• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KOLESTEROL 1. Definisi Kolesterol - PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL PEMERIKSAAN LANGSUNG, DENGAN LAMA SIMPAN 7 HARI DAN 8 HARI PADA SUHU 4˚C - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KOLESTEROL 1. Definisi Kolesterol - PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL PEMERIKSAAN LANGSUNG, DENGAN LAMA SIMPAN 7 HARI DAN 8 HARI PADA SUHU 4˚C - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KOLESTEROL

1. Definisi Kolesterol

Kolesteroladalah senyawa kompleks yang dihasilkan oleh tubuh yang

mempunyai fungsi antara lain membuat hormon sex, adrenal, membentuk dinding sel dan lain-lain.Kolesterol diekresikan keluar dari dalam tubuh melalui getah lambung yaitu dengan cara mempertahankan kolesterol dalam bentuk larutan melalui penggabungan dengan garam-garam empedu. Kolesterol yang mengalami pengendapan akan memadat dan menjadi batu empedu (Soeharto, 2001)

Kolesterol merupakan lemak yang berwarna kekuningan dan berbentuk seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh manusia terutama di dalam hai. Bahan makanan yang mengandung kolesterolberasal dari organ binatang terutama bagian otak, kuning telur dan jeroan, tetapi bahan makanan yang bersumber dari

tumbuhan-tumbuhan tidak mengandung kolesterol (Nilawati, 2008)

Kolesterol yang ada didalam darah berkaitan dengan protein dan

ditransportasi keseluruh tubuh. Kolesterol sangat penting bagi tubuh, namun bila kadar kolesterol dalam darh berlebihan juga berbahaya bagi kesehatan

(Djojodibroto, 2001)

(2)

Hiperkolesterolemia biasanya terdapat pada penderita obesitas, diabetes melitus, hipertensi, perokok serta orang yang sering minum-minuman beralkohol

(Hardjono, dkk 2003)

2. SintesisKolesterol

Prekursor sintesis kolesterol yaitu asetil KoA sitosol yang dihasilkan dari glukosa dan asam lemak terutama mitokondria. Pembentukan kolesterol berlangsung dalam tiga fase. Sintesa kolesterol pada fase pertama yaitu dua molekul asetil-KoA sitosol membentuk asetoasil-asetil-KoA membentuk hidroksimetilglutaril-KoA(HMG_KoA). Reaksi pada biosintesis kolesterol berikutnya dikatalisis oleh HMG-KoA reduktase yang mengubah HMG-KoA menjadi mevalonat (Marks, 2000)

Fase kedua, mevalonat mengalami fosforilasi oleh ATP kemudian mengalami dekarboksilasi untuk membentuk kolesterol dan juga membentuk isopentenil pirofospat. Unit-unit isopren ini bisa berkondensasi untuk membentuk kolesterol dan juga membentuk dolikol senyawa digunakan untuk memindahkan

oligosakarida yang bercabang selama pembentukan glikoprotein) atau ubikuinon (komponen rantai transport elektron). Setelah itu dua unit isoprene berkondensasi membentuk geranil pirofosfat dan terjadi penambahan satu unit isopren lagi untuk menghasilkan skualen yaitu suatu senyawa yang mengandung 30 atom karbon (Marks, 2000)

(3)

pada kolesterol. Melalui serangkaian reaksi, terjadi pembebasan 3 karbon dari lanosterol sewaktu zat ini diubah menjadi koleserol (Marks, 2000)

3. FungsiKolesterol

Kolesterol merupakan salah satu bahan makanan yang dikonsumsi bersama lemak didalam darah ada bersama-sama lemak

Adapun fungsi kolesterol adalah :

a) Membuat hormon seks (untuk perkembangan dan fungsi organ seksual).

b) Membuat hormon adrenalin (untuk metabolisme dan keseimbangan garam dalam tubuh)

c) Sintesis vitamin D

d) Sintesis garam empedu (Soeharto, 2001)

4. Faktor yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol

Kadar kolesterol merupakan salah satu indikasi bagi kesehatan tubuh. Kelebihan kolesterol dapat meyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatan resiko serangan jantung. Beberapa factor yang mempengaruhi kadar kolesterol :

a. Faktor Genetik

Faktor genetic cukup mempengaruhi tingginya kadar kolesterol dalam darah dimana tubuh memproduksi kolesterol mencapai 80% (Shabela, 2012) b. Faktor Gaya Hidupdan Pola Makan

(4)

Merokok dapat menyebabkan kadar LDL, tetapi dapat menekan koleterol HDL (Shabela, 2012).

c. Usia dan Jenis Kelamin

Usia yang semakin meningkat juga salah satu factor penyebab kolesterol tinggi yang diakibat kan menurunnya daya kinerja organ tubuh. Berdasarkan jenis kelamin, pria sampai usia 50 tahun memiliki resiko 2 sampai 3 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita untuk mengalami aterusklerosis oleh kolesterol. Setelah menopause, kadar hormone esterogen pada wanita akan menurun sehingga resiko hiperkolesterol dan aterusklerosis akan menjadi setara dengan laki-laki (Shabela, 2012).

d. Tingkat Aktifitas

Banyak orang yang mengetahui banyak kurangnya aktifitas banyak menyebabkan dampak serius terhadap kesehatan. Kurangnya aktifitas fisik dapat meningkatkan kadar LDL(Low Density Lipoprotein)dan menurunkan kadar HDL(High Density Lipoprotein)(Shabela, 2012).

e. Metode Pemeriksaaan

Sampel yang digunakan pada pemerikaan kolesterol adalah serum, yang akan disimpan pada suhu 4ºC selama 0 hari, 6 hari dan 7 hari, stabilitas sampel harus diperhatikan. MenurutDiasys Diagnostik Systemparameter pada pemeriksaan kolesterol ada tiga waktu penyimpanan spesimen pada suhu 20-25ºC selama 7 hari, suhu 4-8ºC selama 7 hari, suhu -20ºC selama 3 bulan.

(5)

Serum merupakan cairan darah berwarna kuning jernih yang bebas dari sel dan tanpa fibrinogen karena protein darah sudah berubah menjadi jaring fibrin dan mengumpal bersama sel. Serum didapat dengan cara membiarkan darah dalam tabung membeku tanpa antikoagulan dan kemudian di centrifuge untuk

mendapatkan sel-sel darah (Sadikin, 2001)

Serum harus segera dipisahkan dari sel-sel darah daalm waktu 1 hingga 2 jam setelah pengumpulan sampel dan dapat disimpan segera dalam lemari pendingin suhu 4oC selama 1-2 minggu sebelum dianalisis (Sacher, dkk 2004)

Lamanya penyimpanan harus memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa salah satu pemeriksaannya adalah pemeriksaan kolesterol, wadah serta stabilitas sampel. Faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas sanmpel adalah karena pengaruh suhu. Selama penyimpanan, suhu yang dianjurkan khususnya untuk pemeriksaan kolesterol adalah pada suhu 20-25oC selama 6 jam, 4oC selama 6 hari dan -20oC selama 6 bulan.

(6)

elektrolit pemeriksaan kolesterol sebaiknya dianalisa segera supaya kadr kolesterol tidak berubah (Depkes RI, 2004)

C. Sampel Untuk Pemeriksaan Kolesterol

Kolesterol dalam darah dapat diperiksa menggunakan plasma dan serum. 1. Serum

Serum yaitu darah yang dalam tabung setelah membeku akan mengalami retraksi bekuan dengan akibat terperasnya cairan dalam bekuan tersebut atau darah dalam tabung yang disentrifuge dengan kecepatan dan waktu tertentu sehingga akan terbentuk tiga bagian yaitu serum, buffycoat dan eritrosit. Dalam serum terdapat zat antibodi untuk mematikan protein asing (antigen, artinya zat yang merangsang pembentukan zat antibodi) yang masuk dalam tubuh.

Serum didapat dengan cara membiarkan darah dalam tabung reaksi tanpa antikoagulan. Kemudian di centrifuge dengan kecepatan tinggi untuk

mengendapkan semua sel-selnya. Cairan diatasnya yang berwarna kuning jernih disebut serum.

Pada proses pembekuan darah fibrinogen diubah menjadi fibrin maka serum tidak mengandung fibrinogen lagi tetapi zat-zat lainnya masih tetap terdapat didalamnya (Santosa, 1989).

Fibrinogen adalah protein dalam plasma darah yang berubah menjadi fibrin sehingga menimbulkan pembekuan darah. Serum pada hakikatnya mempunyai susunan yang sama seperti plasma, kecuali fibrinogen dan factor pembekuan II,V, VIII, XIII yang sudah tidak ada (Widmann, 1995).

(7)

Plasma adalah darah dalam tabung yang berisi antikoagulan lalu disentrifuge dalam waktu dan kecepatan tertentu, sehingga terpisah plasma dan bagian yang lainnya. Plasma masih mengandung fibrinogen, tidak mengandung factor-faktor pembekuan antara lain : factor II, factor V dan factor VIII, serta mengandung serotonin tinggi oleh karena perusakan platelete. Plasma masih mengandung fibrinogen karena disebabkan penambahan antikoagulan yang mencegah terjadinya pembekuan darah tersebut (Santoso, 1989).

Plasma adalah cairan ekstra sel dari darah yang beredar, mengandung

fibrinogen yang sangat besar molekulnya (berat molekul 340.000 dalton) dan yang berubah menjadi fibrin bila adarah membeku. Setelah darah membeku tetap ada cairan yang beranama serum. Serum dan plasma sama susunannya kecuali fibrinogen dan beberapa faktor koagulasi yang tidak ada dalam serum. 3. Perbedaan plasma dan serum

Berdasarkan penyataan diatas yaitu tentang serum dan plasma. Maka dapat disimpulkan bahwa serum dan plasma diperoleh dengan cara pemisahan yang berbeda.

Tabel 1 ciri-ciri plasma dan serum (Sadikin, 2001)

Ciri-ciri Plasma Serum

Warna Agak kuning dan

jernih

Agak kuning dan jernih

Kekeruhan Lebih kental dari air Lebih kental dari air Fibrinogen Masih ada Tidak ada lagi

(8)

Serat fibrin Tidak ada Ada dalam gumpalan Pemisahan sel Pemusingan Penggumpalan

spontan Sel terkumpul

didalam

Endapan (sedimen) Gumpalan

Suspensi kembali sel Dapat Tidak dapat

Dari tabel 1 tampak bahwa sel-sel yang terpisah dalam proses pembuatan plasma dan serum berada dalam keadaan berbeda. Perbedaan itu terjadi karena cara pemisahan cairan yang berbeda. Serum dipisahkan dengan cara membiarkan darah beberapa lama dalam tabung kemudian darh tersebut akan membeku dan

selanjutnya akan mengalami penggumpalan dengan akibat terperasnya cairan dari dalam bekuan. Darah biasanya sudah membeku dalam jangka waktu 10 menit dan pembekuan semprna terjadi dalam waktu 24 jam. Pemisahan tersebut dapat dilakukan dengan alat pemusing (sentrifuge) dengan kecepatan 6000 rpm selama 10 menit. Sedangkan plasma dipisahkan dengan cara menambahkan antikoagulan secukupnya pada wadah misalnya tabung yang kemudian di isi sejumlah volume darah lalu disentrifueg dengan kcepatan 3000 rpm selama 10 menit (Depkes RI, 2004)

D. Metode Pemeriksaan Kolesterol

1. MetodeLiebarmanBurchard

(9)

terbentuk warna hijau-biru yang intensitas akibat pembentukan polimer hidrokarbon tak jenuh. Reaksi warna diawali protonasi gugus hidroksi dalam kolesterol dan menyebabkan lepasnya air untuk menghasilkan ion karbonin 3,5 kolestadiena yang selanjutnya dioksidasioleh ion sulfit menghasilkan senyawa kromoforasam kolestaheksaena sulfonat. Warna yang terbentuk kemudian ditentukan absorbansinya dengan fotometer. Metode lieberman Burchard yang dimodifikasi, dapat diketahui kadar kolesterol bebas atau dalam bentuk ester. Metode ini menggunakan asam asetat anhidrat yang berfungsi sebagai za

pengekstrak agar kolesterol keluar dari serum darah. Sedangkan asam sulfat pekat digunakan sebagai pengkompleks sehingga laruan yang terbentuk memberikan warna (Maulia, 2013)

2. MetodeEnzimatik

Kolesteroldireaksikanmeggunakanenzimtertentusebagaibiokatalisatorsehinggarea ksilebihspesifik.Selainitu,

menggunakanfotometeruntukmembacasubstat,produkatau KO enzimdan yang diukurbiasanyaaktivasidarienzim.Metodeenzimatis yang

digunakanadalahkolesteroloksidase

(CHOD-PAP).Prinsipnyakolesteroloksidaseakanmenghasilkanperoksida. Peroksida yang terbentukdiwarnaidenganempat amino antipirinmembentukkuinoneimine yang berwarnamerahmuda.Metodeini paling banyakdigunakankarenahasilnyalebihteliti, hanyasajareagen-reagenharusdisimpandenganbaikkarenaenzimmudahrusak

(Zulbadar Panil, 2008)

(10)

Cholesterol + O2 Cholesterol -3- One + H2O

2H2O + 4-Aminoantipyrine + Phenol quinoneimine + 4H2O2

Nilai normal :< 200 mg/dl (Hardjono, 2007)

3. Metodekromatografi

Metode CHOD-IOD (Cholesterol OksidasiDiaminaseIodium)

Prinsipnyaadalahpenyabunankolesterolteresterifikasidenganhidrolisa alkali, kemudiankoleserol yang tidak teresterifikasi diekstraksi dalam media organic dan dilihat dengan standart internal.

Kelebihan metode ini cukup sensitif dan spesifik, serta sejumlah sampel yang dibutuhkan adalah hasil yang diperoleh 3% lebih rendah dibanding dengan kadar kolorimetri.

4. Metode Elektode Based Biosensor

Prinsip pemeriksaan adalah katalis yang digabung dengan teknologi biosensor yang spesifikterhadap pengukuran koleserol. Strip pemeriksaan dirancang dengan cara tertentu sehingga pada saat darah diteteskan pada zona reaksi strip,

(11)

E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

1. Kerangka Teori

Pemeriksaan Kolesterol Faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol

1. Genetik

2. Gaya hidup dan pola makan 3. Usia dan jenis kelamin 4. Tingkat aktifitas 5. Metode pemeriksaan

Serum

Disimpanselama 0 hari pada suhu 4⁰C

Disimpanselama 6 hari pada suhu 4⁰C

Disimpan selama 7 hari pada suhu 4⁰C

(12)

2. Kerangka konsep

F. Hipotesis

Ada perbedaan kadar kolesterol disimpam selama 0 hari, 6 hari dan 7 hari pada suhu 4˚C.

Disimpan selama 0 hari pada suhu 4⁰C

Disimpanselama 6

haripadasuhu 4oC 6 hari pada suhu 4⁰C

Disimpan selama 7 haripadasuhu 4oC 6elama 7

hari pada suhu 4⁰C

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Pada intensitas cahaya rendah, genotipe toleran Ceneng juga memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menurunkan laju respirasi gelap sehingga titik kompensasi

Agar siswa yang sudah mengikuti bimbingan kelompok topik tugas tidak mengalami penurunan pemahaman terhadap dampak seks bebas, perlu diperhatikan adanya pemantauan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih lobak lokal dan impor masih memiliki viabilitas yang tinggi setelah melewati periode simpan selama 12 minggu, dan kedua benih tersebut

ABSTRAK : Penelitian ini mengangkat masalah sebagai berikut: adakah pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa

Begitu sentralnya fungsi masjid pada waktu itu, sehingga masjid tidak saja digunakan untuk melaksanakan sholat semata, tetapi lebih dari itu masjid berfungsi sebagai

Perjanjian dalam Outsourcing juga tidak semata-mata hanya mendasarkan pada asas kebebasan berkontrak sesuai Pasal 1338 KUH Perdata, namun juga harus memenuhi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, keunikan produk dan harga terhadap kepuasan konsumen tenun troso yang diproduksi oleh CV.

Universitas Sumatera Utara... Universitas