• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2014"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2015

(2)
(3)

Ucapan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karuniaNYA telah tersusun Laporan Kinerja Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014 sesuai dengan rencana dan tepat waktu. Laporan Kinerja ini merupakan perwujudan transparansi dan akuntabilitas secara periodik atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) dan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM 2010-2014.

Pemerintah, melalui Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, mengamanatkan agar setiap unit kerja, satuan kerja dan K/L sebagai entitas akuntabilitas untuk menyusun dan menyajikan

laporan akuntabilitasnya secara berjenjang dan periodik. Laporan kinerja ini

berfungsi sebagai alat penilai, pengendali dan pemacu kinerja setiap unit organisasi

internal sejalan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi pada Kementeiran Koperasi dan UKM.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Koperasi dan UKM ini memberikan gambaran capaian kinerja yang diukur berdasarkan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU), sebagai indikator keberhasilan pencapaian sasaran strategis berdasarkan Penetapan Kinerja 2014 dan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2010-2014. Dengan demikian, diharapkan Laporan Kinerja ini dapat

menjadi bahan masukan bagi pemangku kepentingan dan feed back bagi internal organisasi Kementerian Koperasi dan UKM untuk meningkatkan kinerja masing-masing unit/satuan kerja di masa yang akan datang.

Jakarta, Maret 2015

Menteri

(4)

ii

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

(5)

Laporan Kinerja Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi, misi, dan program Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2014. Laporan ini juga sekaligus merupakan bentuk evaluasi terhadap capaian kinerja dari pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun anggaran 2014.

Pengukuran capaian kinerja dilakukan berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, yang merupakan penyesuaian dan penyempurnaan serta penajaman dari Rencana Strategis periode tahun 2010-2014. Dengan adanya perubahan Rencana Strategis ini, upaya dalam mendorong dan mengakslerasi pemberdayaan Koperasi dan UKM yang berdaya saing kiranya dapat berjalan lebih baik lagi.

Dalam penyusunan Laporan Kinerja Kementerian Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi serta Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2010-2014, yang

dicermati dari pencapaian target sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.

Mengingat terdapatnya dinamika yang berkembang dalam pelaksanaan program/kegiatan pemberdayaan Koperasi dan UMKM menimbulkan adanya perubahan RENSTRA Kementerian Koperasi dan UKM, sehingga diharapkan Laporan ini dapat menjadi tolak ukur keberhasilan program/kegiatan tahunan Kementerian KUKM dan perbandingan capaian kinerja pada tahun sebelumnya akan menjadi input perbaikan dan penyempurnaan guna pencapaian kinerja di masa yang akan datang.

Laporan Kinerja Kementerian Koperasi dan UKM menggambarkan reviu dari RENSTRA Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2012-2014 dan Penetapan Kinerja Tahun 2014, dimana di dalamnya terdapat 22 Sasaran Strategis dan 36 Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu:

1) Meningkatkan kualitas kelembagaan Koperasi dan UKM dan pemahaman perkoperasian di kalangan aparat Pembina dan Masyarakat

2) Meningkatnya kontribusi koperasi dalam perekonomian perkoperasian 3) Meningkatnya Daya Saing Koperasi

(6)

iv

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

5) Penyediaan Akses Pembiayaan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah 6) Pengembangan Jaringan Pemasaran Produk Koperasi dan UMKM

7) Pengembangan dan Perluasan Pasar Ekspor Koperasi dan UMKM 8) Pengembangan Sarana Usaha Pemasaran KUMKM

9) Pengembangan Kemitraan Koperasi dan UMKM 10) Pengembangan Promosi Produk Koperasi dan UKM

11) Meningkatnya kapasitas dan kompetensi SDM KUMKM melalui pengembangan wirausaha, koperasi dan UMKM

12) Meningkatnya KUMKM yang memahami dan menerapkan teknologi tepat guna, standarisasi mutu, sistem HKI, dan kehalalan produk

13) Terfasilitasinya penyebarluasan informasi program KUR

14) Meningkatnya kapasitas Lembaga Pendamping dalam pengembangan usaha

15) Meningkatnya dayaguna hasil kajian/rintisan/replikasi

16) Meningkatnya dayaguna sistem Informasi kajian

17) Meningkatnya peran OVOP dalam pengembangan produk unggulan daerah 18) Terwujudnya Reformasi Birokrasi yang sesuai kebutuhan

19) Terwujudnya Grand Design Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Tahun 2015-2019

20) Sistem Data Base Koperasi Online

21) Terkelolanya dana bergulir dengan baik dan akuntabel 22) Meningkatnya Produk KUKM Berdaya Saing

Kinerja realisasi keuangan Kementerian KUKM Tahun 2014 sebesar

Rp. 1.169.017.608.454,- atau mencapai 85,06% dari Total Pagu Anggaran sebesar Rp. 1.392.248.122.000,- yang mengalami penurunan sebesar 24,98% dari pagu Tahun 2013 sebesar Rp. 1.739.998.862.000,-.

Secara umum kinerja Kementerian Koperasi dan UKM cukup baik, namun masih terdapat permasalahan dalam mewujudkan sasaran strategisnya selama tahun 2014, yaitu :

(7)

dilakukan penghematan sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penghematan Anggaran Tahun 2014.

b. Dalam melaksanakan beberapa kegiatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan, Unit Kerja Eselon I/ Satuan Kerja BLU harus berkaitan dengan

pihak lembaga lain, seperti program bantuan sosial harus melalui review BPKP

dan menunggu surat rekomendasi resmi dari Kementerian Keuangan sebelum dilakukan penetapan calon penerima bansos sehingga menghambat proses realisasi target dan anggaran.

c. Seringkali ditemukan proposal Bantuan Sosial dari pemohon (koperasi) yang

masuk ke Kementerian Koperasi dan UKM tidak cukup layak untuk ditetapkan

sebagai calon penerima bansos.

d. Rencana yang telah disusun seringkali tidak dilaksanakan secara konsisten, karena terdapat kegiatan prioritas lain yang tidak terjadwal yang terpaksa

harus dilaksanakan terlebih dahulu

Sebagai catatan untuk melakukan perbaikan ke depan, harus dilakukan berbagai langkah-langkah dan kebijakan yang lebih intensif untuk mempertajam aspek output dan outcome dari program/kegiatan yang saling bersinergi sesuai dengan sasaran strategis Kementerian Koperasi dan UKM. Hal ini dipandang sangat

penting, mengingat pelaksanaan pemberdayaan koperasi dan UMKM adalah salah

(8)

vi

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

(9)

KATA PENGANTAR ... IKHTISAR EKSEKUTIF ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GRAFIK ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN ... I. Kedudukan ... II. Maksud dan Tujuan ... III. Tugas dan Fungsi ... IV. Struktur Organisasi ...

BAB II

PERENCANAAN STRATEGIS ... I. Visi dan Misi ... 1. Pernyataan Visi ... 2. Pernyataan Misi ... II. Tujuan ... III. Sasaran Strategis ... IV. Arah Kebijakan dan Strategi ... V. Rencana Kinerja Tahunan Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014 i iii vii ix xi xii 1 2 2 3 4 7 7 7 8 8 9 12 19

(10)

viii

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

AKUNTABILITAS KINERJA ... I. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014 ... II. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ... III. Akuntabilitas Keuangan ...

BAB IV

PENUTUP ... I. Kesimpulan ... II. Permasalahan ... III. Saran dan Tindak Lanjut ... LAMPIRAN ... 47 47 47 96 101 101 101 105 110

(11)

Tabel 1 Sasaran Strategis Kementerian Koperasi dan UKM ... Tabel 2 Penetapan Kinerja Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014 .... Tabel 3 Rencana Kinerja Tahunan Kementerian Koperasi dan UKM Tahun

2014 ... Tabel 4 Matrik Penyebaran Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan... Tabel 5 Matrik Capaian Target dan Realisasi Peningkatan kapasitas

pendanaan bagi lembaga keuangan bukan bank (KSP/KJKS) dalam rangka memperluas jangkauan layanan untuk pembiayaan usaha .. Tabel 6 Rekapitulasi Penilaian Kesehatan per Desember 2014 ... Tabel 7 Rekapitulasi Data Transformasi LKM menjadi Koperasi ... Tabel 8 Target Dan Realisasi Fasilitasi Promosi Melalui Pameran

Internasional Tahun 2014... Tabel 9 Konstribusi Kementerian Koperasi dan UKM dalam Fasilitasi

Pengembangan Revitalisasi Pasar Tradisional Dari Tahun 2010-2014 ...

Tabel 10 Rintisan Pengadaan Pangan dan Agroindustri oleh Koperasi Periode

2011-2014 ...

Tabel 11 Rintisan dan Replikasi Usaha Dibidang Agroekoturisme melalui

Koperasi Periode 2010-2014 ... Tabel 12 Output Kajian Isu-isu Strategis/Aktual Tentang UMKM (2010-2014) ...

Tabel 13 Capaian Realisasi Target Terhadap Kegiatan Penelitian UKM Dalam

Mendukung Ekonomi Daerah (Tahun 2010-2014) ... Tabel 14 Kegiatan Pengembangan UKM melalui Kerjasama Antar Daerah ...

Tabel 15 Publikasi Hasil Kajian Artikel Pemberdayaan KUKM ...

Tabel 16 Partisipasi Dalam Forum ASEAN dan BIMP-EAGA ... Tabel 17 Jumlah Pengunjung/Visitor www.smecda.com ... Tabel 18 Bimbingan Teknis Aplikasi DSS ...

10 16 19 52 62 65 70 72 80 81 82 82 83 84 86 89 90 60

(12)

x

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Tabel 20 Rekapitulasi Realisasi Anggaran per Program Kementerian Koperasi dan UKM Tahun Anggaran 2014 ... Tabel 21 Rekapitulasi Rencana Dan Realisasi Anggaran Kementerian Koperasi

dan UKM Tahun Anggaran 2014 (Per 31 Desember 2014) ... Tabel 22 Opini BPK-RI Terhadap Laporan Keuangan Kementerian Koperasi

dan UKM dari Tahun 2010-2013 ... 96 97 98

(13)

Grafik 1 Pertumbuhan Tenaga Kerja Koperasi Tahun 2010-2014 ...

Grafik 2 Pertumbuhan Volume Usaha Koperasi Tahun 2010-2014...

Grafik 3 Pertumbuhan SHU Koperasi Tahun 2010-2014 ...

Grafik 4 Capaian Target dan Realisasi Peningkatan kapasitas pendanaan

bagi lembaga keuangan bukan bank (KSP/KJKS) dalam rangka memperluas jangkauan layanan untuk pembiayaan usaha ...

Grafik 5 Sebaran Koperasi Peserta Program Bantuan Dana Bagi Koperasi

Wanita/PERKASSA serta Koperasi Perkotaan dan Perdesaan (Periode Januari - Desember Tahun 2014) ...

Grafik 6 Sebaran Pelaksanaan Program Bantuan Dana bagi Wirausaha

Pemula (Periode Januari - Desember 2014) ...

Grafik 7 Perkembangan Dukungan Revitalisasi Sarana Pemasaran

(2010-2014) ...

Grafik 8 Realisasi Penyaluran Dana Bergulir Tahun 2010-2014 ... 56 58 59 60 66 68 72 94

(14)

xii

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Lampiran 1 Sasaran Strategis, Target, dan Realisasi berdasarkan Penetapan/Perjanjian Kinerja Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014 ... Lampiran 2 Sasaran Strategis dan Pencapaian Kinerja Kementerian KUKM

Tahun 2010-2012 berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2010-2011 ... Lampiran 3 Sasaran Strategis dan Pencapaian Kinerja Kementerian KUKM

Tahun 2012-2014 berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2012-2014 ... Lampiran 4 Sasaran Strategis dan Pencapaian Kinerja Kementerian

KUKM Tahun 2010-2014 berdasarkan Penetapan Kinerja Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014 ...

111 115

123 130

(15)

BAB I

(16)
(17)

PENDAHULUAN

Penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari KKN adalah melalui terselenggaranya good governance yang merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Agar tujuan dan cita-cita bangsa dan negara dapat terwujud diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban

institusi pemerintah yang tepat, jelas dan nyata, walaupun sama-sama diketahui

dan dirasakan bersama baik secara internal maupun eksternal, jajaran pemerintah atau birokrasi masih menghadapi berbagai kendala dalam pelaksanaannya, untuk

mencapai pemerintahan yang bersih, efektif dan efisien, transparan, profesional

dan akuntabel.

Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) merupakan bagian integral dalam pembangunan nasional yang bertujuan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam pembangunan bidang ekonomi, secara eksplisit UUD 1945 menekankan implementasi azas kekeluargaan (pasal 33 ayat 1) dan penyelenggaraan perekonomian nasional yang berdasar atas demokrasi ekonomi (pasal 33 ayat 4).

Selaras dengan itu, kebijakan yang berpihak (affirmative policy) terhadap Koperasi dan UMKM, telah menjadi harapan yang berkembang luas di tengah

tumbuhnya kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap nasib ekonomi rakyat. Oleh karena itu, selain pertumbuhan dan stabilitas ekonomi, aspek penting yang

menjadi agenda besar dalam proses pembangunan ekonomi hari ini dan ke depan adalah kemandirian ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan yang berkeadilan.

Dalam hal ini, pemberdayaan Koperasi dan UMKM berkaitan langsung dengan kehidupan dan peningkatan kesejahteraan bagi sebagian besar rakyat Indonesia (pro poor), selain itu potensi dan peran strategisnya telah terbukti menjadi penopang

kekuatan dan pertumbuhan ekonomi nasional (pro growth). Keberadaan Koperasi dan UMKM yang dominan sebagai pelaku ekonomi nasional juga merupakan subyek vital dalam pembangunan, khususnya dalam rangka perluasan kesempatan berusaha bagi wirausaha baru dan penyerapan tenaga kerja serta menekan angka pengangguran (pro job) serta (pro environment).

(18)

2

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

pada Koperasi dan UMKM, amat penting. Langkah ini sekaligus untuk mempertegas

penataan struktur pelaku ekonomi nasional yang selama ini dalam kondisi

dualistik dan timpang. Pembangunan yang ditujukan kepada Koperasi dan UMKM

diharapkan menghantarkan penataan struktur pelaku ekonomi nasional lebih padu dan seimbang, baik dalam skala usaha, strata dan sektoral, sehingga berkembang struktur pelaku ekonomi nasional yang kokoh dan mandiri.

Keberadaan Kementerian Koperasi dan UKM diatur secara khusus dalam Undang-Undang No. 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara. Undang-Undang tersebut telah dijabarkan dalam Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 dan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Eselon I, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden RI Nomor 135 Tahun 2014 Tentang Perubahan Ketujuh Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010. Untuk mempertegas dan memperjelas kedudukan, tugas dan fungsi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah perlu kiranya terlebih dahulu dijabarkan hal-hal yang berhubungan dengan hal tersebut, sebagai berikut:

I. KEDUDUKAN

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 dan Peraturan Presiden RI Nomor 24 tahun 2010, menyatakan bahwa:

1. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

2. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dipimpin oleh Menteri Koperasi.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Laporan Kinerja Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014 adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban Menteri Koperasi kepada Presiden atas pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program /kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Adapun tujuan penyusunan Laporan Kinerja adalah untuk menilai dan megevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran Kementerian Koperasi dan UKM selama 1 (satu) tahun.

(19)

menjadi salah satu masukan dan referensi dalam menetapkan kebijakan dan strategi ke depan.

III. TUGAS DAN FUNGSI

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas dan fungsi yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Presiden nomor 24 Tahun 2010 tentang kedudukan Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara pasal 552, 553, dan 554, yaitu: Kementerian Kopersi dan Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi-fungsi, sebagai berikut: 1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang koperasi dan usaha mikro, kecil

dan menengah;

2. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah;

3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;

4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; dan

5. Penyelenggaraan fungsi teknis pelaksanaan pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sesuai dengan undang-undang di bidang koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah.

Terkait dengan fungsi di atas, beberapa Undang-undang juga secara eksplisit mengamanatkan Kementerian Koperasi dan UKM, melaksanakan fungsi teknis pelaksanaan pemberdayaan koperasi dan UKM. Ruang lingkup penugasan yang berkaitan erat dengan bidang Koperasi dan UMKM, terutama termaktub dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir menjadi

UU No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 32 Tahun 2004.

Fungsi teknis dalam lingkup pemberdayaan ini menjadi sangat penting, sehingga

Kementerian Koperasi dan UKM dapat berperan secara langsung dalam proses pemberdayaan KUMKM di masyarakat.

(20)

4

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Koperasi dan UKM diatur dalam Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 05/Per/M.KUKM/IX/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah.

Kementerian Koperasi dan UKM dipimpin oleh Menteri Koperasi dan UKM yang bertanggung jawab kepada Presiden. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Menteri Koperasi dibantu oleh 13 Eselon I dan Inspektorat, yang terdiri atas: 1. Sekretariat Kementerian;

2. Deputi Menteri Bidang Kelembagaan; 3. Deputi Menteri Bidang Produksi; 4. Deputi Menteri Bidang Pembiayaan;

5. Deputi Menteri Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha; 6. Deputi Menteri Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia; 7. Deputi Menteri Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha;

8. Deputi Menteri Bidang Pengkajian Sumber Daya Usaha Kecil, Menengah dan

Koperasi;

9. Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga; 10. Staf Ahli Menteri Bidang Penerapan Nilai Dasar Koperasi; 11. Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Internasional; 12. Staf Ahli Menteri Bidang Pemanfaatan Teknologi;

13. Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Iklim Usaha dan Kemitraan; dan 14. Inspektorat Kementerian Koperasi dan UKM.

Adapun untuk bagian pengawasan secara khusus dilakukan oleh Inspektorat yang bertanggungjawab langsung kepada Menteri Negara Koperasi dan UKM dan secara administrasi dikordinasikan oleh Sekretaris Kementerian.

Pada jajaran struktural, unit kerja Sekretariat Kementerian meliputi Sekretaris

Kementerian yang mengkordinasikan Kepala Biro, Kepala Bagian dan Sub-bagian.

Sedangkan unit kerja Deputi meliputi Deputi Menteri yang

mengkordinasikan para Asisten Deputi (ASDEP), Kepala Bidang, dan

(21)

ST R U KT U R O R G AN ISASI KEM ENTE R IAN K O PER ASI D AN U SAHA K ECIL D AN M ENEN G AH R EP U BL IK IN D O N ESIA D EPU TI B ID ANG KE LE M BAG AAN KO PE RAS I D AN U KM D EP U TI B ID PE N G KA JI SU MB ERD AY A U D AN K OP ER D EP U TI B ID AN G PE N G EM BA N G AN D AN R EST R U KT U R ISA SI U SA HA AS DE P UR US AN PE RA TU RAN PER -U U-AN AS DE P UR US AN PE NGE ND ALI AN & AK UNT AB ILI TAS AS DE P UR US AN KE ANGGO TAAN KO PE RA SI AS DE P UR US AN TAT ALAK SANA KO PE RA SI & U KM AS DE P UR US AN KE TE NAGALI ST RI KAN DAN ANE KA US AH A AS DE P UR US AN IN DU ST RI . K ER AJ INAN & PE RT AM BANGAN AS DE P UR US AN PE RI KANAN DAN PE TE RNAK AN AS DE P UR US AN PE M BI AY AAN DAN PE NJ AM INAN KR ED IT AS DE P UR US AN AS UR ANS I D AN J AS A KE UANGAN AS DE P UR US AN PE RM OD ALAN AS DE P UR US AN INF OR M AS I D AN PUBL IK AS I BI SN IS AS DE P UR US AN KE M IT RAAN DAN JAR INGAN US AH A AS DE P UR US AN SAR ANA& PR AS AR ANA PE M AS AR AN AS DE P UR US AN AD VO KAS I AS DE P UR US AN M ONI TO RI NG DAN EV ALU AS I D IK LAT K UK M AS DE P UR US AN PE RAN SE RT A M AS YAR AK AT AS DE P UR US AN PE NGE M B. SI ST EM BI SN IS AS DE P UR US AN FAS ILI TA SI IN VE ST AS I UK M K AS DE P UR US AN PE M BE RD AY AAN LE M B. PE NGE M B. BI SNI S AS DE P UR US PE NGE M BANGAN PE RKA DE RA N AS DE P UR US PE NE LI TI AN SU DA YA AS DE P UR US AN OR GANI SAS I & B AD AN HUK UM KO PE RA SI AS DE P UR US AN PE RT AN IA N TA NA M AN PA NGA N & HO LT IK UR TUR A AS DE P UR US AN KE HU TANAN DAN PE RK EB UNAN AS DE P UR US AN PR OGR AM P END ANAAN AS DE P UR US AN PE NGE M BANGAN D AN PE NGE ND ALI AN SP . AS DE P UR US AN PE RD AGANGAN DALAM NE GE RI AS DE P UR US AN EK SP OR -I M PO R AS DE P UR US AN PE NGE M BANGAN KE WI RAU SAH AAN AS DE P UR US AN KE BI JA KAN PE ND ID IK AN KO PE RAS I AS DE P UR US AN PR OD UK TI VI TAS D AN M UT U AS DE P UR US AN RE ST RU KT UR ISA SI US AHA AS DE P UR US PE NE LI TI AN KO AS DE P UR US PE NE LI TI AN D EPU TI BID ANG PR OD U KS I D EPU TI BID ANG PAM AS AR AN D AN JAR IN GAN U SAH A D EP U TI B ID AN G PE N G EM BA N G AN SU MB ERD AY A M AN US IA D EPU TI BID ANG PE M BIA YAAN M ENTE R I K O PER ASI & U KM BIR O PE RE NC BIR O U M U M 1. SA . M en te ri Bi da ng H ub un gan A nt ar Le mb ag a 2. SA . M en te ri Bi dan g Pe ne rap an N ila i D as ar K op er as i 3. SA. M en ter i B id ang H ub ung an Int er na sio na l 4. SA . M en te ri Bi dan g Pe man fa at an Te kn ol ogi 5. SA . M en te ri Bi dan g Pe ng emb an gan Ik lim U sah a dan K emi traan ST AF AH LI BIR O K EU ANGAN SE KR ET AR IAT KEM EN TER IA N IN SP EK TO R AT

(22)

6

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

(23)

BAB II

(24)
(25)

PERENCANAAN STRATEGIS

Selaras dengan visi bangsa yang berdaya saing, sebagaimana diamanahkan RPJPN periode 2005-2025, arah pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ditujukan pada pengembangan koperasi dan UMKM yang berbasis iptek dan berdaya saing. Sedangkan agar berlangsung proses pembangunan yang merata dan berkeadilan maka arah pemberdayaan koperasi dan UMKM

ditujukan pada peningkatan posisi tawar dan efisiensi dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha koperasi dan UMKM.

Sesuai dengan RPJMN periode 2010-2014, strategi pemberdayaan koperasi dan UMKM diarahkan kepada pembangunan kompetensi inovasi dan teknologi sehingga dapat lebih berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang

berkelanjutan serta dapat meningkatkan posisi tawar dan efisiensi usaha secara

lebih terstruktur dan terlembaga melalui perkoperasian. Untuk itu, perlu diperbaiki lingkungan usaha yang lebih kondusif bagi peningkatan daya saing koperasi dan UMKM. Seiring dengan itu, perlu juga dilakukan peningkatan akses usaha koperasi

dan UMKM kepada sumber daya produktif, serta ditingkatkan juga kapasitas, kompetensi, dan produktivitas usaha.

Penjabaran atas RPJMN tersebut termuat pada Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Koperasi 2010-2014. Dalam perjalanannya, Rencana Strategis tersebut dirasakan perlu untuk dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan pada

kegiatan strategis ataupun kegiatan inisiatif baru. Hal ini untuk menyikapi dinamika

yang berkembang dalam pelaksanaan program Pemberdayaan Koperasi dan UKM ke depannya. Sehingga, mulai pada tahun anggaran 2013, telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM,

Nomor: 06/Per/M.KUKM/XI/2013 Tentang Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2013-2014. Namun penyesuaian dan penyempurnaan

tersebut pada prinsipnya tidak merubah substansi pokok dan merupakan rangkaian

satu kesatuan utuh dengan Rencana Strategis periode 2010-2014. I. VISI DAN MISI

1. Pernyataan Visi

Sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsinya, Kementerian Koperasi dan UKM telah menetapkan visi, yaitu: “Menjadikan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) Mandiri, Sehat dan Kuat”.

(26)

8

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Untuk mencapai visi di atas Kementerian Koperasi dan UKM menetapkan misi yaitu: “Memberdayakan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, memperluas kesempatan kerja dan menurunkan jumlah kemiskinan

dalam rangka mewujudkan Indonesia yang sejahtera, demokratis dan

berkeadilan”, melalui:

a. Perumusan dan penetapan kebijakan dibidang koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan;

b. Melaksanakan koordinasi dan kemitraan dalam rantai nilai proses pembangunan guna memperluas kesempatan kerja dan menurunkan jumlah kemiskinan;

c. melaksanakan praktek tatakelola pemerintahan yang baik serta mengembangkan kapasitas kelembagaan dalam rangka mewujudkan

indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan.

II. TUJUAN

Tujuan pembangunan Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan jumlah dan peran Koperasi dan UMKM dalam perekonomian nasional melalui :

a. Meningkatkan jumlah koperasi yang sehat, kuat dan dipercaya. b. Meningkatkan peran dan kontribusi koperasi dan UMKM dalam

perekonomian nasional.

2. Peningkatan pemberdayaan Koperasi dan UMKM melalui :

a. Mengembangkan kebijakan dan program-program pemberdayaan Koperasi dan UMKM berdasarkan hasil kajian.

b. Meningkatkan kualitas pengelolaan dan keterampilan SDM Koperasi dan UMKM.

c. Meningkatkan dukungan sarana dan prasarana dan pemasaran produk Koperasi dan UMKM.

(27)

Meningkatkan kemampuan Koperasi dan UMKM dalam mengembangkan

produk-produk yang bermutu, kreatif, inovatif, berkualitas dan berdaya

saing.

4. Peningkatan pemasaran produk Koperasi dan UMKM melalui :

Meningkatkan kelembagaan dan jaringan pemasaran, promosi, pengembangan di dalam negeri maupun ekspor serta pangsa pasar produk Koperasi dan UMKM.

5. Meningkatkan akses pembiayaan Koperasi dan UMKM melalui :

Penyediaan skema dan memperluas akses pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan untuk mengembangkan usaha produksi dan pemasaran produk Koperasi dan UMKM.

6. Pengembangan wirausaha Koperasi dan UMKM baru melalui:

a. Menumbuhkan wirausaha baru/pemula yang inovatif.

b. Meningkatkan kesadaran berwirausaha sebagai budaya dan mengembangkan semangat (passion) kewirausahaan di kalangan masyarakat.

c. Mengembangkan sistem perkaderan wirausaha baru/pemula. 7. Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak kepada Koperasi dan UMKM

melalui:

a. Meningkatkan kualitas layanan publik yang transparan, akuntabel dan kredibel.

b. Menyediakan peraturan per undang-undangan yang lebih berpihak pada koperasi dan UMKM.

III. SASARAN STRATEGIS

Sasaran strategis merupakan penjabaran dari sasaran umum dan gambaran ranah dalam pencapaian tujuan Kementerian Koperasi dan UKM. Sasaran strategis dilengkapi dengan target kinerja yang dapat menjadi ukuran keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi Kementerian Koperasi dan UKM. Penetapan sasaran

strategis ini memperhatikan arahan sasaran strategis nasional yang tercantum

dalam RPJMN 2010-2014. Berdasarkan Renstra Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2012-2014 yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM,

(28)

10

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

No. 06/Per/M.KUKM/XI/2012, maka sasaran strategis dari Kementerian Koperasi dan UKM sebagai berikut:

Tabel 1. Sasaran Strategis Kementerian Koperasi dan UKM

K E M E N T E R I A N K O P E R A S I D A N U K M Page 9

No. 06/Per/M.KUKM/XI/2012, maka sasaran strategis dari Kementerian Koperasi dan UKM sebagai berikut:

Tabel 1. Sasaran Strategis Kementerian Koperasi dan UKM

No Sasaran Strategis Target Kinerja 2012-2014 1. Meningkatnya kualitas

kelembagaan KUMKM dan pemahaman perkoperasian dikalangan aparat pembina dan masyarakat, berupa a) Jumlah koperasi berkualitas; b) Jumlah masyarakat peserta penyuluhan perkoperasian; c) Jumlah aparat pembina peserta bimbingan teknis

1. Terwujudnya 1.000 koperasi berkualitas;

2. Terlaksananya 4 Event program Gemaskop kepada tokoh masyarakat/kelompok strategis, kelompok ekonomi produktif dan gerakan koperasi;

3. Terwujudnya 500 peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata kelola perusahaan kepada pembina/UMKM/koperasi di sektor riil;

4. Terwujudnya 5.500 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Berita Negara RI;

5. Tersusunnya 15 Rancangan Peraturan Pelaksanaan UU tentang Koperasi;

6. Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan Terlatih sebanyak 500orang di 15 Propinsi;

7. Terwujudnya 300 Koperasi yang direvitalisasi. 2. Peningkatan Sinergitas Program

Pemberdayaan KUKM dalam Mewujudkan Produksi, Produktivitas dan Nilai Tambah serta Daya Saing KUKM di Bidang Produksi

1. Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM sebanyak 339 Koperasi;

2. Meningkatnya jumlah koperasi dalam pengembangan energi terbarukan sebanyak 19 Koperasi;

3. Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan kualitas produksi KUMKM.

3. Meningkatnya akses pembiayaan dan pemahaman perpajakan bagi Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta pemantapan KSP/KJKS

1. Peningkatan Akses Pendanaan Bagi Usaha Mikro dan Kecil melalui 100 Koperasi;

2. Penilaian Kesehatan Bagi 42 KSP dan 27 KJKS/UJKS Primer Nasional;

3. Transformasi 100 LKM menjadi Badan Hukum Koperasi; 4. Peningkatan Permodalan Bagi 1.320 Koperasi Perdesaan

dan Perkotaan;

5. Bantuan Start-Up Capital bagi 2.000 Wirausaha Pemula; 6. Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi

Pengembangan Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi 1.000 KUMKM;

7. Fasilitasi Terbentuknya 2 (dua) Lembaga Penjamin Kredit Daerah bagi KUMK.

4. Terfasilitasinya Dukungan Revitaliasi/Pengembangan Sarana dan Prasarana Pasar Tradisional, terselenggaranya temu mitra KUMKM dan Terpromosikannya Produk Koperasi dan UKM dan Serta Tertatanya Usaha PKL

1. Jumlah KUMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar negeri 3.670 KUMKM;

2. Jumlah KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra 5.035 KUMKM;

3. Jumlah Dukungan Revitalisasi sarana dan prasarana pemasaran melalui koperasi 133 unit;

4. Jumlah PKL yang difasilitasi kepastian tempat usaha 12.990 Umi.

(29)

5. Terlaksananya Peningkatan Kualitas dan Kompetensi SDM KUMKM, Pemasyarakat-an dan Pengembangan Kewirausahaan, meliputi: a) Peserta Diklat LKM/KSP; b) Peserta Diklat Vocational; c) Peserta Diklat Perkoperasi-an; d) Peserta Diklat Kewira-usahaan; dan e) TPKU

1. Jumlah peserta diklat LKM/KSP 1.200 orang; 2. Jumlah Peserta diklat vocational 3.000 orang; 3. Jumlah peserta perkoperasian 2.700 orang; 4. Jumlah peserta diklat kewirausahaan sebanyak 5.800

orang;

5. Jumlah TPKU sebanyak 600 Unit.

6. Perluasan Program KUR, Peningkatan Kualitas Sentra dan Standarisasi Produk UMK serta Pendampingan Bagi UMKM

1. Jumlah Propinsi yang mendapatkan sosialisasi program KUR: 33 Propinsi;

2. Jumlah 110.080 KUMKM yang didampingi untuk mengakses KUR;

3. Jumlah 2.400 Jumlah KUMKM yang mendapatkan sosialisasi dan menerapkan standarisasi ISO/SNI/HACCP, HKI dan kehalalan produk;

4. Jumlah 960 Pendamping Lembaga Pengembangan Bisnis KUMKM yang ditingkatkan kapasitasnya;

5. Jumlah 1.210 KUKM yang mendapatkan fasilitasi kerjasama investasi;

6. Jumlah 795 KUMKM Sentra yang difasilitasi bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis;

7. Jumlah 36 Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM yang difasilitasi penguatannya.

7. Tersedianya hasil Kajian/ Rintisan/Replikasi/Publikasi, Pengembangan Teknologi Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional dalam

Pemberdayaan Koperasi dan UMKM

Terlaksananya Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi, Pengembangan Teknologi Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM

8. Terciptanya Pengembangan Produk Unggulan Daerah dengan Pendekatan One Village One Product

Pengembangan produk/komoditas unggulan daerah dengan pendekatan One Village One Product (OVOP) melalui 26 Koperasi

9. Meningkatnya akses pasar produk

unggulan KUKM Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani 10. Meningkatnya jumlah KUMKM

penerima pinjaman/pembiayaan dana bergulir

Tersalurkannya pinjaman/pembiayaan dana bergulir kepada 105.516 KUMKM

(30)

12

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

1. Arah Kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM

Arah kebijakan dan strategi Kementerian Koperasi dan UKM didasarkan pada dua landasan, yaitu arah kebijakan dan strategi nasional sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2010-2014 yaitu dalam rangka upaya pembangunan kompetensi inovasi dan teknologi untuk meningkatkan

posisi tawar dan efisiensi usaha dan mendukung pemerataan dan

pertumbuhan ekonomi nasional, dan mandat hukum UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan UU

No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah beserta peraturan perundangan terkait lainnya.

Dalam rangka mencapai hasil akhir yang optimal Kementerian Koperasi

dan UKM telah menetapkan strategi sebagai berikut:

1) Strategi peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi dan UMKM

Aspek penting dalam peningkatan iklim usaha adalah pengembangan

perundang-undangan dan kebijakan yang memudahkan dan berpihak pada tumbuh dan berkembangnya kelembagaan dan usaha Koperasi dan UMKM secara nasional. Termasuk dalam hal ini adalah: a) Penataan peraturan perundang-undangan di bidang Koperasi dan UMKM; b) Sinkronisasi peraturan

perundang-undangan tingkat nasional dan daerah (Peraturan daerah, Peraturan Bupati dan Peraturan Walikota).

Di sisi lain perlu pula untuk melakukan: Pengembangan berbagai kebijakan bidang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan KSP/KJKS; Pembentukan forum dan peningkatan koordinasi; Peningkatan kemampuan dan kualitas aparat pembina khususnya di daerah,

pengembangan dan dukungan kegiatan kajian terapan seperti One

Village One Product (OVOP) dalam rangka peningkatan nilai tambah produk unggulan; Pengembangan hasil kerjasama internasional; Pengembangan model dalam Penerapan teknologi dan hasil-hasil

kajian dan penelitian yang sesuai dengan kebutuhan dan skala usaha

Koperasi dan UMKM; Pengembangan dan peningkatan kualitas informasi Koperasi dan UMKM, termasuk pengembangan sistem dan jaringan informasinya.

(31)

UMKM

Peningkatan produk Koperasi dan UMKM yang berkualitas, inovatif dan kreatif merupakan mata rantai yang perlu mendapat perhatian

dalam pengembangan pemasaran dan jaringan usaha koperasi dan UMKM. Koordinasi antara produksi dan pemasaran mutlak dilakukan untuk mengarahkan pada upaya pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang padu dan berkesinambungan.

Aspek penting dalam produksi adalah peningkatan produktivitas

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dan sekaligus peningkatan nilai tambah dengan pemanfaatan teknologi yang dipandu oleh perkembangan ilmu pengetahuan, yang kaya inovasi produk. Termasuk melalui pendekatan One Village One Product (OVOP).

Adapun aspek penting dalam pemasaran dan penguatan jaringan

usaha ditujukan pada penguasaan pasar dalam negeri dan peningkatan pasar ekspor.

Dalam kaitan itu, secara khusus Kementerian Koperasi dan UKM telah menugaskan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) sebagai unit bisnis yang mandiri, tetapi tetap merupakan unit kerja di bawah Kementerian untuk memberikan fasilitasi promosi produk Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah di pasar domestik maupun internasional.

Lingkup kegiatannya adalah promosi produk unggulan, menyediakan informasi pasar, dan menyediakan sumber daya manusia serta mengembangkan kemitraan antar Koperasi dan UMKM manapun antara Koperasi dan UMKM dengan usaha besar untuk menjalankan

fungsi pemasaran dan pelatihan pemasaran produk Koperasi Usaha

Kecil dan Menengah.

3) Strategi Peningkatan Daya Saing SDM Koperasi dan UMKM

Pengembangan sumber daya manusia merupakan bagian dari upaya penumbuhan kualitas dan jumlah wirausaha. Dalam hal

ini aspek penting dalam pengembangan SDM berkaitan dengan

kewirausahaan, perkoperasian, manajerial, keahlian teknis dan keterampilan dasar (life skill). Upaya peningkatan daya saing SDM Koperasi dan UMKM dilakukan dengan cara :

a) Pengembangan sistem penumbuhan wirausaha baru dengan cara merumuskan dan mengembangkan kebijakan; mendorong,

(32)

14

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

pelatihan dan penyuluhan perkoperasian; memasyarakatkan

dan membudayakan kewirausahaan; serta membentuk dan mengembangkan lembaga diklat untuk melakukan pendidikan,

pelatihan, penyuluhan, motivasi dan kreatifitas bisnis, keahlian

teknis dan keterampilan dasar (life skill) dan penciptaan wirausaha baru melalui inkubator.

b) Penerapan standar kompetensi dan sertifikasi SDM pengelola

koperasi jasa keuangan dengan cara merumuskan dan mengembangkan kebijakan; meningkatkan keterampilan teknis pengelolaan keuangan dan manajerial.

c) Peningkatan kapasitas SDM Koperasi dan UMKM dengan cara merumuskan dan mengembangkan kebijakan; Pengembangan koperasi, pengembangan keahlian dan keterampilan teknis (alih teknologi dan inovasi produk/nano-teknologi) dan peningkatan penerapan manajemen modern.

d) Pengembangan kelembagaan diklat KUMKM dengan cara merumuskan dan mengembangkan kebijakan; revitalisasi dan penumbuhan lembaga diklat dan inkubator melalui kerjasama

dan kemitraan dengan perguruan tinggi, swasta nasional dan

asing.

e) Pengkajian pengembangan sistem perkaderan wirausaha baru

berbasis komoditas dan karakteristik wilayah.

4) Strategi Penguatan Kelembagaan Koperasi dan UMKM

Upaya penguatan kelembagaan Koperasi dan UMKM, selain ditujukan pada peningkatan kualitas kelembagaan, juga dilakukan untuk meningkatkan jumlah pelaku usaha. Oleh karena itu strategi penguatan kelembagaan, merupakan bentuk penataan kelembagaan

baik dalam arti legal formal, maupun peningkatan Pengembangan

wirausaha koperasi dan UMKM pegelolaan kelembagaan koperasi.

Aspek penting dalam penguatan kelembagaan ini berkaitan dengan

peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah termasuk dalam hal ini adalah pemeringkatan koperasi dengan melakukan upaya meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi secara berjenjang melalui upaya membangunkan (awakening), pemberdayaan (empowering), pengembangan

(33)

evaluasi pemberian badan hukum koperasi; Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (Gemaskop); Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan dan pemberdayaan KUMKM;

serta Revitalisasi Fungsi Kelembagaan Koperasi serta penelitian

pengembangan koperasi skala besar.

5) Strategi Peningkatan Akses Kepada Sumber Daya Produktif

Peningkatan akses kepada sumber daya produktif di antaranya

berkaitan secara langsung dengan pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan usaha koperasi dan UMKM. Oleh karena itu strategi pengembangannya ditujukan pada penguatan permodalan bagi Koperasi dan UMKM dalam berbagai bentuk skim kredit, khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan berbagai bentuk skim lainnya yang lebih murah dan mudah. Untuk memberikan cakupan yang lebih luas, selain dukungan dan pembiayaan langsung kepada pelaku usaha, pengembangan ditujukan pada LKM yaitu Koperasi Simpan Pinjam (KSP) baik konvensional maupun syariah. Dalam hal ini perlu diupayakan solusi penurunan suku bunga pinjaman dan berbagai kemudahan lain, khususnya bagi kredit mikro dan kecil.

Selain aspek dukungan pembiayaan, dalam rangka restrukturisasi usaha perlu dikembangkan berbagai bentuk peningkatan dan atau perbaikan struktur kemampuan usaha yang berkaitan langsung dengan pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM, dalam bentuk restrukturisasi manajemen dan kelembagaan usaha, peningkatan

produktivitas dan mutu, pemberdayaan lembaga pengembangan

bisnis, fasilitasi investasi Koperasi dan UMKM dan pengembangan sistem bisnis.

Dalam rangka memberikan layanan pembiayaan secara spesifik

kepada Koperasi dan UMKM, Kementerian Koperasi dan UKM telah menugaskan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) yang secara khusus memberikan pinjaman dan bentuk pembiayaan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan Koperasi dan UMKM. Lingkup pembiayaan dilakukan dalam bentuk pembiayaan kepada koperasi sektor rill; Pinjaman kepada koperasi dan UMKM strategis melalui lembaga perantara; Pembiayaan kepada Koperasi dan UMKM melalui Perusahaan Modal Ventura (PMV); Pembiayaan kepada KSP dan/atau KJKS; Pembiayaan kepada UMK melalui KJKS

(34)

16

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

dan UJKS koperasi sekunder; dan Pembiayaan kepada Usaha Kecil dan Menengah melalui KSP.

2. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

Secara terinci, Indikator Kinerja Utama (IKU) pembangunan Kementerian Koperasi dan UKM dari sasaran strategis di atas, telah disesuaikan dengan dinamika kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM, sehingga terdapat penyempurnaan pada sasaran strategis yang tercantum dalam Penetapan Kinerja Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014, yang arahnya untuk pencapaian sasaran strategis Kementerian Koperasi dan UKM pada Renstra dimaksud. Namun penyempurnaan tersebut pada prinsipnya

tidak merubah substansi pokok.

Tabel 2. Penetapan Kinerja Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014

K E M E N T E R I A N K O P E R A S I D A N U K M Page 15

Dalam rangka memberikan layanan pembiayaan secara spesifik kepada Koperasi dan UMKM, Kementerian Koperasi dan UKM telah menugaskan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) yang secara khusus memberikan pinjaman dan bentuk pembiayaan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan Koperasi dan UMKM. Lingkup pembiayaan dilakukan dalam bentuk pembiayaan kepada koperasi sektor rill; Pinjaman kepada koperasi dan UMKM strategis melalui lembaga perantara; Pembiayaan kepada Koperasi dan UMKM melalui Perusahaan Modal Ventura (PMV); Pembiayaan kepada KSP dan/atau KJKS; Pembiayaan kepada UMK melalui KJKS dan UJKS koperasi sekunder; dan Pembiayaan kepada Usaha Kecil dan Menengah melalui KSP.

2. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

Secara terinci, Indikator Kinerja Utama (IKU) pembangunan Kementerian Koperasi dan UKM dari sasaran strategis di atas, telah disesuaikan dengan dinamika kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM, sehingga terdapat penyempurnaan pada sasaran strategis yang tercantum dalam Penetapan Kinerja Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014, yang arahnya untuk pencapaian sasaran strategis Kementerian Koperasi dan UKM pada Renstra dimaksud. Namun penyempurnaan tersebut pada prinsipnya tidak merubah substansi pokok.

Tabel 2. Penetapan Kinerja Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2014

1. Meningkatkan kualitas

kelembagaan Koperasi dan UKM dan pemahaman perkoperasian di kalangan aparat Pembina dan Masyarakat

1. Koperasi yang mempunyai kekuatan hukum tetap melalui pengumuman di Berita Negara

5.500 Koperasi 2. Jumlah Peraturan Pemerintah tentang

Perkoperasian

1 RPP 3. Koperasi yang memiliki kelembagaan kuat dan

usaha yang sehat

300 Koperasi 4. Tersedianya tenaga penyuluh perkoperasian yang

profesional

735 Orang 5. Koperasi dapat mewujudkan core bisnisnya secara

jelas sesuai bidang usahanya yg lebih fokus Koperasi 500

L A P O R A N K I N E R J A TAHUN 2014

K E M E N T E R I A N K O P E R A S I D A N U K M Page 16

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2014

2. Meningkatnya

kontribusi koperasi dalam perekonomian

6. Prosentase pertumbuhan tenaga kerja koperasi di bidang Produksi

6%

3. Meningkatnya Daya

Saing Koperasi

7. Prosentase pertumbuhan produktivitas koperasi di bidang Produksi

3% 8. Prosentase peningkatan koperasi yang menerapkan

teknologi di bidang produksi

2%

4. Meningkatnya tata

kelola dan daya saing koperasi

9. Prosentase pertumbuhan volume usaha koperasi di bidang Produksi

5% 10. Prosentase pertumbuhan SHU koperasi di bidang

Produksi 3%

5. Penyediaan Akses

Pembiayaan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

11. Peningkatan kapasitas pendanaan bagi lembaga keuangan bukan bank (KSP/KJKS) dalam rangka memperluas jangkauan layanan untuk pembiayaan usaha

100 Koperasi

12. Penilaian kesehatan bagi 69 KSP/USP Koperasi dan KJKS/UJKS Primer Nasional

69 KSP

13. Transformasi LKM menjadi badan hukum koperasi 100 LKM

14. Tersalurkannya Bantuan Dana Bagi Pengembangan Koperasi Wanita/PERKASSA serta Koperasi Perkotaan dan Perdesaan

1.000 Koperasi 15. Tersalurkannya bantuan dana bagi Wirausaha

Pemula yang mendapat start-up capital 2.040 WP

7. Pengembangan dan

Perluasan Pasar Ekspor Koperasi dan UMKM

17. Jumlah KUKM yang difasilitasi peningkatan daya

saing 150 KUKM

8. Pengembangan Sarana

Usaha Pemasaran KUMKM

18. Jumlah dukungan revitalisasi sarana pemasaran

melalui Koperasi KUMKM 170

9. Pengembangan

Kemitraan Koperasi dan UMKM

19. Jumlah KUMKM yang difasilitasi temu mitra 1.300

KUMKM 10. Pengembangan

Promosi Produk Koperasi dan UKM

20. Jumlah KUKM yang mengikuti pameran 850 KUKM

11. Meningkatnya kapasitas dan kompetensi SDM KUMKM melalui pengembangan wirausaha, koperasi dan UMKM

21. % Penduduk usia produktif yang mengikuti pemasyarakatan dan pelatihan kewirausahaan

0,011% 22. % masyarakat yang memiliki pemahaman terhadap

koperasi

0,030% 23. % Jumlah Lembaga Diklat yang difasilitasi Tempat

Praktek Keterampilan Usaha

7,3%

(35)

17

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

L A P O R A N K I N E R J A TAHUN 2014

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2014

2. Meningkatnya

kontribusi koperasi dalam perekonomian

6. Prosentase pertumbuhan tenaga kerja koperasi di

bidang Produksi 6%

3. Meningkatnya Daya

Saing Koperasi 7. Prosentase pertumbuhan produktivitas koperasi di bidang Produksi 3% 8. Prosentase peningkatan koperasi yang menerapkan

teknologi di bidang produksi 2%

4. Meningkatnya tata

kelola dan daya saing koperasi

9. Prosentase pertumbuhan volume usaha koperasi di

bidang Produksi 5%

10. Prosentase pertumbuhan SHU koperasi di bidang

Produksi 3%

5. Penyediaan Akses

Pembiayaan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

11. Peningkatan kapasitas pendanaan bagi lembaga keuangan bukan bank (KSP/KJKS) dalam rangka memperluas jangkauan layanan untuk pembiayaan usaha

100 Koperasi

12. Penilaian kesehatan bagi 69 KSP/USP Koperasi dan

KJKS/UJKS Primer Nasional 69 KSP

13. Transformasi LKM menjadi badan hukum koperasi 100 LKM

14. Tersalurkannya Bantuan Dana Bagi Pengembangan Koperasi Wanita/PERKASSA serta Koperasi Perkotaan dan Perdesaan

1.000 Koperasi 15. Tersalurkannya bantuan dana bagi Wirausaha

Pemula yang mendapat start-up capital 2.040 WP

7. Pengembangan dan

Perluasan Pasar Ekspor Koperasi dan UMKM

17. Jumlah KUKM yang difasilitasi peningkatan daya

saing 150 KUKM

8. Pengembangan Sarana

Usaha Pemasaran KUMKM

18. Jumlah dukungan revitalisasi sarana pemasaran

melalui Koperasi KUMKM 170

9. Pengembangan

Kemitraan Koperasi dan UMKM

19. Jumlah KUMKM yang difasilitasi temu mitra 1.300

KUMKM 10. Pengembangan

Promosi Produk Koperasi dan UKM

20. Jumlah KUKM yang mengikuti pameran 850 KUKM

11. Meningkatnya kapasitas dan kompetensi SDM KUMKM melalui pengembangan wirausaha, koperasi dan UMKM

21. % Penduduk usia produktif yang mengikuti

pemasyarakatan dan pelatihan kewirausahaan 0,011%

22. % masyarakat yang memiliki pemahaman terhadap

koperasi 0,030%

23. % Jumlah Lembaga Diklat yang difasilitasi Tempat

Praktek Keterampilan Usaha 7,3%

24. % Ketersediaan data pengembangan SDM KUMKM 100%

K E M E N T E R I A N K O P E R A S I D A N U K M Page 16

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2014

2. Meningkatnya

kontribusi koperasi dalam perekonomian

6. Prosentase pertumbuhan tenaga kerja koperasi di

bidang Produksi 6%

3. Meningkatnya Daya

Saing Koperasi 7. Prosentase pertumbuhan produktivitas koperasi di bidang Produksi 3% 8. Prosentase peningkatan koperasi yang menerapkan

teknologi di bidang produksi 2%

4. Meningkatnya tata

kelola dan daya saing koperasi

9. Prosentase pertumbuhan volume usaha koperasi di

bidang Produksi 5%

10. Prosentase pertumbuhan SHU koperasi di bidang

Produksi 3%

5. Penyediaan Akses

Pembiayaan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

11. Peningkatan kapasitas pendanaan bagi lembaga keuangan bukan bank (KSP/KJKS) dalam rangka memperluas jangkauan layanan untuk pembiayaan usaha

100 Koperasi

12. Penilaian kesehatan bagi 69 KSP/USP Koperasi dan

KJKS/UJKS Primer Nasional 69 KSP

13. Transformasi LKM menjadi badan hukum koperasi 100 LKM

14. Tersalurkannya Bantuan Dana Bagi Pengembangan Koperasi Wanita/PERKASSA serta Koperasi Perkotaan dan Perdesaan

1.000 Koperasi 15. Tersalurkannya bantuan dana bagi Wirausaha

Pemula yang mendapat start-up capital 2.040 WP

7. Pengembangan dan

Perluasan Pasar Ekspor Koperasi dan UMKM

17. Jumlah KUKM yang difasilitasi peningkatan daya

saing 150 KUKM

8. Pengembangan Sarana

Usaha Pemasaran KUMKM

18. Jumlah dukungan revitalisasi sarana pemasaran

melalui Koperasi KUMKM 170

9. Pengembangan

Kemitraan Koperasi dan UMKM

19. Jumlah KUMKM yang difasilitasi temu mitra 1.300

KUMKM 10. Pengembangan

Promosi Produk Koperasi dan UKM

20. Jumlah KUKM yang mengikuti pameran 850 KUKM

11. Meningkatnya kapasitas dan kompetensi SDM KUMKM melalui pengembangan wirausaha, koperasi dan UMKM

21. % Penduduk usia produktif yang mengikuti

pemasyarakatan dan pelatihan kewirausahaan 0,011%

22. % masyarakat yang memiliki pemahaman terhadap

koperasi 0,030%

23. % Jumlah Lembaga Diklat yang difasilitasi Tempat

Praktek Keterampilan Usaha 7,3%

(36)

18

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

K E M E N T E R I A N K O P E R A S I D A N U K M Page 17

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2014

25. % Sumber Daya Manusia KUMKM yang memanfaatkan fasilitasi sertifikasi profesi

13,63%

12. Meningkatnya KUMKM

yang memahami dan menerapkan teknologi tepat guna,

standarisasi mutu, sistem HKI, dan kehalalan produk

26. Jumlah KUMKM yang mendapatkan sosialisasi dan menerapkan teknologi tepat guna dalam pengembangan energi terbarukan dan pengolahan sabut kelapa, sertifikasi produk dan yang menerapkan standarisasi mutu

100%

13. Terfasilitasinya

penyebarluasan informasi program KUR

27. Jumlah UMKM yang didampingi untuk mengakses KUR, dan koperasi yang mendapatkan fasilitasi pengembangan resi gudang

100%

14. Meningkatnya

kapasitas Lembaga Pendamping dalam pengembangan usaha

28. Jumlah Lembaga Pendamping Pengembangan Bisnis KUMKM yang ditingkatkan kapasitasnya, konsultan PLUT yang terseleksi dan Gedung PLUT yang terbangun

80%

15. Meningkatnya

dayaguna hasil kajian/rintisan/replikasi

29. % Rekomendasi yang digunakan dalam penetapan kebijakan

20%

16. Meningkatnya

dayaguna sistem Informasi kajian

30. % Peningkatan pengguna informasi kajian 15%

17. Meningkatnya peran

OVOP dalam

pengembangan produk unggulan daerah

31. Jumlah Pengembangan produk unggulan daerah

melalui Koperasi dengan pendekatan OVOP Koperasi 27

18. Terwujudnya

Reformasi Birokrasi yang sesuai kebutuhan

32. Penataan organisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan dinamika administrasi publik Semester II TA. 2014 19. Terwujudnya Grand Design Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Tahun 2015-2019

33. Jumlah Grand Design Pemberdayaan Koperasi dan

UMKM Tahun 2015-2019 Dokumen 1

20. Sistem Data Base

Koperasi Online

34. % Propinsi yang terhubung ke dalam Sistem Data Base Online Koperasi Nasional

100%

21. Terkelolanya dana

bergulir dengan baik dan akuntabel

35. Terealisasinya proposal yang sudah disetujui komite pinjaman/pembiayaan Minimal 80% dari target penyaluran Penyaluran dana bergulir Rp. 2.65T 22. Meningkatnya Produk

(37)

V. RENCANA KINERJA TAHUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2014

Kementerian Koperasi dan UKM telah menetapkan target untuk masing-masing sasaran yang harus dicapai untuk tahun 2014, yang tersaji sebagai berikut:

Tabel 3. Rencana Kinerja Tahunan Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014

No. Program/ Kegiatan Sasaran Indikator Kinerja Outcome Output Volume

1 Peningkatan kualitas organisasi dan badan hukum koperasi Terlaksananya peningkatan kualitas perkoperasian dikalangan aparat Pembina dan masyarakat 1 Meningkatnya pemberian badan hukum di tingkat nasional Terwujudnya peningkatan kualitas organisasi koperasi dan tertib administrasi badan hukum SK Badan Hukum Koperasi 35 SK 2 Jumlah koperasi tidak aktif yang menjadi sasaran pembenahan

Berkurangnya koperasi tidak aktif di propinsi Pembenahan koperasi tidak aktif 2.000 Koperasi 3 Jumlah badan hukum koperasi yang diumumkan dalam Berita Negara RI

Meningkatnya kinerja koperasi dan semakin kuat status legalitas koperasi sebagai badan hukum Koperasi yang badan hukumnya diumumkan dalam BN 5.500 Koperasi 4 Jumlah propinsi pelaksanaan pengembangan organisasi koperasi menuju skla besar

Mengembangkan organisasi koperasi menuju skala besar

Propinsi pelaksanaan pengemba-ngan organisasi koperasi menuju skala besar 5 Propinsi 5 Jumlah peserta temu konsultasi perkoperasian dengan Ikatan Notaris Indonesia Wilayah Terlaksananya kegiatan temu konsultasi perkoperasian dengan Ikatan Notaris Indonesia Wilayahnya Peserta temu konsultasi perkoperasian dengan Ikatan Notaris Indonesia Wilayah 200 orang 2 Penataan peraturan perundang-undangan di bidang Koperasi dan UMKM Terciptanya iklim yang kondusif bagi pengemba- ngan Koperasi dan UMKM 1 Jumlah rancangan peraturan pelaksanaan UU tentang koperasi Meningkatnya jumlah koperasi berkualitas yang sehat dan mandiri sesuai dengan jati diri Pelaksanaan Rancangan Peraturan Pemerintah 4 RPP 2 Jumlah pelaksanaan sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang Koperasi dan UKM

Terlaksananya sosialisasi peraturan peraturan perundang-undangan tentang KUKM Pelaksanaan sosialisasi peraturan Per UU tentang KUMKM 4 Propinsi 3 Jumlah laporan penyelesaian kasus (Ligitasi) dan jumlah laporan opini hukum

Terselesaikannya kasus dan opini hukum Buletin kumpulan abstraksi peraturan perUU yang berkaitan dengan KUMKM 4 Laporan

V. RENCANA KINERJA TAHUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2014

Kementerian Koperasi dan UKM telah menetapkan target untuk masing-masing sasaran yang harus dicapai untuk tahun 2014, yang tersaji sebagai berikut: Tabel 3. Rencana Kinerja Tahunan Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014

(38)

20

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

K E M E N T E R I A N K O P E R A S I D A N U K M Page 19

No. Program/ Kegiatan Sasaran Indikator Kinerja Outcome Output Volume

4 Jumlah buletin kumpulan abstraksi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan KUMKM Tersedianya buletin dan abstraksi peraturan perUU yang berkaitan dengan KUMKM bagi pejabat, pelaku usaha yang membutuhkan Jumlah buletin kumpulan abstraksi peraturan perUU 6 Buletin

5 Jumlah Perda dan peraturan tingkat pusat yang dievaluasi berkaitan dengan KUMKM Berkembangnya KUMKM dalam berusaha Jumlah Perda dan peraturan tingkat pusat yang dievaluasi berkaitan dengan KUMKM 40 Perda 3 Peningkatan kualitas ketatalaksan aan Koperasi dan UMKM Meningkatkan kualitas ketata-laksanaan Koperasi agar koperasi berfungsi sebagai lembaga ekonomi rakyat dengan kinerja yang baik dan mengembang-kan sinergi 1 Jumlah koperasi

yang diperingkat Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap koperasi Koperasi yang diperingkat Koperasi 1.000 2 Jumlah koperasi berprestasi dan koperasi penerima award Meningkatnya peranan koperasi dalam pelayanan kepada anggota Koperasi berprestasi dan koperasi penerima award 75 koperasi 3 Jumlah Prop/Kab/Kota penggerak koperasi Meningkatnya Prop/Kab/kota dalam pemberda-yaan koperasi Prop/Kab/Kota penggerak koperasi 3 Propinsi, 33 Kab/Kota 4 Jumlah peserta forum konsultasi penguatan kelembagaan koperasi Semakin terarahnya pengembangan koperasi di kalangan wanita dalam mendukung pengembangan usaha Forum konsultasi penguatan kelembagaan koperasi 200 Orang 5 Jumlah negara tempat diselenggarakannya pertemuan internasional Terjalinnya kerjasama dan meningkatnya wawasan/ pengetahuan Negara tempat dilaksanakan-nya pertemuan 2 Negara 6 Jumlah propinsi pelaksanaan penataan ketatalaksanaan koperasi berskala besar Terwujudnya koperasi berskala besar sesuai dengan jati diri koperasi

Pelaksanaan penataan ketatalaksa-naan koperasi berskala besar 5 Propinsi 7 Jumlah Koperasi

yang direvitalisasi Terwujudnya koperasi yang sehat Terwujudnya koperasi yang direvitalisasi 300 Koperasi 4 Pengemba-ngan keanggotaan koperasi melalui peningkatan kerjasama koperasi dan penyuluhan dalam rangka gerakan koperasi (GEMASKOP) Menyebar-luaskan dan meningkatkan pemahaman masyarakat umum mengenai koperasi dan praktek berkoperasi yang benar sesuai prinsip dan jati diri koperasi 1 Jumlah pelaksanaan sosialisasi program Gemakop kepada tokoh masyarakat/ kelompok strategis, kelompok ekonomi produktif, dan gerakan koperasi Tersebarluaskannya pemahaman masyarahat tentang manfaat berkoperasi sebagai solusi pemberdayaan sosial, ekonomi, budaya dan masyarakat Sosialisasi program Gemaskop kepada tokoh masyarakat/ kelompok strategis, kelompok ekonomi produktif dan gerakan koperasi 4 Event

(39)

No. Program/ Kegiatan Sasaran Indikator Kinerja Outcome Output Volume 2 Jumlah lokasi pendampingan dalam rangka percepatan pelaksanaan RAT Meningkatnya pengawasan aparat Pembina di daerah dalam pelaksanaan RAT Koperasi Jumlah lokasi koperasi yang mendapat pendampingan dalam pelaksanaan RAT 15 Propinsi 3 Jumlah petugas penyuluh koperasi lapangan yang direkrut, dilatih dan melaksanakan tugas penyuluhan perkoperasian Tersedianya Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) di 10 Propinsi Jumlah Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan yang direkrut, dilatih, dan melaksanakan tugas penyuluhan perkoperasian 540 Orang 4 Jumlah pelaksanaan Gelar Kompetensi Koperasi Siswa terwujudnya kader-kader koperasi di kalangan siswa sebagai generasi penerus bangsa Terseleng-garanya kegiatan gelar kompetensi koperasi siswa di Jakarta 1 Laporan 5 Jumlah pelaksanaan penyelenggaraan JamboreKoperasi terwujudnya kader-kader koperasi di kalangan pemuda dan siswa Terseleng-garanya kegiatan jambore koperasi di kalangan pemuda dan siswa 1 Kegiatan 5 Peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi di bidang pengendalian dan akuntabilitas koperasi Meningkatnya kinerja Kelembagaan dibidang pengendalian dan akuntabilitas koperasi berkoperasi yang benar sesuai prinsip dan jati diri koperasi 1 Jumlah koperasi yang menerapkan pertanggung-jawaban laporan keuangan Meningkatnya citra dan kepercayaan masyarakat kepada koperasi Koperasi yang menerapkan pertanggung-jawaban laporan keuangan 450 Koperasi 2 Jumlah peserta bimbingan tekni perkoperasian dan tata kelola perusahaan kepada Pembina/ UMKM/ Koperasi di sektor produktif Koperasi di sektor produktif yang memiliki kelayakan sehat dan usaha maju Peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata kelola perusahaan Kpd Pembina/ UKM/Koperasi 500 Orang 3 Jumlah propinsi pelaksanaan penerapan akuntabilitas dan pengawasan koperasi SKPD yang menyelenggarakan fungsi pengawasan dan akuntabilitas koperasi Propinsi pelaksanaan penerapan akuntabilitas dan pengawasan koperasi 33 Propinsi 4 Jumlah laporan pelaksanaan koordinasi penyusunan program pemberdayaan kelembagaan Koperasi dan UMKM Tersusunnya program pemberdayaan kelembagaan Koperasi dan UMKM

Koordinasi penyusunan program pemberdayaan kelembagaan Koperasi dan UMKM 1 Laporan

(40)

22

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

K E M E N T E R I A N K O P E R A S I D A N U K M Page 21 5 Jumlah laporan monitoring dan evaluasi pemberdayaan kelembagaan KUMKM Hasil monitoring dan evaluasi pemberdayaan kelembagaan Koperasi dan UMKM Monitoring dan evaluasi pemberdayaan kelembagaan Koperasi dan UMKM 2 Laporan 6 Jumlah laporan konsultasi dan perkoperasian dan UMKM Hasil laporan konsultasi dan perkoperasian dan UMKM Monitoring dan evaluasi pemberdayaan kelembagaan KUMKM 3 Laporan 6 Pemberdayan Usaha KUKM dibidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura 1 Program dan kegiatan pemberdayaan usaha KUKM di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura Penyelarasan program dan kegiatan pemberdayaan KUKM bidang pertanian pangan dan hortikultura Dokumen dan kegiatan pemberdayaan usaha KUKM di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura 1 Dokumen 2 Pedoman teknologi tepat guna peningkatan produktivitas usaha KUKM di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura Pemanfaatan teknologi tepat guna peningkatan produktivitas usaha KUKM di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura Pedoman tehnologi tepat di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura 1 Pedoman 3 Monitoring dan evaluasi bantuan pengembangan koperasi di bidang tanaman pangan dan hortikultura Tersediannya bahan penyusunan kebijakan pemberdayaan KUKM di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura Laporan monitoring dan evaluasi di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura 1 laporan 4 Partisipasi mengikuti sidang ACEDAC,ASWGAC, ACBF dan SOM-AMAF Penyebaran informasi hasil sidang ACEDAG, ASWGAC, ACBF dan SOM-AMAF Forum sidang internasional 2 Sidang 5 Jumlah koperasi penerima bantuan pengembangan koperasi di bidang tanaman pangan dan hortikultura Meningkatnya pelayanan usaha koperasi kepada anggota dibidang tanaman pangan dan hortikultura Koperasi penerima bantuan dibidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura 34 Koperasi 7 Pemberdayan Usaha Koperasi dan UMKM di bidang Kehutanan dan Perkebunan Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM di bidang kehutanan dan perkebunan 1 Program dan kegiatan pemberdayaan KUKM di bidang Kehutanan dan Perkebunan Penyelarasan program dan kegiatan pemberdayaan KUKM di bidang Kehutanan dan Perkebunan Dokumen program dan kegiatan pemberda-yaan KUKM di bidang kehutanan dan perkebunan 1 Dokumen

(41)

2 Pedoman teknologi tepat guna peningkatan produktivitas usaha KUKM dibidang Kehutanan dan Perkebunan Pemanfaatan teknologi tepat guna peningkatan produktivitas usaha KUKM di bidang Kehutanan dan Perkebunan Pedoman tehnologi tepat di bidang kehutanan dan perkebunan 1 Pedoman 3 Laporan hasil monitoring dan evaluasi bantuan pengembangan koperasi dibidang Kehutanan dan Perkebunan Tersediannya bahan penyusunan kebijakan pemberdayaan KUKM di bidang Kehutanan dan Perkebunan Laporan monitoring dan evaluasi di bidang kehutanan dan perkebunan 1 Laporan 4 Jumlah koperasi penerima bantuan pengembangan usaha dibidang Kehutanan dan Perkebunan Meningkatnya pelayanan usaha koperasi kepada anggota dibidang Kehutanan dan Perkebunan Koperasi penerima bantuan di bidang kehutanan dan perkebunan 7 Koperasi 5 Jumlah Koperasi penerima bantuan dibidang produksi hasil perkebunan di Papua dan Papua Barat Meningkatnya pelayanan usaha koperasi dalam produksi hasil perkebunan (kakao/pala) Jumlah Koperasi penerima bantuan dibidang produksi hasil perkebunan di Papua dan Papua Barat 5 Koperasi 8 Pemberdayan Usaha Koperasi dan UMKM di bidang Perikanan dan Peternakan Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM di bidang perikanan dan peternakan 1 Program dan kegiatan pemberdayaan KUKM di bidang Perikanan dan Peternakan Penyelarasan program dan kegiatan pemberdayaan KUKM di bidang Kehutanan dan Perkebunan Dokumen program dan kegiatan pemberdayaan KUKM di bidang perikanan dan peternakan 1 Dokumen 2 Pedoman teknologi tepat guna peningkatan produktivitas usaha KUKM di bidang Perikanan dan Peternakan Pemanfaatan teknologi tepat guna peningkatan produktivitas usaha KUKM di bidang Perikanan dan Peternakan Pedoman tehnologi tepat dibidang perikanan dan peternakan 1 Pedoman 3 Laporan hasil monitoring dan evaluasi bantuan pengembangan koperasi dibidang Perikanan dan Peternakan Tersediannya bahan penyusunan kebijakan pemberdayaan KUKM dibidang ikan dan ternak Laporan monitoring dan evaluasi di bidang perikanan dan peternakan 1 laporan 4 Jumlah koperasi penerima bantuan pengembangan Koperasi di bidang Perikanan dan Peternakan Meningkatnya pelayanan usaha koperasi kepada anggota dibidang Perikanan dan Peternakan Koperasi penerima bantuan di bidang perikanan dan peternakan 16 Koperasi

Gambar

Tabel 2. Penetapan Kinerja Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014
Tabel 3. Rencana Kinerja Tahunan Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014  No.  Program/  Kegiatan  Sasaran  Indikator Kinerja  Outcome  Output  Volume
Tabel 4. Matrik Penyebaran Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan
Grafik	1.	Pertumbuhan	Tenaga	Kerja	Koperasi	Tahun	2010-2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kestabilan sol hidrofob disebabkan oleh muatan sejenis dari partikel-partikel terdispersi, hingga terjadi tolak menolak antar partikel dan adanya

Perbedaan dari ada dan tidak adanya hothouse adalah himpunan kandidatnya yang terdefinisi karena dengan adanya hothouse, semua bibit yang hanya dapat tumbuh pada

Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,

Harto, 1993); b) Hujan effektif dihitung dengan metode phi (φ) indeks; c) Hidrograf satuan pengamatan diturunkan dari hidrograf banjir pengamatan dengan memakai

11 11 Penetapan Taman Nasional Faktor-faktor Analisis Konflik Hubungan antar Manusia Kepentingan Perbedaan Data Sistem Nilai Struktural Karakteritik Konflik Analisis

Sedangkan menurut Prayudi Atmosudirjo (1998:107), kepribadian sekretaris yang baik yaitu ’’Bersikap Sumeah’’ (Simpatik, menyenangkan hati, menawan), pandai

34 Pemeriksaan kreatinin urin dilakukan dengan pemeriksaan serum kreatinin dan pengumpulan urin dalam persamaan yang dikenal dengan bersihan kreatinin dan

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN.. Kode Program