• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDA ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDA ACEH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 2, No. 3, Agustus 2014 - 60

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI

DAERAH KOTA BANDA ACEH

Aslim1, Abubakar Hamzah2, Mohd Nur Syechalad3 1)

Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

Abstract:Revenue is the most important barometer in terms of the ability to determine the level of a region in implementing regional autonomy. This study aims to determine how much influence the Gross Domestic Product (GDP), Population of the Local Revenue in Banda Aceh. The independent variables GDP and Population, while the dependent variable, namely: Regional Revenue.. This hypothesis testing used multiple linear regression of t test, F test and test the coefficient of determination. The results of the study converted the F count > F table and the value of the independent variable t ( GDP ) is greater when compared with the t table , it can be concluded , the two independent variables simultaneously the positive effect on the original income of the Municipality. Hopefully that Banda Aceh city government will improve the three dominant sector in the GDP is contributed to the agricultural sector , the trade, hotel and restaurant sector and industry

Keywords : Onw source Revenue (PAD), Gross Domestic Product (GDP), Population.

Abstrak: Pendapatan Asli Daerah adalah barometer yang paling penting dalam hal untuk menentukan tingkat kemampuan suatu daerah dalam melaksanakan otonomi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Produk Domestik Regional Bruto(PDRB), Jumlah Penduduk terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Banda Aceh. Variabel bebas PDRB dan Jumlah Penduduk, sedangkan variabel terikatnya yaitu: Pendapatan Asli Daerah. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan uji t, uji F dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkkan nilai F hitung > F tabel dan nilai t hitung variabel independen (PDRB) lebih besar bila di bandingkan dengan t tabel, dapat disimpulkan, secara simultan kedua variabel independen tersebut berpengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah kota Banda Aceh. Diharapkan kepada pemerintah kota Banda Aceh untuk meningkatkan tiga sektor yang dominan dalam memberikan sumbangan terhadap PDRB yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor industri

Kata kunci : Pendapatan Asli Daerah (PAD), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Jumlah Penduduk

PENDAHULUAN

Kota Banda Aceh merupakan salah satu Kota dari 23 Kabupaten/Kota diProvinsi Aceh. Sebagai salah satu daerah otonom yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan serta memberikan pelayanan kepada masyarakat, memiliki kewenangan yang luas untuk mengelola, merencanakan dan memanfaatkan potensi ekonomi secara optimal, yang dapat

dinikmati oleh seluruh masyarakat di Kota Banda Aceh.

Dengan seluruh kondisi di atas, maka timbul pertanyaan apakah perubahan kontribusi sektoral yang terjadi telah di dasarkan kepada strategi kebijakan pembangunan yang tepat, yaitu strategi yang memberikan dampak yang optimal bagi pertumbuhan ekonomi, peningkatan lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraan penduduk. Karena

(2)

61 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014

untuk melaksanakan pembangunan dengan sumber daya yang terbatas sebagai konsekuensinya harus difokuskan kepada pembangunan sektor-sektor yang memberikan dampak pengganda (multiplier effect) yang besar terhadap sektor-sektor lainnya atau perekonomian secara keseluruhan.

Khusus untuk Provinsi Aceh melalui Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, memperoleh 70 % pendapatan dari migas, hidrokarbon dan sumber-sumber daya alam lainnya, serta tambahan pendapatan dari 2 % alokasi DAU nasional selama 15 tahun dan 1 % untuk 5 tahun berikutnya. Hal ini berarti Provinsi Aceh memiliki sumber pendapatan yang lebih potensial dibandingkan Provinsi-provinsi lain untuk membiayai pembangunan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah pemerintah kota Banda Aceh. Sehingga aspek yang di analisis mencakup Variabel dependen yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Variabel independen yaitu : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Jumlah Penduduk.

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu dokumen data yang ada pada Dinas atau Instansi terkait dan literatur serta data-data lain yang dapat menunjang terselesaikannya penelitian ini menggunakan data time series tahun 1993 sampai dengan 2012.

Model Analisis Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif adalah analisa yang berdasarkan data dan dinyatakan dalam bentuk uraian.

Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan untuk memecahkan masalah – masalah yang bersifat pengukuran kuantitas (jumlah dan angka ). Analisis Regresi Linier Berganda

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier dengan metode kuadrat terkecil biasa atau OLS

( Ordinary Least Square ), yaitu metode yang

digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari suatu variabel independent terhadap variabel dependen

maka model penelitian ini secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : Y = f ( X1, X2 ) Secara pengertian ekonomi, penjelasan fungsi matematis diatas adalah bahwa penerimaan pemerintah daerah (Y) akan dipengaruhi oleh jumlah PDRB(X1), Jumlah Penduduk (X2).

Model penerimaan daerah dari variabel – variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Y = β0 + β1X1+ β2X2 + μi Di mana :

Y = Pendapatan Asli Daerah Β0 = konstanta

β1, β2, = Parameter X1 = Jumlah PDRB X2 = Jumlah Penduduk

(3)

Volume 2, No. 3, Agustus 2014 - 62 KAJIAN PUSTAKA

Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah merupakan salah satu komponen sumber penerimaan daerah, di samping penerimaan lainnya yang berasal dari sumber pajak, non pajak, sumbangan dan bantuan dari pemerintah yang lebih tinggi, dan dari pinjaman pemerintah dalam negeri maupun pinjaman luar negeri. Menurut(Sofwani dan Wahab 2005:1), Pendapatan Asli daerah adalah salah satu sumber yang harus selalu dan terus menerus di pacu pertumbuhannya, Karna Pendapatan Asli Daerah merupakan indikator penting untuk memenuhi tingkat kemandirian pemerintah di bidang keuangan.

Produk Domestik Regional Bruto

Menurut Sukirno (2004:71), PDRB adalah merupakan nilai dari seluruh barang dan jasa yang diproduksi dalam waktu satu tahun di suatu wilayah tertentu tanpa membedakan kepemilikan faktor produksi, tapi lebih memerlukan keberadaan faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi itu, PDRB merupakan salah satu pencerminan kemajuan ekonomi suatu daerah. Kenaikan PDRB akan menyebabkan pendapatan daerah dari sektor pajak dan retribusi meningkat. Hal tersebut berdampak pada peningkatan PAD di daerah tersebut.

Suparmoko (2002:11) mendefinisikan PDRB hasil bersih dari semua kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua produsen dalam suatu daerah dari berbagai sektor ekonomi. Agregate ini tidak sama dengan

jumlah produksi barang dan jasa, ini ada kemungkinan terjadi perhitungan dua kali atau lebih, yaitu untuk barang-barang yang digunakan dalam proses produksi sebagai bahan baku dan penolong untuk memproduksi barang – barang disektor lainnya.

Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk adalah masyarakat yang tinggal di suatu daerah, secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut dengan kat lain orang yang mempunyai surat resmi tinggal di daerah tersebut (Septi, 2009:54). Dalam sosiologi, Jumlah Penduduk adalah kumpulan manusia menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

PengaruhProduk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Menurut (Hakim Halim 2004:74), bahwa Pendapatan Asli Daerah di pengaruhi oleh Produk Domestik Regional Bruto. Halim menyebutkan bahwa salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui kinerja pemungutan Pendapatan Asli Daerah atau upaya Pendapatan Asli Daerah adalah rasio antara total penerimaan Pendapatan Asli Daerah dengan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Jika PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) meningkat maka kemampuan membayar masyarakat (ability to pay) juga meningka. Dengan kata lain, semakin tinggi PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) per kapita

(4)

63 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014

riil suatu daerah, semakin besar pula potensi sumber penerimaan daerah tersebut.

Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Jumlah penduduk yang besar bagi Indonesia oleh para perencana pembangunan dipandang sebagai asset modal dasar pembangunan tetapi sekaligus juga sebagai beban pembangunan. Sebagai asset apabila dapat meningkatkan kualitas maupun keahlian atau ketrampilannya sehingga akan meningkatkan produksi nasional. Jumlah penduduk yang besar akan menjadi beban jika struktur, persebaran dan mutunya sedemikian rupa sehingga hanya menuntut pelayanan sosial dan tingkat produksinya rendah sehingga menjadi tanggungan penduduk yang bekerja secara efektif (Widarjono, 1999 dalam Budihardjo, 2003). HASIL PEMBAHASAN Uji Multikolinearitas CORRELATION MATRIX OF COEFFICIENTS PDD 1.0000 PDRB -0.23857 1.0000 CONSTANT -0.98823 0.11282 1.0000 PDD PDRB CONSTANT Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa model regresi tidak mengalami gangguan multikolinearitas, karena korelasi antar variabel bebas tidak ada melebihi dari 0,8 kecuali pada variabel itu sendiri, Jadi dapat di

simpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

Uji Heteroskedastisitas

HETEROSKEDASTICITY TESTS CHI-SQUARE D.F. P-VALUE

TEST STATISTIC

E**2 ON YHAT: 5.779 1 0.01621

Melalui Program Shazam dari white test Heteroskedastisitas di dapat nilai Chi-Square test sebesar 5,779 dengan taraf signifikansi 5 % diperoleh nilai Chi-Square tabel sebesar 30.1. Hal ini menunjukkan hasil Chi-Square test < dari nilai Chi-Square tabel, Dengan demikian ditarik kesimpulan model bebas dari pelanggaran Heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

DURBIN-WATSON = 0.3259 VON NEUMANN RATIO = 0.3431 RHO = 0.93066

RESIDUAL SUM = 0.10300E-03 RESIDUAL VARIANCE = 0.18886E+21

Dilihat dari nilai tabel Durbin - Watson dengan menggunakan nilai variabel signifikan pada α sebesar 5% jumlah sampel 20 dan jumlah variabel independen 2, maka di tabel Durbin Watson akan didapat nilai dl= 1.10 dan du= 1.54. Berdasarkan keterangan output Shazam diatas, menunjukkan bahwa dengan nilai DW sebesar 0,3259 maka data series terkena penyimpangan Autokorelasi.

(5)

Volume 2, No. 3, Agustus 2014 - 64 Selanjutnya untuk mendapatkan nilai yang

memadai dengan menggunakan metode

Estimation With Higher Order Autoregresive

dengan menggunakan perintah Shazam auto PAD PDD PDRB / order = 3 rstat yaitu menyelesaikan masalah autokorelasi dengan Auto Command Option melalui 3 order iterasi (Whistker dan Kenneth, 2001 : 163), yang pada akhirnya memperoleh nilai Durbin – Watson sebesar 2.2982 yang berarti telah bebas dari wilayah gejala autokorelasi positif.

Pengujian Statistik

Dari hasil output hasil Regresi dengan menggunakan Software Shazam versi 9.0 maka didapatkan persamaan regresi, sebagai berikut :

Y = -0.39864+ 110620 pdd + 0.024334 pdrb + e

Pada persamaan diatas dapat dilihat bahwa koefisien variabel Jumlah Penduduk lebih tinggi di bandingkan variabel lainnya, yaitu sebesar 110620 terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Banda Aceh, dimana setiap pertambahan jumlah satu orang penduduk akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Banda Aceh sebesar Rp 110.620.

Sedangkan Variabel koefisien Produk Domestik Regional Bruto sebesar 0,02433 terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Banda Aceh, artinya setiap kenaikan Produk Domestik Regional Bruto Rp 1 akan mengakibatkan kenaikan Pendapatan Asli Daerah Kota Banda Aceh sebesar 0,02433 Rupiah, dalam asumsi semua variabel tetap

(cateris paribus).

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Berdasarkan output hasil regresi dengan nilai t-tabel sebesar 1.740 (t0.05) nilai d.f = 17

dibandingkan dengan hasil t-rasio masing-masing variabel sesuai tabel diatas, maka dapat disimpulkan :

1. Nilai parameter variabel untuk koefiesien β1 (PDRB) adalah 3.005 sehingga ratio > t-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa PDRB berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah.

2. Nilai Parameter variabel untuk koefiesien β2 (Jumlah Penduduk) adalah 0,8477 sehingga t-ratio < t-tabel maka dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Uji Signifikansi Secara Simultan (Uji Statistik F )

ANALYSIS OF VARIANCE-FROM MEAN

SS DF MS F

REGRESI 0.13909E+23 2.0.69546E+22 36.825

ERROR 0.32106E+22 17. 0.18886E+21 P-VALUE

TOTAL 0.17120E+23 19. 0.90104E+21 0.000

Dengan nilai probabilitas F maka kita dapat melakukan penolakan hipotesis Ho jika nilai probabilitas F kurang dari α. Nilai α yang digunakan disini adalah 5%, maka karena tabel 4.10 memperlihatkan nilai probabilitas F

(6)

(P-65 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014

Value) adalah 0.000 yang berarti jauh di bawah nilai α. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Jumlah Penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto secara bersama sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah kota Banda Aceh.

Koefisien Determinasi

Coeficien of Determination R2 mengukur tingkat keberhasilan model yang digunakan dalam memprediksi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen, Hasil estimasi output dengan shazam setelah perbaikan gejala autokorelasi memperlihatkan R-SQUARE ADJUSTED = 0.9579 artinya bahwa 95.79 % variabel Pendapatan Asli Daerah dapat dijelaskan oleh variabel variabel Jumlah Penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto. Sedangkan sisanya 4.21% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan :

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Jumlah Penduduk berpengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Banda Aceh. Semakin besar tingkat Produk Domestik Regional Bruto, semakin tinggi pendapatan masyarakat dan semakin besar

jumlah penduduk kota Banda Aceh maka Pendapatan Asli Daerah juga semakin meningkat.

2. Hasil pengujian statistik menunjukkkan nilai F hitung > F tabel dan nilai t hitung variabel independen (PDRB) lebih besar bila di bandingkan dengan t tabel, dapat disimpulkan, secara simultan kedua variabel independen tersebut berpengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah kota Banda Aceh.

Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan Produk Domestik Bruto dan Jumlah Penduduk berpengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Banda Aceh dapat di terima.

Saran :

1. 1. Diharapkan kepada pemerintah kota Banda Aceh untuk meningkatkan tiga sektor yang dominan dalam memberikan sumbangan terhadap PDRB yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor industri

2. Pemerintah Kota Banda Aceh harus selalu berupaya bekerja optimal dengan menggali lebih jauh sumber – sumber PAD dengan tetap selalu berusaha mempertahankan kestabilan PDRB, masyarakat tertib membayar pajak agar pemerintah kota Banda Aceh mampu meningkatkan pelayanan pembangunan.

3 Pemerintah kota Banda Aceh terus melakukan investasi dan mengundang

(7)

Volume 2, No. 3, Agustus 2014 - 66 investor supaya bisa menampung tenaga

kerja, sehingga ekonomi masyarakat semakin baik, pengangguran semakin berkurang , Produk Domestik Regional Bruto semakin meningkat sehingga Pendapatan Asli Daerah terus naik.

DAFTAR PUSTAKA

Budiharjo A. 2003. Pengaruh Jumlah Penduduk, PDRB dan Inflasi Terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah, Tesis Pasca Sarjana UNDIP, tidak di terbitkan.

Halim, A. 2004. Akutansi Keuangan Daerah, Edisi Revisi, Jakarta: Penerbit

Salemba Empat Suparmoko,

M.(2002), Ekonomi Pembangunan, BPFE, Jakarta.

Sukirno. 2004. Pertumbuhan

Ekonomi.Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Koswara, E. 2000. Otonomi Daerah Untuk Demokrasi dan Kemandirian Rakyat, Yayasan Pariba, Jakarta.

Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Andi, Yogyakarta

Mangkoesoebroto. 2001. Ekonomi Publik BPFE, Yogyakarta.

Sofwani dan Wahab. 2005. Mobilitas Sumber-Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Rangka Pembangunan Daerah(Studi di Kabupaten Muara

Enim), Jurnal Ekonomi

Pembangunan, Vol.2 No.5 Desember 2005.

Referensi

Dokumen terkait

Semuanya harus bersinergi untuk mendukung pemenuhan hak partisipasi anak yang juga menjadi bagian dari kota layak anak” (Wawancara dengan Informan 1.1 di Kantor Bidang

Abstrak: Keseimbangan beban kerja karyawanperlu dilakukan melaui pengukuran kinerja karyawan produktif dan non produktif, salah satunya dengan menggunakan metode work sampling

Fokus utama dari lensa tipis dengan permukaan bola adalah titik F di mana sinar yang sejajar dan berada dekat pada sumbu utama (sumbu x), terpusatkan; titik fokus ini

Hasil tugas akhir ini adalah sebuah dokumen tata kelola berbasis service operation pada ITIL V3 dalam pemeliharaan layanan Aplikasi Manajemen Surat pada PT PLN

Dapat dikatakan bahwa sebelum terjadi perubahan pada struktur kementerian pertahanan Jepang, bentuk dari subjective ci- vilian control tersebut adalah Civilian Control by

Posisi simpanan masyarakat terendah terdapat pada bank perkreditan rakyat (BPR) dengan rata-rata simpanan sebesar Rp 616.669 juta sedangkan pertumbuhannya tertinggi

mengembala kambing-kambingnya. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa Sri Rinjani berasal dari suatu daerah yang pelosok dan membangun sebuah citra keterbelakangan dan

Par 7.4 mengatur bahwa jika SAK EMKM tidak secara spesifik mengatur perlakuan akuntansi atas suatu transaksi, peristiwa, atau keadaan lainnya, maka entitas hanya mengacu pada