GANGGUAN
KEPRIBADIAN
PENGERTIAN
Pola perilaku atau cara berhubungan
dengan orang lain yang benar-benar
kaku.
Kekakuan tersebut menghalangi mereka
KLASIFIKASI MENURUT
DSM
KELOMPOK A : orang yang dianggap aneh atau eksentrik. PARANOID
SKIZOID SKIZOTIPAL
KELOMPOK B : orang dengan perilaku yang terlalu dramatis, emosional atau eratik (tidak menentu)
ANTISOSIAL BORDERLINE HISTRIONIK NARSISISTIK
KELOMPOK C : orang yang seringkali tampak cemas atau ketakutan AVOIDANT
DEPENDEN
KELOMPOK A -> aneh & eksentrik
1. GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID
Ciri utama: perasaan curiga yang
berulang-cenderung untuk
menginterpretasi perilaku orang lain
sebagai hal yang mengancam atau
merendahkan.
Sangat tidak percaya pada orang lain
Hubungan sosialnya buruk
Masih bisa bekerja
Terlalu sensitif terhadap kritikan nyata
Lanjutan
Mudah marah jika merasa diperlakukan
dengan tidak baik
Tidak mempercayakan rahasia pribadinya
pada orang lain
Mempertanyakan ketulusan dalam
persahabatan
Mencurigai kesetiaan dalam hubungan erat
Cenderung hypervigilant (sangat hati-hati)
dan selalu waspada terhadap sesuatu yang
mengancam
Lanjutan..
Terlihat “dingin”, menjaga jarak, licik,
pembohong dan tidak punya rasa humor
Cenderung argumentatif
Cenderung tidak mencari penanganan
Memandang orang lain sebgai penyebab
dari masalah mereka
KRITERIA DIAGNOSTIK PARANOID DALAM
DSM IV
A. Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif
(menyebar) kepada orang lain sehingga motif mereka dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam konteks, seperti yang ditunjukkan empat (atau lebih) berikut:
(1).menduga tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain memanfaatkan, membahayakan atau
mengkhianati dirinya.
(2).preokupasi dengan keraguan yang tidak pada
tempatnya tentang loyalitas atau kejujuran teman atau rekan kerja.
(3).enggan untuk menceritakan rahasia orang lain
(4).membaca arti merendahkan atau
mengancam yang tersembunyi dari ucapan
atau kejadian yang biasa.
(5).secara persisten menanggung dendam yaitu
tidak memaafkan kerugian, cedera atau
kelalaian.
(6).merasakan serangan terhadap karakter atau
reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain
dan dengan cepat bereaksi secara marah atau
balas menyerang.
(7).memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa
pertimbangan, tentang kesetiaan atau mitra
seksual.
Lanjutan
B. Tidak terjadi semata-mata selama
perjalanan skozfrenia, suatu gangguan
mood dengan ciri psikotik, atau
gangguan psikotik lain dan bukan karena
efek fsiologis langsung dari kondisi
medis umum.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum
onset skizofrenia, tambahkan
DIAGNOSIS BANDING
Gangguan delusional -> pada paranoid tidak
ditemukan waham yang terpaku
Skizofrenia paranoid -> pada paranoid tidak
ditemukan halusinasi dan pikiran formal
Gangguan kepribadian borderline -> pada paranoid,
mereka jarang mampu terlibat secara berlebihan
dan rusuh dalam persahabatan dengan orang lain
Gangguan kepribadian antisosial -> pada paranoid
tidak ditemukan karakter antisosial sepanjang
riwayat perilaku antisosial yang muncul
Gangguan kepribadian skizoid -> mereka menarik
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
Pada beberapa orang gangguan
kepribadian paranoid terjadi seumur hidup
Seringkali menjadi tanda munculnya
skizofrenia
Pada sebagian orang, pasien memiliki
Contoh kasus
Seorang pensiunan pengusaha berusia 85 tahun
diwawancarai oleh pekerja sosial untuk menentukan
kebutuhan perawatan kesehatan bagi dirinya serta
istrinya yang sakit dan lemah. Pria ini tidak memiliki
sejarah penanganan gangguan mental. Ia terlihat
sehat dan waspada secara mental. Ia dan istrinya
telah menikah selama 60 tahun dan tampak bahwa
istrinya adalah satu-satunya orang yang ia percaya.
Dia selalu curiga pada orang lain. Ia tidak akan
Lanjutan
Ia menolak tawaran bantuan dari kenalannya
karena ia curiga dengan motif mereka. Saat
menerima telepon ia akan menolak untuk
menyebutkan namanya sampai ia tahu
maksud si penelepon. Ia meluangkan waktu
yang cukup banyak untuk memonitor
investasinya dan pernah bertengkar dengan
pialangnya saat terjadi kesalahan dalam
rekening bulanannya yang membuatnya
KELOMPOK A -> aneh & eksentrik
2. GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID
Ciri utama : kurangnya minat sosial, social
withdrawal dan extreme loner.
Emosinya tampak dangkal atau tumpul (“dingin”),
dalam kadar yang lebih rendah dari skizofrenia
Mereka jarang marah, bahagia atau sedih dalam
taraf yang kuat
Mereka tampak menjaga jarak
Wajahnya jarang menampilkan ekspresi emosional,
jarang tersenyum atau salam kepada orang lain
Tidak terpengaruh dengan kritik atau pujian
Kontak dengan realitas mereka lebih baik dibanding
Lanjutan
Pria -> cenderung jarang berkencan atau tidak menikah Perempuan -> cenderung menerima ajakan romantis,
namun pasif dan menikah, mereka jarang berinisiatif mengembangkan ikatan emosionalnya dengan
pasangan
Ada kesenjangan antara penampilan luar dengan inner
life, misalnya terlihat tidak minat secara seksual tapi menjadi voyeuristik dan tertarik dengan pornograf
Tampaknya mereka juga memiliki sensitivitas yang kuat,
rasa ingin tahu yang mendalam akan orang lain dan harapan akan cinta yang tidak dapat diekspresikan
Beberapa mengalihkan sensitivitas diekspresikan
A. Pola pervasif dari hubungan sosial dan rentang
pengalaman emosi yang terbatas dalam lingkungan interpersonal, dimulai pada masa dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang dinyatakan oleh empat (atau lebih) berikut:
(1).tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan dekat, termasuk menjadi bagian dari keluarga
(2).hampir selalu memilih aktivitas seorang diri (3).memiliki sedikit, jika ada, minat mengalami
pengalaman seksual dengan orang lain
(4).merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada, aktivitas
(5).tidak memiliki teman dekat atau orang yang dipercaya selain sanak saudara derajat pertama
Lanjutan
(6).tampak tidak acuh terhadap pujian atau
kritik orang lain
(7).menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan
atau pendataran afektivitas
B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan
skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri
psikotik, atau gangguan psikotik lain atau suatu
gangguan perkembangan pervasif dan bukan
karena efek fsiologis langsung dari kondisi
medis umum.
DIAGNOSIS BANDING
Skizofrenia -> pasien skizoid tidak memiliki sanak saudara
skizofrenik, dan mereka memiliki riwayat pekerjaan yang berhasil. Pasien juga tidak memiliki waham atau halusinasi.
Gangg.Keprib.Paranoid -> pasien paranoid lebih
menunjukkan keterlibatan sosial, riwayat perilaku agresif verbal & cenderung melakukan proyeksi atas perasaan mereka.
OCPD -> pasien OCPD memiliki riwayat hubungan objek
yang lebih banyak di masa lalu dan tidak terlibat lamunan autistik.
Gangg.Kepr.Skizotipal -> pasien ini lebih mirip dengan
pasien skizofrenik dalam hal keanehan persepsi, pikiran, perilaku dan komunikasi.
Gangg.Kepr.Menghindar -> sama-sama terisolasi, tapi
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
Onset biasanya pada masa anak-anak
awal
Gangguan berlangsung lama tapi tidak
Contoh kasus
John, seorang pensiunan polisi berusia 50 th,
mengalami gangguan psikologis sejak anjing
kesayangannya mati ditabrak mobil. Sejak itu ia
merasa sedih dan lelah. Ia menjadi sulit konsentrasi
dan sulit tidur. Ia tinggal sendiri dan lebih senang
menyendiri. Membatasi kontak dengan orang lain
hanya dengan menyapa “Halo” atau “Apa
kabar?”,sambil terus berlalu. Ia merasa bahwa
percakapan sosial hanya membuang-buang waktu
dan merasa canggung jika ada orang lain yang
mencoba membina hubungan persahabatan. Ia
Lanjutan Contoh kasus
Satu-satunya hubungan yang ia miliki adalah dengan
anjingnya. Dengan anjingnya, ia merasa dapat
berbagi perasaan yang sensitif dan lebih hangat
daripada yang dapat ia bagi dengan orang lain. Ia
sering bertukar kado dengan anjingnya. Ia memberi
hadiah kepada anjingnya dan membeli minuman –
yang ia bayangkan merupakan hadiah dari anjingnya.
Satu-satunya peristiwa yang membuatnya sedih
KELOMPOK A -> aneh & eksentrik
3. GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOTIPAL
Ditandai dengan keeksentrikan dalam
berpikir dan berperilaku, namun tanpa ciri
psikotik yang jelas.
Bisa menjadi sangat cemas dalam situasi
sosial, bahkan saat sedang berinteraksi
dengan orang yang dikenalnya.
Kecemasan sosialnya tampaknya berkaitan
dengan pikiran paranoid (takut akan disakiti
orang lain)
Keeksentrikannya meliputi perilaku, persepsi
Lanjutan…
Mengembangkan ideas of reference: sebuah
bentuk pikiran delusional dimana seseorang
membaca makna pribadi dari perilaku orang lain
atau peristiwa eksternal, seperti keyakinan
bahwa orang lain sedang membicarakan
mereka.
Mereka bisa terlibat dalam “pikiran magis”,
seperti keyakinan bahwa mereka memiliki
indera keenam atau bahwa orang lain dapat
merasakan perasaan mereka.
Pembicaraan mereka sering tidak jelas atau
Lanjutan…
Penampilan mereka berantakan, menunjukkan
sikap dan perilaku yang tidak umum seperti
berbicara sendiri saat bersama orang lain
Wajah mereka hanya menunjukkan sedikit emosi
Cenderung menarik diri secara sosial dan
menjaga jarak
Mereka tampak cemas berada di sekitar
orang-orang yang tidak dikenal
Laki-laki > perempuan
Tidak termasuk pada perilaku yang berkaitan
A. Pola pervasif defsit sosial dan interpersonal yang ditandai oleh ketidaksenangan akut dengan, dan penurunan
kapasitas untuk, hubungan erat dan juga oleh
penyimpangan kognitif atau persepsi dan perilaku
eksentrik, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak
dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:
(1).gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of
reference) (kecuali waham yang menyangkut diri sendiri) (2).keyakinan aneh atau pikiran magis yang mempengaruhi
perilaku dan tidak konsisten dengan norma kultural
(misalnya, percaya takhyul, percaya dapat melihat apa yang akan terjadi, telepati, indera keenam, pada anak-anak dan remaja, khayalan atau preokupasi yang kacau)
Lanjutan
(3).pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk ilusi tubuh
(4).pikiran dan bicara yang aneh (misalnya
samar-samar, sirkumstansialitas, metaforik, terlalu berbelit-belit atau stereotipik)
(5).kecurigaan atau ide paranoid
(6).afek yang tidak sesuai atau terbatas
(7).perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau janggal
(8).tidak memiliki teman akrab atu orang yang dipercaya selain sanak saudara derajat pertama (9).kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak
B. Tidak terjadi semata-mata selama
perjalanan skozfrenia, suatu gangguan
mood dengan ciri psikotik, atau
gangguan psikotik lain atau suatu
gangguan perkembangan pervasif.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum
onset skizofrenia, tambahkan
DIAGNOSIS BANDUNG
Gangg.Kepr.Skizoid ->pasien skizotipal
memiliki keanehan dalam perilaku,
pikiran, persepsi dan komunikasi dan
memiliki riwayat keluarga skizofrenik
Skizofrenia -> pasien skizotipal tidak
memiliki ciri-ciri psikosis
Gangg.Kepr.Paranoid -> pasien paranoid
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
10% pasien skizotipal melakukan bunuh
diri
Pasien skizotipal sebagian besar
dilaporkan memiliki gangguan skizofrenia
Skizotipal merupakan kepribadian
premorbid dari skizofrenia
Banyak pasien yang mempertahankan
kepribadian skizotipalnya seumur hidup,
menikah dan bekerja dengan tetap
Contoh kasus
Jonathan, mekanik, pria 27 tahun, memiliki sedikit
teman dan lebih memilih membaca novel fksi ilmiah
dibandingkan bersosialisasi dengan orang lain. Ia jarang
bergabung dalam percakapan dengan orang lain. Suatu
saat ia tampak seperti hanyut dalam pikirannya sendiri.
Ia sering menunjukkan ekspresi ganjil di wajahnya.
Mungkin ciri perilaku yang paling tidak umum adalah ia
melaporkan pengalaman yang datang sewaktu-waktu
akan perasaan bahwa almarhum ibunya berdiri di
KELOMPOK B -> dramatis, emosional
atau eratik (tidak menentu)
1. GANGGUAN KEPRIBADIAN
ANTISOSIAL
Ditandai dengan perilaku antisosial dan
tidak bertanggung jawab serta kurangnya
penyesalan untuk kesalahan mereka
Secara berulang melakukan pelanggaran
terhadap hak orang lain dan sering
melanggar hukum
Mengabaikan norma dan konvensi sosial,
Lanjutan…
Sering pula menunjukkan kharisma
dalam penampilan mereka
IQ minimal rata-rata
Ciri yang menonjol : kurangnya
kecemasan saat berhadapan dengan
situasi yang mengancam, kurang rasa
bersalah dan penyesalan atas kesalahan
mereka
Sebelumnya disebut PSIKOPAT ->
patologis pada fungsi psikis
Lalu SOSIOPAT -> patologis pada fungsi
Terdapat 2 dimensi psikopati yaitu:
DIMENSI KEPRIBADIAN
Ciri kepribadian: kharisma di luar,
egois, self centeredness, kurang
empati, keji, tidak menyesal atas
kesalahan, tidak menghargai perasaan
dan kesejahteraan orang lain, tidak
DIMENSI PERILAKU
Gaya hidup tidak stabil dan antisosial,
sering berhadapan dengan hukum,
riwayat kerja yang minim dan
hubungan tidak stabil, impulsif,
memiliki masalah perkawinan, tidak
memiliki rencana jangka panjang,
melakukan kekerasan,
A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan
melanggar hak orang lain yang terjadi sejak usia
15 tahun,seperti yang ditunjukkan oleh tiga
(atau lebih) berikut:
(1).gagal untuk mematuhi norma sosial dengna
menghormati perilaku sesuai hukum seperti
yang ditunjukkan dengan berulang kali
melakukan tindakan yang menjadi dasar
penahanan
(2).ketidakjujuran, seperti yang ditunjukkan oleh
berulang kali berbohong, menggunakan nama
samaran, atau menipu orang lain untuk
mendapatkan keuntungan atau kesenangan
pribadi
Lanjutan
(3).impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan
(4).iritabilitas dan agresivitas, seperti yang ditunjukkan oleh perkelahian fsik atau penyerangan yang
berulang
(5).secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri atau orang lain
(6).terus menerus tidak bertanggung jawab, seperti ditunjukkan oleh kegagalan berulang kali untuk
mempertahankan perilaku kerja atau menghormati kewajiban fnansial
(7).tidak adanya penyesalan, seperti yang ditunjukkan oleh acuh tak acuh terhadap atau mencari-cari alasan telah disakiti, dianiaya atau dicuri oleh orang lain
C. Terdapat tanda-tanda gangguan konduksi
dengan onset sebelum usia 15 tahun
D. Terjadinya perilaku antisosial tidak
semata-mata selama perjalanan
DIAGNOSIS BANDING
Perilaku ilegal -> gangg.kepr.antisosial
melibatkan banyak bidang dalam
kehidupan seseorang.
Penyalahgunaan zat dan
gangg.kepr.antisosial-> jk dimulai pada
masa anak-anak dan terus memasuki
kehidupan dewasa, kedua diagnosis harus
didiagnosis.
Diagnosis gangg.kepr.antisosial tidak
Puncak perilaku antisosial biasanya
terjadi pada masa remaja akhir
Biasanya gejala akan menurun seiring
dengan bertambahnya usia
Banyak pasien yang mengalami gejala
somatisasi dan keluhan fsik
Seringkali disertai dengan gangguan
depresif, penyalahgunaan zat dan alkohol
Kasus Ryan Mendunia Diberi Julukan The Smiling Killer, Ryan Tak Peduli
Cirebon
- Very Idham Henyansyah alias Ryan,
berjuluk Jagal dari Jombang atas kasus 11
pembunuhan berantai yang dilakukannya. Kini
media asing memberi julukan baru, The Smiling
Killer. Apa tanggapan Ryan?
"Apaan tuh? Sebodo mau disebut apaan juga,"
tukas Ryan dalam perbincangan dengan detikcom
di Lapas Kelas 1 Kesambi, Cirebon, Jumat
(15/10/2010).
Menurut Ryan, dia sama sekali tidak menduga akan
mendapatkan publikasi luas atas perbuatannya.
Lanjutan
"Nggak tahu," kata Ryan pendek soal rencana
penayangan flm dokumenternya.
Ryan mengatakan, dia dulu pernah becanda
dengan teman-teman saat masih SMA.
Bagaimana caranya supaya jadi orang terkenal.
"Terus gue bilang, bunuh saja orang terkenal
Kasus pembunuhan yang dilakukan Ryan menggegerkan Tanah Air pada medio 2008. Berawal dari kasus mutilasi di Depok, terkuak Ryan juga telah membunuh 10 orang lain termasuk di Jombang, Jawa Timur. Ryan kini mendekam di Lapas Kelas 1 Kesambi Cirebon.
Kisah Ryan pun menarik perhatian media asing. Hasilnya, flm dokumenter Ryan akan mendunia lewat TV kabel di saluran Crime and Investigation Network (CIN). Bahkan Ryan diberi julukan baru, The Smiling Serial Killer.
Tayangan ini akan tayang perdana Minggu (17/10/2010) pukul 20.00 WIB. Di Indovision, CIN ditayangkan pada channel 208.
(http://www.detiknews.com/read/2010/10/15/143044/1466038/10/diberi-julukan-the-smiling-killer-ryan-tak-peduli)
Ditandai dengan ketidakstabilan dalam hubungan,
citra diri dan mood serta kurangnya kontrol atas impuls
Perilakunya berada pada batas(ambang) antara
NEUROSIS dan PSIKOSIS
Hampir selalu berada dalam keadaan krisis
Pergeseran mood sangat sering. Pasien dapat bersifat
argumentatif di satu waktu dan depresif di lain waktu serta selanjutanya mengeluh tidak memiliki perasaan pada waktu lainnya
Mood berkisar dari kemarahan dan iritabilitas sampai
pada depresi dan kecemasan yang masing-masing berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari
KELOMPOK B -> dramatis, emosional
atau eratik (tidak menentu)
Ketidakstabilan dalam citra diri membuat mereka
berada dalam perasaan kosong dan kebosanan terus menerus
Perilakunya sangat tidak dapat diramalkan
Mereka kesulitan dalam mengendalikan kemarahan
dan rentan terhadap perkelahian
Perilakunya seringkali impulsif, misalnya kawin lari
dengan orang yang baru dikenal, aktivitas seksual
sembarangan, penyalahgunaan obat, konsumtif dalam belanja, berjudi, dsb
Perilaku impulsif ini seringkali bersifat self destructive
seperti self mutilation, isyarat-isyarat bunuh diri serta percobaan bunuh diri yang aktual misalnya berusaha mengiris pergelangan tangan atau menyundut
tubuhnya dengan rokok
Lanjutan
Mereka sangat takut akan sendirian dan akan melakukan
usaha-usaha nekat untuk menghindari perasaan ditinggalkan
Ketakutan akan ditinggalkan membuat mereka menjadi
pribadi yang menuntut secara sosial
Penolakan sosial membuatnya sangat marah dan
mengakibatkan kerenggangan hubungan sosial
Perasaan mereka terhadap orang lain sangat mendalam
dan berubah-ubah
Mereka silih berganti antara melakukan pemujaan yang
ekstrem (saat kebutuhan mereka terpenuhi) dan
memendam kebencian (saat mereka merasa terabaikan)
Seringkali berpindah-pindah pasangan secara cepat dan
Orang yang dipuja akan diperlakukan dengan
penuh kebencian saat hubungan berakhir atau
saat mereka merasa orang tersebut gagal dalam
memenuhi kebutuhan mereka
Mereka memiliki hubungan yang sangat
bermasalah dengan keluarga dan memiliki riwayat
traumatis saat anak-anak seperti kehilangan atau
perpisahan dengan orang tua, penganiayaan,
kekerasan atau pengabaian
Sulit bekerjasama saat psikoterapi. Menuntut
dukungan yang besar pada terapis, menelepon
terus menerus atau pura-pura bunuh diri untuk
mendapat dukungan atau meninggalkan terapis
secara dini.
Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal,
citra diri dan afek dan impulsivitas yang jelas pada masa
dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks,
seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:
(1).usaha mati-matian untuk menghindari ketinggalan
yang nyata atau khayalan.Catatan:tidak termasuk
perilaku bunuh diri atau mutilasi diri yang ditemukan
dalam kriteria 5
(2).pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan
kuat yang ditandai oleh perubahan antara
ekstrim-ekstrim idealisasi dan devaluasi
(3).gangguan identitas:citra diri atau perasaan diri sendiri
yang tidak stabil secara jelas dan persisten
KRITERIA DIAGNOSTIK
(4).impulsivitas pada sekurangnya dua bidang yang membahayakan diri sendiri (misalnya
berbelanja,seks,penyalahgunaan zat,ngebut
gila-gilaan,pesta makan).Catatan:tidak termasuk perilaku bunuh diri atau mutilasi diri yang ditemukan dalam kriteria 5
(5).perilaku,isyarat atau ancaman bunuh diri yang berulangkali, atau perilaku mutilasi diri
(6).ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang jelas (misalnya disforia episodik kuat,iritabilitas,atau kecemasan biasanya berlangsung beberapa jam dan jarang lebih dari beberapa hari)
(7).perasaan kosong yang kronis
(8).kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya atau
kesulitan dalam mengendalikan kemarahan(misalnya sering menunjukkan temper,marah terus menerus,perkelahian
fsik berulangkali)
(9).ide paranoid yang transien dan
berhubungan dengan stres, atau gejala
disosiatif yang parah
DIAGNOSIS BANDING
Skizofrenia -> BPD tidak ada episode
psikotik, gangguan pikiran dan tanda
skizofrenik lain yang berkepanjangan
Skizotipal -> BPD tidak menunjukkan
PERJALANAN PENYAKIT DAN
PROGNOSIS
Gangguan ini cukup stabil dan pasien
menunjukkan perubahan seiring dengan
perubahan waktu
Penelitian longitudinal menunjukkan
gangguan ini tidak mengarah ke
skizofrenia
Namun, rentan untuk mengalami episode
gangguan depresi berat
Diagnosis biasanya dibuat sebelum usia
Contoh kasus
Klien : “Saya menahan kemarahan dalam diri saya, yang terjadi adalah..saya tidak dapat merasakannya, saya mendapat serangan panik. Saya menjadi sangat
gugup, merokok terlalu banyak. Jadi apa yang terjadi pada saya, saya adalah cenderung ‘meledak’. Berurai air mata atau menyakiti diri atau apapun..karena
saya tidak tahu bagaimana caranya untuk mengatasi semua perasaan yang campur aduk ini.
Konselor : “Apa contoh terbaru dari ‘ledakan’ itu?”
Klien : “Beberapa bulan yang lalu saya sendirian di rumah, saya ketakutan! Saya mencoba mengontak pacar
Lanjutan
Klien : “…Akhirnya..dor!...saya ambil rokok
dan menyalakannya dan
menancapkannya di lengan saya.
Saya tidak tahu mengapa saya
melakukan hal itu karena saya tidak
peduli pada hal itu. Saya kira pada
waktu itu saya merasa bahwa saya
harus melakukan sesuatu yang
Ditandai oleh kebutuhan yang berlebihan akan perhatian,
pujian, dukungan berulang dan persetujuan
Melibatkan emosi yang berlebihan dan kebutuhan yang
besar untuk menjadi pusat perhatian
Cenderung dramatis dan emosional namun emosi mereka
tampak dangkal, dibesar-besarkan dan mudah berubah
Mereka dapat menunjukkan keriangan yang berlebihan
saat bertemu dengan seseorang atau menjadi sangat marah saat seseorang tidak menyadari gaya rambut mereka yang baru
Mereka cenderung menuntut agar orang lain memenuhi
kebutuhan mereka dan berperan sebagai korban saat orang lain mengecewakan mereka
KELOMPOK B -> dramatis, emosional
atau eratik (tidak menentu)
Bila mereka merasa demam, mereka akan
mendesak agar orang lain meninggalkan
aktivitasnya dan segera membawanya ke dokter
Mereka cenderung self centered dan tidak toleran
terhadap penundaan kesenangan, mereka ingin
apa yang mereka inginkan saat mereka
menginginkannya
Mereka sangat tertarik pada mode, dan menjadikan
penampilan fsik sebagai daya tarik bagi orang lain
Pria -> berpakaian macho untuk menarik perhatian
Perempuan -> berpakaian feminin disertai banyak
aksesoris
Bila mereka tidak diperhatikan, mereka akan sedih,
Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian yang
berlebihan, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak
dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan pada
lima (atau lebih) berikut:
(1).tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak
merupakan pusat perhatian
(2).interaksi dengan orang lain seringkali ditandai oleh
godaan seksual yang tidak pada tempatnya atau
perilaku provokatif
(3).menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan
ekspresi emosi yang dangkal
(4).secara terus menerus menggunakan penampilan
fsik untuk menarik perhatian kepada dirinya
KRITERIA DIAGNOSTIK
(5).memiliki gaya bicara yang sangat
impresionistik dan tidak memiliki
perincian
(6).menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal
dan ekspresi emosi yang berlebihan
(7).mudah disugesti yaitu mudah
dipengaruhi oleh orang lain dan situasi
(8).menganggap hubungan menjadi lebih
BPD -> sulit dibedakan dengan histrionik,
cuma pada BPD lebih sering ditemukan
usaha bunuh diri, difusi identitas dan
episode psikotik singkat
Somatisasi -> bisa terjadi bersama-sama
dengan histrionik
Gangg.Psikotik singkat dan disosiatif ->
mungkin perlu mendapatkan diagnosis
penyerta gangg.kepr.histrionik
Dengan bertambahnya usia, pasien
cenderung menunjukkan gejala yang
lebih sedikit
Mereka adalah pencari sensasi dan
mungkin terlibat masalah hukum,
penyalahgunaan obat dan zat terlarang
PERJALANAN PENYAKIT DAN
KELOMPOK B -> dramatis, emosional
atau eratik (tidak menentu)
Lanjutan
Memiliki rasa bangga atau keyakinan yang
berlebihan terhadap diri mereka sendiri dan
kebutuhan yang ekstrem akan pemujaan
Mereka membesar-besarkan prestasi mereka dan
berharap orang lain menghujaninya dengan pujian
Mereka berharap orang lain akan melihat kualitas
khusus mereka, meskipun prestasinya biasa saja
Mereka tetap dapat mengorganisasi pikiran dan
perilaku mereka serta cenderung bisa berhasil
dalam karir
Mereka sangat peka terhadap kritik. Cenderung
Mereka asyik dengan dirinya dan kurang
empati dengan orang lain dan
berpura-pura simpati hanya untuk mencapai
kepentingan dirinya
Mereka juga seringkali memanfaatkan
orang lain
Memiliki harga diri yang rapuh dan rentan
Pola pervasif kebesaran (dalam khayalan atau perilaku), membutuhkan kebanggan, dan tidak ada empati, dimulai pada dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut: (1).memiliki rasa kepentingan diri yang besar (misalnya
pencapaian dan bakat yang dilebih-lebihkan, berharap terkenal sebagai superior tanpa usaha yang sepadan)
(2).preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan, kekuatan, kecerdasan, kecantiakn atau cinta ideal yang tidak terbatas (3).yakin bahwa ia adalah “khusus” dan unik dan dapat
dimengerti hanya oleh atua harus berhubungan dengan orang lain (atau insitusi) yang khusus atau memiliki status tinggi
KRITERIA DIAGNOSTIK
(4).membutuhkan kebanggaan yang berlebihan
(5).memiliki perasaan bernama besar yaitu harapan
yang tidak beralasan akan perlakuan khusus atau
kepatuhan otomatis sesuai harapannya
(6).eksploitatif secara interpersonal yaitu
mengambil keuntungan dari orang lain untuk
mencapai tujuannya sendiri
(7).tidak memiliki empati:tidak mau mengenali atau
mengetahui perasaan dan kebutuhan orang lain
(8).sering merasa iri dengan orang lain atau yakin
bahwa orang lain iri kepada dirinya
(9).menunjukkan perilaku yang congkak atau
sombong
Gangg.Kepr.Borderline, Histrionik dan Antisosial
seringkali ditemukan bersama-sama Narisisistik.
BPD -> pasien memiliki kecemasan yang lebih tinggi
dan kehidupannya lebih kacau disertai usaha
bunuh diri, sedangkan narsisistik cenderung lebih
terarah pikiran dan perilakunya
Antisosial -> memiliki riwayat perilaku impulsif,
seringkali ditandai dengan penyalahgunaan
obat dan berurusan dengan hukum
Histrionik -> menunjukkan ciri-ciri ekshibisionisme dan
manipulatif yang mirip, namun narsisistik
cenderung lebih membanggakan diri mereka
dan kurang mendramatisir keadaan
Narsisistik termasuk bersifat kronis dan
sukar disembuhkan
Ketuaan merupakan hal yang
menakutkan, karena atribut kecantikan,
kekuatan dan kemudaan adalah hal yang
sangat penting bagi mereka
Menjadi lebih rentan terhadap krisis
kehidupan di usia pertengahan
dibandingkan kelompok lain
Penghindaran terhadap hubungan sosial karena takut
akan penolakan dan kritik -> tetap memiliki minat sosial
Mereka tidak memasuki hubungan tanpa ada jaminan
penerimaan
Mereka menghindari percakapan dengan orang lain, dan
menyendiri
Mereka takut dipermalukan di depan publik, berpikiran
bahwa orang lain akan melihat mereka merona, menangis atau bertindak gugup
Cenderung terikat pada rutinitas dan melebih-lebihkan
resiko atau usaha dalam mencoba hal baru
Mereka mudah keliru mengartikan komentar orang lain
sebagai penghinaan atau ejekan
KELOMPOK C -> cemas & takut
Penolakan suatu permohonan
menyebabkan mereka menarik diri dari
orang lain dan merasa terluka
Teman mereka cenderung sedikit
Sifat dasarnya adalah malu-malu
Pola pervasif hambatan sosial, perasaan tidak cakap dan kepekaan berlebihan terhadap penilaian negatif dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai
konteks seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut:
(1).menghindari aktivitas pekerjaan yang memerlukan
kontak interpersonal yang bermakna, karena takut akan kritik, celaan atau penolakan
(2).tidak mau terlibat dengan orang lain kecuali merasa yakin akan disenangi
(3).menunjukkan keterbatasan dalam hubungan intim karena rasa takut dipermalukan atau ditertawakan
(4).preokupasi dengan sedang dikritik atau ditolak dalam situasi sosial
KRITERIA DIAGNOSTIK
(5).terhambat dalam situasi interpersonal
yang baru karena perasaan tidak adekuat
(6).memandang diri sendiri sebagai janggal
secara sosial, tidak menarik secara
pribadi atau lebih rendah dari orang lain
(7).tidak biasanya enggan untuk
mengambil resiko pribadi atau melakukan
aktivitas baru karena dapat membuktikan
penghinaan
Skizoid -> pasien gangg.kepr.avoidance
tetap memiliki minat sosial
Borderline & Histrionik -> pasien
avoidance tidak menuntut, tidak mudah
marah
Dependen -> secara klinis dianggap
serupa dengan avoidance, cuma pasien
gangg.kepr.dependen dianggap memiliki
ketakutan yang lebih tinggi akan
Banyak pasien mampu untuk berfungsi,
asalkan mereka berada dalam lingkungan
yang terlindung
Mereka juga menikah dan memiliki keluarga
Namun jika sistem pendukung mereka gagal,
mereka cenderung menjadi depresi, cemas
dan marah
Ditemukan penghindaran fobik. Mereka juga
memiliki riwayat fobia sosial atau
berkembang menjadi fobia sosial dalam
perjalanan penyakitnya
Ditandai oleh kesulitan dalam membuat keputusan yang
mandiri dan perilaku bergantung pada orang lain yang berlebihan, pesimis, peragu, pasif dan tidak teguh hati
Menjadi sangat patuh dan melekat dalam hubungan
mereka serta sangat takut akan perpisahan
Merasa sangat sulit melakukan segala sesuatu sendiri
tanpa bantuan orang lain
Mereka mencari saran dalam membuat keputusan kecil
sekalipun
Anak-anak atau remaja dengan gangguan ini meminta
orang tuanya untuk memilihkan pakaian, makanan, sekolah bahkan teman-teman mereka
Orang dewasa dengan gangguan ini membiarkan orang
lain memutuskan hal penting bagi dirinya seperti pernikahan
KELOMPOK C -> cemas & takut
Setelah menikah, mereka bergantung pada pasangannya
untuk memilihkan dimana mereka tinggal, jenis pekerjaan apa yang cocok baginya, tetangga mana yang boleh diajak bergaul, anggaran rumah tangga, pola asuh anak, dsb
Mereka menolak tantangan dan promosi serta bekerja di
bawah kemampuan mereka
Mereka cenderung menjadi peka terhadap kritik serta
terpaku pada rasa takut akan penolakan dan pencampakan
Mereka dapat merasa hancur karena berakhirnya suatu
hubungan dekat atau karena ada kemungkinan menjalani kehidupan sendiri
Mereka sering mengesampingkan kebutuhannya demi
orang lain
Mereka rela dihina demi menyenangkan orang lain
Kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk diasuh yang menyebabkan perilaku tunduk dan menggantung dan rasa takut akan perpisahan, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:
(1).mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan setiap hari tanpa sejumlah besar nasehat dan penenteraman
dari orang lain
(2).membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung
jawab dalam sebagian besar bidang utama kehidupannya (3).memiliki kesulitan dalam mengekspresikan
ketidaksetujuan pada orang lain. Catatan:tidak termasuk rasa takut yang realistik akan ganti rugi
KRITERIA DIAGNOSTIK
(4).memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau
melakukan hal dengan diri sendiri (karena tidak memiliki keyakinan diri dalam pertimbangan atau kemampuan ketimbang tidak memiliki motivasi atau energi)
(5).berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan dukungan dari orang lain, sampai pada titik secara
sukarela melakukan hal yang tidak menyenangkan
(6).merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian karena timbulnya rasa takut tidak mampu merawat diri sendiri
(7).segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai sumber pengasuhan dan dukungan jika hubungan
dekatnya berakhir.
(8).secara tidak realistik terpreokupasi dengan rasa takut ditinggal untuk merawat dirinya sendiri
Histrionik & Ambang -> sama-sama
tergantung orang lain, cuma pasien
dependen biasanya memiliki hubungan
jangka panjang dengan orang pada siapa
mereka tergantung, bukannya pada
sejumlah orang dan mereka tidak
manipulatif
Agorafobia -> juga tergantung, cuma
agorafobia memiliki tingkat kecemasan
yang jelas atau bahkan panik
Terdapat kecenderungan untuk
mengganggu fungsi pekerjaan karena
pasien memiliki ketidakmampuan untuk
bertindak mandiri dan tanpa pengawasan
dari dekat
Hubungan sosialnya terbatas hanya pada
orang tempat mereka bergantung
Beresiko mengalami depresi berat jika
mereka kehilangan orang tempat mereka
bergantung
Ditandai oleh cara berhubungan dengan orang lain
yang kaku, kecenderungan perfeksionis, kurangnya
spontanitas dan perhatian yang berlebihan pada detail, sangat teratur dan sulit mengekspresikan perasaan
Karena mereka sangat terpaku dengan kebutuhan akan
kesempurnaan, mereka tidak dapat menyelesaikan segala sesuatunya tepat waktu
Apa yang mereka lakukan selalu gagal memenuhi
harapan mereka dan mereka selalu memaksa diri untuk mengerjakan ulang pekerjaan mereka
Mereka dapat merenungkan bagaimana menyusun
prioritas tugas-tugas mereka namun mereka tidak pernah tampak mulai bekerja
KELOMPOK C -> cemas & takut
Mereka berfokus pada detail yang orang lain anggap tidak
penting
Kekakuannya mengganggu hubungan sosial
Mereka memaksa melakukan hal-hal sesuai dengan
caranya sendiri, tanpa mau kompromi
Antusiasme yang besar pada pekerjaan membuat mereka
gagal untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan aktivitas waktu luang
Mereka cenderung sangat perhitungan dengan uang
Mereka merasa sulit untuk membuat keputusan dan
menunda atau menghindarinya karena takut membuat keputusan yang salah
Mereka cenderung terlalu kaku dalam masalah moralitas
dan etika karena kekakuan kepribadian bukan karena teguh keyakinan
Cenderung sangat formal dalam suatu
hubungan dan merasa sulit untuk
mengekspresikan perasaan
Mereka sulit menikmati waktu rekreasi
karena memikirkan biaya dari aktivitas
senggang tersebut
Cenderung tidak memiliki rasa humor
Pola pervasif denga urutan, perfeksionisme dan pengendalian mental dan interpersonal, dengan mengorbankan feksibilitas, keterbukaan dan efsiensi, dimulai pada masa dewasa awal
dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih)berikut:
(1).terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan, susunan atau jadwal sampai tingkat di mana aktivitas utama hilang
(2).menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu
penyelesaian tugas (misalnya tidak mampu menyelesaikan suatu proyek karena tidak memenuhi standarnya sendiri yang terlalu ketat)
(3).secara berlebihan setia pada pekerjaan dan produktivitas sampai mengabaikan aktivitas waktu luang dan
persahabatan(tdk disebabkan oleh kebut.ekon yg besar)
(4).terlalu berhati-hati, teliti dan tidak feksibel tentang
masalah moralitas, etika atau nilai-nilai (tidak
disebabkan oleh identifkasi kultural atau religius)
(5).tidak mampu membuang benda-benda yang usang
atau tidak berguna walaupun tidak memiliki nilai
sentimentil
(6).enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk
bekerja dengan orang lain kecuali mereka tunduk
dengan tepat caranya mengerjakan hal itu.
(7).memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya
sendiri maupun orang lain;uang dipandang sebagai
sesuatu yang harus ditimbun untuk bencana masa
depan
(8).menunjukkan kekakuan dan keras kepala
Gangguan Obsesis-Kompulsif -> memiliki
sifat obsesif dan kompulsif
Gangguan Delusional -> seringkali
muncul bersamaan dengan gangguan
kepribadian
Perjalanan penyakitnya bervariasi dan tidak
dapat diramalkan
Beberapa remaja dengan OCPD saat dewasa
menjadi orang yang hangat, terbuka dan ramah
Namun pada orang lain, OCPD dapat
mengawali skizofrenia dan depresi berat,
dengan onset lambat
Pasien dapat bekerja dengan baik pada
pekerjaan yang membutuhkan pekerjaan
metodologis, deduktif atau rinci tapi mereka
rentan terhadap perubahan