• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT 6 TM 6 PSD 327 MBS RATNAWATI SUSANTO IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PPT 6 TM 6 PSD 327 MBS RATNAWATI SUSANTO IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH PERTEMUAN 6

(2)

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

(3)

A

. KONSEP MANAJEMEN PESERTA DIDIK

• Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Knezevich (1961) mengartikan

(4)

Tujuan umum manajemen peserta didik adalah: mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar

mengajar di sekolah; lebih lanjut, proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Tujuan khusus manajemen peserta didik adalah sebagai berikut:

•Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.

•Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.

•Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.

•Dengan terpenuhinya 1, 2, dan 3 di atas diharapkan peserta didik dapat

(5)

Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah: sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang

(6)

Fungsi manajemen peserta didik secara khusus dirumuskan sebagai berikut: Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak terhambat. Potensi-potensi bawaan tersebut meliputi:

kemampuan umum (kecerdasan), kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya.

Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya,

(7)

Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, ialah agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan dan minatnya. Hobi,

kesenangan dan minat peserta didik demikian patut disalurkan, oleh karena ia juga dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara

keseluruhan.

Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan

peserta didik ialah agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya. Kesejahteraan demikian sangat penting karena dengan demikian ia akan juga turut

(8)

Prinsip-prinsip manajemen peserta didik tersebut adalah sebagai berikut:

•Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan

manajemen sekolah. Oleh karena itu, ia harus mempunyai tujuan yang sama dan atau mendukung terhadap tujuan manajemen secara keseluruhan. Ambisi sektoral manajemen peserta didikB tetap ditempatkan dalam kerangka

manajemen sekolah. Ia tidak boleh ditempatkan di luar sistem manajemen sekolah.

•Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik para peserta didik. Segala bentuk kegiatan, baik itu ringan, berat, disukai atau tidak disukai oleh peserta didik, haruslah diarahkan untuk mendidik peserta didik dan bukan untuk yang

(9)

Prinsip-prinsip manajemen peserta didik tersebut adalah sebagai berikut:

•Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan punya banyak perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik, tidak diarahkan bagi munculnya konflik di antara mereka melainkan justru mempersatukan dan saling memahami dan menghargai.

•Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya

(10)

Prinsip-prinsip manajemen peserta didik tersebut adalah sebagai berikut:

•Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu

kemandirian peserta didik. Prinsip kemandirian demikian akan bermanfaat bagi peserta didik tidak hanya ketika di sekolah, melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat. Ini mengandung arti bahwa ketergantungan peserta didik haruslah sedikit demi sedikit dihilangkan melalui kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik.

(11)

B. MANAJEMEN PESERTA DIDIK

1. Penerimaan Peserta Didik Baru

Penerimaan peserta didik baru sebenarnya adalah salah satu

kegiatan manajemen peserta didik yang sangat penting,

karena apabila tidak ada peserta didik yang diterima di

(12)

• Dalam penerimaan peserta didik baru, diperlukan adanya kriteria-kriteria tertentu. Kriteria penerimaan peserta didik baru. Kriteria adalah patokan-patokan yang menentukan bisa tidaknya seseorang untuk diterima sebagai peserta didik atau tidak.

Macam-macam kriteria penerimaan peserta didik

• 1. Kriteria acuan patokan (standar criterien referenced) yaitu satu

penerimaan peserta didik yang didasrkan atas patokan-patokan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam hal ini, sekolah terlabh dahulu membuat

patokan bagi calon peserta didik dengan kemampuan minimal setingkat mana yang dapat diterima di sekolah tersebut. Sebagai konsekuensi dari penerimaan yang didasarkan atas kriteria acuan patokan demikian, jika semua calon

peserta didik yang mengikuti seleksi memenuhi patokan minimal yang

(13)

• 2. Kriteria acuan norma (norma criterien referenced) yaitu status

penerimaan calon peserta didik yang didasarkan atas keseleruhan prestasi peserta didik yang mengikuti seleksi,. Dalam hal ini, sekolah menetapkan kriteria penerimaan berdasarkan prestasi keseluruhan peserta didik.

(14)

.3. Kriteria yang didasarkan atas daya tampung sekolah, sekolah terlebih dahulu menentukan beberapa jumlah daya tampungnya, atau beberapa calon peserta didik baru yang akan diterima. Setelah sekolah menentukan, kemudian merangking prestasi siswa mulai dari yang berprestasi paling tinggi sampai dengan prestasi paling rendah. Penentuan peserta didik yang diterima

dilakukan dengan cara mengurut dari atas ke bawah, sampai daya tampung tersebut dipenuhi. Jika ada diantara siswa yang rangkingnya, sedangkan mereka sama-sama berada dirangking kritis penerimaan, sekolah dapat

(15)

2. Kegiatan Kemajuan Belajar

Belajar abad 21, seperti yang dikemukakan Delors (Unesco, 1996), didasarkan pada konsep belajar sepanjang hayat (life long learning) dan belajar

begaimana belajar (learning how to learn). Konsep ini bertumpu pada empat pilar pembelajaran yaitu : (1) learning to know (belajar mengetahui) dengan memadukan pengetahuan umum yang cukup luas dengan kesempatan untuk bekerja melalui kemampuan belajar bagaimana caranya belajar sehingga

diperoleh keuntungan dari peluang-peluang pendidikan sepanjang hayat yang tersedia; (2) learning to do (belajar berbuat) bukan hanya untuk memperoleh suatu keterampilan kerja tetapi juga untuk mendapatkan kompetensi

(16)

; (3) learning to be (belajar menjadi dirinya) dengan lebih menyadari kekuatan dan keterbatasan dirinya, dan terus menerus mengembangkan kepribadiannya menjadi lebih baik dan mampu bertindak mandiri, dan membuat pertimbangan berdasarkan tanggung jawab pribadi; (4) learning to live together (belajar

hidup bersama) dengan cara mengembangkan pengertian dan kemampuan untuk dapat hidup bersama dan bekerjasama dengan orang lain dalam

(17)

3/ Bimbingan dan Pembinaan Disiplin

Upaya pembinaan disiplin hendaknya merupakan bagian-bagian integrasi dari keseluruhan program sekolah. Para pembina yang ada di sekolah, guru wali kelas dan kepala sekolah tidak cukup hanya mencurahkan perhatiannya pada tugas-tugas rutin yang berkaitan dengan pengajarannya, tetapi mereka juga turut bertanggung jawab dalam pembinaan peserta didik.

(18)

Dalam pembinaan disiplin peserta didik, kita mengenal beberapa teknik yang digunakan yaitu :

Teknik Pengendalian dari luar

•Yaitu berupa bimbingan dan penyuluhan, teknik ini juga sering diartikan sebagai pengawas yang dilakukan secara ketat biasanya disertai dengan hukuman bagi peserta didik yang melanggar tata tertib.

Teknik pengendalian dari dalam

(19)

Teknik pengendalian kooperatif

•Dalam teknik ini guru bersama peserta didik menegakan disiplin, kedua belah pihak harus menunjukan adanya kesadaran akan tujuan bersama dalam Proses Belajar Mengajar yang mereka laksanakan. Tujuan yang dicapai oleh kedua belah pihak merupakan pengendalian bagi keberhasilan Proses Belajar

Mengajar, karena Proses Belajar Mengajar tercegah dari suasana yang tidak diinginkan oleh kedua belah pihak. Melalui suasana yang kooperatif kedua belah pihak berusaha untuk mencapai tujuan, dengan masing-masing

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian untuk memaparkan upaya kreatif yang dilaksanakan pada masa pandemi yakni pelatihan membatik pewarnaan alam di Lembaga Kursus dan Pelatihan Media Edukasi

Alokasi ruang dalam kegiatan penataan ruang tidak hanya menata berbagai kegiatan pembangunan secara spasial yang dikaitkan dengan kesesuaian lahan saja, tapi juga

Sebuah rumah tangga dikategorikan sebagai RTSM jika rumah tangga tersebut memenuhi indikator kemiskinan. Indikator kemiskinan dikembangkan dari hasil model estimasi yang

memperhatikan Kanan,karna dia memperhaikan Kanan, karna dia memperhatikan 2) Praktik membuat topeng dengan membagikan pola Kanan, karna melihat contoh pola yang sudah di

Program Keluarga Harapan sebagai bantuan tunai bersyarat akan membantu ibu-ibu untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada anak dalam hal kesehatan dan pendidikan, utamanya

- Stasiun boiler dipimpin oleh seorang staff dan dibantu mandor bertugas mengolah peralatan dan sumber daya lainya pada stasiun boiler.. Tanggung

Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan telah dianalisis dapat disimpulkan Efektivitas Pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kelurahan Titi Kuning Kecamatan Medan

Tanggapan responden terhadap pernyataan (item 13) “aplikasi sangat membantu dalam keseharian ” sebagian besar responden menyatakan setuju (50.7%) dengan skor nilai 327. Kondisi