20
BAB III
TAHAPAN PEMBANGUNAN DECISIONS SUPPORT SYSTEM
UNTUK OPERASI UDARA
3.1 Pengantar
Dengan berlandaskan pada model proses Waterfall dan mengadopsi model proses standar industri US Department of Defense standard, DoD2167A – Military
Standard, Defense System Software Development, tahapan pembangunan sistem akan
dipresentasikan pada bagian ini. Tidak semua dokumen pembangunan sistem akan diproduksi karena akan memakan waktu lama. Sebagai contoh tahapan yang akan mendapat porsi lebih adalah Design Phase yang terdiri dari Preliminary Design dan
Implementation Phase. Untuk Post-delivery Maintenance Phase dan Retirement Phase tidak dilaksanakan. Secara umum sistem yang akan dibangun digambarkan
dalam bentuk blok diagram sebagai berikut :
21 3.2 Tahapan Software Engineering Sistem
3.2.1 Requirement Phase
Untuk memudahkan referensi pada persyaratan sistem pada proses pembangunannya, setiap persyaratan harus diberi kode khusus untuk membedakan satu dengan yang lainnya. Kode standar yang digunakan adalah SRS_REQ_XX. SRS adalah singkatan dari System Requirement Specification dan XX adalah nomor urut spesifikasi.
(1) Persyaratan Fungsional (SRS_REQ_01). Sistem dirancang agar dapat melaksanakan tugas-tugas (tasks) sebagai berikut :
(a) Ekstraksi fitur penting dari dalam database intelijen (SRS_REQ_01-1).
(b) Analisa fitur intelijen yang telah diekstraksi sesuai dengan kebutuhan (SRS01-2) :
(a) Dukungan Operasi (SRS_REQ_01-2a). (b) Dukungan Personil (SRS_REQ_01-2b). (c) Dukungan Logistik (SRS_REQ_01-2c).
(d) Dukungan Komunikasi dan Elektronika (SRS_REQ_01-2d).
(c) Integrasi (fusi) hasil analisa fitur dari keempat aspek di atas (SRS_REQ_01-3).
(d) Membuat kesimpulan berdasarkan hasil integrasi (fusi) analisa data (SRS_REQ_01-4).
22 (e) Menampilkan kesimpulan dalam bentuk pilihan pelaksanaan
operasi udara (SRS_REQ_01-5).
(2) Persyaratan Non Fungsional (SRS_REQ_02). Agar sistem dapat bekerja sebagaimana yang ditetapkan di dalam Persyaratan Fungsional, kondisi-kondisi berikut harus dapat dipenuhi yakni :
(a) Komputer standar yang didukung oleh teknologi terakhir dengan
platform Windows atau UNIX (SRS_REQ_02-1).
(b) Ketersediaan data intelijen yang berkesinambungan (continuously
updated database) (SRS_REQ_02-2).
(c) Dukungan sarana telekomunikasi yang berkesinambungan (SRS_REQ_02-3).
(d) Dukungan sarana kelistrikan yang berkesinambungan (SRS_REQ_02-4).
(e) Dukungan koneksi Internet yang berkesinambungan (SRS_REQ_02-5).
3.2.2 Analysis Phase
3.2.2.1 System Requirements Analysis/Design
Konfigurasi Sistem/ Segmen hasil analisa dapat dilihat pada Gambar 3.2. Dari data
Requirement Phase maka sistem akan dibagi menjadi 5 (lima) segmen untuk
23 (1) Segmen Database (DBS)
(a) Segmen DBS digunakan untuk menyimpan data-data intelijen kasar hasil dari kegiatan pengamatan dan pengintaian taktis dan strategis sebagaimana dinyatakan di dalam persyaratan (SRS_REQ_02-2). (b) Segmen DBS akan diakses oleh CSCI Segmen FEX untuk
mengekstrak informasi-informasi yang relevan dan bernilai strategis dan taktis untuk keperluan analisa lebih lanjut. Ini sesuai dengan yang dinyatakan di dalam persyaratan (SRS_REQ_01-1). (c) Untuk mendukung operasional Segmen DBS, diperlukan dukungan
sebagaimana yang dipersyaratkan di dalam (SRS_REQ_02-1), (SRS_REQ_02-2), (SRS_REQ_02-3), (SRS_REQ_02-4) dan (SRS_REQ_02-5).
(2) Segmen Feature Extractor (FEX)
(a) CSCI Segmen FEX bertugas melaksanakan proses ekstraksi fitur dari Segmen DBS berdasarkan pola-pola tertentu dengan menggunakan algoritma tertentu. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan di dalam persyaratan (SRS_REQ_01-1).
(b) CSCI Segmen FEX akan mengirimkan hasil ekstraksi ke Segmen FEZ untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut sebagaimana yang dipersyaratkan di dalam (SRS_REQ_01-2).
(c) Untuk mendukung operasional Segmen FEX, diperlukan dukungan sebagaimana yang dipersyaratkan di dalam (SRS_REQ_02-1), (SRS_REQ_02-3) dan (SRS_REQ_02-4).
24 (3) Segmen Feature Analyzer (FEZ)
(a) CSCI Segmen FEZ bertugas melaksanakan analisa hasil ekstraksi fitur Segmen FEX. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan di dalam persyaratan (SRS_REQ_01-2).
(b) CSCI Segmen FEZ juga bertugas melakukan distribusi fitur ke keempat CSCI lainnya yang bertugas melakukan analisa berdasarkan prepektif masing-masing. Hal ini sesuai dengan yang dipersyaratkan di dalam (SRS_REQ_01-2a), (SRS_REQ_01-2b), (SRS_REQ_01-2c) dan (SRS_REQ_01-2d).
(c) Untuk mendukung operasional Segmen FEZ, diperlukan dukungan sebagaimana yang dipersyaratkan di dalam (SRS_REQ_02-1), (SRS_REQ_02-3) dan (SRS_REQ_02-4).
(4) Segmen Inference Integrator (IFTG)
(a) CSCI Segmen IFTG bertugas melaksanakan integrasi/fusi hasil analisa Segmen FEZ. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan di dalam persyaratan (SRS_REQ_01-3).
(b) CSCI Segmen IFTG juga bertugas memproduksi kesimpulan dari integrasi hasil analisa ke dalam beberapa alternatif keputusan. Hal ini sesuai dengan yang dipersyaratkan di dalam (SRS_REQ_01-4). (c) Untuk mendukung operasional Segmen IFTG, diperlukan
dukungan sebagaimana yang dipersyaratkan di dalam (SRS_REQ_02-1), (SRS_REQ_02-3) dan (SRS_REQ_02-4).
25 Gambar 3.2. Konfigurasi Sistem/Segmen DSS dari System Requirements Analysis/Design.
26 (5) Segmen Display System (DPS)
(a) CSCI Segmen DPS bertugas menampilkan alternatif keputusan hasil pengolahan Segmen IFTG. Hal ini sesuai dengan yang dipersyaratkan di dalam (SRS_REQ_01-5).
(b) Untuk mendukung operasional Segmen DPS, diperlukan dukungan sebagaimana yang dipersyaratkan di dalam (SRS_REQ_02-1), (SRS_REQ_02-3) dan (SRS_REQ_02-4).
3.2.2.2 Software Requirement Analysis
Berdasarkan analisa pendahuluan di atas, setiap segmen akan dibagi menjadi beberapa CSCI yang dapat dilihat pada Gambar 3.3. CSCI-CSCI tersebut adalah sebagai berikut :
(1) Segmen DBS tidak memerlukan CSCI karena ia bersifat statis yakni hanya menerima masukan data intelijen baru dari operator dan diakses oleh CSCI Segmen FEX.
(2) Segmen FEX dibagi menjadi CSCI sebagai berikut :
(a) CSCI XR. Modul yang digunakan untuk ekstraksi fitur dari
database.
(b) CSCI XC. Modul yang digunakan untuk melakukan proses penghitungan fitur yang diekstrak dari database.
(c) CSCI XS. Modul yang digunakan untuk melakukan proses pengurutan frekuensi fitur secara descendant.
(d) CSCI XV. Modul ini bertugas untuk melakukan konversi data frekuensi fitur ke bentuk urutan bit 0 dan 1.
27 (3) Segmen FEZ dibagi menjadi CSCI sebagai berikut :
(a) CSCI ZO. Modul yang digunakan untuk melakukan analisa fitur dari aspek operasi.
(b) CSCI ZP. Modul yang digunakan untuk melakukan analisa fitur dari aspek personel.
(c) CSCI ZG. Modul yang digunakan untuk melakukan analisa fitur dari aspek logistik.
(d) CSCI ZC. Modul yang digunakan untuk melakukan analisa fitur dari aspek komunikasi dan elektronika.
(e) CSCI ZD. Modul yang mendistribusikan fitur hasil ekstraksi ke CSCI yang melaksanakan tugas analisa fitur.
(4) Segmen IFTG dibagi menjadi CSCI sebagai berikut :
(a) CSCI FG. Modul yang digunakan untuk melaksanakan integrasi hasil analisa Segmen FEZ.
(b) CSCI FI. Modul yang bertugas melaksanakan tugas inferensi integrasi analisa fitur.
(5) Segmen DPS akan dibagi menjadi CSCI sebagai berikut :
(a) CSCI PS. Modul yang bertugas menampilkan alternatif keputusan hasil dari Segmen IFTG.
(b) CSCI PT. Modul yang bertugas memberikan layanan touch screen pada monitor display.
28 Gambar 3.3. Konfigurasi Sistem/Segmen/CSCI dari Software Requirement Analysis.
29 3.2.3 Design Phase
3.2.3.1 Preliminary Design
Dilakukan pemetaan hubungan antar CSCI di dalam dan antar segmen sistem.
(1) Segmen DBS. Segmen ini bertanggung jawab dalam penyediaan data intelijen yang terbaharui setiap saat dan diakses 24 jam terutama dalam situasi operasi. Diagram interface yang menunjukkan hubungan Segmen DBS dengan segmen lainnya dapat dilihat pada Gambar 3.4.
(a) Input
- Dari Segmen FEX
Koleksi pola untuk ekstraksi fitur. (b) Output
- Menuju Segmen FEX.
Koleksi fitur-fitur relevan.
30 (2) Segmen FEX. Segmen ini bertugas untuk menyediakan informasi untuk
pengolahan lebih lanjut pada segmen berikutnya. Informasi digali melalui proses ekstraksi, pengurutan, penghitungan dan konversi fitur yang relevan secara otomatis. Diagram interface yang menunjukkan hubungan Segmen FEX dengan segmen lainnya dapat dilihat pada Gambar 3.5.
(a) Input
- Dari Segmen DBS
Koleksi fitur-fitur relevan. (b) Output
- Menuju Segmen FEZ.
Koleksi fitur-fitur relevan dalam bentuk urutan bit 0 dan 1.
31 (3) Segmen FEZ. Segmen ini akan melakukan pengolahan informasi yang
telah dikonversikan sedemikian rupa oleh Segmen FEX untuk dianalisa. Proses analisa dilakukan secara paralel dan otomatis hingga mendapatkan kesimpulan antara. Diagram interface yang menunjukkan hubungan Segmen FEZ dengan segmen lainnya dapat dilihat pada Gambar 3.6.
(a) Input
- Dari Segmen FEX
Koleksi fitur-fitur relevan dalam bentuk urutan bit 0 dan 1.
(b) Output
- Menuju Segmen IFTG.
Koleksi hasil-hasil analisa dalam bentuk urutan bit 0 dan 1 yang merepresentasikan aspek-aspek yang dianalisa.
- Menuju Segmen DPS.
Koleksi hasil-hasil analisa dalam bentuk text yang dapat langsung dibuat hard copy-nya.
(4) Segmen IFTG. Proses integrasi hasil analisa Segmen FEZ dilakukan oleh segmen ini. Hasil integrasi kemudian diolah pada proses selanjutnya untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Diagram interface yang menunjukkan hubungan Segmen IFTG dengan segmen lainnya dapat dilihat pada Gambar 3.7.
(a) Input
- Dari Segmen FEZ
Koleksi hasil-hasil analisa dalam bentuk urutan bit 0 dan 1 yang merepresentasikan aspek-aspek yang dianalisa.
32 (b) Output
- Menuju Segmen DPS.
Kesimpulan hasil-hasil analisa dalam bentuk text yang dapat langsung ditampilkan dan dibuat hard copy-nya.
Gambar 3.6. Diagram interface eksternal CSCI FEZ.
(5) Segmen DPS. Segmen ini mempunyai tugas untuk menampilkan produk dari segmen IFTG dalam bentuk tampilan dan cetak (hard copy). Segmen ini juga memberikan kemudahan interaksi dengan user melalui fasilitas touch screen yang diaplikasikan pada layar monitor. Diagram
interface yang menunjukkan hubungan Segmen DPS dengan segmen
lainnya dapat dilihat pada Gambar 3.8.
(a) Input
33 Kesimpulan hasil-hasil analisa dalam bentuk text yang
dapat langsung ditampilkan dan dibuat hard copy-nya. (b) Output
- Menuju monitor dan fasilitas hard copy.
Gambar 3.7. Diagram interface eksternal CSCI IFTG.
3.2.3.2 Detailed Design
Pada tahap ini dilakukan penentuan parameter-parameter yang digunakan di dalam
source code masing-masing CSCI.
3.2.4 Implementation Phase
Tidak dicakup di dalam naskah ini karena berkaitan dengan langsung dengan coding setiap CSC/CSU dari setiap CSCI. Coding adalah suatu proses yang sangat memakan resource. Kegiatan berikutnya setelah hasil coding diverifikasi adalah :
34 (1) Integrasi CSC-CSC ke masing-masing CSCI dan verifikasi.
(2) Integrasi CSCI-CSCI untuk setiap segmen dan verifikasi. (3) Integrasi semua segmen membentuk satu sistem dan verifikasi.
Gambar 3.8. Diagram interface eksternal CSCI DPS.
3.2.5 Post-delivery Maintenance Phase
Tidak dicakup di dalam naskah ini karena berkaitan erat dengan produk sistem yang dibuat dan harus melalui serangkaian pengujian dan quality assurance (QA).
3.2.6 Retirement Phase
Tidak dicakup di dalam naskah ini karena berkaitan erat dengan operasional sistem setelah diinstalasi on-site dan dijalankan dalam rentang periode tertentu sesuai dengan persyaratan life-time sistem tersebut.
35 3.3 Software Design Document (SDD)
SDD diproduksi untuk setiap CSCI sehingga bila mengikuti prosedur standar, maka akan diproduksi sebanyak 14 SDD. Untuk menunjukkan tahapan software
engineering yang dijalankan, diberikan satu contoh SDD untuk CSCI XR dari