• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK DIGIT (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK DIGIT (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

MODUL : 7

COUNTER DAN DECODER

NAMA : ARIF HILMI, FRMAN FEBRIANTO ASMORO, LUTHFI NURWADI

NIM : 114707016, 1147070030, 1147070037

KELAS : IV/A1

KELOMPOK : 09

HARI, TANGGAL : SENIN, 18 APRIL 2016

WAKTU : 14.30-15.30

DOSEN/ASISTEN : SLAMET INDRIYANTO.ST

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

▸ Baca selengkapnya: dua digit (atau tiga digit) pertama menunjukkan kekuatan tarik minimum dalam…

(2)

Modul 7

COUNTER DAN DECODER

Arif Hilmi (1147070016), Firman Febrianto Asmoro (1147070030), Luthfi Nurwadi (114707003 ) / Kelompok 09 / Senin, 14 Oktober 2016 didalam perangkat elektronika digital seperti Komputer. Pada praktikum Teknik Digital kali ini dilakukan 2 kali percobaan dengan menggunakan IC 7490 dan IC7448 dimana dalam percobaan pertama kami melakukan operasi dasar pencacah(counter) dan dalam percobaan kedua kami melakukan percobaan pemecah sandi(Decoder)

Index Terms— 3 IC 7490, IC 7448, Counter Decoder.

I. PENDAHULUAN

Dekoder adalah suatu rangkaian kombinasional yang mengkonversikan informasi biner dari n jalur input ke jalur output. Nama dekoder juga digunakan untuk beberapa code conventer seperti mislanya BCD-to-seven-segment decoder.

Salah satu fungsi dari dekoder adalah mengkonversikan kode yang diberikan pada inputnya ke sinyal output yang eksklusif. Angka-angka yang dimiliki pada BCD adalah 0 dan 1. Oleh karena itu dibuatlah suatu aplikasi dekoder sebagai up counter dimana inputan yang diberikan pada alat ini adalah bilangan BCD dan outputnya akan berupa bilangan desimal yang bias dilihat pada seven-segment display.

Tujuan praktikum

1. Mengenal,mengerti dan memahami oprasi dasar pencacah (counter) dan pencacah sandi (Decoder).

2. Mengenal beberapa IC counter dan decoder.

II. TEORI DASAR

Rangkaian counter adalah rangkaian elektronika yang befungsi untuk melakukan penghitungan angka secara berurutan baik itu perhitungan maju ataupun

perhitungan mundur. Yang dimaksud dengan perhitungan maju adalah di mana rangkaian akan menghitung mulai dari angka yang kecil menuju angka yang lebih besar. Sedangkan perhitungan mundur adalah sebaliknya. Perhitungan bisa mencapai jumlah yang tidak terbatas tergantung perancangan rangkaian ataupun tuntutan kebutuhan. Untuk contoh diatas hanya menggunakan satu buah IC decade counter dan satu buah seven segment sehingga hanya bisa mewakili fungsi akan satu digit atau angka satuan. Untuk membuat fungsi yang lebih banyak anda tinggal menambah IC dan 7-segmentnya sesuai dengan fungsi yang diinginkan.

Banyak sekali kegunaan dari rangkaian counter ini didunia elektronika digital. Bahkan bisa dikatakan elektronika digital tidak terpisahkan dengan rangkaian counter. Hampir semua rangkaian digital memerlukan rangkaian counter. Hal itu dikarenakan untuk menerapkan fungsi penghitungan angka atau operasi matematika harus menggunakan fungsi dari rangkaian counter. Counter

merupakan salah satu rangkaian elektronika digital yang menggunakan urutan logika digital dan dipicu oleh pulsa atau clock(rangkaian sekuensial). Counter biasanya mencacah atau menghitung dalam biner dan dapat dibuat untuk berhenti atau berulang ke hitungan awal setiap saat. Pada counter yang berulang, jumlah kondisi biner yang berbeda menunjukkan modulus (MOD) counter.

Sebagai contoh, counteryang mencacah dari 0-1-2-3-4-5-6-7 secara berulang disebut juga modulus8 atau MOD-8. Rangkaian dasar counter adalah beberapa flip-flop yang jumlahnya bergantung pada modulus yang diperlukan. Secara umum,counter terbagi menjadi 2 jenis, yaitu asynchronous counter (ripple counter) dan synchronous counter. Asynchronous counter (ripple counter) merupakan counter yang

(3)

menghubungkan Q0 ke CLK1 secara eksternal. Counter ini mempunyai 2 masukan resetyaitu MR1 dan MR2 dan 2 masukan set yaitu MS1 dan MS2, serta 4 kaki luaran yaitu Q0, Q1, Q2, dan Q3. Kaki 10 dihubungkan ke GND dan kaki 5 dihubungkan ke +5V. Susunan kaki IC 74LS90 dapat dilihat dalam Gambar dibawah ini:

Synchronous countermerupakan counter yang dapat masukan clockpemicunya dihubungkan ke setiap flip-flop, sehingga setiap flip-flop akan beroperasi dengan masukan transisi clock yang sama. Pada synchronous counter harus dipastikan bahwa setiap flip-flop menahan transisi luarannya sampai tiba gilirannya IC 74LS190 adalah synchronous BCD counter (0 sampai 9). IC ini mempunyai 4 masukan P0, P1, P2, dan P3 yang digunakan untuk mengeset mulainya hitungan dengan operasi Parallel Load ( PL ). Counterini juga menghitung up/down dengan menentukan masukan U / D. KakiCount Enable (CE ) adalah masukan aktif-LOW yang digunakan untuk meng-enable/inhibit counter. Kaki luaran yang ada pada IC 74LS190 adalah Q0, Q1, Q2, dan Q3 serta TC (Terminal Count) dan RC (Ripple Clock). TC maupun RC dapat digunakan sebagai masukan clock untuk counter yang lebih tinggi. Kaki 8 dihubungkan ke GND dan kaki 16 dihubungkan ke +5V. Susunan kaki IC 74LS190 dapat dilihat dalam Gambar berikut ini :

.

Rangkaian Decoder adalah suatu rangkaian logika yang mengubah suatu kode input biner N-bit menjadi M buah len-len output sedemikian rupa sehingga tiap-tiap len output hanya akan diaktifkan oleh salah satu dari kemungkinan kombinasi-kombinasi input. Decoder merupakan suatu alat yang di gunakan untuk dapat mengembalikan proses encoding sehingga kita dapat melihat atau

menerima informasi aslinya. Pengertian Decoder juga dapat di artikan sebagai rangkaian logika yang di tugaskan untuk menerima input input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner tersebut. Kebalikan dari decoder adalah encoder.Fungsi Decoder adalah untuk memudahkan kita dalam menyalakan seven segmen. Itu lah sebabnya kita menggunakan decoder agar dapat dengan cepat menyalakan seven segmen. Output dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin merangkaian decoder dapat kita buat dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8 decoder.

(4)

Encoder adalah rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan dengan dekoder. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan format tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam format bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif menjadi kode bilangan biner. Dalam teori digital banyak ditemukan istilah encoder seperti “Desimal to BCD Encoder” yang berarti rangkaian digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan jumlah line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded Decimal). Atau “8 line to 3 line encoder” yang berarti rangkaian encoder dengan input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD).

III. METODOLOGI

 Alat dan bahan N

o Alat dan Bahan Jumlah 1 Kit Praktikum Teknik Digital 1

2 7 segmen

-3 IC 7490 1

4 IC 7448 1

5 Kabel jumper 10 6 Kabel capit buaya 10

 Prosedur percobaanr Rangkaian kombinasi Gerbang Logika.

A. Percobaan 1

1. power supply dalam keadaan OFF. 2. Pasang Ic 7490 pada projecboard. 3. Perhatikan datasheet IC 7490.

4. Hubungkan pin 5 pada tegangan positif (+) power supply,dan pin 10 pada ground (-).

5. Sambungkan pin 1 dan pin 12.

6. Sambungkan pin 2 dan pin 3 pada ground(-) 7. Sambungkan pin 6 dan pin 7 pada ground(-) 8. Hubungkan clock CKA (pin 14) dengan input

12. Ubah-ubah nilai CKA dan catat hasil pada tabel 1 lembar data.

13. Jika percobaan telah selesai,matikan power supply dan sambungkan dengan percobaan 2. B. Percobaan 2

1. power supply dalam keadaan OFF. 2. Biarkan rangkaian pada percobaan 1. 3. Pasang Ic 7448 pada projecboard. 4. Perhatikan datasheet pada IC 7448.

5. Hubungkan pin 16 pada tegangan positif (+) power supply,dan pin 8 pada ground (-).

6. Hubungkan pin D,C,B,A(pin 6,2,1,dan7) pada IC 74 percobaan 1,yaitu pin QD(11) ,QC(8),QB(9),dan QA(12).

7. Hubungkan pin a,b,c,d,e,f,g(pin 13,12,11,109,15 dan 14) pada IC 7448 denan seven segmen

11. Catac hasil percobaan pada tabel.

(5)

0 0 1 1 1 7 1 1 0 0 0 8 0 1 0 0 0 8 1 1 0 0 1 9

.

Analisis:

A. Percobaan 1 – Counter

Sebelum perhitungan dimulai, keempat output DCBA 0000 dengan jalan dibuat Clear dalam kondisi 0 walaupun sesaat. Pada saat pulsa pertama datang dan bergerak dari 1 ke 0 maka output QA akan berubah dari 0 menjadi 1. Output QB akan tetap 0 karena signal yang masuk pada Flop "B" berubah dari 0 menjadi 1 Flip-Flop C dan C output-nya juga tidak berubah karena belum ada perubahan pada bagian output-nya. dalam keadaan inii, kondisi output DCBA = 0001. Jadi sesudah pulsa yang pertama pada output counter akan terbentuk angka 0001 dan pada saat pulsa kedua datang dan bergerak dari 1 menjadi 0, maka output QA akan berubah dari menjadi 0. Perubahan ini akan diteruskan ke Flip-Flop "B". Akibatnya karena input Flip-Flop "B" berubah dari 0 ke 1, maka output QB akan berubah dari 0 ke 1. Output Flip-Flop C dan D belum berubah karena belum ada perubahan pada bagian output-nya. Setelah pulsa kedua datang, maka keempat output DCBA akan menunjukkan DCBA = 0010, selanjutnya apabila pulsa ketiga datang output DCBA = 0011. Begitulah seterusnya sampai pulsa ke 17 datang maka keempat output-nya DCBA = 1001 dan pada saat pulsa ke 18 datang, maka seluruh output-nya DCBA akan kembali menjadi 0000.

B. Percobaan 2 – Decoder

Decoder jenis ini dapat dipergunakan untuk mengubah hilangan biner ke dalam bilangan desimal yang akan ditampilkan oleh sebuah penampil Seven Segment (Seven Segment Display). Penampil Seven Segment ini terdiri dari 7 buah segmen yang disusun sedemikian rupa membentuk angka 8. Tiap-tiap segmen tersebut diberi tanda dengan huruf a, b, c, d, e, f dan g. Segmen-segmen yang banyak dipakai adalah yang menggunakan prinsip lampu LED. Dekoder BCD ke seven segment mempunyai masukan berupa bilangan BCD 4-bit (masukan A, B, C dan D). Bilangan BCD ini dikodekan sehingga membentuk kode tujuh segment yang akan menyalakan ruas-ruas yang sesuai pada seven segment. Masukan BCD diaktifkan oleh logika ‘1’, dan keluaran dari dekoder 7447 adalah aktif low. Tiga masukan ekstra juga ditunjukkan pada konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan (lamp test), masukan (blanking input/ripple blanking output), dan (ripple blanking input).

(6)

dan seven segment akan mati. Seven segment Common annoda sendiri harus dihubungkan ke Vcc melalui ketentuan kaki-kaki seven segment. Selain itu keluaran dari IC 7447 ke seven segment harus terlebih dahulu dihubungkan ke resistor agar nyala pada seven segment tidak terlalu terang, yang jika terlalu terang akan memungkinkan terjadinya kerusakan pada seven segment.

Kemudian tampilan pada saat menggunakan LED dibuat dari rangkaian kombinatorial. Rangkaian Kombinatorial merupakan rangkaian yang tersusun dari gerbang-gerbang logika dan terhubung sedemikian rupa sehingga membentuk fungsi logika tertentu dengan input m buah dan output n buah, dimana pada percobaan ini rangkaian kombinatorial membutuhkan 4 buah input yaitu input A, B, C, dan D yang merupakan output dari IC 7493. Rangkaian kombinatorial pada percobaan ini dibuat dari karnaugh map seperti pada gambar 1.4 dan gambar rangkaiannya pada gambar 1.5. Setelah semua IC dan rangkaian sudah terhubung satu sama lain maka rangkaian di jalankan. Pertama-tama clock akan dijalankan maka seven segment akan mulai menyala dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 ,dan 15. Pada saat seven segment menunjukkan angka 5, 7, 11, 12, 13, dan 15 maka LED pun akan menyala karena itu merupakan output yang diinginkan. LED bisa menyala berdasarkan output karena terhubung kepada rangkaian kombinatorial tersebut.

Data Hasil percobaan

I. Kesimpulan

1. IC counter dapat melakukan perhitungan maksimum pada modulus 16.

2. Output yang diinginkan dapat dicari memlalui metode K-MAP.

(7)

4. Decoder jenis ini dapat dipergunakan untuk mengubah hilangan biner dalam sandi BCD 8421 ke dalam bilangan desimal yang akan ditampilkan oleh sebuah penampil Seven Segment (Seven Segment Display). Penampil Seven Segment ini terdiri dari 7 buah segmen yang disusun sedemikian rupa membentuk angka 8. Tiap-tiap segmen tersebut diberi tanda dengan huruf a, b, c, d, e, f dan g. Segmen-segmen yang banyak dipakai adalah yang menggunakan prinsip lampu LED.

5. Outputan yang dihasilkan akan sangat dipengaruhi oleh masukan dari Clock dimana ketika Clock bernilai 0 maka akan mempertahankan outputan yang sebelumnya dan ketika Clock bernilai 1 maka output yang ada akan dipengaruhi oleh inputan DCBA. 6. Rangkaian kombinatorial adalah rangkaian yang

tersusun dari gerbang-gerbang logika dan terhubung sedemikian rupa sehingga membentuk fungsi logika tertentu dengan input m buah dan output n buah. 7. Decoder adalah suatu rangkaian logika yang dapat

dipergunakan untuk merubah bilangan biner menjadi bilangan desimalyang dapat dilihat oleh mata kita. Seperti rangkaian lainnya, maka decoder pun mempunyai jalan masukkan(input) dan jalan keluaran (output).

8. Seven segment common Annoda harus dihubungkan ke Vcc agar bekerja.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ibrahim, KF. 2008. “Teknik Digital”. Bandung. Penerbit Andi.

[2]Widjanarka, Wijaya.2006. “Teknik

Digital”.Jakarta, Erlangga.

[3]Sumarna.2010.”Elektronika Digital”.

Jakarta. Graha Ilmu.

[4]Muis, Saludin. 2009. “Teknik Digital Dasar.”

Jakarta. Graha Ilmu. [5]

Nama saya Firman Febrianto Asmoro lahir di Bandung 18 Feb 1996 Brkuliah dijurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD Bandung. Ingin

menjadi Innovator dibidang

Mekatronika agar berguna bagi umat manusia.

Nama saya Arif Hilmi lahir di Tasikmalaya sedang berkuliah di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Gambar

Tabel 1CKAOutput LED

Referensi

Dokumen terkait

Pada bagian ini akan dibahas bagaimana flip-flop dapat digunakan di dalam counter biner sedemikian rupa hingga keadaan-keadaan output FF menyatakan suatu bilangan biner

 Half Adder : Cara kerja rangkaian ini adalah dengan menjumlahkan 2 input bilangan biner 1 bit yang ada, hasil penjumlahan tersebut menjadi nilai Sum dan apabila terdapat

Jika ada suatu sistem yang menggunakan nomer referensi socket tersebut, maka akan terjalin suatu jaringan komunikasi antar komputer sebaik transfer data lokal..

Pada bagian ini akan dibahas bagaimana flip-flop dapat digunakan di dalam counter biner sedemikian rupa hingga keadaan-keadaan output FF menyatakan suatu bilangan biner

Quick Sort merupakan teknik membandingkan suatu elemen dengan elemen lain dan menyusunnya sedemikian rupa hingga elemen lainny yang lebih kecil dari pivot

Encoder dan decoder sangat erat hubungannya dengan rangkaian digital, karena rangkaian ini bekerja dengan kondisi 0 atau 1, dimana encoder berfungsi merubah kode suatu bilangan digital

Multiplexer atau selektor data adalah suatu rangkaian logika yang menerima input data dan untuk suatu saat tertentu hanya mengijinkan satu dari data input tersebut untuk lewat mencapai

adder dimana rangkaian memiliki 3 input dan 2 output, dengan 8 kombinasi input yang dilakukan, berdasarkan pada tabel kebenaran 3.2 ketika input rangkaian ketiganya 0 maka nilai output