• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI HANDPHONE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 12 KOTA GORONTALO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI HANDPHONE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 12 KOTA GORONTALO"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI HANDPHONE

TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII

DI SMP NEGERI 12 KOTA GORONTALO

ARTIKEL

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

mengikuti Ujian Akhir Sarjana Pendidikan

Oleh

Monalisa Mohamad

NIM. 911411 128

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

(2)
(3)

DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI HANDPHONE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII

DI SMP NEGERI 12 KOTA GORONTALO TAHUN 2015

Monalisa Mohamad1, PEMBIMBING 1 Dra. Irina Popoi, S.Pd.,M.Pd2, PEMBIMBING 2 Erman I. Rahim, S.Pd.,MH3,

Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK

Monalisa Mohamad, 911411128. Skripsi “Dampak Penggunaan Alat Komunikasi Handphone Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 12 Kota Gorontalo. Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri

Gorontalo, 2015. Dibawah Bimbingan Ibu Dra. Irina Popoi, S.Pd.,M.Pd selaku

Pembimbing I dan Bapak Erman I. Rahim, S.Pd.,MH selaku pembimbing II. Tujuan penelitian: untuk mengetahui seberapa besar dampak positif dan

negatif penggunaan alat komunikasi handphone terhadap aktivitas belajar siswa

Kelas VIII di SMP Negeri 12 Kota Gorontalo

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan menggunakan statistik uji regresi linier berganda. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi dan angket yang

telah dipilih secara acak (random sampling).

Hasil penelitian menunjukan bahwa alat komunikasi handphone berdampak postif terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 12

Kota Gorontalo. Hal ini terlihat dimana diperoleh nilai thitung X1= 13,699, semakin

tinggi dampak positif handphone maka semakin meningkat aktivitas belajar

siswa. Nilai thitung dampak negatif X2=-2,291 dan bertanda negatif, hal ini

menunjukan bahwa dampak negatif handphone mempunyai hubungan

berlawanan arah dengan variabel aktivitas belajar siswa. Dengan tingkat Pvalue

X1= 0,000, Pvalue X2 =0,30 dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05

didapat ttabel (95% ; 32-1) sebesar 1.696. Dari hasil tersebut maka kriteria

pengujian yaitu thitung > ttabel atau Pvalue ˂ α yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima.

Kata Kunci : Dampak Alat Komunikasi Handphone, Aktivitas Belajar Siswa

1

Monalisa Mohamad. Mahasiswa Jurusan PendidikanEkonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo.

2

Dra. Irina Popoi, S.Pd.,M.Pd. Dosen Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo.

3Erman I. Rahim, S.Pd.,MH. Dosen PendidikanEkonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

(4)

PENDAHULUAN

Sebagai mahluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi selama proses kehidupan. Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks baik fisik, psikologi maupun sosial, karena proses komunikasi tidak terjadi pada sebuah ruang kosong. Pelaku proses komunikasi adalah manusia yang selalu bergerak dinamis. Komunikasi menjadi penting karena fungsi yang bisa dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui komunikasi seseorang menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya dan perasaan hati nuraninya kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau terisolasi dari lingkungan sekitarnya.

Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasakan memiliki dampak positif karena dengan perkembangannya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasakan berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.

Saat ini dapat kita lihat betapa kemajuan teknologi telah mempengaruhi gaya hidup dan pola pikir remaja. Mereka banyak berinteraksi dengan teknologi seperti televisi, handphone, ataupun internet. Dan juga secara pengaruh, merekalah yang paling rentan terkena pengaruh/dampak negatif dari teknologi tersebut.

Di samping alat komunikasi handphone memberikan manfaat, handphone

juga mempunyai aspek yang merugikan bagi kehidupan manusia. Apabila

dicermati handphone bukan lagi alat komunikasi yang dimiliki oleh orang tua dan

orang dewasa saja akan tetapi handphone tersebut sudah menjelajahi di

kalangan anak-anak khususnya para pelajar. Misalnya para pelajar lebih asyik bermain handphone daripada melakukan hal- hal lain yang lebih bermanfaat seperti belajar, berolahraga, maupun berkarya. Karena asyiknya bermain

(5)

handphone, para remaja lupa akan kewajibannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar.

Penggunaan handphone dalam dunia pendidikan merupakan sebuah

permasalahan yang perlu dikaji secara mendalam karena dalam pikiran

kitasepertinya handphone hanya berguna untuk menyampaikan Short Massage

Service (SMS) , mendengarkan musik, menonton tayangan vidio, dan game. Tak ada manfaat yang berarti sehingga harus dilarang untuk dibawa dan

dipergunakan siswa dilingkungan sekolah. Handphone juga dapat bermanfaat

bagi kalangan pelajar jika digunakan untuk kepentingan belajar. Handphone

yang dapat terhubung dengan layanan internet akan membantu siswa menemukan informasi yang dapat menopang pengetahuannnya disekolah. Namun pada kenyataannnya sangat sedikit pelajar yang memanfaatkan pada sisi

ini, handphone yang mereka miliki umumnya untuk sms-an, memainkan game,

mendengarkan musik, menonton vidio serta sosial media lainnya hal tersebut bisa saja akan menurunya prestasi belajar dan mengganggu aktivitas belajar siswa.

Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya pada guru atau siswa lain, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas. Tugas yang dapat diberikan oleh guru dapat dijawab, dan bisa bekerja sama dengan siswa lain, serta senang dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, semua ciri perilaku tersebut pada dasarnya dapat ditinjau dari segi proses dan segi hasil.

Seiring berkembangnya handphone, ternyata situasi psikologi anak juga

mengalami reaksi beraneka macam. Peneliti mengambil contoh dari siswa-siswi di dapati di SMP Negeri 12 rendahnya minat siswa terhadap belajar dan lebih

memilih memainkan alat komunikasi handphone di bandingkan dengan belajar .

Siswa tidak fokus dan tidak konsentrasi dalam proses belajar. Terkadang siswa

lebih memilih memainkan handphone yang mereka milikiketika guru sedang

(6)

akan kewajibannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar. Kegemaran

memainkan handphone dapatmenyita waktu siswa untuk belajar dan

mengerjakan tugas rumah.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ilmu Komunikasi merupakan Ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataanya kepada manusia lain. Sebagai ilmu, komunikasi memiliki objek kajian yaitu usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain. Manusia bukan saja menyampaikan isi pernyataan kepada manusia tetapi juga kepada yang bukan manusia sepertibinatang, tumbuhan-tumbuhan dan benda-benda.

Onang Uchjana Effendy (2005:11) Komunikasi adalah proses

penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).

Telepon genggam merupakan salah satu teknologi komunikasi yang bisa dikatakan sebagai media komunikasi interpersonal maupun media komunikasi kelompok. Menurut Bittner komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerima pesan orang lain atau sekelompok kecil orang dengan berbagai dampaknya dan peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera (Wiryanto, 2004: 32).

Telepon seluler (ponsel) atau telepon genggam (telgam) atau handphone

(HP) atau disebut pula adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yaPng sama dengan telepon konvensional

saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak

perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel

(http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_genggam, 23 Desember 2014.

Alat komunikasi ini memudahkan dalam berkomunikasi secara langsung tanpa harus bertatap muka. Teknologi ini telah menggeser fungsi surat dan telegram sebagai alat komunikasi bagi mereka yang bertempat tinggal saling

berjauhan. Yang membedakan handphone dengan telepon kabel adalah

(7)

pelayanan yang diberikan untuk berkirim pesan teks secara elektronik dan dapat dibawa kemana saja dengan mudah karena tidak membutuhkan kabel listrik.

Sekarang ini handphone berkembang dengan dilengkapi internet, kamera digital,

video digital, pemutar musik digital dan fasilitas canggih lain.

Aktivitas berasal dari bahasa inggris activity yang berarti kegiatan. Tidak ada seorangpun manusia yang hidup tanpa adanya kativitas, baik aktivitas yang di sengaja maupun tidak di sengaja. Terlebih dalam dunia pendidikan, dalam proses pembelajaran, aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting, karena pembelajaran tidak akan pernah ada tanpa adanya aktivitas belajar.

Menurut Sriyono (Sadirman 2008:43) Aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani maupun rohani, aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar, kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya pada guru atau siswa lain, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas. Tugas yang diberikan oleh guru dapat dijawab, dan bisa bekerja sama dengan siswa lain, serta senang dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, semua ciri perilaku tersebut pada dasarnya dapat ditinjau dari segi proses dan segi hasil.

Slameto (2003:2) Belajar merupakan suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru, berkat pengalaman dan latihan. Pengertian lain belajar yaitu suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Sadirman (2008: 100) mengemukakan bahwa “Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental”.

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi anatara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan

(8)

ketrampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan ketrampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja.

Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujua belajar. Aktivitas yang dimaksudkan disini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, seperti yang dikemukakan oleh Natawijaya (2005:31), bahwa belajar aktif adalah “suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek koqnitif, afektif dan psikomotor”.

Penggunaan handphone untuk siswa sekolah bisa memberikan dampak positif dan negatif, dampak positif yaitu menambah pengetahun tentang kemajuan teknologi, mempermudah berkomunikasi, alat penghilang stress, mencari informasi, tapi jika penggunaan handphone yang berlebihan akan memberikan dampak yang negatif diantaranya malas belajar, mengganggu perkembangan anak, pemborosan, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada nilai siswa tersebut.

Hasil pengujian instrumen validitas dan reliabilitas tentang kedua variabel

diatas rtabel yaitu 0,355 artinya sah atau valid dan untuk pengujian relibilitas

berada di antara 0,6 sampai dengan 0,80 artinya reliabel.

Hasil dari regresi linier berganda dampak positif dan negatif memiliki nilai konstanta sebesar 6,442 hal ini berarti jika dampak positif dandampak negatif tetap atau tidak mengalami penambahan atau pengurangan, maka aktivitas belajar sebesar nilai konstanta tersebut 6,442. Nilai koefisien dampak positif

untuk variabel X1 sebesar 869 artinya jika variabel independen yang lainnya tetap

dan dampak positif mengalami kenaikan 1% maka aktivitas belajar akan mengalami peningkatan sebesar 869, koefisien bernilai positif artinya terjadi

hubungan positif antara penggunaan handpone dengan aktivitas belajar siswa.

(9)

independen yang lainnya tetap dan dampak negatif mengalami kenaikan 1% maka aktivitas belajar akan mengalami penurunan sebesar 179, koefisien bernilai negatif.

Hasil pengujian t untuk variabel “Dampak penggunaan komunikasi

Handphone” diperoleh nilai thitung X1= 13,699, nilai thitung X2=-2,291 dengan tingkat

Pvalue X1= 0,000, Pvalue X2 =0,30 dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05

didapat ttabel (95% ; 32-1) sebesar 1.696. Dari hasil tersebut maka kriteria

pengujian yaitu thitung > ttabel atau Pvalue ˂ α yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian hipotesis uji t variabel Dampak penggunaan alat komunikasi handphone berpengaruh signifikan dan hipotesis penelitian dapat dibuktikan atau diterima.

SIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan alat

komunikasi handphone terhadap aktivitas belajar siswa. Dari rumusan masalah

penelitian yang diajukan, maka analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik

kesimpulan yaitu “Dimana alat komunikasi handphone berdampak/berpengaruh

positif secara signifikan terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 12 Kota Gorontalo, dengan besaran variabel dampak penggunaan alat

komunikasi handphone terhadap aktivitas belajar siswa adalah sebesar 0,943

atau 94,7% dari penggunaan alat komunkasi handphone, sementara sisanya 0.057 atau 57% berupa kontribusi dari faktor-faktor lain yang tidak dimasukkandalampenelitianini.

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran-saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian yang dapat diberikan yaitu:

 Pihak sekolah

Kepada para guru dan pihak sekolah lebih memperhatikan para siswa yang membawa handphone di lingkungan sekolah terlebih lagi dalam kelas jangan sampai siswa mennggunakan fungsi handphone ke fungsi

(10)

negatif seperti memainkan handphone saat pelajaran berlangsung, hal tersebut tentu mempengaruhi aktivitas belajar siswa.

 Orang tua

Kepada orang tua apabila anaknya sudah mempunyai handphone selebihnya diperhatikan dan di kontrol. Jangan sampai keseharian anak hanya digunakan untuk memaikan handphone sehingga lupa akan tugas dan kewajiabnnya sebagai pelajar yaitu belajar. Selain itu orang tua mendampingi anaknya saat sedang belajar di rumah hal tersebut dapat meningkatkan hubungan yang harmonis antara anak dan orang tua.

 Siswa

Bagi siswa agar dapat lebih bijaksana menyikapi kemajuan teknologi

seperti perkembangan alat komunikasi handphone dengan

memanfaatkan sebagaimana fungsinya jangan sampai kemajuan teknologi membawa dampak negatif bagi kita.

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah Bahri Syaipul, 2008 Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka cipta

Igirisa, Mahmud, 2011 Pengaruh Situs JejarBing Sosial Facebook Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Natawijaya, Rochman. 2005.Aktivitas belajar. Jakarta: Depdiknas

Onong Uchjana Effendy, 2005 Ilmu Komunikasi Teori dan Komunikasi, Bandung:

PT. Remaja RosdaKarya

Purwanto, Ngalim.2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Ridwan, 2009 Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti

(11)

Sadirman, A.M. 2008 interaksi & motivasi belajar mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Slameto, 2003 Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian (cetakan ke Delapan). Alpabeta:

Bandung.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Alpabeta: Bandung.

Internet

Dewa Langit, “Fungsi handpone bagi Masyarakat Indonesia”,

www.Dewalangit.com, (Di Akses pada Selasa 23 Desember 2014)

Karpinski, Aryn. www.pengaruh Negatif Facebook Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa. (Di Akses pada Kamis 25 Desember 2014)

Maulanisa, Rahmi.

Amiie23new.blogspot.com./20014/09/makalah-pengaruh-penggunaan-handphone.html

Rosalia, Tara. 2005. Aktivitas belajar.

http://id.shvoong.com/social-sciences/1961162-aktivitas-belajar (Di Akses Pada Sabtu 21 february 2015)

Uswatun, Dampak Positif dan Negatif HP bagi Pelajar,

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan karakter seleksi didapatkan bahwa karakter tinggi tanaman, jumlah gabah isi per malai, dan produktivitas dapat dijadikan sebagai karakter seleksi untuk padi sawah tadah

Dalam implementasi kebijakan PATEN ini, terdapat juga kendala yang sering terjadi yaitu: Sumberdaya manusia, berdasarkan hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa kendala yang

Dengan melakukan praktek kerja lapangan dengan judul Study Bycatch Hiu di Pulau Kemujan, Karimun Jawa, Jepara, diharapkan peserta dapat mendata ikan hiu yang

Dalam membangun citra diri yang positif tersebut, pramugari dituntut untuk selalu menampilkan hal yang positf pada dirinya dan merahasiakan hal-hal negatif di depan para

Sebagai orang yang beragama apapun agamanya / sekiranya tidak ada agama yang mengerjakan dan mengabsahkan hal – hal yang berbau porno// Bahkan para mubaligh pada saat

Pemeriksaan darah yang biasanya dilakukan untuk menapis pasien tersangka demam berdarah dengue adalah melalui pemeriksaan jumlah trombosit, nilai hematokrit,

one-to-one evaluation, dan small group evaluation). b) Instrumen tes berbasis multirepresentasi pada mata kuliah Pendahuluan Fisika Zat Padat yang dikembangkan

(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Teradu tidak memberikan jawabannya secara tertulis kepada Majelis Kehormatan Daerah, maka Majelis Kehormatan