• Tidak ada hasil yang ditemukan

Investasi Dalam Saham dan Obligasi (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Investasi Dalam Saham dan Obligasi (1)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Investasi Dalam

Saham dan

Obligasi

Oleh :

1. I Dewa Putu Bagus Sastra Adhi Wijaya ( 1501030001)

(2)

Definisi Investasi Dalam Saham

Investasi dalam bentuk saham, atau biasa disebut investasi saham merupakan pembelian atau penyertaan atau kepemilikan saham perusahaan lain dengan

tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan lainnya. Keuntungan diperoleh dari bagian dividen yang dibagikan sesuai dengan penyertaan modal atau bagian sahamnya. Keuntungan lainnya bisa berupa control management yaitu hak menentukan kebijakan atas perusahaan yang dibeli. Control management

diperoleh jika kepemilikan saham mencapai jumlah mayoritas. Perusahaan yang melakukan investasi saham disebut perusahaan induk (parent company),

sedangkan perusahaan yang mengeluarkan saham disebut perusahaan anak (subsidiary company). Hubungan keduanya biasa disebut perusahaan yang

(3)
(4)

A. Pemilikan Saham Kurang Dari 20%

Dalam akuntansi untuk pemilikan saham kurang dari 20%, peurahaan menggunakan metode biaya perolehan. Dalam

(5)

Pencatatan Pembelian Saham

Misalkan pada tanggal 1 April 2011, Pt Merapi memberi 3.000 lembar saham PT Kelinci yang bernilai nominal Rp. 3.500,00 per lembar (Pemilikan 10%), biaya komisi

perantara dan pajak untuk transaksi pembelian tersebut adalah Rp. 250.000,00.

Harga Saham (3.000 x Rp. 3.500,00) ………Rp. 10.500.000,00 Biaya Komisi Perantara ………Rp. 250.000,00

(6)

Pencatatan Penerimaan

Dividen

Misalkan pada tanggal 30 Juni 2011, PT Merapi menerima deviden dari PT Kerinci sebesar Rp. 450.000,00 (Satu

lembar saham mendapat diveden sebesar Rp.150,00). Jurnal untuk mencatat transaksi penerimaan dividen adalah sebagai berikut :

30 Juni 2011

Kas………. Rp. 450.000,00

(7)

Penjualan Investasi Dalam

Saham

Misalkan pada tanggal 15 September 2011, PT Merapi menjual seluruh saham PT Kerinci dengan harga Rp. 4.000,00) per lembar. Dalam transaksi tersebut PT Merapi harus membayar komisi perantara dan pajak sebesar Rp. 280.000,00.

Harga Jual Saham (3.000 x Rp. 4.000,00)………Rp. 12.000.000,00

Dikurangi : Biaya komisi perantara dan pajak……….Rp. 280.000,00

---Hasil penjualan saham………Rp. 11.720.000,00 Biaya perolehan saham………....Rp. 10.750.000,00

(8)

B. Pemilikan Saham Antara 20%

dan 50%

Investsi saham antara 20% dan 50% dicatat dengan metode ekuitas. Dalam metode ini perusahaan investor pada

awalnya mencatat investasi dalam saham biasa yang

diterbitkan asosiasi sebesar biaya perolehannya. Setiap tahun, investor melakukan hal-hal berikut :

1. Mendebet (menambah) akun investasi dan mengkredit (menambah) pendapatan sebesar presentase tertentu dari laba bersih asosiasi.

2. Investor juga mengkredit akun investasi sejumlah deviden yang diterima .

Akun investasi dikurangi sebesar dividen yang diterima

(9)

Pencatatan Peembelian

Investasi Saham

Misalkan pada tanggal 1 Januari 2011, PT Serayu membeli 30% saham biasa yang diterbitkan PT Citarum seharga

Rp. 120.000.000,00. PT Serayu akan mencatat transaksi ini dengan jurnal sebagai berikut :

1 Januari 2011

Investasi saham………. Rp. 120.000.000,00 Kas………..…..

Rp.120.000.000,00

(10)

Pencatatan Pendapatan dan

Dividen

Untuk tahun 2011, PT Citaru melaporkan laba bersih

sebesar Rp. 100.000.000,00. Pada tanggal 31 Desember 2011 itu juga PT Citarum mengumumkan dan membayr dividen tunai sebesar Rp. 40.000.000,00. PT Serayu akan mencatat hal-hal berikut :

1. Pendapatan sebesar 30% dari laba bersih PT Citarum (30% x Rp.100.000.000,00 = Rp.30.000.000,00)

(11)

C. Pemilikan Saham Lebih Dari 50%

Perusahaan yang memiliki lebih dari 50% saham biasanya yang diterbikanmperusahaan lain disebut perusahaan

induk. Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh perusahaan induk disebut perusahaan anak (afiliasi).

Apabila perusahaan memiliki saham biasa perusahaan lain lebih dari 50% maka perusahaan tersebut biasanya

menyusun laporan keuangan konsilidasi. Laporan keuangan konsolidasi sangat bermanfaat bagi para

(12)

Contoh

Soal :

1. PT Brantas pada tanggal 18 Mei 2011 membeli 5% dari

400.000 lembar saham PT Kerinci dengan biaya perolehan

sebesar Rp. 6.000,00 per lembar. Pada tanggal 30 Agustus, PT Kerinci mengumumkan dan membayar dividen sebesar Rp.

75.000.000,00. Pada tanggal 31 Desember, PT Kerinci melaporkan laba bersih untuk tahun 2011 sebesar Rp. 244.000.000,00.

2. PT Maluku memiliki pengaruh signifikan atas PT Borneo

dengan membeli 40% saham biasa PT Borneo dengan biaya perolehan sebesar Rp. 12.000,00 per lembar saham, pada tanggal 1 Januari 2011. Pada tanggal 15 April, PT Borneo mengumumkan dan membayar dividen tunai sebesar Rp. 45.000.000,00. Pada tanggal 31 Desember, PT Borneo

(13)

Definisi Investasi Dalam Obligasi

Investasi dalam obligasi adalah investasi dalam obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah maupun obligasi yang diterbitkan perusahaan lain. Dalam uraian berikut akan

diuraikan akuntansi untuk investasi dalam obligasi (1) yang dimiliki dengan maksud untuk diperdagangkan, (2)

(14)

Obligasi Dimiliki Untuk

Diperdagangkan

Obligasi dalam kelompok “diperdagangkan”, biasanya menunjukan frekuensi

pembelian dan penjualan yang sangat sering dilakukan. Obligasi ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba rugi dari perbedaan harga jangka pendek. Dalam akuntansi untuk investasi dalam obligasi yang dimiliki untuk diperdagangkan,

perusahaan membuat jurnal untuk mencatat : 1. Pembelian Obligasi

Referensi

Dokumen terkait

Penyertaan saham dengan kepemilikan 20 % sampai dengan 50 % dicatat dengan Metode Ekuitas ( Equity Method ). Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20 %

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan secara langsung atau tidak langsung mempunyai kepemilikan saham 20% sampai 50% dicatat dengan metode ekuitas (equity method),

Saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu Perseroan Terbatas (PT) saham juga di identifikasikan sebagai surat bukti kepemilikan dalam suatu PT yang diperoleh melalui pembelian

Penyertaan modal ventura dilakukan dalam bentuk saham atau obligasi konversi, dan tidak untuk melakukan investasi dalam rangka menerima deviden yang bersifat jangka pendek,

Penyertaan saham dengan kepemilikan 20 % sampai dengan 50 % dicatat dengan Metode Ekuitas (Equity Method). Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20 %

memaksimumkan kemakmuran pemegang saham hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan. Tujuan keputusan investasi adalah memperoleh tingkat keuntungan

Saham syariah merupakan surat berharga bukti penyertaan modal kepada suatu perusahaan (emiten), yang mana dengan bukti penyertaan tersebut, maka pemegang saham

Penyertaan saham dengan kepemilikan 20 % sampai dengan 50 % dicatat dengan Metode Ekuitas (Equity Method). Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20 %