• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEDIA PEMBELAJARAN REPARASI HANDPHONE BLACKBERRY BERBASIS MULTIMEDIA. Naskah Publikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEDIA PEMBELAJARAN REPARASI HANDPHONE BLACKBERRY BERBASIS MULTIMEDIA. Naskah Publikasi"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MEDIA PEMBELAJARAN REPARASI HANDPHONE BLACKBERRY BERBASIS MULTIMEDIA Naskah Publikasi Disusun oleh : 1. Havier Khemal A 07.02.6583 2. Faisal 07.02.6593 3. Nur Rokhman 07.02.6606 4. Yayat Nurhadiat 07.02.6614 kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

YOGYAKARTA 2010

(2)
(3)

MEDIA PEMBELAJARAN TEKNISI HANDPHONE BLACKBERRY BERBASIS MULTIMEDIA

Learning Media Mobile BlackBerry Based Multimedia Technician.

1. Havier Khemal A 07.02.6583

2. Faisal 07.02.6593

3. Nur Rokhman 07.02.6606

4. Yayat Nurhadiat 07.02.6614

Jurusan Manajemen Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

X-TRA SERVICE is a company engaged in service learning and mobile technicians. Headquartered in street Mataram ditch number 27, and branch counters at street Offering II number 90 Cilacap, Central Java. The head office is central to all forms of activities that are held, while the branch is to open new business opportunities outside the city of Yogyakarta.

Already 2 years this company will stand, however, to educate student-learning problems still manually and sometimes students are less obvious and less effective for students and tentor itself. By using Macromedia Director 2004, Macromedia Flash 2004, as well as some supporting software we create a Learning Media Mobile BlackBerry Based Multimedia Technician.

With this application, it is expected to help facilitate students to understand faster and more detail and give a good impression for the X-TRA SERVICE own.

(4)

1. Pendahuluan

X-tra SERVICE sebagai perusahaan yang bergerak di bidang reparasi serta pelatihan teknisi handphone. Memerlukan publikasi secara luas kepada publik atau masyarakat umum. Karena tanpa publikasi yang luas masyarakat tidak akan mengetahui keberadaan perusahaan ini.

Untuk mendukung publikasi luas kepada publik atau masyarakat umum perlu adanya sarana publikasi yang baik. Perkembangan teknologi sekarang memugkinkan sarana pubilkasi yang lebih baik lagi. Mengingat perusahaan ini bergerak di bidang reparasi serta pelatihan teknisi handphone. Maka publikasi kepada publik atau masyarakat umum perlu semenarik mungkin. Guna menarik perhatian publik. Pembelajaran reparasi handphone berbasis multimedia sangat cocok. Selain hasilnya menarik, publikasi dengan multimedia mempermudah penyampaian informasi kepada publik.

Multimedia merupakan salah satu cara yang tepat untuk memudahkan penyampaian informasi dalam bentuk gambar, audio dan video. Dengan adanya multimedia manusia dapat berinteraksi dengan komputer melalui media gambar, teks, audio, animasi dan video. Selain itu multimedia juga mampu menghasilkan sesuatu menjadi lebih hidup dan menarik. Multimedia banyak digunakan sebagai pembuatan iklan televisi, untuk keperluan presentasi atau seminar, mendesain majalah dan membuat film animasi seperti film kartun dan lain-lain.

(5)

2. Landasan Teori 2.1 Sejarah Multimedia

Istilah multimedia berawal dari teater[ M.Suyanto, 2003,2005, hal 19 ], bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia. Pertunjukan multimedia mencakup monitor video, synthesized band, dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya hypercard oleh Apple pada tahun 1987, dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio Visual Connection (AVC) dan video adhapter card bagi PS/2. sejak permulaan tersebut, hamper setiap pemasok perangkat keras dan lunak melompat ke multimedia. Pada tahun 1994, diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan sistem multimedia di pasaran.

2.2 Definisi Multimedia

Panduan untuk menguasai mutimedia harus dimulai dengan definisi multimedia. Dalam industtri elektronika, multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks (McCormick, 1996) atau multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik, dan gambar (Turban dkk, 2002) atau multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (Robin dan Linda, 2001).

2.3 Struktur Sistem Informasi Multimedia

Menurut Laura Lemay terdapat empat desain struktur yang dapat dipakai untuk menjelaskan arus informasi dalam multimedia antara lain [ Laura Lemay, 1997, hal 142-143 ].

(6)

Struktur ini digunakan bila lebih menonjolkan arus informasi antar level. Desain memanfaatkan struktur sampai level 3.

Gambar 2.1 Desain Struktur Linier

2.3.2 Struktur Hierarki

Desain ini digunakan bila informasi lebih banyak menampilkan topik tiap level, struktur ini menunjukkan semua level, 2 halaman berikutnya.

Gambar 2.2 Desain Struktur Hierarki

2.3.3 Struktur Piramida

Struktur ini akan lebih tepat digunakan untuk menunjuk semua level yang mempunyai resource yang sama atau bila pada bagian yang sama menggunakan suara, gambar, video, dan sebagainya.

(7)

Gambar 2.3 Desain Struktur Piramida

2.3.4 Strukrur Polar

Membuat semua level memiliki resource universal

Gambar 2.4 Desain Struktur Polar

Keterangan : = Home

= Level 1 Section = Level 2 Data = Level 3 Resource

(8)

2.4 Langkah-langkah Dalam Pengembangan Sistem Multimedia

Teknologi yang baru membuat multimedia merupakan calon yang baik untuk prototyping. Namun definisi masalah yang nyata merupakan suatu keharusan, dan rancangannya meliputi beberapa kegiatan yang tidak berhubungan dengan sistem konvensional. Pakar multimedia telah menyadari tantangan unik dari pengembangan sistem. Ada beberapa langkah-langkah khusus yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan sistem multimedia.

2.4.1 Mendefinisikan masalah.

Meliputi beberapa kegiatan yaitu Spesialis Informasi mengidentifikasi kebutuhan pemakai dan menentukan bahwa pemecahan memerlukan multimedia.

2.4.2 Merancang konsep.

Merupakan kegiatan tentang Spesialis Inforrmasi dan pemakai, yang dalam hal ini memungkinkan untuk bekerja sama dengan profesional komunikasi seperti produser, sutradara dan teknisi video, untuk terlibat dalam rancangan konsep yang menentukan keseluruhan pesan dan memeriksa semua urutan utama.

2.4.3 Merancang isi.

Pengembang terlibat dalam rancangan isi dengan menyiapkan spesifikasi aplikasi yang rinci. Disinilah media dipilih. Dalam hal ini perlu dihindari penampilan pohon Natal (christmas tree look) karena menyatukan terlalu banyak multimedia dan terlalu sedikit kegunaan sistem.

2.4.4 Menulis naskah.

Merupakan kegiatan yang didalamnya meliputi tentang dialog dan semua elemen terinci dari urutan yang telah ditentukan.

2.4.5 Merancang grafik.

Bentuk kegiatan yang didalamnya meliputi tentang pemilihan grafik yang mendukung dialog. Latar belakang atau perlengkapan yang perlu digunakan dalam video yang dirancang.

2.4.6 Memproduksi sistem.

Pengembangan sistem memproduksi berbagai bagian dan menyatukan dengan sistem. Selain mengembangkan perangkat lunak aplikasi, tugasnya

(9)

mencakup kegiatan khusus seperti menyuting video dan authoring. Authoring adalah pengintegrasian elemen-elemen yang terpisah dengan menggunakan perangkat lunak siap pakai khusus.

2.4.7 Melakukan pengujian sistem.

Bentuk kegiatan dimana analisis sistem mendidik pemakai dalam penggunaan sistem dan memberikan kesempatan bagi pemakai untuk akrab dengan semua feature. Jika sistem memuaskan, pemakai menggunakannya. Jika tidak, proses prototyping diulang dengan kembali kelangkah yang lebih awal. Proses interaktif ini diulangi sampai pemakai puas dengan sistem.

2.4.8 Menggunakan sistem.

Dalam hal ini pemakai memanfaatkan sistem. 2.4.9 Memelihara sistem.

Seperti sistem berbasis komputer lain, sistem multimedia harus dipelihara. Perbedaan utamanya adalah pemakai tidak dapat diharapkan untuk melaksanakan pemeliharaan. Ini adalah tugas para spesialis dan profesional, dikarenakan multimedia bukanlah aplikasi end-user computing. Pengembangan sistem bisa dilihat pada bagan berikut : [ Raymond Mc Leod, 1996, hal 139-140 ].

2.5 Sistem Perangkat Lunak (Software) yang Digunakan 2.5.1 Adobe Photoshop CS3

Adobe Photoshop CS3 adalah salah satu software khusus yang digunakan untuk pengolahan gambar, mengoreksi warna image, memperbaiki image, menggabungkan beberapa image, memberi efek khusus seperti sorotan cahaya, tetesan air, efek timbul pada image, di samping itu terdapat pula beberapa fasilitas painting untuk melukis.

2.5.2 Adobe Soundbooth CS3

Adobe Soundbooth CS3 memiliki fasilitas pengaturan kesetaraan nada (tone equalizer) dan fasilitas lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki suara yang rusak atau terdengar pecah menjadi lebih baik. Adobe

(10)

Soundbooth CS3 memiliki fasilitas yang berfungsi untuk memberi efek-efek pada suara seperti efek di dalam ruangan, efek suara robot, dan efek-efek suara lainnya. Selain itu, Adobe Soundbooth CS3 juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan proses rekam suara serta pemotongan terhadap suara yang sudah jadi.

2.5.3 Sothink Glanda.

Sothink Glanda merupakan suatu produk baru dari Sothink untuk software pembuat flash, Sothink Glanda bisa digunakan untuk membuat amimasi flash yang menarik tanpa mengunakan flash, Sothink Glanda sangat mudah digunakan sehingga mudah sekali membuat animasi dengan teks, gambar, grafik, dan suara atau audio dengan cepat, tidak banyak perbedaaan dari fungsi program ini dengan macromedia flash, software ini mempunyai 230 built in efek animasi seperti Explode, Vortex, 3D Spin, Snake dan masih banyak lagi ini , Sothink Glanda mempunyai perangkat bantu untuk membuat garis, kotak, elips, kurva bazier, gerak animasi, sprite, motion path, tombol, dan input form dimana semuanya dapat dilakukan dengan tampilan yang mudah dipahami. Hasil export dari program ini berupa file dengan ekstensi atau format SWF,HTML.

Objek yang kita buat dapat menjadi suatu animasi yang bagus tanpa harus bersusah payah mengatur animasi, karena kita tinggal memilih efek yang sudah tersedia. Dengan Sothink Glanda proses animasi yang kelihatannya sulit akan terasa mudah menerapkannya.

2.5.4 Adobe Premiere Pro CS3

Adobe Premiere Pro CS3 adalah program yang populer khusus untuk tujuan mengedit video berbasis PC atau Mac. Adobe Premiere Pro CS3 telah menjadi standar sebagai program untuk mengedit video karena kesederhanaanya namun berdaya guna tinggi ( powerfull ). Dibuat dan di dukung oleh Adobe, sebuah perusahaan ternama yang banyak mengeluarkan program-program hebat, seperti Photoshop, Pagemaker, After Effect, Acrobat, dan Illustrator.

2.5.5 Macromedia Director MX 2004

Perangkat lunak pembangun aplikasi multimedia ini memiliki fleksibilitas yang cukup tinggi karena selain bisa melakukan animasi secara langsung terhadap

(11)

obyek juga menggunakan bantuan bahasa scripting yaitu lingo yang memungkinkan pembuatan aplikasi multimedia interaktif. Bahasa scripting lingo ini sangat mudah dipelajari karena sintaksisnya mirip dengan tata bahasa inggris.

Dengan bantuan scripting ini, obyek-obyek grafis dalam Macromedia Director mampu mendukung kejadian (event) yang berlaku selama aplikasi Multimedia ini dijalankan. Biasanya digunakan untuk membangkitkan kejadian yang lain seperti kejadian user mengklik tombol kiri mouse, user menekan tombol keyboard dan sebagainya. Macromedia Director mendukung interaksi dengan system komputer seperti mouse, keyboard, monitor, dan memori sehingga membuat aplikasi yang dibuat menggunakan Macromedia Director serta dengan aplikasi yang dibuat dengan bahasa pemrograman tingkat yang lebih rendah.

(12)

3. Tinjauan Umum

X-tra SERVICE adalah salah satu pelaku bisnis Handphone yang dirintis sejak bulan Agustus 2008 yang sekarang berkantor pusat di Jln. Selokan Mataram nomor 27 Yogyakarta, pendirinya Bpk. Endra Basuki SE, yang sekaligus pemilik. Strategi promosi paling dirasa sangat efektif pengaruhnya adalah promosi yang sifatnya dari mulut ke mulut (personal selling), dan agar promosi ini berjalan dengan sukses maka X-tra SERVICE terus meningkatkan hubungan dan kesan atau image yang baik di mata Konsumen. Misalnya kita bangun kesan X-tra SERVICE sebagai Counter dan servis Handphone terlengkap di Jogja, X-tra SERVICE mudah dan menyenangkan dalam pelayanannya dan bersahabat.

Visi yang menjadi pijakan X-tra SERVICE dalam menjalankan bisnis adalah mewujudkan suasana dimana kitabangga bekerja dan berkarya di X-tra SERVICE, pelanggan bisa tertarik kepada X-tra SERVICE dan rekanan bisnis senang bekerjasama dengan X-tra SERVICE.

Misi Memberikan pelayanan yang jujur bersahabat dan kekeluargaan serta menjadikan X-tra SERVICE sebagai barometer Handphone di Yogyakarta.

(13)

4. Pembahasan

A. Mendefinisikan Masalah

Pembuatan aplikasi multimedia yang baik, memerlukan pendefinisian yang baik dan tepat sesuai dengan kebutuhan pemakai dan menentukan bahwa pemecahan masalahnya membutuhkan aplikasi multimedia. Maka dari itu dengan aplikasi multimedia yang di buat, kami berusaha mendefinisikan masalah yang ada di X-tra Service.

Permasalahan yang muncul yang terdapat pada X-tra Service adalah bagaimana cara menambah media belajar (tutorial) tentang Blackberry yang sedang marak dibicarakan. Dengan media yang diberikan kepada masyarakat ataupun kepada siswa didik agar lebih mudah,menarik dan efisien dengan aplikasi multimedia.

Aplikasi multimedia dapat menciptakan gambar dan teks bergerak seolah-olah hidup atau biasa disebut dengan animasi, karena itu gambar terkesan menarik, selain itu multimedia sanggup menciptakan suara pendukung yang mengiringi setiap tampilan dalam aplikasi tersebut sehingga pemakai tidak merasa bosan dan jenuh. Serta penambahan video agar mudah dipahami dan dimengerti oleh masyarakat pada umumnya.

Dengan demikian masyarakat ataupun kepada siswa didik dapat lebih memahami dan dapat melihat langsung tips dan trik serta tutorial apa saja yang diberikan oleh X-tra Service, dengan aplikasi multimedia ini banyak keuntungan yang di dapat diantaranya :

1. Memudahkan konsumen yang memerlukan informasi dengan mencarinya sendiri hanya dengan mengklik tombol yang ada pada aplikasi multimedia menggunakan mouse sehingga informasi yang diinginkan akan tampil. 2. Aplikasi multimedia ini dapat disimpan dalam bentuk CD maupun media

penyimpanan lainnya sehingga akan menjadikanya lebih efektif jika akan digunakan untuk pameran, seminar, atau disajikan pada konsumen.

(14)

B. Merancang Konsep

Merancang konsep merupakan dasar sebuah aplikasi multimedia karena disini diperlukan dasar pemikiran yang sesuai dengan pemikiran dan keinginan pembuat aplikasi, agar aplikasi yang dibuat penulis dapat digunakan secara utuh dan tepat pada sasaran. Aplikasi multimedia ini memadukan tiga unsur penting multimedia diantaranya teks, grafik, video dan suara. Teks informasi secara Visual, grafik untuk latar belakang, video dan suara digunakan sebagai tutorial memperbaiki Blackberry.

C. Merancang Isi Aplikasi

Dalam merancang isi aplikasi penyusun mengacu pada rancangan yang telah dikemukakan di sub bab sebelumnya. Aplikasi ini secara rinci terbagi dalam beberapa bagian. Bagian pertama merupakan bagian menu utama, kemudian bagian sub-sub menu yang masing-masing terbagi lagi dalam beberapa kategori sesuai dengan jenis informasi yang tersedia.

Aplikasi multimedia pada X-tra Service Yogyakarta memerlukan beberapa media pendukung seperti teks, suara, gambar dan media lainnya agar terlihat lebih menarik. Teks berfungsi menyajikan informasi yang berkaitan dengan X-tra Service, sedangkan suara mendukung informasi yang ada agar pemakai tidak cepat merasa bosan ketika menggunakan aplikasi ini. Gambar dan media pendukung lainnya berfungsi memperjelas informasi yang diinginkan oleh pemakai agar tampil lebih hidup dan menarik.

(15)

Gambar 2.1 Desain Hierarki Aplikasi Multimedia X-tra Service D. Merancang Naskah

Dengan adanya naskah maka suatu aplikasi multimedia dapat dengan mudah dipahami maksud dan tujuannya. Penggunaan naskah mutlak adanya karena merupakan bagian yang sangat penting karena dapat menggambarkan atau mewakili beberapa gambar. Melalui pendekatan diagram penyusun mengurutkan beberapa kategori tampilan yang ada dilayar untuk mendesain aplikasi agar dapat menyediakan informasi. Untuk itu disususnlah suatu struktur yang mengacu kepada hal tersebut.

E. Merancang Grafik

Dalam aplikasi multimedia perancangan grafik sangat diperlukan, karena untuk mempermudah menganalisis sejauh mana informasi dapat tersampaikan serta user atau peserta dapat menyerap informasi dengan baik maka ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam medesain grafik, antara lain :

1. Unsur minimal

Dalam pembuatan tampilan, penulis menghindari kerja yang berlebihan atau penuh desain yang sangat rumit yang sebenarnya tidak diperlukan. A B1 B2 B B3 D B1 B2 B3 C MENU UTAMA

(16)

2. Aliran mata melihat

Pergerakan mata yang berlebihan akibat animasi gerak akan menyebabkan banyak informasi yang hilang dan diproses oleh otak. Karena itu penulis mendesain gerakan animasi sedemikian rupa agar informasi pada akhirnya dapat tertangkap oleh peserta maupun masyarakat pada umumnya dengan baik.

3. Membangun emosi tertentu

Penulis mendesain tampilan dan animasi semenarik mungkin, dengan adanya ketertarikan didalam aplikasi ini sehingga pengguna ingin mengetahui lebih dalam tentang aplikasi yang dibuat dan pengguna merasa tidak bosan dengan aplikasi tersebut.

4. Pemakaian warna

Dalam pembuatan tampilan aplikasi, penulis mendesain dan menyesuaikan antara warna tulisan dan warna background yang diatur agar mudah terlihat oleh peserta, yaitu dengan pengaturan warna yang kontras.

Agar terlihat tidak monoton dan membosankan maka pemilihan warna juga harus diperhatikan. Desain dengan pemilihan warna yang pas juga dapat memberikan tekanan dan pembangunan emosi bagi pemakai aplikasi.

(17)

5. Kesimpulan

Dengan selesainya penyusunan program dan laporan Tutorial Blackberry pada “X-tra SERVICE” dengan menggunakan aplikasi multimedia, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Dengan dibuatnya Tutorial Blackberry menggunakan aplikasi multimedia maka memberikan kemudahan bagi pihak pengelola X-tra SERVICE dalam memberikan informasi kepada siswa didik dan publik.

2. Multimedia sangat membantu dalam memberikan infomasi tentang tutorial Blackberry ini sehingga pengunjung dapat lebih menikmati,mencermati dan menyerap informasi yang di sampaikan.

3. Dengan adanya aplikasi ini secara tidak langsung meningkatkan citra positif X-tra SERVICE.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Ari Maulana Syarif. Cara cepat maembuat animasi flash dengan SWISHmax, Andi Yogayakarta

Laura Lemay, 1996. Desain Grafik dan halaman WEB. Elex Media Komputindo MADCOMS, 2005.Seri Panduan Lengkap Macromedia Director MX 2004. Yogyakarta : Andi.

http//www.blackberry.com (diaksses pada tanggal 30 juni 2010)

Sigit Suyantoro, Panduan praktis menggunakan Adobe Premiere 7.0 Andi Yogyakarta

Suyanto,M.2003.Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keuggulan Bersaing. Yogyakarta : Andi.

Suyanto,M.2004.Analisis & Deasin Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran.Yogyakarta : Andi.

Gambar

Gambar 2.2 Desain Struktur Hierarki
Gambar 2.3 Desain Struktur Piramida
Gambar 2.1 Desain Hierarki Aplikasi Multimedia X-tra Service  D.  Merancang Naskah

Referensi

Dokumen terkait

1) Pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa berperan lebih aktif dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri.. serta pada perencanaan, pelaksanaan dan penilaian

[r]

Perusahaan memiliki Wakil Pialang Berjangka profesional yang selalu siap memberikan pelayanan kepada calon nasabah / nasabah, berupa edukasi, prosedur administrasi dan

Puji syukur senantiasa terpanjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Penerapan Pembelajaran

Setelah diketahui tingkat pelayanan dan seberapa jauh tingkat kesenjangan antara persepsi dan harapan pelanggan maka perlu dilengkapi dengan pengembangan penelitian yaitu dengan

[r]

Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar benar utusan Allah subhanahu wa ta'ala yang di tugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar

(2) Seksi Pemasaran dan Penyuluhan Wisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah