• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TERAPI PERNAFASAN DIAFRAGMA DAN MUSIK KLASIK UNTUK MENGURANGI KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI BPM AJIJAH BULUSPESANTREN KEBUMEN - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN TERAPI PERNAFASAN DIAFRAGMA DAN MUSIK KLASIK UNTUK MENGURANGI KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI BPM AJIJAH BULUSPESANTREN KEBUMEN - Elib Repository"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

i

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN TERAPI PERNAFASAN DIAFRAGMA DAN MUSIK KLASIK UNTUK MENGURANGI KECEMASAN IBU HAMIL

PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI BPM AJIJAH BULUSPESANTREN KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

SRI WIDAYANTI B1401215

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(2)

i

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN TERAPI PERNAFASAN DIAFRAGMA DAN MUSIK KLASIK UNTUK MENGURANGI KECEMASAN IBU HAMIL

PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI BPM AJIJAH BULUSPESANTREN KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

SRI WIDAYANTI B1401215

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(3)
(4)
(5)

iv

(6)

v

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN TERAPI PERNAFASAN DIAFRAGMA DAN MUSIK KLASIK UNTUK MENGURANGI KECEMASAN IBU HAMIL

PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI BPM AJIJAH BULUSPESANTREN KEBUMEN1

Sri Widayanti2, Siti Mutoharoh3 INTISARI

Latar Belakang: Penyebab kematian ibu antara lain perdarahan 42%, pre eklamsia/eklamsia 13%, persalinan lama 9%, infeksi sepsis 10%, dan penyebab lain 15%. Hal tersebut dapat timbul pada saat hamil maupun saat proses persalinan. Partus lama dan preeklamsia/eklamsia dapat disebabkan karena kecemasan pada ibu hamil baik menjelang maupun saat persalinan. (Dinas Kesehatan RI, 2015). Kecemasan pada ibu hamil trimester III dapat dikurangi dengan terapi pernafasan diafragma dan terapi musik klasik. Terapi tersebut adalah terapi pernafasan yang pelan, teratur, dan diiringi dengan irama musik klasik.

Tujuan: Menerapkan terapi pernafasan diafragma dan terapi musik klasik untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil primigravida trimester III.

Metode: Menggunakan metode deskriptif analitik, yang menggambarkan dan mendeskripsikan fakta yang didapat melalui pengkajian menggunakan kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Waktu penerapan dimulai bulan Maret sampai Mei 2017.

Hasil: Terapi pernafasan diafragma dan terapi musik klasik telah diterapkan pada 3 partisipan, terjadi penurunan kecemasan pada semua partisipan. Penurunan kecemasan tersebut yaitu dari kecemasan sedang menjadi kecemasan ringan. Kesimpulan: Terapi pernafasan diafragma dan musik klasik dapat menurunkan kecemasan pada ibu hamil primigravida trimester III.

Kata Kunci: Terapi pernafasan diafragma, terapi musik klasik, kecemasan, ibu hamil primigravida trimester III.

Kepustakaan: 24 pustaka (2004-2016)

Jumlah Halaman: xi + 85 halaman + 5 lampiran 1

Judul 2

Mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan 3

(7)

vi

SCIENTIFIC PAPER

THE APPLICATION OF DIAPHRAGM RESPIRATION AND CLASSICAL MUSIC THERAPY TO REDUCE THE ANXIETY OF

PREGNANT MOTHERS IN TRIMESTER III PRIMIGRAVIDA AT INDEPENDENT MIDWIFERY CLINIC OF

MIDWIFE AJIJAH AT BULUSPESANTREN KEBUMEN1

Sri Widayanti2, Siti Mutoharoh3

ABSTRACT

Background: The causes of maternal deaths are haemorrhage (42%), preeklamsia/eklamsia (13%), old labor(9%), sepsis infection (10%), and other causes(15%). Those causes can come during the pregnancy or during the process of labor (childbirth). Partus and preeclamsia/eklamsia caused by anxiety may cause mother die either during the pregnancy or the process of labor. (Indonesia Health Dept, 2015). The anxiety of pregnant mother in trimester III can be reduced by applying diaphragm respiration and classical music therapy. This therapy is a kind of breathing quietly, orderly, and accompanied by the rhythm of classical music.

Objective: To apply diaphragm respiration therapy and classical music therapy to reduce anxiety of pregnant mothers in trimester III primigravida.

Method: This study uses descriptive analytic method. It was done by depicting and describing the facts obtained through assessment using questionnaires, interviews and documentation. The application of the therapy was during March – May 2017.

Result: After applying diaphragm respiration therapy and classical music towards3 participants, their anxiety decreased. This was decrease was from mild anxiety becaqme light anxiety.

Conclusion: Diaphragm respiration and classical music therapy can reduce the anxiety of pregnant mothers in trimester III primigravida.

Keywords: Diaphragm respiratory therapy, classical music therapy, anxiety, pregnant mothers, trimester III primigravida.

Bibliography: 24 references (2004-2016) Number of pages: xi + 85 pages + 5 appendices 1

Title 2

Student of D III Program of Midwifery Dept 3

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Penerapan Terapi Pernafasan Diafragma dan Musik Klasik untuk Mengurangi Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III di BPM Ajijah Buluspesantren Kebumen”. Penulisan KTI ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir KTI mahasiswa Diploma III Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

Selama proses penyusunan KTI ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, perkenankan penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Hj. Herniatun, M.Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

2. Eka Novyriana, S.ST, M.P.H selaku ketua Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

3. Eni Indrayani, S. SiT, M.P.H selaku penguji 1 yang telah memberikan bimbingan dan masukan demi terselesainya KTI ini.

4. Siti Mutoharoh, S.ST, M.P.H selaku penguji 2 dan pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan pada penulisan KTI ini.

5. Ajijah, Amd. Keb selaku pembimbing lahan yang bersedia membimbing dan membantu pada saat penerapan KTI ini.

6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan dan doa untuk penulis dalam penyusunan KTI ini.

7. Teman-teman semua yang telah memberi dukungan dan bantuan dalam penulisan KTI ini.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan KTI ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan KTI ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, dengan demikian saran dan kritik yang membantu sangat penyusun harapkan dan diterima dengan senang hati. Penulis berharap semoga KTI ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya.

Gombong, 7 Mei 2017

(9)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... ... i

HALAMAN PESETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

INTISARI ... .... ... v

ABSTRAK ... .... ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ... viii

DAFTAR TABEL ... ... ix

DAFTAR GAMBAR . ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Tujuan... ... 4

C.Manfaat... ... 5

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A.Tinjauan Teori ... ... 7

1.Kehamilan Trimester III ... 7

2.Kecemasan ... ... 13

3.Kecemasan pada ibu hamil trimester iii ... 31

4.Pernafasan diafragma ... 37

5.Terapi musik klasik ... 42

B.Kerangka Teori ... ... 46

BAB III METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian ... 47

B.Partisipan .. ... ... 47

C.Tempat dan Waktu . ... 49

D.Instrumen dan Alat Penelitian ... 50

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Alat Penelitian ... 52 Tabel 2 Rincian Penerapan Terapi Pernafasan Diafragma dan Musik

Klasik ... 63 Tabel 3 Rincian Penerapan Terapi Pernafasan Diafragma dan Musik

Klasik ... 67 Tabel 4 Rincian Penerapan Terapi Pernafasan Diafragma dan Musik

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir Persetujuan Responden

Lampiran 2 SOP Terapi Pernafasan Diafragma dan Musik Klasik Lampiran 3 Skala Pengukuran Tingkat Kecemasan (HARS) Lampiran 4 Lembar Hasil Pengukuran Skor dan Skala Kecemasan

Lampiran 5 Dokumentasi Penerapan terapi pernafasan diafragma dan musik Klasik

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Angka Kematian Ibu menjadi salah satu indikator derajat kesehatan negara, karena angka kematian ibu (AKI) menunjukkan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan suatu negara. Sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat

dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia dimana target yang akan dicapai di tahun 2030 adalah mengurangi AKI hingga di bawah 70 per 100.000 (Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), 2015).

AKI di Indonesia tahun 2015 mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya (2014) menunjukkan 359 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2016).

AKI di Jawa Tengah tahun 2014 mencapai 126 per 100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkesprov Jateng), 2014). AKI di Kabupaten Kebumen tahun 2014 tercatat 7 kasus, angka tersebut memenuhi target Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kebumen 2015 yang menargetkan AKI 49/100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkeskab) Kebumen, 2014).

Penyebab kematian ibu antara lain perdarahan 42%, pre eklamsia/eklamsia 13%, persalinan lama 9%, infeksi sepsis 10%, dan penyebab

(14)

2

antenatal care (ANC) secara rutin. Penyebab kematian ibu misalnya seperti

partus lama dan preeklamsia/eklamsia dapat disebabkan karena kecemasan

pada ibu hamil baik menjelang maupun saat menghadapi persalinan berlangsung (Depkes RI, 2015).

Kecemasan pada ibu hamil dapat meningkat resiko terjadinya komplikasi baik saat proses kehamilannnya maupun saat proses persalinan. Faktor lain penyebab kecemasan pada ibu hamil diantaranya pendidikan, pendapatan, dukungan sosial, kekerasan selama kehamilan, kekhawatiran yang berkaitan dengan kesehatan janin, takut melahirkan bayi cacat, kehamilan pertama, kehamilan yang tidak direncanakan, dan riwayat keguguran sebelumnya merupakan faktor risiko yang mempengaruhi intensitas kekhawatiran ibu hamil. Prevalensi kecemasan ibu hamil antara 18%-70% (Ali, 2012).

Data penelitian yang dilakukan oleh Wiwin (2010) menunjukkan bahwa besarnya jumlah ibu hamil yang mengalami kecemasan sedang lebih banyak dari ibu hamil yang mengalami kecemasan ringan. Sebagian besar mengalami kecemasan ringan yaitu 0%, kecemasan sedang yaitu 67%, dan kecemasan berat 11% dari total responden yang dijadikan sampel penelitian.

(15)

3

keadaan bayi yang akan dilahirkan (Bobak, 2004). Kecemasan dalam kehamilan trimester III dapat disebabkan oleh rasa ketakutan, khawatir, dan gelisah yang tak terkendali terhadap kondisi yang mengancam di masa yang akan datang.

Kecemasan dapat diatasi dengan memberikan terapi nonparmakologi seperti teknik relaksasi, yang salah satunya termasuk teknik masasse, senam hamil, senam yoga, terapi murotal, teknik pernapasan diafragma dan terapi musik klasik. Teknik pernafasan diafragma dan terapi musik mudah dilakukan dan dapat dilakukan dimana saja (Resmaniasih; Anies; Hari; dan Onny, 2014).

(16)

4

diagfragma pada ibu hamil trimester III dapat berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan.

Wiwin (2010) melakukan penelitian tentang perbedaan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III sebelum dan sesudah pemberian musik klasik di wilayah kerja Puskesmas Magelang Utara pada ibu hamil pertama kali pada usia kehamilan antara 28-40 minggu yang diukur menggunakan teknik pengambilan subjek dengan metode purposive. Skala kecemasan ibu hamil mengacu pada skala kecemasan HARS. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya perbedaan signifikan tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida trimester III sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik.

Data jumlah ibu hamil di BPM Ajijah sejak Januari sampai dengan Desember tahun 2016 menunjukkan angka 79 ibu hamil primigravida dan multigravida.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti

tentang “Penerapan teknik pernafasan diafragma dan musik klasik untuk

mengurangi kecemasan pada ibu hamil primigravida trimester III”.

B.Tujuan

1. Tujuan Umum

(17)

5

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui skor kecemasan sebelum dilakukan teknik pernafasan diafragma dan musik klasik untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil primigravida trimester III.

b. Mengetahui skor kecemasan setelah dilakukan teknik pernafasan diafragma dan musik klasik untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil primigravida trimester III.

C.Manfaat

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan bagi tenaga kesehatan dalam pemberihan asuhan pada ibu hamil primigravida dengan kecemasan pada trimester III.

b. Bagi Institusi

(18)

6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Ibu Hamil atau Responden

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan ibu hamil primigravida mengenai kehamilan dengan kecemasan pada trimester III.

b. Bagi Penulis

Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman bagi penulis mengenai ibu hamil primigravida dengan kecemasan pada trimester III sehingga dapat

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, N.S. (2012). Frequency and Associated factors for anxiety and depression in pregnant women. Scientific World Journal. 2012;2012:653098. doi: 10.1100/2012/653098. Epub 2012 May 2. Available online on http://dx.doi.org/10.1100/2012/653098. Accessed 16 Januari 2017.

Arikunto, S. (2007). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. zDc6IkK48dT1rt9w. Accessed 16 Januari 2017.

Bobak, L. J. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). (2015). Angka Kematian

Ibu dan Bayi. Available online on

http://www.depkes.go.id/article/view/793/untuk-menurunkan-angka-kematian-ibu-dan-kematian-bayi.html. Accessed 16 Januari 2017.

Depkes RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia, tahun 2015. Available online on http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf. Accessed 20 Januari 2017. Dinas Kesehatan Provinsi (Dinkesprov) Jawa Tengah. (2014). Profil Kesehatan

Jawa Tengah 2014. Available online on Q. Accessed 16 Januari 2017.

Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkeskab) Kebumen. (2014). Profil Kesehatan

Kabupaten Kebumen 2014. Available online on

(20)

Djohan. (2009). Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik.

Hawari, D. (2010). Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Jeong, W.Y. dan Eun, S.J. (2010). Effects of Abdominal Breathing on State Anxiety, Stress, and Tocolytic Dosage For Pregnant Women in Preterm Labor. J Korean: Acad Nurse. 2010 June. doi: 10.4040/jkan.2010.40.3.442. Available online on https://www.researchgate.net/publication/45200205_Effects_of_Abdomina l_Breathing_on_State_Anxiety_Stress_and_Tocolytic_Dosage_for_Pregna nt_Women_in_Preterm_Labor. Accessed 16 Januari 2017.

Musbikin. (2007). Persiapan Menghadapi Persalinan. Yogyakarta: Rineka Cipta. Muttaqin, M. (2008). Seni Musik Klasik Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Nasreen, H.E.; Kabir, Z.N.; dan Forsell, Y. (2011). Prevalence and associated factors of depressive and anxiety symptoms during pregnancy: a population based study in rural Bangladesh. Edhborg M.BMC Womens Health 2011 Jun 2;11:22. doi: 10.1186/1472-6874-11-22. Available online on Accessed 16 Januari 2017.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Qauliyah. (2006). Efek Mozart. Available online on

http://staqauliyah.com/2006/12/10/ilmiah-efek-musik-mozart-dan-terapi-musik- dalam-dunia-kesehatan/. Accessed 16 Januari 2017.

Qittun. (2008). Menurunkan Intensitas Nyeri Menstruasi (Dysmenorhea) dengan

Terapi Musik Mozart. Available online on

(21)

Resmaniasih, dkk. (2014). Pengaruh Pernafasan Diagfragma terhadap Tingkat Kecemasan pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Kebidanan, Vol. II, No.

02, 2014. Available online on Accessed 16 Januari 2017.

Stuart, G.W. dan Sundeen, S.J.; alih bahasa Ramona, dkk. (2008). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Sukarni dan Margareth. (2013). Kehamilan, Persalinan, dan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sulistyawati, A. (2009). Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

Widiastuti, P. dan Yulianti D. (2009). Manajemen Stres. Jakarta: EGC.

Wiwin, R. (2010). Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III Sebelum dan Sesudah Pemberian Musik Klasik di Wilayah Kerja Puskesmas. Jurnal Kebidanan, Vol. II, No. 02, Desember 2010. Available

online on

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3

&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi-4aCP1ofVAhXEM48KHVJCBwQQFggvMAI&url=http%3A%2F%2Fww

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

SOP TERAPI PERNAFASAN DIAFRAGMA DAN MUSIK KLASIK

PENGERTIAN Terapi pernapasan yang pelan, sadar dan dalam dengan tanda menghela nafas yang dalam yang diiringi dengan alunan musik klasik

TUJUAN Ibu hamil dapat melakukan terapi pernafasan diafragma dan musik klasik untuk mengatasi kecemasan

KEBIJAKAN Ibu hamil dengan keluhan kecemasan

PETUGAS Bidan

PERALATAN Peralatan untuk mendengarkan musik seperti: 1. Speaker atau Headset

2. Sumber musik (Handphone,VCD, dan lain-lain)

PROSEDUR PELAKSANAAN

A. SIKAP DAN PERILAKU

1. Menyambut pasien, memberi salam, dan memperkenalkan diri

2. Menawarkan bantuan

3. Menjelaskan maksud dan tujuan 4. Menjaga privacy klien

5. Mengawali kegiatan dengan tasmiah dan mengakhiri dengan tahmid

B. ISI/CONTEN

1. Posisikan tubuh secara nyaman : pilih posisi nyaman, duduk relaks maupun berbaring miring ke kiri dengan mata tertutup.

2. Menghidupkan musik klasik

3. Konsentrasi dan dengarkan musik klasik 4. Aspirasi, menarik udara masuk ke dalam

paru melalui saluran hidung (atau mulut) dilakukan dalam empat kali hitungan (4 detik)

5. Diberikan jeda sebelum mengeluarkan udara dari paru melalui saluran masuknya udara setelah hitungan ke-5 sampai 10 6. Buang nafas, rasakan perut lembut

mengempis.

7. Diberi jeda setelah mengeluarkan nafas sebelum mulai menghirup napas kembali 8. Lakukan teknik ini berulang-ulang selama

15 menit secara efektif karena dalam 10-15 menit musik telah membantu pikiran seseorang beristirahat.

C. TEKNIK

1.Tindakan sistematis dan berurutan

(27)

Sumber: Resmaniasih, dkk (2014). Wiwin (2010).

melakukan kontak mata dengan pasien 3. Percaya diri dan tidak ragu-ragu 4. Sabar dan teliti

(28)
(29)
(30)
(31)
(32)

Keterangan :

Nilai 0 = Tidak ada gejala sama sekali

Nilai 1 = Satu dari gejala yang ada

Nilai 2 = Sedang/ separuh dari gejala yang ada

Nilai 3 = Berat/lebih dari ½ gejala yang ada

Nilai 4 = Sangat berat semua gejala ada

Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-14 dengan hasil:

Skor <6 = tidak ada gejala kecemasan atau keluhan.

Skor 7–14 = kecemasan ringan.

Skur 15–27 = kecemasan sedang.

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)

Keterangan :

Nilai 0 = Tidak ada gejala sama sekali

Nilai 1 = Satu dari gejala yang ada

Nilai 2 = Sedang/ separuh dari gejala yang ada

Nilai 3 = Berat/lebih dari ½ gejala yang ada

Nilai 4 = Sangat berat semua gejala ada

Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-14 dengan hasil:

Skor <6 = tidak ada gejala kecemasan atau keluhan.

Skor 7–14 = kecemasan ringan.

Skur 15–27 = kecemasan sedang.

(38)
(39)
(40)
(41)
(42)

Keterangan :

Nilai 0 = Tidak ada gejala sama sekali

Nilai 1 = Satu dari gejala yang ada

Nilai 2 = Sedang/ separuh dari gejala yang ada

Nilai 3 = Berat/lebih dari ½ gejala yang ada

Nilai 4 = Sangat berat semua gejala ada

Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-14 dengan hasil:

Skor <6 = tidak ada gejala kecemasan atau keluhan.

Skor 7–14 = kecemasan ringan.

Skur 15–27 = kecemasan sedang.

(43)

Lembar Hasil Pengukuran Skor dan Skala Kecemasan

Partisipan Skor sebelum

terapi Skala

Skor sesudah

terapi Skala

Ny. D 15 sedang 7 ringan

Ny. D 19 sedang 10 ringan

Ny. S 15 sedang 11 ringan

(44)
(45)
(46)
(47)
(48)

Gambar

Tabel 5 Pengukuran Skor dan Skala Kecemasan ......................................... 75
Gambar 1 Kerangka Teori ...........................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat serta hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Hubungan

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “ Asuhan keperawatan

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “ Penerapan

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Karya Tulis

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat, Hidayah serta Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul