GAYA GESER DAN MOMEN LENTUR
SISTEM PEMBEBANAN
•
Sistem gaya atau kopel yang berada pada
bidang sepanjang sumbu longitudinal pada
suatu balok disebut
sistem pembebanan
.
•
Sistem pembebanan mengakibatkan efek
internal bahan, al.: tegangan geser, tegangan
normal dan lenturan.
•
Penentuan besarnya ketiga efek internal ini
merupakan analisa
gaya geser
dan
momen
MODEL SISTEM PEMBEBANAN
•
Beban Cantilever
•
Pembebanan Sederhana
BEBAN CANTILEVER
•
Dimana balok hanya ditopang pada salah satu
ujungnya.
•
Ujung sebelah kiri di klem sedangkan sebelah
PEMBEBANAN SEDERHANA
•
Dimana pada kedua ujungnya ditopang bebas, artinya hanya
PEMBEBANAN MENGGANTUNG
•
Pada ketiga sistem pembebanan tersebut , gaya-gaya reaksi
PEMBEBANAN STATIK TAK TENTU
•
Dimana gaya-gaya reaksi tidak bisa dihitung dengan hukum
BENTUK BEBAN
GAYA DAN MOMEN INTERNAL PADA
SISTEM PEMBEBANAN
•
Bila sistem pembebanan terdapat gaya dan
kopel, tegangan internal akan terjadi pada
balok. Secara umum terjadi tegangan geser
dan tegangan normal.
•
Untuk menghitungnya pada potongan
permukaan ini, perlu kita ketahui terlebih
dahulu resultante gaya dan momen yang
•
Persamaan keseimbangan statik digunakan
untuk menghitung tegangan pada lokasi D,
jarak x dari A.Kopel M yang terjadi pada D
disebut “Resisting Momen” pada titi D, yang
bersarnya dapat dihitung dengan hukum
keseimbangan :
0
(
()
0)
2
11
MOMEN LENTUR DAN GAYA GESER
• Jumlah aljabr momen gaya ekternal pada salah satu sisi D terhadap sumbu
yang menembus D disebut “Momen Lentur” (Bending Momen) yang besarnya :
Besarnya bending momen sama dengan resisting momen tetapi arahnya berlawanan.
Jumlahaljabar dari dari gaya-gaya ekternal vertikal pada satu sisi (misal sisi kiri) dari potongan D disebut “Gaya Geser” (Shearing Force).
Shearing Force = R1-P1-P2
KONVENSI ARAH
•
Gaya yang menyebabkan bahan melentur cekung (concave) di tas
menghasilkan momen lentur (bending momen)positif.
•
Gaya geser yang menyebabkan bahan melentur bagian bawah
dikataka menghasilkan momen lentur positif.
•
Dengan demikian maka semua gaya yang mengarah ke atas
menghasilkan bending positif dan sebaliknya.
•
Persamaan gaya geser dan momen lentur merupakan fungsi x,
dimana x mewakili titik-titik sepanjang sumbu longitudinal bahan.
•
Kedua persamaan ini dapat diplot dalam diagram gaya geser dan
momen lentur.
•
Diagram tersebut mewakili besarnya momen lentur dan gaya geser
•
Bila dimbil suatu elemen dx akan timbul
•
dx2 sangat kecil shg bisa diabaikan, maka
•
dM= V dx
SISTEM PEMBEBANAN CANTILEVER
• Ujung kiri beban dianggap sebagai titik nol dari sumbu x pada suatu jarak x
dari titik nol resultante gaya bekerja adalah wx. Dengan titik tolak pada konvesi arah dari gaya geser maka besarnya gaya geser yang bekerja menjadi –wx.
• Resultan gaya sebesar wx ini bekerja pada jarak ½ x dari titik yang
dianalisa.
• Besarnya momen lentur menjadi :
M=-(wx)( ½ x) M= - ½ wx2
Dari kedua persamaan tersebut dapat digambarkan gaya geser dan momen lentur
Gaya geser
Pada saat x = 0 nilai gaya geser = 0 dan momen lentur = 0
• Persamaan momen lentur ½ wl2 merupakan fungsi kuadrat dengan a,0
menghasilkan titik kritis berupa titik maksimum, maka diagram yang dihasilkan bukan pada gambar (a) tetapi pada gambar (b)