i
Analisis Proksimat Berbagai Jenis Kacang-kacangan
yang Tumbuh di Pulau Timor-NTT
Dhanang Puspita1,3*, Sarlina Palimbong1, Nathania Liantari Pratamaningtyas2,Kristiawan Prasetyo Agung Nugroho1,3
1. Teknologi Pangan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
2. Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
3. Magister Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga *Email: dhavedhanang@gmail.com
Abstrak
Hampir di seluruh wilayah di Indonesia, biji-bijian atau kacang-kacangan dapat tumbuh dengan baik. Di provinsi Nusa Tenggara Timur, pulau Timor terdapat berbagai jenis kacang-kacangan lokal yang tumbuh dengan liar atau dibudidayakan. Kacang-kacangan lokal di pulau Timor, sebagian besar diolah menjadi jagung bose (makanan tradisional yang terbuat dari jagung). Tidak banyak jenis makanan yang memanfaatkan jenis kacang-kacangan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai gizi kacang-kacangan lokal di pulau Timor. Metode yang digunakan adalah dengan mengukur kandungan protein, karbohidrat dan lemak. Dari analisis hasil yang diperoleh, kacang dengan protein tertinggi adalah arbila merah (18,55%), kacang dengan karbohidrat tertinggi adalah arbila biji besar (76,16%), dan lemak tertinggi adalah arbila biji loreng (1,85%). Hasil analisis ini dapat menjadi rekomendasi dalam pengolahan kacang-kacangan sebagai makanan untuk meningkatkan gizi masyarakat.
Kata kunci : kacang-kacangan, gizi, Timor
Proximate Analysis of Different Types Nuts Growing in East Nusa
Tenggara
–
Timor Island
Abstract
Almost throughout Indonesia, bean/legume plants can grow well. In the province of East Nusa Tenggara, Timor island there are many local beans that grow wild or cultivated. Local beans in the island of Timor, mostly processed into jagung bose (traditional meal made from corn) . Not much variety of food types based on local beans. This study aims to identify the nutritional value of local beans in the island of Timor. The method used is by measuring the content of proteins, carbohydrates and fats. From the analysis of the results obtained, the beans with the highest protein are arbila merah (18.55%), the highest carbohydrates are arbila biji besar (76.16%), and the highest fat are arbila biji loreng (1.85%). The results of this analyze could be a recommendation in the processing of beans-based food to increase the added value and community nutrition.