• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER

N/A
N/A
Shaffillah Nurussalam

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER "

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER

OLEH :

NAMA : SHAFFILLAH NURUSSALAM NIM : A021023

AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI KEMENTRIAN PERDAGANGAN

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

(2)

Tasya Hidayah Tri Devi Selasa, 22 Maret 2022

A020047 10.00 – 12.00 WIB

MODUL III

MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan elektronika sangat pesat beberapa tahun belakangan ini.

perkembangan yang terjadi sangat bermanfaat dalam membantu mobilitas manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai alat-alat yang sudah menggunakan sistem digital, seperti televisi, pintu masuk mall, lift, komputer dan banyak lagi yang lainnya. Oleh karena itu, barang-barang elektronik yang sudah menggunakan sistem digital relatif mahal dibandingkan yang menggunakan sistem analog. Ini semua tidak terlepas dari adanya ilmu elektronika yang merupakan dasar dari pembuatan alat-alat digital yang banyak kita gunakan seperti Handphone, computer, flashdisk dan masih banyak lagi. Ilmu elektronika digital melingkupi banyak rangkaian digital mulai dari yang sederhana hingga yang rumit dan kompleks.

Dalam elektronika, saat membuat sebuaah rangkaian elektronika yang salah satunya adalah rangkaian kombinasional. Rangkaian kombinasional sendiri adalah rangkaian yang mempunyai nilai keluaran di suatu waktu hanya ditentukan oleh nilai dari masuknya di waktu tersebut. Dan dalam rangkaian ini tidak ada peyimpanan informasi atau ketergantungan terhadap keadaan rangkaian (keluaran) sebelumnya.

Contohnya adalah Multiplexer dan Demultiplexer. Multiplexer dan Demultiplexer adalah satu dari banyaknya ilmu tentang jaringan. Multiplexer dan Demultiplexer sangat penting untuk dipelajariagar dapat memecahkan masalah. Hal

(3)

Ini yang mendorong kami supaya membuat makalah inisupaya orang lain bisa lebih paham dan mengerti tentang apa itu Multiplexer dan Demultiplexer.

(4)

1.2 Tujuan Praktikum

1.2.1. Praktikan dapat memahami prinsip kerja rangkaian multiplexer.

1.2.2. Praktikan dapat memahami prinsip kerja rangkaian demultiplexer.

1.2.3. Praktikan dapat mengetahui perbedaan rangkaian multiplexer dan demultiplexer.

1.2.4. Praktikan dapat membaca dan menganalisis kesalahan rangkaian pada protoboard.

1.3 Alat dan Bahan 1.3.1. IC74LS32 1.3.2. IC74LS04 1.3.3. IC74LS08 1.3.4. Saklar 3 kaki 1.3.5. LED

1.3.6. Resistor 220 Ohm 1.3.7. Power Supply 5v 1.3.8. Breadboard 1.3.9. Jack DC Female 1.3.10. Kabel Jumper

(5)

BAB II TEORI DASAR 2.1 Multiplexer

Multiplexer Multiplexer adalah suatu rangkaian yang mempunyai banyak input dan hanya mempunyai satu output. Dengan menggunakan selektor, dapat dipilih salah satu inputnya untuk dijadikan output. Sehingga dapat dikatakan bahwa multiplexer ini mempunyai n-input, m-selector, dan 1 output. Biasanya jumlah inputnya adalah 2m selektornya. Adapun macam dari multiplexer ini adalah sebagai berikut: Multiplexer 4x1 atau 4 to 1 multiplexer Multiplexer 8x1 atau 8 to 1 multiplexer Multiplexer 16x1 atau 16 to 1 mulltiplexer.

Tabel 2.1 Tabel Kebenaran Multiplexer

Gambar 2.1 Rangkaian Multipexer

(6)

Multiplexer atau selektor data adalah suatu rangkaian logika yang menerima input data dan untuk suatu saat tertentu hanya mengijinkan satu dari data input tersebut untuk lewat mencapai output. Jalan yang akan ditempuh dari input data yang diinginkan ke output dikontrol oleh input input SELECT (kadang kadang disebut input input ADDRESS). Multiplexer bekerja seperti sebuah saklar (switch) multi posisi yang dikontrol secara digital, dimana kode digital yang diberikan ke input - input SELECT mengontrol input - input data mana yang di switch ke output. misalnya, pada multiplexer dua input, output z akan sama dengan input data Io untuk kode input SELECT berlogik 1, Z akan sama dengan I1 untuk kode input SELECT berlogik 0.

Dengan kata lain multiplexer memiilih 1 dari N data input dan menyalurkan data yang terpilih ke suatu chanel output tunggal

2.2 Demultiplexer

Demultiplexer adalah rangkaian logika yang menerima satu input data dan mendistribusikan input tersebut ke beberapa output yang tersedia. Kendali pada demultiplekser akan memilih saklar mana yang akan dihubungkan. Pemilihan keluarannya dilakukan melalui masukan penyeleksi. Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari demultiplekser tersebut. Pada demultiplekser saluran kendali sebanyak "n" saluran dapat menyeleksi saluran keluaran.

Pada demultiplekser, masukan data dapat terdiri dari beberapa bit. Keluarannya terdiri dari beberapa jalur, masing-masing jalur terdiri dari satu atau lebih dari satu bit.

Masukan selector terdiri dari satu atau lebih dari satu bit tergantung pada banyaknya jalur keluaran. Sedangkan tabel kebenaran sebuah demultiplekser dengan 2 select line dapat ditunjukan pada Tabel berikut.

(7)

Tabel 2.2 Tabel kebenaran demultiplexer dengan 2 select line Input

Gambar 2.2 Rangkaian Demultiplexer

Pada komponen demultiplexer, terdapat satu jalur input dan banyak jalur output. Jalur input inilah yang akan dihubungkan dengan multiplexer. Tanpa adanya kedua komponen tersebut, perintah yang dimasukkan oleh operator kemungkinan tidak berjalan dengan lancar, atau minimal sangat lambat. Dengan demikian, komponen itu diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan Dengan menggunakan gerbang logika and dan not, secara sederhana Demultiplexer dapat diimplementasikan sebagai rangkaian pemilih output. Sehingga apabila pemilih

(8)

berlogika 1 maka I1 akan menjadi output dari demultiplexer, tetapi bila pemilih berlogika 0 maka Io yang akan menjadi input dan meneruskan data ke Outputnya. Sama seperti multiplexer, rangkaian demultiplexer dapat digunakan untuk memilih banyak keluaran(lebih dari dua output dalam output berjumlah 2n.)

2.3 Integrated Circuit (IC)

Integrated Circuit (IC) adalah komponen elektronika semi konduktor yang merupakan gabungan dari ratusan atau ribuan komponen – komponen lain. Bentuk IC berupa chip silikon padat, biasanya berwarna hitam dengan banyak kaki (pin), sehingga bentuknya menyerupai sisir. IC adalah kombinasi dari beberapa komponen seperti resistor, kapasitor, dioda dan transistor yang telah diintegrasikan ke dalam rangkaian kecil berbentuk chip.. Ada dua jenis IC, yaitu IC TTL (Transistor Transistor Logic) dan IC CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconduktor). IC TTL membutuhkan sumber tegangan 4,75V sampai 5,25V dan dapat diaplikasikan sebagai saklar (ON/OFF). IC CMOS merupakan sumber tegangan 3V sampai 15V dan merupakan gabungan dan merupakan gabungan dari komponen MOSFET untuk membentuk gerbang logika.

Ada 7 gerbang logika, yaitu gerbang AND, OR, NOT, NAND, NOR. XOR, dan XNOR. Namun yang umum dipakai dan yang menjadi dasar yaitu gerbang AND, OR, dan NOT. Sedangkan yang lainnya merupakan gabungan dari gerbang-gerbang dasar.

2.3.1 Gerbang AND (AND Gate)

Gerbang AND merupakan gerbang yang membutuhkan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk dapat menghasilkan 1 Keluaran (Output). Gerbang AND dapat menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan (Input) yang bernilai Logika 1. Dan juga akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika salah satu dari masukan (Input) tersebut bernilai Logika 0.

Gerbang Or menggunakan IC74LS08.

(9)

Gambar 2.3 Konfigurasi pin IC74LS08 2.3.2 Gerbang OR (OR Gate)

Gerbang OR merupakan gerbang yang membutuhkan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk dapat menghasilkan 1 Keluaran (Output). Gerbang OR juga akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan (Input) yang bernilai Logika 1.Namun jika ingin menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.

Gerbang Or menggunakan IC74LS32.

Gambar 2.4 Konfigurasi PIN IC74LS32

(10)

2.2.3 Gerbang NOT (NOT Gate)

Gerbang NOT membutuhkan sebuah Masukan (Input) agar menghasilkan 1 Keluaran (Output). Gerbang NOT adalah Inverter (Pembalik) karena

menghasilkan Keluaran (Output) berlawanan (kebalikan) dengan Masukan atau Inputnya.Maka, jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai Logika 0 maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1. Gerbang Or menggunakan IC74LS04.

Gambar 2.5 Konfiguasi PIN IC74LS04

(11)

BAB III

PENGOLAHAN DATA 3.1 Tabel Data Kebernaran

3.1.1 Tabel Kebenaran Rangkaian Multiplexer

Selector Input

Ouput

S0 S1 D0 D1 D2 D3

0 0 0 0 0 0 0

0 0 1 0 0 0 1

0 1 0 0 0 0 0

0 1 0 1 0 0 1

1 0 0 0 0 0 0

1 0 0 0 1 0 1

1 1 0 0 0 0 0

1 1 0 0 0 1 1

3.1.2 Tabel Kebenaran Demultiplexer

Selector Input Output

S0 S1 D0 O0 O1 O2 O3

0 0 0 0 0 0 0

0 0 1 1 0 0 0

0 1 0 0 0 0 0

0 1 1 0 1 0 0

1 0 0 0 0 0 0

1 0 1 0 0 1 0

1 1 0 0 0 0 0

1 1 1 0 0 0 1

(12)

BAB IV ANALISIS

Pada percobaan praktikum ini praktikan membuat dua rangkaian percobaan yaitu rangkaian multiplexer dan demultiplexer. Pada rangkaian multiplexer digunakan empat IC, yaitu IC74ls08 2 buah, IC74LS04, dan IC74LS32. Dimana pada rangkaian multiplexer memliki 6 input yaitu 2 input sebagai selector dan 4 lainnya sebagai input serta memiliki 1 output. Dalam praktikumnya, praktikan terlebih dahulu membuat rangkaian simulasi pada simulide setelah dicek dan sesuai dengan tabel kebenaran selanjutnya praktikan merangkai pada projecboard. Pada projectboard pertama praktikan memasang komponen yang akan dipakai seperti LED, IC, saklar dan resistor.

Selanjutnya saklar dihubungkan kakinya masing masing dengan input vcc dan ground, yang selanjutnya pada bagian tengah dihubungkan dengan resistor dan LED sebagai indicator untuk selector dan input. Setelah itu IC dihubungkan menggunakan kabel jumper sesuai dengan rangkaian yang akan dibuat dan kaki 14 dihubungkan ke input vcc serta kaki 7 dihubungkan ground.

Lalu untuk output pada rangkaian multiplexer di hubungkan dengan kaki 8 IC74LS32 yang dihubungkan dengan resistor juga LED. Setelah rangkaian selesai maka rangkaian diberi input 5v dan dilakukan simulai sesuai tabel kebenaran dan catat data outputnya pada tabel data 3.1.Lalu untuk yang kedua adalah rangkaian demultiplexer. Pada rangkaian ini digunakan 3 IC yaitu IC74LS08 2 buah, dan IC74LS04. Rangkaian demultiplexer memakai 3 buah input dimana 2 input sebagai selector dan 1 input nya sebagai input gerbang dan memiliki 4 output. Untuk prosedur sama seperti rangkaian multiplexer dimana praktikan membuat rangkaian simulasi pada aplikasi simulide yang selanjutnya dicek dan disesuaikan outputnya dengan tabel kebenaran. Setelah sesuai praktikan membuat rangkaiannya pada protoboard dengan terlebih dahulu memasang komponen yang dipakai dan selanjutnya menghubungkan tiap pin komponen menggunakan kabel jumper.

(13)

Setelah selesai rangkaian tersebut diberi input vcc 5v dan di cek output yang dihasilkan pada rangkaian dengan beberapa jenis percobaan inpit agar sesuai dengan tabel kebenaran rangkaian demultiplexer dan data dicatat pada tabel 3.2 rangkaian demultiplexer.

Berdasarkan percobaan rangkaian multiplexer yaitu disebut juga rangkaian pemilih data. Dimana terdapat dua buah input yang digunakan sebagai selector. Ketika selector diatur kondisinya seperti 00, 01, 10, dan 11 maka input ke 4 pun akan dipilih oleh selector yang akan menyalakan outputnya. Ketika input dari selector di kondisikan 00 dan input D0 dinyalakan maka output akan nyala. Juga pada kondisi tersebut ketika input lainnya selain D0 yang dinyalakan atau tidak nyala semuanya maka output mati.

Kedua ketika input selector dikondisikan 01 maka input yang terpilih adalah D1, maka output akan menyala ketika input pada keadaan tersebut. Selanjutnya ketika kondisi input selector 10 output akan menyala jika input yang dinyalakan adalah D2 dan pada input terssebut output akan menyala. Yang terakhir adalah kondisi input selector 11 ketika kondisi tersebut output akan menyala jika input D3 yang dinyalakan. Maka berdasarkan hal tersebut input dari selector mempengaruhi jenis input yang akan dipilih sehingga output akan menya dengan kondisi tertentu.

Percobaan kedua adalah percobaan rangkaian demuxtiplexer,yaitu kebalikan dari rangkaian multiplexer dimana sering disebut dengan rangkaian distribusi data.

Pada rangkaian ini digunakan 2 input selector dan 1 input data yang akan memilih keluaran dari 4 output pada rangkaian. Dimana ketita selector dikondisikan 00 maka ketika input mati output tidak aka nada yang menyala dan jika input dinyalakan maka output yang akan menyala adalah O0. Lalu ketika kondisi input selector 01 dan input menyala maka output yang menyala adalah O1. Yang ketiga, ketika input selector pada kondisi 10 dan input manyala atau bernilai logic 1 maka output yang menyala adalah O2 dan terakhir ketika kondisi input selector adalah 11 dan input menyala maka nilai output yang menaya adalah O3. Berdasarkan rangkaian tersebut maka kondisi input selector dapat memengaruhi nilai output yang akan keluar jika input dinyalakan.

(14)

Pada percobaan yang dilakukan tedapat beberapa kendala yang disebabkan karena berbagai hal, misal karena adanya kesalahan dalam pembuatan simulasi dan tidak dilakukan percobaan yang sesuai dengan tabel kebenaran membuat kesalahan juga pada pembuatan rangkaian di protoboard, selanjutnya dikarenakan adanya kesalahan merangkai atau menghunbungkan setiap pin dengan kabel jumper akibat kesalahan dalam membaca rangkaian yang menyebabkan beberapa komponen tidak berfungsi dengan baik, selanjutnya bisa disebabkan oleh rusaknya komponen akibat telah dipakai berulang kali juga komponen tidak terhubung pada project board yang dapat mempengaruhi hasil outputnya. Maka diharuskan bagi praktikan untuk melakukan simulasi terlebih dahulu pada simulide dengan teliti dan lengkap agar pelaksanaan praktikum terlaksana dengan lebih baik.

(15)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

5.1.1 Rangkaian multiplexer adalah rangkaian pemilih data. Rangkaian memiliki prinsip kerja dimana multiplexer akan menerima banyak input data, kemudian hanya mengizinkan(memilih) salah satu input data untuk dilewatkan/diteruskan menjadi output dalam waktu tertentu. Pemilihan input data yang akan dikeluarkan lewat output pada multiplexer disebut selector line atau input SELECT. Sebuah multiplexer memiliki sejumah N input dan sejumlah M selector dengan 1 output. Jumlah N input adalah 2M selector. Maka pengguna dapat memilih salah satu sinyal yang diperlukannya saja. Jadi hal ini merupakan contoh multiplexer secara mekanis.

5.1.2 Demultiplexer adalah suatu rangkaian yang mendistribusikan satu masukan ke lebih dari satu keluaran. Pada rangkaian dasar demultiplexer, terdapat 1 input dan 2 selector. Apabila input 0 dan selector menseleksi input,hasil akan tetap tidak ada. Jadi, input harus berlogic high bila gerbang atau rangkaian demultiplexer ingin aktif.

5.1.3 Rangkaian multiplexer dan demultiplexer memiliki perbedaan pada jumlah input dan outputnya. Untuk multiplexer terdiri dari 2 selektor S0 dan S1, ada 4 input yaitu D0, D1, D2, dan D3 serta memiliki 1 output Y. Sedangkan untuk demultiplexer ini memiliki selektor S0 dan S1, 1 input, serta 4 output yakni D0, D1, D2, dan D3. Rangkaian multiplexer dan demultiplexer merupakan rangkaian yang bertolak belakang aatau kebalikannya.

5.1.4 Kesalahan dalam merangkai rangkaian elektronika disebabkan karena kurangnya ketelitian praktikan saat merangkai. Jika terdapat kesalahan praktikan dapat menganalisis dimana letak kesalahan yang tidak sesuai dengan tabel kebenaran, dimana jika didapatkan penyebab masalah tersebut maka praktikan dapat membenarkan kesalhannya seperti mengganti komponen, membenarakan kabel jumper ataupun

(16)

kesalahan dalam peletakkan sumber yang dapat diselesaikan agar rangkaian berfungsi sesuai dengan ketentuannya.

5.2 Saran

Praktikum berjalan dengan baik dan penjelasan mengenai cara merangkai dan pelaksanaan praktikum sangat baik serta dapat dipahami oleh praktikan. Saran untuk praktikan agar dapat melaksanakan praktikum dengan sebaik mungkin dan mengurangi segala kekliruan atau kesalahan pada saat merangkai untuk menghidrari kerusakan dari setiap komponen. Juga dapat diberikan keterangan ketika merangkai pada project board agar mudah dipahami oleh praktikan.

(17)

Daftar Pustaka

Nathania, Talitha. Fadhilah, Nur. Dkk. 2014. “Makalah Elektronika: Multilplexer dan Demultiplexer”. Jurusan Teknik Fisika. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Surabaya

Fadhillah, Ahmad. 2014. “ Laporan Praktikum XIII Multiplexer – Demultiplexer”.

Teknik Elektronika. Unibersitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

Taurizal, Tegar Cipta. Suartaya, Made. Dkk. 2021. “Multiplexer & Demultiplexer”.

Program Studi Sistem informasi. Sekolah Tinggi Manajeman Informatika dan Komputer Primakara.

Asfihan, Akbar. 2022. “IC adalah “. Melalui url : https://adalah.co.id/ic/ Diakses pada 23 Maret 2022 Pukul 13.06 WIB

Nara, Shikamaru. 2016. “Laporan 2 Rangkaian Demultiplexer”. Melalui url : http://adewiaquratu.blogspot.com/2016/11/laporanedg-rangkaian-

demultiplexer.html Diakses pada 24 Maret 2022 Pukul 15.23 WIB

(18)

Lampiran

Link Gdrive Rangkaian SImulide :

https://drive.google.com/drive/folders/1mAaPHjwOjl7oUGWztaL8N7G8FeMrzGVG

?usp=sharing

Bukti Kehadiran Praktikum :

(19)

Rangkaian Percobaan :

 Rangkaian Multiplexer

Input Selector : 00 Input : 0000 Output : 0

Input Selector : 00 Input : 1000 Output : 1

(20)

Input Selector : 01 Input : 0000 Output : 0

Input Selector : 01 Input : 0100 Output : 1

(21)

Input Selector : 10 Input : 0000 Output : 0

Input Selector : 10 Input : 0010 Output : 1

(22)

Input Selector : 11 Input : 0000 Output : 0

Input Selector : 11 Input : 0001 Output : 1

(23)

Rangkaian Demultiplexer

Input Selector : 00 Input : 0 Output : 0000

Input Selector : 00 Input : 1 Output : 1000

(24)

Input Selector : 01 Input : 0 Output : 0000

Input Selector : 01 Input : 1 Output : 0100

(25)

Input Selector : 10 Input : 0 Output : 0000

Input Selector : 10 Input : 1 Output : 0010

(26)

Input Selector : 11 Input : 0 Output : 0000

Input Selector : 11 Input : 1 Output : 0001

Gambar

Gambar 2.1 Rangkaian Multipexer
Tabel 2.1 Tabel Kebenaran Multiplexer
Gambar 2.2 Rangkaian Demultiplexer
Tabel 2.2 Tabel kebenaran demultiplexer dengan 2 select line Input
+4

Referensi

Dokumen terkait

Gerbang NAND akan menghasilkan Keluaran Logika 0 apabila semua Masukan (Input) pada Logika 1 dan jika terdapat sebuah Input yang bernilai Logika 0 maka

Masing-masing masukan (input) atau keluaran (output) hanya mengenal dua keadaan logika, yaitu logika '0' (nol, rendah) atau logika '1' (satu, tinggi) yang oleh perangkat logika,

menghasilkan output logika 0 apabila semua input pada logika 1 dan jika terdapat sebuah input yang bernilai logika 0 maka akan menghasilkan output logika 1.. e)

Teori Gerbang Logika atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Logic Gate adalah dasar pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi untuk mengubah satu atau beberapa Input

Dalam modul I/O yang dipakai dalam praktikum, saklar toggle yang digunakan diberi rangkaian tambahan berupa rangkaian LED untuk melihat secara langsung logika

Perangkat lunak yang dihasilkan dapat melakukan penyederhanaan rangkaian logika dengan jumlah variabel input 2 sampai 4 variabel serta ditambah dengan satu kondisi

Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM) merupakan sebuah peralatan yang berfungsi menggabungkan dan memisahkan sinyal data dengan saluran telepon yang dipakai

LED pada Y2 tidak akan menyala, sedangkan LED pada keluaran lainnya (yang tidak kita select dengan selector) akan menyala..  Untuk memilih keluaran Y3, selector S2,S1, dan S0