• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL ADDER/SUBSTRACTOR 1 BIT

N/A
N/A
Shaffillah Nurussalam

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL ADDER/SUBSTRACTOR 1 BIT "

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL ADDER/SUBSTRACTOR 1 BIT

OLEH :

NAMA : SHAFFILLAH NURUSSALAM NIM : A021023

AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI KEMENTRIAN PERDAGANGAN

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

(2)

Putri Edina Apriani Selasa, 8 Maret 2022

A020037 Pukul 10.00 – 12.00 WIB

MODUL I

ADDER/SUBSTRACTOR 1 BIT

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komputer dan kalkulator digital melakukan berbagai operasi aritmatika pada angkayang diwakili dalam bentuk biner. Subjek aritmatika digital dapat menjadi sangat kompleks jika kita ingin memahami semua berbagai metode perhitungan dan teori di belakangnya.Untungnya, tingkat pengetahuan ini tidak diperlukan oleh sebagian besar teknisi, paling tidaksampai mereka menjadi pemrogram komputer yang berpengalaman. Pendekatan kami dalam bab ini akan berkonsentrasi pada prinsip- prinsip dasar yang diperlukan untuk memahami bagaimana mesin digital (yaitu, kom puter) melakukan operasi aritmatika dasar.

Angka biner memiliki operasi aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Operasi-operasi aritmatika tersebut dapat dibuat menjadi sebuah rangkaian kombinasi logika seperti adder untuk penjumlahan, subtractor untuk pengurangan, multiplier untuk pengali, dan divider untuk pembagi. operasi tersebut menjadi dasar berjalnnya sistem yang ada pada barang-barang elektronik kita di rumah.

Karena pentingnya mempelajari rangkaian adder, subtractor, multiplier, dan divider, maka praktikum ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang prinsip kerja dari adder, subtractor, multiplier, dan divider.

1.2 Tujuan Praktikum

1.2.1. Praktikan dapat memahami prinsip kerja rangkaian adder.

1.2.2. Praktikan dapat memahami prinsip kerja rangkaian subtractor.

1.2.3. Praktikan dapat mengetahui perbedaan dari setiap ic yang digunakan.

(3)

1.2.4. Praktikan dapat membaca dan menganalisis kesalahan rangkaian pada protoboard.

1.3 Alat dan Bahan 1.3.1. IC74LS08 1.3.2. IC74LS32 1.3.3. IC74LS04 1.3.4. IC74LS86 1.3.5. Saklar 3 kaki 1.3.6. LED

1.3.7. Resistor 220 Ohm 1.3.8. Power Supply 5v 1.3.9. Breadboard 1.3.10. Jack DC Female 1.3.11. Kabel Jumper 1.3.12. Multimeter

(4)

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Gerbang Logika

Gerbang Logika atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Logic Gate adalah dasar pembentuk sistem elektronika digital yang berfungsi untuk mengubah satu atau beberapa input (masukan) menjadi sebuah sinyal output (keluaran) logis. gerbang logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1.Tegangan tinggi ditandai dengan logika 1 dant tegangan rendah ditandai dengan logika 0.

Rangkaian digital dirangkai dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean. Aljabar Boolean ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang Matematikawan yang berasal dari Inggris pada tahun 1854. Nama Boolean sendiri diambil dari nama penemunya yaitu George Boole. Dengan menggunakan Hukum Aljabar Boolean ini, kita dapat mengurangi dan menyederhanakan Ekspresi Boolean yang kompleks sehingga dapat mengurangi jumlah Gerbang Logika yang diperlukan dalam sebuah rangkaian Digital Elektronika.

2.2 Jenis Gerbang Logika

Ada 3 gerbang logika dasar yang akan digunakan pada praktikum kali ini yaitu gerbang logika and, or not dan xor.

2.2.1 Gerbang AND (AND Gate)

Gerbang AND merupakan gerbang yang membutuhkan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk dapat menghasilkan 1 Keluaran (Output). Gerbang AND dapat menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan (Input) yang bernilai Logika 1. Dan juga akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika salah satu dari masukan (Input) tersebut bernilai Logika 0.

(5)

Untuk Simbol yang menandakan Operasi Gerbang Logika AND yaitu tanda titik (“.”) atau juga yang tidak memakai tanda. Contohnya : Z = X.Y atau Z

= XY. IC yang digunakan pada gerbang and adalah IC74LS08 atau IC74HC08.

Gambar 2.1 Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang And 2. 2.2 Gerbang OR (OR Gate)

Gerbang OR merupakan gerbang yang membutuhkan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk dapat menghasilkan 1 Keluaran (Output). Gerbang OR juga akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan (Input) yang bernilai Logika 1.Namun jika ingin menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.

Simbol yang menandakan Operasi Logika OR yaitu tanda Plus (“+”).

Contohnya : Z = X + Y. IC yang digunakan untuk rangkaian OR adalah IC74LS32

Gambar 2.2 Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang OR

(6)

2.2.3 Gerbang NOT (NOT Gate)

Gerbang NOT membutuhkan sebuah Masukan (Input) agar menghasilkan 1 Keluaran (Output). Gerbang NOT adalah Inverter (Pembalik) karena menghasilkan Keluaran (Output) berlawanan (kebalikan) dengan Masukan atau Inputnya.Maka, jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai Logika 0 maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1.

Gerbang NOT biasanya juga dilambangkan dengan simbol minus (“-“) di atas Variabel Inputnya. IC yang digunakan untuk gerbang not adalah IC74LS04.

Gambar 2.3 Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOT 2.2.4 Gerbang Logika XOR

Gerbang XOR ini memerlukan dua input untuk menghasilkan satu output. Jika input berbeda (misalkan: input A=1, input B=0) maka output yang dihasilkan adalah bilangan biner 1. Sedangkan jika input adalah sama maka akan menghasilkan output dengan bilangan biner 0. Gerbang XOR biasanya dipakai menggunakan IC74LS86.

(7)

Gambar 2.4 Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang XOR

2.3 Rangkaian Adder

Rangkaian adder / penjumlah adalah rangkaian yang biasanya berada dalam processor, tepatnya dalam ALU (Arithmetic Logic Unit) Seperti kita tahu bahwa processor menggunakan basic bilangan digital binary untuk melakukan penghitungan sebuah proses,ada proses penghitungan aritmatik (menambah, mengurang, mengali dan membagi) dan ada pula proses menghitung logic (and, or, not, dst). Rangkaian adder terdiri dari dua macam yaitu half adder dan full adder.

2.3.1 Half Adder

Half adder adalah suatu rangkaian penjumlah sistem bilangan bineryang paling sederhana. Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data bilangan biner sampai 1 bit saja. Rangkaian half add er mempunyai 2 masukan dan 2 keluaran yaitu Summary out (Sum) dan Carryout (Carry). Secara blok diagram dapat digambar sebagai berikut :

Prinsipnya adalah OUTPUT Sum itu menyatakan hasil penjumlahaninput A dan B, sedangakan Carry adalah menyatakan MSB (most significant bit atau carry bit) dari penjumlahan tersebut.Dalam menjumlahkan dua bilangan biner, mungkin terdapat bawaan(carry) dari satu kolom ke kolom berikutnya. Persamaan logikanya adalah :

(8)

Sum = (A’ . B) + (A . B’) serta Carry = A. B

Half Adder dapat diimplementasikan dengan menggunakan EX-OR gate atau susunan gate yang membentuk fungsi EX-OR untuk sum dan AND gate untuk carry.

Gambar 2.5 Rangkaian dan Blok Diagram Half Adder

2.3.2 Full Adder

Full adder adalah rangkaian elektronik yang bekerja melakukan perhitungan penjumlahan sepenuhnya dari dua buah bilangan binary, yang masing-masing terdiri dari satu bit. Rangkaian ini memiliki tiga input dan dua buah output, salah satu input merupakan nilai dari pindahan penjumlahan, kemudian sama seperti pada half adder salah satu outputnya dipakai sebagai tempat nilai pindahan dan yang lain sebagai hasil dari penjumlahan.

Full Adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan-bilangan biner yang lebih dari 1bit. Penjumlahan bilangan-bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan decimal dimana hasil penjumlahan tersebut terbagi menjadi 2 bagian, yaitu summary (SUM) dan carry, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai maksimumnya maka output carry akan berada pada keadaan logika 1.

Rumus Full Adder adalah

(9)

Full-adder berdasarkan dua input yaitu A dan B, maka outpunya adalah S(sum), S atau sum ini akan dihitung berdasarkan implementasi operasi logika XOR dari A dan B. Selain Output S(sum), masih ada lagi output lain yang kita kenal dengan C(carry), nah sedangkan output C(carry) ini dihasilkan dari implementasi operasi logika AND. maka prinsip kerjanya juga sama seperti half-adder, hanya saja Full-adder mampu menampung carry dari hasil penjumlahan sebelumnya. Sehingga dengan adanya carry tersebut, maka jumlah inputnya sewaktu-waktu bisa jadi 3 (tergantung kondisi carrynya, apakah aktif/tidak).

Gambar 2.6 Rangkaian dan Blok Diagram Full Adder 2.4 Rangkaian Subtractor

Seperti rangkaian penjumlahan biner, pada rangkaian pengurangan biner juga dapat dibagi menjadi half subtactor dan full subtractor. Rangkaian half subtractor merupakan dasar untuk menyusun atau membuat rangkaian full subtractor.Rangkaian subtractor adalah rangkaian susunan dari beberapa gerbang logika yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat melakukan operasi penjumlahan bilangan biner.

Rangkaian subtractor terdiri dari 2 jenis yaitu half subtractor dan full subtractor.

(10)

2.4.1. Half Subtractor

Sebuah rangkaian Subtractor terdiri dari Half Subtractor dan Full Subtractor. Half Subtractor mengurangkan dua buah bit input, dan menghasilkan nilai hasil pengurangan (Remain) dan nilai yang dipinjam (Borrow-out). Half Subtractor diletakkan sebagai pengurang dari bit-bit terendah (Least Significant Bit).

Half subtractor adalah suatu rangkaian yang dapat digunakan untuk melakukan operasi pengurangan data-data bilangan biner hingga 1 bit saja. Half substractor mempunyai karakteristik : 2 masukan yaitu input A dan B serta 2 keluaran yaitu Difference (Dif) dan Borrow (Br). Rangkaian half subtractor dibuat dari gerbang and, xor dan not. Persamaan Logikanya adalah :

Difference = (A’ . B) + (A . B’) serta Borrow = A’. B

Gambar 2.7 Rangkaian dan Blok Diagram Half Subtractor

2.4.2 Full Subtractor

Full subtractor adalah rangkaian elektronik yang bekerja melakukan perhitungan pengurangan sepenuhnya dari dua buah bilangan binary, yang masing-masing terdiri dari satu bit. Rangkaian ini memiliki tiga input dan dua buah output, kemudian sama seperti pada half subtractor salah satu outputnya dipakai sebagai tempat nilai pinjaman (borrow) dan yang lain sebagai hasil dari pengurangan (difference).

(11)

Rangkaian ini dibuat dengan gabungan dua buah half subtractor dan sebuah gerbang OR. Logika utama rangkaian gerbang full subtractor adalah mengurangkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan- bilangan biner. Masing-masing bit pada posisi yang sama saling dikurangkan. Full Subtractor mengurangkan dua bit input dan nilai Borrow- Out dari pengurangan bit sebelumnya Output dari Full Subtractor adalah hasil pengurangan (Remain) dan bit pinjamannya (borrow-out).

Persamaan logikanya adalah :

Dif = A’B’Br-in + A’B Br-in’ + A B’Br-in’ + A B Br-in = (A’B’ + AB ) Br-in + (A’B + AB’) Br-in’

Dif = (A B)  Br-in

Borrow_out = A’. B + B Br-in + A’ Br-in

Gambar 2.8 Rangkaian dan Blok Diagram Full Subtractor

(12)

BAB III

PENGOLAHAN DATA 3.1 Pengumpulan Data

3.1.1 Rangkaian Half Adder

 Input A=0, B=0

(13)

 Input A=0, B=1

(14)

 Input A=1, B= 0

(15)

 Input A = 1, B= 1

(16)

3.2.1 Rangkaian Full Adder

 Kondisi A=0, B=0, C-in = 0

(17)

 Kondisi A=0, B= 0, C-in = 1

(18)

 Kondisi Input A=0, B=1, C-in= 0

(19)

 Kondisi Input A=0, B=1, C-in = 1

(20)

 Kondisi Input A=1, B=0, C-in = 0

(21)

 Kondisi A=1, B=0, C-in =1

(22)

 Input A=1, B=1, C-in=0

(23)

 Kondisi Input A=1, B=1, C-in = 1

(24)

3.1.3 Half Subtractor

 Kondisi Input A=0, B=0

(25)

 Kondisi A=0, B=1

(26)

 Kondisi Input A=1, B=0

(27)

 Kondisi Input A=1, B=1

(28)

3.1.4. Rangkaian Full Subtractor

 Kondisi A=0, B=0, B-in=0

(29)

 Kondisi A=0, B=0, B-in=1

(30)

 Kondisi A=0, B=1, B-in=0

(31)

 Kondisi A=0, B=1, B-in=1

(32)

 Kondisi A=1, B=0, B-in=0

(33)

 Kondisi A=1, B=0, B-in=1

(34)

 Kondisi A=1, B=1, B-in=0

(35)

 Kondisi Input : A=1, B=1, B-in =1

(36)

3.2 Pengolahan Data

Tabel 3.1 Tabel Kebenaran Half Adder

Input Output

A B Carry Sum

0 0 0 0

0 1 0 1

1 0 0 1

1 1 1 0

Tabel 3.2 Tabel Kebenaran Full Adder

Input Output

A B C-in Cout Sum

0 0 0 0 0

0 0 1 0 1

0 1 0 0 1

0 1 1 1 0

1 0 0 0 1

1 0 1 1 0

1 1 0 1 0

1 1 1 1 1

(37)

Tabel 3.3 Tabel Kebenaran Half Subtractor

Input Output

A B Diff Borrow

0 0 0 0

0 1 1 1

1 0 1 0

1 1 0 0

Tabel 3.4 Tabel Kebenaran Full Subtractor

Input Output

A B B-in Diff B-out

0 0 0 0 0

0 0 1 1 1

0 1 0 1 1

0 1 1 0 1

1 0 0 1 0

1 0 1 0 0

1 1 0 0 0

1 1 1 1 1

(38)

Tabel 3.5 Tabel Kebenaran Rangkaian Gabngan

Input Output

A B C Carry Sum Diff Borrow

0 0 0 0 0 0 0

0 0 1 1 0 1 1

0 1 0 1 0 1 1

0 1 1 0 1 0 1

1 0 0 1 0 1 0

1 0 1 0 1 0 0

1 1 0 0 1 0 0

1 1 1 1 1 1 1

(39)

BAB IV ANALISIS

Pada praktikum kali ini, praktikan akan merangkai rangkaian adder dan subtractor. Pertama, praktikan mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan seperti Protoboard, IC, kabel jumper, saklar, led, power supply, jack DC dan resistor.

Praktikan memulai praktikum dengan membuat simulasi rangkaian pada aplikasi simulide yang dilakukan dengan gambar rangkaian acuan pada modul, dan dilakukan simulasi sesuai modul menggunakan input yang berbeda untuk melihat hasil yang sesuai dengan tabel kebenaran. Selanjutnya praktikan memulai pengujian dengan mem buat rangkaian pada protoboard untuk rangkaian half adder, half subtractor, full adder, dan full subtractor yang selanjutnya diuji hasil output berdasarkan kombinasi input pada tabel kebenaran.

Pada percobaan pertama yaitu rangkaian half adder, rangkaian half adder memiliki 2 input dan mengeluarkan 2 output sum dan carry. Rangkaiannya dirangkai menggunakan IC74LS08 dan IC74LS86 yang diletakkan sejajar, lalu beri input vcc pada pin 14 dan input ground pada pin 7 setiap IC. Lalu hubungkan pin 1 IC74LS08 dan IC74LS86 sebagai input A, dan hubungkan pin 2 IC74LS86 dan IC74LS08 sebagai input B. Kemudian, pin 3 pada tiap IC dihubungkan pada resistor beserta LED, dimana pin 3 IC74LS86 sebagai output carry dan pin 3 IC74LS08 sebagai output sum, setelah itu dihubungkan juga kaki panjang LED dengan resistor dan kaki pendeknya dihubungkan ke ground. Setelah selesai beri tegangan input 5v ke projectboard dan lakukan pengujian dengan memberikan berbagai kondisi input lalu catat hasilnya pada tabel kebenaran. Rangkaian

Yang kedua adalah rangkaian half subtractor, rangkaian ini memiliki 2 input dan mengeluarkan 2 output Borrow dan diff yang dirangkai menggunakan 3 IC dengan IC74LS08, IC74LS04 dan IC74LS86 yang diletakkan sejajar pada protoboard. Pada pin 14 setiap IC dihubungkan ke vcc dan pin 7 pada setiap IC dihubungkan ke ground.

Dengan menggunakan kabel jumper hubungkan jumper dengan pin 1 IC74LS86 pada

(40)

titik acak protoboard sebagai input A, dengan kabel jumper lain hubungkan juga pin 2 IC74LS86 dan letakkan secara acak sebagai input B. Lalu pin 3 IC74LS86 dihubungkan ke LED dan resistor sebagai Output DIF dan hubungkan kaki pendek LED dengan ground. Lalu hubungkan kabel jumper pada pin 1 IC74LS04 dengan titik acak prodobat di input A secara seri, lalu pin 2 IC74LS04 dihubungkan pada pin 1 IC74LS08 dengan kabel jumper, juga hubungkan pin 2 IC74LS08 dengan input B secara seri. Hubungkan pin 3 pada IC74LS08 dihubungkan pada led beserta resistor sebagai output borrow. Lalu rangkaian diberikan tegangan 5v menggunakan power supply. Lakukan percobaan dengan 4 kombinasi output yang berbeda dan catat hasil pengujian pada tabel data.

Rangkaian yang ketiga adalah rangkaian full adder , yaitu rangkaian penjumlahan lebih dari 1 bit yang memerulukan 3 input A,B, dan C-in dan mengeluarkan 2 Output Sum dan Carry out. Ranggkaian ini dirangkai menggunakan 3 jenis IC yaitu, IC74LS86, IC74LS08, dan IC74LS32 yang diletakkan sejajar pada protoboard. Setiap IC dihubungkan dengan ground dan vcc. Pertama, hubungkan jumper pada pin 1 IC74LS86 pada titik acak protoboard sebagai input A, lalu hubungkan pin 2 IC74LS86 dengan titik acak pada protoboard yang berbeda sebagai input b, lalu pin 3 IC74LS86 dihubungkan pada pin 4 IC74LS08 dengan jumper. Kemudian, hubungkan pin 3 IC74LS86 pada pin 5 IC74LS86 menggunakan kabel jumper secara seri, kemudian hubungkan kaki 4 IC74LS86 pada titik acak protoboard yang berbeda sebagai inpu C- in. Hubungkan juga pin 5 IC74LS08 dengan input c-in secara seri. Pada pin 6 IC74LS 86 dihubungkan ke resistor dan LED sebagai output sum. LED juga dihubungkan pada ground. Selanjutnya pin 6 IC74LS08 dihubungkan pada pin 1 IC74LS32 dan hubungkan pin 1 IC74LS08 dengan titik input A secara seri, lalu pada pin 2 IC74LS32 dihubungkan dengan input B, dan hubungkan pin 3 IC74LS08 ke pin 2 IC74LS32.

Pada IC74LS32 pin 3 dihubungkan ke resistor dan led sebagai input C-out. Selanjutnya rangkaian diberikan tegangan power supply, lalu lakukan pengujian 8 kombinasi input dan catat hasilnya pada tabel.

(41)

Yang keempat adalah rangkaian full subtractor, yaitu rangkaian pengurangan lebih dari 1 bit yang memerulukan 3 input A,B, dan B-in dan mengeluarkan 2 Output Diff dan Borrow out. Rangkaian ini menggunakan 4 IC yaitum IC74LS08, IC74LS04, IC74LS86 dan IC74LS32 yang diletakkan sejajar pada protoboard. Selanjutnya, hubungkan setiap ic dengan VCC dan ground sesuai dengan pinnya. Hubungkan pin 1 IC74LS86 dengan titik acak protoboard sebagai input A, lalu hubungkan pin 2 IC74LS86 dengan titik acak berbeda sebagai input B, lalu pin 3 pada IC74LS86 dihubungkan pada pin 3 IC74LS04. Pada IC74LS04 pin 4 dihubungkan dengan pin 4 IC74LS08. Hubungkan juga pin 3 IC74LS04 dengan pin 5 IC74LS86. Selanjutnya hubungkan pin 4 IC74LS86 pada titik acak yang berbeda sebgai input C-in. Hubungkan juga pin 5 IC74LS08 dengan input c-in, lalu pin 6 IC74LS86 dihubungkan kepada LED dan resistor sebagai output diff. Kemudian, hubungka pin 6 IC74LS08 dengan pin 1 IC74LS32, kemudian hubungkan pin 1 IC74LS08 dengan input A secara seri, lalu hubungkan pin 2 IC74LS04 dengan pin 1 IC74LS08, hubungkan juga pin 2 IC74LS04 pada titik acak input B secara seri, lalu pin 3 IC74LS08 dihubungkan pada pin 2 IC74LS32, kemudian pin 3 IC74LS 32 dihubungkan pada LED dan resistor sebagai output borrow out. Lalu rangkaian diberikan input tegangan dan dilakukan pengujian berdasarkan 8 kombinasi input lalu catat hasilnya pada tabel kebenaran.

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada rangkaian half adder dilakukan 4 kombinasi input, pada saat kondisi input AB bernilai 00 makan output tidak menyala keduanya, Selanjutnya ketika salah satu input berniali 1 dan lainnya 0 maka output sum bernilai 1, dan ketika kedua input AB diberi nilai 1 maka output carry bernilai 1 dan sum 0, hasil pengujian sesuai dengan tabel 3.1 pada bab 3. Percobaan kedua adalah rangkaian half subtractor, pada rangkaian ini digunakan 2 input, dimana berdasarkan hasil pengujian ketika kedua input AB diberi nilai 0 dan keduanya 1 maka hasil output keduanya adalah 0, selanjutnya pada kondisi kedua ketika input A diberi nilai 0 dan input B diberi nilai 1 maka output borrow dan dif bernilai 11, dan kondisi ketika input A bernilai 0 dan input B bernilai 1 maka ouput diff yang akan bernilai 1.

Pengujian sesuai pada tabel kebenaran 3.3. Percobaan ketiga adalah rangkaian full

(42)

adder dimana rangkaian memiliki 3 input dan 2 output, dengan 8 kombinasi input yang dilakukan, berdasarkan pada tabel kebenaran 3.2 ketika input rangkaian ketiganya 0 maka nilai output keduanya adalah 0, selanjutnya ketika 1 dari 2 input bernilai 1 maka output sum yang menyala sedangkan carry mati, lalu ketika 2 dari 3 input bernilai 1 makan nilai output carry akan menyala dan sum mati, dan ketika ketiga inputnya menyala maka hasil kedua output akan bernilai 1 atau menyala. Untuk percobaan keempat atau rangkaian full subtractor, dimana rangkaian memiliki 3 input dan 2 output. Bedasarkan pengujian didapatkan hasil dimana jika ketiga input bernilai 0, maka nilai kedua outputnya juga akan 0, lalu jika ketiga inputnya bernilai 1 maka outpunya dua duanya bernilai 1, Selanjutnya nilai output juga akan bernilai keduanya 1 jika salah satu output B dan Cin bernilai 1 sendiri dan sisa dua input lainnya 0.

Kendala yang terjadi pada praktikum kali ini disebabkan karena berbagai hal, misal dikarenakan adanya kesalahan merangkai atau menghunbungkan setiap pin dengan kabel jumper akibat kesalahan dalam membaca rangkaian yang menyebabkan beberapa komponen tidak berfungsi dengan baik, selanjutnya bisa disebabkan oleh rusaknya komponen akibat telah dipakai berulang kali juga komponen tidak terhubung pada project board yang dapat mempengaruhi hasil outputnya. Maka diharuskan bagi praktikan untuk melakukan simulasi terlebih dahulu pada simulide akan pelaksanaan praktikum terlaksana dengan lebih baik.

(43)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

5.1.1 Rangkaian adder adalah rangkaian penjumlahan sistem bilangan biner dengan konsep bilangan aritmtika. Rangkaian Adder sendiri terbagi pada 2 jenis yaitu half adder atau rangkaian yang hanya dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data bilangan biner sampai 1 bit saja. Sedangkan full adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan-bilangan biner yang lebih dari 1bit.

Penjumlahan bilangan-bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan decimal dimana hasil penjumlahan tersebut terbagi menjadi 2 bagian, yaitu summary (SUM) dan carry.

5.1.2 Rangkaian Subtractor adalah Rangkaian penjumlahan sistem biner, Half subtractor adalah rangkaian subtractor sederhana yang belum dilengkapi terminal input Borrow In karena kekuranganinilah maka hadir full subtractor hadir sebagai penyempurnaan.2. Full subtractor dapat digunakan untuk melakukan operasi pengurangan bilangan-bilangan biner yang jumlahnya lebihdari 1 bit.

Rangkaian ini terdiri dari 3 terminal input (A, B, danBorrow In) dan 2 terminal output (Summary = hasil pengurangan dan Borrow = nilai pinjam). Rangkaian fullsubtractor dibentuk dari 2 buah rangkaian pada half subtractor

5.1.3 Praktikum kali ini menggunakan 4 jenis IC dengan cara kerja yang berbeda, yaitu yang pertama adalah IC74LS08 yang merupakan IC gerbang AND, dimana output dari gerbang AND hanya akan bernilai 1 jika kedua inputnya bernilai 1.

Selanjutnya adalah IC74LS32 yang merupakan IC gerbang OR diaman IC tersebut dapat memberikan logika1 jika salah satu atau kedua inputnya bernilai 1. Lalu ada IC74LS04 atau IC gerbang NOT yang biasa dikenal inverter, IC tersebut akan bernilai 0 jika inputnya 1 dan akan bernilai 1 jika inputnya 0. Keempat adalah IC74LS86 yang merupakan IC gerbang XOR, gerbang ini akan memiliki nilai output 1 jika input yang dimasukkan memiliki nilai yang berbeda yaitu 1 dan 0.

(44)

5.1.4 Dalam pelaksanaan praktikum pembacaan rangkaian harus dipahami oleh praktikan agar dapat mengaplikasikan rangkaian secara langsung, unyuk memudahkan pembacaan rangkaian bisa dilakukan dengan berlatih atau melakukan simulasi rangkaian percobaan pada software yang mendukung seperti Simulide, selain itu jika para praktikan dapat memahami jalur dan hubungan setiap komponen pada rangkaian dapat mempermudah proses praktikum

5.2 Saran

Praktikum berjalan dengan baik dan penjelasan mengenai cara merangkai dan pelaksanaan praktikum sangat baik serta dapat dipahami oleh praktikan. Saran untuk praktikan agar dapat melaksanakan praktikum dengan sebaik mungkin dan mengurangi segala kekliruan atau kesalahan pada saat merangkai untuk menghidrari kerusakan dari setiap komponen.

(45)

Daftar Pustaka

Anonim, 2020. “Fungsi, Jenis, dan Simbol Gerbang Logika (Logic Gate)”. Melalui url : https://www.pengadaan.web.id/2020/12/gerbang-logika.html Diakses pada 10 Maret 2022 Pukul 18.21 WIB

Julaila, Yulia. 2017. “Half Adder dan Full Adder”. Surakarta. Program Studi Pendidikan Fisika. Universitas Sebelas Maret

Nurussalam, Shaffillah. 2022. “Gerbang Logika Dasar”. Bandung. Akademi Metrologi dan Instrumentasi

Materikuliah57. 2017. “Rangkaian Full Adder”. Melalui url : https://materikuliah57.wordpress.com/2017/01/17/rangkaian-full-adder/

Diakses pada 10 Maret 2022 Pukul 19.14 WIB.

Akbari, Inayati Hajjar. 2017. “APORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL PERCOBAAN 3 RANGKAIAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BINER”. Yogyakarta. Jurusan Pendidikan Fisika. Universitas Negeri Yogyakarta.

(46)

Lampiran

Gambar

Gambar 2.1 Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang And  2. 2.2  Gerbang OR (OR Gate)
Gambar 2.2 Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang OR
Gambar 2.3 Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOT  2.2.4 Gerbang Logika XOR
Gambar 2.4 Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang XOR
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Masing-masing masukan (input) atau keluaran (output) hanya mengenal dua keadaan logika, yaitu logika '0' (nol, rendah) atau logika '1' (satu, tinggi) yang oleh perangkat logika,

FPGA tidak hanya mengakomodasi kebutuhan akan gerbang dasar, tetapi juga rangkaian logika kombinasi sederhana seperti decoder, multiplexer, adder atau rangkaian

Buat tabel input output berdasarkan data hasil percobaan (% Po dan laju alir) , baik untuk level, pH dan tekanan4. Buat tabel input output berdasarkan data hasil percobaan (% Po,

 Jika yang dilihat adalah output “0” pada tabel kebenaran, maka persamaan.. mempunyai bentuk “ Product of Sum

Bila output rangkaian seri adalah anoda dioda, maka bagian negatif dari sinyal input akan dilewatkan, dan bagian positif adakn dipotong (clipper positif)F. Bila output

Buatlah tabel kebenaran rangkaian gerbang logika multiplekser yang dirangkai dari gerbang logika dasar dan multiplekser dalam bentuk IC.. Buatlah tabel kebenaran rangkaian

Pada rangkaian gerbang NAND Gate , jika kedua input dalam keadaan high (1), maka lampu LED akan mati (0), dimana gerbang ini merupakan kombinasi dari maka lampu LED akan mati

Jika diberikan suatu tabel kebenaran dari suatu kasus maka kita bisa menggunakan metode SOP atau POS untuk merancang suatu rangkaian kombinasionalnya.. Seperti yang