• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implikasi Penambangan Batugamping Terhadap Kondisi Hidrologi di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Implication of Limestone Quarry to the Hydrological Condition in Citeureup, Bogor, West Java

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Implikasi Penambangan Batugamping Terhadap Kondisi Hidrologi di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Implication of Limestone Quarry to the Hydrological Condition in Citeureup, Bogor, West Java"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Lokasi Penelitian dan Situasi Penambangan Batugamping, Penambangan Citeureup (PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., 2009)
Gambar 2. Lokasi Pengambilan Sampel dan Lokasi Pengamatan.
Tabel 1. Parameter Fisika Air.
Tabel 2. Parameter Kimia Air.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan: Ada pengaruh yang signifikan pada substitusi tepung labu kuning terhadap kadar beta karoten dan terdapat pengaruh substitusi tepung labu kuning pada

Sehingga sindrom gradenigo pada kasus ini berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan tomografi komputer kepala telah dapat disingkirkan

yaitu mendapat nilai 50 karena keterampilan siswa dalam membaca aksara Jawa masih kurang dan hasil evaluasi yang diperoleh siswa masih terdapat banyak

Hal ini mengandung arti bahwa karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya sesuai dengan yang diinginkan perusahaan dalam hal kinerja

In this paper, we propose a global and local structure of Siamese Convolution Neural Network which automatically extracts features from input images to perform human

Kemudian jika button pada halaman satu diklik maka aplikasi akan berpindah ke halaman dua dengan menampilkan kata yang telah dimasukkan sebelumnya.. Ilustrasinya seperti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor pengalaman usaha, modal usaha, jumlah ternak, jumlah tenaga kerja, pendidikan pengelola, ransum makanan dan

1 23 aspek penilaian 20 48 4 0 72 Sangat Baik Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai keaktifan belajar siswa pada siklus II baik pada pertemuan 1 maupun pertemuan