BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lateks adalah getah kental yang dihasilkan banyak tumbuhan dan membeku ketika terkena udara bebas. Lateks kebun akan menggumpal atau membeku secara alami dalam waktu beberapa jam setelah dikumpulkan. Penggumpalan alami atau spontan dapat disebabkan oleh timbulnya asam-asam akibat terurainya bahan bukan karet yang terdapat dalam lateks akibat aktivitas mikroorganisme. Salah satu perusahaan yang memproduksi lateks adalah PT. Socfin Indonesia.
PT. Socfin Indonesia adalah perusahaan agribisnis yang bergerak di perkebunan kelapa sawit dan karet serta produsen benih unggul kelapa sawit. Untuk perkebunan karet, PT. Socfin Indonesia memproduksi karet jenis SIR 3CV untuk latex grade dan SIR 10 untuk lower grade. Secara umum, masalah yang dihadapi perusahaan adalah bagaimana menentukan urutan atau jadwal pekerjaan yang harus diproses dengan urutan proses setiap pekerjaan sama agar diperoleh waktu total penyelesaian pekerjaan (makespan) yang minimum.
yangdikerjakan mengandung informasi tentang jenis produk. Pada dasarnya penjadwalan produksi yang menggunakan strategi flow shop bertujuan untukmenyelesaikan serangkaian pekerjaan (job) berdasarkan pada urutan proses (Hasan, 2015).
Salah satu metode yang dapat dipakai untuk mengatasi permasalahan penjadwalan yaitu dengan pendekatan metaheuristik. Metaheuristik yaitu metode untuk mencari solusi yang memadukan interaksi antara prosedur pencarian lokal dan strategi yang lebih tinggi untuk menciptakan proses yang mampu keluar dari titik-titik local optimum dan melakukan pencarian di ruang solusi untuk menemukan solusi global. Berbagai macam yang tergolong metode metaheuristic salah satu diantaranya yaitu algoritma cross entropy dan genetic algorithm (Santosa, 2011).
Berdasarkan penelitian yang telah banyak dilakukan sebelumnya, permasalahan dalam mengurangi waktu produksi pada kasus penjadwalan flow shop yang menggunakan metode Cross Entropy - Genetic Algorithm (CEGA) pernah diterapkan pada perusahaan pembuatan sepatu. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan algoritma CEGA memberikan waktu total produksi 6,79% lebih efisien dibanding dengan metode yang diterapkan oleh perusahaan (Hasan, 2015).
memberikan waktu total produksi paling kecil yaitu 2,8 menit lebih cepat dibanding dengan metode lainnya (Wiratno, 2011).
Model algoritma yang digunakan dalam penelitian ini pada PT. Socfin Indonesia Kebun Tanah Besih yaitu algoritma Cross Entropy - Genetic Algorithm (CEGA). Penggunaan metode Cross Entropy-Genetic Algorithm ini dipilih karena dapat menurunkan total waktu produksi dan menunjukkan performansi yang lebih baik jika dibandingkan dengan algoritma lain.
Sehingga pada penelitan ini diterapkan metode Cross Entropy - Genetic Algorithm pada kasus penjadwalan flow shop dengan menurunkan total waktu produksi sehingga akan meningkatkan efisiensi utilitas produksi.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, permasalahan yang dialami oleh PT. Socfin Indonesia Kebun Tanah Besih adalah menentukan urutan atau jadwal pekerjaan yang harus diproses dengan urutan proses setiap pekerjaan sama.
1.3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan merancang penjadwalan produksi.
1. Mendapatkan nilai total waktu penyelesaian seluruh job (makespan) berdasarkan metode perusahaan dengan metode Algoritma Cross Entropy-Genetic Algorithm.
2. Mendapatkan rancangan pengurutan job yang efisien dari segi waktu yaitu urutan yang memiliki makespan terendah.
3. Mendapatkan perbandingan performansi antara metode perusahaan dengan metode Algoritma Cross Entropy-Genetic Algorithm.
Manfaat dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat memperoleh kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dalam perkuliahan di lapangan kerja.
b. Memperoleh peluang untuk dapat memecahkan dan mencari solusi permasalahan-permasalahan di perusahaan dari sudut pandang akademis. c. Menambah pengetahuan dan memperoleh pengalaman dalam bidang
manufaktur dengan cara melihat serta membandingkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan dengan keadaan di lapangan.
2. Bagi Fakultas
a. Menjalin hubungan kerjasama antara tempat pelaksanaan tugas sarjana dengan Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara.
3. Bagi Perusahaan
a. Perusahaan dapat menjadikan laporan penelitian mahasiswa sebagai masukan untuk perbaikan yang bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas perusahaan sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan. b. Sebagai salah satu sarana pertimbangan bagi perusahaan dalam hal
penilaian kualitas mahasiswa yang pada akhirnya berhubungan pada penerimaan tenaga kerja fresh graduate.
1.4. Batasan Masalah dan Asumsi
Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Tidak dilakukan analisis biaya.
2. Pengamatan dilakukan pada produk yang dihasilkan PT. Socfin Indonesia Kebun Tanah Besih yaitu crumb rubber 3CV 50 dan 3CV 60.
3. Produk yang diamati merupakan produk job order.
4. Data permintaan yang digunakan sebagai objek penelitian adalah data permintaan dan data keterlambatan periode Oktober 2015 hingga September 2016.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Mesin dalam keadaan baik ketika beroperasi.
2. Tidak dilakukan penambahan atau pengurangan terhadap mesin-mesin atau peralatan produksi sehingga kondisinya adalah tetap sama dengan keadaan sekarang.
4. Tidak ada job sisipan.
5. Pemesanan job dilakukan 1 bulan sebelumnya.
6. Operator dianggap telah menguasai pekerjaannya dalam proses produksi produk.
1.5. Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan tugas sarjana adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian.
Bab II Gambaran UmumPT. Socfin Indonesia yang menguraikan sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, proses produksi, struktur organisasi dan uraian tugas.
Bab III Landasan Teori, menguraikan teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan masalah. Teori-teori ini meliputi teori tentang peramalan, penjadwalan, klasifikasi penjadwalan, kriteria penjadwalan, algoritma cross entropy, algoritma gentik, dan pengukuran waktu. Sumber teori atau literatur yang digunakan berupa buku, jurnal penelitian dan tugas sarjana mahasiswa yang pernah mengangkat topik permasalahan yang sama.
objek penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, kerangka konseptual, definisi variabel operasional, serta langkah-langkah penelitian meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisis pemecahan masalah, serta kesimpulan dan saran.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi tentang pengumpulan data-data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta teknik yang digunakan untuk mengolah data dalam memecahkan masalah dan diperoleh hasil optimal dalam meminimasi makespan.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, menguraikan hasil analisis pengolahan data, analisis pengolahan Cross Entropy-Genetic Algorithm serta melakukan perbandingan hasil yang diperoleh dengan menggunakan Cross Entropy-Genetic Algorithm dan metode aktual perusahaan.