PENERAPAN
PENERAPAN
PROGRAM LINIER
PROGRAM LINIER
dalam
dalam
OPTIMASI PRODUKSI
OPTIMASI PRODUKSI
Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1
MASALAH yg banyak dihadapi oleh INDUSTRI
MASALAH yg banyak dihadapi oleh INDUSTRI
adalah BAGAIMANA MENGGUNAKAN atau
adalah BAGAIMANA MENGGUNAKAN atau
MENENTUKAN ALOKASI PENGGUNAAN
MENENTUKAN ALOKASI PENGGUNAAN
SUMBER DAYA
SUMBER DAYA
YG UMUMNYA
YG UMUMNYA
TERBATAS
TERBATAS
, untuk DAPAT MEMPEROLEH
, untuk DAPAT MEMPEROLEH
SUATU
SUATU
HASIL yang OPTIMAL
HASIL yang OPTIMAL
HASIL YG OPTIMAL merupakan TUJUAN
HASIL YG OPTIMAL merupakan TUJUAN
untuk MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN
untuk MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN
atau MEMINIMALKAN BIAYA
PROGRAM LINIER
PROGRAM LINIER
Linear Programming
Linear Programming
Salah satu TEKNIK OPTIMASI yg banyak
Salah satu TEKNIK OPTIMASI yg banyak
berkaitan dg PENGGUNAAN SUMBER
berkaitan dg PENGGUNAAN SUMBER
DAYA
DAYA
MULAI DIKEMBANGKAN oleh GEORGE
MULAI DIKEMBANGKAN oleh GEORGE
DANTZIG pd th 1947 dg suatu teknik yg
DANTZIG pd th 1947 dg suatu teknik yg
disebut METODE SIMPLEX (
disebut METODE SIMPLEX (
simplex method
simplex method
))
Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 3
PERSAMAAN
PERSAMAAN
dalam PROGRAM LINIER
dalam PROGRAM LINIER
FUNGSI TUJUAN (maksimum atau minimum)
FUNGSI TUJUAN (maksimum atau minimum)
menunjukkan tujuan yg ingin dicapai
menunjukkan tujuan yg ingin dicapai
PERSAMAAN KENDALA (
PERSAMAAN KENDALA (
constraints
constraints
))
menunjukkan kondisi keterbatasan
menunjukkan kondisi keterbatasan
yang ada
METODE dalam
METODE dalam
PROGRAM LINIER
PROGRAM LINIER
Metode GRAFIK
Metode GRAFIK
Metode SIMPLEX
Metode SIMPLEX
Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 5
METODE GRAFIK
METODE GRAFIK
Untuk MEMECAHKAN MASALAH
Untuk MEMECAHKAN MASALAH
PROGRAM LINIER dengan DUA PEUBAH
PROGRAM LINIER dengan DUA PEUBAH
Untuk TIGA PEUBAH sebenarnya MASIH
Untuk TIGA PEUBAH sebenarnya MASIH
DAPAT DITERAPKAN, tetapi AGAK
DAPAT DITERAPKAN, tetapi AGAK
RUMIT karena HARUS MENGGUNAKAN
RUMIT karena HARUS MENGGUNAKAN
GRAFIK TIGA DIMENSI yg sering sulit untuk
GRAFIK TIGA DIMENSI yg sering sulit untuk
diikuti dg jelas
Contoh 1
Contoh 1
Sebuah industri menghasilkan suatu jenis produk dg 2 mutu, yaitu mutu A dan Sebuah industri menghasilkan suatu jenis produk dg 2 mutu, yaitu mutu A dan mutu B. Untuk menghasilkan produk dg 2 mutu tsb digunakan 3 buah mesin, mutu B. Untuk menghasilkan produk dg 2 mutu tsb digunakan 3 buah mesin, dg perlakuan yg berbeda pd tiap mesin, yaitu dlm hal lamanya proses pd setiap dg perlakuan yg berbeda pd tiap mesin, yaitu dlm hal lamanya proses pd setiap mesin seperti pd tabel berikut :
mesin seperti pd tabel berikut :
Setiap mesin hanya dpt digunakan tdk lebih dr 8 jam per hari. Keuntungan yg Setiap mesin hanya dpt digunakan tdk lebih dr 8 jam per hari. Keuntungan yg diperoleh dr tiap produk adalah Rp 5 untuk produk dg mutu A, dan Rp 8 untuk diperoleh dr tiap produk adalah Rp 5 untuk produk dg mutu A, dan Rp 8 untuk produk dg mutu B.
produk dg mutu B.
Berapa jumlah produk A dan B yang optimal ? Berapa jumlah produk A dan B yang optimal ?
Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 7
Penyelesaian
Penyelesaian
Peubah yg blm diketahui dan akan dicari adalah
Peubah yg blm diketahui dan akan dicari adalah jumlah produkjumlah produk( ( PP) dg mutu A ) dg mutu A dan B setiap harinya.
dan B setiap harinya.
Fungsi tujuan Fungsi tujuan::
Maksimumkan P = 5A + 8B Maksimumkan P = 5A + 8B
Kendala Kendala:: Kondisi pembatas
Kondisi pembatas jam kerja mesin 8 jam per hari (480 menit/hari)jam kerja mesin 8 jam per hari (480 menit/hari)
Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 9
Bentuk persamaan selengkapnya Bentuk persamaan selengkapnya::
Maksimumkan
Maksimumkan P = 5A + 8BP = 5A + 8B Kendala
Kendala 40A + 30B ≤ 480 (kendala mesin 1)40A + 30B ≤ 480 (kendala mesin 1) 24A + 32B ≤ 480 (kendala mesin 2) 24A + 32B ≤ 480 (kendala mesin 2) 20A + 24B ≤ 480 (kendala mesin 3) 20A + 24B ≤ 480 (kendala mesin 3)
A ≥ 0 A ≥ 0 B ≥ 0 B ≥ 0
Alternatif penyelesaian Alternatif penyelesaian::
1.
1. Hanya memproduksi mutu AHanya memproduksi mutu A 2.
2. Hanya memproduksi mutu BHanya memproduksi mutu B 3.
3. Memproduksi mutu A dan BMemproduksi mutu A dan B
ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 1
Mesin 1
Mesin 1 : 40A ≤ 480 , atau A ≤ 12 Jika hanya : 40A ≤ 480 , atau A ≤ 12 Jika hanya AAsaja yangsaja yang Mesin 2 : 24A ≤ 480 , atau A ≤ 20 diproduksi, maka tdk Mesin 2 : 24A ≤ 480 , atau A ≤ 20 diproduksi, maka tdk Mesin 3 : 20A ≤ 480 , atau A ≤ 24 boleh lebih dr Mesin 3 : 20A ≤ 480 , atau A ≤ 24 boleh lebih dr 1212
Keuntungan yg diperoleh = 12 x Rp 5 = Rp 60 / hari Keuntungan yg diperoleh = 12 x Rp 5 = Rp 60 / hari
ALTERNATIF 2 ALTERNATIF 2
Mesin 1
Mesin 1 : 30B ≤ 480 , atau B ≤ 16 Jika hanya : 30B ≤ 480 , atau B ≤ 16 Jika hanya BBsaja yangsaja yang Mesin 2 : 32B ≤ 480 , atau B ≤ 15 diproduksi, maka tdk Mesin 2 : 32B ≤ 480 , atau B ≤ 15 diproduksi, maka tdk Mesin 3 : 24B ≤ 480 , atau B ≤ 20 boleh lebih dr Mesin 3 : 24B ≤ 480 , atau B ≤ 20 boleh lebih dr 1515
Keuntungan yg diperoleh = 15 x Rp 8 = Rp 120 / hari Keuntungan yg diperoleh = 15 x Rp 8 = Rp 120 / hari
ALTERNATIF 3 ALTERNATIF 3
Semua persamaan kendala yang ada digambarkan di dalam suatu grafik yang Semua persamaan kendala yang ada digambarkan di dalam suatu grafik yang sama.
Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 11
-10 -5 0 5 10 15 20 25 30
0 5 10 15 20
Produk B
P
ro
d
u
k
A
Mesin 1 Mesin 2 Mesin 3
Ternyata memproduksi mutu B saja akan memberikan keuntungan paling Ternyata memproduksi mutu B saja akan memberikan keuntungan paling maksimal
maksimal
Titik kombinasi A = 1,714 dan B = 13,714 diperoleh dr titik potong antara Titik kombinasi A = 1,714 dan B = 13,714 diperoleh dr titik potong antara persamaan kendala mesin 1 dan 2. Apabila perusahaan akan memproduksi persamaan kendala mesin 1 dan 2. Apabila perusahaan akan memproduksi dalam 2 mutu, maka kombinasi tsb merupakan kombinasi terbaik, tetapi bukan dalam 2 mutu, maka kombinasi tsb merupakan kombinasi terbaik, tetapi bukan yg paling menguntungkan
Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 13
METODE SIMPLEX
METODE SIMPLEX
Untuk MEMECAHKAN MASALAH UMUM
Untuk MEMECAHKAN MASALAH UMUM
PROGRAM LINIER.
PROGRAM LINIER.
SUATU PROSEDUR ALJABAR, yang melalui
SUATU PROSEDUR ALJABAR, yang melalui
SERANGKAIAN OPERASI
SERANGKAIAN OPERASI--OPERASI
OPERASI
BERULANG
BERULANG
DAPAT MEMECAHKAN SUATU MASALAH
DAPAT MEMECAHKAN SUATU MASALAH
yang terdiri dari TIGA PEUBAH atau LEBIH
yang terdiri dari TIGA PEUBAH atau LEBIH
Contoh 2 :
Contoh 2 :
Sebuah perusahaan memproduksi 2 jenis produk, yaitu X
Sebuah perusahaan memproduksi 2 jenis produk, yaitu X
dan Y. Setiap produk X memberikan keuntungan Rp 4,
dan Y. Setiap produk X memberikan keuntungan Rp
4,--dan produk Y memberikan keuntungan Rp 8,
dan produk Y memberikan keuntungan Rp 8,--. Satu unit
. Satu unit
X memerlukan waktu proses 8 jam pd mesin A dan 4 jam
X memerlukan waktu proses 8 jam pd mesin A dan 4 jam
pd mesin B. Produk Y memerlukan 12 jam pd mesin A,
pd mesin B. Produk Y memerlukan 12 jam pd mesin A,
12 jam pd mesin B, dan 2 jam pd mesin C. Mesin A
12 jam pd mesin B, dan 2 jam pd mesin C. Mesin A
mempunyai kapasitas kerja maksimum 240 jam per bulan,
mempunyai kapasitas kerja maksimum 240 jam per bulan,
mesin B 144 jam per bulan, dan mesin C hanya 20 jam per
mesin B 144 jam per bulan, dan mesin C hanya 20 jam per
bulan. Berapa jumlah produk X dan Y yg dihasilkan
bulan. Berapa jumlah produk X dan Y yg dihasilkan
supaya perusahaan dpt memperoleh keuntungan yg
supaya perusahaan dpt memperoleh keuntungan yg
maksimum ?
Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 15
Penyelesaian
Penyelesaian
LANGKAH I
LANGKAH I : Merumuskan masalah dalam bentuk persamaan: Merumuskan masalah dalam bentuk persamaan
Fungsi tujuan Fungsi tujuan::
Maksimumkan Z = 4X + 8Y Maksimumkan Z = 4X + 8Y
Persamaan Kendala Persamaan Kendala::
8X + 12Y ≤ 240
8X + 12Y ≤ 240 (kendala mesin A)(kendala mesin A) 4X + 12Y ≤ 144
4X + 12Y ≤ 144 (kendala mesin B)(kendala mesin B) 2Y ≤ 20
2Y ≤ 20 (kendala mesin C)(kendala mesin C) A ≥ 0
A ≥ 0 B ≥ 0 B ≥ 0
LANGKAH II
LANGKAH II : Menyusun peubah slack: Menyusun peubah slack
Perumusan pd Langkah I diubah, sehingga tanda ketidaksamaan ( ≤ ) berubah Perumusan pd Langkah I diubah, sehingga tanda ketidaksamaan ( ≤ ) berubah menjadi persamaan ( = ). Untuk itu diperlukan tambahan peubah yang disebut menjadi persamaan ( = ). Untuk itu diperlukan tambahan peubah yang disebut dg
dg peubah slackpeubah slack((slack variableslack variable), dg simbol S), dg simbol S11, S, S22, S, S33, dan seterusnya, yang , dan seterusnya, yang menunjukkan jumlah sumber daya yang tidak digunakan.
menunjukkan jumlah sumber daya yang tidak digunakan.
8X + 12Y + S 8X + 12Y + S11= 240= 240 4X + 12Y + S 4X + 12Y + S22= 144= 144
2Y + S 2Y + S33= 20= 20
Shg persamaan selengkapnya menjadi : Shg persamaan selengkapnya menjadi :
Z = 4X + 8Y + 0 S
Z = 4X + 8Y + 0 S11+ 0 S+ 0 S22+ 0 S+ 0 S33
8X + 12Y + 1 S
8X + 12Y + 1 S11+ 0 S+ 0 S2 2 + 0 S+ 0 S33= 240= 240 4X + 12Y + 0 S
4X + 12Y + 0 S11+ 1 S+ 1 S22+ 0 S+ 0 S33= 144= 144 0X + 2Y + 0 S
Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 17
Tabel Simplex Awal
Tabel Simplex Awal
Tabel menunjukkan keadaan dimana perusahaan tidak atau belum berproduksi, shg nilai Cj semua sama dg nol, karena kolom ini menunjukkan keuntungan dr peubah pd kolom kedua (msh berisi peubah slack, yg tdk memberikan keuntungan).
• Kolom ke-3 s/d ke-7 menunjukkan koefisien peubah dari setiap
persamaan kendala.
• Kolom terakhir (kuantitas/Q) merupakan jumlah sumber daya
yg tersedia dalam setiap mesin.
• Baris Zj merupakan besarnya keuntungan kotor yg dihasilkan
melalui pemasukan satu unit peubah.
• Nilai Zj di bawah kolom kuantitas adalah keuntungan total.
• Dlm tabel awal tsb, semua nilai Zj sama dengan nol karena tdk
ada produk yg dihasilkan.
Perhitungan Zj dan Cj
Perhitungan Zj dan Cj–
–Zj
Zj
Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 19
LANGKAH III
LANGKAH III : Menentukan kolom peubah pengganti: Menentukan kolom peubah pengganti
Dicari nilai Cj
Dicari nilai Cj –– Zj yang positipZj yang positip
Dalam contoh terdapat dua nilai positip. Dalam contoh terdapat dua nilai positip.
Karena dlm masalah ini tujuannya adalah memaksimumkan keuntungan Karena dlm masalah ini tujuannya adalah memaksimumkan keuntungan (maksimalisasi), maka dicari nilai yg terbesar, yaitu 8, yg terdapat pd (maksimalisasi), maka dicari nilai yg terbesar, yaitu 8, yg terdapat pd kolom kolom peubah Y
peubah Y..
LANGKAH IV
LANGKAH IV : Menentukan peubah yg diganti: Menentukan peubah yg diganti
Untuk menentukan baris peubah yg akan diganti, perlu dilakukan perhitungan dg Untuk menentukan baris peubah yg akan diganti, perlu dilakukan perhitungan dg membagi setiap bilangan dlm kolom Q dg kolom terpilih (peubah Y), dan dipilih membagi setiap bilangan dlm kolom Q dg kolom terpilih (peubah Y), dan dipilih hasil bagi yang terkecil
hasil bagi yang terkecil
Baris S
Baris S11: 240/12: 240/12 = 20= 20 Baris S
Baris S22: 144/12: 144/12 = 12= 12 Baris S
Baris S33: 20/2: 20/2 = 10= 10
Karena hasil bagi terkecil adalah 10 maka
Karena hasil bagi terkecil adalah 10 maka SS33akan digantiakan diganti. Ini merupakan . Ini merupakan jumlah Y maksimum yg dpt dimasukkan dlm penyelesaian, yg berarti bahwa jumlah Y maksimum yg dpt dimasukkan dlm penyelesaian, yg berarti bahwa produksi lebih dr 10 unit Y akan melebihi kapasitas mesin C.
Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 21
LANGKAH V
LANGKAH V : Menghitung nilai baris baru: Menghitung nilai baris baru
Baris terpilih (baris S
Baris terpilih (baris S33) digantikan dg peubah dr kolom terpilih (Y).) digantikan dg peubah dr kolom terpilih (Y).
Nilai untuk baris ini diperoleh dg membagi setiap nilai sekarang dg nilai dlm Nilai untuk baris ini diperoleh dg membagi setiap nilai sekarang dg nilai dlm kolom Y pd baris yg sama, yaitu angka 2. Nilai ini disebut elemen perpotongan kolom Y pd baris yg sama, yaitu angka 2. Nilai ini disebut elemen perpotongan ((intersectional elementintersectional element), karena terletak pd perpotongan antara baris dan kolom ), karena terletak pd perpotongan antara baris dan kolom terpilih.
terpilih.
Perubahan baris lama menjadi baris baru (Y) adalah sbb. : Perubahan baris lama menjadi baris baru (Y) adalah sbb. :
Baris lama ( S
Baris lama ( S33) : ) : 0 2 0 0 1 200 2 0 0 1 20
Baris baru ( Y ) :
Baris baru ( Y ) : 0 1 0 0 1/2 100 1 0 0 1/2 10
Nilai kolom Cj pd unsur baris yg diganti (nilai lama 0), diubah menjadi nilai dr Nilai kolom Cj pd unsur baris yg diganti (nilai lama 0), diubah menjadi nilai dr baris Cj pd kolom yg menggantikan, yaitu dr nilai keuntungan Y (nilainya 8). baris Cj pd kolom yg menggantikan, yaitu dr nilai keuntungan Y (nilainya 8).
LANGKAH VI
LANGKAH VI : Mengganti nilai baris lainnya: Mengganti nilai baris lainnya
Diupayakan nilai pd baris yg lain (S
Diupayakan nilai pd baris yg lain (S11dan Sdan S22), unsur pd kolom terpilih diubah ), unsur pd kolom terpilih diubah menjadi nol. Unsur ini adalah 12 untuk S
menjadi nol. Unsur ini adalah 12 untuk S11dan 12 untuk S2 (kebetulan sama).dan 12 untuk S2 (kebetulan sama).
Perhitungan dilakukan dg cara semua unsur pd baris yg diubah dikurangi dg Perhitungan dilakukan dg cara semua unsur pd baris yg diubah dikurangi dg semua unsur pd baris baru sebelumnya (baris S3 yg telah diubah menjadi baris Y), semua unsur pd baris baru sebelumnya (baris S3 yg telah diubah menjadi baris Y), dg dikalikan suatu faktor yg besarnya sama dg unsur pd baris tsb yg harus dibuat dg dikalikan suatu faktor yg besarnya sama dg unsur pd baris tsb yg harus dibuat nol.
( hasil perhitungan langkah 3
( hasil perhitungan langkah 3 –
– 6 )
6 )
Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 23
Keuntungan yg diperoleh Rp
80,-Perbaikan kombinasi msh mungkin dilakukan karena msh ada nilai positip pd baris Cj – Zj
Tahap berikutnya diulang lagi dr langkah 3. Tahap berikutnya diulang lagi dr langkah 3.
Dari Tabel Simplex Kedua diperoleh nilai positip tertinggi dr baris Cj
Dari Tabel Simplex Kedua diperoleh nilai positip tertinggi dr baris Cj –– Zj adalah Zj adalah angka 4, atau kolom peubah X.
angka 4, atau kolom peubah X.
Dari langkah 4, kolom Q menghasilkan nilai : Dari langkah 4, kolom Q menghasilkan nilai :
Baris S
Baris S11: 120/8: 120/8 = 15= 15 Baris S
Baris S22: 24/4: 24/4 = 6= 6 Baris Y : 10/0
Baris Y : 10/0 = ∞= ∞
Karena nilai terkecil di atas adalah 6, maka baris yg diganti adalah baris kedua Karena nilai terkecil di atas adalah 6, maka baris yg diganti adalah baris kedua (baris S
(baris S22), dan digantikan dg peubah X.), dan digantikan dg peubah X.
Dengan menggunakan cara yg sama untuk langkah
Dengan menggunakan cara yg sama untuk langkah--langkah berikutnya maka langkah berikutnya maka diperoleh Tabel Simplex Ketiga.
Tabel Simplex Ketiga
Tabel Simplex Ketiga
Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 25
Keuntungan yg diperoleh Rp
104,-Perbaikan kombinasi msh mungkin dilakukan karena msh ada nilai positip pd baris Cj – Zj
Tabel Simplex Keempat
Tabel Simplex Keempat
Keuntungan yg diperoleh Rp
128,-Perbaikan kombinasi tdk dilakukan karena tdk ada lagi nilai positip pd baris Cj – Zj : OPTIMAL
Masalah TRANSPORTASI
Masalah TRANSPORTASI
SALAH SATU MASALAH KHUSUS dlm
SALAH SATU MASALAH KHUSUS dlm
MASALAH PROGRAM LINIER
MASALAH PROGRAM LINIER
Ada sejumlah TITIK ASAL yg bersifat sbg
Ada sejumlah TITIK ASAL yg bersifat sbg
TITIK PRODUSEN, yang perlu
TITIK PRODUSEN, yang perlu
mendistribusikan sejumlah barang ke beberapa
mendistribusikan sejumlah barang ke beberapa
TITIK TUJUAN yang bersifat sbg TITIK
TITIK TUJUAN yang bersifat sbg TITIK
KONSUMEN
KONSUMEN
Umumnya menyangkut ALOKASI
Umumnya menyangkut ALOKASI
PENYEBARAN atau PENGANGKUTAN
PENYEBARAN atau PENGANGKUTAN
BARANG dr titik asal ke titik tujuan
BARANG dr titik asal ke titik tujuan
Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 27
Contoh 3 :
Contoh 3 :
Sebuah perusahaan pupuk mempunyai 2 pabrik yg
Sebuah perusahaan pupuk mempunyai 2 pabrik yg
terletak di kota A dan B. Pabrik tsb mempunyai
terletak di kota A dan B. Pabrik tsb mempunyai
kapasitas masing
kapasitas masing--masing 6 dan 8 ton per hari.
masing 6 dan 8 ton per hari.
Kedua pabrik tsb mempunyai 2 daerah pemasaran,
Kedua pabrik tsb mempunyai 2 daerah pemasaran,
yaitu kota C dan D, yg masing
yaitu kota C dan D, yg masing--masing memerlukan
masing memerlukan
10 dan 4 ton pupuk per hari. Ongkos angkut
10 dan 4 ton pupuk per hari. Ongkos angkut
ditentukan sebesar Rp 1000/ton/km. Skema jalan
ditentukan sebesar Rp 1000/ton/km. Skema jalan
angkutan dan jarak yg harus ditempuh
angkutan dan jarak yg harus ditempuh
digambarkan sebagai berikut :
Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 29
Dari gambar di atas dpt dilihat beberapa kemungkinan cara pengangkutan
yg dpt dilakukan, yaitu dr A C D
D
B C D
D
Penyusunan tabel dimulai dg asumsi bahwa semua produk dr A diangkut ke C Penyusunan tabel dimulai dg asumsi bahwa semua produk dr A diangkut ke C semaksimal mungkin.
semaksimal mungkin.
Karena C memerlukan 10 ton, sedangkan A memproduksi 6 ton, maka yg dpt diangkut Karena C memerlukan 10 ton, sedangkan A memproduksi 6 ton, maka yg dpt diangkut maksimal adalah 6 ton, shg dr A ke D tdk ada yg perlu diangkut.
maksimal adalah 6 ton, shg dr A ke D tdk ada yg perlu diangkut.
Sedangkan dr B perlu diangkut ke C sebanyak 4 ton untuk menambah kekurangan dari Sedangkan dr B perlu diangkut ke C sebanyak 4 ton untuk menambah kekurangan dari kebutuhan sebanyak 10 ton, dan sisanya 4 ton diangkut ke D.
kebutuhan sebanyak 10 ton, dan sisanya 4 ton diangkut ke D.
Fungsi tujuan Fungsi tujuan::
Minimumkan biaya angkut Minimumkan biaya angkut Z = 150.000 X
Z = 150.000 XACAC+ 100.000 X+ 100.000 XADAD+ 80.000 X+ 80.000 XBCBC+ 75.000 X+ 75.000 XBDBD
Persamaan Kendala Persamaan Kendala::
X
XACAC+ X+ XADAD= 6 = 6 (ketersediaan di kota A)(ketersediaan di kota A) X
XBCBC+ X+ XBDBD= 8 = 8 (ketersediaan di kota B)(ketersediaan di kota B) X
XACAC+ X+ XBCBC= 10 = 10 (ketersediaan di kota C)(ketersediaan di kota C) X
XADAD+ X+ XBDBD= 4 = 4 (ketersediaan di kota D)(ketersediaan di kota D)