• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Ketua Kelompok dalam Solidaritas Kelompok Wanita Tani Sedyo Mulyo T1 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Ketua Kelompok dalam Solidaritas Kelompok Wanita Tani Sedyo Mulyo T1 BAB IV"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

35 BAB IV

PENYAJIAN DATA & ANALISIS DATA

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Mengingat bahwa tiap-tiap kelompok sosial selalu memiliki lingkungan yang bisa berbeda satu sama lain, dan menurut pandangan dari teori (Northouse, 2013:3) , lingkungan itu bisa mempengaruhi kinerja dari kelompok tersebut. Maka, dalam penelitian ini uraian tentang profil obyek yang diteliti amat diperlukan agar bisa diketahui apakah produktivitas dan solidaritas dari kelompok wanita tani yang diteliti itu (KWT Sedyo Mulyo) semata-mata dipengaruhi oleh peran ketua kelompoknya atau oleh faktor lingkungannya. Untuk tujuan ini, penulis akan mengungkapkan pula profil dari kelompok wanita tani Harapan Makmur sebagai pembanding terhadap KWT Sedyo Mulyo yang diteliti.

4.1.1. Sejarah Singkat KWT Sedyo Mulyo dan KWT Harapan Makmur a. KWT Sedyo Mulyo

(2)

36 Kelompok Wanita Tani “Sedyo Mulyo” mulai berdiri pada tanggal 23 Mei 2012 dengan ibu Sujiyah, seorang guru SD setempat, dipilih sebagai ketua kelompoknya. Berdirinya KWT Sedyo Mulyo ini di fasilitatori oleh Dinas Peternakan dan Perikanan di wilayah Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Kelompok ini berbentuk organisasi profesi petani atas dasar kekeluargaan dan mandiri. Nama Sedyo Mulyo sendiri terdiri dari dua kata yang masing-masing memiliki arti yang merupakan harapan bagi anggota KWT Sedyo Mulyo. Sedyo dalam bahasa jawa memiliki arti tujuan yang baik, sedangkan mulyo dalam bahasa jawa memiliki arti maju, mulia, dan juga baik. Di lihat dari arti Sedyo Mulyo sendiri terlihat bahwa tujuan didirikan KWT Sedyo Mulyo ini adalah agar wadah ini dapat membina dan membentuk wanita-wanita pekerja keras yang mandiri, tidak hanya mengandalkan penghasilan suami saja tetapi juga dapat membantuk perekonomian keluarga yang lebih baik lagi. Selain itu, dengan adanya KWT ini warga RT 16 di dusun Wonolelo dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat membangun sehingga mempererat tali persaudaraan, tidak terjadi keretakan dan tumbuh rasa saling memiliki.

KWT Sedyo Mulyo telah didaftarkan dan memiliki akta sah secara resmi dari Pemerintah Kabupaten Semarang sehingga semua kegiatannya dapat terlaksana dengan lancar karena lebih mudah mendapatkan ijin. Bantuan dari pemerintah juga kerap diterima semenjak KWT Sedyo Mulyo memiliki akta yang sah. Akta sah bisa didapatkan oleh KWT Sedyo Mulyo atas hasil kerja keras dari ibu Sujiyah (Ketua KWT Sedyo Mulyo) yang mau berjuang agar kelompok yang dipimpinnya diakui secara resmi oleh pemerintah. Sekarang selalu di adakan pertemuan rutin bulanan setiap tanggal !5. Pertemuan rutin ini selalu dilaksanakan di kediaman ibu Sujiyah.

(3)

37 memimpin, berdasarkan pengalamannya dalam organisasi yakni sebagai ketua tim penggerak PKK Desa Kadirejo, serta ilmu pengetahuan yang dimiliki beliau dinilai cukup untuk membawa KWT Sedyo Mulyo kearah keberhasilan.

b. KWT Harapan Makmur

Kelompok Wanita Tani Harapan Makmur terbentuk atas keinginan warga Dusun Demangan Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, karena melihat kesuksesan kelompok wanita tani dari dusun lain di desa Kadirejo. KWT Harapan Makmur berdiri pada tanggal 4 November 2014. Berawal dari adanya penyuluhan oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro di balai desa, kemudian para ibu di dusun Demangan benar-benar tergugah untuk membentuk KWT di dusun mereka.

Pembentukan KWT Harapan Makmur ini bertujuan agar ibu-ibu dapat memiliki pengetahuan tentang cara bercocok tanam (khususnya menanam padi) untuk membantu suami mereka di sawah. Juga agar para ibu ini mendapatkan penghasilan tambahan untuk membantu perekonomian keluarga, membentuk sikap terampil sehingga tercipta ibu rumah tangga yang mandiri. Jumlah anggota KWT Harapan Makmur adalah 25 orang, yang terdiri dari ibu rumah tangga.

Pada awal terbentuknya KWT Harapan Makmur, para anggotanya sepakat untuk memilih ibu Rohaniyah, yang juga seorang guru Sekolah Dasar sebagai ketua kelompok, karena ibu Rohaniyah dinilai mampu mambawa kelompok ini menjadi berkembang dan maju. Apalagi beliau memiliki pendidikan yang tinggi dibandingkan dengan ibu-ibu lain.

(4)

38 4.1.2. Susunan Pengurus dan Personalia KWT Sedyo Mulyo dan KWT Harapan Makmur

a. KWT Sedyo Mulyo

Tabel 4.1.

Susunan Pengurus dan Personalia KWT Sedyo Mulyo

Jabatan Personalia Pekerjaan Pendidikan

Pelindung Kepala Desa Kadirejo

Penasihat Jumartin

Ketua 1 Sujiyah Guru Sekolah Dasar Lulusan S1

Ketua 2 Watiyem Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA

Sekretaris 1 Rida Sundari Guru Paud Lulusan D3

Sekretaris 2 Naimah Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA

Bendahara 1 Zuni Arafah Guru Sekolah Dasar Lulusan S1

Bendahara 2 Yantiyem Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA

Seksi-seksi :

Kegiatan Qibtiyah Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA

Pengelolaan Bahan Tomimah Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA Pemasaran Rohminingsih Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA

Simpan Pinjam Tri Lestari Pegawai toko

kelontong

Lulusan SMA

Inventaris Barang Siti Khasanah Pelayan rumah makan

Lulusan SMP

Humas Isqimomah Pelayan rumah

makan

Lulusan SMA

Jumlah Anggota : 46 orang

(5)

39 Kebanyakan dari anggogta KWT Sedyo Mulyo berpendidikan tamatan SD, SMP, dan juga SMA. Hanya ketua dan beberapa pengurus KWT Sedyo Mulyo yang mengenyam pendidikan tinggi (sarjana). Rata-rata pekerjaan dari anggota KWT Sedyo Mulyo adalah petani dan ibu rumah tangga.

Susunan Pengurus Kelompok Wanita Tani “Sedyo Mulyo” di bentuk atas dasar keputusan yang dibuat bersama. Karena kelompok wanita tani ini di bentuk atas keinginan bersama dari anggota kelompok, jadi semua yang berhubungan dengan kepentingan kelompok termasuk susunan pengurus juga di disetujui secara bersama-sama. Ketua dalam hal ini tidak semata-mata penanggung jawab di dalam organisasi, namun beliau juga dipandang sebagai figur yang dipercayai mampu mengembangkan KWT Sedyo Mulyo.

Adapun uraian tugas dari jabatan pengurus yang lain, antara lain sebagai berikut :

(6)

40 Bendahara dalam organisasi memiliki peranan dalam hal keuangan organisasi. KWT Sedyo Mulyo sendiri memiliki 2 bendahara, yaitu bendahara umum (1) dan bendahara kecil (2) .Bendahara 1 bertugas untuk mengurus keuangan besar dari kelompok wanita tani pusat. Mengurus dana yang berjumlah besar dan dana tersebut di dapat dari bantuan serta dana tambahan dari pihak luar kelompok. Masalah dana dan keuangan pada KWT Sedyo Mulyo harus diselesaikan langsung dengan Ibu Sujiyah sebagai ketua, biasanya bendahara dan ketua melakukan diskusi mengenai permasalahan dan juga kemajuan keuangan yang dialami KWT Sedyo Mulyo. Untuk keputusan yang diambil berada ditangan Ibu Sujiyah. Sedangkan bendahara 2 bertugas untuk mengurus pendanaan yang berasal dari dalam kelompok, seperti iuran wajib kelompok setiap kali pertemuan, dan juga tabungan, serta simpan pinjam dalam KWT Sedyo Mulyo.

Ketua KWT Sedyo Mulyo memiliki peranan yang penting di dalam keberlangsungan KWT Sedyo Mulyo, ketua inilah yang selalu memimpin dalam setiap pertemuan setiap tanggal 15 setiap bulannya. Dalam penyelesaian masalah yang dihadapi oleh kelompok, ketua juga memiliki peranan di dalamnya, banyak juga kegiatan yang telah berlangsung juga merupakan hasil dari gagasan ketua KWT Sedyo Mulyo. Perkembangan dan kemajuan KWT Sedyo Mulyo juga merupakan hal penting yang harus di pecahkan oleh ketua KWT Sedyo Mulyo. Tentunya tidak hanya peran ketua saja yang penting di dalam KWT Sedyo Mulyo ini, namun juga peran serta dari semua pengurus KWT, yakni Sekretaris dan juga Bendahara.

(7)

41 b. KWT Harapan Makmur

Tabel 4.2.

Susunan Pengurus dan Personalia KWT Harapan Makmur

Jabatan Personalia Pekerjaan Pendidikan

Ketua Rohaniyah Guru Sekolah Dasar Lulusan S1

Wakil Ketua Nikayah Pegawai Toko Lulusan SMA

Sekretaris 1 Kharomah Pegawai Swasta Lulusan S1

Sekretaris 2 Rita Sulistyaningsih Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA

Bendahara 1 Jiwati Guru Les Matematika Lulusan D3

Bendahara 2 Siti Komzatun Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA Seksi Kegiatan Jamiatun Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA Seksi Pengelolaan

Bahan

Sri Atun Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA

Jumlah Anggota : 23 orang

Sumber : Arsip KWT Harapan Makmur, 2016

Anggota rata-rata tamatan SD, SMP, dan juga SMA. Hanya ketua dan beberapa pengurus KWT Harapan Makmur yang mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan. Rata-rata pekerjaan dari anggota KWT Harapan Makmur adalah petani dan ibu rumah tangga.

Susunan Pengurus Kelompok Wanita Tani Harapan Makmur di bentuk atas dasar keputusan yang dibuat bersama. Ketua dalam hal ini bukan penanggung jawab satu-satunya di dalam organisasi, karena pekerjaan yang ada di dalam KWT Harapan Makmur sudah dibagi ke dalam tugas masing-masing anggota pengurus. Misalnya, untuk tugas pembaca yasin pada setiap awal pertemuan rutin berada di bawah tanggung jawab ibu Puji, sedangkan tugas pemandu acara di dalam setiap pertemuan adalah tanggung jawab ibu Watik.

(8)

42 4.1.3. Hubungan KWT dengan PKK (Desa & Kecamatan) serta Hubungan

KWT dengan kelompok lain.

a. KWT Sedyo Mulyo

Selain, ada kelompok wanita tani, ada juga kelompok PKK dari ibu-ibu warga desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. PKK di desa Kadirejo ini kegiatannya sama dengan kegiatan PKK di wilayah Kota Salatiga atau PKK dari desan lain di wilayah Kabupaten Semarang. Program yang ada di PKK bisa disampaikan pada waktu pertemuan rutin KWT berlangsung. KWT Sedyo Mulyo pernah mendapatkan beberapa bantuan dari kelompok PKK wilayah Desa Kadirejo berupa polibeg plastik gratis untuk semua anggota kelompok. Polibeg ini digunakan sebagai wadah untuk menanam bibit tanaman di rumah masing-masing anggota. Polibeg ini diberikan oleh PKK Desa Kadirejo karena pihak PKK desa menilai anggota dari KWT Sedyo Mulyo makin giat dari waktu ke waktu dan sering melakukan praktek cocok tanam bersama di lingkup kelompok mereka, yang berarti anggota kelompok ini sangat memerlukan polybag.

(9)

43 b. KWT Harapan Makmur

Dusun Demangan Desa Kadirejo ini juga memiliki kelompok PKK, dimana anggota kelompok PKK juga merupakan anggota KWT Harapan Makmur. Melihat niat yang besar dari sebagian anggota PKK untuk mendirikan KWT Harapan Makmur, maka PKK desa Kadirejo pernah memberikan modal untuk simpan pinjam KWT sebesar Rp. 500.000,00. Uang ini menjadi sangat berguna bagi KWT Harapan Makmur sebagai modal awal dalam menjalankan usaha simpan pinjam. Dari modal bantuan PKK Desa inilah, sampai sekarang usaha simpan pinjam dari KWT Harapan Makmur dapat terus berjalan dan jumlahnya semakin bertambah. Selain itu, karena termasuk kelompok wanita tani yang baru, KWT Harapan Makmur juga pernah mandapatkan bantuan dari Pemerintah Desa sebanyak dua kali berupa uang sebesar Rp.250.000,00. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan KWT Harapan Makmur bisa semakin semangat untuk mengejar tujuan kelompok yang telah disepakati bersama pada saat awal berdiri.

(10)

44 4.1.4. Hubungan KWT dengan Dinas Pertanian dan Peternakan

Tiap dusun di desa Kadirejo memiliki kelompok wanita tani, yang mendapatkan pengawasan serta penyuluhan dari PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) yang merupakan bawahan dari Koordinator Penyuluh Desa (KPD), dimana KPD merupakan bagian dari Dinas Peternakan dan Perikanan wilayah Kabupaten Semarang. Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) hanya memberikan penyuluhan ketika ada informasi penting saja yang bersifat global untuk seluruh kelompok wanita tani di Kabupaten Semarang. Namun, kegiatan yang dilakukan oleh setiap kelompok wanita tani, tidak harus memiliki ijin dari pihak Petugas Penyuluh Lapangan. Maka dari itu, setiap kegiatan yang akan dilaksanakan oleh kelompok wanita tani bersifat bebas. Akan tetapi, jika ada kegiatan yang membutuhkan bantuan dana dari Dinas, KWT wajib membuat dan mengajukan proposal ke Dinas, yang diserahkan melalui PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) kemudian akan disampaikan ke KPD (Koordinator Penyuluh Desa).

Bantuan yang didapatkan oleh setiap KWT berbeda-beda jumlahnya, jumlah bantuan tergantung dengan hasil dan juga prestasi yang telah diraih. Ada yang mendapatkan bantuan dengan jumlah yang terus meningkat tiap tahun, namun ada juga yang jumlah bantuannya tetap atau justru berkurang tiap tahunnya karena tidak nampak kemajuan dari KWT tersebut. Untuk KWT Sedyo Mulyo selalu mendapatkan bantuan dari Anggaran Dana Desa (ADD) sebesar Rp.500.000,00 per tahun. Dana ini diharapkan dapat membantu untuk melaksanakan kegiatan yang dapat mendukung kemajuan pertanian di masing-masing dusun melalui kegiatan yang dirancang oleh KWT.

(11)

45 Uraian tentang gambaran umum obyek penelitian di atas, dimana penulis coba membandingkan KWT Sedyo Mulyo dengan salah satu dari kelompok wanita tani lain yang ada di desa Kadirejo, dapat diringkas ke dalam bentuk sebagaimana terlihat dalam tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3.

Perbandingan Profil antara KWT Sedyo Mulyo dan KWT Harapan Makmur

KWT Sedyo Mulyo KWT Harapan Makmur

Berdiri 23 Mei 2012 4 November 2014

Motivasi didirikan Ingin memiliki wadah bertukar informasi, pikiran dan juga mempererat rasa kesatuan kehidupan bertetangga menjadi sebuah keluarga yang kuat.

Ingin membentuk sikap terampil, dan juga tercipta ibu rumah tangga yang mandiri.

Jumlah anggota

sekarang

46 orang 25 orang

Latar pendidikan ketua kelompok

Lulusan S1 Lulusan S1

Latar pendidikan anggota pengurus yg lain

Lulusan SMP hingga D3 Lulusan SMA hingga S1

Pekerjaan utama ketua kelompok

Guru Sekolah Dasar Guru Sekolah Dasar

Sumber dana Simpan pinjam, hasil kerjasama dengan pihak luar KWT, hasil dari menang lomba beberapa kali.

Pinjaman Rp.500.000,00 dari PKK dusun sebagai modal awal KWT.

Hubungan dengan pemimpin aras desa

KWT Sedyo Mulyo

berhubungan dekat dengan pemimpin aras desa, karena KWT Sedyo Mulyo sering mendapatkan perhatian dan diajukan untuk maju ke dalam beberapa lomba.

(12)

46 Hubungan dengan

PKK

Mendapatkan beberapa bantuan dari PKK dusun, salah satunya adalah bantuan polybag untuk bercocok tanam karena KWT Sedyo Mulyo sering melakukan praktek tanam bersama.

Mendapatkan bantuan sebesar Rp. 500.000,00 dari PKK dusun sebagai modal awal simpan pinjam KWT.

Hubungan dengan Dinas Pertanian & Peternakan

Selalu mendapatkan bantuan dari Anggaran Dana Desa (ADD) sebesar Rp.500.000,00 /tahun.

Baru 3 kali mendapatkan bantuan dana dari ADD sebesar

Rp.350.000,00./tahun

Prestasi yang pernah diraih

1. Mendapat penghargaan dari Pemerintah Desa sebagai KWT dengan jumlah anggota yang semakin banyak.

2. Juara 2 lomba merangkai bunga menggunakan sayuran tingkat kecamatan. 3. Padi dari anggota KWT

Sedyo Mulyo pernah digunakan sebagai padi percontohan karena merupakan hasil padi dengan kualitas yang baik menurut uji coba yang dilakukan oleh pihak Pemerintahan Desa.

1. KWT Harapan Makmur berhasil menjual beberapa botol bekas, kemudian dananya digunakan sebagai uang meja untuk anggota yang rumahnya digunakan untuk pertemuan rutin

Sumber :Diolah dari data primer hasil wawancara, 2017

(13)

47 4.2. Komunikasi Yang Berlangsung di dalam KWT Sedyo Mulyo

4.2.1. Pertemuan Rutin Bulanan

Kelompok Wanita Tani Sedyo Mulyo rutin mengadakan pertemuan bulanan pada tanggal 15 dengan bertempat di rumah ibu Sujiyah, sang ketua kelompok. Sewaktu melakukan penelitian ini, penulis mendapatkan kesempatan hadir di dalam dua kali pertemuan rutin tersebut, yang selalu di mulai pada pukul 15.30 WIB tepat.

Pertemuan atau rapat rutin tersebut dibuka oleh ketua (ibu Sujiyah). Beliau menyampaikan agenda yang akan dibahas di dalam pertemuan saat itu. Sebelum pembahasan agenda dimulai, ibu Sujiyah memimpin doa bersama untuk mengawali pertemuan tersebut agar semua dapat berjalan dengan lancar. Kemudian, ibu Sujiyah mengenalkan seorang anggota baru yang bergabung di dalam KWT Sedyo Mulyo. Sesudah itu baru semua agenda rapat dibahas dan dipimpin langsung oleh Ibu Sujiyah.

(14)

48 Melihat hal ini Ibu Sujiyah menjelaskan dan memberikan pengertian kepada semua anggota untuk mau bekerjasama dengan tertib dalam melaksanakan kewajiban administrasi keuangan sehingga Bendahara tidak memberatkan lagi tugas bendahara. Dari pengamatan peneliti, dengan melihat hal ini terlihat bahwa Ibu Sujiyah adalah sosok yang bijaksana dalam menangani masalah yang ada, beliau terlihat tanggap dan peduli dengan mau mendengarkan keluhan dari bendaharanya tersebut.

Setelah semua agenda pertemuan selesai, pertemuan ditutup oleh Ibu Sujiyah. Sebelum di tutup dengan doa, Ibu Sujiyah memberikan kesempatan kepada seluruh anggota untuk menyampaikan hal atau permasalahan dan juga saran yang bersifat membangun kinerja kelompok. Pertemuan selesai pada pukul 17.00, namun masih banyak anggota KWT Sedyo Mulyo yang tidak segera pulang; mereka ingin melakukan diskusi pribadi dengan ibu Sujiyah, baik berkaitan kelompok maupun urusan pribadi. Dalam wawancara dengan beberapa anggota kelompok, mereka mengatakan bahwa banyak anggota KWT yang sering melakukan sesi diskusi dengan Ibu Sujiyah, hal ini dikarenakan bercerita dan diskusi dengan Ibu Sujiyah selalu membawa dampak positif karena beliau memberikan saran yang baik dan selalu diajarkan untuk tidak tergesa-gesa dalam menghadapi masalah.

Dari pertemuan tersebut penulis mengetahui bahwa sudah banyak kegiatan yang telah dilaksanakan oleh KWT Sedyo Mulyo, antara lain :

1. Setiap 2 bulan sekali mengadakan acara masak bersama dengan menggunakan bahan lokal yang ada di sekitar Dusun Wonolelo.

2. Dua kali dalam setahun mengadakan praktek tanam bersama dengan Kelompok Tani Ngudi Rahayu. Praktek tanam ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan ibu-ibu anggota KWT Sedyo Mulyo dalam bercocok tanam.

(15)

49 pengetahuan anggota KWT Sedyo Mulyo dan juga media refreshing untuk anggota KWT

4. Bekerjasama dengan PT Sidomuncul dalam pengembangan tanaman obat di daerah sekitar Dusun Wonolelo.

Dari pengamatan yang dilakukan penulis selama dua bulan di lapangan, terlihat bahwa kebanyakan arus komunikasi di dalam kelompok selalu melalui ibu Sujiyah sebagai ketua, dalam arti setiap kegiatan, masalah, perundingan serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kepentingan kelompok tersebut dibicarakan dan diselesaikan melalui ibu Sujiyah. Ini menunjukkan bahwa ibu Sujiyah memiliki peran penting di dalam KWT Sedyo Mulyo.

4.2.2. Komunikasi antar Anggota Pengurus (Fungsionaris) KWT Sedyo Mulyo

Sebagai ketua yang memimpin 46 orang anggotanya, ibu Sujiyah selalu berusaha mendengarkan keluh kesah dan pendapat dari tiap-tiap anggotanya. Beliau selalu aktif melakukan komunikasi dengan para pengurus KWT Sedyo Mulyo. Setiap ada masalah selalu dikomunikasikan dengan baik, bila perlu ibu Sujiyah mendatangilangsung rumah pengurus KWT untuk mendalami pengetahuan dan informasi mengenai permasalahan yang akan dihadapi.

“Biasanya saya melakukan diskusi bersama dengan pengurus dan juga anggota KWT yang mengalami kendala. Paling tidak satu bulan sekali saya komunikasikan apa saja masalah, kendala, dan juga rancangan untuk ke depan. Supaya tidak ada rasa mengganjal dari masing-masing pihak karena masalah yang dihadapi akan lebih ringan jika dipikirkan untuk menemukan jalan keluar bersama-sama”1

Tidak hanya berdiskusi mengenai jalan keluar dari masalah, namun ibu Sujiyah dan para pengurusnya melalukan komunikasi dan diskusi mengenai proposal kegiatan yang dibuat oleh sekretaris kelompok. Sebelum sekretaris membuat proposal, ibu Sujiyah memberikan kerangka berpikir terlebih dahulu supaya pemikiran ketua dapat lebih mudah dipahami oleh sekretaris. Ketika ada hal yang kurang bisa dipahami oleh sekretaris, ibu Sujiyah memberikan

1

(16)

50 penjelasan supaya sekretaris benar-benar paham tentang apa yang akan ditulis olehnya.

Gambar 4.1 Catatan dari Ibu Sujiyah yang diberikan saat berdiskusi dengan Sekretaris KWT Sedyo Mulyo

Sumber : Dokumen Pribadi Ardiani Ayu, 2017

Gambar 4.1. di atas adalah catatan dari ibu Sujiyah ketika memberi arahan kepada sekretaris kelompok.. Beliau memberikan keterangan berupa tambahan gambar, yang bertujuan agar sekretaris dan juga anggota KWT Sedyo Mulyo lainnya lebih mudah memahami hal yang disampaikan oleh beliau. Pengalamannya sebagai seorang guru sangat berpengaruh pada cara beliau berkomunikasi dengan anggota pengurus maupun anggota kelompok yang lain.

(17)

51 diketahui sebelumnya oleh pengurus KWT Sedyo Mulyo yang lainnya. Antara Ibu Sujiyah dan para pengurus KWT memiliki hubungan yang erat, karena Ibu Sujiyah selalu bersikap terbuka dan mau mendengarkan pendapat dari para pengurus dan juga anggotanya.

“Sering Ibu Sujiyah menyempatkan datang ke rumah saya, sekedar untuk memantau dan berdiskusi masalah keuangan KWT. Kita tahu, bahwa uang adalah masalah sensitif dalam kehidupan dan hal ini berkaitan dengan orang banyak. Jadi, kalua saya sendiri yang memutuskan atau menangani masalah keuangan sendiri jujur saya merasa kurang mengerti. Karena itulah, Ibu Sujiyah masih selalu membimbing saya hingga saat ini, selain masalah keuangan kami juga berdiskusi tentang beberapa hal yang lain”2

Setelah selesai pertemuan rutin tiap bulan, biasanya para pengurus dan ketua melakukan diskusi kecil dan tukar informasi mengenai tugas masing-masing supaya tidak terjadi kendala dikemudian hari.

Gambar 4.2 Diskusi antar pengurus KWT Sedyo Mulyo (Dokumen Pribadi Ardiani Ayu)

2

(18)

52 Gambar 4.2. diatas menunjukkan Ibu Sujiyah (pojok kanan) melakukan diskusi dengan pengurus yang lain, mulai dari Sekretaris, Bendahara 1, Bendahara 2 setelah pertemuan rutin KWT Sedyo Mulyo selesai. Hal ini dilakukan sebagai upaya Ibu Sujiyah dan para pengurus KWT menjalin komunikasi yang baik dan akrab satu sama lain.

4.2.3. Komunikasi antara Fungsionaris KWT Sedyo Mulyo dengan pihak di luar kelompok

Suatu kelompok akan lebih maju dan lebih berkembang bila menjalin hubungan yang baik dengan pihak lain dari luar kelompok. Hubungan yang dijalin ini, nantinya diharapkan dapat menambah keuntungan berupa pengetahuan serta informasi untuk para anggota kelompok. Begitu juga dengan KWT Sedyo Mulyo yang telah beberapa kali menjalin hubungan dengan pihak lain dari luar KWT. Hubungan yang telah dijalin ini biasanya menghasilkan bantuan yang diberikan untuk membantu kelancaran kegiatan dari KWT Sedyo Mulyo. Untuk hubungan KWT Sedyo Mulyo dengan pihak PKK dusun dan Dinas Peternakan semua dilakukan melalui ibu Sujiyah selaku ketua KWT Sedyo Mulyo. Hubungan yang dijalin ibu Sujiyah dengan kedua pihak tersebut bisa dibilang erat karena intensitas komunikasinya tergolong sering. Lalu, untuk hubungan KWT dengan Pelindung dan Penasehat kebanyakan dilakukan melalui Ibu Sujiyah juga, namun tidak menutup kemungkinan komunikasi dilakukan dengan Sekretaris jika Ibu Sujiyah sedang berhalangan dan memiliki urusan yang lainnya. Tetapi nantinya, Sekretaris wajib melaporkan apa saja hasil dari komunikasi dengan pihak Pelindung dan Penasehat KWT Sedyo Mulyo.

(19)

53 4.2.4. Cara Ketua KWT Sedya Mulyo Membangun Komunikasi Kelompok Komunikasi merupakan sebuah dasar yang harus di miliki di dalam pertukaran sosial, apalagi untuk sebuah kelompok yang ingin maju, komunikasi yang baik dan bermanfaat harus dimiliki. Hal ini bertujuan agar keutuhan kelompok tetap bisa dipertahankan.

“Saya menyadari bahwa di Dusun Wonolelo ini tidak banyak ibu-ibu yang memiliki kesempatan mengenyam pendidikan tinggi. Saya asli Dusun Wonolelo ini, saya lahir dan besar disini bersama kedua orang tua saya disini. Butuh perjuangan yang keras hingga saya bisa sampai pada titik ini. Bersyukur dapat menjadi pegawai negeri. Dengan ilmu yang saya miliki, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk KWT Sedyo Mulyo, ilmu yang saya miliki akan saya tuangkan kepada teman-teman lain yang ada di dalam KWT Sedyo Mulyo. Mulai dari pengetahuan saya tentang pertanian, keluarga, dan juga organisasi. Tapi diingat lagi bahwa perjuangan saya sebagai ketua masih jauh dari berhasil, menurut saya sendiri sih begitu. Toh yang saya punya hanya ilmu yang itu harus dan wajib di bagi kepada teman-teman yang lain" 3

Komunikasi yang terjalin dalam KWT Sedyo Mulyo sangat erat dan terjadi secara dekat, sudah seperti keluarga sendiri. Hal ini penulis rasakan sewaktu mengadakan penelitian beberapa kali di lingkungan Dusun Wonolelo Desa Kadirejo ini. Satu sama lain mengenal dengan baik, komunikasi yang terjadi juga bervariasi (melibatkan semua anggota ikut aktif dalam pembicaraan bersama). Mulai dari berdiskusi antara anggota dengan ketua KWT Sedyo Mulyo, antara ketua dengan pengurus KWT Sedyo Mulyo, antara anggota dengan anggota KWT Sedyo Mulyo yang lainnya. Di dalam pertemuan terlihat bahwa ketua memiliki peran yang baik dalam komunikasi yang terjadi di KWT Sedyo Mulyo.

3

(20)

54 Gambar 4.3 Suasana Pertemuan Rutin KWT Sedyo Mulyo Tanggal 15 Januari

2017

(Dokumen Pribadi Ardiani Ayu)

Gambar 4.3. diatas menunjukkan suasana pertemuan rutin KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari 2017, jumlah anngota yang datang dalam pertemuan tersebut adalah 37 orang. Pertemuan tersebut dimulai pukul 15.30 WIB dibuka dan ditutup oleh ketua KWT Sedyo Mulyo.

Di dalam setiap pertemuan ketua KWT Sedyo Mulyo juga memiliki pola komunikasi yang baik menurut beberapa anggota dari KWT Sedyo Mulyo. Penelaian ini di lihat dari beberapa tahun Ibu Sujiyah menjabat sebagai ketua.

”Pola komunikasi ketua kami dalam berkomunikasi sangat baik dengan anggotanya…jelas…tentunya dengan bahasa yang baik membuat semua anggotanya bisa menerima”4

4

(21)

55

“ Ibu Sujiyah, dalam berkomunikasi sangat baik dengan anggotanya, jelas berperan banyak, selalu menyampaikan

informasi yang mudah diterima, memberikan

sambutan-sambutan terlebih dahulu dalam setiap pertemuan yang berlangsung”5

Dari wawancara peneliti kepada beberapa anggota KWT Sedyo Mulyo yang lain memang terlihat bahwa menurut para anggota, Ibu Sujiyah adalah sosok yang telah dinilai mampu dalam menjalankan pola komunikasi yang baik dalam komunikasi yang terjadi di dalam kelompok yang beliau pimpin. Tolak ukur keberhasilannya tidak bisa bersifat mutlak dengan adanya bukti yang nyata, namaun kenyamana dari masing-masing anggota selama ini masuk dan ikut aktif di KWT Sedyo Mulyo. Anggota merasa dihargai dan didengarkan pendapatnya oleh ketua. Sehingga anggota KWT Sedyo Mulyo semakin kesini tidak berkurang namun justru makin bertambah.

Selain melakukan penelitian di Dusun Wonolelo Desa Kadirejo Kec. Pabelan, peneliti juga melakukan perbandingan dengan KWT lain yang juga ada di desa Kadirejo, yaitu di Dusun Demangan Kec. Pabelan (KWT Harapan Makmur). KWT Harapan Makmur berdiri sejak tanggal 4 November 2014 dengan jumlah anggota 25 orang. KWT ini juga memiliki ketua seorang guru SD, sama seperti ketua dari KWT Sedyo Mulyo. Namun, walaupun sama-sama berprofesi sebagai guru SD, pencapaian sosok ketua di dalam kelompok yang telah dipimpinnya ternyata berbeda. Hal ini dibuktikan dengan wawancara yang peneliti lakukan terhadap beberapa anggota KWT Harapan Makmur.

5

(22)

56

“ Pola komunikasi Ketua KWT Harapan makmur lumayan baik, namun perlu ditingkatkan, seperti memberikan contoh

untuk setiap materi atau informasi yang telah disampaikan.

Sehingga anggota jadi lebih mengerti maksud dari penjelasan tentang materi yang baru diterangkan”.6

“Ketua sudah bagus,namun informasi yang didapat belum terlalu banyak. Kurang melebur dan membaur dengan

anggotanya dalam peneyelesaian masalah anggota terbiasa

menyelesaikan sendiri”7

Dari penelitian melalui wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti, terlihat perbedaan peran dalam memimpin Kelompok Wanita Tani. Hal itulah yang selama ini dirasakan benar oleh para anggota kelompoknya, anggota diam-diam menilai pola komunikasi ketuanya dalam memimpin kelompok wanita tani yang telah berdiri beberapa tahun ini. Walaupun memiliki pendidikan dan juga profesi yang sama, yaitu seorang guru sekolah dasar, namun kecakapan dalam memimpin anggotanya di dalam KWT terlihat berbeda. Hasil yang telah di capai oleh masing-masing KWT ini juga berbeda.

6

Wawancara dengan Ibu Kharomah selaku Sekretaris KWT Harapan Makmur tanggal 27 Januari 2017

7

(23)

57 Gambar 4.4 Suasana pertemuan rutin KWT Harapan Makmur tanggal 27 Januari

2017

(Dokumen Pribadi Ardiani Ayu)

Gambar diatas menunjukkan suasana pertemuan rutin KWT Harapan Makmur. Dalam pertemuan ini dihadiri oleh 20 anggota. Dibuka dan ditutup oleh pembawa acara. Dalam pertemuan tersebut membahas beberapa agenda.

4.2.5. Cara Ketua KWT Sedyo Mulyo Menangani Permasalahan dalam Kelompok

(24)

58 dilakukan di KWT Sedyo Mulyo dan KWT Harapan Makmur juga memiliki hasil yang berbeda.

“Dalam mengatasi masalah, dimusyawarahkan bersama, dicari

solusinya yang tepat. Kemudian secara terbuka hal ini dilakukan oleh Ibu Sujiyah supaya semua anggota kelompok telibat di

dalamnya. Hasilnya banyak masalah yang dapat diselesaikan dengan baik oleh Ibu Sujiyah sebagai ketua KWT Sedyo Mulyo”8

“Pada saat menghadapi permasalahan yang ada di dalam KWT Sedyo Mulyo, beliau (Ibu Sujiyah) cukup cakap….tanpa pandang bulu, status, derajat, kaya atau miskin…dalam arti lain saya boleh berpendapat bahwa Ibu Sujiyah adalah sosok yang bijaksana. Selalu tenang ketika menghadapi masalah yang ada. Padahal sering antar anggota mengalami cekcok, namun dapat diatasi oleh ibu ketua”9

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, Ibu Sujiyah mengaku hanya melakukan apa yang sudah menjadi kewajibannya sebagai ketua. Jika menurut para anggotanya pola komunikasi yang dibentuk olehnya sudah dinilai berhasil beliau mengaku tidak akan cepat puas karena masih banyak yang harus dicapai dirinya sebagai Ketua dan juga banyak yang masih harus dilakukan oleh KWT Sedyo Mulyo sebagai kelompok wanita tani yang dibentuk atas dasar kekeluargaan. Tempat berkembang dan belajar bersama para wanita-wanita tani yang tak kenal menyerah dan selalu terus belajar apalagi dalam hal pertanian.

8

Wawancara dengan Ibu Zuni Arafah selaku bendahara KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari 2017

9

(25)

59

“Saya sih sebagai anggota merasa diperhatikan, jadi tidak malu dan takut nanti pemikirannya akan ditolak, namun justru Ibu Sujiyah mamacu anggotanya supaya mau aktif, terbukti berhasil karena dulunya tidak semua anggota itu mau aktif dalam berdiskusi dan aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh KWT. Tapi sekarang, setiap kegiatan dan pertemuan, jarang yang absen”10

“Ibu Jiyah itu selalu bisa membuat semangat anggotanya, dalam pertemuan juga bisa menghidupkan suasana jadi pertemuan ruitn KWT tiap bulan tidak membosankan, makanya saya rajin berangkat. Ibu Jiyah orangnya tidak kaku, santai tapi bijaksana. Memang beliau terlahir dengan jiwa pemimpin. Itu menurut saya. Dan lagi charisma yang dimiliki beliau memang bisa terlihat dalam memimpin sebuah kelompok”11

Dari hasil wawancara dengan anggota KWT Sedyo Mulyo diatas menunjukkan bahwa Ibu Sujiyah merupakan sosok yang diyakini mampu mengembangkan KWT Sedyo Mulyo. Anggota KWT juga semakin bertambah dari waktu ke waktu.

Selanjutnya penulis hendak membandingkan hal serupa dengan yang terjadi pada KWT Harapan Makmur Dusun Demangan. Dalam menangani masalah yang ada di dalam kelompok ini, para anggotanya menilai, ibu Rohaniyah selaku ketua kelompok cukup bisa menangani masalah yang timbul di dalam kelompok, namun kurang terbuka dan dinilai kurang ada waktu luang untuk para anggota untuk bertukar pikiran dan bercerita tentang masalah yang sedang dihadapi entah dalam lingkup KWT Harapan Makmur atau lingkup luar KWT.

“Sebagai ketua, saya melihat bahwa niat untuk berusaha menyikapi dengan tanggap masalah yang timbul di dalam KWT. Namun, karena waktu luang sedikit, karena mungkin pengaruh profesi sebagai guru sekolah dasar. Jadi mungkin sudah capek. Jadi, jika ada masalah tidak langsung ditindak lanjuti supaya cepat selesai. Tetapi menunggu masalah diatasi oleh para pengurus KWT Harapan Makmur yang lainnya”.12

10

Wawancara dengan Ibu Zuni Arafah selaku Bendahara KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari 2017

11

Wawancara dengan Ibu Tomimah selalu Anggota KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari 2017

12

(26)

60 Sebagai ketua KWT Harapan Makmur, ibu Rohaniyah menilai bahwa dirinya sudah melakukan hal-hal yang sekiranya bisa dia lakukan sebagai ketua selama ini. Tapi mungkin kemampuannya dalam memimpin tidaklah sebagus dan sebaik ketua-ketua KWT lainnya. Beliau mengakui bahwa dalam dirinya kurang ada jiwa memimpin, sehingga hasilnya dalam memimpin hanya bisa seperti ini. Namun beliau masih mau belajar lagi dari kekurangan-kekurangan yang ia memiliki. Nantinya, akan mencontoh dan meminta bimbingan dari ketua KWT di Desa Kadirejo yang lain. Supaya dapat membawa KWT Harapan Makmur menjadi KWT yang benar-benar maju ke depan.

“Jiwa memimpin yang benar, tidak ada dalam diri saya, jadi kemampuan saya memimpin sudah saya keluarkan semuanya, namun masih banyak kekurangannya. Tapi sebisa mungkin, ilmu yang saya miliki sudah saya bagi dan kembangkan di dalam KWT Harapan Makmur ini. Mungkin nantinya saya akan belajar lagi dari ketua-ketua KWT yang lain. Atau mungkin karena kesibukan saya, nantinya tidak menutup kemungkinan KWT Harapan Makmur ganti ketua, supaya bisa lebih maju dan berkembang. Namun, selama ini sepertinya saya sudah memimpin dengan semaksimal mungkin”.13

Berbeda dengan KWT Sedyo Mulyo, KWT Harapan Makmur notulensi ditulis sendiri oleh ketuanya. Di dalam setiap pertemuan, disediakan snack ringan dan juga minuman untuk anggota KWT Harapan Makmur yang hadir di pertemuan rutin. Selain itu, setiap kali pertemuan, para anggota diwajibkan membawa botol bekas atau barang bekas yang masih bisa dijual kembali, uang hasil penjualan botol bekas nantinya digunakan untuk uang meja yang diberikan kepada tuan rumah yang rumahnya digunakan untuk tempat pertemua. Jadi setiap bulan tempatnya berganti-ganti sesuai dengan kesepakatan bersama.

13

(27)

61 Gambar 4.5 Ibu Rohaniyah sedang membuat notulensi dalam pertemuan rutin, 27

Januari 2017

Sumber : Dokumen Pribadi: Ardiani Ayu, 2017

Dalam pertemuan rutin tanggal 27 Januari 2017, Ibu Rohaniyah hanya menyampaikan beberapa informasi saja kepada para anggotanya, karena beberapa agenda sudah dibagi-bagi ke dalam tugas masing-masing.

4.2.6. Pendapat Anggota Kelompok tentang Kepemimpinan dari Ketua Kelompok Wanita Tani Sedyo Mulyo

Sebagai ketua yang bertanggung jawab, Ibu Sujiyah bekerja sepenuh hati dan tidak pernah melimpahkan tugasnya kepada pengurus KWT Sedyo Mulyo yang lain. Sebisa mungkin masalah dan juga kewajibannya harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Keberhasilan seseorang pemimpin dalam membawa kelompoknya menuju tujuan bersama juga tidak bisa di ukur dari satu sudut pandang saja, namun juga diukur dari sudut pandang para anggota yang dipimpin. Seorang pemimpin yang memiliki jiwa memimpin akan melakukan hal-hal yang terbaik untuk kelompoknya walaupun harus meminimalisir kepentingan pribadinya.

(28)

62

mencapai tujuan bersama, dan kemudian semua anggota

SUKSES BERSAMA”14

Meskipun ibu Sjiyah selaku ketua kelompok menilai dirinya demikian, namun para anngotanya memberikan penilaian yang berbeda. Hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada beberapa anggota KWT Sedyo Mulyo mengakui keberhasilan dari Ibu Sujiyah memimpin KWT Sedyo Mulyo sejak awal KWT Sedyo Mulyo berdiri hingga sekarang.

“Berhasil memimpin, kenapa….? Karena Ibu Sujiyah memiliki karakter memimpin yang kuat, di dalam masyarakat juga sudah terkenal bahwa Ibu Sujiyah adalah seorang yang tegas dan bisa memimpin. Sehingga mampu membawa KWT Sedyo Mulyo ini menuju sesuatu yang lebih baik”15

“Berhasil…terbukti sampai sekarang KWT Sedyo Mulyo terus berkembang, kegiatannya beragam, mulai dari kegiatan yang melatih kemampuan anggotanya, hingga menciptakan kegiatan yang bersifaf menghibur. Nantinya KWT Sedyo Mulyo akan lebih dan terus maju bersama Ibu Sujiyah, ketua kami tercinta”16

Selama KWT Sedyo Mulyo berdiri hingga saat ini, banyak sekali ide dan pemikiran dari Ibu Sujiyah selaku ketua KWT. Kontribusinya dalam mengembangkan KWT sangat terlihat, karena hamper semua kegiatan yang dilakukan di dalam Kelompok Wanita Tani ini hasil pemikiran dari Ibu Sujiyah. Namun, juga ada beberapa merupakan hasil dari musyawarah seluruh anggota. Banyak juga informasi yang dibagikan dengan para anggotanya pada saat pertemuan maupun pada saat mengadakan pertemuan informal diluar pertemuan rutin tiap tanggal 15 setiap bulannya. Bu Sujiyah dengan senang hati berbagi ilmu serta pengalaman yang dimiliki. Ada beberapa informasi beliau dapatkan dari internet, selain itu informasi dari buku dan juga dari pihak luar yang lebih berkompeten dalam bidangnya, misal pertanian.

14

Wawancara dengan Ibu Sujiyah selaku Ketua KWT Sedyo Mulyo tanggal 14 Januari 2017

15

Wawancara dengan Ibu Rita Sulistyaningsih selalu Sekretaris 2 KWT Harapan Makmur tanggal 27 Januari 2017

16

(29)

63 Beda kelompok beda pula pola komunikasi ketua dalam keberhasilan memimpin Kelompok Wanita Tani, seperti yang ada di KWT Harapan Makmur. Peneliti juga melakukan penelitian di Dusun Demangan untuk digunakan sebagai bahan perbandingan dengan pola komunikasi ketua dari KWT Sedyo Mulyo Dusun Wonolelo. Anggota KWT Harapan Makmur, melalui wawancara mendalam dan tertutup yang dilakukan oleh peneliti, mengaku bahwa menurut mereka Ibu Rihaniyah belum bisa dikatakan berhasil dalam memimpin KWT Harapan Makmur. Masih banyak yang harus diperbaiki seperti ketersediaan waktu untuk berdiskusi dengan anggotanya sehingga tercipta hubungan kelompok yang dekat dan terbuka.

“Belum bisa dikatakan berhasil karena menurut saya pribadi, Ibu Rohaniyah masih berada ditahap belajar, masih belajar dari beberapa pihak dan juga ketua KWT yang lain. Masih belum sepenuhnya menuangkan waktu dan pikirannya ke dalam kelompok wanita tani ini. Karena kagiatan yang ada masih begini-begini saja, belum banyak perkembangan”17

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, terlihat bahwa ketua KWT Sedyo Mulyo memiliki jiwa memimpin dan kemampuan memimpin. Cara-cara berkomunikasi yang dibangun dengan anggota dan pengurus yang lain dapat berjalan dengan baik, sehingga kelompok ini bisa mencapai keberhasilan bersama dari waktu ke waktu. Supaya tujuan semua anggota kelompok dapat dicapai bersama-sama.

17

Gambar

Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Gambar 4.1 Catatan dari Ibu Sujiyah yang diberikan saat berdiskusi  dengan Sekretaris KWT Sedyo Mulyo
+5

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta memberikan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Oleh sebab itu maka tidak ada bendera sebagai kibaran cita organisasi satuan, kecuali bendera regu, yang boleh dikibarkan tanpa dikibarkannya Bendera Utama Sang Merah

Buku dengan judul JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) PENDEKATAN PEMBELAJARAN BIOLOGI, yang disusun oleh tim penyususn dari jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

sosialisasi kemajuan industri rotan di tanah air. Selain bertugas menghasilkan pengusaha baru rotan, karyawan professional yang mampu mengantarkan rotan

Konteks sosial yang berbeda dengan penggambaran dalam serat Dharmogandul, tidak menunjukkan adanya penyerangan wacana, meskipun dalam konteks struktur sosial pemikiran

perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Head.. Together

Faktor-faktor penghambat dalam penyidikan terhadap barang bukti yang ditemukan anjing pelacak dalam hal ini peraturan mengenai penggunaan anjing pelacak yang hanya sebatas SKEP dan

Hasil penelitiannya menunjukkan keterlibatan siswa dan pembelajaran pada tingkat tinggi, siswa menjadi termotivasi dalam belajar, pengetahuan yang diperoleh siswa bukan semata-mata