• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menerapkan Model Make A Match Berbantuan Media Gambar S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menerapkan Model Make A Match Berbantuan Media Gambar S"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Ngajaran 02 yang terletak di Dusun Nalirojo, Desa Ngajaran Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang dengan ruangan yang cukup lengkap serta halaman yang cukup luas yang biasanya digunakan untuk upacara bendera dan juga kegiatan sekolah lainnya.Pengajar di SDN Ngajaran 02 berjumlah 9 guru dengan pendidikan terakhir strata satu berjumlah 7 guru sedangkan 2 lainnya masih diploma dua dan sekarang masih melanjutkan study strata satunya. Sebanyak lima guru sudah mendapatkan sertifikat guru profesional sedangkan yang lainnya belum, oleh karena itu tenaga pendidik di SDN Ngajaran 02 bisa dikatakan sudah memenuhi kriteria sebagai guru profesional walaupun fasilitas di SDN Ngajaran 02 belum cukup memadai tapi layak untuk menunjang proses pembelajaran. Pada penelitian kali ini peneliti akan berkolaorasi dengan wali kelas 4.Penelitian ini dilakukan selama dua minggu, enam kali pertemuan pada tanggal 23 Maret 2015 – 4 April 2015 setiap hari Senin, Kamis dan Sabtu. Berikut adalah perincian waktu pelaksanaan penelitian.

Tabel 8

Waktu Pelaksanaan Penelitian

Siklus Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

Siklus I 23 Maret 2015 26 Maret 2015 28 Maret 2015

Siklus II 30 Maret 2015 2 April 2015 4 April 2015

3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

(2)

belakang berbeda-beda. Semua siswa beragama islam, 8 diantaranya berusia 10 tahun, 4 anak berusia 11 tahun dan 2 anak berusia 12 tahun.Sebagian besar siswa bertempat tinggal di Ngajaran.

Dengan karakteristik siswa yang lebih menyukai proses pembelajaran dengan model yang bervariasi, tidak hanya di dalam ruangan kelas saja. Siswa cepat merasa jenuh jika harus terus memperhatikan ceramah guru, siswa lebih senang proses pembelajaran yang memberi kesempatan siswa untuk eksistensi diri melihat tampilan teman-temannya. Namun siswa yang aktif diskusi hanya siswa tertentu saja, sebagian besar masih kurang aktif dan kurang kreatif dalam belajar. Situasi kelas saat pembelajaran masih belum optimal, siswa masih belum seluruhnya mempunyai keaktifan dalam belajar apalagi dengan kurangnya dukungan fasilitas belajar seperti LCD, proyektor dan lain-lain. Alat peraga pembelajaran yang dimiliki SDN Ngajaran 02 cukup lengkap, hanya saja penggunaannya belum maksimal. Letaknya yang berada di pedesaan menjadikan suasana SDN Ngajaran 02 masih asri serta tenang dan nyaman untuk kegiatan pembelajaran.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

3.2.1.1 Variabel Bebas (X)

(3)

3.2.1.2 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Variabel terikat merupakan akibat yang ditimbulkan oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa.

3.2.2 Definisi Operasional

3.2.2.1 Definisi Operasional Variabel Bebas (X)

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah jenis pembelajaran kooperatif dimana siswa akan dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen,setelah itu guru memberikan materi dan meminta siswa bekerjasama dengan cara berdiskusi dan bertanya jawab dengan anggota dalam satu kelompok, selanjutnya siswa diminta mengerjakan soal yang diberikan guru kemudian siswa yang mendapat poin adalah siswa yang mampu menyamai dan melampaui skor yang telah diperoleh sebelumnya.

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel Terikat (Y)

Hasil belajar IPA adalah kemampuan belajar yang dimiliki siswa karena telah memiliki pengalaman belajar pada mata pelajaran IPA dimana perubahannya hanya dilihat dari ranah kognitif.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan ini menggunakan model spiral menurut Kemmis dan

Taggart (Zainal Aqib, 2006: 22) yang meliputi “perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi, dimana tahap pelaksanaan dan observasi dilakukan secara bersama-sama.”

(4)

Gambar 2

Prosedur Penelitian Menurut Kemmis dan Taggart

3.3.1 Siklus I

3.3.1.1 Perencanaan Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan rencana tindakan sebagai berikut:

a. Materi-materi

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD bisa digunakan dengan materi kurikulum bersama materi-materi yang dibuat oleh guru. Yang diperlukan hanyalah lembar kerja, lembar jawaban, dan kuis untuk tiap-tiap satuan yang akan diajarkan. Tiap-tiap satuan harus bisa dijalankan untuk tiga sampai lima kali pertemuan.

b. Memasukkan siswa ke dalam kelompok

(5)

Tabel 9

Pembagian Kelompok Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berdasarkan Peringkat

KELOMPOK ANGGOTA

KELOMPOK I

Siswa peringkat 1 Siswa peringkat 6 Siswa peringkat 7 Siswa peringkat 12 Siswa peringkat 13

KELOMPOK II

Siswa peringkat 2 Siswa peringkat 5 Siswa peringkat 8 Siswa peringkat 11 Siswa peringkat 14

KELOMPOK III

Siswa peringkat 3 Siswa peringkat 4 Siswa peringkat 9 Siswa peringkat 10

c. Penghargaan kelompok

Setelah memberikan penghargaan pada kelompok, guru memberi nilai perseorangan dan kelompok dengan menghargai pencapaian kelompok, lalu menghitung kembali nilai dasar yang diambil dari nilai rata-rata kuis siswa selanjutnya memberi penilaian.

3.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan

a. Pertemuan I

(6)

Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada Siklus I pertemuan pertama:

1) Kegiatan Awal

 Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan

masing-masing dan memberi salam.

 Guru melakukan presensi dan memberikan motivasi kepada siswa.

 Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

 Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan.

2) Kegiatan Inti

 Eksplorasi

 Guru memperkenalkan dan menyajikan materi tentang daur air

menggunakan gambar.

 Guru memberi tahu siswa apa yang sedang mereka pelajari.

 Guru memunculkan keingintahuan siswa dengan memberikan

pertanyaan tentang proses terjadinya hujan.

 Elaborasi

 Guru membuat salinan lembar rekapitulasi kelompok.  Guru merangking siswa dari yang paling pintar.

 Guru membentuk kelompok yang terdiri dari empat sampai lima

siswa yang mewakili kemampuan, jenis kelamin dan ras siswa di kelas itu.

 Siswa ditugaskan ke dalam kelompok.

 Siswa berdiskusi dan mempersiapkan jawaban untuk menjawab

pertanyaan tentang akibat angin dan cahaya matahari.  Siswa saling menjelaskan jawaban.

 Konfirmasi

(7)

 Siswa mengerjakan kuis perseorangan.

 Guru memberi nilai berdasarkan kemajuan siswa.

 Guru memberikan pengakuan khusus atau penghargaan lain.

3) Kegiatan Akhir

 Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami.

 Guru dan siswa membuat kesimpulan.

 Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.

 Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.

 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

 Guru mengajak siswa untuk berdoa.

b. Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 26 Maret 2015 dengan kompetensi dasardan indikator yang sama seperti pertemuan sebelumnya.

Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada Siklus I pertemuan kedua:

1) Kegiatan Awal

 Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan

masing-masing dan memberi salam.

 Guru melakukan presensi dan memberikan motivasi kepada siswa dengan cara menjelaskan kembali terjadinya angin.

 Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses

pembelajaran.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

 Guru dan siswa mencocokkan pekerjaan rumah.

 Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan.

2) Kegiatan Inti

 Eksplorasi

(8)

 Guru memberi tahu siswa apa yang sedang mereka pelajari.

 Guru memunculkan keingintahuan siswa dengan memberikan

pertanyaan tentang akibat yang ditimbulkan oleh angin, cahaya matahari, hujan dan gelombang air laut.

 Elaborasi

 Guru membentuk kelompok yang anggotanya masih sama dengan

pertemuan sebelumnya.

 Siswa ditugaskan ke dalam kelompok untuk mencari informasi

seputar akibat terjadinya angin, cahaya matahari, hujan dan gelombang air laut.

 Siswa untuk mengerjakan permasalahan atau mempersiapkan

jawaban untuk menjawab pertanyaan.  Siswa saling menjelaskan jawaban.

 Konfirmasi

 Guru memanggil siswa secara acak.  Guru memberi umpan balik.

 Siswa mengerjakan kuis perseorangan.

 Guru memberi nilai berdasarkan kemajuan siswa.

 Guru memberikan pengakuan khusus atau penghargaan lain.

3) Kegiatan Akhir

 Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami.

 Guru dan siswa membuat kesimpulan.

 Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.

 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

 Guru mengajak siswa untuk berdoa.

c. Pertemuan III

(9)

sebelumnya.Dalam pertemuan ini guru memberikan evaluasi kepada siswa. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada Siklus I pertemuan ketiga:

1) Kegiatan Awal

 Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan

masing-masing dan memberi salam.

 Guru melakukan presensi dan memberikan motivasi kepada siswa.

 Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

 Guru melakukan apersepsi.

2) Kegiatan Inti

 Siswa mengerjakan soal evaluasi.

 Guru dan siswa mengoreksi bersama hasil pekerjaan siswa.

 Guru memanggil siswa secara acak.

 Guru memberi umpan balik.

 Guru memberi nilai berdasarkan kemajuan siswa.

 Guru memberikan pengakuan khusus atau penghargaan lain.

3) Kegiatan Akhir

 Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami.

 Guru dan siswa membuat kesimpulan.

 Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.

 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

 Guru mengajak siswa untuk berdoa.

3.3.1.3 Refleksi

(10)

hasil observasinya mengenai kelemahan dan kelebihan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPA. Jika terdapat beberapa kelemahan, peneliti harus memberikan perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

3.3.2 Siklus II

3.3.2.1 Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan pada siklus II sama dengan yang dilakukan peneliti pada siklus sebelumnya. Hanya saja peneliti memberikan treatmentkhusus apabila ditemui beberapa kelemahan pada siklus sebelumnya.

3.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan

a. Pertemuan I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30 Maret 2015 dengan kompetensi dasar menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir dan longsor).Pada kompetensi dasar ini terdapat duaindikator pembelajaran yang disampaikan yaitu menjelaskan pengertian erosi, abrasi, korasi, banjirdan tanah longsor serta menjelaskan pengaruh erosi, abrasi, korasi, banjir dan tanah longsor terhadap daratan.

Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada Siklus II pertemuan pertama:

1) Kegiatan Awal

 Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan

masing-masing dan memberi salam.

 Guru melakukan presensi dan memberikan motivasi kepada siswa.

 Guru memberikan hasil evaluasi kepada siswa.

 Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses

pembelajaran.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(11)

2) Kegiatan Inti

 Eksplorasi

 Guru memperkenalkan dan menyajikan materi dengan

memperlihatkan gambar hutan gundul.

 Guru memberi tahu siswa apa yang sedang mereka pelajari.  Siswa menjawab pertanyaan guru.

 Elaborasi

 Guru membuat salinan lembar rekapitulasi kelompok.  Guru merangking siswa dari yang paling pintar.

 Guru membentuk kelompok baru berdasarkan hasil evaluasi yang

terdiri dari empat sampai lima siswa yang mewakili kemampuan, jenis kelamin dan ras siswa di kelas itu

 Siswa ditugaskan ke dalam kelompok untuk melakukan percobaan

tanah gundul dan tanah berumput.

 Siswamengerjakan permasalahan atau mempersiapkan jawaban

untuk menjawab pertanyaan.  Siswa saling menjelaskan jawaban.

 Konfirmasi

 Guru memanggil siswa secara acak.  Guru memberi umpan balik.

 Siswa mengerjakan kuis perseorangan.

 Guru memberi nilai berdasarkan kemajuan siswa.

 Guru memberikan pengakuan khusus atau penghargaan lain.

3) Kegiatan Akhir

 Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami.

 Guru dan siswa membuat kesimpulan.

 Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.

 Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.

 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

(12)

b. Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2 April 2015 dengan kompetensi dasar dan indikator yang sama seperti pertemuan sebelumnya.

Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada Siklus II pertemuan kedua:

1) Kegiatan Awal

 Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan

masing-masing dan memberi salam.

 Guru melakukan presensi dan memberikan motivasi kepada siswa.

 Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

 Guru dan siswa mencocokkan pekerjaan rumah siswa.

 Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan.

2) Kegiatan Inti

 Eksplorasi

 Guru memperkenalkan dan menyajikan materi dengan

memperlihatkan peristiwa banjir dan tsunami.

 Guru memberi tahu siswa apa yang sedang mereka pelajari.  Siswa menjawab pertanyaan dari guru.

 Elaborasi

 Guru membentuk kelompok yang anggotanya masih sama dengan

pertemuan sebelumnya.

 Siswa ditugaskan ke dalam kelompok.

 Siswa mengerjakan permasalahan tentang akibat yang ditimbulakan

banjir, abrasi dan tanah longsor serta mempersiapkan jawaban untuk menjawab pertanyaan.

(13)

 Konfirmasi

 Guru memanggil siswa secara acak.  Guru memberi umpan balik.

 Siswa mengerjakan kuis perseorangan.

 Guru memberi nilai berdasarkan kemajuan siswa.

 Guru memberikan pengakuan khusus atau penghargaan lain.

3) Kegiatan Akhir

 Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami.

 Guru dan siswa membuat kesimpulan.

 Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.

 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

 Guru mengajak siswa untuk berdoa.

c. Pertemuan III

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 4 April 2015 dengan kompetensi dasar dan indikator yang sama seperti pertemuan sebelumnya. Dalam pertemuan ini guru memberikan evaluasi kepada siswa. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada Siklus II pertemuan ketiga:

1) Kegiatan Awal

 Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan

masing-masing dan memberi salam.

 Guru melakukan presensi dan memberikan motivasi kepada siswa.

 Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses

pembelajaran.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

 Guru melakukan apersepsi.

2) Kegiatan Inti

 Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru.

(14)

 Guru memanggil siswa secara acak.

 Guru memberi umpan balik.

 Guru memberi nilai berdasarkan kemajuan siswa.

 Guru memberikan pengakuan khusus atau penghargaan lain.

3) Kegiatan Akhir

 Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami.

 Guru dan siswa membuat kesimpulan.

 Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.

 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

 Guru mengajak siswa untuk berdoa.

3.3.2.3 Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses maupun hasil. Jika ada siswa yang belum tuntas, maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan penanganan khusus.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas (X)

(15)

3.4.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y)

Untuk mengumpulkan data variabel hasil belajar siswa, digunakan teknik

tes. Menurut Purwanto (2013: 63) “tes merupakan instrumen alat ukur untuk

pengumpulan data dimana dalam memberikan respons atau pertanyaan harus

mengeluarkan kemampuan yang dimiliki peserta tes.” Tes yang digunakan adalah tes hasil belajar. Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Tes tersebut hanya digunakan untuk mengukur aspek kognitif. Sedangkan untuk aspek afektif dan psikomotor hasil belajar, menggunakan penilaian proses yang dilakukan oleh guru yang mengajar. Penilaian proses tersebut dilakukan selama pembelajaran berlangsung.

3.4.1.3 Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Untuk memberikan gambaran secara nyata mengenai kegiatan siswa digunakan dokumen berupa foto-foto siswa selama proses pembelajaran.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

3.4.2.1 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas (X)

(16)

Tabel 10

Kisi-Kisi Observasi Pembelajaran Guru Berdasarkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Langkah Kegiatan Aspek-Aspek yang Diobservasi No. Item

Kegiatan Awal

 Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing dan memberi salam.

 Guru melakukan presensi dan

memberikan motivasi kepada siswa.

 Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.

 Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

 Guru melakukan apersepsi.

1

Guru memperkenalkan dan

menyajikan materi.

Guru memberi tahu siswa apa yang sedang mereka pelajari.

Guru memunculkan keingintahuan

siswa dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan. siswa yang mewakili kemampuan, jenis kelamin dan ras siswa di kelas itu.

Guru menugaskan siswa ke dalam kelompok.

Guru meminta siswa untuk

mengerjakan permasalahan atau mempersiapkan jawaban untuk menjawab pertanyaan.

Guru meminta siswa untuk saling menjelaskan jawaban.

 Konfirmasi

Guru memanggil siswa secara acak. Guru memberi umpan balik.

(17)

Guru memberikan kuis perseorangan kepada siswa.

Guru memberi nilai berdasarkan kemajuan siswa.

Guru memberikan pengakuan khusus atau penghargaan lain.

tentang materi yang belum dipahami.

 Guru dan siswa membuat kesimpulan.

 Guru melakukan refleksi dan

memberikan penguatan kepada siswa.

 Guru memberikan tugas kepada siswa.

 Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

 Guru mengajak siswa untuk berdoa.

20

Sedangkan kisi-kisi observasi pembelajaran respon siswa berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11

Kisi-Kisi Observasi Respon Siswa Berdasarkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

No. Aspek-Aspek yang Diobservasi No. Item

1. Siswa berdoa dan mengucapkan salam. 1

2. Siswa mengikuti pelajaran sesuai dengan tujuan. 2

3. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru. 3

4. Siswa tertib dan disiplin mengikuti pelajaran. 4

5. Siswa mengerjakan tugas sesuai instruksi. 5

6. Siswa aktif dan mampu bersosialisasi dengan kelompok. 6

7. Siswa antusias mengikuti pelajaran. 7

(18)

9. Siswa aktif menjawab pertanyaan. 9

10. Siswa mampu mengimplementasikan materi pada kehidupan sehari-hari. 10

Jumlah Item 10

3.4.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y)

Tes diujikan setelah akhir siklus I dan siklus II untuk mengukur hasil belajarIPA siswa kelas 4 SDN Ngajaran 02 terhadap pembelajaran IPA. Instrumen yang digunakan adalah lembar soal, kunci jawaban dan pedoman penilaian serta rubrik penilaian. Kisi-kisi tes hasil belajar IPA siswa dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12

Kisi-Kisi Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II Standar

(19)

3.4.2.3 Dokumentasi

Selain kisi-kisi soal dan lembar observasi, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tindakan guru dan kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah dokumentasi. Studi dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Untuk memberikan gambaran secara nyata mengenai kegiatan siswa digunakan dokumen berupa foto-foto siswa selama proses pembelajaran. Dokumen digunakan untuk melengkapi analisis data kualitatif. Dokumentasi juga digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari tes hasil belajar. Dokumen yang dipakai adalah lembar soal siswa dan daftar nilai siswa.

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji validitas data tergantung pada jenis data yang diperoleh. Data yang berbentuk angka (kuantitatif) menggunakan uji validitas dalam program SPSS 22.0 for Windows. Dalam penelitian ini yaitu data tentang hasil belajar. Sedangkan data yang berbentuk kualitatif divaliditas melalui triangulasi metode atau triangulasi sumber. Dalam penelitian ini yaitu data tentang tindakan guru dan respon siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3.4.3.1 Validitas Data Variabel Bebas (X)

(20)

semakin terampil menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD saat penelitian berlangsung. Uji coba ini juga bertujuan untuk membantu observer dalam mengobservasi/mengamati kegiatan pembelajaran.

Selain untuk mematangkan persiapan bagi guru pengajar, uji coba ini juga dimaksudkan untuk memvaliditas lembar observasi. Uji validitas ini menggunakan triangulasi metode dan sumber. Sebelum digunakan untuk mengobservasi tindakan pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3.4.3.2 Validitas Data Variabel Terikat (Y)

Sebelum dibagikan pada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas menunjukan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

Uji validitas dalam penelitian ini juga dilaksanakan di SDN Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hanya saja dikerjakan oleh siswa kelas 5 yang berjumlah 14 siswa. Uji validitas dan reliabilitas instrumen siklus I dan siklus II dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015. Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen adalah mengetahui kelayakan butir soal yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian. Pengujian validitas untuk instrumen soal evaluasi ini dibantu menggunakan program SPSS22.0 for Windows.Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri.

(21)

Selain uji validitas instrumen juga dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus alpha-Cronbach. Batasan instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif jika dikenakan pada suatu objek. Berikut adalah batasan untuk menentukan tingkat reliabilitas.

Tabel 13

Batasan Tingkat Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Kategori

α ≤ 0,7 Reliabilitas rendah

0,7 ˂ α ˂ 0,8 Reliabilitas sedang

0,8 ˂ α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus

α ˃ 0,9 Reliabilitas memuaskan

Uji coba instrumen butir soal untuk siklus I dan siklus II terdiri dari 50 butir soal berbentuk pilihan ganda yang hasilnya disajikan melalui tabel berikut.

Tabel 14

Distribusi Uji Validitas Instrumen Butir Soal Siklus I

No.Butir Soal Corrected Item-Total

(22)

19 ,591 Valid

Dari hasil uji validitas butir soal siklus I, dari 25 butir soal diketahui bahwa ada 22 soal yang dinyatakan valid dan 3 butir soal yang dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid dan digunakan untuk melakukan evaluasi adalah soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24 dan 25. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor 3, 14, dan 23 dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian.

Sedangkan hasil uji instrumen butir soal untuk siklus II dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 15

Distribusi Uji Validitas Instrumen Butir Soal Siklus II

No. Butir Soal Corrected Item-Total

Correlation Validitas

(23)

Dari hasil uji validitas butir soal siklus II, dari 25 butir soal diketahui bahwa ada 16soal yang dinyatakan valid dan 9 butir soal yang dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid dan digunakan peneliti untuk melakukan evaluasi adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 14, 15, 17, 19, 21, 22 dan 25. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor 7, 8, 12, 13, 16, 18, 20, 22 dan 24 dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian.

Tabel 16

Distribusi Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal Siklus I dan Siklus II

Siklus Jumlah Butir Soal Cronbach's Alpha

Siklus I 22 ,950

Siklus II 16 ,950

Dan dari hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus I dan II diperoleh nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,950hal tersebut menunjukkan bahwa angka reliabilitas berada pada tingkat yang memuaskan.

3.5 Indikator Kinerja

Untuk menentukan keberhasilan penelitian maka dirumuskan indikator kinerja yang terdiri atas indikator proses dan indikator hasil. Secara jelas dan rinci dapat diuraikan berikut ini.

3.5.1 Indikator Proses

Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dikatakan berhasil jika ≥ 85% dari jumlah keseluruhan kegiatan/langkah pembelajaran sesuai sintaks model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah diterapkan oleh guru.

3.5.2 Indikator Hasil

Indikator hasil penelitian tindakan kelas ini adalah keberhasilan pembelajaran yang ditandai dengan sekurang-kurangnya 85% siswa mendapat

(24)

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah teknik deskriptif komparatif yaitu teknik statistik yang digunakan untuk membandingkan hasil belajar IPA berdasarkan ketuntasan

Gambar

Gambar 2 Prosedur Penelitian Menurut Kemmis dan Taggart
Tabel 9
Tabel 10
Tabel 11
+5

Referensi

Dokumen terkait

Klik panah bawah yang terdapat pada sudut kanan bawah icon Polygon Tool , maka akan muncul icon seperti berikut :2. Klik icon Polygon untuk membuat

Dari pembuatan tugas akhir ini dapat disimpulkan bahwa, sistem informasi keuangan berbasis desktop adalah sebuah sistem terkomputerisasi yang menggantikan sistem

Untuk mengukur volume ekspirasi dan inspirasi menggunakan alat respirometer rakitan, ditarik nafas secara normal lalu dilepaskan ujung selang dari mulut anda

16) Memasukkan A dan B yang telah dihitung 17) Memasukkan h dan ∑B yang telah dihitung 18) Memasukkan Ralat Mutlak yang telah dihitung 19) Memasukkan Ralat Nisbi yang telah dihitung

Secara keseluruhan, hasil penelitian- penelitian tersebut berkesimpulan bahwa keberadaan komite audit dapat menghambat terjadinya earnings management dan komite audit yang

Seperti juga metodologi penelitian berlandaskan positivisme,metodologi penelitian berlandaskan rasionalisme juga mengejar diperolehnya generalisasi atau hukum-hukum baru,

Sehingga tidak selalu paritas merupakan penyebab dari terjadinya ruptur perineum spontan pada primigravida, karena ruptur perineum spontan bisa terjadi juga oleh faktor

Masa Khulafaur Rasyidin (Khalifah-Khalifah yang lurus) adalah masa saat pemerintahan Islam dipimpin secara bergantian oleh Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khathab, Utsman bin Affan dan