• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Teknik Digital.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Modul Teknik Digital.pdf"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Arif Wibisono, S.Pd, M.Kom
  • Sekolah: Universitas
  • Mata Pelajaran: Pendidikan Teknologi Informasi
  • Topik: Teknik Digital
  • Tipe: buku
  • Tahun: 2017
  • Kota: Semarang

I. PENGENALAN KONSEP DIGITAL

Bab ini membahas dasar-dasar konsep digital, termasuk representasi bilangan dalam bentuk analog dan digital. Representasi analog menunjukkan perubahan kuantitas secara kontinu, sementara representasi digital menggunakan simbol diskrit (digit) untuk menyatakan nilai. Kelebihan dan keterbatasan sistem digital juga diuraikan, dengan penekanan pada kemudahan desain, penyimpanan informasi, dan ketelitian. Namun, sistem digital memerlukan konversi dari analog ke digital dan sebaliknya, yang merupakan langkah penting dalam penerapannya.

1.1. Representasi Bilangan

Representasi bilangan dibagi menjadi dua kategori: analog dan digital. Pada representasi analog, perubahan kuantitas terjadi secara bertahap, sedangkan pada representasi digital, perubahan terjadi dalam langkah-langkah diskrit. Contoh analog termasuk speedometer mobil, sedangkan contoh digital adalah jam digital. Pemahaman tentang perbedaan ini penting untuk memahami sistem digital.

1.2. Kelebihan Dan Keterbatasan Sistem Digital

Sistem digital memiliki beberapa kelebihan seperti kemudahan desain, penyimpanan informasi yang lebih baik, dan ketelitian yang tinggi. Namun, keterbatasan utama adalah kebutuhan untuk mengkonversi sinyal analog menjadi digital dan sebaliknya, yang memerlukan perangkat tambahan seperti ADC dan DAC. Ini menunjukkan kompleksitas dalam penerapan sistem digital dalam kondisi nyata.

1.3. Sistem Bilangan Digital

Sistem bilangan digital mencakup desimal, biner, oktal, dan heksadesimal. Sistem biner adalah yang paling umum digunakan dalam teknologi digital karena hanya memiliki dua simbol, yaitu 0 dan 1. Pemahaman tentang sistem bilangan ini penting untuk menganalisis dan mendesain rangkaian digital. Setiap sistem memiliki karakteristik dan aplikasi yang berbeda dalam konteks digital.

II. SISTEM BILANGAN DAN KODE

Bab ini membahas konversi antara berbagai sistem bilangan dan kode yang digunakan dalam sistem digital. Penekanan diberikan pada konversi antara biner dan desimal, serta operasi aritmetika seperti penjumlahan dan pengurangan dalam sistem biner. Kode BCD dan kode heksadesimal juga dijelaskan, menunjukkan pentingnya pengkodean dalam representasi data.

2.1. Konversi Biner ke Desimal

Konversi biner ke desimal dilakukan dengan menjumlahkan bobot dari bit yang bernilai 1. Ini adalah proses yang fundamental dalam memahami bagaimana data biner dapat diterjemahkan ke dalam format yang lebih mudah dipahami, yaitu desimal. Contoh diberikan untuk memperjelas langkah-langkah konversi ini.

2.2. Konversi Desimal ke Biner

Konversi dari desimal ke biner dapat dilakukan dengan metode pembagian berturut-turut dengan 2. Proses ini memungkinkan representasi bilangan desimal dalam bentuk biner, yang merupakan dasar dari pengolahan data digital. Contoh konversi disertakan untuk memperjelas metode ini.

2.3. Penjumlahan Biner

Penjumlahan biner dilakukan dengan cara yang mirip dengan penjumlahan desimal, tetapi dengan lebih sedikit kasus yang perlu dipertimbangkan. Ini menunjukkan kesederhanaan sistem biner dan pentingnya operasi ini dalam pengolahan data. Contoh penjumlahan biner disertakan untuk ilustrasi.

III. RANGKAIAN LOGIKA

Bab ini menjelaskan tentang rangkaian logika digital yang beroperasi berdasarkan prinsip aljabar Boolean. Operasi dasar seperti AND, OR, dan NOT dijelaskan dengan penggunaan tabel kebenaran untuk menggambarkan hubungan antara input dan output. Pemahaman tentang rangkaian logika sangat penting dalam desain sistem digital.

3.1. Konstanta dan Variable Boolean

Aljabar Boolean menggunakan dua nilai, 0 dan 1, untuk merepresentasikan keadaan logika. Ini memudahkan analisis dan desain rangkaian logika karena tidak ada nilai pecahan atau negatif. Prinsip dasar ini menjadi fondasi dalam pengembangan sistem digital.

3.2. Operasi-Operasi Logika Boolean

Operasi dasar dalam aljabar Boolean terdiri dari penjumlahan logika (OR), perkalian logika (AND), dan komplementasi (NOT). Tabel kebenaran digunakan untuk menggambarkan hasil dari operasi-operasi ini berdasarkan kombinasi input. Ini membantu dalam memahami bagaimana rangkaian logika berfungsi.

Referensi Dokumen

  • TEKNIK DIGITAL teori dan aplikasi ( Depari, G. )

Gambar

Tabel Kebenaran ....................................................................................
Gambar 1. Diagram dari tegangan analog versus waktu
Tabel berikut menunjukkan urutan hitungan pada system bilangan biner.
Tabel 1. Hubungan antara heksadesimal, desimal dan biner
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Jika masukan J dan K pada flip-flop utama adalah tinggi, maka flip-flop ini toggle pada saat pinggiran-positif pulsa lonceng tiba sedang flip-flop pembantu toggle pada saat

Pada Counter Sinkron, sumber clock diberikan pada masing-masing input Clock dari Flip-flop penyusunnya, sehingga apabila ada perubahan pulsa dari sumber, maka perubahan tersebut

Flip-flop pertama mendapatkan pulsa clock dari sumber clock, FF kedua mendapatkan pulsa clock dari output FF pertama dan FF ketiga mendapatkan pulsa clock dari.. output

Rangkaian Decoder adalah suatu rangkaian logika yang mengubah suatu kode input biner N-bit menjadi M buah len-len output sedemikian rupa sehingga tiap-tiap len output

Pencacah tak sinkron atau erial counter adalah pencacah yang pemberian sinyal detaknya secara seri artinya sinyal detak dihubungkan pada input flip-flop LSB (Less

Flip-flop terdiri dari rangkaian gerbang logika yang dirancang sedemikian rupa sehingga apa yang masuk rangkaian gerbang logika yang dirancang sedemikian rupa sehingga apa yang

TEKNIK DIGITAL DASAR KODE BINER DAN SISTEM BILANGAN Sistem Bilangan Biner Tujuan Instruksional Umum Setelah pelajaran selesai, peserta harus dapat: ⇒ Memahami sistem bilangan

Dokumen ini membahas tentang Counter Asinkron, sebuah jenis Counter yang menggunakan clock yang tidak bersamaan untuk menggerakkan