• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROTOTIPE APLIKASI COLABORATIVE COMMERCE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAN PERANCANGAN PROTOTIPE APLIKASI COLABORATIVE COMMERCE"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROTOTIPE APLIKASI

COLABORATIVE COMMERCE

Fauziah dan Ina Agustina

Jurusan Sistem Informasi, Universitas Nasional

Jl. Sawo Manila No.61, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta 12520 Telp. 7806700, 7891753. Fax. 7891753

E-Mail : fauziah_z2@yahoo.com;ina_agustina2007@yahoo.com

ABSTRAKSI

Aplikasi perangkat lunak komputer dan internet telah berkembang pesat pada dasawarsa ini, demikian pula degan aplikasi web dan browser internet maupun intranet. Aplikasi E-commerce telah lama berkembang diawali dengan EDI (Electronic Data Interchange) yang telah berkembang dalam lingkup internasional. Dalam peneltian ini diuraikan mengenai arsitektur system, tool, konfigurasi yang diperlukan untuk mengimplementasikan aplikasi web e-commerce, konsiderasi masalah keamanan system juga perancangan dari sisi diagram alur aplikasi dan perancangan basis data. Digunakan bahasa pemrograman PHP karena kemudahan dalam pemrograman dan kelengkapan fitur untuk mengimplementasikan system e-commerce, kemampuan untuk crossfltform, serta kemudahan untuk deployment bagi pengembangan system.

Kata Kunci : Collaborative commerce, Electronic Data Interchange. 1. PENDAHULUAN

Definisi E-Commerce ( Electronic Commerce) meripakan suatu cara untuk berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling (berjualan secara langsung) lewat internet yang memanfaatkan media electronik yang sekarang sudah banyak digunakan yaitu fasilitas internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and delivery”.

E-commerce akan dapat merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus dapat memotong biaya – biaya operasional untuk kegiatan trading partne (perdagangan dengan mitra bisnis) proses yang terjadi pada e- commerce meliputi : pembuatan website untuk produk dan layanan, pemesanan secara langsung, tersedianya billing atau tagihan dari seller kepada buyers, adanya otomatisasi nomor kartu kredit atau nomor rekening dari konsumen dimana pembayaran dapat dilakukan secara langsung (online) dan

penangan dari transaksi bagi perusahaan antara lain adalah dapat meningkatkan pendapatan, karena pembayaran dilakukan secara online, dan biaya lebih murah. Dapat mengurangi biaya – biaya yang ada hubungannya dengan kertas, misalnya biaya pos surat, pencetakan report dan biaya lainnya. Dapat mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer electronik sehingga pembayaran tepat waktu dan dapat langung dicek, mempercepat pelayanan kepada pelanggan dan pelayanan lebih responsive.

2. TINJAUAN PUSTAKA Collaboratve Commerce

Collaborative Commerce didefinisikan sebagai kerjasama antar

pengguna e- commerce dalam rangka mencapai tujuan bersama yaitu dalam rangka proses bisnis baik secara B2B, B2C, ataupun C2C. Collaborative commerce menempatkan para pengguna on line bagaimana mengkoordinasikan

(2)

mereka supaya bisa bekerjasama.Para pembisnis saling berkolaborasi dengan tool yang tersedia melalui jaringan intranet atau internet, dimana kolaborasi dijalankan agar tujuan yang diinginkan tercapai .

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dokumen analisis dan perancangan prototype perangkat lunak. Prototipe ini dibangun dengan menggunakan perangkat lunak open source serta memiliki karakteristik crossplatform. Dari hasil penelitian ini dengan pengguna atau konsumen maka diperoleh masukan mengnai kebutuhan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk penggunaan e commerce, namun spesifik pada suatu produk tertentu, serta kebutuhan untuk memperkaya fungsi – fungsi multimedia secara visual menarik.

Diperlukan kerjasama dengan supplier atau distributor produk komersil untuk dapat menawarkan produk – produknya melalui e-commerce, juga jasa kuris yang diperlukan untuk mengantarkan produk sampai dating ke konsumen sehingga dapat melakukan pelayanan dengan cepat. Bahwa suksesnya e-commerce dapat dilihat dari pelayanan kepada pelanggan atau delivery, adanya system distribusi multilevel marketing juga diinformasikan dapat memotong jalur delivery sehingga dapat sampai ke konsumen.

1. Arsitektur dan konfigurasi Sistem Arsitektur dasar dari aplikasi web ini adlah arsitur client server, yaitu pemrosesa dilakukan dengan pemrosesan aplikasi ini dijalankan dengan melibatkan kedua sisi yakni sisi mesin server pusat dan sisi client. Hal ini berbeda dengn aplikasi word yang hanya melibatkan satu sisi saja yaitu sisi client.

Dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, penggunaan session ini dilakukan dengan dengan melakukan pengaturan pada file PHP. Yaitu dimulai dengan start sehingga identifier dibuat dengan unik dan file yang berkaitan yang

disimpan dengan direktori tmp. Pada saat pelanggan berkunjung pada halaman – halaman situs web, semua informasi dari variable dapat dipilih oleh pengguna dan dismpan pada file server.

2. Konfigurasi Sistem dan Tool Yang digunakan

Untuk aspek keamanan dalam memperoleh informasi dari pengguna atau konsumen yang berkunjung ke suatu web site tertentu terutama mengenai pemberian nomor kartu kredit, dimana informasi yng diberikan oleh konsumen perlu diverifikasi oleh institusi yang berkualifikasi dan memerlukan pengaturan konfigurasi serta penggunaaan beberapa macam tool.

Dalam membangun aplikasi ini dipergunakan algoritma untuk melakukan pemeliharaan, pengambilan informasi secara secure terhadap kartu kredit yaitu dengan menggunakan kode khusus dalam pemrograman dengan cara memberikan SSL ( Secure Socket layer ) dan PGP ( pretty Good Privacy) yaitu dengan cara melakukan enskripsi atau pelacakan kode dan pengacakan kode tertentu.

Enkripsi Public-Key / Private-Key

Mesin di web menggunakan skema keamanan Public-key/Private-key. Artinya komputer yang akan berkomunikasi menggunakan data terenkripsi harus memiliki dua buah kunci untuk mengenkripsi data dan mendekripsinya. Pertama, public-key tersedia bagi siapa saja yang ingin melakukan komunikasi terhadapnya. Sehingga siapapun yang ingin melakukan komunikasi terhadap sebuah mesin secara secure akan memiliki salinan dari Public key mesin tersebut. Namun public key ini tidak cukup untuk dapat mendekripsi data, masih dibutuhkan Private key yang bersifat rahasia. Misalnya pada pemrosesan kartu kredit dengan sebuah bank, nasabah memiliki Public key bank tersebut dimana ia dapat melakukan dekripsi informasi, namun masih diperlukan Private key yang disimpan oleh bank tersebut, untuk dapat melakukan dekripsi data.

(3)

Gambar 1. Pengiriman Data Terenkripsi antara Pengguna dengan Server E-Commerce

Sertifikat

Meski masalah keamanan sudah ditangani dengan keberadaan Public key / Private key, masih ada masalah yang perlu diperhatikan yakni pesan / data yang diperoleh adalah benar dari pihak yang memiliki otorisasi, bukan dari pihak lain yang tidak berkepentingan atau yang menyalahgunakan. Untuk itu dibutuhkan pihak ketiga untuk memverifikasi pesanan yang datang.

Pesan terenkripsi yang dikirim dan diterima akan memiliki semacam ‘signature’, dan verifikasi selanjutnya dilakukan terhadap ‘signature’ tersebut. Untuk itu, organisasi yang akan mempergunakan komunikasi melalui web memerlukan kerjasama dengan organisasi lain yang mengeluarkan sertifikat yang memverifikasi pengirim pesan. Organisasi ini pulalah yang memberikan Publik key dan Private key. Salah satu contoh organisasi yang menerbitkan sertifikat sekuriti adalah VeriSign.

Secure Protocol

Protokol HTTP secara alamiah bersifat terbuka terhadap penyusupan. Paket-paket data yang melintas melalui

router Internet dapat disadap dan dibaca. Namun informasi kartu kredit diinginkan agar tidak mudah terbaca. Untuk itu dibutuhkan penggunaan Secure Socket Layer atau SSL. SSL adalah protokol tambahan dimana key dan sertifikat dari suatu situs e-commerce akan ditransfer ke browser atau ke server lain. Melalui SSL, browser akan dapat memverifikasi sertifikat dari situs tersebut sehingga dapat mengetahui identitas pengirim sebenarnya. Tata cara enkripsi ini masih mengandung kelemahan yakni pada aspek sumber daya manusia apabila kurang jujur, yakni

apabila terjadi akses tidak sah dilakukan oleh orang yang sudah berada dalam sistem.

Enkripsi dan Tool Sekuriti

Untuk web server Apache, ditambahkan modul SSL pada saat instalasinya. Untuk dapat melakukan autorisasi kartu kredit, diperlukan sertifikat. Contoh yang paling sering digunakan adalah VeriSign, yang memiliki layanan PayfloPro.

Setelah Apache dikonfigurasi dengan SSL, maka website aplikasi dapat berkomunikasi dengan browser secara

secure. Cirinya: URL dimulai dengan https:// , browser akan mencari Port 443 dan mencari serifikat. Dalam PHP, banyak fitur yang dapat digunakan untuk dapat berhubungan dengan situs lain. Misalnya fungsi fopen(). Namun fungsi-fungsi berhubungan dengan filesystem atau URL tidak mendukung bekerja dengan SSL, sehingga diperlukan kumpulan fungsi khusus atau program diluar PHP. Opsi-opsi dalam PHP4 dapat mendukung layanan proses pembayaran.

Rancangan Basis Data

Pada rancangan basis data dalam bentuk table yang terdiri dari : table pemesanan yaitu mencatat order barang – barang yang dipesan. Tabel pengiriman yang berisi informasi tentang pengiriman barang, table jenis kartu yang digunakan untuk penyimpanan dari pemkaian jenis kartu misalnya visa, mastercard dan lain – lain, table status, table user dan table item.

(4)

mulai Pilih katagori Pilih item Simpan iden.item Lihat daftar pesanan Cetak daftar pesanan Cetak nomor pemesanan Masukkan nomor kartu kredit checkout Edit daftar jumlah pesanan Validasi kartu k dit selesai

Gambar 2. Diagram alir yang digunakan untuk pengguna aplikasi C- commerce

Gambar 3. Rancangan Basis Data Aplikasi Web C-Commerce

Pada rancangan basis data dalam bentuk table yang terdiri dari : table pemesanan yaitu mencatat order barang – barang yang dipesan. Tabel pengiriman yang berisi informasi tentang pengiriman barang, table jenis kartu yang digunakan untuk penyimpanan dari pemkaian jenis kartu misalnya visa, mastercard dan lain – lain, table status, table user dan table item.

Tabel utama yang digunakan dalam aplikasi ini adalah tabel Pesanan, yang mencatat order pemesanan. Tabel-tabel lain berelasi dengan tabel ini. Tabel Pesanan menyimpan informasi id_user, id_alamat, dan semua informasi yang dibutuhkan untuk pembayaran. Tabel Pesanan ini memiliki relasi one-to-many

dengan tabel Item yang berisi informasi item-item barang yang terdapat dalam sebuah order. Informasi mengenai pengguna dan alamat pengguna dipisahkan, seorang pengguna dapat didentifikasi dari alamat e-mail yang dimilikinya, dan alamat terdiri atas alamat kantor dan rumah. Tabel Pengiriman berisi informasi opsi yang diberikan untuk pengiriman barang. Misalnya terdapat pilihan menggunakan UPS, DHL, TIKI, Pos, dan sebagainya. Tabel Status berisi catatan mengenai status pesanan, yaitu dapat berupa status dikembalikan (backordered), dikirim (shipped), atau dibatalkan (cancelled). Terdapat pula tabel Jenis_Kartu untuk menyimpan informasi

(5)

jenis kartu kredit seperti Visa, Mastercard, dan sebagainya.

4. KESIMPULAN

Pengembangan aplikasi dari electronik commerce bagi perusahaan atau suatu lembaga atau organisasi merupakan proses yang cukup rumit dan kompleks, melibatkan beberapa organisasi atau situs dalam penanganan sekuriti dan otorisasi

Perangkat lunak ini dirancang untuk mengimplementasikan system e – commerce dalam dunia bisnis yang mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga kunsumen dalam memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah. Jenis antarmuka web dipilih dengan mempertimbangkan fleksibilitas perangkat lunak ini yang dapat dilakuka di jaringan intranet maupun internet, kemudahan untuk deployment serta kemampuan crossplatform

Daftar Pustaka

[1] Atkins, Dorck and Buis, Paul, (1997),

Internet Security Professional Reference, New Riders.

[2] Buyens, Jim,(2001), Web Database Development, Elex Media Komputindo , Jakarta

[3] Fery Soswanto, “E-Commerce dengan memanfaatkan Sistem Operasi Linux.

[4] Greenspan,Jay, and Bulger,Brad,

(2001), MySQL/PHP Database

Application, M&T Books.

[5] Jogiyanto H.M, Analisa Desain dan Implementasi Sistem, Andi Offset, Yogyakarta

[6] Minoli, Daniel Mindi Emma, (1998),

Web Commerce Technology Handbook, Mc Graw Hill.

[7] Pressman, Roger S., (1992), Software Engineering A Practitioner’s Approach, third edition. McGraw-Hill International Edition.

[8] Rumbaugh, James dkk., (1991),

Object Oriented Modelling and

Design, Prentice-Hall International.,Inc.

[9] Suryadi H.S. SSi, MMSi, Pengenalan Komputer, Gunadarma, Depok

Gambar

Gambar 1. Pengiriman Data Terenkripsi antara  Pengguna dengan Server E-Commerce
Gambar 3. Rancangan Basis Data Aplikasi Web C-

Referensi

Dokumen terkait

Indikator yang digunakan peneliti untuk mengetahui Efektivitas Penyaluran Raskin di Desa Selatbaru adalah berdasarkan teori Husein Umar yaitu: 1) kualitas,

Untuk sistem pelaporannya, kami dari pihak Dago resort Hotel akan selalu membawa check list serta surat jalan, yang digunakan sebagai bukti pengiriman dan memastikan bahwa

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama (H1) pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas LDR, IPR, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR dan ROA secara

Sa loob ng kagubatan, nakakubli ang maganda at kaaya-ayang lawa kung saan ang pitong kinnaree ay masayang dumadalaw lalo na sa araw ng Panarasi (kalakihan

Dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik pengolahan dan analisis data secara kuantitatif dimana data mentah diperoleh dari jawaban responden terhadap

Sebaliknya jumlah individu yang rendah terdapat pada titik sampling 1,2 dan 3 yaitu berkisar antara 95 – 199 individu yang terletak pada Stasiun II yang mana

Sedangkan menurut istilah al-qard} adalah memberikan (menghutangkan) harta kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan, untuk dikembalikan dengan pengganti yang sama dan

Ṭ abarī menafsirkan lafal al-furqān dengan mengambil penakwilan dari riwayat Ibn Abbās, Abū Aliyah, dan Mujāhid yang mengatakan bahwa al-furqān yang diturunkan Allah kepada