27
Hasil penelitian yang dijelaskan pada bab ini meliputi deskripsi data karakteristik responden secara kuantitatif, analisis data interval self afficacy
dan perilku merokok secara deskriptif dan uji hipotesis penelitian. 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian
Intensitas jumlah rokok yang dikonsumsi siswa kelas X SMK Saraswati Salatiga dikelompokan menjadi empat kelas dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.1
Jumlah Konsumsi Rokok Siswa per Hari
No. Jumlah Rokok
Sumber: Data primer penelitian, 2017 (diolah)
Gambar 4.1
Diagram Lingkaran Konsumsi Rokok Siswa
4.1.2 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif menggunakan pengolahan data univariat untuk menjelaskan karakteristik variabel self-efficacy dan variabel perilaku merokok.
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Self Efficacy Siswa Kelas X SMK Saraswati
Kategori Nilai Distribusi %
didapatkan nilai rata- rata (mean) adalah 56,753, mayoritas siswa berada pada kategori rendah sebanyak 40 anak (51,95%). Nilai Standar Deviasi (Simpangan Baku) didapatkan 10,525 dari rentang data minimal-maksimal sebesar 32-102. Pengukuran variabel perilaku merokok siswa kelas X SMK Saraswati Salatiga berdasarkan hasil penelitian data primer dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Perilaku Merokok Siswa Kelas X SMK Saraswati
Kategori Nilai Distribusi %
4.1.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan di bab I bahwa apakah terdapat hubungan yang signifikan self efficacy terhadap perilaku merokok siswa kelas X SMK Saraswati Salatiga. Berdasarkan hasil pengolahan data primer dinyatakan bahwa hipotesis Ha penelitian diterima. Hasil perhitungan menggunakan software perangkat lunak SPSS versi 18.0 dapat dilihat pada tabel 4.5:
Tabel 4.4
Uji Kendall’s Tau Coefficient
Correlations
Self Efficacy
Perilaku
Merokok
Kendall's tau_b Self Efficacy Correlation Coefficient 1,000 -,638
Sig. (2-tailed) . ,038
N 77 77
Perilaku Merokok Correlation Coefficient -,638 1,000
Sig. (2-tailed) ,038 .
N 77 77
Sumber: Data Primer 2017 (diolah)
Uji Kendall’s tau digunakan untuk mencari hubungan dan
menguji hipotesis dua variabel atau lebih bila datanya berbentuk ordinal. Langkah teknis uji Uji Kendall’s tau menggunakan program SPSS versi 18.0 adalah: Analyze > > Correlate > > Bivariate > >
korelasi Kendall’s tau. Hasil penelitian menunjukkan nilai
variabel self efficacy maka semakin rendah perilaku merokok, sebaliknya semakin rendah nilai variabel self efficacy maka semakin tinggi perilaku merokok. Nilai ± > ± (±0,638 > ±0,217) pada sampel 77 dengan pendekatan 2 tailed. Nilai ini juga didukung dengan perolehan signifikansi 0,038 < nilai α yaitu 0,05.
Berdasarkan hasil perhitungan statistik sesuai dengan hipotesis penelitian bahwa terdapat hubungan negatif secara signifikan antara
self efficacy dengan perilaku merokok pada siswa kelas X SMK Saraswati Salatiga.
4.2.Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada kelas X yang memiliki enam jurusan akademik di SMK Saraswati Salatiga. Dari populasi 199 per kelas didapatkan sampel (random sampling) sebanyak 77 subjek. Siswa kelas X SMK Saraswati Salatiga rata-rata menkonsumsi rokok sebanyak 5 hingga 10 batang per hari (53,25%), konsumsi rokok siswa biasanya dilakukan sebelum masuk lingkungan sekolah, pulang sekolah, perjalanan pulang ke rumah dan sisanya dilakukan di lingkungan tempat tinggal.
rokok. Hasil pengukuran variabel self efficacy siswa kelas X SMK Saraswati Salatiga secara univariat didapatkan pada kategori rendah (51,95%) dan variabel perilaku merokok secara univariat didapatkan pada kategori tinggi (35,06%).
Hasil uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan metode Kendall’s_tau menunjukkan bahwa self efficacy berhubungan secara
signifikan terhadap perilaku merokok siswa. Penelitian ini sesuai dari penelitian sebelumnya yang menggunakan metode lain yaitu desain cross sectional study oleh Haryati (2015). Penelitian tersebut dilaksanakan di Kota Banda Aceh dan menunjukkan bahwa self efficacy memiliki hubungan perilaku merokok remaja. Pada penelitian ini menemukan bahwa dari ketiga indikator self efficacy dari teori Bandura (1997) yaitu level, generality dan