• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon Mahasiswa FISIP USU Terhadap Konflik KPK-Polri pada Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respon Mahasiswa FISIP USU Terhadap Konflik KPK-Polri pada Tahun 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

RESPON MAHASISWA FISIP USU TERHADAP KONFLIK KPK-POLRI

PADA TAHUN 2015

Disusun oleh :

EVAN EWALDO LUMBAN TOBING

(110901037)

DEPARTEMEN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAKSI

Fenomena konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian Republik Indonesia menarik perhatian tidak hanya masyarakat tetapi juga mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Medan. Konflik serupa telah beberapa kali terjadi dan memberikan pengaruh yang kurang baik dalam kehidupan sosial kemasyarakatan serta membuat malu bangsa Indonesia di dunia internasional. Kenyataan ini menarik untuk diangkat dalam suatu penelitian dalam rangka penulisan skripsi. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mahasiswa merespon konflik yang terjadi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian Republik Indonesia. Penelitian yang bersifat kualitatif dan dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara ini menghimpun data melalui wawancara mendalam dengan 10 orang mahasiswa. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa konflik kedua instansi tersebut terjadi dikarenakan masing-masing pihak bersikukuh dan memegang dasar argumentasinya sendiri dalam menangani kasus-kasus korupsi terlebih keduanya mempunyai tugas pokok dan fungsi yang hampir sama atau tumpang tindih dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana korupsi. Mahasiswa dalam merespon konflik ini menjadi pro dan kontra. Hal ini sekaligus pertanda bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik masih memiliki kepekaan terhadap dinamika yang terjadi dilingkungannya, baik dalam skala lokal maupun dalam skala nasional. Sikap pro dari mahasiswa dikarenakan secara umum mahasiswa masih berpendapat bahwa korupsi adalah persoalan terbesar bangsa Indonesia saat ini dan oleh karenanya harus ada institusi yang bisa bertindak dengan tegas tanpa pandang bulu, dimana hal ini hanya bisa diharapkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian RI berawal dari ditetapkannya Komjen Pol. Budi Gunawan (Calon Kapolri) sebagai tersangka dalam kasus kepemilikan rekening gendut dan gratifikasi. Sehubungan dengan itu disarankan kepada pemerintah agar mewujudkan undang-undang atau peraturan pemerintah yang memperjelas sekaligus mempertegas kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia dalam penanganan kasus-kasus korupsi di Indonesia. Kewenangan ini sekaligus membatasi agar tidak terjadi tumpang tindih sekaligus untuk menghindari terjadinya benturan antar kedua instansi yang menangani korupsi tersebut Selanjutnya pemerintah harus membuat mekanisme resolusi konflik sehingga apabila suatu ketika nanti kedua instansi tersebut terjadi benturan ataupun konflik maka akan nada cara yang dapat ditempuh untuk mengelolanya.

(3)

KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis akhirnya dapat menyelesaikan tugas akhir

(skripsi) yang berjudul "Respon Mahasiswa FISIP USU Terhadap Konflik KPK-Polri pada

Tahun 2015” sesuai dengan yang direncanakan. Selanjutnya penulis menyampaikan terima kasih

kepada :

1. Kedua orangtua penulis, Tumbur Lumban Tobing, S.H dan Anthea Hutauruk, S.Sos

atas dorongan dan doanya.

2. Kedua Kakak penulis, Olga Clara Patricia Lumban Tobing dan Novia Gracia

Lumban Tobing atas dorongan dan doanya

3. Bapak Drs. Junjungan SBP Simanjuntak, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah

membimbing penulis selama mengerjakan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Dra. Ria Manurung, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang turut membimbing

dalam penyelesaian penulisan ini.

5. Ibu Dra. Lina Sudarwati, M.Si, selaku ketua jurusan Ilmu Sosiologi Universitas

Sumatera Utara.

6. Teman-teman seperjuangan penulis, Erwin Pasaribu, Theonardo Tamba, Chairunnisa

Putri Siregar, Prana Prahara Rajagukguk, Aidil Sufie, Doddy Imam Martua

Hutabarat, dan Hendika Putra Satria.

7. Berbagai pihak yang memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis, terlebih terima

kasih sebesar-besarnya kepada keluarga kecil band saya, WINA dan Rizky Pratama

Sembiring

Skripsi ini dibuat guna melengkapi persyaratan untuk memperoleh Sarjana pada Jurusan

Sosiologi di Universitas Sumatera Utara. Semoga penulisan tugas akhir ini bemanfaat bagi pihak

yang berkepentingan.

September, 2016

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Tujuan Penelitian... 5

1.4 Manfaat Penelitian... 5

1.5 Definisi Konsep... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Respon Mahasiswa...8

2.1.1 Pengertian... 8

2.1.2 Mahasiswa Sebagai “Iron Stock”... 9

2.1.3 Mahasiswa Sebagai “Guardian of Value”... 9

2.1.4 Mahasiswa Sebagai “Agent of Change”... 10

2.1.5 Fungsi Sosial Kemasyarakatan Mahasiswa... 11

2.1.6 Posisi Mahasiswa Dalam Pembangunan... 12

2.2 Konflik... 14

2.2.1 Pengertian... 14

2.2.2 Arena dan Isu-Isu yang Membingkai Konflik... 20

2.2.3 Pendekatan Resolusi Konflik... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 47

3.2 Lokasi Penelitian... 47

(5)

3.3.1 Unit Analisis... 48

3.3.2 Informan... 48

3.4 Teknik Pengumpulan Data... 49

3.4.1 Data Primer... 49

3.4.2 Data Sekunder... 49

3.5 Interpretasi Data... 50

3.6 Bagan Penelitian... 50

BAB IV TEMUAN DATA DAN INTERPRETASI DATA 4.1 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara... 51

4.2 Sejarah Pembentukan Kepolisian Republik Indonesia... 52

4.3 Sejarah Pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)... 54

4.4 Kronologi Konflik KPK-Kepolisian RI... 55

4.5 Profil Informan... 62

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 76

5.2 Saran... 77

DRAF WAWANCARA... 79

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kewenangan oleh aparat penegak hukum dalam lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri)

Dengan demikian Pengaruh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Pemberantasan Tindak pidana korupsi di Indonesia berarti akibat yang timbul dari KPK dalam melakukan

Pengaruh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam melaksanakan pemberantasan korupsi dalam melaksanakan penindakan terhadap pelaku tindak pidana korupsi, pengembalian kerugian

100 050 036, “STUDI KOMPARATIF TENTANG PERANAN NORMATIF KEJAKSAAN KEPOLISIAN DAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) DALAM UPAYA PENANGANAN TINDAK PIDANA KORUPSI”

KEWENANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI..

Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional, Komisi Pemberantasan Korupsi, Kementerian

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Republik Indonesia, Komisi Pemberantasan Korupsi, Kementerian Keuangan, Badan

Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional, Komisi Pemberantasan Korupsi, Kementerian