing akademik karena telah membantu penulis dalam menempuh pembelajaran dalam fakultas kedokteran.

4. Dr. Eddy Sutrisno H. Sp.BP dan dr. Retno Sari Dewi, M.Kes sebagai orang tua karena telah membesarkan Penulis, memberikan fasilitas, dan memberi kasih sayang kepada Penulis.

5. Saudari Cindy Natasia Sinukaban, seorang yang sangat penting dalam hidup penulis, sangat menyayangi penulis, yang memberi ide dan masukan kepada penulis, dan yang memberi dukungan terhadap penulis.

(6)

7. Teman-teman FK USU yang tak dapat disebut semua namanya, karena telah mendukung dan membantu pembuatan proposal.

Demikianlah kata pengantar ini penulis sampaikan. Tidak akan pernah ada ilmu pengetahuan baru yang diperoleh jika kita berhenti bertanya dan mencari jawabnya. Semoga hasil karya tulis ini dapat memberikan sumbangan pikiran yanng berguna bagi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, bangsa dan Negara Indonesia, serta pengembangan ilmu.

Medan, 31 Mei 2012 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

1.4.2. Pada pekerja yang mengawetkan mayat ... 3

1.4.3. Pada mahasiswa lain ... 3

1.4.4. Pada masyarakat dan peneliti lain ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Dekomposisi Mayat ... 4

2.1.1. Definisi ... 4

2.1.2. Mekanisme ... 4

2.1.3. Faktor yang mempengaruhi ... 5

2.1.4. Kriteria Penilaian ... 7

2.2. Pengawetan mayat ... 9

2.2.1. Definisi ... 9

2.2.2. Fungsi ... 9

(8)

2.3. Formalin ... 12

2.3.1. Karakteristik ... 12

2.3.2. Penggunaan ... 12

2.3.3. Cara kerja terhadap jaringan ... 12

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 14

3.1. Kerangka Konsep ... 14

3.2. Definisi Operasional ... 14

3.2.1. Waktu Dekomposisi ... 14

3.2.2. Persentase Formalin ... 14

3.2.3. Dekomposisi Hepar 15

3.3. Hipotesis ... 15

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 16

4.1. Jenis Penelitian ... 16

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 16

4.3. Populasi dan Sampel ... 16

4.4. Teknik Pengumpulan Data ... 17

4.5. Pengolahan dan Analisa Data ... 18

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...………...19

5.1. Hasil Penelitian ... 19

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian………...……….19

5.1.2. Deskripsi Sampel………19

5.1.3. Deskripsi Data……….19

5.1.1. Hasil Perhitungan Data…..……….19

5.2. Pembahasan……….19

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ………...26

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 5.1 Waktu Dekomposisi Sampel Hepar Tanpa Formalin (Kontrol) 20 Tabel 5.2 Waktu Dekomposisi Sampel Hepar Dalam Formalin 10% 20 Tabel 5.3 Waktu Dekomposisi Sampel Hepar Dalam Formalin 20% 20 Tabel 5.4 Waktu Dekomposisi Sampel Hepar Dalam Formalin 30% 21 Tabel 5.5 Waktu Dekomposisi Sampel Hepar Dalam Formalin 40% 21 Tabel 5.6 Waktu Dekomposisi Sampel Hepar Dalam Formalin 50% 21 Tabel 5.7 Waktu Dekomposisi Sampel Hepar Dalam Formalin 60% 22 Tabel 5.8 Waktu Dekomposisi Sampel Hepar Dalam Formalin 70% 22 Tabel 5.9 Waktu Dekomposisi Sampel Hepar Dalam Formalin 80% 23 Tabel 5.10 Waktu Dekomposisi Sampel Hepar Dalam Formalin 90% 23 Tabel 5.11 Waktu Dekomposisi Sampel Hepar Dalam Formalin 100% 24 Tabel 5.12 Rata-rata waktu dekomposisi hepar terhadap persentasi 24

formalin

(10)

DAFTAR GAMBAR

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Riwayat Hidup Peneliti

Lampiran 2 Ethical Clearance

Lampiran 3 Perhitungan Pengenceran Formalin

Referensi

Dokumen terkait

Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan dilakukan oleh FKTP. Program/kegiatan yang dibuat kerangka acuan adalah sesuai dengan

Berdasarkan uraian-uraian mengenai definisi anggaran diatas,maka dapat disimpulkan bahwa anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis dan terperinci mengenai

Di Kabupaten Sumenep pola pemanfaatannya dari masing-masing umbi kurang bervariasi yaitu untuk ubi kayu biasanya dikonsumsi sendiri sebanyak 20,83% dan 79,17% ubi kayu

Terhadap Stateless Persons Rohingya) The Law Protection of Stateless Persons based on Internaional Law (A Study on Stateless Persons of Rohingya) sebagai syarat

keamanan dan ketertiban di lingkungan suatu instansi/proyek Badan Usaha secara phisik melalui kegiatan pengaturan , penjagaan, pengawalan dan patroli serta kegiatan lain yang

Oleh karena itu setiap permasalahan yang memiliki fungsi konkaf untuk dimaksimalkan pada kendala nonnegativitas, mempunyai turunan yang kurang dari satu atau sama dengan nol untuk

Namun anak juga dapat membuat susah kedua orang tuanya manakala anak tersebut tidak berbakti kepadanya, serta tidak taat beribadah, sehingga kedua orang tua

Fisika Dasar II/A/II Allan Price, Ph.D. Atom Inti