8
LANDAS AN TEORI
2.1 Teori-teori Umum
2.1.1 Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan sebuah analisis yang menyeluruh dan sistematis dalam mengembangkan sebuah rencana kegiatan (Ward & Peppard, 2002, p69).
2.1.2 Pengertian Strategi
Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi merupakan tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar (David, 2006, p16). Strategi juga mempengaruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka panjang. Strategi memilih konsekuensi yang multifungsi dan multimedia serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan.
Strategi dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan-tindakan yang tergabung yang ditunjukan untuk meningkatkan keberhasilan dan kekuatan jangka panjang dari perusahaan yang terkait dengan para pesaingnya (Ward & Peppard, 2002, p69).
2.1.3 Pengertian Sistem
Sistem merupakan sekelompok komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses perpindahan yang diatur (O'Brien, 2005, p22).
2.1.4 Pengertian Informasi
Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya banyak data menjelaskan kegiatan tersebut (O'Brien, 2005, p26). Sedangkan informasi merupakan data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para penggunanya (O'Brien, 2005, p20).
Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Dari pengertian diatas bahwa informasi merupakan data yang dapat dimengerti oleh pengguna dan memiliki arti (M cLeod, 2004, p10).
2.1.5 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah kombinasi yang terorganisasi dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber-sumber data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (O'Brien, 2005, p6).
Sistem informasi adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan, yang mengumpulkan atau mengambil, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk membantu dalam pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengendalian dalam suatu organisasi (Laudon & Laudon, 2002, p7).
2.1.6 Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi informasi merupakan konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu hardware, software, jaringan, manajemen data, dan banyak teknologi berbasis internet (O'Brien, 2005, p6).
2.1.7 Pengertian Enterprise
Enterprise adalah suatu area tempat segala aktivitas dan tujuan-tujuannya dalam suatu organisasi atau antara beberapa organisasi dimana informasi dan sumber daya lainnya saling bertukar dan berinteraksi (Bernard, 2005,p31).
2.1.8 Pengertian Enterprise Architecture
Enterprise architecture adalah suatu profesi dan praktek manajemen yang didedikasikan untuk meningkatkan kinerja suatu enterprise dengan cara membuat perusahaan tersebut mampu secara keseluruhan mengintegrasikan
strategi praktek-praktek bisnisnya, alur-alur informasinya, dan sumber daya teknologinya (Bernard, 2005, p31).
Sebagai praktek, EA adalah sebuah management program dan documentation method yang mengkoordinasikan tindakan dalam pandangan ke arah enterprise’s strategic, business service, information flows dan penggunaan sumber daya. Tujuan dari buku ini akan berfokus pada penggunaan sumber daya TI, tetapi juga berlaku untuk jenis lain dari sumber daya di seluruh konsep perusahaan (Bernard, 2005, p33).
Enterprise architecture adalah sebuah asset berbasis strategi informasi, yang mana mendefinisikan misi dan informasi penting untuk menunjukkan misi dan teknologi penting untuk menunjukkan misi dan proses perpindahan dalam mengimplementasikan teknologi baru untuk merespon perubahan misi (CIO Council, 2001, p31).
2.2 Teori-teori Khusus
2.2.1 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Perusahaan 2.2.1.1 Analisis 5 (Lima) Daya Persaingan Porter
Tujuan strategi bersaing untuk suatu unit usaha dalam sebuah industri adalah menemukan posisi dalam industri tersebut dimana perusahaan dapat melindungi diri sendiri dengan sebaik-baiknya
terhadap tekanan persaingan atau dapat mempengaruhi tekanan tersebut secara positif.
Analisis lima daya persaingan Porter merupakan strategi kompetitif yang menganalisis persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama, berikut lima aspek utama daya persaingan Porter: (Ward & Peppard, 2002, p95)
Gambar 2.1 Lima Daya Persaingan Proter 1. Pesaingan Industri Sejenis
Pesaing dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan, tingkat persaingan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
• Jumlah kompetitor
• Tingkat pertumbuhan industri • Karakteristik produk
• Biaya tetap yang besar • Kapasitas
• Hambatan keluar 2. Ancaman pendatang baru
M asuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi bagi perusahaan yang telah ada. Ada beberapa faktor penghambat pendatang baru untuk masuk ke dalam suatu industri yaitu :
• Skala ekonomi • Diferensasi produk • Kecukupan modal • Biaya peralihan
• Akses ke saluran distribusi • Peraturan pemerintah
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaiki harga atau mengurangi kualitas produk dan jasa. Pemasok menjadi kuat apabila beberapa kondisi berikut terpengaruhi :
• Jumlah pemasok sedikit • Produk/jasa yang unik
• Tidak tersedianya produk pengganti
• Pemasok mampu mengintegrasi ke depan dan mengolah produk yang menghasilkan suatu produk yang sama.
4. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli
Para pembeli dengan kekuatan yang mereka miliki mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan kualitas dan mutu produk atau pelayanan. Kekuatan tawar-menawar pembeli akan kuat apabila perusahaan dihadapkan pada kondisi sebagai berikut :
• M ampu memproduksi sendiri produk sesuai keperluan atau kebutuhan
• Tidak terdiferensiasi
• Switching cost pemasok yang rendah • Pembeli memiliki pendapatan rendah
• Produk yang dihasilkan perusahaan bukan merupakan kebutuhan mereka atau tidak terlalu penting
5. Ancaman Produk Pengganti
Produk pengganti adalah produk yang muncul untuk berbeda tetapi dapat memuaskan kebutuhan seperti produk lain.
2.2.1.2 Analisis PEST
Analisis PEST adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politk, ekonomi, sosial dan teknologi. PEST digunakam untuk memahami pertumbuhan atau kemunduran pangsa pasar untuk unit bisnis perusahaan dan untuk menilai suatu situasi atau strategi, arah perusahaan, rencana pemasaran (Ward & Peppard, 2002, p70). Berikut ini adalah penjelasan analisis PEST :
1. Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatan. faktor-faktor pertimbangan politik meliputi stabilitas politik, kebijakan pemerintah, kebijakan perdagangan, rancangan undang-undang, dan ekologi dan isu-isu lingkungan.
2. Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya pembeli dari pelanggan dan mempengaruh iklim dari bisnis suatu
perusahaan. Faktor-faktor pertimbangan ekonomi meliputi situasi ekonomi dalam negeri, pertukaran nilai mata uang, perpajakan, prediksi perkembangan ekonomi, tingkat inflasi, dan upah regional. 3. Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada. Faktor-faktor pertimbangan sosial meliputi keadaan sosial masyarakat, trend gaya hidup, perilaku dan pola konsumen, tingkat penghasilan dan pendidikan, budaya negara dan internasional.
4. Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efesiensi proses bisnis. Faktor-faktor pertimbangan teknologi meliputi kebijakan teknologi dalam negeri, potensi inovasi teknologi, isu-isu dampak buruk teknologi, komunikasi dan informasi, dan teknologi saat ini dan masa yang akan datang.
2.2.2 Analisis Lingkungan Internal Bisnis Perusahaan 2.2.2.1 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Oppotunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats) (Rangkuti, 2006, p18). Jadi, analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.
Dibawah ini dijelaskan mengenai (SWOT) Strengths, Opportunities, Weakness, Threats :
• Strengths : Sumber daya, keterampilan yang lebih dari pada pesaing perusahaan sehingga memberikan nilai tambah bagi perusahaan. • Weakness : Keterbatasan dalam SDA, keahlian dan kemampuan
yang menghambat kinerja perusahaan.
• Opportunities : Situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan. M eskipun trend merupakan hal yang paling penting dalam menganalisis peluang bagi perusahaan.
• Threats : Situasi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan, tapi tidak untuk dihindari namun harus dihadapi sebagai tantangan. Pengertian terhadap peluang dan ancaman yang ada akan membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pilihan-pilihan yang nyata yang akan dipilih untuk menyusun strategi yang efektif bagi perusahaan.
2.2.2.2 M atrix SWOT
M atriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan (IFAS) yang dimilikinya (Rangkuti, 2006, p31).
• Penentuan Strategi Internal (IFAS)
Penentuan strategi internal (IFAS) adalah setelah faktor strategi eksternal diketahui, maka faktor-faktor strategi internal perlu diidentifikasi. Tahapan-tahapan faktor strategi internal sebagai berikut :
1. Tentukan faktor-faktor yang jadi kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam 1 kolom.
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala dari 1.0 (paling penting) sampai 0.0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategi perusahaan (semua bobot tersebut tidak boleh melebihi skor total 1.00).
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor denan memberikan skala 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor). Berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi dari nilai +1 sampai dengan +4
(sangat baik) dengan membandingkannya dengan pesaing utama. Sedangkan variabel bersifat negatif adalah kebalikannya. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam skor 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4.0 (outstanding) sampai 1.0 (poor).
5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi eksternalnya. Skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain dalam kelompok yang sejenis.
• Penentuan Strategi Eksternal (EFAS)
Penentuan faktor strategi eksternal (EFAS) adalah untuk membuat matriks strategi internal, terlebih dahulu perlu mengetahui faktor-faktor eksternal itu apa saja, faktor-faktor tersebut dapat diketahui setelah dilakukan analisis pada perusahaan.
Tahap-tahap faktor strategi eksternal sebagai berikut :
1. Tentukan faktor-faktor yang jadi peluang dan ancaman perusahaan dalam 1 kolom.
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala dari 1.0 (paling penting) sampai 0.0 (tidak penting), berdasarkan
pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategi perusahaan (semua bobot tersebut tidak boleh melebihi skor total 1.00).
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor). Berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori peluang) diberi dari nilai +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan pesaing utama. Sedangkan variabel bersifat negatif adalah kebalikannya. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam skor 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4.0 (outstanding) sampai 1.0 (poor).
5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi eksternalnya. Skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain dalam kelompok yang sejenis.
Tabel 2. 1 M atriks SWOT (Rangkuti, 2006, p31)
Berikut ini adalah keterangan matriks SWOT : ¾ Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikir perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
¾ Strategi ST
Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
¾ Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.
2.2.2.3 Diagram Analisis SWOT
Setelah didapat hasil tabel bobot skor dari masing-masing IFAS dan EFAS, langkah selanjutkan adalah memasukan angka total bobot skor tersebut ke dalam diagram analisis SWOT berikut ini :
Kuadran 1 : merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif (Growth oriented strategy).
Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan pelang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar). Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak perusahaan menghadapi kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik.
Kuadran 4 : merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan perusahaan. Perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
2.2.3 Enterprise Architecture
2.2.3.1 Pengertian Current Architecture
Current architecture adalah arsitektur yang ada pada saat sekarang, gambaran ini digunakan sebagai dasar untuk perbanding dengan rancangan masa depan (Bernard, 2005, p135).
2.2.3.2 Pengertian Future Architecture
Future architecture adalah EA komponen sekarang yang sudah diperbaiki atau modifikasi agar bisa menutupi kekurangan yang dimiliki sistem saat ini ataupun ingin kebutuhan operasional ataupun solusi teknik yang baru (Bernard, 2005, p158).
2.2.3.3 Strategic Plan
Strategis plan adalah dokumen perencanaan yang berisi tentang arah perusahaan, strategi kompetitif, tujuan penting perusahaan dan program-program atau proyek perusahaan di masa mendatang, bisa yang dalam 3 sampai 5 tahun mendatang (Bernard, 2005, p292).
2.2.3.4 SWOT Analysis (Analisis SWOT)
Analisis SWOT adalah metode analisis yang di pakai perusahaan dalam mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang akan dipakai untuk melakukan improvisasi dan meningkatkan daya saling pada perusahaan (Bernard, 2005, p293).
2.2.3.5 CONOPS Scenario
CONOPS Scenario adalah dokumen narasi yang menjelaskan tentang bagaimana cara perusahaan beroperasi pada saat ini atau di
masa yang akan datang. CONOPS dibuat berdasarkan faktor internal dan eksternal yang didapat melalui SWOT Analisis. CONOPS bukanlah skenario mutlak melainkan berupa asumsi perencanaan (Bernard, 2005, p294).
2.2.3.6 Concept of Operations Diagram
CONOD Diagram adalah diagram yang menggambarkan atau menjelaskan tentang bagaimana fungsi perusahaan secara keseluruhan atau sebagian saja (Bernard, 2005, p295).
2.2.3.7 Business Plan
Bussines plan adalah perencanaan yang menghasilkan fungsi bisnis dan strategi financial yang sejalan dengan tujuan perusahaan bussines plan memiliki beberapa item pendukung (Bernard, 2005, 297). yaitu: 1. Business overview
2. Executive team profile
3. Relationship of business activites to strategic goal 4. Organizational structure
5. Market outlook and competitive strategi 6. Business cycles
7. Capitalization strategy 8. Financial strategy
9. Current financial status summary 10. Business partnerships and alliances
2.2.3.8 Swim Lane Process Diagram
Swim Lane Process Diagram adalah diagram yang menggambarkan aktivitas dari setiap stakeholder yang terlibat di dalam kegiatan bisnis perusahaan (Bernard, 2005, p299).
2.2.3.9 Business Process Diagram
Business Process Diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan setiap aktivitas secara keseluruhan dari proses bisnis perusahaan termasuk setiap tingkatan aktivitas dan hubungan antar aktivitas di dalam proses bisnis perusahaan (Bernard, 2005, p300).
2.2.3.10 Activity / Product Marix
Activity / Product Matrix adalah sebuah tabel yang menjelaskan aktivitas atau produk dalam setiap lini bisnis perusahaan, tabel ini memberikan penjelasan secara vertical dan horizontal (cross cutting) dari setiap aktivitas produk dan kemana produk tersebut di alokasikan (Bernard, 2005, p301).
2.2.3.11 Use Case Narrative & Diagram
Use Case Narative & Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara actor (stakeholder), peraturan bisnis, sistem dan layanan, dan aplikasi. Use Case Narative and Diagram digunakam untuk mengidentifikasi solusi teknologi yang dibutuhkan dalam pengembangan (Bernard, 2005, p302).
2.2.3.12 Object State-Transition Diagram
Object State Transition Diagram adalah diagram yang menggambarkan daur hidup dari setiap aktivitas, mulai dari awal sampai aktivitas tersebut berakhir (Bernard, 2005, p306).
2.2.3.13 Logical Data Model
M erupakan model data semantik yang dapat dikembangkan dengan menggunakan metode terstruktur tradisional dan menggunakan simbol (Entity Relationship Diagram), atau dapat juga menggunakan metode object-oriented dan penggunanaan simbol dari Unified Modeling Language (UM L), yang menghasilkan diagram kelas dan / atau diagram objek (Bernard, 2005, p308).
2.2.3.14 Activity / Entity Matrix
Activity / Entity Matrix adalah pemetaan yang dikembangkan oleh entitas data yang dipengaruhi oleh aktivitas bisnis. Sering juga disebut ‘CRUD’ karena matrix itu mengidentifikasi tipe dasar yang dilakukan untuk perubahan suatu data (create, read, update, delete) melalui proses bisnis (Bernard, 2005, p310).
2.2.3.15 Data Dictionary
Data Dictionary adalah sebuah kamus data yang menyediakan daftar komprehensif dari entitas data yang dikumpulkan dan dirawat oleh perusahaan, termasuk atribut standar, kunci, dan hubungan dari setiap data (Bernard, 2005, p311).
2.2.3.16 System Communication Description
System Communication Description adalah sebuah S-1 Sistem interface diagram menyediakan sebuah deskripsi bagaimana sebuah data dikomunikasikan antara sistem seluruh perusahaan, termasuk sistem tentang link, jalur, jaringan, dan media (Bernard, 2005, p313).
2.2.3.17 System Data Flow Diagram
Sebuah sistem data flow diagram yang dikenal lebih baik sebagai “Data Flow Diagram” dan dimaksudkan untuk menunjukkan sebuah
proses dengan sistem pertukaran data dan bagaimana pertukaran mereka dapat terjadi. Sebuah SA-4 artifak compliments dengan diagram proses bisnis, dan akan bisa didekomposisi untuk menunjukkan perincian tambahan (Bernard, 2005, p315).
2.2.3.18 Network Connectivity Diagram
Network connectivity diagram adalah sebuah diagram jaringan konektivitas menunjukkan sebuah koneksi fisik antara sebuah perusahaan suara, data, dan video jaringan, termasuk ekternal wide area network (WAN) dan local area network (LAN) yang juga disebut ekstranet dan intranet (Bernard, 2005, p321).
2.2.3.19 Security and Privacy Plan
Security plan menyediakan keamanan yang tingkat tingggi dan deskripsi rincian tentang program keamanan yang berlaku di seluruh perusahaan. ini termasuk fisik, data, personil, dan elemen keamanan operasional dan prosedur (Bernard, 2005, p312).
2.2.3.20 Technology Forecast
Perkiraan dukungan teknologi dan berhubungan dengan profil-1 ST teknologi standar. Teknologi dokumen perkiraan yang diharapkan perubahan dalam salah satu standar yang tercantum dalam artefak ST-1,
dimana perubahan masa depan tampak yang terjadi atau akan terjadi (Bernard, 2005, p318).
2.2.3.21 Workforce Plan
Workforce plan memberikan gambaran tingkat tinggi tentang bagaimana modal manusia dikelola di seluruh perusahaan. Workforce plan mencakup strategi untuk mempekerjakan, retensi, dan pengembangan profesional di tingkat eksekutif, manajemen, dan staf dari perusahaan (Bernard, 2005, p319).
2.2.3.22 Organization Chart
Organization chart yang menunjukkan bagaimana posisi dan personil yang terorganisir dalam diagram hirarkis atau format matriks. Organization chart membantu menunjukkan jalur kewenangan, hubungan kerja, serta kepemilikan sumber daya, produk, dan proses (Bernard, 2005, p320).
2.2.3.22 Knowledge & Skills Profile
Knowledge & skills profile adalah sebuah pengetahuan dan profil keterampilan memberikan persediaan yang rinci tentang bagaimana orang tersebut harus tahu kemampuan mereka dan dapat dipraktekkan di posisi di dalam perusahaan tertentu (Bernard, 2005, p337).
2.2.4 Enterprise Architecture Management Plan 2.2.4.1 EA Program Management
EA sebagai program manajemen mendukung pengembangan kebijakan, pengambilan keputusan, dan penggunaan efektif / efisien sumber daya. Program EA bagian M anajemen dokumen kegiatan yang terkait dengan pemberian EA sebagai program yang sedang berlangsung (Bernard, 2005, p177).
2.2.4.1.1 Governance and Principles
Dokumen bagian ini menerangkan cara bahwa kebijakan dan pengambilan keputusan akan terjadi dalam program EA. Hal ini juga di mana prinsip-prinsip yang mendasari program EA diartikulasikan. EA pemerintahan yang mungkin terbaik digambarkan melalui narasi yang menyediakan kebijakan EA program dan diagram alir terlampir yang menunjukkan bagaimana dan kapan keputusan dibuat pada isu-isu seperti EA proposal investasi TI, review proyek, persetujuan dokumen, dll (Bernard, 2005, p177).
2.2.4.1.2 Support For Strategy And Business
Pada sesi ini menjelaskan tentang salah satu tujuan utama dari EA Program dimana tujuannya adalah untuk mendukung dan meningkatkan strategi dari enterprise dan
rencana bisnis serta untuk mengidentifikasi kesenjangan kinerja yang dapat membantu komponen EA (Bernard, 2005, p178).
2.2.4.1.3 EA Roles and Responsibility
Pada sesi dokumen ini menerangkan stakeholders yang terlibat dan apa tanggung jawab dalam aturan EA ini (Bernard, 2005, p178).
2.2.4.1.4 EA Program Budget
M enerangkan tentang biaya dari program pembuatan EA mulai dari awal sampai keseluruhan (Bernard, 2005, p179).
2.2.4.1.5 Program Performance Measures
Pada sesi dokumen ini menerangkan tentang untuk mengetahui apakah program EA dapat menjadi lebih efektif dan efesiensi. Pengukuran program EA dapat dilakukan dengan 2 tahap yaitu dari segi outcome measure (pengukuran hasil) dan Output measures (pengukuran yang dikeluarkan) (Bernard, 2005, p180).
2.2.4.2 EA Current Architecture Summary
Salah satu tujuan dari EA adalah untuk menunjukkan gambaran keterkaitan antara komponen EA saat ini dan produk pada setiap tingkat dari kerangka EA.
2.2.4.2.1 Strategic Goals and Initiatives
Sesi ini menerangkan tentang bagaimana program EA dan spesifikasi dari komponen EA dapat mendukung strategi goal dan inisiatif enterprise yang diinginkan (Bernard, 2005, p181).
2.2.4.2.2 Business Services and Information Flows
M enurut Bernard (2005, p182 ), sesi ini menekankan peran yang dimainkan EA dalam mendukung bisnis proses analisis dan perbaikan, serta mengidentifikasi dan mengoptimalkan arus informasi di dalam proses-proses bisnis (Bernard, 2005, p182).
2.2.4.2.3 Systems and Applications
Pada sesi ini menerangkan bagaimana komponen Current EA dan artifak pada sistem dan aplikasi pada setiap level yang ada pada Framework EA dapat mendukung alur informasi dan setiap Line Of Business (Bernard, 2005, p184).
2.2.4.2.4 Technology Infrastructure
Pada sesi ini menerangkan tentang suara, data, dan video komponen EA dan artifak yang membentuk teknologi infrastruktur dari setiap tingkatan EA Framework (Bernard, 2005, p184).
2.2.4.2.5 IT Security
Pada sesi ini menerangkan tentang keamanan teknologi informasi yang ada pada setiap keselurahan tingkatan EA Framework (Bernard, 2005, p184).
2.2.4.2.6 EA Standard
Pada sesi ini menerangkan tentang dokumen Technical Standards Reference Model (TSRM ) yang menyediakan EA Standards untuk suara, data, video dan keamanan teknologi informasi yang digunakan selama pengembangan komponen EA (Bernard, 2005, p184).
2.2.4.2.7 Workforce Requirements
Workforce mencakup strategi untuk mempekerjakan, retensi, dan pengembangan profesional di tingkat eksekutif, manajemen, dan staf dari perusahaan (Bernard, 2005, p185).
2.2.4.3 EA Future Architecture Summary
Setelah melakukan transisi ke EA Future Architecture, maka kita dapat membuat rencana sebagai berikut :
2.2.4.3.1 Future Operating Scenarios
Skenario operasi masa depan dibuat bersama dengan deskripsi narasi tujuan skenario dan spektrum lingkungan operasi yang menanggapi skenario (Bernard, 2005, p186). Ada 3 jenis skenario yang dapat digunakan dalam Future Operating Scenario yaitu :
1. M elanjutkan status quo
2. Strategi bisnis di lingkungan yang baik 3. Strategi bisnis defensif selama pasar turun
2.2.4.3.2 Planning Assumptions
Planning Assumptions adalah Asumsi perencanaan dari skenario dibahas lebih lanjut dalam hal apa yang mereka
maksud dengan prioritas perusahaan karena menerapkan Future EA. Asumsi mengidentifikasi kemampuan baru dan sumber daya yang akan diperlukan jika perusahaan berhasil dalam masing-masing skenario. Bagian ini kemudian memfokuskan pada skenario yang dipilih dan asumsi-asumsi perencanaan yang akan mendasari tindakan yang di ambil (Bernard, 2005, p186).
2.2.4.3.3 Updating Current & Future View
M enjelaskan tentang dokumentasi perubahan yang direncanakan dalam proses dan sumber daya yang menciptakan pandangan masa depan EA pada semua tingkatan dari framework yang ada pada EA (Bernard, 2005, p186).
2.2.4.3.4 EA Sequencing Plan
M enjelaskan rencana urutan EA dokumen tugas, tonggak, dan jangka waktu untuk menerapkan komponen baru EA dan artifak. Perusahaan besar dan menengah ukuran proyek sering memiliki banyak perkembangan baru, upgrade, pensiun atau migrasi berlangsung pada waktu tertentu dan ini memerlukan koordinasi untuk menetapkan urutan kegiatan yang optimal (Bernard, 2005, p188).
2.2.4.3.5 Configuration Management
Configuration Management adalah konfigurasi EA manajemen dari rencana manajemen EA yang berfungsi untuk mendukung sub proses dimana perubahan EA dikelola dan standar dalam Technical Standards Reference Model (TSRM ) diterapkan (Bernard, 2005, p189).
2.2.4.4 EA Glossary and References
Pada bagian ini menerangkan dimana daftar nama singkatan dan referensi buku serta artikel yang digunakan untuk memudahakan pembaca dalam mengerti EA Management Plan (Bernard, 2005, p190).
2.2.5 EA Repository
M enyediakan akses yang mudah kepada dokumentasi EA adalah penting untuk digunakan dalam merencanakan dan mengambil keputusan. Hal ini dapat dicapai dengan pembentukan EA repository secara online untuk mengarsip dokumentasi EA komponen pada berbagai area dari EA framework. EA Repository pada dasarnya adalah website dan database yang menyimpan informasi dan meyediakan links pada perlengkapan EA dan sumber program EA lain (Bernard, 2005, p225).