• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING FORMASI CITARATE, DESA CILOGRANG, KABUPATEN LEBAK, BANTEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING FORMASI CITARATE, DESA CILOGRANG, KABUPATEN LEBAK, BANTEN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING FORMASI

CITARATE, DESA CILOGRANG, KABUPATEN LEBAK, BANTEN

Tugas Akhir A

Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,

Institut Teknologi Bandung

Diajukan oleh :

Sonny Ari Wiyoga NIM : 12005017

P

ROGRAM

S

TUDI

T

EKNIK

G

EOLOGI

F

AKULTAS

I

LMU DAN

T

EKNOLOGI

K

EBUMIAN

I

NSTITUT

T

EKNOLOGI

B

ANDUNG

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING FORMASI

CITARATE, DESA CILOGRANG, KABUPATEN LEBAK, BANTEN

Diajukan sebagai syarat untuk kelulusan sarjana strata satu Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Institut Teknologi Bandung

Penulis

Sonny Ari Wiyoga NIM: 120 05 017

Menyetujui,

Pembimbing

Ir. Nurcahyo Indro Basuki, MT., PhD. NIP. 132084025

(3)

ii

SARI

Daerah Penelitian terletak di Desa Cilograng, Kabupaten Lebak, Banten dan sekitar 10km ke arah barat laut dari Pantai Pelabuhan Ratu. Secara geografis daerah penelitian terletak pada 106021’37” - 106022’50” BT dan 6055’25” – 6057’45” LS, yang meliputi area seluas sekitar 13 Km2.

Satuan geomorfologi di daerah penelitian terdiri dari Satuan Perbukitan Lipatan, Satuan Bukit Intrusi dan Satuan Dataran Aluvial. Tujuh satuan batuan tidak resmi yang dijumpai (tua ke muda) di lapangan adalah Satuan Tuf-Batupasir, Satuan Batugamping, Satuan Tuf-Batupasir Sisipan Breksi, Satuan Breksi Polimik, Satuan Breksi Monomik, Satuan Intrusi Andesit dan Satuan Aluvial. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian adalah lipatan berarah barat-timur berupa sinklin dan antiklin, sesar mendatar berarah timur timur barat barat daya, dan sesar normal berarah timur timur laut-barat laut-barat daya yang merupakan perkiraan berdasarkan rekonstruksi penampang geologi.

Perkembangan mikrofasies Satuan Batugamping Formasi Citarate secara vertikal dari tua ke muda adalah mikrofasies alga packstone, mikrofasies

packstone-grainstone, mikrofasies koral-alga packstone, dan mikrofasies foraminifera

wackestone-packstone. Berdasarkan analisis tekstur dan faunanya, mikrofasies alga packstone,

mikrofasies koral-alga packstone, dan mikrofasies foraminifera wackestone-packstone terbentuk pada lingkungan pengendapan open platform sedangkan mikrofasies

packstone-grainstone terbentuk pada lingkungan pengendapan forereef (toe of slope dan

open sea shelf).

(4)

iii

ABSTRACT

The research area is located in Cilograng Village, Lebak District, Banten, about 10km north west of Pelabuhan Ratu. Geographically it is located in 106021’37” - 106022’50” E and 6055’25” – 6057’45” N and covers approximately 13Km2.

Geomorphology units in the area include Folded Mountain, Intrusion Ridge, and Alluvial Plan Units. There are seven informally rock units present, including Tuf-Sandstone, Limestone, Tuff-Sandstone Intercalated with Breccia, Polimic Breccia, Monomic Breccia, Andesite Intrusion, and Alluvial Units. The geological structures developed in this area an E-W trend fold (sincline and anticline), a NNE-WSW trend strike slip fault and an inferred NNE-WSW trend normal fault (based on reconstruction of geology section).

The development of the Limestone Unit of Citarate Formation from bottom to top are algae packstone, packstone-grainstone, coral-algae packstone, and foraminifer wackestone-packstone. Based on textures and faunal assemblages limestone of The Citarate Formation, algae packstone, coral-algae packstone, and foraminifer wackestone-packstone are interpreted to be deposited in an open platform backreef environment whereas packstone-grainstone is interpreted to be deposited in forereef environment (toe of slope and open sea shelf).

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT karena hanya atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai syarat untuk menyelesaikan studi sarjana strata satu di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung.

Tugas akhir ini diberi judul: “Geologi dan Studi Fasies Batugamping Formasi

Citarate, Desa Cilograng, Kabupaten Lebak, Banten”. Penulis berharap dapat

menambah wawasan dan keilmuan geologi khususnya mengenai fasies batugamping dengan menyelesaikan tugas akhir ini.

Banyak pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ir. Nurcahyo Indro Basuki, MT., PhD. selaku dosen pembimbing yang selama ini telah sabar mengajar, membimbing dan memberikan masukan kepada penulis selama penelitian berlangsung hingga selesai,

2. Mama, papa, Mas Boy, Mba Indah, Mba Tia, Lucky dan Arfilia Amanda atas semua doa, dukungan moral, semangat serta kasih sayang yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini,

3. Om Arif, Tante Maghda dan Fito untuk doa dan semangatnya.

3. Pimpinan, seluruh dosen dan karyawan di lingkungan Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung, 4. Teman-teman satu lapangan Amrizal, Lisnanda, Setra, Tresno, Togi untuk diskusi dan hura-huranya selama dari penyusunan proposal sampai tugas akhir ini selesai,

5. Teman-teman di HMTG “GEA” ITB khususnya angkatan 2005, Djawir, Dwi, Adya, Gilang, Mujom, Minim, Wcx, Cepaw, Topan, Juan, Shinto, Coco, Indra, Vicky, Kanya, Iki, Yoko, Yuris, Mba Dew, Lisnander, Bari, Aldo, Awang, Jenggo, Bgx, Afif, Giting, Panji, Eko, Reni, Gita, Medul, Kribow, Harman, Joget, Setra, Aam, Toni, Tresno, Seli, Risca, Mel, Hana, Aryo, Wanda, Togi, Rezi, Uci, Eki, Rama, Koh Kevin, Kempi, Viki, Aldo, Elri, Feri, Ageng, Hendra,

(6)

v

Ian, Alfe, Ruli, Arvi, Gokil dan Ilham atas semangat, motivasi, diskusi dan persahabatannya selama kuliah di ITB,

6. Keluarga Bapak Burhanudin yang telah menyediakan tempat tinggal selama penulis melakukan pengambilan data di lapangan,

7. Pak Ading yang selalu menemani penulis melakukan perjalan pengambilan data di lapangan,

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam tugas akhir ini upaya maksimal dan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas akhir ini belum sempurna. Oleh karena itu, dengan besar hati penulis menerima segala kritik dan saran untuk perbaikan dengan harapan tugas akhir ini dapat memberikan sedikit sumbangan dan manfaat bagi kita semua.

Bandung, 26 November 2009

Penulis,

(7)

vi

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR………..……….. i

SARI……….……….………... ii

ABSTRACT……….………..….………. iii

KATA PENGANTAR………..….………..…… iv

DAFTAR ISI………..………..……… vi

DAFTAR FOTO………..………..….. viii

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB 1 Pendahuluan………..….………..………. 1

1.1 Latar Belakang ………..….………..………. 1

1.2 Maksud dan Tujuan ………..….………..….. 1

1.3 Permasalahan………..….………..…………. 2

1.4 Lokasi Penelitian………..….………..……... 2

1.5 Metode dan Tahapan Penelitian... 3

1.6 Tahap Penyusunan Laporan……… 4

BAB 2 Tatanan Geologi Regional……… ... 5

2.1 Geologi Umum Jawa Barat... 5

2.1.1 Fisiografi ………..….………..….……. 5

2.1.2 Stratigrafi Jawa Barat………..….…………..….…….. 7

2.1.3 Struktur dan Tektonik Jawa Barat………..….………….. 8

2.2 Geologi Regional Banten Selatan…………..….………..……. 10

2.2.1 Fisiografi………..….……….………. 10

2.2.2 Stratigrafi Banten Selatan…………..….……….... 10

2.2.3 Struktur dan Tektonik Banten Selatan…..….………... 14

BAB 3 Tatanan Geologi Daerah Penelitian... 15

(8)

vii

3.1.1 Satuan Bukit Intrusi... 17

3.1.2 Satuan Perbukitan Lipatan... 18

3.1.3 Satuan Dataran Aluvial... 19

3.2 Stratigrafi Daerah Penelitian... 20

3.2.1 Satuan Tuf - Batupasir... 22

3.2.2 Satuan Batugamping... 24

3.2.3 Satuan Tuf - Batupasir Sisipan Breksi... 25

3.2.4 Satuan Batugamping Rudstone... 29

3.2.5 Satuan Breksi Polimik... 30

3.2.6 Satuan Breksi Monomik... 32

3.2.7 Satuan Intrusi Andesit... 34

3.3 Analisis Struktur... 35

3.3.1 Kelurusan... 35

3.3.2 Struktur Lipatan... 36

3.3.3 Struktur Sesar... 37

BAB 4 Fasies Batugamping Formasi Citarate... 38

4.1 Teori Dasar... 38

4.2 Fasies Daerah Penelitian... 44

4.2.2 Mikrofasies Alga Packstone... 44

4.2.3 Mikrofasies Packstone-Grainstone... 45

4.2.4 Mikrofasies Koral-Alga Packstone... 49

4.2.5 Mikrofasies Foraminifera Wackestone - Packstone... 52

4.3 Lingkungan Pengendapan Batugamping... 53

BAB 5 Sejarah Geologi... 55

BAB 6 Kesimpulan... 57

Daftar Pustaka... 59

(9)

viii

DAFTAR FOTO

Foto 3.1 Lembah Sungai Cipanaruwan………. 15 Foto 3.2 Lembah Sungai Cibareno………... 16 Foto 3.3 Tipe genetik sungai di daerah penelitian. Konsekuen (CG 2.11),

obsekuen (CG 6.1) dan subsekuen (CG 9.11).……….. 17 Foto 3.4 Menunjukkan Gn.Batu yang diambil dari sebelah barat………... 18 Foto 3.5 Gunung Tumpang………... 18 Foto 3.6 Satuan perbukitan lipatan dengan relief yang berbukit-bukit.

Foto(a) dilihat dari jalan raya Gn.Batu menghadap ke selatan

dan foto(b) dilihat dari utara Gn.Tumpang menghadap ke utara… 19 Foto 3.7 Menunjukkan dataran aluvial di daerah Sungai Cibareno………. 20 Foto 3.8 Singkapan di Sungai Cibunar………. 22 Foto 3.9 Singkapan tufa pada satuan tuf-batupasir A di sekitar

Jalan Cibuna lokasi CG 3.3……… 23 Foto 3.10 Singkapan batugamping berlapis pada Sungai Citarate. Insert:

Kenampakan batugamping secara megaskopis (lokasi CG 9.13)... 25 Foto 3.11 Singkapan batupasir dengan sisipan batugamping pada batupasir

di dinding Sungai Cibareno. (lokasi CG 8.5).………. 26 Foto 3.12 Singkapan breksi polimik di Sungai Cirendeu (lokasi 7.4)………. 26 Foto 3.13 (a) Singkapan tuf-batupasir pada sayap utara antiklin

(lokasi CG 10.1). (b) Singkapan tuf-batupasir pada sayap selatan antiklin (lokasi CG 6.9).………. 28 Foto 3.14 Singkapan batugamping memperlihatkan tekstur rudstone. (b) Pecahan koral sebagai butiran (lokasi CG 3.3)………. 28 Foto3.15 Singkapan breksi polimik pada Sungai Cipanaruwan

Terlihat jenis fragmen yang beragam. Lokasi 5.5……….. 30 Foto 3.16 Singkapan breksi dengan fragmen andesit dan matriks tufaan

pada lokasi CG 7.7.………. 31 Foto 3.17 Singkapan batuan beku satuan Andesit pada puncak (a) dan

(10)

ix

Foto 3.18 (a) dan (b) Batuan efek bakar hasil intrusi. (c) dan (d) batuan

asal berupa tuf yang di dintrusi oleh Satuan Intrusi Andesit.……. 33

Foto 3.19 (a) Singkapan Intrusi Andesit pada puncak Gunung Batu. (b) Batuan beku andesit kenampakan megaskopis (lokasi CG 9.3). 34 Foto 3.20 Satuan Aluvial pada Sungai Cibareno (CG 5.15)……… 35

Foto 4.1 Singkapan batugamping alga packstone (SF 2.28)……….. 44

Foto 4.2 Sayatan tipis mikrofasies alga packstone……… 45

Foto 4.3 a.Singkapan mikrofasies packstone (SF 2.27) dan b. singkapan mikrofasies grainstone (SF 2.17) ……….. 46

Foto 4.4 Singkapan mikrofasies packstone dengan struktur sedimen pararel laminasi dibagian bawah dan silang siur di atasnya. (SF 2.27)………. 46

Foto 4.5 Sayatan tipis mikrofasies packstone……… 47

Foto 4.6 Sayatan tipis mikrofasies grainstone……….. 48

Foto 4.7 Sayatan tipis SF 1.5 D dengan pemilahan yang buruk……… 49

Foto 4.8 Sayatan tipis SF 1.5 A dengan pemilahan yang baik………. 50

Foto 4.9 Singkapan batugamping yang menunjukkan perubahan tekstur dari kasar-halus………... 50

Foto 4.10 Sayatan tipis mikrofasies koral-alga packstone……….. 51

Foto 4.11 Singkapan batugamping wackestone-packstone………. 52

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi daerah penelitian..………... 1 Gambar 2.1 Peta Fisiografi Jawa Barat. (van Bemmelen, 1949)……… 5 Gambar 2.2 Pembagian blok Jawa Barat. (Martodjojo,1984).……… 7 Gambar 2.3 Pola Struktur yang berkembang di Jawa Barat. ( Pulunggono

dan Martodjojo, 1994)……… 9 Gambar 2.4 Stratigrafi Daerah Banten Selatan. (Katili dan Koesoemadinata,

1962)……….. 12 Gambar 2.5 Stratigrafi Daerah Banten Selatan menurut beberapa penulis.

(Sujatmiko dan Santosa,1992)……… 13 Gambar 2.6 Sketsa peta struktur daerah Bayah. (Katili dan Koesoemadinata,

1962)………... 14 Gambar 3.1 Peta pola aliran sungai………. 16 Gambar 3.2 Kolom stratigrafi umum daerah penelitian (tanpa skala)..……….. 21 Gambar 3.3 Diagram bunga yang menunjukkan arah dominan berarah

utara-selatan, barat-timur dan timur timur laut-barat barat daya… 36 Gambar 4.1 Kontrol lingkungan yang baik terhadap pembentukan karbonat

(James & Bourqe, 1992 op. cit. Koesoemadinata, 1985)……….. 39 Gambar 4.2 Klasifikasi batuan karbonat menurut Dunham (1962).….………. 40 Gambar 4.3 Klasifikasi batuan karbonat menurut Embri dan Klovan (1971)

op. cit. Wilson, (1975)……… 41

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A1 Analisis Petrografi Litologi Daerah Penelitian Lampiran A2 Analisis Petrografi Studi Fasies Batugamping Lampiran B Analisis Mikropaleontologi

Lampiran C Analisis Struktur Geologi Lampiran D1 Peta Geomorfologi Lampiran D2 Peta Lintasan Lampiran D3 Peta Geologi Lampiran D4 Peta Fasies Lampiran E Kolom Stratigrafi

Gambar

Foto 3.1  Lembah Sungai Cipanaruwan…………………………………….   15  Foto 3.2  Lembah Sungai Cibareno………………………………………..
Gambar 1.1   Lokasi daerah penelitian..………………………………………...   1  Gambar 2.1   Peta Fisiografi Jawa Barat

Referensi

Dokumen terkait

dimaksudkan agar kaum perempuan yang terjerumus ke dalam tindakan tersebut tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Salah satu program pemberdayaan perempuan yang

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan kemampuan kepala sekolah dalam mempengaruhi perilaku guru dan siswa untuk mencapai tujuan sekolah (Idris, 2005). Kepala sekolah yang berhasil

pula halnya dengan waktu erupsi gigi, terlihat pada penelitian ini bahwa anak dengan berat lahir normal yaitu >2.500 gram mengalami erupsi gigi sulung yang lebih cepat

Dengan mengimplementasikan interface Comparable kita hanya bisa menentukan satu cara saja untuk membandingkan object-object dari class Mahasiswa, untuk contoh sebelumnya, yang

Sebarkan fotokopi Selebaran yang berisi DATA BARU tersebut kepada minimal 100 orang dimana saja diseluruh Indonesia, atau anda mempunyai TARGET untuk mengajak

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif terjadi pada partisipan karena pemberian uang saku dari orang tua yang dapat dibelikan sesuatu

Munculnya gagasan mengenai ketidakcocokan model pembentukan UU lintas periode dengan desain masa jabatan lembaga pembentuk UU, ialah karena dalam Undang-Undang Dasar