• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan kerja praktek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "laporan kerja praktek"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktik 

1.1 Latar Belakang Kerja Praktik 

Semakin berkembangnya teknologi, makin hari manusia makin melek teknologi Semakin berkembangnya teknologi, makin hari manusia makin melek teknologi makin

makin melek seni. Berbmelek seni. Berbagai kemuagai kemudahan akses mendahan akses menjadi salah satu indikjadi salah satu indikasi cepatasi cepat dan berkembangnya pola fikir dan perubahan pada manusia. Bagaimana manusia dan berkembangnya pola fikir dan perubahan pada manusia. Bagaimana manusia  berinteraksi

 berinteraksi baik baik secara secara virtual virtual maupun maupun visual visual membuat membuat dibutuhkan dibutuhkan suatu suatu ruangruang nyaman guna membentuk interaksi yang positif. Baik secara individual maupun nyaman guna membentuk interaksi yang positif. Baik secara individual maupun holistik pembentukan ruang.

holistik pembentukan ruang.

Begitu pun arsitektur seiring berkembangnya teknologi manusia makin melek seni Begitu pun arsitektur seiring berkembangnya teknologi manusia makin melek seni dan makin suka mencipta ruang.

dan makin suka mencipta ruang.

Dalam mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dewasa ini, Dalam mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dewasa ini, ilmu arsitektur tidak akan berarti bila hanya berkembang melalui teori-teori yang ilmu arsitektur tidak akan berarti bila hanya berkembang melalui teori-teori yang diper

diperoleh dari oleh dari bangkbangku u kuliakuliah. h. Oleh karena Oleh karena itu, kurikuluitu, kurikulum m disipldisiplin in ilmu arsitektur ilmu arsitektur  harus ditunjang melalui praktik lapangan yang secara langsung membentuk sikap harus ditunjang melalui praktik lapangan yang secara langsung membentuk sikap  profesionalisme

 profesionalisme mahasiswa. mahasiswa. Semenjak Semenjak kurikulum kurikulum baru baru tahun tahun 2001 2001 Praktik Praktik  Lapangan kini disebut Kerja Praktik Profesi yang merupakan gabungan dari Kerja Lapangan kini disebut Kerja Praktik Profesi yang merupakan gabungan dari Kerja Pra

Praktiktik k I I dan dan KerKerja ja PraPraktiktik k II II dardari i kurkurikuikulum lum lamlama, a, yanyang g menmencakcakup up bidbidangang  pelaksanaan, bidang pengawasan dan bidang

 pelaksanaan, bidang pengawasan dan bidang perencanaan.perencanaan.

Sebagian masalah terkadang muncul tak terduga, dan tidak tertulis di dalam buku. Sebagian masalah terkadang muncul tak terduga, dan tidak tertulis di dalam buku. Bagai

Bagaimana mana para para arsitek menyelesaiarsitek menyelesaikannykannya, a, bagaimbagaimana ana proses pengatasan danproses pengatasan dan resiko yang akan terjadi, ini yang menjadi dasar utama para mahasiswa dilibatkan resiko yang akan terjadi, ini yang menjadi dasar utama para mahasiswa dilibatkan di dalamnya.

di dalamnya. Ma

Maka ka kakami mi sebsebagagai ai MaMahahasissiswa wa TeTeknknik ik JuJururusan san ArArsisitektektutur r diditutuntntut ut ununtutuk k  mengikuti Kerja Praktik Profesi yang memberikan kesempatan untuk melibatkan mengikuti Kerja Praktik Profesi yang memberikan kesempatan untuk melibatkan diri secara langsung pada sebuah konsultan perencana, sehingga pada akhirnya diri secara langsung pada sebuah konsultan perencana, sehingga pada akhirnya menjadi seorang

menjadi seorang perencana/arsitek yang bperencana/arsitek yang benar-benar menguasai enar-benar menguasai profesinya.profesinya. 1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktik 

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktik 

Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktik : Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktik : 1.

1. MeMengngetetahahui ui dedengngan an jeljelas as apapa a yayang ng di di mamaksksud ud dedengngan an BiBiro ro PePererencncanana;a; 2

2.. BBagagaiaimamanna sa sisistetem km kererja ja ddi di dalalam am BiBiro ro PPererenencacanna;a; 3.

(2)

4.

4. MeMengngetetahahui baui bagagaimimanana taha tahapapanan-t-tahahapapan di dan di dalalam suam suatatu prou proyeyek, prk, prososededur ur  dan pengatasan masalah dari proyek yang dikerjakan.

dan pengatasan masalah dari proyek yang dikerjakan. Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktik :

Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktik : 1

1.. SSyyaarraat pt peemmeennuuhhaan kn kuurriikkuulluumm.. 2.

2. MeMembmberierikakan pn penengegetatahuhuan an lalapapangngan an babagagaimimanana Ba Biriro Po Pererenencacana na memelalakukukakann sistem kerja.

sistem kerja. 3

3.. MeMembmbererikikan pean pengngalalamaman nyan nyatata a dadan n pproroseses s ppererbbananddininggan teoan teori denri dengagann kerja di lapangan.

kerja di lapangan. 4.

4. MeMembmbererikikan kan kesesemempapatatan ban bagagaimimanana pra prososes kes kererja dja di Bii Biro aro arsrsititekektutur.r. 5.

5. MeMembmbererikikan an pepengngalalamaman an pepenenerarapapan n teteorori i di di dadalalam m prprakaktitik k laplapanangagan.n. 1.3 Lingkup Kerja Praktik 

1.3 Lingkup Kerja Praktik 

Lingkup kerja Praktik Bidang Perencanaan dibatasi dalam bidang perencanaan Lingkup kerja Praktik Bidang Perencanaan dibatasi dalam bidang perencanaan  pada

 pada suatu suatu proyek proyek dimana dimana praktikan praktikan terjun terjun langsung langsung ke ke proyek proyek melalui melalui birobiro konsultan, d

konsultan, dalam alam hal ini hal ini menyangkut menyangkut bagaimana suatu bagaimana suatu praktikan dapat praktikan dapat turut sertaturut serta melaksanakan dan

melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan teknis menyelesaikan pekerjaan teknis maupun maupun non teknis non teknis mengenaimengenai  perencanaan

 perencanaan proyek proyek dilapangan, dilapangan, pemahaman pemahaman gambar-gambar gambar-gambar kerja, kerja, dandan  pengamatan lapangan.

 pengamatan lapangan. 1.4 Waktu Kerja Praktik  1.4 Waktu Kerja Praktik  Pada ketentuannya k

Pada ketentuannya kerja praktik dilakukan erja praktik dilakukan minimal 1 bulan minimal 1 bulan dengan intens kerjadengan intens kerja setiap hari

setiap hari kerja. Namun karena kerja praktik yang kerja. Namun karena kerja praktik yang dilakdilakukan bersamaan denganukan bersamaan dengan waktu kuliah maka kerja praktik dilakukan selama 2.5 bulan terhitung tanggal 15 waktu kuliah maka kerja praktik dilakukan selama 2.5 bulan terhitung tanggal 15 Oktober – 31 Desember 2009.

Oktober – 31 Desember 2009. 1.5 Metoda Penulisan

1.5 Metoda Penulisan

Tahapan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktik ini antara lain : Tahapan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktik ini antara lain : 1

1.. SSttuuddi i PPuussttaakkaa

Dimana penulis melakukan kajian secara teori apa dan bagaimana sitem Dimana penulis melakukan kajian secara teori apa dan bagaimana sitem dar

dari i BirBiro o PerPerencencana ana yanyang g adaada, , gunguna a memmembanbandindingkagkan n dan dan menmeneraperapkankan si

siststem em tetersrsebebut ut keketitika ka KeKerjrja a PrPrakaktitik. k. KeKemumudidian an memelalakukukakan n ststududii kepustakaan dengan jalan mencari bahan-bahan referensi yang berkaitan kepustakaan dengan jalan mencari bahan-bahan referensi yang berkaitan denga

dengan n penupenulisan laporan. Mengadakan diskusi / lisan laporan. Mengadakan diskusi / intervinterview iew dengdengan an parapara arsitek dan staff yang ada pada konsultan perencana.

(3)

4.

4. MeMengngetetahahui baui bagagaimimanana taha tahapapanan-t-tahahapapan di dan di dalalam suam suatatu prou proyeyek, prk, prososededur ur  dan pengatasan masalah dari proyek yang dikerjakan.

dan pengatasan masalah dari proyek yang dikerjakan. Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktik :

Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktik : 1

1.. SSyyaarraat pt peemmeennuuhhaan kn kuurriikkuulluumm.. 2.

2. MeMembmberierikakan pn penengegetatahuhuan an lalapapangngan an babagagaimimanana Ba Biriro Po Pererenencacana na memelalakukukakann sistem kerja.

sistem kerja. 3

3.. MeMembmbererikikan pean pengngalalamaman nyan nyatata a dadan n pproroseses s ppererbbananddininggan teoan teori denri dengagann kerja di lapangan.

kerja di lapangan. 4.

4. MeMembmbererikikan kan kesesemempapatatan ban bagagaimimanana pra prososes kes kererja dja di Bii Biro aro arsrsititekektutur.r. 5.

5. MeMembmbererikikan an pepengngalalamaman an pepenenerarapapan n teteorori i di di dadalalam m prprakaktitik k laplapanangagan.n. 1.3 Lingkup Kerja Praktik 

1.3 Lingkup Kerja Praktik 

Lingkup kerja Praktik Bidang Perencanaan dibatasi dalam bidang perencanaan Lingkup kerja Praktik Bidang Perencanaan dibatasi dalam bidang perencanaan  pada

 pada suatu suatu proyek proyek dimana dimana praktikan praktikan terjun terjun langsung langsung ke ke proyek proyek melalui melalui birobiro konsultan, d

konsultan, dalam alam hal ini hal ini menyangkut menyangkut bagaimana suatu bagaimana suatu praktikan dapat praktikan dapat turut sertaturut serta melaksanakan dan

melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan teknis menyelesaikan pekerjaan teknis maupun maupun non teknis non teknis mengenaimengenai  perencanaan

 perencanaan proyek proyek dilapangan, dilapangan, pemahaman pemahaman gambar-gambar gambar-gambar kerja, kerja, dandan  pengamatan lapangan.

 pengamatan lapangan. 1.4 Waktu Kerja Praktik  1.4 Waktu Kerja Praktik  Pada ketentuannya k

Pada ketentuannya kerja praktik dilakukan erja praktik dilakukan minimal 1 bulan minimal 1 bulan dengan intens kerjadengan intens kerja setiap hari

setiap hari kerja. Namun karena kerja praktik yang kerja. Namun karena kerja praktik yang dilakdilakukan bersamaan denganukan bersamaan dengan waktu kuliah maka kerja praktik dilakukan selama 2.5 bulan terhitung tanggal 15 waktu kuliah maka kerja praktik dilakukan selama 2.5 bulan terhitung tanggal 15 Oktober – 31 Desember 2009.

Oktober – 31 Desember 2009. 1.5 Metoda Penulisan

1.5 Metoda Penulisan

Tahapan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktik ini antara lain : Tahapan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktik ini antara lain : 1

1.. SSttuuddi i PPuussttaakkaa

Dimana penulis melakukan kajian secara teori apa dan bagaimana sitem Dimana penulis melakukan kajian secara teori apa dan bagaimana sitem dar

dari i BirBiro o PerPerencencana ana yanyang g adaada, , gunguna a memmembanbandindingkagkan n dan dan menmeneraperapkankan si

siststem em tetersrsebebut ut keketitika ka KeKerjrja a PrPrakaktitik. k. KeKemumudidian an memelalakukukakan n ststududii kepustakaan dengan jalan mencari bahan-bahan referensi yang berkaitan kepustakaan dengan jalan mencari bahan-bahan referensi yang berkaitan denga

dengan n penupenulisan laporan. Mengadakan diskusi / lisan laporan. Mengadakan diskusi / intervinterview iew dengdengan an parapara arsitek dan staff yang ada pada konsultan perencana.

(4)

2.

2. MeMempmpelelajajarari di datata-a-dadata ta yayang ng adada da di di dalalam am dodokukumemen kn konontrtrak ak  3

3.. MeMempmpelelajajarari stri struuktktuur orr orggananisisasasi seri serta pta pemembbagagiaian ken kerjrja (a ( Job  Job DescriptionDescription)) konsultan perencana.

konsultan perencana. 4.

4. SeSecacara lara langngsusung mng menengigikukuti prti prososes pees pererencncananaaaan pron proyeyek yak yang dng dililakakukukanan konsultan perencana.

konsultan perencana. 1.6 Sistematika Penulisan 1.6 Sistematika Penulisan Sec

Secara ara umuumum m penpenuliulisan san laplaporaoran n kerkerja ja prapraktiktik k ini ini disdisusuusun n secasecara ra sissistemtematisatis,, menca

mencakup uraian kup uraian mengemengenai nai pendpendahuluahuluan an mengamengapa pa harus diadak harus diadak kerja praktik,kerja praktik,  bagaimana

 bagaimana tata tata cara cara kerja kerja praktik, praktik, dan dan apa apa saja saja yang yang di di pelajari pelajari di di dalamdalam  pelaksanaan

 pelaksanaan kerja kerja praktik. praktik. Pembahasannya Pembahasannya dijabarkan dijabarkan menjadi menjadi beberapa beberapa bab.bab. Berikut adalah sistematika pembahasan laporannya.

Berikut adalah sistematika pembahasan laporannya. BAB I

BAB I Menjelaskan apa yang melatar belakangi perlunya kerja praktik, maksud,Menjelaskan apa yang melatar belakangi perlunya kerja praktik, maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dan arahan bagi pembahasan tahap-tahap tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dan arahan bagi pembahasan tahap-tahap  berikutnya, lingkup dan waktu pelaksanaan kerja praktik profesi, serta metode dan  berikutnya, lingkup dan waktu pelaksanaan kerja praktik profesi, serta metode dan

sistematika penulisan. sistematika penulisan. B

BAAB B IIII MembMembahahas as secsecara ara umumum um memengngenenai ai sesejarjarah ah sisingngkakat t beberdrdiririninyaya  perusahaan,

 perusahaan, struktur struktur organisasi organisasi perusahaan, perusahaan, kualifikasi kualifikasi perusahaan, perusahaan, lingkuplingkup  pelayanan

 pelayanan perusahaan, perusahaan, cara cara perusahaan perusahaan mendapatkan mendapatkan proyek, proyek, dan dan pengalamanpengalaman kerja (referensi) perusahaan.

kerja (referensi) perusahaan. BAB III

BAB III Membahas teknis pelaksanaan kerja praktik profesi meliputi : data-dataMembahas teknis pelaksanaan kerja praktik profesi meliputi : data-data  proyek yang dikerjakan, sistem

 proyek yang dikerjakan, sistem bimbingan terhadap praktikan dalam mengerjakanbimbingan terhadap praktikan dalam mengerjakan  proyek,

 proyek, pembagiana pembagiana tugas tugas praktikan, praktikan, pengalaman pengalaman praktikan praktikan dalam dalam mengerjakanmengerjakan  proyek, evaluasi waktu perancangan.

 proyek, evaluasi waktu perancangan. BAB IV

BAB IV Membahas spesifikasi dan data teknis yang praktikan kerjakan baik Membahas spesifikasi dan data teknis yang praktikan kerjakan baik  secara akademis maupun lapangan.

secara akademis maupun lapangan. BAB V

BAB V Menarik Kesimpulan dari hasil kerja praktik yang telah dilaksanakan danMenarik Kesimpulan dari hasil kerja praktik yang telah dilaksanakan dan menyarankan apa yang sebaiknya di kerjakan dan tidak dikerjakan di kemudian menyarankan apa yang sebaiknya di kerjakan dan tidak dikerjakan di kemudian hari.

(5)

BAB II

TINJAUAN UMUM BIRO PERENCANA 2.1 Tinjauan Umum Proyek 

Proyek adalah unit terkecil dari aktifitas investasi dengan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan akhir yang telah ditentukan.

Metode pelaksanaan suatu proyek merupakan bagian yang terpenting dalam Manajemen Konstruksi, karena hal ini merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan projek. Untuk menentukan keberhasilan proyek harus didasari dengan ide yang berasal dari metoda serta latar belakang yang telah disusun. Ide dasar yang dimaksud mencakup 3 aspek penting, antara lain:

a. Hubungan antara pemilik proyek dengan para pelaksana (koordinator)  b. Jenis-jenis dan dokumen kontrak.

c. Kriteria pemilihan kontraktor yang sebelumnya dilakukan proses  pelelangan (tender).

d. Pelaksanaan pembangunan.

Dalam mengerjakan suatu proyek, terlebih dahulu kita harus mengetahui mengenai pengertian proyek, berikut diuraikan mengenai pengertian projek dari dua narasumber, antara lain:

1. Hira Nahuja adalah, suatu pekerjaan yang unik untuk membangun (konstruksi atau diluar konstruksi) dengan satu tujuan penting yang dibatasi oleh bidang, kualitas, waktu dan biaya.

2. Imam Soeharto, suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam  jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan

untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas.

2.2 Macam-Macam Proyek 

Menurut R.D. Achibald (1976) macam proyek adalah sebagai beikut : 1. Proyek Kapital (Modal)

Meliputi : Pembebasan tanah, pembelian material dan peralatan dan konstruksi.

2. Proyek Pengembangan adalah proyek dimana perencana hanya mengembangkan proyek yang telah ada.

3. Proyek Pengembangan dan penelitian. 4. Proyek Sistem Informasi.

(6)

2.3 Sumber Proyek 

Ditinjau dari asal proyek, terdapat dua sumber proyek yang berbeda keadaanya, antara lain:

1) Proyek Pemerintah:

Syarat resmi untuk menangani projek pemerintah adalah harus  berbadan hukum. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur agar 

kontraktor selalu mematuhi segala peraturan yang ditetapkan.

Kontraktor yang telah mendaftarkan dirinya ke Departemen Pekerjaan Umum (DPU) berhak mendapatkan projek dari  pemerintah maupun dari pihak swasta. Dalam melaksanakan projek   pemerintah, kontraktor mendapatkan pengawasan dari dinas  jawatan gedung-gedung, konsultan ahli, dan owner . Untuk 

melaksanakan sebuah projek, harus diawasi oleh BPK (Badan Pengawas Keuangan). Badan ini akan mengadakan proses  pemeriksaan guna mengatur keuangan yang berhubungan dengan

uang pemerintah.

2) Proyek Swasta

Bila owner  berbentuk perusahaan pada umumnya direktur   perusahaan mengangkat seorang pemimpin projek tidak jarang  perusahaan swasta menggunakan jasa konsultan untuk mengawasi  pekerjaan proyek. SUMBER PROYEK  PEMERINTAH PENUNJUKAN TENDER   SWASTA PENUNJUKAN TENDER  Diagram 2.1 Perolehan sumber proyek 

(7)

2.4 Cara Mendapatkan Proyek 

Secara umum konsultan perencana untuk mendapatkan pekerjaan dari Bouwer (pemilik proyek), antara lain :

a. Berdasarkan Pada Petunjuk Langsung 

Konsultan perencana diundang langsung oleh pemilik proyek (bouwer) dalam hal ini ada beberapa pertimbangan yang mendorong pemilik proyek  yang mengadakan kerjasama yaitu berdasarkan pada pengalaman kerja yang telah dilakukan oleh kedua belah pihak, prestasi kerja, atau atas referensi dan masukkan dari pihak lain tentang konsultan yang  bersangkutan. Selanjutnya perencana menerima Kerangka Acuan Kerja (TOR) dari pemberi tugas sebagai acuan dan pedoman untuk pekerjaan  perencanaan. Setelah menerima TOR, maka konsultan perencana membuat usulan Pra Rencana sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pra Rencana ini meliputi :

a. Konsep perencanaan.

 b. Design awal (denah, tampak).

c. Usulan penawaran biaya (fee) perencanaan.

Kemudian usulan design dipresentasikan kepada pemberi tugas, di mana dalam tahap ini konsultan perencana akan mendapatkan koreksi atau langsung disetujui. Apabila belum disetujui, maka konsultan harus mengadakan revisi terhadap pra rencana yang diusulkan. Setelah usulan  pra rencana disetujui, maka pemberi tugas memberikan surat perintah

(SPK) sebagai dasar konsultan perencana untuk melakukan kerja sepenuhnya.

b. Berdasarkan Lelang Terbuka

Proyek yang akan ke konsultan perencana oleh pemilik proyek  diumumkan baik itu melalui media massa maupun dengan cara-cara lain yang lazim dilakukan untuk memberitahukan kepada semua konsultan  perencana. Dalam hal ini semua konsultan yang sesuai klasifikasinya dan sudah memenuhi syarat sebagai rekanan pemilik proyek mengirimkan

(8)

dokumen sebagai peserta lelang. Pemilik proyek kemudian mengundang konsultan yang mendaftar dan memenuhi syarat untuk mengambil lelang dan TOR. Kemudian peserta lelang dalam batas waktu tertentu membuat usulan pra rancangan dan penawaran fee perencanaan. Bouwer akan meyeleksi dan memanggil konsultan yang dianggap mengajukan usulan terbaik dalam hal ini design maupun harga fee perencanaan. Bila semua sudah disetujui maka pemberi tugas akan menerbitkan surat perintah kerja (SPK) yang berarti konsultan perencana berhak untuk melakukan  perencanaan dan wajib tunduk terhadap segala ketentuan pada SPK.

c. Berdasarkan Pada Lelang Terbatas

Pada prinsipnya hampir sama dengan lelang terbuka hanya saja diundang  beberapa konsultan perencana saja. Hal ini bertujuan untuk memudahkan  proses penentuan konsultan dengan catatan rekanan yang diundang sudah

diketahui reputasinya.

2.5 Tata Cara Penangan Proyek 

Sebuah proyek arsitektur selalu memerlukan keputusan tentang tatacara serah terima hasil pekerjaan. Uraian mengenai penyerahan hasil pekerjaan ( project  delivery) tidak dapat dipisahkan dengan keputusan awal tentang bagaimana  perancangan proyek akan diselenggarakan. tetapi sebelum menguraikan lebih lanjut mengenai  project delivery, ada baiknya dijelaskan sedikit mengenai  beberapa istilah proyek untuk menyamakan persepsi.

1. Design as Building

Istilah Design and Build merupakan pengertian tentang tatacara penyelenggaraan  proyek dimana proses perencanaan dan proses pelaksanaan konstruksi proyek 

dilakukan oleh satu pihak tertentu dan diikat secara hukum melalui kontrak  dengan Pemberi Tugas. Secara umum, untuk proyek-proyek yang dilaksanakan dengan pola Design and Build , terdapat 2 (pihak) yang mengikatkan diri dengan kontrak kerja yaitu Pihak Pemberi Tugas dan Pihak Pelaksana Pekerjaan. Walaupun demikian, kadangkala diperlukan keahlian lain yaitu Konsultan Pengawas/Manajemen Proyek/Manajemen Konstruksi yang bekerja untuk dan diikat kontrak dengan Pihak Pemberi Tugas.

(9)

Tugasnya adalah melakukan dan melaporkan hasil pengawasan pekerjaan kepada Pemberi Tugas. Sementara itu, pembiayaan pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan (dengan tahapan pembayaran), atau dibayarkan setelah pekerjaan selesai 100% dan disetujui oleh Pemberi Tugas (turn-key project ).

2. Turn Key Project.

Proyek yang dilakukan dengan pola Turn-key Project  adalah pola pekerjaan dimana masing-masing pihak yang terlibat mengikatkan diri dengan kontrak kerja, tetapi Pihak Pemberi Tugas akan melakukan pembayaran pekerjaan setelah  prestasi pekerjaan selesai 100% dan telah disetujui oleh Pemberi Tugas. Dengan kata lain, Pelaksana Pekerjaan (Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas/Manajemen Konstruksi dan Kontraktor, baik sendiri-sendiri, sekaligus maupun kombinasi dari pihak-pihak tersebut) membiayai dirinya sendiri sampai  pekerjaannya selesai 100% dan disetujui oleh Pemberi Tugas. Pada cara ini sangat  penting pada saat awal untuk menyepakati hal-hal mengenai kualitas bangunan,  perkiraan nilai pekerjaan, tatacara pembiayaan dan pembayaran total pada akhir   pekerjaan.

3. Fast Track 

Sesuai dengan namanya, secara bebas istilah fast track dapat dibaca sebagai ‘jalur  cepat’, yaitu melaksanakan tahapan-tahapan pekerjaan secara bersamaan agar  diperoleh solusi dengan lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas hasil pekerjaan. Sebagai contoh pekerjaan fast track ini adalah, tahapan pekerjaan pelaksanaan konstruksi di lapangan sudah dimulai tanpa menunggu tahapan pekerjaan  perancangan selesai 100%. Umumnya pada pekerjaan dengan cara  fast track 

adalah pentingnya kesepakatan mengenai hal-hal pokok yang tidak boleh berubah lagi pada tahap pekerjaan selanjutnya.

Pilihan project delivery.

 Project delivery merupakan tata cara penyelenggaraan proyek yang meliputi tahapan pekerjaan perencanaan sampai dengan pelaksanaan konstruksi lapangan dan serah terima proyek dari Kontraktor kepada Pemberi Tugas. Secara umum dikenal adanya 3 (tiga) cara penyelenggaraan proyek, yaitu:

(10)

4. Tradisional.

Proses perancangan diselesaikan tuntas baru diadakan lelang pekerjaan untuk  Kontraktor. Dalam proses ini juga lazim bahwa shop drawings (gambar detail  pekerjaan khusus, misalnya detail profil alumunium) disiapkan oleh Kontraktor   pelaksana pekerjaan dan atau pemasok terpilih.

5.  Design and Build .

Kontrak kerja dilakukan terlebih dahulu antara Pemberi Tugas dengan Kontraktor  design and build , dan kemudian seluruh perancangan, termasuk gambar kerja, dilakukan oleh Kontraktor tersebut.

6.  Bridging 

Kombinasi antara kedua cara tersebut diatas. Seorang arsitek (kontrak ataupun in-house) menyiapkan konsep rancangan dan atau pra-rancangan untuk dilelangkan kepada Kontraktor atau Kontraktor  design and build . Selanjutnya dokumen  pengembangan rancangan sampai dokumen pelaksanaan diselesaikan oleh Kontraktor tersebut. Dalam cara ini diperlukan 2 (dua) fungsi arsitek yang  berbeda, yaitu pada tahap awal perancangan, sebagai arsitek perancang, dan pada tahap penyelesaian dokumen perancangan, sebagai architect of record . Walaupun demikian, lazim juga ditemui arsitek kedua menyelesaikan seluruh dokumen  perancangan sebelum dilelangkan kepada Kontraktor. Contoh proyek seperti ini adalah, misalnya, Pemberi Tugas memilih arsitek asing untuk mengerjakan pra-rancangan dan kemudian menunjuk arsitek lokal untuk meneruskan pekerjaan  perancangan sampai selesai.

Ketiga cara tersebut diatas dapat dilakukan dengan proses fast track . Demikian  pula halnya dengan tatacara pembayaran; bila disepakati untuk dilakukan dengan turn-key maka pembayaran dilakukan setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%, disetujui Pemberi Tugas dan dilakukan serah terima proyek.

Saat ini sejalan dengan makin kompleksnya tata cara membangun dan bertambah rumitnya pola pembiayaan proyek, prinsip-prinsip dasar tersebut diatas menimbulkan variasi-variasi baru.

2.6 Konsultan Perencanan

(11)

1. Konsultan Perencana adalah suatu perusahaan yang memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas konsultansi dalam bidang perencanaan dan  perancangan suatu bangunan. (Sumber : Dirjen Cipta Karya; Tentang   Pedoman Operasional Pengisian Pelaksanaan Dip.)

2. Konsultan Perencana dalam kegiatannya merupakan suatu badan usaha yang dengan mempergunakan keahliannya dan berdasarkan suatu  pemberian tugas mengerjakan perencanaan, perancangan dan atau  pengawasan pembangunan di bidang teknik bangunan. (Sumber : Buku  IAI ; Pedoman Hubungan Kerja Antara Arsitek dan Pemberi Tugas).

2.7 Klasifikasi Konsultan Perencana

Klasifikasi konsultan perencana dapat dijabarkan berdasarkan status atau  pelayanannya. Berdasarkan statusnya, konsultan perencana dapat

diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Konsultan swasta

Badan usaha ini didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan modal sendiri. Atas keuntungan perusahaan tersebut maka dikenakan pajak oleh pemerintah. Pendiri badan tersebut tidaklah mesti seorang ahli teknik melainkan dapat juga seorang awam yang memiliki modal. Dalam hal demikian ini ia menjalin kerja sama dengan beberapa ahli teknik.

2. Konsultan pemerintah

Adalah konsultan perencana milik pemerintah yang di dalamnya  bergabung beberapa arsitek dan ahli teknik lainnya yang ditunjuk oleh  pemerintah. Berdasarkan atas pelayanannya, maka konsultan perencana

dibedakan atas 2 macam, yaitu : a. Konsultan perencana murni

Konsultan yang demikian disebut murni karena kegiatannya hanya terbatas pada perencanaan dan perancangan semata. Adapun  pelaksanaannya diserahkan kepada pihak yang lain.

b. Konsultan perencana campuran

Konsultan jenis ini melakukan tugas dwi fungsi yaitu sebagai  perencana dan sebagai pe laksana. Atau paling tidak terlibat dalam  proses pelaksanaannya

(12)

2.8 Tahapan Perancangan

Di dalam membangun suatu proyek sebelumnya harus di adakan terlebih dahulu  proses merancang, dan tahapan tersebut antaralain :

1. Tahap Persiapan, yaitu : a. Tahap Konseptual

Kegiatan utama dalam tahap konseptual adalah melakukan studi kelayakan terhadap analisis pendahuluan dari gagasan yang telah disusun atau dirumuskan dan dapat digambarkan sebagai berikut :

 b. tahap definisi atau Tahap Perencanaan dan pemantapan (PP)

Pada tahap ini dilakukan pengkajian yang lebih mendalam mengenai keterkaitan antara gagasan dan peluang yang tersedia agar dapat ditarik  kesimpulan yang mantap untuk menanamkan investasi atau melaksanakan proyek. Kegiatan utama dalam tahap ini adalah :

1. Melanjutkan analisis terhap hasil – hasil kegiatan tahap konseptual dalam arti lebih mendalam dan terperinci sehingga kesimpulanya cukup mantap untuk dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan  perihal kelangsungan investasi atau proyek.

2. Menyiapkan perangkat seperti data kriteria dan spesifikasi teknik  engineering dan komersial yang selanjutnya dipakai untuk  menyiapkan dokumen tender dan kontrak.

3. Menyusun perencanaan dan membuat keputusan strategis, yaitu  berkaitan dengan garis besar penyelenggaraan proyek seperti jenis

kontrak, filosofi desain, komposisi pendanaan, dan lain – lain.

4. Memilih peserta proyek yang terdiri dari para kontraktor calon  peserta tender.

Hasil yang diperoleh dari tahap Definisi (PP) adalah dokumen kontrak  tender yang terdiri dari :

a. Gambar – gambar rencana dan detail arsitektural dan struktur   b. Spesifikasi teknis dan administrasi

Memantau Peluang 3. Pengkajian Pendahuluan 4. Kerangka Acuan 5. Studi Kelayakan Pasar  Teknis Ekonomi Financial Formulasi gagasan Lingkup Kerja Pasar  Teknik 

Jadwal dan biaya Financial Ekonomi AMDAL

(13)

c. Waktu pelaksanaan

d. Daftar volume pekerjaan (bill of quality) e. Rencana anggran biaya (RAB)

2. Tahap Implementasi

Komponen kegiatan utama dalam tahap ini berbeda – beda untuk setiap macam  proyek, tetapi secara umum kegiatan utama dalam tahap ini dapat dibagi sebagai  berikut :

a. Mengkaji lingkup kerja proyek dan membuat program implementasi

 b. Melaksanakan pekerjaan desain engineering terinci ( tahap drawing), pengadaan material dan peralatan, pabrikasi, instalasi (konstruksi).

c. Melakukan perencanaan dan pengendalian biaya, waktu dan mutu.

d. Menutup proyek, termasuk kegiatan inspeksi akhir, uji coba, starat – up dan praoperasi.

e. Menyerahkan hasil proyek kepada pemilik.

f. Menyelesaikan masalah asuransi, klaim dan keuntungan proyek.

Tahap selanjutnya yaitu tahap operasi atau utilitas yang dilaksanakan setelah tahap implementasi tidak termasuk dalam tahap siklus proyek, karena dalam tahap ini ornasasi / owner mulai memakai, memproduksi dan memelihara “produk” hasil akhir proyek. Atau dengan perkataan lain tahap ini tidak termasuk dalam siklus proyek karena sudah merupakan kegiatan operasional.

Untuk menghasilkan suatu perencanaan dan perancangan yang optimal, maka  prosesnya dilakukan melalui tahap – tahap tertentu. Tahapan tersebut secara terperinci sangat bergantung dari besar kecilnya suatu proyek. Tetapi secara umum, tahap – tahap perencanaan proyek tadi tidak terlepas dari langkah –  langkah berikut :

a. Pemberi tugas (owner), menyampaikan maksudnya kepada konsultan  perencana.

 b. Konsultan perencana menerima maksud tersebut, menyusun program kebutuhan owner, melakukan studi literatur, survey lapangan dan menganalisanya.

c. Bertitik tolak dari hasil analisa tersebut, kemudian diajukan usulan gambar – gambar skematik (denah, tampak dan potongan) atau studi maket serta taksiran biaya secara global.

(14)

d. Setelah mendapat persetujuan owner dengan segala penambahan dan  pengurangan, barulah gambar – gambar tersebut dikembangkan

menjadi gambar-gambar pelaksanaan.

Pada tahap ini, juga dibuat rencana kerja dan syarat-syaratnya serta rincian rencana anggaran biaya proyek tersebut. Adapun rangkaian  proses perencanaannya secara detail, tersusun sebagai berikut :

1). Studi pendahuluan

Kegiatan yang dilakukan pada langkah pertama ini adalah menetapkan apa yang menjadi tujuan, seberapa besar biaya yang tersedia, studi awal pada lokasi / tapak yang akan direncanakan, menentukan program kebutuhan ruang serta alokasi waktu  perencanaan.

2). Studi pendekatan

Langkah selanjutnya adalah melakukan pendekatan masalah untuk melahirkan beberapa alternatif pemecahan tentang standar  ruang, pengelolaan ruang, organisasi ruang, konsep dasar tapak, konsep dasar bentuk bangunan dan estimasi biaya.

3). Desain skematik 

Berdasarkan kegiatan sebelumnya, kemudian arsitek  mengevaluasikan hasil analisa ke dalam bentuk gambar. Yang menjadi output pada tahap ini adalah denah, tampak, potongan dengan atau tanpa perspektif. Usulan gambar -gambar skematik  ini disampaikan kepada owner untuk dimintai persetujuannya dan kemudian dimasukkan ke Dinas Tata Bangunan untuk  mendapatkan izin membangun.

4). Pengembangan desain

Desain yang sudah disetujui tersebut kemudian dikembangkan lagi sampai ke gambar yang lebih detail. Pada tahap ini pula, gambar – gambar tersebut dilengkapi dengan uraian syarat dan kualitas bahan bangunan yang dipakai yang terhimpun dalam suatu rencana kerja dan syarta - syarat serta taksiran biaya (RAB). Keluaran dari tahap ini gambar - gambar kerja dengan semua syarat – syaratnya yang siap untuk dilaksanakan ( bestek en voor  waarden ).

5). Pelelangan

Dengan selesainya gambar - gambar kerja tersebut, oleh pemberi tugas kemudian dijual kepada kontraktor untuk dilaksanakan  pembangunannya. Untuk menghadapi proses pelelangan ini,

(15)

konsultan perencana wajib menyiapkan dokumen pelelangan sebanyak jumlah kontraktor yang mengikuti pelelangan. Kemudian diberikan kepada kontraktor beberapa hari sebelum lelang dimulai.

Dokumen pelelangan yang harus dibuat tersebut, mencakup : a). Gambar - gambar perencanaan

 b). Rencana kerja dan syarat - syarat c). Alokasi waktu pelaksanaan

d). Volume pekerjaan (bill of quantity)

e). Formulir penawaran dan aturan-aturan tentang  pemasukannya.

f). Aturan main lainnya yang dibutuhkan untuk mengikuti  pelelangan.

Hasil akhir dari tahap ini adalah ditetapkannya kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan pembangunan proyek tersebut.

6). Pelaksanaan dan pengawasan

Kedua langkah ini berjalan bersamaan. Pelaksanaan  pembangunan dilakukan oleh kontraktor sedangkan pengawasan

dilakukan oleh konsultan yang merencanakan proyek tersebut atau konsultan lain yang ditunjuk oleh pemberi tugas.

Direksi lapangan selaku pengawas mempunyai beberapa tugas, yakni :

a). Mengawasi jalannya pembangunan agar sesuai dengan gambar kerja dan syarat – syarat yang telah ditentukan.

 b). Membuat berita acara tiap tahap pekerjaan.

c). Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan untuk  memeriksa kemajuan pekerjaan untuk dibandingkan dengan time schedule yang ada.

d). Mencatat kejadian - kejadian di lapangan.

e). Memberi peringatan bila kontraktor menyimpang.

(16)

7). Penyerahan

Akhir dari semua proses perencanaan adalah penyerahan proyek  oleh kontraktor pelaksana kepada pemberi tugas. Penyerahan  pertama dilakukan setelah pekerjaan telah rampung 100%, sedangkan penyerahan kedua dilakukan dalam kurun waktu tertentu setelah masa pemeliharaan selesai.

Pada umumnya setelah penyerahan pertama, pembayaran termin disisakan 5 % hingga saat penyerahan kedua.

(17)

BAB III

TINJAUAN KHUSUS PT.Danepa Bertu Perkasa 3.1 Profile Perusahaan

PT. Danepa Bertu Perkasa bergerak dibidang konstruksi, rumah tinggal, tempat wisata, gudang, gedung, dll. Dengan umur yang relatif muda yang mempunyai suatu visi ingin menjadi perusahaan berskala nasional yang berkualitas terhadap hasil pekerjaan dan sumberdaya manusia serta peduli pada keselamatan dan kesehatan kerja.

Untuk memenuhi hal tersebut maka PT. Danepa Bertu Perkasa menetapkan, menerapkan, memelihara serta mengembangkan Sistem Manajemen Intergrasi 9001:2000 dan OHSAS 18001 dalam kegiatan usahanya.

III.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Danipa Bertu Perkasa dimulai oleh AGUNGPANGESTU WIJAYA, Ir (tanpa akte pendirian) sejak tahun 1997 bersama dengan rekan-rekan yang bekerja  pada perusahaan dan biro konsultan di Bandung.

Pada mulanya mengerjakan berbagai macam pekerjaan yang berkaitan dengan  pekerjaan civil, construction, design, mechanical, electrical . Pada tangga l7  November 2002, AGUNG PANGESTU WIJAYA, Ir bersama dengan ALICE LINDRA menghadap notaris JUANITA SARI DEWI, SH untuk mendirikan PT. Danipa Bertu Perkasa dengan modal dasar perusahaans ebesar Rp. 100.000.000,-(SeratusJutaRupiah) dengan disahkan melalui akta notaris model 1 dengan nomor akta 1 pada tangga l7 November 2002.

3.1.2 Ruang Lingkup

General Contractor – Developer Real Estate – Consultant – Interior & Exterior   Design – Cable Networking – General Trading - Mechanical & Electrical –   Piping Civil (KonstruksiBaja & BetonuntukJalan, Jembatan, dll)

(18)

3.1.3 Surat Pengesahan Perusahaan

-  Akta Notaris model 1 Nomor 1 yang disahkan oleh JUANITA SARIDEWI, SH pada tanggal 7 November 2002

-  Surat Pengesahan Menteri Kehakimandan HakAsasi Manusia Republik   Indonesia  No. C-00671 HT.01.01.TH2003 yang disahkan melalui

Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 14 Januari 2003

-  Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Nomor 02.054.203.1-604.000 yang disahkan oleh Departemen Keuangan RI Direktorat Jendral Pajak Kantor  Wilayah IX Jawa Barat pada tanggal 27 November 2002

-  Surat Ijin Usaha Perdagangan( SIUP)  Nomor510/265/402.4.12/2003 yang disahkan oleh Pemerintah Kota Surabaya Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal pada tangga l4 Februari 2003

-  Izin Usaha Jasa Kontruksi Nasional  (IUJK)

 Nomor188.4/1198/436.5.2/2006 yang disahkan oleh Kepala Dinas TataKota dan Pemukiman Kota Bandung.

- Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor13.01.1.52.14209 yang disahkan oleh Pemerintah Kota Surabaya Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal pada tanggal 11 Februari2003

-  Sertifikat Badan Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi  nomor  0400/GABPEKNAS/13/5/07 yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional Jawa Barat.

- Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional (GABPEKNAS) Nomor  anggota 04 3578 02522

(19)

3.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1

Struktur Perusahaan PT. Danadipa Bertu Perkasa

Bentuk Organisasi PT. Danadipa Bertu Perkasa adalah Perusahaan Terbatas dan memiliki Dewan Komisaris (terdiri dari dua komisaris), yang menetapkan kebijaksanaan umum perusahaan, dan Dewan Direksi, yang bertanggungjawab atas semua kegiatan perusahaan dan Team Penasehat yang memberi nasihat-nasihat serta masukan-masukan teknik.

Saat ini PT. Danadipa Bertu Perkasa memiliki 95 orang tenaga ahli dan  pendukung berkebangsaan Indonesia berada sebagian besar di Indonesia bagian Barat, dari berbagai disiplin ilmu antara lain Sipil, Arsitektur, Planologi dan Mekanikal Elektrical, yang kemampuan profesionalnya dibutuhkan dalam manajemen proyek tertentu. PT. Danadipa Bertu Perkasa telah membuktikan kemampuannya dalam memanfaatkan keahlian tenaga ahli.

3.1.5 Pengalaman Perusahaan Tahun 1998

-Pemb. Rumah Gemblongan III/1531 Agustus 1998

-Pemb. Rumah Raya Suko manunggal 589 Desember 1998

Tahun1999

-Pemb. Rumah Darmo PermaiTimurI/1521 Juni1999 -Pemb. Rumah Pantai MentariF-1606 September 1999

(20)

-Pemb. Rumah Walet Wonosalam 28 Januari2000 -Pemb. Gudang Wonosalam 06 Maret 2000

-Renovasi Rumah Kupang Baru II/3226 April 2000 -Pembangunan Rumah Citraland 29 Oktober 2000 -Renovasi Gudang Kalianak 5512 Des. 2000

Tahun 2001

-Renovasi Showroom Soekarno Hatta 18 Februari2001 -Pembangunan RumahWalet di Antapani 19 Maret2001 -Pemb. Rumah Pantai Mentari F-1711 Mei2001

Tahun 2002

-Pemb. RumahVilla KalijudanL-1227 Januari2002 -Pemb. RukoPasarKembang25 Februari2002

-Pembangunan Kantor Upa Jiwa 6 Mei2002

-Renovasi KantorPT. Kitchen Indonesia 17 Mei2002 -Renovasi KantorPT. Kedawung Setia 29 Mei2002 Tahun2004

-Pemb. RumahDarmoPermaiSelatanVI/5 06 Januari2004 -Pemb. RumahTamanHunianII12 Januari2004

-Pemb. RumahDarmoBaruBaratVI/214 Januari2004 Tahun2005

-Pemb. Hotel Wisata Bahari Lamongan April 2005 -Pemb. Kanto rSuri Mulia BlokIJuli2005I

-Pemb. RmhBukitTelagaGlofTH IV/5Mei2005 -Pemb. RmhSukomanunggakXL-30Agustus2005

-Pemb. RenovasiPabrikTiger SukodonoNovember 2005

-Pemb. PondasiMesinDesmaHall II PT. ECCONovember 2005 Tahun2006

-Pekerjaan MesinII DesmaHall II PT. ECCO Maret2006 -Pekerjaan Atap Jack Roof Hall II PT. ECCOMei2006 -Pekerjaan Gudang Upper Hall II PT. ECCOMei2006 -Pekerjaan Waste Area PT. ECCOJuli2006

-Pekerjaan Merging Hall 2 danHall 3 (tahap1) PT ECCO Oktober2006 -Pekerjaan Merging Hall 2 danHall 3 (tahap2) PT. ECCONovember 2006 Tahun 2007

(21)

- Pekerjaan Rumah Darmawangsa Tahun 2008

- Pekerjaan perumahan Real Estate Ripsa Tangerang

- Pekerjaan Pondasi Mesin Desma dan Pondasi Lift PT. ECCO April 2008

- Pekerjaan Lantai Epoxy PT. ECCO Mei 2008

- Pekerjaan Restoran & tempat Rekreasi Eldorado September 2008

- Pekerjaan Bagunan Penghubung Gedung Rektorat UniversitasPadjajaran September 2008

Tahun 2009

- Pekerjaan perawatan Bandung Super mall Juni 2009 - Pekerjaan Restaurant Sunda Kelapa juli 2009

(22)

BAB IV

TINJAUAN KHUSUS KERJA PRAKTIK  4. 1 Lingkup Kerja Praktik 

Kerja Praktik yang dilakukan selama 2 bulan secara umum mengerjakan 2 tugas  besar, yaitu :

1. Proyek Rumah di Komplek Perumahan Tamansari, Ujung Berung. 2. Proyek Rumah di Cikutra.

4.1 Proyek Rumah di Komplek Perumahan Tamansari, Ujungberung. 4.1.1 Tinjauan Umum Proyek 

4.1.1.1 Data Umum Proyek 

 Nama Proyek : Proyek Rumah Bpk.Achmad

Lokasi : Perumahan Tamansari

Jalan Raden Panggigi 4 Blok E No.5

Luas Lahan : 260m2

Pemilik : Bapak Achmad Istadia ST.,MT. Harga Proyek :

146.089.000,-Penanggung Jawab Proyek : Parhandean ST.,

4.1.1.2 Latar Belakang Proyek 

Rumah sudah menjadi kebutuhan yang mendasar. Dengan segala  perkembangnnya kini rumah tidak hanya menjadi tempat berlindung, tapi juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup untuk bersosialisasi. Selain karena kembali ke dasar bahwa manusia harus mempunyai tempat berlindung.

4.1.2 Proses Kerja Praktik  

Berikut adalah langkah-langkah yang ditempuh oleh praktikan pada saat melakukan Kerja Praktik II bidang Perencanaan pada PT. Danepa Bertu Perkasa, yaitu :

a. Pengenalan

Hal ini dilakukan agar praktikan tahu betul akan kondisi tempat kerja  praktik dan kondisi proyek yang sedang dikerjakan, termasuk 

didalamnya : pengenalan dengan staf kantor, karyawan dan karyawati yang bekerja pada PT. Danepa Bertu Perkasa, dan pengenalan akan  proyek yang sedang dikerjakan.

(23)

 b. Pengarahan

Sebelum melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan  perencanaan Rumah Bpk. Achmad praktikan diberikan pengarahan

terlebih dahulu dari koordinator divisi perencanaan.

c. Pembagiantugas

Pembagian tugas oleh koordinator dilakukan sesuai dengan kemampuan praktikan. Namun dalam hal ini pihak konsultan tempat melaksanakan praktik banyak memberikan ilmu akan kenyataan dalam suatu proyek di lapangan. Praktikan dibimbing dalam membuat gambar gambar 3D dari proyekan.

Hubungan Koordinasi Hubungan Kontrak 

Kontraktor  Arsitek 

PT. Danepa Bertu Pusaka

Arsitek Projek 

Parhandean ST.,MT

 Drafter 

Dirhan Aliya Dian Gita Utami

Pemilik 

(24)

Selama pelaksanaan kerja praktik pada PT. Danepa Bertu Perkasa, praktikan telah dihadapkan pada beberapa macam tahapan pekerjaan serta permasalahan- permasalahan desain sehingga menuntut adanya konsentrasi serta fokus pada setiap item tugas maupun tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan. Adapun tugas-tugas yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :

• Membuat 3D bangunan Rumah Bapak Achmadi

• Mempelajari pembuatan konsep desain, proses pembuatan  Bill Of 

Quantity.

Gambar 4.1

(25)

Gambar 4.2

(26)

Gambar 4.3

3d keseluruhan bangunan

Gambar 4.4 Interior

(27)

4.2 Proyek Rumah di Cikutra 4.2.1 Tinjauan Umum Proyek  4.2.1.1 Data Umum Proyek 

 Nama Proyek : Proyek Rumah Bpk.Sutisna

Lokasi : Jalan Cidadap handap No.51, Cikutra

Luas Lahan : 100m2

Pemilik : Bapak Sutisna Rahardian Harga Proyek :

-Penanggung Jawab Proyek : Suyatna ST., 4.2.1.2 Latar Belakang Proyek 

Rumah sudah menjadi kebutuhan yang mumpuni. Dengan segala  perkembangnnya kini rumah tidak hanya menjadi tempat berlindung, tapi juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup untuk bersosialisasi. Selain karena kembali ke dasar bahwa manusia harus mempunyai tempat berlindung.

4.2.2 Proses Kerja Praktik 

Berikut adalah langkah-langkah yang ditempuh oleh praktikan pada saat melakukan Kerja Praktik II bidang Perencanaan pada PT. Danepa Bertu Perkasa, yaitu :

d. Pengenalan

Hal ini dilakukan agar praktikan tahu betul akan kondisi tempat kerja  praktik dan kondisi proyek yang sedang dikerjakan, termasuk 

didalamnya : pengenalan dengan staf kantor, karyawan dan karyawati yang bekerja pada PT. Danepa Bertu Perkasa, dan pengenalan akan  proyek yang sedang dikerjakan.

e. Pengarahan

Sebelum melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan  perencanaan Rumah Bpk. Achmad praktikan diberikan pengarahan

terlebih dahulu dari koordinator divisi perencanaan.

f. Pembagiantugas

Pembagian tugas oleh koordinator dilakukan sesuai dengan kemampuan praktikan. Namun dalam hal ini pihak konsultan tempat melaksanakan praktik banyak memberikan ilmu akan kenyataan dalam suatu proyek di lapangan. Praktikan dibimbing dalam membuat gambar gambar 3D dari proyekan.

(28)

Hubungan Koordinasi Hubungan Kontrak 

Selama pelaksanaan kerja praktik pada PT. Danepa Bertu Perkasa, praktikan telah dihadapkan pada beberapa macam tahapan pekerjaan serta permasalahan- permasalahan desain sehingga menuntut adanya konsentrasi serta fokus pada setiap item tugas maupun tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan. Adapun tugas-tugas yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :

• Membuat 3D bangunan Rumah Bapak Sutisna • Mempelajari pembuatan konsep desain

Gambar 4.5

Kontraktor  Arsitek 

PT. Danepa Bertu Pusaka

Arsitek Projek 

Suyatna ST.,

 Drafter  Dirhan Aliya  Nurul Nur Hadiyani

Pemilik 

(29)

Sketsa Konsep design 1

Gambar 4.6 Sketsa Konsep design 2

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Pelaksanaan Kerja Praktik II ini, dalam bidang perencanaan pada PT. Danepa Bertu Perkasa pada proyek perencanaan 2 rumah dalam jangka waktu ± 2 bulan, dalam jangka waktu tersebut praktikan memperoleh sedikit banyak pengetahuan dan informasi yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang kami tuntut di bangku kuliah khususnya dalam bidang konstruksi bangunan.

Dari pengalaman dan informasi tersebut, kami dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Umum

Pelaksanaan kerja praktik ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, sebagai  bahan pengamatan dan bahan komparasi antara teori-teori ilmiah yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang terjadi di lapangan selama proses perencanaan.

2. Khusus

a. Tahap pertama yang harus dilakukan oleh konsultan perencana adalah membuat suatu planning mengenai pembagian pekerjaan sesuai dengan time schedule agar dapat tercapai efektivitas waktu.

 b. Dalam hal pelaksanaan pembangunan, pekerjaan berjalan lancar tanpa suatu masalah yang berarti, desain yang digambarkan kadang tidak  sesuai dengan keinginan pemilik bangunan/klien, sehingga dalam  pelaksanaan terjadi perubahan-perubahan terutama pada ukuran-ukuran dan bentuk-bentuk perencanaan yang tidak sesuai dengan konstruksi.

c. Peran sebuah team work sangat dituntut dalam pengambilan sikap yang cepat dan tepat sehingga apa yang menjadi keinginan klien dapat terpenuhi. Serta kepuasan pada dua belah pihak juga tercapai.

d. Peralatan yang lengkap dalam suatu perusahaan konsultan perencana sangat menentukan lancarnya pekerjaan perancangan

Gambar

Gambar 4.4 Interior
Gambar 4.6 Sketsa Konsep design 2

Referensi

Dokumen terkait

Selama pekerjaan pembangunan, maka mutlak diperlukannya suatu pengawasan serta controlling baik itu oleh pihak pemilik, konsultan maupun dari kontraktor itu sendiri

Menerima pembayaran dari Pemilik Proyek untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam kontrak.. Menerima fasilitas-fasilitas dalam

Kontraktor akan menerima dokumen tender dari pemilik yang berisi dokumen-dokumen tender, antara lain: latar belakang proyek; keterangan mengenai pemilik, konsultan perencana,

b. Kontraktor dengan pemilik proyek, ikatan berdasarkan kontrak. Kontraktor dengan pemilik proyek, ikatan berdasarkan kontrak. Kontraktor memberikan layanan jasa

Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan wawancara langsung pada pimpinan atau pemilik perusahaan, karyawan serta para pelanggan dari bengkel mengenai kegiatan

Konsultan perencana adalah orang / badan hukum yang membuat perencanaan lengkap dari suatu pekerjaan bangunan. Konsultan perencana dapat berupa perseorangan atau perseorangan

Pemilik proyekawner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikanya kepada pihak lain yang mampu melaksanakanya sesuai

TUJUAN RAB PEMILIK PROYEK/OWNER • Patokan untuk penyediaan dana • Sebagai bahan pembanding dalam tender/lelang • Bahan evaluasi proyek PERENCANA/KONSULTAN MK • Salah satu